Anda di halaman 1dari 56

ASPEK PSIKOSOSIAL DALAM KEJADIAN, PERKEMBANGAN, DAN

TATALAKSANA PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN


PSIKONEUROIMUNOLOGI

MAKALAH

Oleh :
Raissa Rahmadina P.
212520102050

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JEMBER
2022
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Aspek
Psikososial dalam Kejadian, Perkembangan, dan Tatalaksana Penyakit dengan
Pendekatan Psikoneuroimunologi, sebagai salah satu persyaratan akademis dalam
rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Perilaku Kesehatan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.
Rondhianto, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penanggung jawab mata kuliah Ilmu
Sosialial da Perilaku Kesehatan, Ibu Erwin Nur Rif’ah, S.Sos, M.A, Ph.D dan
Bapak Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom, Ph.D. selaku dosen pengajar
matakuliah Ilmu Sosialial da Perilaku Kesehatan, serta pihak-pihak yang telah
memberi bantuan dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang
terhormat:
1. Dosen dan staf Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
2. Kedua orang tua dan keluarga besar penulis yang selalu memberi dukungan,
doa, dan pengorbanan.
3. Teman-teman S2-IKM angkatan 2021/2022 dan semua pihak yang telah
membatnu dalam penyusunan tugas ini.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan proposal ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Jember, 8 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

halaman
PRAKATA .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................3
1.1. Latar Belakang .............................................................................3
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................4
1.3. Tujuan ...........................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................4
BAB 2 KONSEP DASAR ......................................................................................5
2.1. Definisi Psikososial .......................................................................5
2.2. Kesejahteraan Psikologis.............................................................5
2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Psikososial ....................6
2.4. Definisi Psikoneuroimunologi .....................................................7
2.5. Dimensi Psikoneuroimunologi ....................................................8
BAB 4 PENUTUP................................................................................................11
4.1 Kesimpulan .................................................................................11
4.2 Saran ...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12
BAB 3 CRITICAL APRRASIAL .......................................................................13
LAMPIRAN JURNAL ............................................ Error! Bookmark not defined.

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Upaya peningkatan kesehatan masyarakat dapat dimulai dengan
peningkatan kesehatan perorangan. Tubuh akan terus mempertahankan diri supaya
tetap dalam keadaan sehat. Tubuh yang terpapar oleh lingkungan akan terus
berada dalam ancaman penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasite,
radiasi, matahari dan polusi. Selain itu stress emosional ataupun fisiologis menjadi
tantangan dalam menjaga tubuh yang sehat. Tubuh dilindungi oleh sistem
pertahanan dan kekebalan tubuh (immune) terutama makrofag dan kebutuhan gizi
yang seimbang.
Immunologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan
tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh merupakan daya tahan tubuh untuk
melindungi diri dari berbagai infeksi penyakit. Seiring berkembangnya zaman
studi terkait imunologi berkembang menjadi psikoneuroimunologi.
Psikoneuroimunologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara
psikologi, sistem persarafan dan imunitas individu. Menurut Putra (2011)
psikologis mampu mempengaruhi sistem persyarafan bekerja yang apabila tidak
terkontrol dengan baik dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga
individu akan lebih rentan terserang penyakit.
Salah satu aspek dalam psikoneuroimunologi adalah aspek psikologis.
Aspek psikologis adalah perasaan seseorang yang dimulai dari konsisi mental
negtatif hingga kondisi mental positif yang dapat berpengaruh terhadap penyakit
fisik atau kesehatan fisik. Aspek psikologi menjadi dasar seseorang berperilaku
baik secara individu ataupun dalam bermasyarakat. Sehingga interaksi antara
psikologi dengan lingkungan social dapat disebut sebagkai psikososial. Pengertian
psikologi sosial adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
pengaruh hubungan individualis terhadap perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah.

3
4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam


penulisan makalah ini adalah “bagaimana aspek psikososial dalam kejadian,
perkembangan, dan tatalaksana penyakit dengan pendekatan
psikoneuroimunologi?”

1.3. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui aspek psikososial


dalam kejadian, perkembangan, dan tatalaksana penyakit dengan pendekatan
psikoneuroimunologi

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Mengembangkan keilmuan dalam bidang pendekatan


psikoneuroimunologi dalam kejadian, perkembangan, dan tatalaksana penyakit.

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Manfaat yang dapat diberikan dari penulis adalah mengembangkan


kemampuan dalam penyusunan karya ilmiah dan menerapkan teori dan
ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan.

b. Bagi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Menambah referensi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat


Universitas Jember dan informasi di pendekatan psikoneuroimunologi
dalam kejadian, perkembangan, dan tatalaksana penyakit
BAB 2 KONSEP DASAR

2.1. Definisi Psikososial


Psikososial atau yang biasa dikenal dengan psikologi sosial berasal dari kata
psikologi dan sosial. Psikologi dapat didefinisikan sebagai bidang ilmu
pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Sedangkan sosial dapat di definisikan sebagai segala perilaku
manusia yang menggambarkan hubungan non individualis. Jadi, pengertian
psikologi sosial adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai
pengaruh hubungan individualis terhadap perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Psikososial adalah perilaku seseorang yang timbul dalam konteks
sosial, baik itu individu dengan individu maupun individu dengan kelompok
(Sepdianus, 2015). Salah satu aspek psikososial adalah kesejahteraan psikologis.

2.2. Kesejahteraan Psikologis


Kesejahteraan psikologis adalah perasaan seseorang yang dimulai dari
konsisi mental negtatif hingga kondisi mental positif yang dapat berpengaruh
terhadap penyakit fisi atau kesehatan fisik. (Fakhitah, 2015). Kondisi mental
positif dipengaruhi oleh emosi positif seperti cinta, bahagia, senang, damai,
tenang, bangga, percaya diri,. Sedangkan kondisi pental yang negatif juga
dipengaruhi oleh kondisi emosi yang negatif seperti marah, takut, kesedihan
mendalam, putus asa, perasaan bersalah, malu, benci, iri/dengki, khawatir/cemas,
dendam, frustasi, depresi, kesepian, ketidakpuasan, terluka, kecewa, ngeri, dan
jijik.
Menurut Menurut Ryff dan Kayes (dalam Fakhitah, 2015) dimensi dalam
kesejahteraan psikologis adalah sebagai berikut
a. Penerimaan diri (Self Acceptance)
Penerimaan diri (Self Acceptance) didefinisikan sebagai sikap yang positif terhadap
diri sendiri dan kehidupan di masa lalu dengan mampu menerima kekurangan dan
kelebihan serta batasan – batasan yang dimiliki dalam aspek diri individu.

