KESELAMATAN
KERJA
PENGERTIAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan
upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang
sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi
probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat
kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan
defisiensi produktivitas kerja.
TUJUAN
agar masyarakat pekerja memperoleh derajat
Kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha
pencegahan dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi atau
pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan
dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja,
memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi
sehingga dapat meningkatkan efiensi dan produktivitas. Hal ini
tentu sangat penting mengingat apabila Kesehatan pegawai
buruk mengakibatkan turunnya capaian/output serta demotivasi
kerja.
BATASAN
OCCUPATIONAL HEALTH
Lapangan kesehatan yg mengurusi masalah kesehatan bagi
masyarakat pekerja
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Setiap pegawai tentu mempunyai cara cara tersendiri dalam proteksi diri terhadap
ancaman kecelakaan kerja/ penyakit dalam menunjang pekerjaannya, misal dengan
memakai masker Ketika sedang flu, menunda bepergian Ketika sedang pandemi,
maupun dengan menjaga kebersihan/ kenyamanan ruangan kerja.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA ADALAH
a. Beban Kerja.
b. Kapasitas Kerja.
Kapasitas kerja akan maksimal, apabila seluruh faktor-faktor diatas dalam keadaan optimal dan serasi
dengan pekerjaan yang dihadapi untuk itu perlu pembinaan terus menerus untuk meningkatkan
kotrampilan dan tingkat kesehatan tenaga kerja.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan para pekerja dan selalu dalam
keadaan sehat dan produktif perlu dilakukan upaya upaya kesehatan kerja yaitu :
• Optimalisasi beban kerja
• Pengendalian lingkungan kerja:
• Peningkatan kapasitas kerja
c. Beban Tambahan dari Lingkungan Kerja
Faktor fisik dapat berupa ; kebisingan, suhu iklim, radiasi, tekanan udara penerangan, getaran.
Faktor kimia berupa : gas dan uap, partikel / aerosol, debu, kabut, asap, cairan, dll
Faktor biologi dapat berupa bakteri, virus, jamur, cacing, parasit, dii
Faktor fisiologi (Ergonomi) yaitu faktor yang mempengaruhi keserasian antara tenaga kerja dan
pekerjaannya (kontruksi mesin, sikap kerja dan cara kerja) Ketidak serasian dari faktor di atas
dapat menimbulkan kecelakaan kerja, sakit otot, sakit pinggang, cedera purggung dan lain-lain
Faktor psikososial berupa Hubungan kerja yang kurang baik, sifat pekerjaan yang monoton, tak
sesuai bakat, kesejahteraan yang kurang dan lain-lain. Faktor ini selain akan menurunkan
produktivitas, juga dapat menimbulkan penyakit-penyakit psikosomatik.
FAKTOR FISIKA
Faktor Fisik atau Fisik terbagi lagi menjadi beberapa faktor turunan di bawah ini.
Iklim Kerja.
Kebisingan.
Getaran.
Gelombang radio atau gelombang mikro.
Sinar Ultra Violet.
Medan Magnet Statis.
Tekanan udara.
Pencahayaan.
Penanganan faktor fisika ini cukup kompleks karena setiap faktor turunan memiliki cara
yang spesifik. Secara umum cara penanganan yang dilakukan adalah mengendalikan pemicu
yang membuat pekerja tidak nyaman.
Faktor Ergonomi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Ergonomi harus dilakukan pada
Tempat Kerja yang memiliki potensi bahaya Faktor Ergonomi. Potensi
bahaya Faktor Ergonomi meliputi:
Cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat
melakukan pekerjaan.
Desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan
antropometri Tenaga Kerja.
Pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja
Potensi bahaya bisa dikendalikan dengan beberapa cara di
bawah ini.
Ketidakjelasan/ketaksaan peran.
Konflik peran.
Beban kerja berlebih secara kualitatif.
Beban kerja berlebih secara kuantitatif.
Pengembangan karir.
Tanggung jawab terhadap orang lain.
Pengendalian faktor psikologi bisa dilakukan melalui manajemen stress dengan: