Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ HOLISTIC CARE, HOLISM DAN


HUMANISME “

MEMBER :
1. MIFTAKHUL JANNAH ( 202007001 )
2. MAHLIGAI WINA WINARNO ( 202007002 )
3. DWI FAKHRUDIN ( 202007021 )
4. AULIA KARMILA ( 202007025 )
5. SOLIKHATI ( 202007017 )
6. NUR WAHYUDIN ( 202007013 )

PROGRAM B PRODI S1 KEPERAWATAN


2020
KATA PENGANTAR

i
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran  Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul “ HOLISTIC CARE, HOLISM,
DAN HUMANISME “ dapat kami selesaikan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Terdorong oleh rasa ingin tahu, kemauan, kerjasama dan kerja keras, kami serahkan seluruh
upaya demi mewujudkan keinginan ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah.
Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik cara penulisan  ataupun penyusunannya. Oleh karena itu kami mohon maaf
dan sangat mengharapkan  masukan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Penulis menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan serta
bantuan baik berupa moral maupun material dari semua pihak terkait. Oleh kerena itu,
dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Dosen
pembimbing  dan rekan mahasiswa yang memberikan masukan dan petunjuk serta saran yang
membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Mojokerto, 23 November 2020

Penulis

DAFTAR ISI

ii
JUDUL ….……………………………………………. i
KATA PENGANTAR .....................................................................…. ii
DAFTAR ISI .......................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan .......................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................... 3
2.1. Holistic Care .......................................................................... 3
2.2. Holism .......................................................................... 4
2.3. Humanisme .......................................................................... 4
BAB III. PENUTUP .......................................................................... 6
3.1. Kesimpulan .......................................................................... 6
3.2. Saran .......................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelayanan yang holistik adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-
bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan manusia
sebagai satu keseluruhan yang utuh. Secara holistik dalam keperawatan diperlukan suatu
perubahan cara pikir masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena
perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya perpindahan dari status tetap menjadi yang
bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada untuk mencapai
kesehatan yang optimal. Holistik merupakan suatu yang mendasari tindakan keperawatan
seperti dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling
mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
Di dalam pelayanan pada klinik holistik care didasarkan pada konsep keperawatan
holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan suatu
masalah fisik yng dapat diselesaikan dengan pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini
memperlihatkan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan
jasmani, mental, sosial, dan spiritul yang saling mempengaruhi.

1.2. Tujuan
1. Untuk memahami tentang konsep Holistic Care
2. Untuk memahami tentang konsep Holism
3. Untuk memahami tentang konsep Humanisme
4. Sebagai bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah falsafah keperawatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. HOLISTIC CARE


2.1.1. Sejarah Holistic Care
Penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di zaman kuno, kira-kira
5000 tahun yang lalu, berawal dari India dan Cina. Para praktisi holistik
mempraktekkan prinsip hidup sehat dengan menyeimbangkan tubuh, pikiran dan roh
untuk menyatu atau harmonis dengan alam dan diperkenalkan oleh Jan Christian
Smuts dalam bukunya “ Holism and Evolution “ pada tahun 1920 dan berkembang
dengan cepat di tahun 70-an.
2.1.2. Pengertian Holistic Care
Kata “ Holistik “ berasal dari bahasa yunani “ holos ( whole, wholism ) “ yang
mempunyai arti satu kesatuan yang utuh ( Dossey, Keegan & Guzzetta, 2000 ).
Sedangkan menurut Asosiasi Perawat Holistik Amerika ( 2007 )
mendefinisikan “ Keperawatan Holistik “ sebagai praktik keperawatan yang
menekankan pada penyembuhan ( healing ) dari manusia secara utuh yang meliputi
aspek badan ( body ), jiwa ( spirit ) dan pikiran ( mind ).
Pandangan holistik mempunyai makna  membangun manusia yang utuh dan
sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti
spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi
healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas
spiritual.
2.1.3. Nilai Inti Perawatan Holistik
Lima nilai Inti dari keperawatan Holistik ( Frisch, 2009 ) adalah :
1. Filosofi holistik dan Pendidikan
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka
filosofi dan pengetahuan.
2. Etika holistik dan Riset
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai
petunjuk praktek yang kompeten
3. Perawatan mandiri perawat ( Holistik Nurse Save Care )

