Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

Dasar Epidemiologi Perencanaan

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan dan
Evaluasi Program Kesehatan

Dosen Pembimbing : Tri Okta Ratnaningtias,SKM.M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok IV /Kelas 7C

1. Bayu Prasetya Kusuma (161040500096)


2. Nelis Wahyuni (161040500076)
3. Siti Sopiah (161040500110)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KHARISMA PERSADA
TANGERANG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan pada Rasulullah SAW. Berkat limpahan serta rahmat-Nya penyusun
dapat merampungkan tugas makalah ini untuk mencukupi tugas mata kuliah
Perencanaan Evaluasi dan Program Kesehatan.

Tugas yang penyusun buat merupakan salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan Evaluasi dan Program Kesehatan. Bahan dalam penyusunan tugas ini
diperoleh dari berbagai sumber yang dapat menunjang dalam penyelesaian tugas
ini. Makalah ini membahas tentang standar pelayanan kesehatan dalam
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang akan dijelaskan pada bab
selanjutnya.

Di dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit kendala yang
dihadapi. Tetapi penyusun mengerti bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat semangat serta kerja sama kelompok sehingga kendala-
kendala yang dihadapi dapat penyusun atasi.

Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih


luas serta menjadi sumbangan pemikiran bagi para pembaca terutama untuk para
mahasiswa. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan serta
jauh dari kesempurnaan, karenanya penyusun menerima saran serta kritik yang
membangun untuk kesempurnaan makalah berikutnya.

Pamulang , 11 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................ iii

BAB I Pendahuluan ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2

BAB II Pembahasan ....................................................................................

A. Pengertian Epidemiologi ...........................................................


B. Pengukuran Dalam Epidemiologi .............................................
C. Indikator Dalam Epidemiologi ..................................................
D. Cakupan Permasalahan Dari Segi Epidemiologi ......................
BAB III Penutup ...........................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................

B. Saran ...........................................................................................

Daftar Pustaka ...................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hingga kini epidemiologi telah berperan besar dalam upaya penanggulangan berbagai

penyakit menular, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Selain itu

epidemiologi telah berhasil mengubah pandangan dan persepsi masyarakat tentang

kesehatan masyarakat. Pengendalian penyakit menular telah memberikan hasil,

namun beberapa penyakit menular masih ditemukan di berbagai tempat, bahkan

muncul penyakit menular baru (new emerging diseases) atau penyakit menular lama

yang semula sudah tenang, kini kembali meningkat kejadiannya (reemerging diseases).

Seiring dengan keadaan ini kecenderungan meningkatnya kejadian penyakit non

infeksi, penyakit menahun, penyakit degeneratif, kecelakaan, penyakit akibat kerja dan

penyakit kerja, penyakit akibat pencemaran lingkungan, serta beberapa penyakit baru

yang berhubungan erat dengan mutasi genetis, kesemuanya menunjukkan semakin

pentingnya kedudukan epidemiologi dalam bidang kesehatan. Dalam Epidemiologi hal

ini dikenal sebagai Transisi Epidemiologi.¹ Perkembangan ilmu dalam kesehatan

masyarakat semakin pesat dipicu oleh adanya kejadian-kejadian luar biasa dalam

bidang kesehatan yang terus bertambah. Ilmu Epidemiologi dianggap sebagai ilmu

dasar kesehatan masyarakat dengan alasan tertentu. Alasan-alasan ilmu epidemiologi

dikatakan sebagai ilmu dasar kesehatan masyarakat yaitu Pertama, Epidemiologi

merupakan ilmu dasar kuantitatif dalam bidang probabilitas, statistik dan metode

penelitian. Kedua, epidemiologi merupakan metode sebab akibat

1
2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai


berikut:
a. Apa yang dimaksud epidemiologi?
b. Apa yang dimaksud pengukuran epidemiologi?
c. Apa saja indikator dalam epidemiologi?
d. Bagaimana cakupan permasalahan dari segi epidemiologi ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan utama dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk menambah wawasan bagi Mahasiswa dan pembaca dalam
memahami Epidemiologi Perencanaan Program Kesehatan dan kaitannya
dengan kesehatan masyarakat.
b. Untuk mengetahui pengukuran epidemiologi perencanaan program
kesehatan .
c. Untuk mengetahui indicator dalam epidemiologi perencanaan program
kesehatan.
d. Memahami cakupan permasalahan dari segi epidemiologi perencanaan
program kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epidemiologi

