Anda di halaman 1dari 11

TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI UJIAN

BERBASIS COMPUTER BASED TEST

Lisa Mutiara Anissa1, Suryani1, Ristina Mirwanti1


1
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat
Email : lisamutiaraanissa@yahoo.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Kemajuan teknologi yang semakin canggih dalam dunia pendidikan
keperawatan membuat Computer Based Test (CBT) dijadikan sebagai salah satu metode ujian.
Dalam menghadapi ujian mahasiswa keperawatan rentan mengalami kecemasan. Kecemasan
yang dialami memiliki tingkatan yang berbeda-beda pada setiap individu. Kecemasan dapat
memberikan dampak pada berbagai aspek.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan dalam menghadapi ujian
berbasis Computer Based Test
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan deksriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan di salah satu institusi keperawatan di Jawa Barat. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 239 orang responden yang dipilih menggunakan metode stratified
random sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS). Analisa data dengan univariat menggunakan distribusi frekuensi dalam bentuk
persentase dan bivariat untuk menguji korelasi dengan menggunakan uji Chi Square dan Rank
Spearman
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 26.4% mahasiswa tidak mengalami kecemasan, 27.6%
mahasiswa mengalami kecemasan ringan, 32,2% mahasiswa mengalami kecemasan sedang,
13.0% mahasiswa mengalami kecemasan berat, dan 0.8% mahasiswa mengalami kecemasan
sangat berat. Masa studi/tingkat semester mahasiswa berhubungan dengan tingkat kecemasan
mahasiswa (p<0.05).
Kesimpulan: Tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan dalam menghadapai ujian berbasis
CBT sangat beragam namun pada umumnya mengalami kecemasan sedang. Semakin tinggi
tingkat semester maka semakin rendah tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi ujian
CBT.

Kata Kunci: Computer Based Test; Hamilton Anxiety Rating Scale; Kecemasan

PENDAHULUAN kecemasan.
Dalam kehidupan sehari-hari, Terdapat empat tingkatan yang dapat
mahasiswa seringkali mendapatkan tuntutan mengidentifikasi kecemasan yaitu
dalam berbagai situasi. Mahasiswa menilai kecemasan ringan, kecemasan sedang,
tuntutan tersebut secara subjektif, sebagian kecemasan berat, dan kecemasan berat
dari mereka menilai tuntutan sebagai sekali (panik)(Stuart & Laraia, 2005). Setiap
tantangan dan sebagian yang lainnya menilai individu memiliki tingkat kecemasan yang
tuntutan sebagai ancaman yang dapat berbeda tergantung cara individu tersebut
menimbulkan konflik. Perubahan situasi yang menyesuaikan diri dengan keadaan yang
seseorang rasakan dan dapat menimbulkan memicu kecemasan. Jika penyesuaian baik
rasa khawatir, gelisah, takut, dan rasa tidak maka kecemasan tersebut dapat diatasi
tentram dihubungkan dengan ancaman baik namun berbeda jika sebaliknya,kecemasan
dari dalam maupun luar diri dinamakan dapat menghambat kegiatan sehari-hari.

