Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH PENYAKIT AKIBAT KERJA


Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

Disusun oleh :
Kelompok 4
Ade Puspita Sari

1110331021

Ditha Amanu W

1110332007

Yani Putri Amelia

1110332036

Fika Hidayah

1110332042

Yosar Dilla Marta

1110332046

Yoerdy Agusmal Saputra

1110332051

Rina Putri yenti

1110333011

Yessi Revina

1110333012

Suci Amelia Rezky

1110333048

Ayudian Roviah Burano

1110333073

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Andalas
2014

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Salawat beserta salam tidak lupa pula penulis ucapkan kepada nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah SWT.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Penyakit Akibat Kerja yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Dimana
dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai Pemeriksaan Tenaga
Kesehatan Kerja .
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya
sehingga dapat menambah pengetahuan kita semua.
Akhir kata penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam makalah ini,
karena penulis masih dalam proses pembelajaran. Untuk itu penulis menerima saran
dan kritikan dari pembaca sebagai batu loncatan bagi penulis untuk pembuatan
makalah kedepannya.

Padang,

Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3
2.1 Pemeriksaan Tenaga Kerja..................................................................................3
2.1.1 Pengertian....................................................................................................3
2.2 Tujuan Pemeriksaan Kesehatan TK....................................................................3
2.3 Mekanisme Pemeriksaan Kesehatan TK............................................................3
2.4 Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan TK...........................................................3
2.5 Pemeriksaan Klinis.............................................................................................4
2.6 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.......................................................5
2.7 Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja..........................6
2.7.1 Pelayanan kesehatan kerja wajib melaksanaakan tugas pokok pelayanan
kesehatan kerja secara menyeluruh dan terpadu (komprehensif) yang
meliputi upaya kesehatan :....................................................................6
2.7.2 Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja adalah dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja, sedangkan tenaga pelaksananya dapat terdiri
dari :......................................................................................................7
1

2.7.3 Teknis penyelenggaraan program/kegiatan pelayanan kesehatan kerja


mengacu pada prinsip-prinsip :............................................................7
2.7.4 . Pelaksanaan

program

dan

kegiatan

kesehatan

kerja

diintegrasikan/dikoordinasikan.............................................................8
2.8 Syarat-Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.............................8
2.8.1 Syarat Lembaga Pelayanan Kesehatan Kerja :............................................8
2.8.2 Syarat Personil Pelayanan Kesehatan Kerja................................................9
2.8.3 Syarat Sarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja....................10
2.9 Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja..................................11
2.9.1 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan sendiri oleh
perusahaan :........................................................................................12
2.9.2 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui
pihak di luar perusahaan :................................................................12
BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................14
BAB 4 : DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, yang
dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Sebuah ungkapan mengatakan Health is created in everyday live,
bahwa kesehatan itu dibentuk atau dihasilkan dari kehidupan manusia sehari-hari.
Kehidupan manusia adalah berada dalam lingkungan dimana manusia hidup
sehari-hari, mulai dari lahir sampai meninggal dunia. Pada usia bayi sampai balita
hampir dikatakan manusia hidup dilingkungan keluarga atau rumah tangga saja.
Tetapi pada usia sekolah sampai mahasiswa, sebagian besar waktu manusia
dihabiskan di lingkungan keluarga dan sekolah atau kampus. Sedangkan pada usia
dewasa, lepas dari pendidikan manusia cenderung menghabiskan waktunya di dalam
keluarga dan di tempat kerja. Oleh sebab itu lingkungan kerja mempunyai peranan
yang penting juga dalam membentuk atau mempengaruhi kesehatan seseorang.
Lingkungan mempunyai risiko yang besar terhadap terjadinya penyakit dan
kecelakaan akibat kerja seperti di pertambangan, pabrik-pabrik yang menghasilkan
limbah yang berisiko mengganggu kesehatan manusia, dan seterusnya. Mengingat
pentingnya faktor lingkungan kerja sebagai faktor risiko bagi kesehatan masyarakat,
utamanya bagi pekerja, maka dari itulah perlu dipelajari dan dipahami tentang upaya
kesehatan kerja.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumasan maslah dari makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan tenaga kerja?


Apakah tujuan dari pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja ?
Bagaimana mekanisme Pemeriksaan kesehatan Tenaga Kerja ?
Bagaimana Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tanga Kerja?
Sebutkan jenis-jenis pemeriksaan Kesehatan kerja ?
Sebutkan Prinsip-prinsip pemeriksaan kesehatan tenaga kerja ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan tenaga kerja, tujuan serta
mekanisme pemeriksaan kesehatan tenaga kerja ?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis, prinsip serta pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pemeriksaan
Kesehatan tenaga Kerja
2. Meningkat pengetahuan penulis dan pembaca tentang, tujuan serta
mekanisme pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
3. Meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang jenis-jenis, prinsip
serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pemeriksaan Tenaga Kerja
2.1.1 Pengertian

Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah Rikes yang dilakukan


oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan.

Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah rikes pada waktu-waktu


tertentu thd. TK yang dilakukan oleh dokter.

Pemeriksaan kesehatan khusus adalah rikes yang dilakukan oleh dokter


secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.

Pemeriksaan kesehatan purna bakti adalah rikes yang dilakukan oleh dokter
pada 3 (tiga) sebelum TK memasuki masa pensiun.

2.2 Tujuan Pemeriksaan Kesehatan TK

Menilai kemampuan TK melaksanakan pekerjaan tertentu, ditinjau dari segi


kesehatan;

Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin berkait dengan pekerjaan dan


lingkungan kerja;

Identifikasi penyakit akibat kerja.

2.3 Mekanisme Pemeriksaan Kesehatan TK

Rikes dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja.

Dokter Pemeriksa Kesehatan TK membuat perencanaan.

Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja harus membuat laporan tentang


kegiatan pemeriksaannya

2.4 Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan TK

Anamnesa :
- riwayat penyakit
- riwayat pekerjaan
- kecelakaan yang pernah diderita
- umur
- pendidikan
- keadaan keluarga dan lain-lain.

Anamnesa khusus penyakit :

alergi

epilepsi

kelaianan jantung

tekanan darah (tinggi/rendah)

TBC

kencing manis

asma, bronchitis, pneumonia

gangguan jiwa

penyakit kulit

penyakit pendengaran

panyakit pinggang

penyakit kelainan pada kaki

hernia

hepatitis/penyakit hati

ulkus peptikum

anemia

Tumor

dan lain-lain.

2.5 Pemeriksaan Klinis

Mental (keadaan kesadaran, sikap dan tingkah laku, kontak mental, perhatian,
inisiatif, intelegensia dan proses berfikir)

pemeriksaan fisik (fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan


inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, pengukuran tekanan darah, nadi,
pernafasan, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman penglihatan,
pendengaran, perabaan, reflek, kesegaran jasmani).

Pemeriksaan Laboratorium (darah, urine, faeces).

Pemeriksaan khusus (dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang akan


dikerjakannya, misalnya; Rongent dada, alergi test, spirometri test, E.C.G.,
buta warna dan lain-lain)

2.6 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja


UU no 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Pasal 8 :
5

(1) Pengurus diwajibkan memeriksa kesehatan badan, kondisi mental, dan


kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepadanya
Mengenai jenis pemeriksaan kesehatan kerja tertuang dalam Permenakertrans
No.: Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, dimana jenis-jenis pemeriksaan kesehatan
kerja terdiri dari :
1. Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang
tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan (Pasal 1)
Adapun tujuannya adalah agar tenaga keria yang diterima berada dalam
kondisi kesehatan yang setinggi- tingginya, tidak mempunyai penyakit menular
yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan
dilakukannya sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang
bersangkutan dan tenaga kerja lain-lainnya juga dapat dijamin. (Pasal 2)
Periode : Semua perusahaan sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat (2)
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 harus mengadakan Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum Kerja. > Pasal 2
2. Pemeriksaan kesehatan Berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga
kerja yang dilakukan oleh dokter (Pasal 1)
Tujuannya adalah untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga keria
sesudah berada dalam pekerjaannya serta menilai kemungkinan adanya pengaruh
pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan
usaha-usaha pencegahan.( Pasal 3)
Semua perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2) tersebut di atas
harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurangkurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja. (Pasal 3)
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus
terhadap tenaga kerja tertentu. (Pasal 1)
6

Tujuannya adalah untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan


tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
(Pasal 5)
Periode : apabila terdapat keluhan- keluhan di antara tenaga kerja, atau atas
pengamatan pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas
penilaian Pusat Bina Hyperkes dan Keselamatan dan Balai- balainya atau atas
pendapat umum di masyarakat. (Pasal 5)
Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap:
a) tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
b) tenaga kerja yang berusia di atas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga kerja
wanita dan tenaga kerja cacat serta tenaga kerja muda yang melakukan
pekerjaan tertentu.
c) tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguangangguan kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan
kebutuhan.
2.7 Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
2.7.1 Pelayanan kesehatan kerja wajib melaksanaakan tugas pokok pelayanan
kesehatan kerja secara menyeluruh dan terpadu (komprehensif) yang
meliputi upaya kesehatan :
1. pencegahan (preventif),
2. pembinaan/peningkatan (promotif),
3. pengobatan (kuratif) dan
4. pemulihan (rehabilitatif),
dengan

lebih

menitik

beratkan

pada

upaya

kesehatan

pencegahan

dan

pembinaan/peningkatan (promotif dan preventif).


