Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

PRAKTIK WAWANCARA
TOPIK: TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA PASCASARJANA BARU
Diajukan sebagai tugas dalam Mata Kuliah Penelitian Kualitatif

Disusun Oleh:

Rafi Achmad Rukhama


495974

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
A. Pendahuluan
Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 yang merupakan keadaan sehat,
baik secara fisik, menatal, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif baik secara social maupun ekonomis (Kemenkes RI, 2009). World
Health Organization (WHO), seseorang dikatakan sehat apabila dalam keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosisal tidak hanya terbatas dari penyakit ataupun
kelemahan cacat (Kemenkes RI, 2019). WHO mencatat bahwa jumlah penderita
gangguan jiwa di dunia adalah sekitar 450 juta jiwa. Salah satu gangguan jiwa yang
secara umum dirasakan ialah stress (Philipp, 2019). Stres adalah suatu keadaan yang
dialami manusia ketika adasebuah ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima
dan kemampuan untuk mengatasinya (Looker, 2015). Berdasarkan respon yang
dihasilkan, stress terbagi menjadi dua yaitu eustress dan distress. Eustress adalah
respon positif terhadap stress sedangkan distress adalah respon negatif terhadap stress
(Looker, 2015). Stres disebabkan oleh adanya stressor yang dapat mempengaruhi kondisi
seseorang. Stressor merupakan stimulus, baik eksternal, maupun internal yang berpotensi
menjadi penyebab terjadinya stres(Barnes, 2016).
Stres pada mahasiswa bisa disebabkan ketidakmampuan dalam melakukan
kewajibannya sebagai mahasiswa seperti tugas perkuliahan, target pencapaian nilai,
prestasi akademik, kebutuhan untuk mengatur diri sendiri, mengembangkan kemampuan
berpikir yang lebih baik serta penyusunan tugas akhir (Supriyono, 2019). Stres yang
dialami oleh mahasiswa dapat dilihat berdasarkan stressor biologis dan stressor
psikologis (Lazarus, 2014). Faktor biologis meliputi genetik, pola hidup, status
kesehatan, dan riwayat masa lalu. Faktor psikologis meliputi kecerdasan, kemampuan
komunikasi, kepribadian diri, pengalaman masa lalu, motivasi, kepercayaan diri, dan
kontrol diri (Stuard, 2013).
Berdasarkan penelitian Afryan et al (2019), mengatakan bahwa tingkat stres yang
dialami dikelompokkan menjadi tingkat stres sedang (53,1%), stres ringan (40,7%) dan
tingkat stres berat (6,2%) akibat mengerjakan tugas akhir. Adapun dampak dari stres pada
aspek biologis, mahasiswa mengalami sakit kepala, pusing, bertambah atau turunnya
berat badan secara drastis hingga mengalami gangguan pernafasan dan pencernaan.
Pada aspek psikologis, mahasiswa merasakan bahwa daya ingat yang menurun
hingga menunda pengerjaan tesis (Stuard, 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi
stres lainnya yaitu faktor usia dan jenis kelamin. Berdasarkan penelitian Eva et al
(2015), prevalensi stres 73%, dimana 64% pada pria dan 36% pada Wanita (Eva, 2015).
Mahasiswa yang mengalami stres menjadi sering hilang nafsu makan
sehingga berdampak pada berat badan yang menurun selama studi, sering sakit kepala,
dan yang paling banyak dirasakan adalah sulit tidur. Respon yang dikemukakan terhadap
mahasiswa tersebut merupakan bagian dari respon terhadapstres akibat tesis yang
dilakukan (Suwartika, 2014). Beban dan masalah psikologis dapat dilihat dengan baik
dengan pendekatan kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif lebih
terbukti mencapai kedalaman pemahaman tentang peristiwa tertentu daripada
menggambarkan bagian permukaan yang besar dari sampel suatu populasi (Denzin &
Lincoln, 2009).
Pengambilan data kualitatif dapat dilakukan menggunakan wawancara. Kritik
radikal secara sentral menantang pendekatan yang memperlakukan data wawancara
sebagai representasi langsung dari pikiran, perasaan, niat, pemahaman, makna orang, dan
sebagainya. Secara khusus, kritik tersebut mempertanyakan gagasan data wawancara
yang dapat berbicara sendiri (Whitaker & Atkinson, 2019). Tujuan penggunaan
wawancara semi-terstruktur adalah untuk berusaha menjadi peka dan interaktif terhadap
konsep dan kata-kata yang diungkapkan oleh orang yang diwawancarai dan mencoba
untuk menjaga panduan wawancara tetap fleksibel (Benlahcene & Ramdani, 2021).