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 1


L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

Kecemasan dapat menyerang siapa saja pendidikan dan penilaian dapat dilakukan
terutama seseorang yang biasa menghadapi oleh teknologi modern seperti komputer. CBT
tantangan dan tuntutan dalam kehidupan semakin diterima karena memiliki banyak
termasuk mahasiswa keunggulan diantaranya, keakuratan data,
Kecemasan yang berlebihan dapat analisa data yang cepat, mengurangi biaya
menyebabkan mahasiswa mengalami produksi, dan fitur soal acak yang dapat
masalah psikosomatik. Gejala psikosomatik menurunkan resiko kecurangan (Olufemi &
yang dapat dialami yaitu perasaan cemas, Oluwatayo, 2014)
ketegangan, ketakutan, ketakutan, gangguan Salah satu tantangan yang harus
tidur, gangguan kecerdasan, perasaan dihadapi ketika menerapkan ujian dengan
depresi (murung), gejala somatik/fisik (otot), CBT adalah siswa rentan mengalami
gejala somatik/fisik (sensorik), gejala kecemasan. Thurlow, Lazarus, & Albus
kardiovaskuler, gejala pernapasan, gejala (2010) menyebutkan bahwa CBT memiliki
gastrointestinal (pencernaan), gejala fitur yang dapat meningkatkan kecemasan.
urogenital, gejala autonom, dan gejala Ini merupakan tantangan bagi institusi yang
tingkah laku (sikap) (Hamilton dalam menerapkan CBT.
Mcdowell, 2006). Saat mengalami Penelitian Hochlehnert et al. (2011)
kecemasan sistem tubuh akan meningkatkan kepada 98 mahasiswa kedokteran, Jerman
sistem kerja saraf simpatis sehingga menyatakan bahwa siswa lebih banyak
menyebabkan perubahan pada respon tubuh memilih ujian berbasis kertas yaitu sebanyak
(Patimah, Suryani, & Nuraeni, 2015) 62 siswa (63,00%) sedangkan yang memilih
Dalam pendidikan, kecemasan sering ujian dengan CBT sebanyak 36 siswa
dialami mahasiswa dalam menghadapi ujian. (37,00%). Siswa yang berada pada
Ujian memiliki peranan penting dan berfungsi kelompok ujian berbasis kertas mengatakan
untuk menilai sejauh mana siswa memahami merasa lebih cemas mendapatkan nilai yang
materi yang telah diberikan. Ujian merupakan kurang memuaskan apabila menjalani ujian
salah satu fokus utama siswa dan dapat dengan berbasis komputer. Berdasarkan
menjadi masalah. Ujian seringkali menjadi hasil wawancara peneliti kepada 12 orang
penyumbang terbesar dari nilai yang mahasiswa, delapan dari mereka
didapatkan siswa secara keseluruhan mengatakan bahwa merasa gugup, cemas,
(Malloy, 2015). Elder dan Hunt dalam takut, perasaan berdebar (deg-degan), dan
(Zulkarnain & Novliadi, 2009) juga membayangkan hal-hal buruk yang akan
mengatakan bahwa kecemasan terjadi terjadi ketika akan menghadapi ujian CBT.
karena ada rangsangan yang Mereka juga mengatakan takut jika terjadi
membangkitkan kecemasan yaitu ujian kesalahan yang disebabkan oleh komputer,
Saat ini beberapa lembaga pendidikan merasa durasi waktu untuk mengerjakan
mulai berpindah dari sistem ujian tulis dengan ujian kurang, soal yang terlampau sulit, dan
kertas menjadi ujian berbasis komputer yaitu nilai yang didapatkan kurang
Computer Based Test. Hal tersebut memuaskan.Selain itu, CBT memiliki
merupakan perubahan besar dalam dunia presentase nilai yang

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 68


L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

seringkali lebih kegagalan saat kesehatan mental


METODE
besar dibandingkan proses akademik dan fisik seseorang Penelitian ini
ujian praktikum dan menjadi prediktor (Dordinejad, Hakimi,
merupakan
jarang terdapat utama kecemasan Ashouri, Dehghani, penelitian deskriptif
perbaikan nilai salah satunya Zeinali, Daghighi, &
kuantitatif dengan
apabila nilai yang adalah karena ujian Bahrami, 2011). pendekatan cross
didapatkan tidak (Ibrahim, Battarjee,
sectional
memuaskan. & Almehmadi, (Nursalam, 2013).
Kecemasan yang 2013).Sangat sedikit
Penelitian dilakukan
dialami penelitian terkait pada bulan April
menimbulkan gejala tingkat kecemasan
2017 saat
seperti sulit tidur, mahasiswa dalam mahasiswa
sulit berkonsentrasi menghadapi
menghadapi ujian
saat belajar, sakit Computer Based Ujian Tengah
perut, rasa ingin Test sementara
Semester.
berkemih terus penggunaan
Populasi
menerus serta tidak komputer dalam
pada penelitian ini
nafsu makan dunia pendidikan
adalah mahasiswa
sehingga dirasakan telah populer
keperawatan di
cukup mengganggu digunakan untuk
institusi
Peningkatan menilai siswa
keperawatan di
kecemasan ujian (Akdemir & Oguz,
Jawa Barat
dengan alasan 2008).
sebanyak 596
apapun cenderung Meskipun mahasiswa dengan
memiliki efek kecemasan sering jumlah sampel
negatif pada kinerja dianggap sebagai sebanyak
individu tersebut fenomena biasa
239 mahasiswa.
khususnya dalam dalam kehidupan Pengambilan
mengikuti ujian manusia, tingkat sampel
(Lufi, Okasha, & kecemasan yang menggunakan
Cohen, dialami penting teknik stratified
2004).Kecemasan untuk diperhatikan random sampling
saat ujian adalah guna menjaga (Nursalam, 2013).
masalah yang kstabilan dalam Pada
berakibat negatif aktualisasi tugas dan penelitian ini tingkat
dan dapat bertanggung jawab kecemasan diukur
mempengaruhi terhadap apa yang menggunakan
hasil dari siswa harus dilakukan. kuesioner
(Kurt, Balci, & Kose, Tingkat kecemasan
2014). Masalah yang berat dapat Hamilton Anxiety
akademik seperti mengancam Rating Scale

