Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATFAL


DESA LEBAKSIU LOR
Selviana Maulida (*), Gayuh Siska L. (**), Anisa Oktiawati (***)

Program studi ilmu keperawatan STIKes Bhakti Mandala Husada, Jl.Cut Nyak Dien no.16 Kalisapu-
Slawi Kab.Tegal 52416
maulidaselviana@gmail.com

ABSTRAK
Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang cenderung diinterpretasikan sebagai gigi
berlubang, padahal gigi dengan bercak putih atau coklat pun bisa disebut menderita karies. Karies gigi
banyak diderita oleh anak-anak dikarenakan anak-anak belum memahami pentingnya menjaga kesehatan
gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian karies
gigi pada anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor. Jenis penelitian adalah korelasi
deskriptif dan dengan desain pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah siswa dan ibu siswa TK
Aisyiyah kelompok A berjumlah 37 pasang ibu dan anak. Teknik sampling menggunakan total sampling
yaitu sebanyak 37 pasang. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan
chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat sosial ekonomi keluarga cukup
sebanyak 15 responden (42,9%), siswa dengan tingkat pendidikan ibu pendidikan dasar sebanyak 30
responden (85,7%), siswa dengan tingkat konsumsi makanan kariogenik tinggi sebanyak 28 responden
(80%), siswa dengan kebiasaan menyikat gigi buruk sebanyak 30 responden (85,7%), dan siswa yang
menderita karies gigi sebanyak 30 responden (85,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
sosial ekonomi keluarga dengan kejadian karies gigi anak (X2 11.181, p 0,004), terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian karies gigi anak (X2 20.572, p 0,001), terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi (X2
23.333, p 0,001) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyikat gigi dengan kejadian
karies gigi (X2 35.000, p 0,001).
Kata kunci: Karies, Sosial ekonomi, Pendidikan, Makanan kariogenik, Menyikat gigi.

ABSTRACT

Dental caries is a dental health problems that tend to be interpreted as cavities, where as teeth
with white spots or brown can be said to have caries. Dental caries affects many children because the
children do not understand the importance of maintaining healthy teeth. The purpose of this study was to
identify factors associated with the incidence of dental caries in children in kindergarten Aisyiyah
Bustanul Atfal Lebaksiu Lor village. This type of research is descriptive and correlation with cross-
sectional design approach. The population is a kindergarten student and the student's mother Aisyiyah A
group numbering 37 pairs of mothers and children. Sampling technique using total sampling as many as
37 pairs. Using univariate analysis and bivariate frequency distributions using chi square. The results
showed that students with family socio economic level quite as many as 15 respondents (42.9%), mother's
education level students with basic education by 30 respondents (85.7%), students with high levels of
cariogenic food consumption by 28 respondents (80 %), students with poor brushing habits by 30
respondents (85.7%), and students who suffer from dental caries by 30 respondents (85.7%). There is a
significant relationship between socio-economic level of families with children the incidence of dental
caries (X2 11 181, p 0.004), a significant correlation between the level of maternal education with
incidence of dental caries children (X2 20 572, p 0.001), a significant correlation between the level of
consumption cariogenic diet with the incidence of dental caries (X2 23 333, p 0.001), and there is a
relationship between tooth brushing habits with incidence of dental caries (X2 35.000, p 0.001).

Key words: Caries, socio Economic, Education, Cariogenic foods, Brushing habits.

