FIELD BOOK
PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
DAFTAR ISI
1
I.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang2.
Tujuan3.
Sasaran
II.
2
1.1.
Latar belakang
Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa
yang maju danmandiri, sejahtera lahir dan bathin. Salah satu ciri bangsa yang maju
adalah mempunyai derajatkesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadapkualitas sumberdaya manusia. Hanya dengan
sumberdaya yang sehat akan lebih produktif danmeningkatkan daya saing bangsa.
Menyadari hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia telahmencanangkan
kebijaksanaan dan strategi baru dalam suatu “Gerakan Pembangunan
BerwawasanKesehatan sebagai Strategi Nasional menuju Indonesia Sehat 2010”
pada tanggal 1 Maret 1999.Dengan kebijaksanaan dan strategi ini, perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan disemua sektorharus mampu mempertimbangkan dampak
negatif dan positif terhadap sektor kesehatan, baik bagiindividu, keluarga maupun
masyarakat. Disektor kesehatan sendiri upaya kesehatan akan lebihmengutamakan
upaya-upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratifdan
rehabilitatif. Dasar pandangan baru dalam pembangunan kesehatan ini disebut
“ParadigmaSehat”.Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehatbagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatanmerupakan salah satu faktor yang
sangat berpengaruh pada kualitas sumberdaya manusia.Sumberdaya manusia yang
sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing manusia. Untuktercapainya
visi pembangunan kesehatan di Indonesia, yakni Indonesia Sehat 2010 telah
ditetapkansejumlah misi, strategi, pokok-pokok program serta program-programnya.
Salah satu program yangdimaksud adalah Program Usaha Kesehatan Sekolah. UU No.
23 tahun 1992 pasal 45 tentangKesehatan menyebutkan bahwa Usaha Kesehatan
Sekolah wajib di selenggarakan di sekolah.Beberapa hal yang menjadi permasalahan
dalam pembinaan dan pengembangan program promosikesehatan di sekolah ialah :
•
Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai pada tingkat yang diharapkan,
disamping ituancaman sakit terhadap murid sekolah masih cukup tinggi dengan adanya
penyakit endermis dankekuarangan gizi.
•
Masalah kesehatan anak usia sekolah yang masih banyak terjadi di Indonesia antara
lain :-
Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan seperti jamban sehat dan air bersih-
Kader kesehatan sekolah perlu dilatih dalam bidang pendidikan dan pelayanan
kesehatan
•
Dukungan kelembagaan dan program terutama dalam hal perlunya institusi yang jelas
menanganiprogram kesehatan di sekolah dan pentingnya penetapan standar pelayanan
minimum.Tujuan Pamsimas selain kesinambungan terhadap sarana air bersih dan
sanitasi yang akan terbangundan keberfungsian sarana tersebut, proyek juga bertujuan
untuk kesinambungan terhadap perubahanperilaku yaitu Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Tujuan dari harapan yang terakhir ini adalah untukpeningkatan pengetahuan,
sikap dan perilaku dalam rangka meningkatkan akses keluarga tentangpenggunaan
dan pemeliharaan sarana air bersih dan sarana sanitasi, peningkatan pengetahuan,
sikapdan perilaku dalam usaha pencegahan/menghambat penyakit yan ditularkan
melalui air dan
lingkungan serta bertujuan untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam
upayameningkatkan derajat kesehatan.Untuk mencapai tujuan tersebut, PAMSIMAS
berusaha melakukan intervensi terhadap faktor-faktoryang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat terutama fakor lingkungan dan perilaku baikdimasyarakat yang
dikemas dalam PHBS dan di sekolah yang dikemas dalam upaya atau kegiatanPromosi
Kesehatan Sekolah.Promosi Kesehatan Sekolah dibuat untuk mendukung program
peningkatan Sarana Air Bersih danSanitasi dan untuk memperluas manfaat kesehatan
masyarakat desa dengan cara meningkatkanpengetahuan dan perilaku kesehatan dan