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 69


L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

(HARS) (Abdillah, dirasakan berat


2014). yang terdiri atau lebih dari HASIL PEMBAHASAN
dari 14 item setengah gejala Hasil Berdasarkan
pertanyaan dirasakan, dan penelitian hasil karakteristik
mengenai gejala- diberi nilai 4 menunjukkan 26.4% usia responden,
gejala apabila gejala yang mahasiswa tidak hampir seluruh
dirasakan berat mengalami responden pada
kecemasan
sekali atau seluruh kecemasan, 27.6% penelitian ini berada
gejala yang mahasiswa pada tahap
yang
mungkin dirasakan. mengalami perkembangan
mungkin Penelitian ini kecemasan ringan, dewasa awal. Pada
dirasakan. telah mendapatkan 32,2% mahasiswa tahap ini emosi positif
Kuesioner ini ethical clearance mengalami merupakan motivator
menggunakan dari Komisi Etik kecemasan sedang, terpenting dan
skala likert 0 Penelitian 13.0% mahasiswa mereka akan
sampai 4 dimana Kesehatan, mengalami menolak untuk
diberi nilai 0 Fakultas kecemasan berat, terlibat dalam
apabila tidak Kedokteran, dan 0.8% sesuatu yang
terdapat gejala Universitas mahasiswa menimbulkan
yang dirasakan, Padjadjaran. mengalami konsekuensi negative
diberi nilai 1 Analisa data yang kecemasan sangat (Rana & Mahmood,
apabila gejala digunakan adalah berat (Tabel 1). 2010). Dilihat
yang dirasakan univariat dan Hasil analisis berdasarkan jenis
ringan atau satu bivariat. Analisa menunjukkan usia, kelamin, hampir
gejala dirasakan, univariat yang jenis kelamin, IPK, seluruh responden
diberi nilai 2 digunakan adalah dan tempat tinggal pada penelitian ini
apabila gejala distribusi frekuensi mahasiswa tidak berjenis kelamin
yang dirasakan dengan rumus berpengaruh dengan perempuan. Dalam
sedang atau persentase, kecemasan melihat suatu
setengah gejala sedangkan pada mahasiswa dalam peristiwa, perempuan
dirasakan, diberi analisa bivariat menghadapi ujian cenderung detail
nilai 3 apabila digunakan uji Chi berbasis CBT
gejala yang Square (p>0.05). Masa Studi
/ Semester
untuk menguji untuk mengetahui
mahasiswa
hubungan jenis hubungan usia,
berpengaruh
kelamin dan tempat semester, dan IPK
terhadap kecemasan
tinggal dengan dengan tingkat
mahasiswa dalam
tingkat kecemasan kecemasan,
menghadapi ujian
mahasiswa digunakan uji Rank
berbasis CBT
menghadapi ujian Spearman
(p<0.05). (Tabel 2).
CBT sedangkan (Sugiyono, 2010).
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 70
L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

