PROGRAM KESEHATAN
PROGRAM KESEHATAN
Tidak sebagaimana asuransi swasta yang umumnya memiliki batasan dan syarat
beberapa jenis penyakit, BPJS kesehatan dirancang untuk menanggung segala jenis
penyakit. BPJS kesehatan akan menanggung anggota BPJS dari seluruh jenjang usia
dan semua tingkat keparahan penyakit yang diderita. Besaran premi yang dibayarkan
bukan berdasarkan usia, riwayat kesehatan, atau tingkat penyakit yang diderita,
melainkan berdasarkan fasilitas kesehatan yang dinikmati. Fasilitas ini terbagi
menjadi kelas I sampai kelas III.
BPJS kesehatan menganut pola rujukan berjenjang, sehingga pasien tidak bisa bebas
memeriksakan diri ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang diinginkan. Pertama,
pasien harus berobat ke fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas, klinik,
atau dokter praktik perorangan yang bekerja sama dengan BPJS. Kemudian, jika
fasilitas kesehatan tersebut tidak sanggup mengobati, maka akan dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi atau sekelas rumah sakit.
Keterbatasan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS,
membuat pasien BPJS kesehatan seringkali harus mengantri untuk mendapatkan
pelayanan. Meskipun demikian, kini sudah semakin banyak dokter dan rumah sakit
yang melayani peserta BPJS kesehatan.
Biaya pengobatan dan pemeriksaan laboratorium juga termasuk dalam layanan BPJS
kesehatan. Pasien tidak perlu membayar lagi untuk layanan tersebut, asalkan tetap
sesuai dengan prosedur atau ketentuan BPJS kesehatan yang berlaku. BPJS tidak akan
menanggung biaya pemeriksaan penunjang atas permintaan pasien sendiri tanpa
indikasi atau tidak sesuai diagnosis penyakit yang diberikan dokter.
Penarikan biaya terhadap pasien BPJS berlaku jika peserta meminta fasilitas lebih
tinggi dari hak yang seharusnya diperoleh. Misalnya, ketika pasien meminta kelas
perawatan lebih tinggi dari hak yang dimilikinya. Untuk itu, pasien perlu
memberitahukan hal tersebut kepada pihak BPJS kesehatan dan petugas rumah sakit
jika saat dirawat hendak menggunakan kelas yang lebih tinggi dari premi yang
dibayar ke BPJS.
BPJS kesehatan bukan badan usaha, melainkan badan hukum publik yang
diamanatkan oleh undang-undang untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan.
Salah satu prinsip utama dalam penyelenggaraan jaminan sosial tersebut adalah
gotong royong, yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang
kurang mampu, yang muda membantu yang tua dan sebagainya.
Banyak masyarakat yang sangat terbantu dengan adanya program jaminan kesehatan
yang diselenggarakan oleh BPJS kesehatan.
Realisasi biaya manfaat berupa biaya pelayanan kesehatan perorangan meliputi biaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, sampai dengan 31 Desember 2014
mencapai Rp.42,65 Triliun.
BPJS kesehatan menjamin bukan hanya penyakit ringan, melainkan juga penyakit
kronis dan katastrofik.
Fakta membuktikan, bahwa BPJS kesehatan menjamin penyakit kronis dan
katastrofik, antara lain : penyakit jantung, kanker, thalasemia, hemophilia, diabetes,
hipertensi dan lain-lain.
2. DATA PESERTA BPJS DARI TAHUN KE TAHUN
Jumlah peserta tercatat meningkat sejak Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
kesehatan terbentuk pada 2014 lalu.
Advertorial,2015 https://www.beritasatu.com/nasional/314207/7-fakta-bpjs-kesehatan
(dilihat pada 24 februari 2020)