5
6

b. Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth)


Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth) merupakan kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang, perkembangan diri, serta keterbukaan terhadap
pengalaman – pengalaman baru.
c. Tujuan Hidup (Purpose in Life)
Tujuan hidup (Purpose in Life) adalah dimensi yang menekankan pentingnya
memiliki keterarahan dalam hidup dan percaya bahwa hidup memiliki tujuan
dan makna.
d. Penguasaan lingkungan (Environmental Mastery)
Penguasaan lingkungan adalah kemampuan individu untuk memilih atau
menciptakan lingkungan yang cocok atau untuk mengatur lingkungan yang
kompleks.
e. Otonomi (Autonomy)
Otonomi merupakan kemampuan individu menampilkan sikap kemandirian,
memiliki standard internal dan menolak tekanan sosial yang tidak sesuai.
f. Hubungan positif dengan orang lain (Positive Relations with Others)
Hubungan Positif digambarkan adanya hubungan yang hangat, memuaskan,
saling percaya dengan orang lain serta memungkinkan untuk timbulnya empati
dan intimasi.

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Psikososial


Menurut Ryff dan Kayes (dalam Fakhitah, 2015) faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi psikososial dengan kesehatan masyarakat adalah sebagai
berikut :
a. Usia
Ryff dan Keyes (dalam Fakhitah, 2015: 652) menyatakan bahwa
perbedaan usia mempengaruhi perbedaan dalam dimensi – dimensi
kesejahteraan psikologis. Ryff dan Keyes menemukan bahwa dimensi
penguasaan lingkungan dan dimensi otonomi mengalami peningkatan
seiring bertambahnya usia, terutama dari dewasa muda hingga dewasa
madya.
7

b. Jenis Kelamin
Wanita menunjukkan psychological well being yang lebih positif jika
dibandingkan dengan pria. Ryff (dalam Fakhitah, 2015:652) menyatakan
bahwa pada dimensi relasi positif, wanita menunjukkan skor yang lebih tinggi
dibandingkan pia.
c. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi berhubungan dengan dimensi penerimaan diri, tujuan
hidup, penguasaan lingkungan, dan pertumbuhan diri. Individu yang memiliki
status sosial ekonomi yang rendah cenderung mebandingkan dirinya dengan
orang lain yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih baik dari dirinya
(Ryff dalam Fakhitah, 2015: 653).
d. Budaya
Ryff (dalam Fakhitah, 2015: 653) menyatakan bahwa sistem nilai
individualisme atau kolektivisme memberi dampak terhadap kesejahteraan
psikologis yang dimiliki suatu masyarakat. Budaya Barat memiliki nilai yang
tinggi dalam dimensi penerimaan diri dan otonomi, sedangkan Budaya Timur
yang menjunjung tinggi nilai kolektivisme memiliki nilai yang tinggi pada
dimensi hubungan positif dengan orang lain.
e. Dukungan social
Individu dengan dukungan sosial memiliki tingkat kesejahteraan psikologis
yang lebih tinggi. Dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber,
diantaranya pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, dokter, maupun organisasi
soial.

2.4. Definisi Psikoneuroimunologi


Psikoneuroimunologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
perilaku, kerja syaraf, fungsi endokrin dan proses kekebalan tubuh (Sulistyana,
2017). Menurut Loftis dan Huckans dalam Rosyanti (2017), Psikoneuromiunologi
adalah bidang kedokteran yang mempelajari hubungan interaksi antara system
syaraf dan imunitas serta hubungan perilaku dengan kesehatan.
8

Psikoneuroimunologi berasal dari disiplin ilmu psikologi, psikiatri, neuroscience,


imunologi, endokrinologi, dan perilaku. Fokus utama adalah respon imunologi
dan psikologis terhadap stress (Lilin Rosyanti, 2017). Secara sederhana
Psikoneuroimunologi adalah menggambarkan bagaimana pengaruh emosi
terhadap imunitas seseorang. Salah satu bentuk psikoimunoligi yang sering
ditemui adalah stress (Putra, 2011).
Dasar pemikiran pendekatan psikoneuroimunologi adalah bahwa keadaan
psikologis seorang individu dapat mempengaruhi daya tahan tubuh aatu imun
melalui system syaraf (Firmanzah, 2011). Peran daya tahan tubuh atau system
imun adalah membedakan antara tubuh dengan antigen sehingga dapat melindungi
tubuh dari sesuatu yang asing. Ketika system imun bekerja dengan baik maka
tubuh akan terlindungi dan terproteksi dari infeksi penyakit. Sebaliknya, apabila
system imun rendah maka seseorang akan lebih rentan terkena penyakit. Namun
perlu diketahui adalah apabila system imun melampaui batas maka dapat muncul
respon alergi terhadap individu. Sistem imun dihasilkan oleh organ Lymphoid
yang bertugas memproduksi “bala tantara” untuk melindungi tubuh dari serangan
benda asing atau penyakit.

2.5. Dimensi Psikoneuroimunologi


Menurut Putra (2011), Konsep psikoneuroimunologi meliputi komponen-
komponen sebagai berikut :
a. Psychology dalam Psikoneuroimunologi (PNI)
Awal studi terkait psikologi oleh Wilhelm Wundt (1879) psikologi adalah
ilmu yang mempelajdari kesadaran individu. Kemudian berkembang bahwa
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu. Perilaku
individu akan terbentuk dari stimulus yang dikondisikan. Menurut Sigmund
Freud (dalam Putra, 2011) ilmu perilaku terus berkembang dan dapat
menjelaskan bagaimana kepribadian indiviud, motivasi serta gangguan mental
yang terhadap perilaku seseorang. Hingga saat ini konsep psikologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan berbagai proses yang
mendasari perilaku meliputi proses fisiologis dan proses kognitif.
9

