MAHASISWA
Disusun Oleh:
Kelompok 7
MEDAN
2023
PRAKATA
Puji Syukur penulis kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun atas dasar tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah yang berjudul Meningkatkan
Kesadaran Akan Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa.
Terima Kasih penulis sampaikan kepada Dosen Pengampu Ibu Dr. Gustianingsih,
M.Hum, yang telah memberikan arahan yang baik dan dukungan dari rekan sekalian, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
PRAKATA.....................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Pengertian Kesehatan Mental............................................................................................................4
2.2 Faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental..................................................................................5
2.3 Psikologi pada Anak Muda dan Mahasiswa......................................................................................5
2.4 Penyebab Kurangnya Kesadaran Mahasiswa terhadap Kesehatan Mental.........................................6
2.5 Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa akan Kesehatan Mental..........................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan
kesehatan secara menyeluruh. Penting untuk memberikan perhatian serupa terhadap kesehatan
mental sebagaimana yang diberikan pada kesehatan fisik. Hal ini sejalan dengan definisi
kesehatan menurut World Health Organization (WHO), yang menyatakan bahwa kesehatan
merupakan keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya ketiadaan
penyakit atau ketidaksehatan semata. "There is no health without mental health" menjadi
landasan bahwa kesehatan tanpa kesehatan mental tidak dapat terwujud sepenuhnya.
Menurut Daradjat, kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang terhindar dari
gejala-gejala gangguan jiwa dan dari gejala penyakit jiwa. Artinya, orang yang sehat mentalnya
ialah orang yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tentram
(dalam Jalaluddin, 2015). Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Jiwa juga menjelaskan, kesehatan jiwa/mental adalah kondisi dimana seseorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Setiap individu memiliki kondisi mental yang berbeda dan tidak dapat dianggap seragam.
Hal ini menegaskan pentingnya mendiskusikan kesehatan mental dengan fokus pada upaya
pemberdayaan individu, keluarga, dan komunitas. Tujuannya adalah agar mereka mampu
mengidentifikasi, merawat, dan mengoptimalkan kondisi kesehatan mental mereka dalam
menghadapi dinamika kehidupan sehari-hari.
1
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar oktober 2023 kasus gangguan kesehatan mental
atau depresi menunjukkan sebanyak 6,1 % penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas
mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini didukung dengan isu kesehatan mental di
Indonesia masih dianggap tabu, karena stigma masyarakat yang masih mengganggap seseorang
mengalami gangguan jiwa disebabkan oleh hal yang tidak rasional maupun supranatural.
Isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa semakin mendesak untuk diatasi. Para
mahasiswa kerap menghadapi tekanan akademik, tuntutan sosial, dan perubahan signifikan
dalam kehidupan, yang dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.
Sebagai contohnya, tekanan akademik yang tinggi seperti tuntutan kuliah, ujian, dan tugas yang
menuntut dapat menciptakan beban psikologis yang besar dan berpotensi merugikan kesehatan
mental mereka. Proses transisi dari lingkungan sekolah menengah ke lingkungan perguruan
tinggi juga bisa menjadi momen yang menantang secara psikologis. Mahasiswa mengalami
perubahan besar dalam hal tanggung jawab dan kemandirian, yang dapat mempengaruhi
kesehatan mental mereka. Menyadari urgensi pentingnya kesehatan mental di kalangan
mahasiswa, perlu dilakukan upaya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental sebagai
langkah awal dalam memberikan dukungan yang lebih baik.
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
2
4. Mendeskripsikan penyebab kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap kesehatan mental.
5. Mendeskripsikan cara untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan kesehatan mental.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Seseorang dengan kesehatan mental yang baik dapat memanfaatkan kemampuan dan
potensi mereka sebaik mungkin ketika menghadapi situasi sulit. Mereka juga cenderung menjalin
hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, bagi orang yang mengalami masalah
kesehatan mental, mereka bisa menghadapi gangguan suasana hati, kemampuan berpikir
terganggu, dan kehilangan kendali atas emosi, yang pada akhirnya dapat berdampak pada
perilaku yang tidak baik.
Selanjutnya Sarwono (2012) mengatakan bahwa kesehatan mental adalah kondisi atau
keadaan seseorang sehingga ia akan terhindar dari gangguan kejiwaan atau neorosis dan penyakit
kejiwaan. Ia menjelaskan bahwa seseorang yang mampu menyeseuaikan diri dengan orang lain
dan dengan masyarakat di mana pun ia berada, mempunyai kemampuan untuk mengendalikan
dalam menghadapi masalah, sehingga terwujudnya keserasian dan keharmonisan antar fungsi-
fungsi kejiwaan.
Pengertian kesehatan mental menurut Hasneli (2014) yakni terwujudnya keserasian yang
sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia
dengan dirinya sendiri dengan lingkungannya berlandaskan keimanan ketaqwaan serta bertujuan
untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia dunia dan akhirat.