“Epidemiologi” berasal dari dari kata Yunani epi= atas, demos= rakyat, populasi

manusia, dan logos = ilmu (sains), bicara. Secara etimologis, epidemiologi adalah ilmu

yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa yang banyak

terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut

epidem. Epidemiologi adalah Studi tentang distribusi dan determinan tentang

keadaan atau kejadianyang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu

dan aplikasi studiuntuk menanggulangi masalah kesehatan (Last 1998).

Kemudian pada tahap perkembangan berikutnya, banyak ahli mendefinisikan

epidemiologi dalam berbagai cara, antara lain:

1. Hirsch (1883): Suatu gambaran kejadian, distribusi, dan tipe penyakit manusia,

pada saat tertentu di bumi dan kaitannya dengan kondisi eksternal.

2. Frost (1927): Ilmu fenomena massal penyakit infeksius, atau seperti riwayat

alamiah penyakit infeksius ... suatu ilmu induktif yang tidak hanya

mendeskripsikan distribusi penyakit, tetapi juga kesesuaiannya dalam suatu

filosofi yang konsisten.

3. Greenwood (1934): Epidemiologi adalah studi penyakit sebagai fenomena

massal.

4. Lilienfeld (1957): Epidemiologi boleh didefinisikan sebagai studi distribusi suatu

penyakit atau kondisi dalam populasi dan faktor yang memengaruhi distribusi ini.

5. Taylor (1963): Studi kesehatan atau penyakit dalam populasi.

3
4

6. Pada 1970, MacMahon dan Pugh mendefinisikan epidemiologi sebagai berikut:

Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari frekuensi penyakit pada

manusia. (Epidemiologi is the study of the distribution and determinants of

disease frequency in man).

7. Pada 1983, International Epidemiological Association mendefinisikan

epidemiologi “the study of the distribution and determinants of health-related

states or events in specified populations, and the application of this study to

control of health problems” – Epidemiologi adalah “studi tentang distribusi dan

determinan keadaan dan peristiwa terkait kesehatan pada populasi, dan

penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan”.

8. Prof. DR. Nur Nasry Noor, M.PH (2008) Epidemiologi adalah suatu cabang ilmu

kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan

dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah dan

gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun

penanggulangannya.

B. Pengukuran Dalam Epidemiologi

1. Jenis Data

Pengukuran menghasilkan angka atau menciptakan kategori yang

dapat diatur sedemikian rupa untuk mengidentifikasi pola-pola dari mana

kesimpulan logis dapat diambil. Ini adalah angka atau kategori (data) yang

merupakan “blok bangunan” penelitian. Jika blok bangunan tidak kokoh


5

(didefinisikan dengan tepat dan disusun dengan cermat), seluruh struktur

penelitian lemah.

Data kontinu adalah titik-titik yang terletak pada skala nilai

berkelanjutan. Angka-angka yang mencerminkan data kontinu tidak

memiliki realitas 'terpisah' dan mengalir satu sama lain sepanjang skala

(Usia atau tinggi). Data diskrit (kategorikal) mewakili kelompok deskriptor

unik (Jenis kelamin). Informasi mengenai apakah individu atau objek

termasuk dalam satu atau kategori lain biasanya ditandai dengan jawaban

'ya' atau 'tidak' pada kategori itu. Kategori ini saling eksklusif dan tidak

tumpang tindih. Mungkin ada lebih dari dua kemungkinan yang terpisah

tetapi independen (Jumlah anak dalam keluarga).

