Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN KESADARAN AKAN KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN

MAHASISWA

Dosen Pengampu: Dr. Gustianingsih, M.Hum.


Mata Kuliah: Penulisan Karya Ilmiah

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Pelita Hati (220701105)


2. Imelda Sari (220701099)
3. Della Agnes (220701091)
4. Rebecca Tobing (220701013)
5. Rahel Sianturi (220701027)
6. Riris Manurung (220701005)
7. Devika Romanca Putri (220701093)

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
PRAKATA

Puji Syukur penulis kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun atas dasar tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah yang berjudul Meningkatkan
Kesadaran Akan Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa.

Terima Kasih penulis sampaikan kepada Dosen Pengampu Ibu Dr. Gustianingsih,
M.Hum, yang telah memberikan arahan yang baik dan dukungan dari rekan sekalian, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini.

Medan, 12 Desember 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

PRAKATA.....................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Pengertian Kesehatan Mental............................................................................................................4
2.2 Faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental..................................................................................5
2.3 Psikologi pada Anak Muda dan Mahasiswa......................................................................................5
2.4 Penyebab Kurangnya Kesadaran Mahasiswa terhadap Kesehatan Mental.........................................6
2.5 Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa akan Kesehatan Mental..........................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan
kesehatan secara menyeluruh. Penting untuk memberikan perhatian serupa terhadap kesehatan
mental sebagaimana yang diberikan pada kesehatan fisik. Hal ini sejalan dengan definisi
kesehatan menurut World Health Organization (WHO), yang menyatakan bahwa kesehatan
merupakan keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya ketiadaan
penyakit atau ketidaksehatan semata. "There is no health without mental health" menjadi
landasan bahwa kesehatan tanpa kesehatan mental tidak dapat terwujud sepenuhnya.

Menurut Daradjat, kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang terhindar dari
gejala-gejala gangguan jiwa dan dari gejala penyakit jiwa. Artinya, orang yang sehat mentalnya
ialah orang yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tentram
(dalam Jalaluddin, 2015). Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Jiwa juga menjelaskan, kesehatan jiwa/mental adalah kondisi dimana seseorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Kesehatan mental merupakan komponen mendasar dari definisi kesehatan. Memiliki


kesehatan mental yang baik memungkinkan individu untuk menggali potensi mereka, mengatasi
tekanan hidup sehari-hari, bekerja dengan produktif, serta memberikan kontribusi positif pada
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, adanya gangguan kesehatan mental perlu diperhatikan
dengan serius, mengingat jumlah kasusnya saat ini masih cukup mengkhawatirkan.

Setiap individu memiliki kondisi mental yang berbeda dan tidak dapat dianggap seragam.
Hal ini menegaskan pentingnya mendiskusikan kesehatan mental dengan fokus pada upaya
pemberdayaan individu, keluarga, dan komunitas. Tujuannya adalah agar mereka mampu
mengidentifikasi, merawat, dan mengoptimalkan kondisi kesehatan mental mereka dalam
menghadapi dinamika kehidupan sehari-hari.

1
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar oktober 2023 kasus gangguan kesehatan mental
atau depresi menunjukkan sebanyak 6,1 % penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas
mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini didukung dengan isu kesehatan mental di
Indonesia masih dianggap tabu, karena stigma masyarakat yang masih mengganggap seseorang
mengalami gangguan jiwa disebabkan oleh hal yang tidak rasional maupun supranatural.

Isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa semakin mendesak untuk diatasi. Para
mahasiswa kerap menghadapi tekanan akademik, tuntutan sosial, dan perubahan signifikan
dalam kehidupan, yang dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.
Sebagai contohnya, tekanan akademik yang tinggi seperti tuntutan kuliah, ujian, dan tugas yang
menuntut dapat menciptakan beban psikologis yang besar dan berpotensi merugikan kesehatan
mental mereka. Proses transisi dari lingkungan sekolah menengah ke lingkungan perguruan
tinggi juga bisa menjadi momen yang menantang secara psikologis. Mahasiswa mengalami
perubahan besar dalam hal tanggung jawab dan kemandirian, yang dapat mempengaruhi
kesehatan mental mereka. Menyadari urgensi pentingnya kesehatan mental di kalangan
mahasiswa, perlu dilakukan upaya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental sebagai
langkah awal dalam memberikan dukungan yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan Mental?