sanitasi pada anak-anak sekolah dasar. Selain itu PromosiKesehatan Sekolah
bertujuan agar murid-murid tersebut bertindak sebagai agen perubahan bagiorangtua
mereka, saudara-saudara, tetangga dan kawan-kawan mereka.Program promosi
kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha kesehatansekolah,
melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan, Kabupaten,
Propinsi danPusat. Promosi kesehatan sekolah (dalam Program PAMSIMAS) harus
dikoordinasikan denganprogram penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh
PUSKESMAS, Dinas Kesehatan Kabupaten,Dinas Kesehatan Propinsi dan
Departemen Kesehatan Pusat.Keberhasilan promosi kesehatan di sekolah dan
di masyarakat di tingkat desa banyak dipengaruhi olehhubungan jaringan komunikasi
antara
Cabang Dinas Pendidikan
(termasuk Kepala Sekolah, Guru,Komite Sekolah, orang tua siswa), PUSKESMAS
(Pemimpin PUSKESMAS, Sanitarian, StafPUSKESMAS lainnya, Bidan Desa), serta
Tokoh Masyarakat (Aparat Desa, tokoh masyarakat, tokohagama, organisasi
kemasyarakatan, serta semua anggota masyarakat). Agar ada keterkaitan
antaraprogram di sekolah dan di masyarakat, maka rencana kegiatan di sekolah harus
dibahas pada plenomasyarakat, pada waktu menyusun RKM (Rencana Kerja
Masyarakat).
1.2.
TujuanTujuan Umum :
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan
Tujuan Khusus :
a.
Sasaran
Buku ini diharapkan menjadi panduan
Fasilitator Kesehatan
di masyarakat, atau pihak lain yangakan melakukan kegiatan promosi kesehatan,
khususnya promosi kesehatan di sekolah
Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
pesertadidik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat2.
Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
•
Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang
positifterhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai ketrampilan hidup
yangmendukung kesehatan fisik, mental dan sosial
•
6
5.
Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan :
•
Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan
menjagakebersihan jamban sekolah
•
Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek kesehatan individu, dan
kesehatanmasyarakat
•
Program pemberantasan kecacingan
•
3.2.
PerencanaanSebagai langkah awal dari proses perencanaan ialah TFM bersama TKKc
melakukan pertemuandengan Penilik/Staff Dinas Pendidikan Kecamatan untuk
mendiskusikan tentang perencanaanpenyusunan rencana kegiatan promosi kesehatan
di sekolah. Kegiatan ini bisa dilakukanbersamaan dengan kegiatan orientasi awal
sebelum memulai diskusi dengan masyarakat di desasasaran.Proses perencanaan
kegiatan promosi kesehatan di sekolah di fasilitasi oleh Tim FasilitatorMasyarakat
(TFM) dengan mengajak masyarakat sekolah untuk melakukan proses mulai
dariidentifikasi masalah, pemilihan opsi dan kegiatan, sampai dengan penyusunan
Rencana KerjaMasyarakat (RKM). Masyarakat sekolah yang dimaksud adalah kepala
sekolah, guru, murid,orangtua murid, penjaga sekolah, dan pemilik kantin/warung
sekolah. Identifikasi masalah yangdimaksud adalah mengajak masyarakat sekolah
untuk mengidentifikasi beberapa hal seperti :
•
Tempat yang biasa digunakan guru, murid, dan masyarakat sekolah lainnya untuk
buang airbesar dan buang air kecil
•
Tempat yang biasa digunakan untuk mencuci tangan (identifikasi terlebih dahulu
apakahsiswa/guru mempunyai kebiasaan mencuci tangan di sekolah)
•
Perilaku-perilaku buruk bagi kesehatan yang lain yang masih sering dilakukan
olehmasyarakat sekolah, seperti pemilik kantin/warung/penjual makanan tidak menutup
makanan jajanan, kebiasaan buruk lainnya
•
Presentasi siswa yang tidak sekolah karena sakit setiap harinyaPotensi yang dimaksud
seperti :
•
Sarana air bersih yang masih berfungsi tetapi sudah tidak memenuhi syarat kesehatan
(sepertitidak ada SPAL, keran yang bocor, dll)
•
Pemutaran film/video
•
Kunjungan/wisata pendidikan
•
Kunjungan rumah
•
Pelaksanaani.
