Disusun Oleh :
RISCHA SAFITRI
NIM : P27825020039
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Keselamatan Kerja tentang
Penyakit Akibat Kerja (PAK)”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain makalah ini, terutama dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat Agus Marjianto, S.Si.T., SKM., M.Kes yang telah membimbing
penyusunan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Rischa Safitri
ii
Daftar Isi
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
iii
BAB III ................................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................................. 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK) ?
1.2.2. Apa Saja Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Akibat Kerja ?
1.2.3. Apa Saja Akibat Terjadinya Penyakit Akibat Kerja ?
1.2.4. Apa Saja Jenis Penyakit Akibat Kerja ?
1.2.5. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja ?
1.2.6. Pemeriksaan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja ?
1.3.Tujuan
1.2.1. Untuk Mengetahui Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
1.2.2. Untuk Mengetahui Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Akibat
Kerja
1.2.3. Untuk Mengetahui Akibat Terjadinya Penyakit Akibat Kerja
1.2.4. Untuk Mengetahui Jenis Penyakit Akibat Kerja
1.2.5. Untuk Mengetahui Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
1.2.6. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Faktor-faktor Resiko Penyebab Penyakit Akibat Kerja
4
2..4. Faktor Ergonomi/Fisiologi
1. Akibat cara kerja , posisi kerja, alat kerja, lkingkungan kerja yang
salah, dan kontruksi yang salah
2. Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas
tulang, perubahan bentuk, dislokasi, dan kecelakaan
5
2. Dermatitis Kontak
Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi
• Lokasi di kulit
3. Penyakit Paru
Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus,
fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.
• Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
• Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus
(tambang batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis
hati(alkohol, karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform)
• Disebabkan oleh bahan kimia
5. Penyakit Saluran Urogenital
• Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium &
merkuri,pelarut organik, pestisida, carbon tetrachlorid),
kanker vesica urinaria (karet, manufaktur/bahan pewarna
organik, benzidin, naphthylamin).
• Disebabkan bahan kimia.
6. Penyakit Hematologi
• Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
• disebabkan bahan kimia
7. Penyakit Kardiovaskuler
• Disebabkan bahan kimia
• Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon
rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat),
febrilasi ventricel (trichlorethylene).
8. Gangguan alat reproduksi
• Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena,
anasthetic gas, timbal, pelarut organic, karbon disulfida,
6
vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin (aneteses gas,
mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik)
• Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik
9. Penyakit muskuloskeletal
• Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz),
Carpal turnel syndroma (tekanan yang berulang pada
lengan),HNP/sakit punggung (pekerjaan fisik berat, tidak
ergonomis)
• Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.
10. Gangguan telinga
• Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)
• Disebabkan faktor fisik
11. Gangguan Mata
• Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan),
conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah), gatal
(bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor,
formaldehid).
• Disebabkan faktor fisik, biologi
12. Gangguan Susunan Syaraf
Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati
perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile
lining, lab. Kimia, petrolium, oli).
• Disebabkan bahan kimia
13. Stress
• Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan
kerja kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak
nyaman)
• Disebabkan faktor mental psikologi
7
14. Infeksi
• Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis
(leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella,
antrak pada peternak hewan).
• Disebabkan oleh faktor biologi
15. Keracunan
• Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen
sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).
• Disebabkan oleh bahan kimia
2.5. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Dalam mencegah penyakit kerja, diantaranya:
2. Kenali resiko pekerjaan dan cegah supayah tidak terjadi lebih lanjut
yng berkelanjutan
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh
4. Olahraga
5. Gizi
8
2.5.2. Pencegahan Skunder – Specifict Protection
4. Surveilans
9
Pada banyak kasus, penyakit akibat kerja bersifat berat dan
dan dikontrol
menurut WHO yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam deteksi dini
yaitu:
2. Perubahan kondisi fisik dan sistem tubuh yang dapat dinilai melalui
10
2.6. Pemeriksaan Kesehatan
indkasi yang jelas. Pemeriksaan ini juga harus difokuskan pada organ
yang sangat penting bagi tenaga kerja yang bekerja pada lingkungan
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan
dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja.
Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari
dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila
timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan
kerja adalah menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan
melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan
awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan
dengan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
3.2. Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam
pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan
kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya
itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal
bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Poerwanto, Helena dan Syaifullah. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 2005.
13