dan melibatkan psikologis seperti mengesampingkan menurun, perhatian


perasaannya stres, cemas, dan hal lain tetapi dapat selektif, emosi tidak
sedangkan laki- depresi dapat menerima arahan stabil seperti mudah
laki cenderung mempengaruhi IPK dari orang lain. menangis, mudah
global dan tidak karena kinerja Manifestasi yang marah, mudah
detail sehingga mahasiswa yang dapat dirasakan tersinggung, mudah
perempuan rentan mengalaminya yaitu kelelahan lupa, dan tidak sabar
mengalami tidak akan optimal yang meningkat, (Stuart & Laraia,
permasalahan dalam ketegangan otot, 2005 dalam Keliat,
psikologis akibat lahan persepsi 2016).
menghadapi ujian.
informasi yang menyempit, mampu Mahasiswa
Berdasarkan dengan
didapatkannya belajar namun tidak
kecemasan
tempat tinggal,
dapat menekan optimal, konsentrasi
sebagian besar
perasaannya sedang memiliki
memusatkan
responden pikiran yang terpusat perhatiannya terhadap
sendiri.
bertempat tinggal di suatu hal
Hasil pada perhatiannya
kontrakan/kos. yaitu ujian. Ketika
karakteristikIPK Badrya (2014) mahasiswa
Tabel 1. Tingkat Kecemasan Mahasiswa
responden mengatakan Keperawatan dalam Menghadapi Ujian Berbasis
bahwa
Computer Based Test (n=239)
diketahui bahwa lingkungan tempat Tingkat Kecemasan Frekue
responden tinggal Tidak Cemas 63
Tingkat Kecemasan Ringan 66
memiliki IPK pada mempengaruhi Tingkat Kecemasan Sedang 77
kategori kesehatan Tingkat Kecemasan Berat 31
Tingkat Kecemasan Berat Sekali 2
memuaskan psikologis
namun masih seseorang. Tabel 2. Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Tingkat Kecemasan Mahasiswa
terdapat Pada Keperawatan dalam Menghadapi Ujian
responden yang umumnya Berbasis Computer Based Test (n=239)
Variabel Frekuensi Pe
memiliki IPK mahasiswa Usia
rendah yang mengalami 17 – 18 tahun 30
19 - 22 tahun 209
kecemasan sedang Jenis Kelamin
menunjukan Laki-laki 23
dalam menghadapi
masih Perempuan 216
Computer Based Masa Studi / Semester
Test. Tingkat Delapan 59
rendahnya Enam 68
kecemasan sedang Empat 53
pencapaian
memungkinkan Dua 59
akademik IPK
seseorang 2.00 – 2.75 8
mahasiswa
memusatkan 2.76 – 3.50 226
tersebut. Floyd 3.51 – 4.00 5
perhatian hanya Tempat tinggal
(2010)
kepada suatu hal Bersama orang tua 45
mengatakan Kos/Kontrakan 191
yang dianggap Lain-lain 3
bahwa masalah
penting dan *Spearman Rank Test; **Chi Square Test
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 71
L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

YN, Ghani R, dan juga menemukan


yang dianggap juga berpotensi Spielberger (2012) bahwa gen, hormon
penting maka untuk meningkat dalam penelitiannya dan fenomena
memungkinkan menjadi mengungkapkan bawaan biologis otak
mahasiswa untuk kecemasan yang bahwa perempuan mempengaruhi
tidak memikirkan lebih berat. lebih rentan kecemasan pada
hal-hal lain yang Hasil tingkat mengalami gejala perempuan
tidak penting kecemasan kecemasan (Zulkarnain &
sehingga dapat mahasiswa dibandingkan laki- Novliadi, 2009).
memberikan efek berdasarkan laki. Gunadi dalam Sadock & Sadock
positif seperti karakteristik Zulkarnain & (2009) menyebutkan
kecemasan ringan. responden Novliadi (2009) bahwa kecemasan
Namun pada didapatkan bahwa menyebutkan bahwa lebih berat yang
kecemasan sedang tidak terdapat timbulnya dialami oleh
lapang persepsi hubungan antara kecemasan yang perempuan
yang dimiliki jenis kelamin lebih besar pada diakibatkan adanya
individu tidak seluas dengan tingkat perempuan peran hormon yang
dengan yang kesemasan. Akan disebabkan dapat mempengaruhi
dimiliki oleh tetapi responden perempuan lebih emosi sehingga
mahasiswa dengan berjenis kelamin peka terhadap emosi mudah meluap,
kecemasan ringan perempuan yang akibatnya akan mudah cemas, dan
sehingga efek mengalami peka terhadap curiga.
positif yang diterima kecemasan yang perasaan cemasnya. Usia juga tidak
tidak sama. lebih berat Penelitian lain memiliki hubungan
Kecemasan sedang dibandingkan laki- menyebutkan bahwa dengan tingkat
yang dialami laki. Sejalan mahasiswa berjenis kecemasan. Pada
individu dengan penelitian kelamin perempuan remaja akhir dituntut
memungkinkan ini, responden rentan mengalami untuk dapat mampu
untuk dapat pada penelitian perubahan mengontrol perasaan
diturunkan menjadi Lubis, Widianti, & emosional karena dalam proses
kecemasan ringan Amrullah (2014) perbedaan perkembangan
karena masih hampir hormonal, menuju kematangan
berada pada setengahnya rendahnya tingkat emosional.Seseorang
tingkatan yang (48.4%) responden percaya diri, dan yang mampu
adaptif apabila perempuan tingginya harapan menontrol emosinya
individu dapat mengalami akan hasil ujian dapat menurunkan
mengelola dan kecemasan berat dibandingkan kecemasan dan
mengatasi stressor sedangkan laki-laki mahasiswa berjenis depresi yang dialami
yang dialami namun memiliki kelamin laki-laki (Anderson, 2006).
(Rooney, 2012). Remaja akhir yang
tingkat kecemasan yang lebih. Farooqi
Beberapa ahli syaraf mengalami