b. Stress dan Stresor


Stress dapat diartikan sebagai keadaan psikologi seseorang dalam keadaan
terancam. Stress dapat terjadi karena adanyainteraksi antara individu dengan
lingkungannya atau kejadian-kejadian yang dialaminya baik berupa bahaya,
tidak berbahaya ataupun kondisi yang tidak relevan dengan dirinya.
Sedangkan stressor adalah penyebab dari stress perception dan stress
response. Menurut Putra (2011), stressor (sumber stress) akan direspon oleh
otak kemudian diikuti oleh respon system organ tubuh lainnya utamanya pada
system imun. Stress response yang dimaksud dapat berupa modulasi imunitas.
Modulasi imunitas yaitu gambaran perubahan system imun dapat meningkat
atau menurun yang di pengaruhi oleh stressor. Dalam perkembangan PNI,
stres dapat terjadi karena 3 tahapan yaitu aktifasi, adaptasi, dan kelelahan.
Ketiga tahapan ini dapat merubah fungsi-fungsi biologis dalam tubuh.
1. Tahap aktifasi : merupakan taham awal reaksi tubuh menghadapi stressor
2. Tahap adaptasi : merupakan tahaan dimana tubuh mulai beradaptasi
dengan adanya stres dan berusaha membatasi serta mengatasi stressor.
Apabila tubuh tidak mampu beradaptasi maka tubuh akan lebih rentan
terkena penyakit.
3. Tahap kelelahan : merupakan tahap dimana tubuh tidak mampu
beradaptasi menghadapi dtres yang berkepanjangan sehingga berdampak
pada imunitas tubuh (Kurniawati & nursalam, 2007).
Fase stress menurut Firmanzah (2011) dapat dikelomokkan menjadi 2 yaitu :
1. Primary Appraisal
Primary Appraisal merupakan penilaian awal individu terhadap kejadian
di luar dirinya sebagai hal positif, netral, atau negative. Serta berpotensi
menumbilkan stres.
2. Secondary Appraisal
Secondary Appraisal merupakan penilaian sumberdaya dan kemampuan
diri dalam menghadapi kejadian atau ancaman.
Faktor lain yang mempengaruhi stress antara lain sebagai berikut :
1. Presepsi individu
10

2. Suasana hati
3. Keyakinan
4. Emotional expression
5. Dukungan social.
c. Psikoneuroimunologi sebagai discipline-hybrid
Dalam konsep PNI, stressor merupakan salah satu faktor yang menimpulkan
learning process yang memodulasi imunitas, terdiri dari stimuli, stress dan
psikososial. Dalam perkembangan PNI sebagai multi disiplin, dikembangkan
penelitian oleh Ader (2000) yang menunjukkan bahwa regulasi system
imunterbukti dipengaruhi oleh kinerja system saraf, learning process, dan
bukan proses yang otonom. Psikoneuroimunologi sebagai discipline-hybrid
merupakan interaksi perilaku, neuroendokrin, dan system imun yang
komplementer dan dikoordinasikan oleh kinerja otak untuk mempertahankan
tubuh dalam kondisi sehat.
d. Paradigma PNI berkonsep stress cell
Paradigma PNI berkonsep stress cell adalah pandangan dalam
psikoneuroimunologi yang di dasari oleh pemahaman stress cell, baik alaram,
resisten, ataupun kelelahan. Hal ini menggambarkan bagaimana interaksi
keterkaitan otak dengan system imun melalui komunikasi sel yang stress di
otak terhadap system imun.
BAB 3 PENUTUP

3.1.Kesimpulan
1. Psikososial adalah perilaku seseorang yang timbul dalam konteks sosial, baik
itu individu dengan individu maupun individu dengan kelompok
2. Kesejahteraan psikologis adalah perasaan seseorang yang dimulai dari konsisi
mental negtatif hingga kondisi mental positif yang dapat berpengaruh terhadap
penyakit fisi atau kesehatan fisik. dimensi dari kesejahteraan psikologis antara
lain : Penerimaan diri (Self Acceptance), Pertumbuhan Pribadi (Personal
Growth), Tujuan Hidup (Purpose in Life), Penguasaan lingkungan
(Environmental Mastery), Otonomi, Hubungan positif dengan orang lain.
3. Faktor yang mempengaruhi kondisi psikososial yaitu : usia, jenis kelamin,
status sosial ekonomi, budaya, dan dukungan sosial.
4. Psikoneuroimunologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
perilaku, kerja syaraf, fungsi endokrin dan proses kekebalan tubuh. Motivasi
adalah keadaan atau sikap pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, dalam hal
ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan

3.2.Saran
1. Perlu dilakukan analisis lebih mendalam terkait aspek psikososial dalam
kejadian, perkembangan, dan tatalaksana penyakit dengan pendekatan
psikoneuroimunologi.
2. Stress merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam konsep
psikoneuroimunologi. Stres dapat berasal dari lingkungan social yang direspon
oleh tubuh sehingga dapat menurunkan imunitas tubuh. Disarankan upaya
pengelolaan stres di masyarakat perlu di tingkatkan dan disosialisasikan.
Sehingga masyarakat dapat mengelola stres dan menjaga imunitas tubuhnya
agar tidak rentan terkena penyakit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Firmanzah, D. (2011). Mengatasi Masalah Narkoba Dengan Welas Asih. Jakarta:


Pt Gramedia Pustaka Utama.
Hany Fakhitah, D. T. (2015). Kesejahteraan Psikologis Pada Survivor Kanker Di
Bandung Cancer Society (Bcs). Prosiding Psikologi Penelitian Sivitas
Akademika Unisba (Sosial Dan Humaniora, 24-35.
Kurniawati, N. D., & Nursalam. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Psien
Terinfeksi Hiv/Aids. Jakarta: Salemba Medika.
Lilin Rosyanti, R. D. (2017). Kajian Teoritis: Hubunggan Antara Depresi Dengan
Sistem Neuroimun ( Sitokin-Hpa Aksis) Psikoneuroimunoologi. Health
Information : Jurnal Penelitian Vo. 9 No.2, 35-52.
Putra, S. T. (2011). Psikoneuroimunologi Kedokteran. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Sepdianus, E. (2015). Model Aktivitas Rekreatif Kompetitif Untuk Meningkatkan
Kesehatan Psikososial Dan Memelihara Daya Ingat Lansia. Jurnal
Medikora Universitas Negeri Yogyakarta.
Sulistyana, C. S. (2017). Model Perencanaan Perawatan Akhir Hayat (Ppah)
Berbasis Psikoneuroimunologi (Pni) Terhadap Kecemasan Klien Ckd
Yang Menj. Adi Husada Nursing Journal Vol. 3 No.1, 78-83.