108 Jurnal Keperawatan Anak . Volume 2, No. 2, November 2014; 108-115


PENDAHULUAN 2012). Penelitian dilaksanakan pada tanggal
17 Mei 2014 di TK Aisyiyah Bustanul
Karies merupakan masalah gigi yang umum Atfal Desa Lebaksiu Lor. sumber data
dijumpai di dunia termasuk di Indonesia diperoleh dari Puskesmas Lebaksiu, dan
(Mumpuni & Pratiwi, 2013). PDGI penelitian langsung ke tempat penelitian.
menyatakan bahwa sekitar 90% penduduk Pada penelitian ini yang menjadi populasi
dunia beresiko mengalami penyakit gigi penelitian adalah ibu dan siswa-siswi TK
dan mulut, mulai dari karies gigi hingga Aisyiyah Bustanul Atfal Lebaksiu Lor
kanker mulut. (PDGI, 2013). Sedangkan di kelompok A yang berjumlah 35 pasang.
Indonesia berdasarkan Riskesdas (Riset Teknik pengambilan sampel yang
Kesehatan Dasar) tahun 2007 menunjukkan digunakan pada penelitian ini adalah
72,1% penduduk mengalami karies gigi. dengan menggunakan Total sampling, yaitu
Sedangkan prevalensi karies aktif di pengambilan sampel berdasarkan jumlah
provinsi Jawa Tengah sebesar 43,1% dan seluruh populasi. Agar karakteristik sampel
pengalaman karies sebesar 67,8%. tidak menyimpang dari populasinya, maka
Prevalensi karies aktif tertinggi di sebelum dilakukan pengambilan sampel
Semarang Kota (74,0%) dan terendah di perlu ditentukan kriteria inklusi dan
Kabupaten Kudus (27,4%). Sedangkan eksklusi (Notoatmodjo, 2012).
proporsi pengalaman karies tertinggi di
Kabupaten Semarang (86,6%) dan terendah Analisa data yang digunakan pada
di Kabupaten Pati dan Tegal (48,8%). penelitian ini adalah analisa univariat dan
British Dental Health Foundation (2005) analisa bivariat. Analisa univariat
menyatakan bahwa karies gigi merupakan digunakan untuk mengetahui karakteristik
masalah gigi yang umum terjadi pada anak- tingkat sosial ekonomi keluarga, tingkat
anak (Dingwall, 2014). Karies gigi umum pendidikan ibu, tingkat konsumsi makanan
dialami oleh hampir 89 persen anak-anak di kariogenik, kebiasaan menyikat gigi serta
bawah usia 12 tahun di Indonesia (Anna, kejadian karies gigi pada anak di TK
2011). Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor
dan analisa bivariat digunakan untuk
Anak-anak cenderung menyukai makanan menentukan hubungan antara variabel
manis dan lengket yang dapat menyebabkan tingkat sosial ekonomi keluarga dengan
karies gigi. Berdasarkan studi pendahuluan kejadian karies gigi, hubungan antara
yang telah dilakukan peneliti di TK tingkat pendidikan ibu dengan kejadian
Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor karies gigi, hubungan antara tingkat
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, konsumsi makanan kariogenik dengan
diperoleh hasil lebih dari 75% siswa-siswi kejadian karies gigi, dan hubungan antara
mengalami karies gigi. Hal ini perlu kebiasaan menyikat gigi dengan kejadian
mendapat perhatian lebih dari para tenaga karies gigi.
kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan HASIL
dengan kejadian karies gigi pada anak di
TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu a. Analisa univariat
Lor. Analisa univariat dilakukan untuk
mengetahui variabel tingkat sosial
METODE ekonomi keluarga, tingkat pendidikan
ibu, tingkat konsumsi makanan
Jenis penelitian yang digunakan pada kariogenik, kebiasaan menyikat gigi
penelitian ini adalah jenis penelitian anak dan kejadian karies gigi pada
korelasi deskriptif dan teknik pengumpulan siswa-siswi TK Aisyiyah.
data pada penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional, yaitu variabel
penelitian diukur atau dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan (Notoatmodjo,

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak 109
di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor
Selviana Maulida, Gayuh Siska L., Anisa Oktiawati
Tabel 1. Distribusi Responden Tabel 3 Distribusi Responden
Berdasarkan Tingkat Sosial Ekonomi berdasarkan Tingkat Konsumsi
Keluarga di TK Aisyiyah Bustanul Makanan Kariogenik di TK Aisyiyah
Atfal, Tahun 2014 Bustanul Atfal, Tahun 2014
Tingkat Frekuensi Prosentase Tingkat Frekuensi Prosentase
sosial konsumsi
ekonomi makanan
keluarga kariogenik
Tinggi 12 34,3% Tinggi 28 80%
Cukup 15 42,9% Rendah 7 20%
Rendah 8 22,8%
Tabel di atas menunjukkan bahwa
Tabel 1 menunjukkan distribusi sebagian besar siswa-siswi memiliki
tingkat sosial ekonomi keluarga tingkat konsumsi makanan kariogenik
responden hampir rata antara responden tinggi.
dengan tingkat sosial ekonomi rendah,
responden dengan tingkat sosial Tabel 4 Kebiasaan menyikat gigi
ekonomi cukup, dan responden dengan Tabel 4 Distribusi Responden
tingkat sosial ekonomi tinggi. Berdasarkan Kebiasaan Menyikat Gigi
di TK Aisyiyah Bustanul Atfal, Tahun
Tabel. 2 Distribusi tingkat pendidikan 2014
ibu responden di TK Aisyiyah Kebiasaan Frekuensi Prosentase
Bustanul Atfal, Tahun 2014 menyikat
Tingkat Frekuensi Prosentase gigi
pendidikan Baik 5 14,3%
ibu Buruk 30 85,7%
Pendidikan 30 85,7%
dasar Berdasarkan tabel 4 di atas dapat
Pendidikan 5 14,3% diketahui bahwa terdapat perbedaan
tinggi frekuensi yang signifikan antara siswa
dengan kebiasaan menyikat gigi baik
Berdasarkan tabel 2 di atas, dan siswa dengan kebiasaan menyikat
diperoleh data tingkat pendidikan ibu gigi buruk.
didominasi ibu dengan tingkat
pendidikan dasar. Tabel 5. Distribusi Responden
berdasarkan Kejadian Karies Gigi
siswa-siswi di TK Aisyiyah Bustanul
Atfal, Tahun 2014
Kejadian Frekuensi Prosentase
karies gigi
Karies 30 85,7%
Tidak 5 14,3%
karies

Hasil analisa di atas menunjukkan


bahwa karies gigi dialami oleh hampir
seluruh siswa-siswi TK Aisyiyah
Bustanul Atfal Lebaksiu Lor.

110 Jurnal Keperawatan Anak . Volume 2, No. 2, November 2014; 108-115


b. Analisa bivariat

Tabel 6 Hubungan antara tingkat sosial ekonomi keluarga dengan kejadian karies gigi
pada anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor

Tingkat Angka kejadian karies Total X2 P


sosial value
ekonomi Karies Tidak
keluarga karies
F % F % ∑ % 11.181 0,004
Rendah 8 22,8 0 0 8 22,8
Cukup 15 42,9 0 0 15 42,9
Tinggi 7 20 5 14, 12 34,3
3
Total 30 85,7 5 14, 35 100
3

Dari tabel 6 di atas, responden dari Hasil uji chi square menunjukkan
keluarga dengan tingkat sosial ekonomi terdapat hubungan yang signifikan
rendah dan cukup seluruhnya menderita antara tingkat sosial ekonomi keluarga
karies, dan responden dari keluarga dengan kejadian karies gigi pada anak di
dengan tingkat sosial ekonomi tinggi TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa
yang menderita karies sebanyak 7 anak Lebaksiu Lor dengan X2 hitung = 11.181
dan yang tidak menderita karies > X2 tabel (df 2) = 5.991 dan nilai
sebanyak 5 anak. signifikansi P value 0,004 yang lebih
kecil dari 0,05.

Tabel 7 Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian karies gigi pada anak
di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor

Tingkat Angka kejadian karies Total X2 P value


pendidikan
ibu Karies Tidak
karies
F % F % ∑ % 20.572 0,001
Pendidikan 29 82,9 1 2,86 31 85,7
dasar
Pendidikan 1 2,86 4 11,4 4 14,3
tinggi
Total 30 85,7 5 14,3 35 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa antara tingkat pendidikan ibu dengan


kejadian karies gigi pada anak di TK kejadian karies gigi pada anak di TK
Aisyiyah didominasi oleh ibu dengan Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu
tingkat pendidikan dasar. Lor dengan X2 hitung = 20.572 > X2
Hasil uji chi square menunjukkan tabel (df 1)= 3.841 dan nilai signifikansi
terdapat hubungan yang signifikan P value 0,001 yang lebih kecil dari 0,05.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak 111
di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor
Selviana Maulida, Gayuh Siska L., Anisa Oktiawati
Tabel 8 Hubungan antara tingkat konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies
gigi pada anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor

Tingkat Angka kejadian karies Total X2 P value


konsumsi
makanan Karies Tidak
kariogenik karies
F % F % ∑ % 23.333 0,001
Tinggi 28 80 0 0 28 80
Rendah 2 5,7 5 14,3 7 20
Total 30 85,7 5 14,3 35 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa kariogenik dengan kejadian karies gigi
penderita karies gigi diamali oleh anak pada anak di TK Aisyiyah Bustanul
dengan tingkat konsumsi makanan Atfal Desa Lebaksiu Lor dengan X2
kariogenik tinggi. hitung = 23.333 > X2 tabel (df 1)= 3.841
Hasil uji chi square menunjukkan dan nilai signifikansi P value 0,001 yang
terdapat hubungan yang signifikan lebih kecil dari 0,05.
antara tingkat konsumsi makanan

Tabel 9 Hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan kejadian karies gigi pada
anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor

Kebiasaan Angka kejadian karies Total X2 P


menyikat value
gigi Karies Tidak karies
F % F % ∑ % 35.000 0,001
Baik 0 0 5 14,3 5 14,3
Buruk 30 85,7 0 0 30 85,7
Total 30 85,7 5 14,3 35 100

Dari tabel di atas dapat diketahui ekonomi keluarga rendah dan cukup
bahwa anak yang memiliki kebiasaan semuanya menderita karies, sedangkan
menyikat gigi buruk seluruhnya responden dengan tingkat sosial
menderita karies gigi. ekonomi keluarga tinggi yang menderita
Hasil uji chi square menunjukkan karies sebanyak 7 anak dan yang tidak
terdapat hubungan yang signifikan menderita karies sebanyak 5 anak.
antara kebiasaan menyikat gigi dengan Hasil penelitian ini didukung oleh
kejadian karies gigi pada anak di TK penelitian yang telah dilakukan
Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Sariningrum (2009) tentang hubungan
Lor dengan X2 hitung = 35.000 > X2 tingkat pendidikan, sikap dan tingkat
tabel (df 1)= 3.841 dan nilai signifikansi sosial ekonomi orang tua dengan tingkat
P value 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. kejadian karies gigi pada balita 3-5
tahun di Paud Jatipurno. Berdasarkan uji
DISKUSI analisa chi square diperoleh hasil nilai
X2 10.874 dengan df 2 > dari nilai chi
a. Hubungan antara tingkat sosial ekonomi square tabel 5.991 dan nilai signifikansi
keluarga dengan kejadian karies gigi 0,008 yang menunjukkan adanya
pada anak di TK Aisyiyah Bustanul hubungan yang signifikan antara tingkat
Atfal Desa Lebaksiu Lor sosial ekonomi orang tua dengan status
kejadian karies gigi pada balita 3-5
Dari hasil penelitian diperoleh data tahun di Paud Jatipurno Kartasura.
responden dengan tingkat sosial

