Anda di halaman 1dari 3

Sebagian Pengertian dan Klasifikasi Perilaku Kesehatan

Perilaku manusia (human behavior) merupakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun
bersifat kompleks. Pada manusia khususnya dan pada berbagai spesies hewan umumnya
memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-specific behavior) yang didasari
oleh kodrat untuk mempertahankan kehidupan. Perilaku manusia merupakan hasil dari pada
segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Menurut teori reen et al. (!"""), kesehatan individu dan masyarakat dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku (non#perilaku). $elanjutnya
faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor meliputi% perilaku seseorang
berhubungan faktor predisposisi, faktor pemungkinan dan faktor penguat. &leh sebab itu,
akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan perilaku serta hal-hal yang berhubungan
perilaku, adalah%
!. 'aktor predisposisi (predisposing factor). 'aktor predisposisi mencakup pengetahuan,
sikap, keyakinan, nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi seorang atau
kelompok untuk bertindak. $edangkan secara umum faktor predisposisi ialah sebagai
preferensi pribadi yang dibawa seseorang atau kelompok kedalam suatu pengalaman
belajar. (al ini mungkin mendukung atau menghambat perilaku sehat dalam setiap
kasus, faktor ini mempunyai pengaruh. 'aktor demografis seperti status sosial-
ekonomi, umur, jenis kelamin dan ukuran keluarga saat ini juga penting sebagai faktor
predisposisi.
). 'aktor pemungkin (enabling factor). 'aktor pemungkin mencakup berbagai
keterampilan dan sumber daya yang perlu untuk melakukan perilaku kesehatan.
$umber daya itu meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, personalia klinik atau sumber
daya yang serupa itu. 'aktor pemungkin ini juga menyangkut keterjangkauan
berbagai sumber daya, biaya, jarak ketersediaan transportasi, waktu dan sebagainya.
*. 'aktor penguat (reinforcing factor). 'aktor penguat adalah faktor yang menentukan
tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. $umber penguat tergantung
pada tujuan dan jenis program. +i dalam pendidikan pasien, faktor menguat bisa
berasal dari perawat, bidan dan dokter, pasien dan keluarga
$edangkan beberapa teori tentang perilaku lainnya, antara lain dikemukan oleh %
!. Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
perilaku merupakan respon,reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya (-otoatmodjo, ).!.).
). Perilaku merupakan fungsi karakteristik individu dan lingkungan. /arakteristik
individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat, keperibadian, dan
sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan
faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. 'aktor lingkungan memiliki
kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kekuatannya lebih besar dari
karakteristik individu (01war, ).!.).
$ementara pengertian perubahan perilaku menurut 2milia ()..3), ditentukan oleh konsep
risiko, penentu respon individu untuk mengubah perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau
penyakit secara umum, bila seseorang mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara
sadar orang tersebut akan menghindari risiko.
Menurut 4udge dan 5ono ( )..!), teori perubahan perilaku self efficacy yang menekankan
adanya contoh dalam diri seseorang sehingga perilaku seseorang dicontoh oleh masyarakat
sekitar hingga menjadikan sebuah budaya masyarakat. 6eori perubahan perilaku ini biasa
digunakan dalam perubahan perilaku masyarakat khususnya kesehatan dengan memanfaatkan
tokoh masyarakat sekitar yang dianggap mempunyai peran penting dan mempunyai
suritauladan khususnya dibidang kesehatan. Pendekatan perubahan perilaku masyarakat
didasarkan pada tokoh masyarakat sekitar yang mempunyai pengaruh lebih atau suritauladan
dalam perilaku hidup sehat
6eori lain dikemukakan 7ohrmann et al ()..3), dengan teori perubahan perilaku 6he 2cology
Model of (ealth 5ehavior menekankan pada perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh
situasi lingkungan sekitar. Pendekatan perubahan perilaku digunakan pada pendekatan
perubahan perilaku yang pesan perubahan perilaku di bawa oleh anak didik untuk merubah
perilaku orang tua maupun masyarakat. 8nformasi, pesan yang diterima di dalam meja studi
diharapkan dapat diterima oleh orang tua maupun masyarakat. 8nformasi, pesan menjadi
keyakinan dan persepsi sebuah kebenaran sehingga terjadi perubahan perilaku pada orang tua
atau masyarakat
Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan,
tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. $elain itu,
ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku petugas kesehatan terhadap kesehatan akan
mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Perubahan perilaku ditentukan oleh
konsep risiko. Penentu respon individu untuk mengubah perilaku adalah tingkat beratnya
risiko atau penyakit. $ecara umum, bila seseorang mengetahui ada risiko terhadap kesehatan
maka secara sadar orang tersebut akan menghindari risiko. Perilaku kesehatan
diklasifikasikan menjadi *, kelompok yaitu%
!. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance), yaitu usaha seseorang untuk
memelihara kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan jika sedang sakit.
). Perilaku pencarian dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan (health seeking
behavior), yaitu perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang saat sakit
dan atau kecelakaan untuk berusaha mulai dari self treatment sampai mencari
pengobatan ke luar negeri.
*. Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu cara seseorang merespon lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatannya.
Perilaku spesifik yang mendapat perhatian utama dalam kaitannya dengan penularan penyakit
adalah perilaku penangan air, penanganan mencuci tangan sebelum makan, mencuci peralatan
makan dengan bersih sebelum digunakan, mencuci tangan pakai sabun setelah buang air
besar, mencuci bahan makanan sebelum digunakan dan merebus air minum sebelum
diminum, kondisi ini akan memberi peluang bagi agen penyebab diare untuk
mengkontaminasi dan menularkan penyakit secara fecal-oral.
Masyarakat mengembangkan pengertian sendiri tentang sehat dan sakit sesuai dengan
pengalaman hidupnya atau nilai-nilai yang diturunkan oleh generasi sebelumnya, maka
pencegahan penyakit diare yang sering dilaporkan terjadi akibat lingkungan yang buruk
tergantung persepsi masyarakat tentang diare. 0rtinya, jika diare dipersepsikan sebagai suatu
penyakit tidak serius dan tidak mengancam kehidupannya maka perilaku pencegahan akan
penyakit diare pun tidak terlalu serius dilakukan. $ebaliknya, jika mereka mempersepsikan
bahwa diare merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, otomatis mereka akan
bereaksi serius terhadap penyakit ini dengan mengembangkan perilaku-perilaku pencegahan.
6erkait kesehatan masyarakat, banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasaan atau
perilaku hygienis, seperti dengan praktek 9uci 6angan Pakai $abun (96P$). 5eberapa
penyakit seperti diare, tifoid, kecacingan, dan flu burung, dapat dicegah dengan 96P$ ini.
4uga terkait perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan, merupakan sasaran
penting dalam promosi kesehatan, dengan adanya beberapa data berikut%
!. 5aru !): masyarakat yang cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar.
). (anya ": ibu-ibu yang mencuci tangan pakai sabun setelah membersihkan tinja bayi
dan balita.
*. (anya sekitar ;: masyarakat yang cuci tangan pakai sabun sebelum memberi makan
kepada bayi dan balita.
<. 5aru !<: masyarakat cuci tangan pakai sabun sebelum makan.
=. Perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan air bersih yang
mengalir akan dapat menurunkan kejadian diare sampai <=: (+epkes, )...).
$umber Pustaka, antara lain% -otoatmodjo, $., )..;, Promosi /esehatan dan Perilaku.
>ineka 9ipta? 01war, $., ).!., $ikap manusia 6eori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar.
@ogyakarta

Anda mungkin juga menyukai