2.7.2 Penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja adalah dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja, sedangkan tenaga pelaksananya dapat terdiri
dari :
1. dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja (penanggung jawab
merangkap pelaksana),
2. dokter perusahaan dan atau
7

3. paramedis perusahaan.
2.7.3 Teknis penyelenggaraan program/kegiatan pelayanan kesehatan kerja
mengacu pada prinsip-prinsip :
1. Program/kegiatan kesehatan kerja berupa upaya kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu, dengan lebih menitik beratkan pada upaya
kesehatan preventif dan promotif tanpa mengurangi upaya kesehatan
kuratif dan rehabilitatif.
2. Upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif disesuaikan
dengan hasil penilaian risiko potensi bahaya yang ada di perusahaan.
3. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif minimal
berupa pelayanan kesehatan kerja yang bersifat dasar yaitu :
a. pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
b. pengobatan (rawat jalan tingkat pertama);
4. Perencanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan kerja dibuat
dengan skala prioritas dan mempertimbangkan kondisi perusahaan,
permasalahan kesehatan di perusahaan maupun masalah kesehatan
umum lainnya.
5. Program/kegiatan pelayanan kesehatan kerja terutama ditujukan untuk
pencegahan penyakit akibat kerja (PAK), peningkatan derajat
kesehatan tenaga kerja dan peningkatan kapasitas kerja melaui
a.
b.
c.
d.

program/kegiatan :
Pemeriksaaan kesehatan tenaga kerja;
Penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan status kesehatannya;
Promosi/peningkatan kesehatan tenaga kerja;
Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK) melalui perbaikan

lingkungan kerja (program higiene industri);


e. Pencegahan PAK melalui perbaikan kondisi kerja (program ergonomi
kerja);
f. P3K, medical emergency respon, pengobatan, rehabilitasi, rujukan
kesehatan,
g. pemberian kompensasi akibat kecelakaan dan PAK.;
h. Pengembangan organisasi, program dan budaya kesehatan kerja.

2.7.4 . Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan kerja


diintegrasikan/dikoordinasikan
Dengan program Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) serta melibatkan ahli K3, Ahli K3 Kimia, Hygienis Industri, petugas
K3 dan personil K3 lainnya yang ada di perusahaan yang bersangkutan.
2.8 Syarat-Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
2.8.1 Syarat Lembaga Pelayanan Kesehatan Kerja :
1. Memiliki personil kesehatan kerja yang yang meliputi :
a. Dokter penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja,
b. Tenaga pelaksanan kesehatan kerja berupa dokter perusahaan dan
atau paramedis perusahaan,
c. Petugas administrasi atau

pencatatan

dan

pelaporan

pelayanan

kesehatan
kerja.
2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan kesehatan kerja,
3. Pelayanan kesehatan kerja yang ada di perusahaan mendapat pengesahan dari
instansi di bidang ketenagakerjaan sesuai wilayah kewenangannya,
4. Pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh pihak di luar perusahaan
wajib dilengkapi

dengan

Nota

Kesepahaman

(MoU)

penyelenggaraan

pelayanan kesehatan kerja antara pengusaha dengan kepala unit pelayanan


kesehatan yang bersangkutan dan dilaporkan ke instansi di bidang
ketenagakerjaan sesuai wilayah kewenangannya.
2.8.2 Syarat Personil Pelayanan Kesehatan Kerja
1. Syarat dokter penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja :
a. Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan atau kepala unit/instansi yang
bersangkutan dan dilaporkan ke instansi ketenagakerjaan sesuai wilayah
kewenangannya;
b. Telah mendapatkan Surat Keputusan Penunjukan (SKP) sebagai
dokter

pemeriksa kesehatan tenaga kerja dari Direktur Jenderal Pembinaan


Pengawasan Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
2. Syarat tenaga pelaksana pelayanan kesehatan kerja (dokter perusahaan dan atau
paramedis perusahaan) :
a. Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja (atau
sertifikat
lainnya) sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
b. Mematuhi etika profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya sesuai kode
etik
profesi dan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Syarat dokter perusahaan :
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dokter, atau sejenisnya sesuai
peraturan perundangan yang berlaku;
b. Surat ijin praktek (SIP) dokter yang masih berlaku dari

instansi

yang
berwenang.
2.8.3 Syarat Sarana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Jumlah dan jenis sarana dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat
disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja dan

tingkat risiko yang ada di

perusahaan. Jenis sarana pelayanan kesehatan kerja minimal terdiri dari sarana dasar
dan dapat dilengkapi dengan sarana penunjang sesuai kebutuhan Sarana
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Sarana dasar : sarana penunjang :
1. Perlengkapan umum:
a. Meja dan kursi
b. Tempat tidur pasien
10

c. Wastafel
d. Timbangan badan
e. Meteran/pengukur tinggi badan
f. Kartu status
g. Register pasien berobat

1. Alat Pelindung Diri (APD)


2. Alat evakuasi :
a. tandu,
b. ambulance/kendaraan
pengangkut korban dll.
3. Peralatan penunjang diagnosa :
a. spirometer,
b. audiometer dll.
4. Peralatan pemantau/pengukur
lingkungan kerja :
a. sound level meter,
b. lux meter,
c. gas detector dll.

2. Ruangan :
a. Ruang tunggu
b. Ruang periksa
c. Ruang/almari obat
d. Kamar mandi dan WC

11

3. Peralatan medis :
a. Tensimeter dan stetoskop
b. Termometer
c. Sarung tangan
d. Alat bedah ringan (minor set)
e. Lampu senter
f. Obat-obatan
g. Sarana/Perlengkapan P3K
h. Tabung oksigen dan isinya

2.9 Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja


Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat dilakukan sendiri oleh
perusahaan, dalam bentuk rumah sakit perusahaan atau klinik perusahaan atau
dilakukan dengan cara kerjasama melalui unit/lembaga pelayanan kesehatan di
luar

perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta, seperti : rumah sakit,

puskesmas, poliklinik, balai pengobatan, Perusahaan Jasa K3 (PJK3) bidang


Kesehatan Kerja dan pelayanan kesehatan lainnya yang telah memiliki perijinan
sesuai ketentuan yang berlaku.
2.9.1 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan sendiri oleh
perusahaan :
1. Dilaksanakan bagi perusahaan dengan :
a. Jumlah tenaga kerja 1000 orang atau lebih
b. Jumlah tenaga kerja 500 orang sd 1000 orang tetapi memiliki tingkat
risiko tinggi
(penentuan tingkat risiko suatu perusahaan/tempat kerja mengacu pada
standar

12

atau peraturan perundangan yang berlaku).


2. Perusahaan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja sendiri di
perusahaan melaksanakan program pelayanan kesehatan kerja yang bersifat
komprehensif meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi tenaga kerja

2.9.2 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui


pihak di luar perusahaan :
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja melalui kerja sama dengan pihak di
luar perusahaan dapat dilaksanakan untuk perusahaan yang memiliki tenaga
kerja kurang dari 1000 orang;
2. Pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif :Memberikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif selama hari kerja dan selama ada shift kerja dengan 500 orang
tenaga kerja atau lebih
3. Pelayanan kesehatan rujukan Dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap apabila ada kasus kesehatan yang tidak dapat ditangani di dalam
perusahaan

BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah Rikes yang dilakukan
oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan. Yang
bertujuan untuk Menilai kemampuan TK melaksanakan pekerjaan tertentu, ditinjau
dari segi kesehatan;Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin berkait dengan
pekerjaan dan lingkungan kerja; dan Identifikasi penyakit akibat kerja.
Mengenai jenis pemeriksaan kesehatan kerja tertuang dalam Permenakertrans
No.: Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, dimana jenis-jenis pemeriksaan kesehatan
13

kerja terdiri dari : Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja, Pemeriksaan kesehatan


Berkala dan Pemeriksaan Kesehatan Khusus
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca agar
dapat memahami dan menerapkan apa yang penulis sampaikan. Sehingga penulisan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BAB 4 : DAFTAR PUSTAKA
http://abunajmu.wordpress.com/2012/11/13/jenis-pemeriksaan-kesehatan-tenagakerja/
http://pusatk3.com/pemeriksaan-tenaga-kerja/
http://jdih.depnakertaskertrans.go.id/data_puu/peraturan_file_267.pdf
http://abunajmu.wordpress.com/2012/11/13/jenis-pemeriksaan-kesehatan-tenagakerja/

14

Anda mungkin juga menyukai