2
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai
petunjuk praktek yang kompeten
4. Komunikasi holistik, lingkungan terapeautik dan kemampuan budaya (
Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural
Competency )
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien
5. Proses caring holistik (Holistik Nurse Save Care)
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien
2.1.4. Macam-macam cabang penyembuhan Holistik :
a. Holistik tradisional
Biasa disebut sebagai penyembuhan / pengobatan tradisional dimana Suatu
teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal
sejak ribuan tahun lalu. Contoh : akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy,
panic healing, apitherapy, dll.
b. Holistik Modern
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/
kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya
homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dll.
c. Holistic Modern Ananophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno
dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan,
bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan
pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang
tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam,
Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-
bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
2.1.5. Metode Pengobatan Holistic yang di Kembangkan dengan Terapi
a. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang

3
b. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
c. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
d. Silaturahmi Doktrin
e. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
f. Stimulan promotor dengan nutrisi herbal
g. Terapi doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot
h. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang

2.2. HOLISM
2.2.1 Sejarah Holism
Holism bila ditelusuri berasal dari konsep Aristoteles ( filosof dari yunani ),
baruch spinoza ( filosof belanda ), dan william james ( filosof dan psikolo dari
amerika ) yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia.
2.2.2. Pengertian Holism
Konsep Holism selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu
kesatuan yang utuh, tidak terbagi-bagi dalam bagian-bagian.
Holism menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh
bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi di
bagian satu akan mempengaruhi bagian lain.

2.3 HUMANISME
2.3.1. Sejarah Humanisme
Humanisme lahir pada zaman yunani kuno dan romawi kuno, dimana pada
saat itu terdapat istilah animal rationale yang dipandang sebagai peletak dasar
humanisme universal. Humanisme kritis dimulai dengan gerakan umanisti pada
zaman renaisans abad ke 14 sampai ke 16 dan memuncak pada humanisme
pencerahan eropa pada abad ke 18
2.3.2. Pengertian Humanisme
“ Humanisme “ dipandang sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang,
humanisme mengingatkan kita akan gagsan seperti kecintaan akan peri
kemanusiaan, perdamaian dan persaudaraan.
Humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan.

4
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia, pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan
hal-hal yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan
pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif.
Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai
dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.
2.3.3. Ciri-ciri Teori Humanisme
a. Menekankan pada perkembangan positif
b. Berfokus pada potensi manusia, untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut
c. Mencakup kemampuan interpersonal sosial dan pengembangan diri yang
ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup di masyarakat
d. Keterampilan atau kemampuan membangun diri secara positif menjadi sangat
penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan
akademik

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Holistik merupakan suatu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spritural pelayanan keperawatan
holistik memberikan pelayanan kesehatan yang lebih memperhatikan keutuhan aspek
kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual
yang saling mempengaruhi.
Holism menegaskan bahwa manusia selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang
utuh, bukan sebagai rangkaian atau komponen yang terbagi menjadi beberapa bagian dimana
antara tubuh dan jiwa menjadi satu kesatuan, sehingga bila satu bagian mengalami gangguan
akan berimbas ke bagian yang lain
Humanisme ditujukan pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini
melihat kejadian bagaimana dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif, kemampuan
positif ini disebut potensi manusia.

3.2 SARAN
Penulis berharap konsep holistic care, holism dan humanisme selalu diterapkan dalam
pelaksanaan praktek keperawatan masa kini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dossey,B.M., Keegan, L., & Guzzetta, C.E. (2000). Holistic Nursing: A Handbook for
Practice, 3rd eds
American Holistic Nurses’ Association, AHNA Standards, 2003.

Bailey, D. (2005). Holistic Nursing: A Handbook for Practice (4th edition). In Nursing
Education Perspectives (Vol. 27, Issue 2).

Anda mungkin juga menyukai