2. Apakah faktor penyebab gangguan kesehatan mental?
3. Bagaimanakah psikolog pada anak muda dan mahasiswa?
4. Apakah penyebab kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap kesehatan mental?
5. Bagaimana cara untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan kesehatan mental?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan tentang apa itu kesehatan mental.


2. Mendeskripsikan faktor penyebab dari gangguan kesehatan mental.
3. Mendeskripsikan psikolog pada anak muda dan mahasiswa.

2
4. Mendeskripsikan penyebab kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap kesehatan mental.
5. Mendeskripsikan cara untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan kesehatan mental.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi manfaat penulisan makalah ini yakni:

1. Mengetahui apa itu kesehatan mental.


2. Mengetahui faktor penyebab dari gangguan kesehatan mental.
3. Mengetahui psikolog pada anak muda dan mahasiswa
4. Mengetahui penyebab kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap kesehatan mental.
5. Mengetahui cara untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan kesehatan mental.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Mental

Seseorang dengan kesehatan mental yang baik dapat memanfaatkan kemampuan dan
potensi mereka sebaik mungkin ketika menghadapi situasi sulit. Mereka juga cenderung menjalin
hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, bagi orang yang mengalami masalah
kesehatan mental, mereka bisa menghadapi gangguan suasana hati, kemampuan berpikir
terganggu, dan kehilangan kendali atas emosi, yang pada akhirnya dapat berdampak pada
perilaku yang tidak baik.

Menurut Daradjat (dalam Jalaluddin 2015) kesehatan mental merupakan keharmonisan


dalam kehidupan yang terwujud antara fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapahi
problematika yang dihadapi, serta mampu merasakan kebahagiaan dan kemampuan dirinya
secara positif. Selanjutnya, ia menekankan bahwa kesehatan mental adalah kondisi dimana
individu terhindar dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala penyakit jiwa.

Selanjutnya Sarwono (2012) mengatakan bahwa kesehatan mental adalah kondisi atau
keadaan seseorang sehingga ia akan terhindar dari gangguan kejiwaan atau neorosis dan penyakit
kejiwaan. Ia menjelaskan bahwa seseorang yang mampu menyeseuaikan diri dengan orang lain
dan dengan masyarakat di mana pun ia berada, mempunyai kemampuan untuk mengendalikan
dalam menghadapi masalah, sehingga terwujudnya keserasian dan keharmonisan antar fungsi-
fungsi kejiwaan.

Pengertian kesehatan mental menurut Hasneli (2014) yakni terwujudnya keserasian yang
sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia
dengan dirinya sendiri dengan lingkungannya berlandaskan keimanan ketaqwaan serta bertujuan
untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia dunia dan akhirat.

Dari berbagai pengertian kesehatan mental menurut para ahli yang telah diuraikan, dapat
disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah keadaan harmonis dalam kehidupan, yang
mencakup keharmonisan fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapi tantangan, kemampuan
merasakan kebahagiaan, dan adaptasi yang baik dengan lingkungan. Individu yang memiliki

4
kesehatan mental dapat menghindari gejala gangguan jiwa dan kejiwaan, serta mampu
beradaptasi secara positif dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Kesimpulannya, kesehatan
mental mencakup keserasian dalam fungsi kejiwaan, penyesuaian diri yang baik, dan mencapai
makna dan kebahagiaan dalam hidup, baik di dunia maupun akhirat.