12
CRITICAL APRRASIAL

1. Jurnal 1 : Model Perencanaan Perawatan Akhir Hayat (PPAH) Berbasis


Psikoneuroimunologi (PNI) Terhadap Kecemasan Klien CKD Yang Menjalani
Hemodialisis
ASPEK KONTEN JURNAL HASIL ANALISIS
JURNAL
Judul dan Abstrak
Judul Model Perencanaan Perawatan Akhir • Judul penelitian kurang baik
Hayat (PPAH) Berbasis karena lebih dari 15 kata
Psikoneuroimunologi (PNI) Terhadap • Judul jurnal telah
Kecemasan Klien CKD Yang menggambarkan variable
Menjalani Hemodialisis terkait yang akan di teliti yaitu
model perencanaan perawatan
akhir hayat (PPAH) terhadap
kecemasan Klien CKD yang
menjalani hemodialisa
• Judul belum memuat desain
penelitian yang di gunakan
• Objek penelitian telah di
gambarkan di judul namun
belum menggambarkan lokasi
penelitian dilakukan
Penulis Caturia Sasti Sulistyana • Identitas jurnal sangat baik
(Akademi Keperawatan Adi Husada karena penulis diperkenalkan
Surabaya) beserta dengan institusi penulis,
caturia.sasti@gmail.com dan sudah di sertai dengan
kontak penulis sehingga
memudahkan untuk

13
14

menghubungi penulis ketika


jurnal/artikel yang di tulis
dijadikan rujukan oleh penulis
lainnya
Abstrak • Latar Belakang : Kecemasan sering • Jumlah kata dalam abstrak
di temukan pada klien chronic terlalu banyak yaitu 225 kata
kidney disease (CKD) yang sehingga melebihi ideal dari
menjalani hemodialisa kecemasan suatu abstrak yang berkisar
dapat menurunkan mood dan antara 100-200 kata
motivasi seeingga meningkatkan • Abstrak telah menjelaskan
angka kesakitan dan kematian gambaran keseluruhan dari isi
akibat hemodialisa. Untuk jurnal/artikel, namun belum
menurunkan kecemasan diperlukan muncul data awal yang menjadi
perencanaan perawwatan akhir basis urgensi dari pengambilan
hayat (PPAH) berbasis isu
psikoneuroimunologi (PNI) • Tujuan penelitian telah di
• Metode : desain penelitian quasi belum di gambarkan dalam
eksperimen pre and post test with abstrak
control grup. • Metode penelitian sudah di
• Hasil dan pembahasan : terdapat jelasakan yaitu menggunakan
perbedaan tingkat kecemasan quasi eksperimen
antara kelompok intervensi dengan • Hasil penelitian telah dijelaskan
kontrol sesuai dengan data yang di
• Kesimpulan dapatkan sehingga
Intervensi PPAH berbasis PNI memudahkan pembaca
dapat mengubah persepsi negative memahami hasil dari penelitian
hemodialisa seningga • Kesimpulan telah di jelaskan
meningkatkan koping klien dalam secara jelas dan disertai dengan
mengatasi kecemasan saran untuk penelitian
• Saran : kedepannya diharapkan kedepannya
dapat dikembangkan alat ukur yang
15

lebih objektif untuk menilai tingkat • Kata kucni dalam abstrak sudah
kecemasan klien tercantumkan dengan jelas.
• Keterbatasan penelitian belum
dijelaskan dalam abstrak
Pendahuluan
Pernyataan • Kecemasan sering ditemukan • Urgensitas dalam latar belakan
Pentingnya terjadi pada klien Chronic Kidney telah di tampilkan dengan
Masalah Disease (CKD) yang menjalani data-data penggunaan
hemodialisis. prevalensi CKD di Indonesia
• Prevalensi CKD semakin hingga mengerucut di Jawa
meningkat mencapai 50% kasus Timur dan Surabaya.
baru per tahun dan sebanyak 82% • Dalam latar belakang masalah
menjalani hemodialisis.Jawa Timur di jelaskan bahwa asuhan
menempati urutan kedua penderita keperawatan yang tepat dapat
terbanyak Data kunjungan klien di menurunkan angka kecemasan
ruang hemodialisis RSU Haji klien CKD yang menjalani
Surabaya juga meningkat, yaitu hemodialisa.
rata-rata 99 orang/bulan dan 2-3 • Konsep PNI dalam
klien baru/bulan. perencanaan perawatan akhir
• Perawatan klien di rumah sakit hayat (PPAH) juga telah di
hanya fokus pada pemulihan jelaskan yaitu menggunakan
kondisi fisik.Klien yang menjalani sintesis pendekatan spiritual,
hemodialisis mengalami pemberdayaan keluarga,
kelemahan dan peningkatan komunikasi terapeutik, teori
komorbiditas akibat ketakutan dan keperawatan Caring Jean
kesedihan dukacita berlebih, serta Watson dan Peaceful end of
denial terhadap penyakit dan life.
prognosis
• Klien perlu perawatan yang layak
untuk membantu pencapaian
16

harapan dan tujuan realistis hidup


intervensi PPAH karena perawat
sebagai edukator, pemberi asuhan
(caring), dan advokat dengan
menitikberatkan pada kemampuan
komunikasi terapeutik perawat
dalam membicarakan akhir hayat
klien
• Tujuan dari penelitian ini adalah
membuktikan terjadi penurunan
kecemasan pada klien CKD yang
menjalani hemodialisis setelah
mendapat intervensi model PPAH.
Hipotesis dan • Rumusan masalah : Bagaimana • Rumusan masalah dalam
rumusan dampak intervensi PPAH terhadap artikel telah tergambar dengan
masalah klien CKD yang menjalaini jelas namun karena jenis
hemodialisis di RS Haji Surabaya penelitian eksperimental
sehingga hipotesis penelitian
belum muncul di dapal
pendahuluan
Metode Penelitian
Desain Penelitian • Menggunakan quasi experiment • Desain penelitian quasi
dengan desain pre-post test control experiment dengan desain
grup terhadap kelompok perlakuan pre-post test control grup
yang diberikan intervensi PPAH dengan tujuan mengetahui
dan kelompok control adalah pengaruh intervensi PPAH
pasien yang mendapat pelayanan dan telah sesuai dengan judul
standar di ruang hemodialisis RSU artikel.
Haji Surabaya • Unit analisis penelitian ini
merupakan terdiri dari pasien
17

CKD yang melakukan


hemodialisis di RSU Haji
Surabaya.

Populasi dan • Populasi penelitian : 18 orang • Populasi dalam penelitian


Sampel pasien di ruang hemodialisis RSU telah didapatkan melalui
Haji Surabaya data pasien yang menjalani
• Sampel : menggunakan consecutive hemodialisis di RSU Haji
sampling didapatkan 17 orang Surabaya dan telah
• Penentuan sampel ditetapkan dijelaskan
menggunakan kriteria inklusi • Sampel sejumlah 17 orang
berusia 18-65 tahun, islam, berdasarkan hasil
menjalani hemodialisis minimal 2 penyaringan menggunakan
kali per minggu, berkomunikasi kriteria inklusi dari penulis.
menggunakan Bahasa Indonesia,
mampu melihat dan mendengar
Metode • Menggunakan kuesioner • Metode pengumpulan data
Pengumpulan dokumentasi “perawatan yaitu menggunakan kuesioner
Data pilihanku” dengan melakukan tes yang diisi oleh pasien dan
sebelum dilakukan intervensi telah di jelaskan oleh penulis
PPAH dan sesudah dilakukan dalam artikel
intervensi PPAH

Result
Hasil analisis data • Analisis Data menggunakan uji • Hasil analisis di tampilkan
Mann-Whitney (1 tailed) di dalam tabel distribusi
dapatkan nilai P-value sebesar frekuensi dan p-value
0.005 < 0.05 yang berarti terdapat sehingga memudahkan
perbedaan tingkat kecemasan antar pembaca ikut menganalisis
dua kelompok yang sudah hasil penelitian penulis
18

dilakukan intervensi • Interpretasi dari hasil analisis


juga telah dijelaskan bahwa
H0 di tolak yang berarti
terdapat perbedaan tingkat
kecemasan antara dua
kelompok yang telah
dilakukan intervensi
Pembahasan
Interpretasi • Hail Uji analisis menunjukkan • Temuan hasil wawancara
Temuan Kasus nilai P-value <0.05 sehingga dapat dengan pasien telah di
diartikan terdapat perbedaan jelaskan dan di rincikan di
tingkat kecemasan antara dua dalam pembahasan
kelompok yang telah dilakukan • Terlalu banyak pengulangan
intervensi kata dalam pembahasan
• Masalah yang paling sering yang berasal dari latar
dialami oleh klien CKD dengan belakang sehingga kurang
hemodialisis adalah takut akan memperdalam atau pun
kematian. Penyakit CKD dan memperluas bukti dari hasil
pelaksanaan hemodialisis sering di penelitian
persepsikan negatif menyebabkan
seseorang cepat meninggal.
• Ketakutan yang umum dialami
oleh klien dengan hemodialisis
dikarenakan oleh pemahaman
yang masih kurang mengenai
prognosis penyakit sehingga
mereka memiliki persepsi negatif
tentang penyakitnya.
• Seseorang dengan penyakit kronis
juga sangat membutuhkan
19

dukungan untuk meningkatkan


kualitas akhir hidupnya.
• Intervensi PPAH berbasis PNI
disintesis dari konsep spiritualitas,
komunikasi terapeutik,
pemberdayaan keluarga, caring
perawat, dan peaceful end of life.

Kesimpulan • Kesimpulan : Intervensi PPAH • Kesimpulan dan saran di


dan Saran berbasis PNI dikembangkan tampilkan dengan jelas dan
dengan tujuan untuk mengubah menggambarkan dampak dari
persepsi negatif klien CKD yang hasil penelitian dan disertai
menjalani hemodialisis menjadi dengan keterbatasan
persepsi positif sehingga mampu penelitian.
meningkatkan mekanisme koping
klien dalam mengatasi kecemasan.
• Saran : penulis menggunakan
thermometer distress (alat ukur
tingkat kecemasan secara
subjektif). Diharapkan
kedepannya dapat menggunakan
alat ukur yang lebih akurat dan
objektif
Diskusi • Kelebihan Jurnal :
a. Data dari urgensitas penelitain lengkap dan mengerucut dari
nasional hingga tingkat kota
b. Penyajian data hasil analisis mudah di pahami
c. Penjelasan terkait pembahasan singkat padat dan jelas
• Kekurangan Jurnal :
a. Judul jurnal kurang menggambarkan isi dari jurnal
20

b. Konsep terkait Psikoneuroimunoligi belum secara tegas/eksplisit


disebutkan
c. Terlalu banyak pengulangan kata antara pendahuluan, metode
hingga pembahasan
21
22
23
24
25
26
27

2. Jurnal 2 : Pengaruh Terapi Mindfullness Terhadap Psikoneuroimunologi:


Systematic Review
ASPEK KONTEN JURNAL HASIL ANALISIS
JURNAL
Judul dan Abstrak
Judul Pengaruh Terapi Mindfullness • Judul penelitian baik karena
Terhadap Psikoneuroimunologi: kurang dari 15 kata.
Systematic Review • Judul jurnal cukup baik karena
telah menggambarkan variable
terkait yang akan di teliti yaitu
pengaruh terapi Mindfullness
terhadap Psikoneuroimunologi
• Judul telah memuat desain
penelitian yang di gunakan
yaitu menggunakan Systematic
Review
• Objek penelitian telah di
gambarkan di judul artikel
yaitu terapi Mindfullness
Penulis 1. Nurarifah • Identitas jurnal sangat baik
2. Alfrida Samuel Ra’bung karena penulis diperkenalkan
3. Dg. Mangemba beserta dengan institusi penulis,
namun belum di sertai dengan
(Poltekes Kemenkes Palu) kontak penulis sehingga sedikit
nurarifahbachtiar@gmail.com menyulitkan untuk
menghubungi penulis ketika
jurnal/artikel yang di tulis
dijadikan rujukan oleh penulis
lainnya
28

Abstrak • Latar Belakang : • Abstrak dalam arikel ini sangat


Psikoneuroimunologi adalah bagus singkat padat dan jelasn.
hubungan antara faktor psikologi Jumlah kata dalam abstrak
yang mempengaruhi sistem sangat ideal yaitu 147 kata
imunitas melalui sistem neurologis. • Abstrak telah menjelaskan
Mindfullness merupakan Latihan gambaran keseluruhan dari isi
fokus untuk membuat perasaan jurnal/artikel, namun belum
atau situasi menjadi tenang muncul data awal yang menjadi
• Tujuan : mengetahui pengaruh basis urgensi dari pengambilan
mindfulness terhadap isu, di tunjukkan dengan
psikoneuroimunologi ditampilkannya data kejadian
• Metode : menggunakan systematic kasus diare pada balita di
review Indonesia
• Hasil dan pembahasan : terdapat • Tujuan penelitian telah di
pengaruh positif antara terapi gambarkan secara jelas yaitu
mindfulness terhada untuk mengetahui factor resiko
psikoneuroimunologi. kejadian diare pada balita di
• Kesimpulan dan saran : Indonesia
Terapi mindfulness dapat • Metode penelitian sudah di
digunakan sebagai intervensi non- jelasakan yaitu menggunakan
famakologi untuk mengatasi systematic review
masalah kesehatan yang berkaitan • Hasil penelitian telah dijelaskan
dengan psikoneuroimunologi. sesuai dengan data yang di
dapatkan sehingga
memudahkan pembaca
memahami hasil dari penelitian
• Kesimpulan telah di jelaskan
secara jelas dan disertai dengan
saran
29