2. Pengumpulan Informasi

Protokol penelitian harus menetapkan setepat mungkin definisi

penyakit atau penentu yang mereka usulkan untuk dipelajari. Kegagalan

untuk melakukannya akan meningkatkan kualitas pengukuran dan

membahayakan kemampuan untuk menarik kesimpulan dari informasi yang

dikumpulkan.

Informasi dikumpulkan dengan menggunakan alat atau instrumen

seperti:

 Kuisioner dan catatan rutin


6

 Alat pengukur seperti spirometer dan perangkat pengambilan sampel

udara

 Rontgen

 Teknik mikrobiologis.

1) Memastikan komparabilitas: standarisasi definisi dan prosedur

Standardisasi adalah salah satu cara untuk meminimalkan perbedaan

metodologis dan memungkinkan perbandingan antara studi. Dalam

beberapa bidang topik, definisi dan teknik / instrumen pengukuran

ditetapkan oleh konsensus internasional. Jika rekomendasi semacam itu

ada, penyelidik harus mengikuti mereka atau menunjukkan sifat dan

dasar pemikiran yang tepat untuk berangkat dari rekomendasi tersebut.

2) Memastikan presisi: meminimalkan kesalahan dalam pengukuran

Kesalahan dalam pengukuran dapat mencerminkan kecerobohan pada

bagian personel studi, ketidakcukupan atau kesalahan penggunaan alat

dan instrumen pengukuran, atau kegagalan untuk mengikuti prosedur

standar.

Untuk memastikan ketepatan maksimum, pengukuran yang dilakukan

oleh setiap pengamat harus dibandingkan dengan yang lain dan dengan

'standar emas' (kesalahan antar pengamat). Jika pengukuran seorang

pekerja penelitian individu sangat bervariasi dari yang lain, pekerja harus

dilatih untuk mengurangi variasi atau dikecualikan dari melakukan

pengukuran. Pengukuran dengan nilai yang sama juga harus diambil

lebih dari satu kali oleh masing-masing individu untuk memastikan


7

bahwa pengukuran yang dilakukan pada kesempatan yang berbeda tidak

sangat bervariasi (kesalahan pengamat).

3) Kelengkapan dan akurasi rekaman

Tidak peduli seberapa hati-hati personel dalam melakukan pengukuran

atau seberapa akurat instrumen dalam memberikan informasi, jika data

tidak disusun dan dianalisis dengan hati-hati, mereka tidak ada nilainya

untuk tujuan ilmiah. Tidak ada jumlah manipulasi statistik yang akan

mengatasi masalah yang diciptakan oleh penanganan informasi yang

ceroboh. Jumlah kesalahan yang diperkenalkan pada tahap perekaman

dan kompilasi data mungkin sangat besar. Karena itu, sangat hati-hati

harus dilakukan untuk meminimalkan kesalahan tersebut dan

memperkirakan luasnya.

4) Sumber informasi

Pengukuran yang digunakan untuk mengkategorikan status kesehatan

termasuk kematian, insiden dan prevalensi penyakit, kapasitas

fungsional, keadaan pra-morbid dan kelompok risiko. Informasi yang

relevan dapat diperoleh dari berbagai sumber, tetapi agar berguna untuk

tujuan ilmiah, informasi tersebut harus dapat dipercaya, lengkap, dan

dapat diakses.

Informasi yang dikumpulkan secara rutin yang digunakan dalam

perawatan pasien, walaupun biasanya relatif dapat diakses dan relevan,

seringkali tidak lengkap dan tidak dapat diandalkan. Informasi yang

dikumpulkan secara rutin paling bermanfaat adalah yang dikumpulkan


8

pada formulir standar yang telah teruji di lapangan seperti yang sering

direkomendasikan secara internasional. Informasi yang dikumpulkan

dengan cara ini lebih mungkin lengkap dan dapat dibandingkan dari satu

pasien ke pasien lainnya.

Informasi yang dikumpulkan secara khusus untuk tujuan studi, walaupun

lebih mahal, seringkali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan

informasi yang andal dan lengkap.