2.2 Faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Pada umumnya setiap kejadian maupun peristiwa akan memberikan perubahan dalam
kehidupan seseorang baik dengan dampak yang kecil maupun besar. Setiap individu yang
menghadapi suatu kondisi perlu melakukan adaptasi diri untuk mengurangi tekanan mental yang
muncul, namun tidak semua orang mampu untuk melakukan penyesuaian diri tersebut sehingga
menimbulkan gangguan pada mental. Berikut adalah beberapa faktor berdasarkan InfoDATIN
yang menyebabkan gangguan kesehatan mental, yaitu:

a. Perkawinan
b. Permasalah orang tua
c. Hubungan interpersonal
d. Lingkungan hidup
e. Pekerjaan
f. Keuangan
g. Hukum
h. Perkembangan
i. Penyakit fisik
j. Faktor keluarga
k. Trauma

2.3 Psikologi pada Anak Muda dan Mahasiswa

Pada kajian psikologis, remaja adalah suatu usia pada individu menjadi lebih terintegrasi
dalam kehidupan masyarakat, yang mana merasa bahwa dirinya berada di tempat yang sama
dengan masyarakat dewasa. Untuk tindak tingkah laku remaja, biasanya dipengaruhi oleh konsep
diri yang dimilikinya. Konsep diri merupakan semua ide, pikiran, pendirian, dan kepercayaan
yang diketahui oleh individu tersebut dan memiliki pengaruh terhadap dirinya dalam melakukan
komunikasi dengan orang lain. Konsep diri yang ada pada remaja biasanya dipengaruhi oleh

5
beberapa faktor, yaitu: kematangan, usia, penampilan diri, orientasi seks, nama, keluarga, teman,
cita-cita, dan kreativitas. Konsep diri dari anak muda terbentuk dari lingkungan dimana mereka
mempelajari sesuatu dan pengalaman diri dalam berhubungan dengan orang lain.

Menurut Nuzul (2021) mahasiswa memiliki rata-rata umur yang masih dikategorikan ke
dalam anak muda. Stres akademik menjadi stres yang umumnya dialami oleh mahasiswa.
Penyebab dari stres akademik yang dialami mahasiswa cukup bervariasi mulai dari tekanan dari
orang tua, pelajaran yang sulit, tugas yang banyak sampai dengan sumber yang cukup dominan
yaitu skripsi. Mahasiswa juga kerap kali mengalami kecemasan yang mana memengaruhi hasil
belajar. Gangguan yang disebabkan oleh kecemasan dapat berupa kesulitan berkonsentrasi,
menurunnya daya ingat dan mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan
hal lainnnya.

2.4 Penyebab Kurangnya Kesadaran Mahasiswa terhadap Kesehatan Mental

Kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap kesehatan mental dapat disebabkan oleh


berbagai faktor kompleks. Dari hasil survey wawancara yang dilakukan terhadap beberapa
mahasiswa fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa terdapat
faktor-faktor yang menyebabkan mereka kurangnya kesadaran terhadap kesehatan mental, yakni:

a. Stigma dan Ketidaknyamanan


Mereka enggan membicarakan kesehatan mental mereka karena takut dianggap lemah
dan berlebihan, sehingga mereka memilih untuk menyimpan perasaan mereka yang
tertekan.
b. Kurangnya Pemahaman
Mereka kurang memahami apa itu kesehatan mental dan kurang tahu mengenai gejala-
gejala serta dampaknya. Kurangnya edukasi mengenai kesehatan mental dapat membuat
mereka tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental.
c. Tuntutan Akademik dan Stres
Mereka menyatakan bahwa saat tugas menumpuk dan ujian mendekat, fokus seringkali
lebih tertuju pada pencapaian akademis daripada kesehatan mental.

6
d. Gaya Hidup
Gaya hidup mereka yang tidak sehat, seperti kurang tidur, pola makan yang buruk, dan
kurangnya aktivitas fisik, juga dapat memainkan peran dalam kesehatan mental. Mereka
meremehkan pentingnya menjaga keseimbangan antara melakukan aktivitas kampus
seperti UKM, mengerjakan tugas kuliah dan waktu istirahat.

2.5 Meningkatkan Kesadaran Mahasiswa akan Kesehatan Mental

Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap kesehatan mental, diperlukan


pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Berikut adalah beberapa strategi pendekatan yang
efektif:

1. Program Edukasi dan Workshop

Menyelenggarakan program edukasi dan workshop yang menyediakan informasi tentang


kesehatan mental, gejala-gejala gangguan, dan cara menjaga kesehatan mental. Ini dapat
dilakukan secara rutin di lingkungan kampus.