Pendahuluan
Pernyataan • Gangguan kesehatan yang • Urgensitas dalam latar
Pentingnya berhubungan dengan sistem imun belakang belum telah di
Masalah dan dipengaruhi oleh faktor tampilkan dengan data-data
psikologis dapat diselesaikan prevalensi kejadian ganggaun
dengan pendekatan kesehatan yang disebabkan
psikoneuroimunologi. oleh gangguan psikologis
• Intervensi untuk mengatasi • Dalam latar belakang masalah
masalah psikologis antara lain terbentuk bagaimana dampak
dengan teknik relaksasi hipnoterapi gangguan psikologis
dan mindfulness mempengaruhi imunitas tubuh
• Terapi mindfulness bertujuan untuk
meningkatkan suasana hati dan
kemampuan problem solving atas
kekacauan pikiran sehingga dapat
mempengaruhi sistem imunitas
tubuh.
Hipotesis dan • Rumusan masalah : bagaimana • Rumusan masalah dan
rumusan pengaruh terapi mindfulness hipotesis dalam artikel ini
masalah terhadap psikoneuroimunologi tidak tergambar jelas di
• Hipotesis : Terdapat pengaruh tunjukkan dengan refrensi dan
terapi mindfulness terhadap kutipan penelitian sebelumnya
psikoneuroimunologi terkait Mindfulness-Based
Cancer Recovery (MBCR)
bertujuan untuk mengatasi
gangguan mood terutama
kelelahan, kecemasan dan
kebingungan serta gejala stres
termasuk ketegangan,
rangsangan simpatik dan
30

gejala kognitif pada pasien


kanker.

Metode Penelitian
Desain Penelitian • Menggunakan metode Systematic • Desain penelitian sesuai
Review yang bersumber dari dengan judul penelitian yaitu
Scopus, Science Direct, Pubmed, menggunakan systematic
dan Springerlink yang telah di review dengan tujuan
publikasi dengan batasan tahun mengetahui pengaruh terapi
Januari 2013 hingga November mindfulness terhadap
2018 psikoneuroimunologi
• Menggunakan kata kunci • Unit analisis penelitian ini
“Mindfulness” AND merupakan terdiri dari jurnal-
“Psychoneuroimmunology” OR jurnal yang sudah
“Psycho” OR “Neuro” OR dipublikasikan, data
“Immunology”. dikumpulkan dengan
menggunakan studi literature
dari beberapa sumber yang
telah penulis dapatkan untuk
menentukan variabel yang
ingin diteliti.
Populasi dan • Populasi penelitian : pasien yang • Populasi dalam penelitian
Sampel mendapatkan intervensi terapi telah didapatkan melalui
mindfulness dengan atau tanpa pencarian artikel
kelompok kontrol, responden menggunakan kata kunci
berusia > 17 tahun. Dengan sumber di Scopus, Science Direct,
jurnal total sebanyak 307 jurnal Pubmed, dan Springerlink
• Sampel : setelah ditetapkan • Sampel penelitian di
kriterian inklusi dan eksklusi di dapatkan dengan menyortir
31

dapatkan sampel sebanyak 24 jurnal-jurnal yang ada


jurnal menggunakan kriteria inklusi
dan eksklusi. Secara sampel
responden belum di jelaskan
berapa jumlah sampel yang
bersumber dari jurnal –
jurnal yang dilakukan
systematic review
Metode • Mencari jurnal dan artikel pada • Metode pengumpulan data
Pengumpulan Scopus, Science Direct, Pubmed, yaitu mencari jurnal dengan
Data dan Springerlink dengan kriteria menggunakan kata kunci pada
inklusi dan eksklusi sebagai berikut Scopus, Science Direct,
: Pubmed, dan Springerlink.
• Kriteria inklusi : periode publikasi Kemudian menyaringnya
artikel dari tahun 2013 sampai kembali menggunakan kriteria
tahun 2018, teks lengkap, artikel inklusi dan eksklusi sehingga
bahasa inggris didapat 24 jurnal yang
dianalisis
• Kriteria eksklusi belum di
jelaskan sehingga
menimbulkan ambigu bagi
pembaca
32

Result
Hasil analisis data • Pengaruh mindfulness terhadap • Analisis dilakukan dengan
psikologi stress : Kelompok melakukan penggambaran
Mindfulness-based cognitive deskripsi 24 artikel terkait
therapy (MBCT) mengalami hubungan Mindfulness
peningkatan kesadaran yang dengan psikoneuroimunologi
signifikan dan penurunan tingkat meliputi psikologi stress,
kecemasan. depresi, fatigue pengaruh
• Depresi : Intervensi Mindfulness- neurologis, dan pengaruh
Based Stress Reduction (MBSR) imun. Namun belum di
menunjukkan adanya perubahan gambarkan jelas data atau
tingkat stres pasien dengan hasil penelitian jurnal mana
penurunan yang signifikan saja yang memiliki
• Fatigue : fatigue kelompok yang keselarasan hubungan antara
diberikan Mindfulness-Based terapi Mindfulness dengan
Stress Reduction (MBSR) psikoneuroimunologi.
mengalami penurunan yang
signifikan
• Pengaruh terhadap neurologis :
mindfulness telah terbukti
meningkatkan penanda risiko
penyakit inflamasi
• Pengaruh Mindfulness terhadap
imun : terapi Mindfulness
menyebabkan terjadinya
menurunkan kadar CRP dan IL-6
33

Pembahasan
Interpretasi • Pengaruh mindfulness terhadap • Temuan hubungan antara
Temuan Kasus psikologi stress : Mindfulness terapi mindfulness terhadap
merupakan intervensi psikologis psikoneuroimunologis
yang digunakan untuk adalah terapi mindfulness
meningkatkan suasana hati berpengaruh bagaimana
sehingga dapat menurunkan sistem syaraf atau neurologi
tingkat stress dan ansietas. merespon psikologi stress
Mindfulness terbukti dapat sehingga berpengaruh
perbaikan gangguan suasana hati, terhadap sistem imun
stres, kualitas hidup dengan nilai responden. Namun belum di
p<0.05 jelaskan terkait pasien
• Depresi : menunjukkan bahwa dengan penyakit apa yang
MBCT secara signifikan dalam menjadi responden dan yang
memperbaiki gejala depresi dan di berikan perlakian terapi.
keterampilan mindfulness pada • Gambaran data terkait
pasien dibandingkan dengan sampel dari masing-masing
kelompok control artikel belum di jelaskan
• Fatigue : Fatigue menurun secara secara rinci sehingga
signifikan pada kelompok AAF pembuktian dari hasil
dan eMBCT dibanding kelompok analisis perlu dibaca lebih
psiko-edukasi. lanjut
• Pengaruh Terhadap Neurologi :
Mindfullness dapat memperkuat
daerah otak yang terkait dengan
fokus dan fungsi eksekutif. Dorsal
medial prefrontal dan korteks
cingulate anterior diaktifkan
selama mengalami meditasi
Mindfullnessresponden dilakukan
pemeriksaan neuro-imaging
34