5) Data kematian

Informasi tentang kematian biasanya diperoleh dari pemberitahuan rutin

kematian di Regis Statistik Vital. Informasi ini dikumpulkan pada

formulir standar menggunakan klasifikasi penyebab kematian yang

direkomendasikan secara internasional. Semua angka yang mengacu

pada kematian adalah angka ‘insiden’, karena kematian adalah kejadian

yang terpisah dan terbatas waktu. Dalam mengukur angka kematian,

berbagai angka digunakan, semua mengacu pada periode waktu tertentu:

o Angka kematian kasar adalah probabilitas kematian dari sebab apa pun

dalam populasi tertentu

o Penyebab kematian (atau usia) spesifik adalah probabilitas kematian

akibat kondisi tertentu (atau dalam kelompok usia tertentu) dalam

populasi yang ditentukan

o Angka fatalitas kasus adalah probabilitas kematian dari suatu kondisi

pada individu dengan kondisi yang diberikan (pasien).

6) Data morbiditas
9

Morbiditas adalah segala penyimpangan, subyektif atau objektif, dari

keadaan fisiologis atau psikologis. Biasanya mengacu pada penyakit

tertentu atau keadaan fungsional. Ukuran morbiditas:

o Orang yang sakit (kasus)

o Periode atau masa sakit yang dialami oleh orang tersebut (peristiwa)

o Dampak (tingkat kerusakan fungsional, pemanfaatan layanan)

penyakit.

7) Fitur data

Frekuensi penyakit penting dalam memilih desain penelitian. Studi

kohort tidak efisien untuk mempelajari penyakit langka. Desain case

control mungkin lebih praktis. Tingkat keparahan penyakit atau disfungsi

harus diperhitungkan dalam membandingkan perbedaan antara

kelompok. Durasi penyakit memiliki pengaruh penting dalam memilih

desain penelitian. Penyakit berdurasi pendek tidak dapat dipelajari secara

efisien menggunakan desain studi cross-sectional. Periode laten adalah

fitur dari banyak penyakit kronis yang disebabkan oleh paparan

lingkungan dan penyakit menular yang, jika ada, harus diperhitungkan

dalam desain penelitian. Catatan rutin, jika digunakan dalam penelitian,

harus:

o Sederhana, untuk memastikan akurasi

o Berguna bagi para praktisi untuk mendorong kelengkapan

o Berdasarkan definisi operasional yang disepakati dengan pelatihan

sistematis perekam untuk memastikan konsistensi respons


10

o Diserahkan secara teratur, dengan hasil diumpan balik ke perekam

o Dipantau secara teratur untuk kelengkapan dan akurasi.

Fitur yang mengatur pilihan metode atau instrumen studi meliputi:

o Adanya metode standar, yang direkomendasikan untuk penelitian

o Akurasi instrumen atau metode

o Daya tahan instrumen

o Penerimaan kepada peserta

o Potensi bahaya yang terkait dengan penggunaannya

o Pemeliharaan kerahasiaan.

C. Indikator dalam epidemiologi

Ada tiga jenis indikator, yaitu:

1. Indikator berbentuk ABSOLUT adalah indikator yang hanya

berbentuk pembilang saja, yaitu suatu hal atau kejadian. Contoh:

Kasus meningitis di Puskesmas

2. Indikator berbentuk PROPORSI adalah indikator yang nilai

resultantenya dinyatakan dengan persen karena pembilangnya bagian

dari penyebut. Misalnya : Proposi Puskesmas yang memiliki dokter di

seluruh puskesmas
11

3. Indikator berbentuk ANGKA ATAU RASIO. Indikator berbentuk

angka adalah Indikator berbentuk angka yang menunjukan frekuensi

dari suatu kejadian selama periode tertentu. Biasanya dinyatakan

dalam per 1000 atau per 100.000. Contohnya: Kasus Malaria di

kalangan anak balita. Indikator berbentuk Rasio adalah indikator yang

pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebut. Contohnya :

Rasio bidan terhadap penduduk di suatu kabupaten

D. Cakupan permasalahan dari segi epidemiologi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.leutikaprio.com/main/media/sample/Buku%20Ajar%20Epidemiologi.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai