Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Service Excellent in Nursing


Semester/ Angkatan : 1 (satu)/ 2020
Topik Pembahasan : Penilaian Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Nama Mahasiswa : Fatria Surisna
Nomor Buku Pokok (BP) : 2011316057
Tanggal Pertemuan : 20 Oktober 2020
Dosen Pengampu : Ns. Dorisnita, M.Kep

A. Pokok pikiran
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan akan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau
puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen
(Herlambang, 2016).

Mutu Pelayanan Kesehatan yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat


kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang dapat menimbulkan
kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga
sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang tea ditetapkan (Kemenkes RI
dalam Muninjaya Gde, 2010).

Menurut Donabedian (1980) dalam Bustami (2011), mengemukakan bahwa


komponen pelayanan dapat terdiri dari:
1. Masukan (Input)
2. Proses yang dilakukan
3. Hasil yang dicapai

Dalam penilain mutu pelayanan suatu layanan harus memiliki standar mutu
pelayanan kesehatan. Untuk menjaga pelaksanaan program pelayanan
kesehatan agar tetap berpedoman kepada standar yang telah ditetapkan maka
disusunlah pedoman petunjuk pelaksanaan, yaitu penyataan tertulis yang
disusun secara sistematis dan yang dipakai sebagai pedoman oleh pelaksanaan
dalam mengambil keputusan dan atau dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan (Herlambang, 2016).

Menurut Herlambang (2016), sesuai dengan peranan yang dimiliki oleh


masingmasing unsur pelayanan kesehatan, standar dalam program menjaga
mutu secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Standar Persyaratan Minimal
2. Standar Penampilan Minimal

Mengukur Mutu Pelayanan Kesehatan menurut pohan, I (2003) dalam Prastiwi


(2010), langkah pengukuran mutu tersebut dapat dipilah-pilah menjadi beberapa
langkah sebagai berikut:
1. Pembentukan kelompok jaminan mutu pelayanan kesehatan
2. Penyusunan standar pelayanan kesehatan
3. Pemilihan tehnik pengukuran mutu
4. Pengukuran mutu dengan cara membandingkan standar pelayanan
kesehatan dengan kenyataan yang tercapai.

Bentuk-bentuk program penjagaan mutu diantaranya:


1. Program Menjaga Mutu Internal (Internal Quality Assurance)
Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan organisasi yang
bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada di
dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
2. Program Menjaga Mutu Eksternal(Eksternal Quality Assurance)
Pada program menjaga mutu eksternal seolah-olah ada campur tangan pihak
luar untuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi
pelayanan kesehatan
Jurnal yang mendukung materi Penilaian Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ayubi (2009) tentang Penilaian Kualitas
Pelayanan Puskesmas dengan Model Donabedian: Studi Kasus Puskesmas di
Kota Depok. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Atribut kualitas proses
pelayanan puskesmas ditemukan lebih baik daripada atribut struktur. Atribut
struktur dan proses berhubungan secara bermakna terhadap atribut hasil
pelayanan puskesmas. Aspek dalam atribut struktur pelayanan puskesmas yang
menurut para pelanggan perlu mendapat perbaikan adalah kelengkapan sarana.
Sedangkan, aspek atribut proses pelayanan puskesmas yang menurut
pelanggan perlu diperbaiki adalah waktu tunggu pendaftaran.

B. Penerapan
Berdasarkan gagasan pribadi saya terkait Penilaian Mutu Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang telah dipaparkan pada mata kuliah service excellent in nursing
serta jurnal terkait. Maka yang paling utama diterapkan dalam penilaian mutu
fasilitas pelayanan kesehatan adalah standar dalam program penjagaan mutu
serta melakukan program penjagaan mutu baik itu internal maupun eksternal.
Karena dengan diterapkannya standar mutu dan dilakukannya program
penjagaan mutu, maka kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada
masyarakat akan lebih baik. Meningkatnya kebutuhan masyarakat atau
pelanggan semakin tinggi terutama di bidang kesehatan. Sebagai perawat kita
bisa melakukan program penjagaan mutu internal dengan cara meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan kepada pasien, sebagai contoh melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang
berlaku di suatu Rumah Sakit. Dengan demikian mutu/kualitas pelayanan akan
tetap terjaga. Karena sesungguhnya yang paling bertanggung jawab
menyelenggarakan Program Menjaga Mutu seyogyanya bukan orang lain
melainkan adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu
sendiri.
Bukti Mengikuti Perkuliahan:

Anda mungkin juga menyukai