2. Kampanye Kesadaran

Melakukan kampanye kesadaran melalui berbagai media, termasuk poster, media sosial,
dan acara kampus. Kampanye tersebut dapat menyuarakan pesan positif dan merangsang
diskusi terbuka mengenai kesehatan mental.

3. Kerjasama dengan Layanan Kesehatan Mental

Mengembangkan kerjasama dengan layanan kesehatan mental, baik di dalam maupun di


luar kampus. Mengadakan sesi konseling atau seminar dengan ahli kesehatan mental
dapat memberikan akses langsung kepada mahasiswa.

4. Pelatihan Keterampilan Hidup (Life Skills)

Menyelenggarakan pelatihan keterampilan hidup yang mencakup manajemen stres,


keterampilan berkomunikasi, dan cara mengatasi tantangan hidup. Ini membantu
mahasiswa dalam menghadapi tekanan dan merawat kesehatan mental mereka.

7
5. Program Kesehatan Mental Berkelanjutan

Membuat program kesehatan mental yang berkelanjutan dengan melibatkan mahasiswa


secara aktif. Ini dapat mencakup klub atau kelompok yang fokus pada kesehatan mental
atau acara rutin untuk meningkatkan kesadaran.

6. Mentor atau Pembimbing Kesehatan Mental

Memperkenalkan program mentor atau pembimbing kesehatan mental yang dapat


memberikan dukungan dan panduan kepada mahasiswa. Membangun hubungan dekat
dengan seseorang yang dapat diandalkan dapat membuat mahasiswa lebih nyaman untuk
berbicara tentang kesehatan mental.

7. Penciptaan Lingkungan yang Dukung

Menciptakan lingkungan kampus yang mendukung kesehatan mental, termasuk akses


mudah ke fasilitas kesehatan mental, ruang aman untuk berbicara, dan promosi
keseimbangan antara kehidupan akademis dan sosial.

8. Partisipasi Aktif Mahasiswa

Mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan


terkait kesehatan mental. Ini dapat memberikan rasa kepemilikan dan meningkatkan daya
tarik program-program tersebut.

9. Penyampaian Pesan Positif

Menyampaikan pesan positif dan mendorong mahasiswa untuk merayakan pencapaian


kecil, meresapi momen positif, dan membangun ketahanan mental.

10. Fasilitasi Diskusi Terbuka

Membuka ruang untuk diskusi terbuka tentang kesehatan mental di kelas, organisasi
mahasiswa, atau acara-acara kampus. Mendorong pembicaraan ini dapat membantu
mengurangi stigma.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesehatan mental memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kesejahteraan
secara menyeluruh. Penting untuk memberikan perhatian serupa terhadap kesehatan mental
sebagaimana yang diberikan pada kesehatan fisik, sejalan dengan konsep kesehatan oleh World
Health Organization (WHO). Menurut Daradjat, kesehatan mental adalah kondisi di mana
seseorang terhindar dari gejala gangguan jiwa dan mampu berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial.

Mahasiswa, sebagai bagian integral dari masyarakat, menghadapi tekanan akademik,


tuntutan sosial, dan perubahan signifikan dalam kehidupan. Hal ini dapat berdampak negatif
pada kesejahteraan mental mereka. Tingginya tekanan akademik, tuntutan kuliah, ujian, dan
perubahan lingkungan dapat menciptakan beban psikologis yang signifikan. Mahasiswa perlu
memahami pentingnya menjaga kesehatan mental mereka, mengidentifikasi gejala gangguan,
dan mengambil langkah-langkah untuk merawat kesehatan mental.

3.2 Saran

1. Mahasiswa perlu memahami gejala-gejala gangguan kesehatan mental dan mengenali


perubahan dalam suasana hati atau perilaku mereka.
2. Universitas dapat menyelenggarakan program-program kesadaran kesehatan mental
seperti seminar, lokakarya, atau kampanye untuk memberikan informasi dan membuka
ruang diskusi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahadiyanto, N. (2021). Psikologi Perkembangan Dewasa dan Lanjut Usia. Jember: Sumanto Al
Qurtuby.

Hasneli. (2014). Kesehatan Mental dalam Pandangan Islam. Padang: Haifa Press.

Jalaluddin. (2015). Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono, Sarlito. W. (2012). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

10

Anda mungkin juga menyukai