net/publication/336028941
CITATION READS
1 584
1 author:
Ade Heryana
Universitas Esa Unggul
24 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Kajian Antrian Pelayanan Pendaftaran Pasien BPJS Kesehatan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2018 View project
All content following this page was uploaded by Ade Heryana on 25 September 2019.
PENDAHULUAN
Apakah biaya? Dan bagaimana biaya bisa timbul? Sebagai gambaran untuk
menjawab pertanyaan tersebut, sebuah berita di situs online Tribunsinjai.com 8
Oktober 2017 menampilkan headline berita “Tak Punya Biaya, Paramedis RSUD
Sinjai Patungan Bantu Biaya Bayi Nurliana, Menderita Penyakit Ini”. Dalam artikel
disebutkan bayi Nurliana menderita penyakit Atresia Asofagus. Penyakit ini
menyebabkan makanan tidak bisa masuk melalui mulut, sehingga harus diinfus.
Orang tua bayi berasal dari keluarga tidak mampu, terdaftar sebagai anggota BPJS
Mandiri, dan menunggak pembayaran iuran. Paramedis RSUD Sinjai Sulwesi
Selatan membantu pasien untuk membayar iuran yang tertunggak. Seharusnya
bayi dirujuk ke RSU di Makassar, namun orang tua menolak karena biaya
perawatan dan transportasi yang tidak mampu ditanggungnya.
Berita di atas bukan saja menyentuh sisi kemanusiaan, namun juga menunjukkan
tingginya biaya perawatan. Pada bab ini penulis tidak akan mengulas kedua sisi
tersebut. Penulis mengajak pembaca untuk memperhatikan sifat atau perilaku
dari biaya, serta alasan kenapa muncul biaya. Pada artikel berita di atas, orang
tua bayi (termasuk paramedis yang membantu) telah mengorbankan sejumlah
sumberdaya. Untuk apa sumberdaya tersebut dikorbankan? Pada kasus ini,
menyelamatkan nyawa bayi adalah tujuan utamanya. Sumberdaya yang
dikorbankan dapat berbentuk biaya (finansial), tenaga, dan waktu.
DEFINISI BIAYA
Maka dengan demikian apakah biaya itu? Biaya adalah pengorbanan sejumlah
sumberdaya (Lanen, Anderson, & Maher, 2011). Secara lengkap definisi biaya
adalah sejumlah sumberdaya yang dikorbankan (atau dikeluarkan) untuk
mencapai tujuan tertentu, dan biasanya dihitung secara finansial. Dalam
kasus sesuai berita di atas terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan biaya,
yaitu:
1. Terdapat sumber yang dikorbankan secara finansial, yaitu orangtua bayi
telah mengeluarkan biaya pengobatan serta paramedis RSUD Binjai
menyisihkan uang untuk membantu bayi
2. Tujuan dari upaya tersebut agar bayi sembuh dari penyakitnya
Dalam lingkup organisasi, sebenarnya terdapat perbedaan antara biaya (cost)
dengan pengeluaran (expenses). Biaya dan Pengeluaran sama-sama mengorbankan
sejumlah sumberdaya, namun biaya tidak terkait dengan pendapatan (revenue),
sedangkan pengeluaran terkait dengan pendapatan. Misalnya: sebuah klinik
rawat jalan membeli satu box sarung tangan (gloves) seharga Rp 120.000 isi 100
buah untuk tindakan medis. Ketika membeli sarung tangan, terjadi
pengorbanan/pengeluaran sejumlah sumberdaya finansial sebesar Rp 120.000,-
per box atau Rp 1.200 per buah, yang disebut dengan biaya pembelian bahan
habis pakai. Klinik tersebut pada bulan April melayani tindakan medis 50 pasien,
dan satu pasien membutuhkan satu sarung tangan. Tarif tindakan per pasien
adalah Rp 100.000,-. Dari contoh tersebut, pada bulan April terjadi catatan
pengeluaran dan pendapatan sebagai berikut:
Biaya pelayanan atau produksi ada yang menyebutnya dengan biaya pokok
pelayanan. Pada contoh laporan ini, biaya pelayanan terdiri dari dua akun
yaitu:
a. Biaya tenaga kerja langsung (Biaya 1) yaitu biaya gaji/honor petugas
yang sifat pekerjaannya berhubungan langsung pelanggan atau pasien,
seperti Asisten Apoteker, Kasir, Kurir dan lain-lain
b. Biaya material langsung (biaya 3) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh material (dalam hal ini obat dan alkes)
Biaya usaha lain merupakan biaya yang terkait langsung dengan pelayanan
namun di luar biaya tenaga kerja dan biaya material, misalnya:
a. Biaya kerusakan barang akibat pengiriman. Pada contoh ini, biaya
kerusakan disebabkan oleh pengiriman obat ke pasien/pelanggan
b. Beban sewa yaitu biaya yang digunakan untuk membayar penyewaan
asset/alat yang tidak dimiliki apotik, misalnya sewa ruko, sewa
kendaraan manajemen, sewa motor marketing dan lain-lain
Pendapatan
Pendapatan Usaha
Pendapatan tender obat 40.000.000,00 [a]
Pendapatan layanan resep 18.750.000,00 [b]
Penjualan obat bebas 28.470.000,00 [c]
Pendapatan atas barang masuk 4.754.000,00 [d]
Total pendapatan usaha 91.974.000,00 [e] = [a+b+c+d]
Pengeluaran operasional
Biaya operasional
Gaji direksi dan kayawan 14.000.000,00 [o]
Listrik, Air, Telepon 3.000.000,00 [p]
Promosi dan Iklan 1.000.000,00 [q]
Administrasi kantor 1.050.000,00 [r]
Total biaya operasional 19.050.000,00 [s] = [o+p+q+r]
Pendapatan lain
Pendapatan luar usaha
Laba/Rugi selisih kurs 500.000,00 [y]
Hasil sewa 10.000.000,00 [z]
Total pendapatan luar usaha 10.500.000,00 [aa] = [y+z]
Total pendapatan lain 10.500.000,00 [ab] = [aa]
KLASIFIKASI BIAYA
Bila menggunakan pendekatan system, sebuah unit pelayanan kesehatan
melakukan transformasi sumberdaya (input) menjadi jasa/produk (output),
sebagaimana ditampilkan pada gambar 2 berikut.
Berdasarkan gambar 2 tersebut, biaya yang timbul pada pelayanan kesehatan
bermacam-macam dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Biaya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam proses
pelayanan yaitu (1) outlay cost; dan (2) opportunity cost
b. Biaya yang berkaitan dengan penggunaan/pembelian sumberdaya secara
langsung dan tidak langsung: (1) direct cost; dan (2) indirect cost
c. Biaya yang berkaitan dengan proses transformasi input menjadi output
yaitu (1) prime cost dan (2) conversion cost
d. Biaya yang berkaitan dengan jumlah output/jasa yang dihasilkan: (1)
variable cost; dan (2) fixed cost
e. Biaya yang berkaitan dengan realisasi dari kegiatan berdasarkan bukti
transaksi yang dilakukan: (1) actual cost; dan (2) budget cost
Outlay Cost
Opportunity Cost
Actual Cost
Budget Cost
atas yaitu biaya penyusutan alat, biaya penyusutan gedung, biaya asuransi,
biaya pajak bumi dan bangunan, listrik, dan lain-lain. Biaya ini disebut
dengan Biaya lain-lain tidak langsung.
Tabel 1. Simulasi Biaya Variabel dan Biaya Tetap pada Pemeriksaan Darah
Rutin oleh Laboratorium Klinik
Dari tabel 1 terlihat bahwa jika jumlah pasien meningkat, maka biaya variabel
total akan semakin bertambah dan peningkatannya proporsional dengan jumlah
pasien. Sedangkan biaya tetap total tidak mengalami perubahan meskipun terjadi
peningkatan jumlah pasien.
ALOKASI BIAYA
Biaya tidak langsung yang terjadi umumnya dihasilkan atau ditimbulkan dari
kegiatan yang dilakukan oleh beberapa departemen. Misalnya biaya listrik pada
laboratorium klinik sebesar Rp 10.000.000 per bulan. Biaya ini timbul karena
pemakaian listrik yang dikonsumsi oleh departemen yang ada di laboratorium
klinik seperti departemen pelayanan, departemen teknis, departemen administrasi,
dan departemen pemasaran. Misalnya komposisi biaya tersebut adalah sesuai
dengan gambar 3 berikut.
Artikel ini tidak dipublikasikan. Untuk sitasi ketik:
Heryana, A. (2019). Konsep Biaya: Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Dokumen Pribadi
Konsep Biaya: Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan 9
Biaya listrik
departemen
pelayanan Rp
1.000.000
Biaya listrik
departemen teknis Rp
7.000.000
Biaya listrik Rp Cost Object
Cost Pool 10.000.000 per bulan
Biaya listrik
departemen
administrasi Rp
1.500.000
Biaya listrik
departemen
pemasaran Rp
500.000
Cost Allocation
pelayanan. Metode perhitungan ini akan dijelaskan secara lengkap pada bab
tentang Alokasi Biaya.
Tabel 2. Contoh Simulasi Alokasi Biaya Listrik berdasarkan Cost Driver yang
Dibebankan
Departemen Cost Driver Pemakaian Biaya Listrik yang dialokasikan
listrik per
departemen
/bulan
Pelayanan Kilowatt/bulan 10 kilowatt Rp 10.000.000 x (10/100 kilowatt) =
Rp 1.000.000
Teknis Kilowatt/bulan 70 kilowatt Rp 10.000.000 x (70/100 kilowatt) =
Rp 7.000.000
Administrasi Kilowatt/bulan 15 kilowatt Rp 10.000.000 x (15/100 kilowatt) =
Rp 1.500.000
Pemasaran Kilowatt/bulan 5 kilowatt Rp 10.000.000 x (5/100 kilowatt) =
Rp 500.000
Total 100 kilowatt
Catatan: Realisasi biaya listrik per bulan adalah Rp 10.000.000,-
SOAL
1. Apakah perbedaan antara biaya memperoleh sumberdaya dengan biaya
menggunakan sumberdaya? Berikan contohnya pada pelayanan kesehatan.
2. Apakah perbedaan antara outlay cost dengan opportunity cost ? Berikan
contohnya pada pelayanan kesehatan.
3. Apakah perbedaan antara direct cost dengan indirect cost ? Berikan
contohnya pada pelayanan kesehatan.
4. Apakah perbedaan antara prime cost dengan conversion cost ? Berikan
contohnya pada pelayanan kesehatan.
5. Apakah perbedaan antara variable cost dengan fixed ? Berikan contohnya
pada pelayanan kesehatan.
6. Mengapa biaya tidak langsung harus dialokasikan?
LATIHAN KASUS
1. Sebuah klinik dokter 24 jam memiliki informasi biaya dengan akun transaksi
sebagai berikut:
a. Total biaya usaha lain Rp 13.500.000,-
b. Laba/rugi operasional Rp. 67.000.000,-
c. Biaya tenaga kerja langsung Rp 40.000.000,-
d. Laba/Rugi kotor Rp 101.500.000,-
e. Biaya listri, air, telepon Rp. 3.000.000,-
f. Pendapatan penjualan obat bebas Rp 15.000.000,-
g. Biaya material Rp. 35.000.000,-
h. Biaya sewa ruko Rp 12.000.000,-
i. Total biaya atas pendapatan Rp 88.500.000,-
j. Gaji direksi dan karyawan Rp. 25.000.000,-
k. Biaya administrasi dan kantor Rp. 1.200.000,-
l. Total biaya operasional Rp. 30.200.000,-
m. Hasil sewa alat USG Rp. 10.000.000,-
n. Total pendapatan lain Rp. 10.500.000,-
o. Laba/rugi bersih Rp. 77.500.000,-
p. Pendapatan proyek medical check up Rp. 100.000.000,-
Artikel ini tidak dipublikasikan. Untuk sitasi ketik:
Heryana, A. (2019). Konsep Biaya: Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Dokumen Pribadi
Konsep Biaya: Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan 11
Tugas: sesuai dengan tabel 2 buatlah simulasi perhitungan biaya variabel dan
biaya tetap, jika peserta yang datang berjumlah 10, 20, 40,80, 100, 150, dan
200.
5. Pada sebuah penelitian tentang biaya yang muncul pada pasien rawat inap
yang bukan peserta BPJS Kesehatan akibat penyakit Demam Berdarah
Dengue, diperoleh komponen biaya sebagai berikut:
A. Biaya yang muncul saat masuk IGD
a. Biaya bensin dari rumah ke RS
b. Biaya pembelian obat
c. Biaya pendaftaran pasien
d. Biaya laboratorium (periksa Darah Rutin dan NS-1)
e. Biaya pulsa telepon
f. Biaya beli majalah/Koran
g. Biaya konsultasi dokter
h. Biaya makan dan minum
B. Biaya yang muncul saat perawatan
a. Biaya pembelian obat dan alkes tambahan
b. Biaya laboratorium
c. Biaya makan dan minum
d. Biaya bensin
e. Biaya pemeriksaan rontgen
f. Biaya pembelian kebutuhan sehari-hari selamat rawat inap
g. Biaya konsultasi dokter spesialis PD
h. Cuti dipotong akibat dirawat
i. Biaya konsultasi dokter jaga
j. Biaya pembelian pulsa
k. Biaya parkir
l. Biaya kamar rawat inap
C. Biaya yang muncul saat kontrol
a. Biaya parkir
b. Biaya transportasi
c. Biaya makan dan minum
d. Biaya pendaftaran
e. Biaya pembelian obat
f. Biaya konsultasi dokter
g. Biaya pembelian Koran/majalah
h. Cuti dipotong akibat control dokter
REFERENSI