sebelum melakukan intervensi dan


menunjukkan terjadinya
pembesaran pada konektivitas
fungsional keadaan istirahat di
subgenual anterior cingulate
cortex yang berfungsi untuk
pengolahan tingkat stress
• Pengaruh mindfulness terhadap
imun : Ada pengaruh yang
signifikan pada kelompok MBSR
terhadap kesehatan mental dan
kualitas hidup dibanding
kelompok kontrol yang
menunjukkan terjadi peningkatan
yang signifikan pada lymphocyte
proliferation, phytohemagglutinin
(PHA) dan darah perifer IL-17.
Kesimpulan • Kesimpulan : Mindfulness • Kesimpulan dan saran di
dan Saran secara keseluruhan memberikan tampilkan dengan jelas dan
pengaruh terhadap menggambarkan dampak dari
psikoneuroimunologi terutama hasil penelitian.
pada gangguan psikologis seperti
depresi, stress dan ansietas.
• Saran : Intervensi menggunakan
teknik mindfulness dapat menjadi
salah satu intervensi yang
diterapkan di pelayanan kesehatan
pada pasien yang mengalamai
gangguan immunologi
35

Diskusi • Kelebihan Jurnal :


a. Judul jurnal singkat padat dan jelas sehingga langsung memberikan
gambaran kepada pembaca
b. Jurnal di sajikan dengan singkat padat dan jelas, tidak ada Bahasa
yang bertele-tele
c. Konsep psikoneuroimunologi juga di jelaskan bahwa terdiri dari 3
konsep yaitu psikologi, neurologi dan imunologi
d. Konsistensi penulisan jurnal di tunjukkan oleh penulis dengan
penggunaan istilah yang tidak berubah-ubah
• Kekurangan Jurnal:
a. Penyajian data-data kurang jelas dimana seharusnya disajikan
dalam bentuk tabel untuk memudahkan pembaca
b. Kriteria eksklusi belum di tampilkan sehingga pembaca harus
meraba.
c. Belum di kemukakan keterbatasan peneliti sehingga belum bisa di
jadikan evaluasi lebih lanjut untuk penelitian kedepannya.
36
37
38
39
40
41
42

3. Jurnal 3 : Analisis Fisika Medik Pada Intensitas Nyeri Pasien Kanker

Nasofaring Setelah Dilakukan Mindfullnes

ASPEK KONTEN JURNAL HASIL ANALISIS


JURNAL
Judul dan Abstrak
Judul Analisis Fisika Medik Pada Intensitas • Judul penelitian baik karena
Nyeri Pasien Kanker Nasofaring kurang dari 15 kata.
Setelah Dilakukan Mindfullnes • Judul jurnal cukup baik karena
telah menggambarkan variable
terkait yang akan di teliti yaitu
faktor yang mempengaruhi
kejadian diare di Indonesia
• Judul telah memuat desain
penelitian yang di gunakan
yaitu menggunakan penelitian
analitik
• Objek penelitian telah di
gambarkan di judul artikel
yaitu pasien kanker nesofaring,
namu belum menggambarkan
dimana lokasi penelitiannya.
Penulis 1. Anisa Ell Raharyani • Identitas jurnal sangat baik
2. Sri Jumini karena penulis diperkenalkan
3. Yuriz Bakhtiar beserta dengan institusi penulis,
4. Awal Prasetyo dan telah di sertai dengan
kontak penulis sehingga
1. Keperawatan, FIKES, memudahkan pembaca untuk
Universitas Sains Al-Quran menghubungi penulis ketika
2. Pendidikan Fisika, FITK jurnal/artikel yang di tulis
Universitas Sains Al-Quran dijadikan rujukan oleh penulis
43

3. Fakultas Kedokteran Universitas lainnya


Diponegoro
4. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
corresponding author : Anisa Ell
Raharyani, email :
anisaell@unsiq.ac.id Nomor
Handphone: 081327136676
Abstrak • Latar Belakang : gejala yang sering • Jumlah kata dalam abstrak
terjadi pada pasien kanker cuku ideal yaitu 177 kata.
nesofaring adalah nyeri. Nyeri • Abstrak telah menjelaskan
dapat disebabkan oleh metastase, gambaran keseluruhan dari isi
proses infeksi atau pengobatan dan jurnal/artikel, namun belum
dapat menimbulkan dampak secara muncul data awal yang menjadi
fisik, stres psikologi, dampak basis urgensi dari pengambilan
spiritual, sosial, bahkan banyak isu
menimbulkan kematian serta • Tujuan penelitian telah di
menurunkan kualitas hidup pasien. gambarkan secara jelas yaitu
Pengaruh nyeri menimbulkan untuk mengetahui gambaran
perubahan pada penurunan intensitas nyeri
psikoneuroimunologi, sehingga menggunakan terapi
diperlukan penanganan secara Mindfulness
integratif dan holistik untuk • Metode penelitian sudah di
mengurangi intensitas nyeri. Salah jelasakan yaitu menggunakan
satu bentuk terapi integratif yang experimental clinical trial
dilakukan adalah Mindfulness. • Hasil penelitian telah dijelaskan
• Tujuan : mengetahui gambaran sesuai dengan data yang di
penurunan intensitas nyeri pada dapatkan dari hasil uji statistic
pasien kanker nasofaring setelah t-test sehingga memudahkan
dilakukan Mindfulness. pembaca memahami hasil dari
• Metode : experimental clinical trial
44