Persiapan Pelaksanaan
•
LKM Unit Kesehatan dibantu / difasilitasi oleh TFM menyusun jadwal ulang apabila
dalammelaksanakan kegiatan dalam RKM tidak sesuai lagi dengan kondisi terkini.
•
TFM terutama FM bidang kesehatan membantu LKM unit kesehatan dan guru
sekolahdasar dalam melaksanakan kegiatan promosi higiene sanitasi di sekolah.
•
Implementasi Kegiatan
•
10
iv.
Kartu Informasi
•
Permainan bisa dilakukan di masyarakat (pada saat kegiatan Posyandu, atau kegiatan
pengajian)atau di sekolah
•
Sebelum memulai permainan, buat urutan permainan terlebih dahulu siapa yang
pertama, siapayang kedua, dan seterusnya sampai yang terakhir. Urutan sebaiknya
ditentukan secara demokratis,bisa dengan “hompimpah” atau undian.
•
Pemain giliran pertama memulai dengan mengocok dadu. Setiap pemain tidak bisa
menjalankanbijinya sebelum mendapat angka 6 terlebih dahulu. Selama ia belum
mendapat angka 6, bijinyaharus tetap di kotak “Start”. Dan sebaliknya, pemain akan
menjalankan bijinya bila sudah mendapatangka 6 terlebih dahulu
•
Setiap pemain akan menjalankan bijinya sesuai dengan angka yang di dapat.
•
Setiap biji pemain yang berhenti pada tempat yang bertanda kepala ular, maka ia harus
membacadengan keras tulisan yang terdapat pada kotak tersebut. Tulisan yang di baca
adalah sebuahperilaku buruk bagi kesehatan. Kemudian ia harus turun ke kotak dimana
buntut ular tsb berada.Kemudian ia harus mengambil kartu informasi dan membacanya
dengan keras. Kartu tersebutberisikan informasi tentang dampak yang bisa dirasakan
bila melakukan perilaku buruk di atas.
•
Sebaliknya, bila biji pemain sampai pada kotak yang ada gambar tangganya. Ia harus
membacadengan keras tulisan yang ada di kotak tersebut. Tulisan yang dibaca adalah
sebuah perilaku baikbagi kesehatan. Kemudian ia diperbolehkan naik sampai pada
kotak dimana ujung tangga berada.Kemudian ia harus mengambil kartu informasi dan
membacanya dengan keras. Kartu tersebutberisikan informasi tentang dampak yang
bisa dirasakan bila melakukan perilaku baik di atas.
•
Catat pada kertas plano siapa pemain yang terkena kotak kepala ular dan tangga. Serta
cantumkanpula perilaku buruk atau baik-nya.
•
Demikian seterusnya permainan ini dilakukan. Siapa pemain yang lebih dulu sampai
pada kotak“Finish” maka ia pemenangnya.
•
13
Kwartet
Tujuan :
•
Kartu Kwartet
•
Kertas plano dan spidolAturan Main :
•
Kartu kwartet adalah kartu bergambar berjumlah 32. Setiap kartu akan bergambar
sebuah perilakubaik atau perilaku buruk atau dampak dari sebuah perilaku. Kartu-kartu
tersebut akan berkelompokmenjadi satu topik, dimana setiap topik terdiri dari 4 kartu.
Sehingga seluruhnya ada 8 topik. Topik-topik tsb termasuk 4 gambar berseri adalah :
https://www.academia.edu/37475526/PROMOSI_KESEHATAN_DI_SEKOLAH