Anda di halaman 1dari 44

SURVEI MORBIDITAS

RAHMAH TAHIR.,SKM.,M.KES
DEFINISI SURVEI
Survei adalah suatu aktivitas atau kegiatan
penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan
suatu kepastian informasi , dengan cara mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok.
Jenis-Jenis Survei :
1. Survei yang Lengkap
2. Survei yang hanya menggunakan sebagian
kecil dari populasi
Contoh Survai
⚫ Survai Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT)
⚫ Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI)
⚫ National Health Interview Survey (NHIS)
⚫ National Health and Nutrition Examination Survey
(NHANES)
Batasan Penyakit

⚫ Kegagalan dr mekanisme adaptasi s/ organisme u/


bereaksi sec tepat trhdp ransang atau tekanan shg
timbullah ggn pd fs at str dr bagian organ sistem dr
tubuh (Gold Medical Dictionary).
⚫ S/ keadaan dmn proses kehidupan tdk lg teratur at
terganggu perjalanannya (VanDales Groot
Woordenboek Der Nederlanse Tall).
⚫ Penyakit bukan hanya berupa kelainan yg dpt dilihat
dr luar saja, akan ttp juga s/ keadaan terganggunya
dari keteraturan fs2 dr tubuh (Arrest Hof Te
Amterdam).
⚫ S/ keadaan dmn terdapat ggn thdp btk & fs tubuh
shg berada dlm keadaan yg tdk normal.
Penyakit (WHO): penyimpangan dr
keadaan kes yg normal.
⚫ Sehat (WHO): Keadaan sejahtera fisik, mental &
sosial & bukan hanya semata2 bebas dr penyakit ttp
penyimpangan yg mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk mendapatkan keadaan fisik &
mental yg lazimnya 🡨 Penyakit
Perbedaan Morbiditas dengan
Mortalitas
Kematian Kesakitasn
- Mudah ditentukan - Sulit
- Hal yang pasti - Perlu proses
- Terjadi hanya 1 kali diagnosis
pd setiap individu
- Satu saat
Ukuran-Ukuran
Insiden (I) 🡨 Penelitian kohort
Prevalens (P) 🡨 Penelitian Prevalensi
(CSS)
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluruhan elemen/subyek riset.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi.

Jenis-jenis Sampel :
1.Probability Sampling
2.Non Probability Sampling
GAMBARAN PENGAMBILAN SAMPEL

Kelompok Besar yang diminati Seluruh Pasien di Rumah sakit

Partisipan yang memungkinkan Pasien Dari 30 rumah sakit

Memilih Sampel Studi Memilih 50 pasien yang datang

Jumlah Sampel yang diperoleh 1500 pasien


TEKNIK WAWANCARA
A. PENGERTIAN WAWANCARA
⚫ Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh keterangan secara lisan guna tujuan
tertentu

⚫ Dalam wawancara terdapat dua pihak yang mempunyai


kedudukan berbeda yakni,
- Orang yang mencari informasi disebut “Pewawancara”
atau “Interviewer”
- Orang pemberi informasi disebut “Informan” atau
“Responden”
B. Penggolongan Besar Wawancara

Secara Garis Besar Ada 2 penggolangan wawancara


⚫ Wawancara Berencana/Berpatokan
Sebelum dilakukan wawancara telah dipersiapkan suatu
daftar pertanyaan (Kuesioner) yang lengkap dan teratur dan
pewawancara membaca wawancara yang telah di susun
dan tak dapat menyimpang.

⚫ Wawancara tak Berencana/Tak Berpatokan


Disisni bukan berarti tidak dipersiapkan pertanyaan ,namun
pewawancara tidak terlalu terikat dengan pertanyaan dan
aturan yang ketat.
C. PERSIAPAN SEBELUM LAKUKAN WAWANCARA

1. SELEKSI INDIVIDU
Dalam seleksi individu disesuaikan dengan sampel dan
sasaran orang yang akan diwawancarai sehingga dapat
dipilih orang-orang yang tepat dan dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan.