B. Tujuan Wawancara
1. Tujuan Umum
Mengeksplorasi stress yang di rasakan mahasiswa baru pascasarjana
2. Tujuan Khusus
a. Mengeksplorasi pengalaman partisipan ketika belajar di jenjang pendidikan
baru.
b. Mengeksplorasi kondisi fisik partisipan ketika belajar sebagai mahasiswa pasca
sarjana baru.
c. Mengeksplorasi kondisi mental partisipan ketika belajar sebagai mahasiswa
pascasarjana baru.
C. Partisipan
Partisipan merupakan mahasiswa magister keperawatan yang baru saja melanjutkan
studynya dari jenjang sarjana.
Nama Partisipan (Inisial) : Raditya (R)
Alamat : Bantul
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 24 tahun
Pendidikan Terakhir : S1 ners

D. Panduan wawancara dan Daftar pertanyaan wawancara


Tahap Orientasi:
Assalamu’alaikum wr wb, perkenalkan nama saya Rafi Achmad Rukhama dari Program
Studi Magister Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya, saya sangat
berterimakasih kepada Mas karena telah bersedia untuk berdiskusi dengan saya selama
kurang lebih 10 menit hari ini. Nanti saya akan mengajukan serangkaian pertanyaan
kepada mas/mbak tentang beban kerja yang dirasakan saat ini. Dalam pertanyaan ini
tidak ada jawaban benar atau salah, mas/mbak hanya perlu menjawab sesuai dengan apa
yang diketahui dan dilakukan selama ini. Apabila menurut mas tidak mau menjawab
pertanyaan yang saya ajukan, hal ini tidak apa-apa mas/mbak lakukan. Diskusi ini akan
direkam dan data yang diperoleh hanya akan saya gunakan untuk tugas. Selama proses
diskusi, mas saya harap untuk tidak melakukan kegiatan lain yang mengharuskan mas
meninggalkan proses wawancara agar mas tetap fokus pada pertanyaan saya. Sebelum
kita mulai apakah mas ada yang ingin ditanyakan terlebih dahulu? Jika tidak ada, bisa
kita mulai sekarang ya.
Tahap Kerja:
1. Dimana anda melanjutkan pendidikan saat ini?
2. Jurusan apa yang saat ini anda dalami ?
3. Pandangan anda tentang melanjutkan studi dan kenapa anda tertarik mendalami hal
tersebut?
4. Bagaimana aktivitas yang anda lakukan setiap harinya? Bisa diceritakan detail
kegiatannya?
5. Bagaimana perasaan anda Ketika menjadi mahasiswa baru pasca sarjana
6. Bagaimana perasaan anda terkait mental anda ketika berstatus sebagai mahasiswa baru
pasca sarjana?
7. Apakah anda pernah merasakan stress yang berhubungan dengan kegiatan
diperkuliahan?
8. Hal apa yang paling membuat anda merasa stress ?
9. Apa dampak stress tersebut pada kondisi fisik dan mental anda ?
10. Bagaimana anda mengatasi stress yang terjadi?
Tahap terminasi:
Saya kira sudah cukup sesi wawancaranya mas, untuk hasil wawancara akan saya ketik
dan saya kirimkan ke mas untuk di cek ulang. Terimakasih atas jawaban yang mas
berikan, semoga mas/mba selalu diberi kesehatan dalam melakukan pekerjaan. Saya
cukupkan sesi wawancaranya, kurang lebihnya dari saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

E. Link video pelaksanaan wawancara


https://www.youtube.com/watch?v=FJejMmrleC0
F. Hambatan dan kesulitan yang dialami
1. Sulit saat memulai wawancara karena belum pernah melakukannya.
2. Sulit untuk berpindah topik dari pertanyaan yang satu ke pertanyaan yang lain.
3. Masih susah dalam mendalami sebuah jawaban.
4. Mengulang pertanyaan yang telah disampaikan ke partisipan.
5. Merasa bicara terbata-bata karena masih bingung.
Daftar Pustaka

Afryan M, Saputra O, Lisiswanti R. (2019). Hubungan Tingkat Stres Terhadap Motivasi


Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. J Agromedicine. 6(1):63–7.

Benlahcene, A., & Ramdani, A. (2021). The Process Of Qualitative Interview: Practical Insights
For Novice Researchers. European Proceedings of Social and Behavioural Sciences,
Breaking the Barriers, Inspiring Tomorrow.

Barnes, A., Montefuscio, J. (2016) Role of Stress in Psychological Disorders. New York;

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks:
Sage Publication.

Eva EO, Islam MZ, Mosaddek ASM, Rahman MF, Rozario RJ, Iftekhar AFMH, (2015).
Prevalence of stress among medical students: a comparative study between public and
private medical schools in Bangladesh. BMC Res Notes. 8(1):1–7

Kemenkes R. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2009;(57):3.

KEMENKES RI. Situasi Kesehatan Jiwa Di Indonesia. InfoDATIN. 2019. p. 12

Looker, T., dan Gregson O. (2015). Managing Stress: Mengatasi Stress Secara Mandiri.(9):1–29.

Philipp, J,N. (2019). Value THE, Mental OF, On I, Health M. Fact sheet on mental health.61(2)

Stuard G. Principles and Practice Of Psychiatric Nursing. 10th ed. USA: Elseiver Mosby; 2013.

Whitaker, E. M., & Atkinson, P. (2019). Authenticity and the interview: A positive response to a
radical critique. Qualitative Research, 19(6), 619–634.

Anda mungkin juga menyukai