pre and post test design one group penelitian


without control. • Kesimpulan telah di jelaskan
• Hasil dan pembahasan : terdapat secara jelas namun disertai
perbedaan rata-rata intensitas nyeri dengan saran
sebelum dilakukan terapi, dan • Kata kunci yang digunakan
setelah dilakukan terapi, sesuai dengan judul dan topik
• Kesimpulan dan saran : yang di ambil.
terdapat penurunan intensitas nyeri
pada pasien kanker nasofaring
setelah dilakukan Mindfulness
Pendahuluan
Pernyataan • Kasus kanker nasofaring • Urgensitas dalam latar belakan
Pentingnya menempati urutan pertama di dunia telah di tampilkan dengan
Masalah Di RSUP Dr. Kariadi Semarang, data-data penggunaan
mulai periode 2002 sampai dengan prevalensi kanker nesofaring
tahun 2009, kasus KNF menempati yang mengerucut dari dunia
urutan kedua (22,3%) setelah hingga tingkat kabupaten kota
limfoma kepala-leher (26,3%) dan rumah sakit tempat
• Sebagian besar pasien KNF penelitian dilakukan.
mengalami gejala nyeri. Nyeri pada • Dalam latar belakang masalah
pasien KNF tergolong nyeri kronis terbentuk bagaimana stress
sehingga banyak menimbulkan terhadap tingkat keparahan
dampak bagi pasien, baik secara nyeri pasien KNF sehingga
fisik, stres psikologis dan memerlukan penanganan yang
emosional, pasien mempunyai tepat.
persepsi tentang kematian, bahkan
akan menurunkan kualitas hidup
pasien
• Stres yang terjadi pada pasien KNF
dapat meningkatkan respon nyeri
45

dan memperparah penyakit


sehingga diperlukan penanganan
yang tepat.
• Mindfulness merupakan jenis
terapi transpersonal yang mengacu
pada teori psikoneuroimunologi
yang mengakibatkan perubahan
pada neurotransmiter di otak,
sehingga akan menyebabkan
penurunan hormonal dan terjadi
penurunan tingkat stres, kecemasan
serta depresi
Hipotesis dan • Rumusan masalah : bagaimana • Rumusan masalah dan
rumusan gambaran penurunan intensitas hipotesis dalam artikel ini
masalah nyeri pada pasien kanker tidak tergambar jelas sehingga
nesofaring setelah dilakukan pembaca meraba dan
mindfullness memperkirakan rumusan
• Hipotesis : tidak terdapat pengaruh masalah melalui tujuan
mindfulness terhadap penurunan penelitian
intensitas nyeri pasien kanker
nasofaring
Metode Penelitian
Desain Penelitian • Desain penelitian Kuantitatif • Desain penelitian sesuai
dengan pendekatan experimental dengan judul penelitian yaitu
clinical trial satu kelompok pre dan menggunakan systematic
post tanpa kontrol review dengan tujuan
• Tempat penelitian : RSUD Dr. mengetahui seberapa jauh
Kariadi Semarang topik terkait faktor risiko diare
pada balita
• Unit analisis penelitian ini
46

merupakan terdiri dari jurnal-


jurnal yang sudah
dipublikasikan, data
dikumpulkan dengan
menggunakan studi literature
dari beberapa sumber yang
telah penulis dapatkan untuk
menentukan variabel yang
ingin diteliti.
Populasi dan • Populasi penelitian : pasien KNF • Populasi dalam penelitian
Sampel stadium III dan IV yang datang ke tidak disebutkan dengan
poli rawat jalan dan sedang rinci jumlahnya.
menjalani radiasi • Sampel penelitian di
• Sampel : jumlah sampel 18 orang dapatkan melalui kriteria
dengan kriteria inklusi : pasien inklusi namun tidak di
KNF stadium lanjut, mengalami jelaskan bagaimana
nyeri dengan nilai visual analog perhitungan untuk
scale 3-6 mendapat kemoterapi dan mendapatkan sampel dari
atau radiasi, berusia lebih dari 25 populasi yang ada
tahun, bersedia menjadi responden
Metode • Metode pengumpulan data • Metode pengumpulan data
Pengumpulan menggunakan kuesioner VAS yaitu menggunakan kuesioner
Data (visual analog scale) untuk VAS, namun tidak di
mendeskripsikan intensitas nyeri. sebutkan apakah
menggunakan metode
wawancara atau pemberian
kuesioner dan diisi langsung
oleh responden
47

Result
Hasil analisis data • Analisis menggunakan uji T-test • Analisis dilakukan dengan
dan di dapatkan data deskripsi serta melakukan penggambaran
analisis hubungan deskripsi 18 responden
• Secara deskriptif, rata-rata pasien secara demografi
KNF besusia 51-60. Sebagian besar • Hasil uji analitik
pasien berjenis kelamin laki-laki, menggunakan t-test di
intensitas nyeri seblum dilakukan tampulkan secara gambling
mindfulness adalah (mean 4,07 + dilengkapi dengan tabel
0,99) dibandingkan dengan rata perhitungan yang di lengkapi
rata intensitas nyeri setelah dengan deskripsi dan
dilakukan terapi mindfulness (3,07 penjelasan di bagian
+ 0,91) selanjutnya.
• Hasil uji t tes menunjukkan nilai p-
value sebesar 0,001 (kurang dari
0.05)
Pembahasan
Interpretasi • Hasil penelitian menggambarkan • Pembahasan yang dilakukan
Temuan Kasus bahwa mindfulness dapat menitik beratkan pada
dilakukan dengan penanganan mindfulness yang
nyeri pada kasus KNF. berpengaruh pada
• Faktor yang dapat mempengaruhi pengurangan rasa nyeri
peningkatan atau penurunan pasien KNF. Prinsip dasar
intensitas nyeri pada pasien KNF dari PNI belum di jelaskan
diantaranya relaksasi, distraksi, secara gambling dan hanya
tingkat stres dan kecemasan, menjadi dasar pengantar
hypnosis, dan tingkat emosional saja
• Keterbatasan dalam penelitian ini, • Mindfulness seharusnya di
perlu adanya kelompok kontrol hubungkan dengan konsep
dan dilakukan pengukuran tingkat PNI sehingga alur dari
48

stres/kecemasan pada pasien pengurangan rasa nyeri pada


kanker nasofaring sebelum dan kasus KNF dapat terinci
setelah dilakukan terapi dengan baik
mindfulnes • Pembahasan telah sesuai
dengan tujuan penelitian
dan judul penelitian
• Rekomendasi dan
keterbatasan penelitian telah
di jelaskan secara detail.
Kesimpulan • Kesimpulan : terdapat perbedaan • Kesimpulan di tampilkan
dan Saran rata-rata intensitas nyeri sebelum dengan jelas dan
dan sesudah dilakukan menggambarkan dampak dari
mindfulness pada pasien kanker hasil penelitian.
nasofaring stadium III dan IV. • Saran tidak di tampilkan
sehingga kurang baik untuk
bagian penutup karena tidak
dapat diidentifikasi manfaat
dari penelitian di lingkungan
nyata,
• Rekomendasi untuk
penelitian kedepannya di
tampilkan dalam bab
pembahasan
49
50
51
52
53
54
55

Anda mungkin juga menyukai