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 72


L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

kecemasan dengan baik penurunan


mengandung
berlebihan artinya namun tingkat terhadap indeks
unsur penilaian
remaja tersebut kecemasan yang prestasi yang
dapat memicu
memiliki kontrol dialami dapat didapatkan
terjadinya konflik
emosi yang kurang dipengaruhi oleh mahasiswa.
emosional dan
baik sedangkan faktor-faktor yang Kecemasan
mengakibatkan
segala sesuatu dapat menjadi berlebihan
terjadinya masalah
yang pencetus mengakibatkan
psikologis remaja
kecemasan. menurunnya
akhir tersebut.
Kecemasan performa yang
Dewasa awal telah
berlebihan dapat dimiliki oleh
mencapai
mempengaruhi mahasiswa
kematangan
IPK mahasiswa. sehingga apabila
emosional
Afzal, Afzal, performa dalam
sehingga perlu
Ahmed, & Naqvi ujian menurun
belajar untuk
(2012) dalam maka dapat
memperoleh
penelitiannya mempengaruhi
gambaran
mengungkapkan capaian dari
mengenai situasi-
bahwa terdapat mahasiswa tersebut
situasi yang
hubungan antara sehingga juga
menimbulkan
kecemasan dalam berpengaruh
reaksi emosional.
ujian dan kinerja kepada IPK. Rana
Namun masa
dalam pendidikan. & Mahmood (2010)
dewasa awal juga
Semakin berat menyimpulkan
merupakan tahap
tingkat kecemasan bahwa kecemasan
masa ketegangan
maka semakin menghadapi ujian
emosional dimana
besar merupakan salah
individu
kemungkinan satu faktor yang
mengalami
penurunan kinerja bertanggung jawab
kebingungan dan
dalam pendidikan terhadap
keresahan
salah satunya penurunan prestasi
emosional
yang dapat dan kinerja
sehingga rentan
mengakibatkan
mengalami
masalah psikologis akademik mempengaruhi
(Hurlock, 2001). mahasiswa. Selain terjadinya kecemasan
Meskipun pada itu, adanya motivasi saat ujian (A
tahapan dewasa yang tinggi, kesiapan Wardaningsih, & Sari,
awal seseorang dalam pembelajaran, 2017). Pada
telah mampu dan kemampuan penelitian ini, tidak
mengelola emosi kognitif yang baik terdapat hubungan
dan perasaan dapat antara IPK dengan
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 73
L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