2. MEMPERSIAPKAN ALAT PENGUMPUL DATA


Yang perlu diperhatikan adalah: kelangkapan dari
kuesioner, kesalahan cetak/tulis, Jumlah kuesioner
yang akan digunakan.

3. MEMBUAT JANJI /RENCANA KUNJUNGAN


Hal ini diperlukan agar tidak mengganggu responden,
namaun tergantung dari siapa yang diwawancarai dan
kondisi Lokasi Penelitian
C. PERSIAPAN SEBELUM LAKUKAN WAWANCARA
(Lanjutan)

4. PERALATAN ATAU SARANA FISIK


Perlu dipersiapan alat-alat yang mendukung
wawancara, seperti pensil, penghapus, tape, Tustel,
dan alat ukur lainnya (Timbangan, Food model,
anemometer, salinometer , higrograf) dan jika
dibutuhkan “alat Kontak” (hadiah untuk responden)

5. BIAYA
Perlu diperhitungkan biaya pencetakan kuesioner,
biaya peralatan, biaya perjalanan, dan biaya
akomodasi untuk pewawancara
D. TEKNIK MELAKUKAN WAWANCARA
1. Menciptakan dan Menjaga suasana yang baik
a. Adakan pembicaraan pemanasan yang ramah pada permulaan
pertemuan.
b. Kemukakan tujuan penelitian dengan bahasa yang dimengerti
c. Timbulkan suasana yang bebas sehingga responden meras
tidak tertekan, perhatikan gaya bicara, nada dan sikap bicara.
d. Timbulkan perasaan bahwa responden adalah orang yang
penting dan peran sertanya dapat membantu penelitian anda

2. Mengadakan probing
Probing (Probes) adalah cara menggali keterangan lebih dalam
probing dilakukan dalamhal-hal :
a. Jawaban tidak relevan
b. Apabila jawaban kurang jelas atau lengkap
c. Apabila jawaban kurang mendekati kebenaran
MACAM-MACAM PROBING :
a. Completion probse
Digunakan untuk memeperoleh jawaban yang terlalu
umum atau agak kabur.
b. Clarity Probes
Usaha agar responden mau menjelaskan kembali
jawaban yang tidak memuaskan
c. Channel Probse
Untuk mengetahui latar belakang sumber keterangan
yg diberikan apakah dari orang lain atau sendiri
d. Reactive Probes
Untuk mengetahui perasaan responden terhadap hal-hal
wawancara
e. High Pressure Probes
Untuk memecahkan kontradiksi di dalam jawaban
E. PENCATATAN DATA WAWANCARA
⚫ Pencatatan Langsung
adalah pencatatan yang langsung dilakukan setelah mendapat
jawaban dari responden. Cara ini adalah cara yang sangat baik

⚫ Pancatatan Dari ingatan


Pencatatn ini sangan tergantung daya ingat, keuntungannya adalah
peneliti tak perlu mencatat dan suasana menjadi lebih santai.
Kelemahannya sering terlupakan dan agak sulit

⚫ Pencatatan dengan alat Recorder


Pencatatan yang menggunakan alat recorder keuntungan cepat dan
valid namun saat transkrip agak sulit
F. BIAS PADA WAWANCARA
Penyebab bias pada wawan cara dapat berasl dari :
1. Dari Responden
Responden Lupa mengingat, Malu menjawab, salah mengerti
pertanyaan, responden takut.