Dari berbagai pengertian kesehatan mental menurut para ahli yang telah diuraikan, dapat
disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah keadaan harmonis dalam kehidupan, yang
mencakup keharmonisan fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapi tantangan, kemampuan
merasakan kebahagiaan, dan adaptasi yang baik dengan lingkungan. Individu yang memiliki
4
kesehatan mental dapat menghindari gejala gangguan jiwa dan kejiwaan, serta mampu
beradaptasi secara positif dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Kesimpulannya, kesehatan
mental mencakup keserasian dalam fungsi kejiwaan, penyesuaian diri yang baik, dan mencapai
makna dan kebahagiaan dalam hidup, baik di dunia maupun akhirat.
Pada umumnya setiap kejadian maupun peristiwa akan memberikan perubahan dalam
kehidupan seseorang baik dengan dampak yang kecil maupun besar. Setiap individu yang
menghadapi suatu kondisi perlu melakukan adaptasi diri untuk mengurangi tekanan mental yang
muncul, namun tidak semua orang mampu untuk melakukan penyesuaian diri tersebut sehingga
menimbulkan gangguan pada mental. Berikut adalah beberapa faktor berdasarkan InfoDATIN
yang menyebabkan gangguan kesehatan mental, yaitu:
a. Perkawinan
b. Permasalah orang tua
c. Hubungan interpersonal
d. Lingkungan hidup
e. Pekerjaan
f. Keuangan
g. Hukum
h. Perkembangan
i. Penyakit fisik
j. Faktor keluarga
k. Trauma
Pada kajian psikologis, remaja adalah suatu usia pada individu menjadi lebih terintegrasi
dalam kehidupan masyarakat, yang mana merasa bahwa dirinya berada di tempat yang sama
dengan masyarakat dewasa. Untuk tindak tingkah laku remaja, biasanya dipengaruhi oleh konsep
diri yang dimilikinya. Konsep diri merupakan semua ide, pikiran, pendirian, dan kepercayaan
yang diketahui oleh individu tersebut dan memiliki pengaruh terhadap dirinya dalam melakukan
komunikasi dengan orang lain. Konsep diri yang ada pada remaja biasanya dipengaruhi oleh
5
beberapa faktor, yaitu: kematangan, usia, penampilan diri, orientasi seks, nama, keluarga, teman,
cita-cita, dan kreativitas. Konsep diri dari anak muda terbentuk dari lingkungan dimana mereka
mempelajari sesuatu dan pengalaman diri dalam berhubungan dengan orang lain.
Menurut Nuzul (2021) mahasiswa memiliki rata-rata umur yang masih dikategorikan ke
dalam anak muda. Stres akademik menjadi stres yang umumnya dialami oleh mahasiswa.
Penyebab dari stres akademik yang dialami mahasiswa cukup bervariasi mulai dari tekanan dari
orang tua, pelajaran yang sulit, tugas yang banyak sampai dengan sumber yang cukup dominan
yaitu skripsi. Mahasiswa juga kerap kali mengalami kecemasan yang mana memengaruhi hasil
belajar. Gangguan yang disebabkan oleh kecemasan dapat berupa kesulitan berkonsentrasi,
menurunnya daya ingat dan mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan
hal lainnnya.
6
d. Gaya Hidup
Gaya hidup mereka yang tidak sehat, seperti kurang tidur, pola makan yang buruk, dan
kurangnya aktivitas fisik, juga dapat memainkan peran dalam kesehatan mental. Mereka
meremehkan pentingnya menjaga keseimbangan antara melakukan aktivitas kampus
seperti UKM, mengerjakan tugas kuliah dan waktu istirahat.
2. Kampanye Kesadaran
Melakukan kampanye kesadaran melalui berbagai media, termasuk poster, media sosial,
dan acara kampus. Kampanye tersebut dapat menyuarakan pesan positif dan merangsang
diskusi terbuka mengenai kesehatan mental.
7
5. Program Kesehatan Mental Berkelanjutan
Membuka ruang untuk diskusi terbuka tentang kesehatan mental di kelas, organisasi
mahasiswa, atau acara-acara kampus. Mendorong pembicaraan ini dapat membantu
mengurangi stigma.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan mental memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kesejahteraan
secara menyeluruh. Penting untuk memberikan perhatian serupa terhadap kesehatan mental
sebagaimana yang diberikan pada kesehatan fisik, sejalan dengan konsep kesehatan oleh World
Health Organization (WHO). Menurut Daradjat, kesehatan mental adalah kondisi di mana
seseorang terhindar dari gejala gangguan jiwa dan mampu berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahadiyanto, N. (2021). Psikologi Perkembangan Dewasa dan Lanjut Usia. Jember: Sumanto Al
Qurtuby.
Hasneli. (2014). Kesehatan Mental dalam Pandangan Islam. Padang: Haifa Press.
10