tingkat kecemasan. motivasi belajar


mempersiapkan diri lebih tahan
Hal ini dapat mudah meningkat. menghadapi ujian.
terhadap tekanan-
disebabkan karena Lebeharia Masa studi
tekanan
kecemasan diukur (2012) berpendapat atau tingkat
dibandingkan
satu waktu di mana bahwa lebih semester memiliki
mahasiswa pada
mahasiswa sudah beratnya kecemasan hubunagan
masa studi tahun
memiliki IPK pada mahasiswa dengan tingkat
pertama. Untuk
tersebut, dan tidak yang bertempat kecemasan, hasil
mengantisipasi hal
diukur kembali IPK tinggal di penelitian
ini, pada
setelahnya. kontrakan/kos mendapatkan
mahasiswa dengan
Berdasarkan karena mahasiswa semakin tinggi
masa studi baru,
tempat tinggal, tidak kecenderungan masa studi maka
perlu dilakukan
terdapat hubungan untuk terpengaruh kecemasan
sosialisasi terkait
dengan tingkat oleh teman sebaya mahasiswa dalam
ujian dengan sistem
kecemasan, akan sehingga lebih menghadapi ujian
CBT dan
tetapi tampak banyak semakin ringan.
menyediakan
bahwa mahsiswa mengabiskan waktu Afzal et. al
lingkungan yang
yang tinggal di untuk bersenang- (2012) dalam
kondusif.
kontrakan / kos senang. Seseorang penelitiannya
paling banyak yang bertempat menunjukan
KESIMPULAN DAN
mengalami tinggal di prevalensi SARAN
kecemsan sedang. kontrakan/kos kecemasan lebih Tingkat
Pada responden merupakan tinggi dirasakan kecemasan
yang tinggal kos, komunitas yang pada mahasiswa mahasiswa dalam
mereka harus hidup rentan terhadap dengan masa studi menghadapi ujian
terpisah dari orang pergaulan bebas tahun pertama dan berbasis CBT pada
tua, mereka harus karena kebebasan kedua. Mahasiswa umumnya
menghadapi mereka untuk yang telah mengalami
berbagai masalah melakukan apapun menempuh masa kecemasan sedang.
sendiri tanpa di tempat studi lebih lama Terdapat hubungan
bantuan orang tua. kontrakan/kos akan mampu antara masa studi
Sedangkan termasuk cara beradaptasi dengan tingkat
motivasi belajar belajar mereka dengan keadaan kecemasan
yang paling besar dalam yang memicu mahasiswa dalam
dapat dirasakan mempersiapkan kecemasan menghadapi ujian
ketika berada di ujuan. Tempat berdasarkan dengan CBT,
rumah. Kondisi tinggal dapat pengalaman- semakin tinggi
lingkungan yang mempengaruhi fokus pengalaman yang masa studi maka
nyaman dapat belajar untuk lebih banyak kecemasan
meningkatkan dalam menghadapi semakin ringan.
semangat dan ujian sehingga Berdasarkan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 74


L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

hasil penelitian ini studi/tingkat 17 the


Akdemir, O., & relationship
hendaknya pihak semester baru
Oguz, A. between test
institusi perlu untuk (2008). anxiety and
Computer- academic
melakukan meningkatkan
based performance.
sosialisasi coping strategies testing: An Procedia -
alternative
kepada dalam menghadapi
for the
mahasiswa ujian berbasis assessment
of Turkish
dengan masa CBT. Selain itu,
undergradua
te students.
diharapkan pihak Menghadapi
Computers
Ujian Skill
institusi pendidikan and
Lab. Skripsi.
Education,
juga dapat Program
51(3), 1198–
Studi Ilmu
memfasilitasi 1204.
Keperawata
https://doi.or
mahasiswa dengan n Fakultas
g/10.1016/j.c
Ilmu
menciptakan ompedu.20
Kedokteran
07.11.007
lingkungan ruang dan Ilmu
Anderson, M. A.
Kesehatan
tunggu ujian yang (2006). the
Universitas
Relationship
nyaman dan Islam Negeri
Among
Syarif
kondusif sehingga Resilience,
Hidayatullah
Forgiveivess
mahasiswa yang : Jakarta.
, and Anger
Afzal, H., Afzal, S.,
mengalami Expression
Siddique, S.
in
kecemasan dapat a, & Naqvi,
Adolescents.
S. a a.
mereduksi Annisa, Rully.,
(2012).
Wardaningsi
kecemasan yang Measures
h, Shanti., &
used by
dirasakan sebelum Sari, Novita
medical
Kurnia.
memasuki ruang students to
(2017).
reduce test
ujian mengingat Strategi Self-
anxiety.
Management
kecemasan dapat Journal of
the Pakistan
menyebabkan Meningkatka
Medical
n
penurunan Association,
Professional
62(Septemb
performa dalam Behaviour.
er 2012),
MEDISAINS
ujian. 982–986.
: Jurnal
Retrieved
Ilmiah Ilmu-
from
ilmu
DAFTAR PUSTAKA http://www.s
Kesehatan.1
copus.com/i
Abdillah, M.F. 5(3), 129-
nward/recor
(2014). 135.
d
Pengaruh DordiNejad, F. G.,
.url?eid=2-
Zikir Hakimi, H.,
s2.0-
Terhadap Ashouri, M.,
8486585670
Skor Dehghani,
7&partne
Kecemasan M., Zeinali,
rID=40&md
Mahasiswa Z., Daghighi,
5=fb847722
UIN Syarif M. S., &
2762782e8
Hidayatulla Bahrami, N.
2e
h Jakarta (2011). On
dd3cd5435cb
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 75
L M Anissa, Suryani, R Mirwanti │ Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi
Ujian Berbasis Computer Based Test

Social and ngan: E., & Students.


Behavioral Suatu Amrullah, Internationa
Sciences, Kehidupan A. (2014). l Journal of
15, 3774– Sepanjang Tingkat Psychology
3778. Rentang Kecemasa and
https://doi.or Kehidupan n Orangtua Behavioral
g/10.1016/j.s . Edisi dengan Sciences,
bspro.2011. Kelima. Anak yang 2(2), 3
04.372 Jakarta: akan https://doi.org/
Floyd, J. (2010). Penerbit Dioperasi. 10.5923/j.ijpbs.
Depressio Erlangga. Jurnal 201202 02.06
n, anxiety, Ibrahim, N., Al- Keperawat Nursalam. (2013).
and Kharboush, an Metodologi Penelitian
stress D., El- Padjadjara Ilmu
among Khatib, L., n, 2, 154–
nursing Al-Habib, 160.
student A., & Asali,
and the D. (2013). from
relationshi Prevalence http://128.1
p to GPA. and 99.73.20/jk
Dissertati Predictors p/index.ph
on. Union of Anxiety p/jkp
University and /
School of Depression article/downlo
Education among ad/85/81
. Female Lufi, D., Okasha,
Hochlehnert, A., Medical S., &
Brass, K., Students in Cohen, A.
Moeltner, King (2004).
A., & Abdulaziz Test
Juenger, University, Anxiety
J. (2011). Jeddah, and its
Does Saudi Effect on
Medical Arabia. the
Students’ Iranian Personality
Preferenc Journal of of Students
e of Test Public with
Format Health, Learning
(Compute 42(7), 726– Disabilities.
r-based 36. Learning
vs. Paper- https://doi.o Disability
based) rg/10.3402/ljm.v8i0. Quarterly,
have an 21287 Kurt, A. S., 27(3), 176–
Influence Balci, S., & Kose, 184.
on D. (2014). Test https://doi.
Performan anxiety levels and org/10.230
ce? BMC related factors: 7/1593667
Medical Students Nilofer Farooqi, Y.,
Education preparing Ghani, R.,
, 11(1), for & D.
89. university Spielberger
https://doi. exams. , C. (2012).
org/10.11 Journal of Gender
86/1472- the Differences
6920-11- Pakistan in Test
89 Medical Anxiety
Hurlock, Associatio and
Elizabeth. n, Academic
(2001). 64(11), Performan
Psikologi 1235–1239. ce of
Perkemba Lubis, P., Widianti, Medical

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 16 No 2, AGUSTUS 2018 | Halaman 76


Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika.
Olufemi, O., & Oluwatayo, O. (2014).
Computer anxiety and computer
knowledge as determinants of
candidates’ performance in
computer-based test in Nigeria.
British Journal of Education, 4(4),
495–507. Retrieved from
http://www.journalrepository.org/medi
a/journals/BJESBS_21/2014/Jan/Oluf
emi442013BJESBS6632_1.pdf
Patimah, I., Suryani, & Nuraeni, A. (2015).
Pengaruh Relaksasi Dzikir terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Gagal
Ginjal Kronis yang Menjalani
Hemodialisa. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 3(April 2015), 18–24.
Rana, R., & Mahmood, N. (2010). The
relationship between test anxiety and
academic achievement. Bulletin of
Education and Research, 32(2), 63–
74.
https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3619.
8569
Rooney, D.M. (2012). Medical Students
Anxiety Toward the Male
Genitourinary Rectal Examination.
University of Illinois Journal, 1-9.
Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2009). Kaplan
& Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral

Sciences/Clinical Psychiatry 10th


Edition. Philadelphia: LIPPINCOTT
WILLIAMS & WILKINS.
Stuart, G., & Laraia. (2005). Principles and
practice of psychiatric nursing. USA:
Mosby Company.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung :
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai