Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

Website: https://journal.ilininstitute.com/index.php/IJoLEC
Vol 2, No 1, 2019, pp 37-45
p-ISSN:2622-8068 dan e-ISSN: 2622-8076

Efektivitas Relaksasi Teknik Meditasi untuk Membantu Siswa Mengatasi

Stres sebelum Menghadapi Ujian Nasional
Dosi Juliawati1, Rinda Tri Ayumi2, Hengki Yandri3, Alfaiz4
1
Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia
E-mail: dosi@konselor.org1,
2
Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, Indonesia
Email: rindatriayumi@gmail.coc .,m1,
3
Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia
Email: hengki@konselor.org
4
Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, Indonesia
Email: alfaiz.science.icp@gmail.com2

Artikel info
Abstract. Research purpose is for reveal the effectivity of relaxation with
Artikel history: meditation technique for helping releasing a student’s stress before national
Received: May-2019 examination. Quantitative analysis was using in this research with pre-
Revised: June-2019 experiment through one group pretest-posttest design with twelve
Accepted: June-2018 respondent that has been indentified a stress condition through
Publish: August-2019 instrumentation with likert scale. Data analyse with wilcoxon and
descriptive. The result was found that there was a significant difference
about the level of student’s stress before a national examination and after has
DOI: given an intervention such a relaxation with meditation technique with
doi.org/10.31960/ asympthotic significant two tailed 0.000. This research can be conclude that
ijolec.v2i1.151 relaxation with meditation technique can reduce student’s condition of stress
to face a national exam.

Abstrak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkap efektivitas relaksasi

teknik meditasi untuk membantu mengatasi stres siswa sebelum menghadapi
Ujian Nasional. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekaan
pre-eksperimen melalui rancangan The One Group Pretest-Posttest Design
dengan jumlah responden sebanyak 12 orang. Data mengenai tingkat stres
siswa sebelum menghadapi Ujian Nasional diperoleh melalui angket dengan
menggunakan model Skala Likert kemudian dianalisis menggunakan skor
ideal dan uji Wilcoxon signed ranks test. Hasil penelitian ini
mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap tingkat stres
siswa sebelum menghadapi Ujian Nasional setelah diberi perlakuan berupa
relaksasi teknik meditasi dengan angka probabilitas asymp. (2-tailed) sebesar
0,000. Kesimpulan dari hasil temuan ini bahwa relaksasi dengan teknik
meditasi memiliki pengaruh yang signifikan dan efektif dalam menurunkan
tingkat stress siswa.
Keywords: Coresponden author:
Relaxation; Dosi Juliawati
Meditation; Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, IAIN Kerinci
Stress; Jalan: Kapten Muradi, Sungai Penuh, Jambi, Indonesia
Learning; Email: dosi@konselor.org

artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0

37
38 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling
PENDAHULUAN
Ujian Nasional (UN) merupakan
evaluasi terhadap siswa yang akan
menyelesaikan pendidikan di sekolah.
Ketentuan ini mengacu pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 58 ayat (2) yang menyatakan bahwa
evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan
program pendidikan dilakukan oleh lembaga
mandiri secara berkala, menyeluruh
transparan, dan sistematik untuk menilai
pencapaian standar nasional pendidikan. UN
bertujuan menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan tekonologi, karena
dilakukan secara nasional beberapa standar
kelulusan ditentukan sebagai acuan penilaian
kelulusan siswa. Ujian Nasional (UN)
diselenggarakan dalam rangka mengukur
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) secara nasional pada jenjang satuan
pendidikan SD, SMP dan SMA. Hasil UN
akan memberi informasi tentang daya serap
atau peringkat penguasaan tiap mata
pelajaran yang diujiankan secara nasional
pada level individu, kelas, sekolah, daerah,
maupun pada tingkat nasional. Informasi ini
berguna untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas, sehingga pencapaian
belajar peserta didik akan meningkat, dan
selanjutnya diharapkan kualitas akan
meningkat (BSNP, 2014).
Peserta didik dinyatakan lulus Ujian
Nasional apabila peserta didik tersebut bisa
mendapatkan nilai rata-rata yang telah
ditetapkan pemerintah. Dalam hal ini,
tentunya peserta didik yang akan menghadapi
Ujian Nasional (UN) kondisi psikologisnya
bermacam-macam seperti cemas, takut dan
khawatir jika tidak bisa mendapatkan nilai
rata-rata yang telah ditetapkan atau takut
tidak lulus Ujian Nasional. Hal ini
disebabkan adanya dinamika psikis yang
berbeda-beda dalam diri siswa, siswa dengan
dinamika psikis yang baik tidak mengalami
kecemasan atau ketakutan sebelum
menghadapi Ujian Nasional sementara
sebaliknya pada siswa dengan dinamika psikis
yang tidak baik akan mengalami kecemasan
atau ketakutan sebelum menghadapi Ujian
Nasional (Agustin, Septiana, & Asti, 2016).
Kecemasan merupakan salah satu aspek
pemicu stres dan depresi yang dapat
menghambat kinerja fungsi-fungsi psikologis
siswa, seperti dalam berkonsentrasi,
mengingat, takut gagal, pembentukan dan
pemecahan masalah (Najib & Nur, 2013).
Stres pada siswa sebelum melaksanakan UN
merupakan suatu reaksi psikologis yang
membuat siswa merasa tegang atau cemas
karena individu tersebut tidak mampu
mengatasi atau memenuhi tuntutan (Sakdiah,
2018). Kondisi tersebut juga disebabkan dari
faktor keyakinan diri akan kemampuannya
yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis,
persuasi sosial, serta pengalaman belajar
sendiri yang kurang atau pencapaiannya
(Alfaiz & Yandri, H. 2015; Alfaiz et all,
2017). Persuasi sosial juga menjadi aspek
positif karena menyangkut bagaimana aspek
afektif dalam belajar menentukan kondisi
psikis siswa tetapi juga negatif pada psikis
siswa (Alfaiz, 2014).
Ujian Nasional bagi sebagian siswa
merupakan beban psikologis karena jika
mereka tidak bisa lulus dari UN, mereka akan
mengalami kondisi tertekan dan malu.
Kecenderungan stres yang dialami siswa
sebelum Ujian Nasional sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Paul Arjanto
(2016) bahwa siswa kecenderungan
mengalami gejala-gejala stres seperti
gangguan fisik dan gangguan psikologis
sebelum menghadapi Ujian Nasional.
Selanjutnya, pada tahun 2018 dalam
Indonesia Morning Show juga disiarkan
mengenai kasus lima orang siswa di Jember,
Jawa Timur mengalami depresi berat sebelum
Ujian Nasional, berdasarkan data spesialis
kejiwaan klinik flocontary consulting test SCTR
rumah sakit Sobandi di Jember dari 15 orang
siswa yang ditangani selama kurun waktu 7
bulan terakhir 5 diantaranya mengalami
depresi berat sejak masa persiapan
menghadapi Ujian Nasional, dari
pemeriksaan media kelima siswa tersebut
memiliki tekanan mental sangat hebat akibat
memiliki tekanan target tersendiri dalam
Ujian Nasional, kondisi ini menyebabkan 5
orang siswa tersebut absen pada hari pertama
Ujian Nasional (Indonesia Morning Show on
Youtube).
Gejala stres juga yang dialami siswa
sebelum menghadapi UN juga terjadi di
tempat peneliti melakukan penelitian di SMP
Negeri 26 Kerinci, seperti adanya siswa yang
mengalami gejala mudah sakit kepala,
 Efektifitas Relaksati Teknik... (Juliawati, Ayumi, Yandri, Alfaiz) | 39
insomnia (sulit tidur), mudah lelah, kurang
selera makan, gelisah, kurang dapat
berkonsentrasi belajar, dan sering marah-
marah atau bersikap agresif sebelum
menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan
datang, sehingga untuk mengatasi sindrom
yang menggejala tersebut diperlukan upaya
persiapan dan dukungan integral dari aspek
material, moral, mental, psikologis, spiritual,
intelektual, dan emosional yang dilakukan
pihak yang terkait (Agustin, Septiana, & Asti,
2016) begitu juga bagaimana dukungan
spiritual dalam hal membersihkan pikiran dari
hal-hal jelek akan rasa takut, emosi negatif
(Alfaiz, Yandri. H, Kadafi. A, Mulyani. R.R,
Nofrita, Juliawati. D: 2019) seperti guru
Bimbingan dan Konseling di sekolah. Salah
satu tindakan yang peneliti lakukan yaitu
memberikan relaksasi dengan teknik meditasi,
teknik ini diberikan karena berdasarkan dari
hasil penelitian Suyono, Triyono, dan Dany
(2016) bahwa teknik relaksasi dapat dijadikan
alternatif bantuan bagi siswa yang mengalami
stres akademik sedang dan ringan menjelang
Ujian. Kemudian diperkuat dengan pendapat
Frogatt yang menyatakan bahwa dengan
pelatihan relaksasi akan membantu seseorang
dalam melakukan banyak hal, misalnya
mengendalikan stres, kecemasan, mengurangi
rasa sakit, mengatasi prosedur medis,
menurunkan tekanan darah dan
mempermudah tidur (Suyono, Triyono, &
Dany, 2016), hal ini juga bisa meningkatkan
efikasi diri siswa ketika keadaan emosinya
menjadi stabil dalam menghadapi
permasalahan belajarnya (Alfaiz & Yandri,
2015; Alfaiz, 2014).
Selanjutnya relaksasi dengan teknik
meditasi merupakan salah satu teknik dalam
terapi perilaku yang dapat digunakan individu
untuk menciptakan mekanisme batin dalam
diri individu dengan membentuk kepribadian
yang baik, menghilangkan berbagai bentuk
pikiran yang kacau akibat ketidakberdayaan
individu dalam mengendalikan ego yang
dimilikinya, mempermudah individu
mengontrol diri, menyelematkan jiwa, dan
memberikan kesehatan bagi tubuh individu
(Ningsih, 2016). Dengan memanfaatkan
relaksasi dengan teknik meditasi diharapkan
dapat menurunkan tingkat stres siswa
sebelum menghadapi Ujian Nasional
sehingga tujuan penelitian in yaitu untuk
mengungkapkan efektivitas relaksasi teknik
meditasi untuk membantu mengatasi stres
siswa sebelum menghadapi Ujian Nasional.
Sebagai profesi, konseling menjadi
usaha akademis untuk mengembangkan
berbagai teknik dan pendekatan agar sesuai
dengan setiap perkembangan zaman, hal ini
sesuai dengan pandangan filsafatnya bahwa
konseling merupakan sebagai ilmu dan juga
sebagai praktik sosial (Alfaiz, 2018) serta
tentu saja adanya etika dan estetika dan
budaya yang mendukung jalannya proses
konseling (Alfaiz & Dharmayanti, A, Nofrita,
2018; Alfaiz et all, 2019) seperti halnya
relaksasi dengan teknik meditasi.
METODE
Metode penelitian yang dipakai dalam
penelitian ini yaitu kuantitatif dengan
pendekaan pre-eksperimen melalui rancangan
The One Group Pretest-Posttest Design,
rancangan ini hanya terdiri dari satu
kelompok eksperimen dan proses penelitian
dilakukan dengan tiga tahap yaitu pretest,
perlakuan dan posttest (Yusuf, 2013; Sugiyono,
2016). Perlakuan meditasi yang diberikan
kepada kelompok eksperiman dilakukan
sebanyak 6 kali dengan materi sebagai berikut
Breath Counting Meditation, Breath Meditation,
Sound Meditation, Visual Meditation, Meditation
of the Bubble dan Mantra Meditation (Subandi,
2002). Responden dalam penelitian ini
diambil dengan teknik total samping yang
berjumlah 12 orang siswa SMP Negeri 26
Kerinci. Teknik pengumpulan data
menggunkan angket dengan skala likert dan
diolah dengan rumus skor ideal dan uji
Wilcoxon signed ranks test (Azwar, 2010;
Juliawati & Hengki, 2018).
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur pengaruh relaksasi dengan teknik
meditasi untuk mengurangi tingkat stress
siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini secara spesifik dilakukan
untuk mengungkapkan perubahan kondisi
stress siswa sebelum melaksanakan Ujian
Nasional (UN) dengan memanfaatkan
relaksasi teknik meditasi. Hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa dengan
memanfaatkan relaksasi teknik meditasi,
mampu menurunkan tingkat stres siswa. Hasil
pretest kondisi stress siswa sebelum
40 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

melaksanakan UN bisa dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil Pretest Kondisi Stress Siswa Sebelum Melaksanakan UN
Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase

Sangat Rendah ≤ 150 0 0

Rendah 150 > s.d ≤ 156 1 8,33
Sedang 156 > s.d ≤ 163 6 50

Tinggi 163 > s.d ≤ 169 4 33,33

Sangat Tinggi 169 > 1 8,33

Jumlah 12 100

Hasil pretest pada tabel 1 menunjukkan
bahwa dari 12 orang siswa yang dijadikan
responden penelitian, ada 1 orang responden
yang memiliki tingkat stres yang rendah
dengan presentase 8,33%, kemudian 6 orang
responden memiliki tingkat stres yang sedang
dengan presentase 50%, seterusnya 4 orang
responden memiliki tingkat stres yang tinggi
dengan presentase 33,33% dan 1 orang
responden memiliki tingkat stres sangat tinggi
dengan persentase 8,33%. Jadi, rata-rata
tingkat stress siswa sebelum melaksanakan
UN berada pada ketogori sedang dengan skor
rata-rata 162,08. Namun demikian, masih ada
sekitar 5 orang responden yang mengalami
stress sebelum menghadapi UN dengan
kategori tinggi dan sangat tinggi yang perlu
menjadi perhatian sekolah terutama guru BK
di sekolah.
Setelah dilakukan pretest dan
didapatkan data tentang kondisi stress siswa
sebelum menghadapi UN, maka peneliti
melakukan perlakuan sebanyak enam kali
berupa relaksasi teknik meditasi dengan
materi Breath Counting Meditation, Breath
Meditation, Sound Meditation, Visual Meditation,
Meditation of the Bubble dan Mantra Meditation.
Hasil Posttest menunjukkan perkembangan
yang positif terhadap siswa seperti terlihat
pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Hasil Posttest Kondisi Stress Siswa Sebelum Melaksanakan UN

Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase
Sangat Rendah ≤ 97 2 16,67
Rendah 97 > s.d ≤ 102 6 50
Sedang 102 > s.d ≤ 107 4 33,33
Tinggi 107 > . s.d ≤ 112 0 0
Sangat Tinggi 112 > 0 0
Jumlah 12 100
tingkat stress siswa berada pada kategori
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa dari
rendah dengan skor rata-rata 100,92.
12 orang siswa yang telah diberi perlakuan
berupa meditasi teknik relaksasi, ada 2 orang Untuk melihat perbedaan skor pretest
responden memiliki tingkat stres yang sangat dan skor posttest hasil penelitian ini bisa
rendah dengan persentase 16,67%, kemudian dilihat pada tabel 3 berikut ini.
6 orang responden memiliki tingkat stress
yang rendah dengan persentase 50%, dan ada
4 orang responden memiliki tingkat stress
kategori sedang dengan persentase 33,33%.
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
 Efektifitas Relaksati Teknik... (Juliawati, Ayumi, Yandri, Alfaiz) | 41

Tabel 3. Perbedaan Skor Pretest dan Posttest Kondisi Stress Siswa Sebelum Melaksanakan UN
Pretest Posttest
No Kode Siswa
Skor Kategori Skor Kategori
1 AB 165 Tinggi 103 Sedang
2 AFM 157 Sedang 101 Rendah
3 BH 161 Sedang 100 Rendah
4 EA 165 Tinggi 103 Sedang
5 FYF 160 Sedang 102 Rendah
6 FP 164 Tinggi 99 Rendah
7 HA 168 Tinggi 106 Sedang
8 KS 160 Sedang 101 Rendah
9 NDM 159 Sedang 101 Rendah
10 NMI 155 Rendah 95 Sangat Rendah

11 NE 170 Sangat Tinggi 103 Sedang

12 ZF 161 Sedang 97 Sangat Rendah

Rata-rata 162,08 Sedang 100,92 Rendah

180
160
140
120
100
Pretest
80
Posttest
60
40
20
0
AB BH FYF HA NDM NE

Grafik 1. Pengurangan Kondisi Stress Siswa dalam Menghadapi UN melalui Relaksasi Teknik
Meditasi dari Kondisi Pretest dan Post Test

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan tingkat stres siswa
sebelum menghadapi Ujian Nasional sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan berupa
relaksasi teknik meditasi. Siswa yang pada
saat Pretest memiliki rata-rata 162,08, setelah
diberi perlakuan skor rata-rata menjadi
100,92. Berdasarkan hal ini, terjadi
penurunan tingkat stres siswa sebelum
menghadapi Ujian Nasional sebesar 37,74%.
Kemudian untuk lebih meyakinkan lagi,
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan
statistik non parametrik berupa uji Wilcoxon
signed ranks test melalui bantuan SPSS versi
20, angka probabilitas Sig (2-tailed) tingkat
stres siswa sebelum menghadapi Ujian
Nasional yang dialami siswa sebesar 0,000
atau probabilitas dibawah alpha 0,05 (0,000 <
0,05), hal ini berarti bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan tingkat stres siswa
sebelum menghadapi Ujian Nasional setelah
diberi perlakuan berupa relaksasi teknik
meditasi.
Ujian Nasional merupakan salah satu
jenis evaluasi dalam dunia pendidikan.
sebelum menghadapi Ujian Nasional siswa
mengalami kondisi psikologis seperti cemas,
khawatir, takut, tidak berkonsentrasi belajar,
42 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling
tidak berselera makan, tidur tidak nyenyak.
Rasa khawatir, takut akan kegagalan
merupakan gejala kecemasan yang
membebani siswa sebelum menghadapi Ujian
Nasional (Santrock,2007). Kecamasan
menghadapi Ujian Nasional lahir dari
persepsi siswa bahwa Ujian Nasional
merupakan sesutau yang menekan
sumberdaya pribadi yang menjadikan mereka
tidak berdaya (Thoomaszen dan Murtini,
2014) hal ini terjadi karena reaksi emosional
yang tidak menyenangkan karena
mempersepsikan Ujian Nasional merupakan
sesuatu yang mengancam masa depan
(Lazarus & Folkman, 1984). Kecemasan yang
berlebihan dan terjadi dalam intensitas yang
terus menerus akan memicu gejala stres
karena terjadinya gangguan emosi yang
disebabkan adanya tekanan yang tidak dapat
diatasi oleh individu (Hartono & (Subandi, 2002; Suyono, dkk, 2016). Orang-
Soedarmadji, 2012). Hasil pretest yang peneliti
lakukan menujukkan bahwa tingkat stress
siswa sebelum melaksanakan UN berada
pada ketogori sedang dengan skor rata-rata
sebesar 162,08, yang berarti masih ada siswa
yang mengalami kecemasan sebelum
menghadapi Ujian Nasional seperti halnya
penelitian yang dilakukan oleh Agustin,
Septiana & Asti (2016) dari 64 orang
responden, tingkat kecemasan responden
dalam mengjadapi Ujian Nasional paling
banyak yaitu 34 orang atau sekitar 53,1 %.
Data ini menunjukkan perlunya
penangan yang serius dari pihak sekolah
terutama dari guru Bimbingan dan Konseling
(BK) di sekolah yang memiliki tugas
menolong siswa untuk mencapai kondisi
kehidupan yang efektif baik dari segi pribadi,
sosial, belajar dan karir (Yandri & Juliawati,
2017). Salah satu alternatif yang peneliti
lakukan untuk menurunkan tingkat stress
siswa yaitu dengan melakukan relaksasi
teknik meditasi kepada siswa di sekolah
karena teknik ini merupakan suatu cara untuk
mengaktualisasikan diri dan mengembangkan
potensi spiritual seseorang yang bisa
membantu menurunkan kondisi tegang pada
tubuh yang ditimbulkan oleh stres (Subandi,
2002; Nurcahyani & Fauzan, 2016). Hasil
dari pelaksanaan relaksasi teknik meditasi
sebanyak enam kali pertemuan menunjukkan
adanya penurunan intensitas tingkat stress
siswa dengan skor rata-rata 100,92 yang
berada pada kategori rendah atau terjadi
penurunan tingkat stress siswa sebanyak
37,74%. Kemudian dari hasil uji Wilcoxon
signed ranks test diperoleh angka probabilitas
Sig (2-tailed) 0,000 di bawah alpha 0,05 (0,000
< 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa relaksasi dengan teknik meditasi
efektif untuk menurunkan tingkat stress siswa
sebelum menghadapi Ujian Nasional.
Relaksasi teknik meditasi merupakan bentuk
terapi yang diberikan melalui instruksi kepada
seseorang untuk menutup mata dan
berkonsentasi pada pernafasan kemudian
pada gerakan-gerakan mulai dari kepala
sampai kaki yang tersusun secara sistematis
untuk melatih otot menjadi rileks sehingga
akan tercipta keadaan yang nyaman dan
tenang. Teknik ini bisa diberikan untuk orang-
orang yang mengalami stres, mengalami
kecemasan, depresi, phobia dan insomnia
orang yang melakukan relaksasi dengan
teknik meditasi, mereka dapat mengatasi
kekalutan emosi dan mereduksi masalah
fisiologis atau gangguan penyakit fisik (Yusuf
& Juntika, 2012).
Hal ini sesuai dengan dengan konsep
temuan dari Assagioli mengenai psikosintesis
bahwa will merupakan bagian dari self
individu yang menentukan salah satunya
adalah pemikiran dan emosi (Alfaiz, Hariko,
Rafiola, & Zulfikar, 2017: 3), sehingga ketika
kondisi will tidak sesuai dengan seperti apa
kondisi lingkungan maka ini mempengaruhi
kondisi pikiran dan emosi mengakibatkan
stress dan depresi. Begitu juga dengan
pandangan konseling pendekatan sufistik
yaitu tazkiyatun an-nafs bahwa memperbaiki
pikiran dan hati dimulai dari bagaimana
melihat diri secara mendalam dimulai dari
takhali (instrospeksi) yang melihat kelemahan
diri agar diperbaiki untuk menyiapkan kondisi
diri (Alfaiz, Yandri, Kadafi, Mulyani, Nofrita
& Dosi, 2019: 73). Hasil temuan penelitian ini
sesuai dengan pandangan psikosintesis dan
tazkiyatun an-nafs yang berlandaskan pada
alam sadar diri, introspeksi dan realita hidup
yang harus seimbang dalam prosesnya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penulisan artikel ini tidak bisa
terlepas dan tidak bisa dipisahkan dari usaha,
dukungan dan komitmen dari berbagai pihak
khususnya tim penulis sendiri, yang telah
mendedikasikan diri dalam penelitian, saling
 Efektifitas Relaksati Teknik... (Juliawati, Ayumi, Yandri, Alfaiz) | 43

diskusi dan memberikan masukan untuk Professional Challenges In The

maksimalnya artikel ini. Baik dalam Future. Couns-Edu: International
penelitian, analisis hingga menampilkannya Journal of Counseling and Education,
dalam tulisan artikel ini. 3(1): pp. 44-47. DOI:
https://doi.org/10.23916/00201803
SIMPULAN DAN SARAN 13420.
Hasil penelitian ini menunjukkan
http://journal.konselor.or.id/index.
bahwa kondisi tingkat stress siswa sebelum
php/counsedu/article/view/134
menghadapi Ujian Nasional pada saat pretest
berada pada kategori sedang dan setalah Alfaiz, D., & Yandri, H. (2015). Self Concept
diberikan perlakuan (posttest) kondisi tingkat
and Self Efficacy As A Ground
stress siswa sebelum menghadapi Ujian
Nasional mengalami penurunan sebesar Points in A Social Activities (An
37,74% dengan kategori rendah. Hal ini Analysis of Psychology Perspective:
berarti bahwa terdapat perbedaan yang A Social Cognitive Theory). Jurnal
signifikan tingkat stres siswa sebelum Pelangi, 7(2), 45-52.
menghadapi Ujian Nasional setelah diberi http://ejournal.stkip-pgri-
perlakuan berupa relaksasi teknik meditasi sumbar.ac.id/index.php/pelangi/art
dengan dengan angka probabilitas Sig (2-
icle/view/203. DOI:
tailed) sebesar 0,000.
Diharapkan bagi para guru BK dan https://doi.org/10.22202/jp.2015.v
guru mata pelajaran agar bukan hanya 7i2.203.
berfokus pada materi pelajaran akan tetapi
juga memperhatikan kondisi psikis siswa serta Alfaiz, Zulfikar & Yulia, D. (2017). Efikasi
untuk peneliti selanjutnya, bisa dilakukan uji Diri sebagai Faktor Prediksi
lapangan kembali dengan memperluas subjek Kesiapan Mahasiswa dalam
dan wilayah penelitian dengan teknik sama Mengerjakan Tugas Kuliah. Ilmu
atau pengembangan teknik lainnya sebagai
Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan
hasil temuan ini menjadi studi pendahuluan
atau evaluasi. Praktik Kependidikan. 2(2). pp. 119-124.
http://journal2.um.ac.id/index.php
DAFTAR RUJUKAN /jktpk/article/view/2546.

Agustin, I. M., Septiana., & Asti, A. D. Alfaiz, (2014). Pembelajaran Afektif

(2016). Penerapan Tindakan
Merupakan Salah Satu Strategi
Keperawatan Generalis terhadap
Kecemasan Siswa SMA Dalam Pembentukan Karakter
Menghadapi Ujian Nasional. Jurnal Peserta Didik. Jurnal Pelangi. Vol.
Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Vol 12 7. No. 1, 94-105.
(2). http://ejournal.stkip-pgri-
sumbar.ac.id/index.php/pelangi/art
Alfaiz, Yandri. H, Kadafi. A, Mulyani, R.R, icle/view/152. DOI:
Nofrita, Juliawati. D. (2019).
https://doi.org/10.22202/jp.2014.v
Pendekatan Tazkiyatun An-Nafs
Untuk Membantu Mengurangi 7i1.152.
Emosi Negatif Klien. Counsellia :
Jurnal Bimbingan dan Konseling, 9 (1): Arjanto, P. 2(016). Identifikasi Tingkat Stres
pp. 65-78. DOI: Peserta Didik Menjelang Ujian
https://doi.org/10.25273/counsellia Nasional pada Jenjang Pendidikan
.v9i1.4300. http://e- Menengah. Jurnal Konseling
journal.unipma.ac.id/index.php/JB Indonesia. 1 (2).
K/article/view/4300.
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi.
Alfaiz, A. (2018). Guidance and Counseling Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Profession: a Philosophy and
44 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling
Badan Standar Nasional Pendidikan tentang
Kerja BSNP Tahun 2014.
Faiz, A., Dharmayanti, A., & Nofrita, N.
(2018). Etika Bimbingan dan
Konseling dalam Pendekatan
Filsafat Ilmu. Indonesian Journal of
Educational Counseling, 2(1), 1-12.
https://doi.org/10.30653/001.20182
1.26.
http://ijec.ejournal.id/index.php/co
unseling/article/view/26
Hartono & Soedarmadji, B. (2012). Psikologi
Konseling. Jakarta: Kencana.
Indonesia Morning Show tentang Lima Siswa
di Jember, Jawa Timur Depresi
Berat Menjelang UN. Jember:
(2018). Diakses di
http://www.youtube.com/netmedia
tama.
Juliawati, D., & Yandri, H. (2018).
Prokrastinasi Akademik Mahasantri
Ma’had Al Jami’ah IAIN Kerinci.
Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 19-26.
http://ejournal.stkipmpringsewu-
lpg.ac.id/index.php/fokus/article/vi
ew/485.
https://doi.org/10.26638/jfk.485.20
09.
Lazarus, R. S & Folkman, S. (1984) Stress,
Appraisal and Coping. New York:
Springer.
Najib, W.H dan Nur, M.W. (2013).
Efektivitas Pelatihan Motivasi untuk
Menurunkan Tingkat Stres Siswa
dalam Menghadapi Ujian Nasional
Sekolah Dasar. Jurnal Prima
Edukasia. 1 (2).
Ningsih, F. 2016. Efektifitas Teknik Relaksasi
untuk Mengurangi Kejenuhan
Belajar. E-Journal Bimbingan dan
Konseling. 7 (5).
Nurcahyani, I & Fauzan, L. (2016).
Efektivitas Teknik Relaksasi dalam
Konseling Kelompok Behavioral
untuk Menurunkan Stres Belajar
Siswa SMA. Jurnal Kajian Bimbingan
dan Konseling Vol 1 (1).
Sakdiah, H. (2018). Stres Sekolah dan Strategi
Penanggulangannya (Tinjauan
Psikologi Pendidikan). Al-Banjari. 7
(1).
Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan.
Terjemahan: Wibowo, T. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Subandi, M. A. (2002). Psikoterapi Pendekatan
Konvensional dan Kontemporer.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
UGM
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suyono, dkk. (2016). Kefektifan Teknik
Relaksasi untuk Menurunkan Stres
Akademik Siswa SMA. Jurnal
Pendidikan Humaniora. Vol 4 (2).
Suyono, Triyono, dan Dany, M. H. (2016).
Keefektifan Teknik Relaksasi untuk
Menurunkan Stres Akademik Siswa
SMA. Jurnal Pendidikan Humaniora.
4 (2).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Yandri, H., & Juliawati, D. (2017). Burnout
pada Guru BK/Konselor Sekolah.
Konselor, 6(2), 61-65.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php
/konselor/article/view/7561.
https://doi.org/10.24036/02017627
561-0-00.
Yusuf, A. M. (2013). Motede Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Padang: UNP Press.
Zulfikar, Z, Alfaiz, A, Zaini, A. Suarja, S,
Nofrita, N & Kardo, R. (2019).
Counseling as A Science or
Educational Practice in
Multicultural Philosophy Dimension
(a Synthesize and Counselor
Perception about Counseling
Profession). International Journal of
Research in Counseling and Education, 3
(1): pp 1-7,
 Efektifitas Relaksati Teknik... (Juliawati, Ayumi, Yandri, Alfaiz) | 45

https://doi.org/10.24036/0049za0002 ,
http://ppsfip.ppj.unp.ac.id/index.php/i
jrice/article/view/49