2. Dari Pewawancara
a. Suasana Raport yang tidak baik pewawancara
b. Keterampilan pewawancara
- Karena alfa
Peneliti tidak mencatat jawab
- Kurang daya refleksi
Kurang minat, tidak konsentrasi, Salah membaca
kuesioner,Salah menuliskan jawaban, Salah mengerti
jawaban,
c, Kesalaha penambahan dan pengurangan jawaban
d. Mengganti istilah
ANALISIS DATA & PEMBUATAN
LAPORAN
Analisis Data
⚫ Kegiatan lanjutan dari pengolahan data yang
tujuannya adalah untuk mengartikan informasi
yang diperoleh guna menjawab persoalan
yang dipertanyakan.
⚫ Dalam studi 🡨 analisis adalah untuk
menjawab dan membuktikan hipotesis yang
disusun
⚫ Proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan.
Metode Analisis
1. Analisis diskriptif
a. Data Kuantitatif
b. Data Kualitatif
2. Analisis Tabel
a. Tabulasi sederhana (one-way tabulation) =
Tabel frekuensi
b. Tabulasi silang (two-way tabulation)
c. Tabulasi berganda (three-way tabulastion)
Tabel
⚫ Digunakan untuk menampilkan informasi berupa
angka dalam bentuk baris & kolom
⚫ Syarat tabel 🡨 nomor tabel, judul tabel, judul
baris, judul kolom, keterangan, footnote
Fungsi Tabel Frekuensi
⚫ Mencek apakah jawaban responden atas satu
pertanyaan adalah konsisten dengan jawaban
atas pertanyaan lain.
⚫ Mendapatkan deskripsi ciri atau karakteristik
responden.
⚫ Mempelajari distribusi variabel-variabel penelitian
⚫ Menentukan klasifikasi yang paling baik untuk
tabulasi silang.
Bentuk Tabel Frekuensi
⚫ Biasanya memuat dua kolom, yaitu jumlah
frekuensi dan persentase untuk setiap
kategori.
⚫ Semua kategori tidak perlu selalu
dicantumkan.
⚫ Perhatikan variabel yang klasifikasinya
standar 🡨 analisa fertilitas, variabel tahun
sekolah.
⚫ Sedapat mungkin tabel frekuensi disusun
mulai dari nilai klasifikasi yang paling kecil
sampai yang paling besar.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam pengelompokan
⚫ Usahakan interval dalam setiap kelompok sama
besarnya
⚫ Jumlah responden dalam setiap kelompok
⚫ Hubungan yang ingin dipelajari antara variabel-
variabel tertentu.
Contoh Tabel Frekuensi
Tabel 1.
Distribusi Umur Peserta KB
Waktu Operasi Tubektomi

Umur Waktu Operasi Frekuensi %


(tahun)

20-24 16 3,3
25-29 134 27,8
30-34 160 33,0
35-39 124 25,9
40-44 39 8,5
45-49 7 1,5
Jumlah 482 100,0
Tabel 2.
Siapa yang memberitahu pertama kali tentang Tubektomi

Yang Memberitahu Frekuensi %

PLKB 183 38,0

Kawan/Tetangga 95 19,5

Pamong/Istri pamong 90 18,7

Bidan 45 9,3

Saudara/adik/kakak/anak 17 3,7

Dokter 14 2,9

PKAK 7 1,5

Lain-lain* 31 6,4

Jumlah 482 100,0

*Dukun, suami, radio, buku selebaran, pegawai puskesmas, mantri, istri


dokter, petugas BKKBN, petugas RS, ibu guru
Kegunaan Tabulasi Silang
⚫ Melihat hubungan antara kedua variabel data.
⚫ Melihat tendensi atau kecenderungan tanpa
harus menggunakan test statistik.
⚫ Menghitung odd ratio (OR) atau Relative Risk
(RR).
Contoh Tabel Silang
Tabel 3
Jumlah Penderita Penyakit TBC menurut jarak ke puskesmas di
Kabupaten Soppeng tahun 2006

Jarak ke Jumlah Penderita Ratio Penderita


Puskesmas
Sakit Sehat
Jauh 80 (a) 30 (b) a/b = 2,67
Dekat 100 (c) 150 (d) c/d = 0,67
Total 180 180
Ratio Penyebab a/c = 0,80 b/d= 0,20
Ratio Sakit (axd)/(bxd) = 120/30 = 4.0
Interpretasi tabel
⚫ Amati data yang tercantum dalam kolom total
⚫ Hubungan pokok yang ingin diuji dengan tabel
tersebut diuraikan 🡨 menyebut beberapa
angka
⚫ Jelaskan angka-angka yang menyimpang dari
pola umum 🡨
⚫ Hasil tabel sedapat mungkin dihubungkan
dengan hasil penelitian lain, teori yang lebih
luas.
Grafik
⚫ Digunakan untuk menampilkan informasi secara
visual dalam bentuk gambar atau simbol
⚫ Syarat grafik 🡨 nomor grafik, judul grafik, judul
axis, judul absis, keterangan, footnote
Penyajian Grafik
⚫ Untuk menyajikan dalam bentuk grafik data harus
dipersiapkan dalam bentuk tabel
⚫ Grafik yang dibuat disesuaikan dengan tujuan
penyajiannya.
Tujuan penyajian grafik
⚫ Agar pembaca dapat melihat secara cepat
informasi yang ingin disampaikan, tanpa harus
membaca tabel.
⚫ Agar menarik dan mengurangi kejenuhan dalam
penyajian data dan informasinya.
⚫ Agar pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara cepat dan tepat.
Hal yang harus diperhatikan sebelum
membuat grafik
⚫ Arah dan tujuan analisis data, yang dapat
membantu pengambilan keputusan
⚫ Ketersediaan data
⚫ Ketersediaan alat bantu untuk pembuatan grafik.
⚫ Ketepatan memilih salah satu grafik sesuai
karakteristik informasi yang diinginkan.
Bentuk penyajian grafik
⚫ Grafik garis (line chart)
⚫ Grafik batang
⚫ Grafik lingkaran (pie chart)
⚫ Grafik gambar (pictogram)
⚫ Grafik peta (cartogram)
⚫ Grafik pencar (scatter diagram)
Pembuatan Laporan
⚫ Pembagian Isi Laporan
1. Judul Laporan
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
5. Tubuh laporan
6. Kesimpulan
7. Lampiran
8. Kepustakaan
Judul Laporan
⚫ Jelas
⚫ Ringkas
⚫ Menggambar isi

Contoh :
Pengetahuan, Sikap dan Praktek Keluarga
Berencana di Makassar
Kata Pengantar
⚫ Pendek (1 halaman)
⚫ Dikemukakan tujuan penelitian, masalah yang
dihadapi, siapa yang mensponsornya dan ucapan
terima kasih kepada yang memberikan berbagai
bantuan.
Daftar Isi
⚫ Di tempatkan di bagian depan
⚫ Menunjukkan bagian-bagian dari laporan.
⚫ Dapat dilihat hubungan antara satu bagian
dengan bagian lainnya.
⚫ Untuk tabel, diagram, peta dan gambar (kalau
ada) masing-masing dibuatkan daftar isi
tersendiri.
Pendahuluan
⚫ Latar belakang penelitian
⚫ Tujuan penelitian
⚫ Metode penelitian
⚫ Cara pemrosesan data & analisa data termasuk
prosedur statistik yang ditempuh.
Tubuh Laporan
⚫ Bab-babnya merupakan bagian pokok dari
laporan.
⚫ Berisi hasil penelitian & pembahasan
⚫ Hasil disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik
⚫ Analisis dan interpretasi data.
Kesimpulan
⚫ Dikemukakan implikasi dari penelitian
⚫ Pembaca dapat mengetahui dengan cepat hasil
penelitian itu secara keseluruhan
Lampiran
⚫ Berisi bahan yang kurang praktis atau
mengganggu penyajian bila dimasukkan di teks
⚫ Contoh yang panjang, peraturan, formulir dsb.
Kepustakaan
⚫ Semua bahan kepustakaan dicantumkan
⚫ Perhatikan cara penulisan yang seragam
⚫ Mengikuti standar yang dipilih.
⚫ Hindari penulisan kepustakaan yang tidak perlu.
⚫ Terlihat apakah kepustakaan yang dipakai
peneliti up-to-date.

Anda mungkin juga menyukai