112 Jurnal Keperawatan Anak . Volume 2, No. 2, November 2014; 108-115


Sesuai dengan pendapat yang sekolah di Desa Sumberjo Rembang.
dikemukakan Maulani dan Enterprise Hasil penelitian ini berdasarkan hasil uji
(2005) bahwa tingkat sosial ekonomi chi square didapatkan nilai sebesar
mempegaruhi kemampuan keluarga 22.759 dengan nilai p sebesar 0,000,
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan demikian dapat dinyatakan
termasuk kebutuhan terkait kesehatan. terdapat hubungan yang bermakna
Masyarakat dengan tingkat sosial antara pendidikan dengan persepsi ibu
ekonomi rendah cenderung tidak terhadap kejadian karies gigi.
mementingkan kesehatan dan jika sakit Menurut Erwana (2013), tingkat
kebanyakan hanya mengkonsumsi obat pendidikan mempengaruhi pola pikir
warung karena beranggapan jika periksa seseorang terhadap suatu informasi.
ke rumah sakit atau dokter memerlukan Dalam sisi kesehatan, tingkat
biaya yang besar, padahal terdapat pendidikan juga mempengaruhi
fasilitas pelayanan kesehatan puskesmas kesempatan seseorang memperoleh
yang dapat membantu menangani informasi mengenai penatalaksanaan
masalah kesehatan masyarakat tanpa masalah kesehatan. Namun, orang
harus mengeluarkan biaya. dengan tingkat pendidikan dasar tetap
Penelitian Riskesdas (2007) memiliki hak yang sama dalam
menyebutkan bahwa 75% masyarakat memperoleh informasi kesehatan.
dengan status sosial ekonomi rendah
pernah mengalami karies gigi. Angka c. Hubungan antara tingkat konsumsi
tersebut lebih tinggi jika dibandingkan makanan kariogenik dengan kejadian
dengan masyarakat dengan status karies gigi pada anak di TK Aisyiyah
ekonomi tinggi. Martariwansyah (2008) Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor
menyatakan bahwa tingkat sosial
ekonomi keluarga dapat mempengaruhi Berdasarkan hasil penelitian,
status kesehatan gigi seseorang. diperoleh jumlah responden yang
Seseorang dengan tingkat sosial menderita karies gigi dengan tingkat
ekonomi tinggi cenderung memiliki gigi konsumsi makanan kariogenik tinggi
yang sehat walaupun tidak bisa sebanyak 28 responden (80%) dan
dijadikan patokan bahwa tingkat sosial jumlah responden yang menderita karies
ekonomi berhubungan erat dengan gigi dengan tingkat konsumsi makanan
kesehatan gigi seseorang. Dalam hal ini kariogenik rendah sebanyak 1 anak
diperlukan adanya kesadaran individu (5,7%) dan yang tidak menderita karies
terkait pentingnya menjaga kesehatan gigi sebanyak 5 responden (14,3%).
gigi dan mulut. Maulani dan Enterprise (2005)
menjelaskan bahwa pada umumnya
b. Hubungan antara tingkat pendidikan ibu makanan yang mengandung karbohidrat
dengan kejadian karies gigi pada anak di atau pati dan gula susah untuk
TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa dibersihkan dari gigi. Potensi timbulnya
lebaksiu Lor gigi berlubang telah diuji di
Laboratorium. Hasil uji menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian, anak bahwa makanan karbohidrat yang
yang menderita karies gigi didominasi berfermentasi baik gula atau pati yang
oleh ibu dengan tingkat pendidikan dimasak mempunyai potensi sebagai
dasar yaitu sebanyak 29 responden penyebab gigi berlubang. Widya (2008)
(82,9%) dari 30 responden dengan ibu dalam Kusumawati (2010) menyatakan
tingkat pendidikan dasar. bahwa konsumsi karbohidrat yang
Penelitian dengan hasil serupa telah mudah terfermentasi, terutama sukrosa
dilakukan oleh Hermita (2010) tentang yang berlebihan memiliki efek pada
hubungan antara tingkat pendidikan dan integritas dan kekuatan gigi seseorang.
sikap dengan persepsi ibu tentang Untuk itu, perlu adanya kebiasaan
kejadian karies gigi pada anak pra perilaku menjaga kesehatan gigi dengan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak 113
di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor
Selviana Maulida, Gayuh Siska L., Anisa Oktiawati
cara menyikat gigi secara teratur dan kesimpulan bahwa menyikat gigi
benar. merupakan hal yang sangat penting
Tingkat konsumsi makanan dalam upaya menjaga kesehatan gigi.
kariogenik menurut peneliti sangat Seseorang yang memiliki kebiasaan
berpengaruh terhadap kesehatan gigi makan makanan kariogenik tinggi
seseorang. Sesuai dengan hasil kemungkinan kecil akan menderita
penelitian yang telah dilakukan peneliti, karies gigi jika memiliki kebiasaan
tingkat konsumsi makanan kariogenik menyikat gigi yang baik dan benar.
tinggi menyebabkan seseorang
mengalami kerusakan gigi antara lain CONCLUSION
karies gigi. Seseorang dengan tingkat
konsumsi makanan kariogenik tinggi Terdapat hubungan antara tingkat sosial
seharusnya diimbangi dengan kebiasaan ekonomi keluarga dengan kejadian karies
menyikat gigi yang baik dan benar gigi pada anak di TK Aisyiyah Bustanul
sehingga masalah karies gigi dapat Atfal Desa Lebaksiu Lor, terdapat
dicegah. hubungan antara tingkat pendidikan ibu
dengan kejadian karies gigi pada anak di
d. Hubungan antara kebiasaan menyikat TK Aisyiyah Bustnul Atfal Desa Lebaksiu
gigi dengan kejadian karies gigi pada Lor, terdapat hubungan antara tingkat
anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal konsumsi makanan kariogenik dengan
Desa Lebaksiu Lor kejadian karies gigi pada anak di TK
Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu
Berdasarkan hasil penelitian, Lor, terdapat hubungan antara kebiasaan
diperoleh jumlah responden yang menyikat gigi dengan kejadian karies gigi
menderita karies gigi dengan kebiasaan pada anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal
menyikat gigi buruk sebanyak 30 Desa Lebaksiu Lor. Bagi TK Aisyiyah
responden (85,7%) dan jumlah Bustanul Atfal diharapkan dapat
responden dengan kebiasaan menyikat meningkatkan kesadaran siswa-siswi
gigi baik tidak ada yang menderita tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
karies gigi. dengan melakukan penyuluhan setiap 2
Penelitian serupa pernah dilakukan minggu sekali menggunakan metode
oleh Setiyawan (2012) tentang demonstrasi agar anak lebih tertarik dan
hubungan kebiasaan menggosok gigi lebih mudah dalam memahami cara
sebelum tidur dengan kejadian karies menyikat gigi yang benar. Bagi tenaga
pada anak usia sekolah di Madrasah kesehatan diharapkan dapat bekerjasama
Ibtidaiyah Al Istiqomah Tangerang. dengan perangkat desa serta petugas
Pada penelitian ini diperoleh hasil pelayanan kesehatan untuk mengadakan
adanya hubungan antara kebiasaan penyuluhan pada semua masyarakat baik
menyikat gigi sebelum tidur dengan ibu-ibu, bapak-bapak maupun anak-anak
kejadian karies gigi dengan tingkat terkait pentingnya menjaga kesehatan gigi
signifikansi 0,04. Hasil ini sesuai dengan melakukan penyuluhan cara
dengan teori yang dikemukakan oleh menyikat gigi yang benar dalam rangka
Maulani dan Enterprise (2005) bahwa mencegah penyakit karies gigi serta
menyikat gigi merupakan upaya masalah gigi dan mulut lainnya. Dan bagi
pencegahan karies gigi yang sangat orang tua diharapkan Meningkatkan
penting karena dengan menyikat gigi pengetahuan tentang pentingnya menjaga
mampu menghilangkan sisa-sisa kesehatan gigi dengan rajin mencari
makanan yang menempel pada gigi yang informasi yang dapat diperoleh melalui
jika tidak segera dibersihkan akan media elektronik maupun dengan
menjadi plak dan selanjutnya dapat berkonsultasi pada tenaga kesehatan, serta
menyebabkan karies gigi. segera memeriksakan ke dokter atau
Berdasarkan penelitian yang telah puskesmas jika mengalami gejala penyakit
dilakukan peneliti, dapat diambil yang berhubungan dengan gigi dan mulut

114 Jurnal Keperawatan Anak . Volume 2, No. 2, November 2014; 108-115


sehingga masalah gigi dan mulut dapat umum. Diunduh pada tanggal 14
teratasi sejak dini karena gigi merupakan Maret 2014 melalui
jendela tubuh. Jika gigi sehat, maka tubuh http://www.pdgi.or.id/news/detail/ke
juga akan sehat. sehatan-gigi-sebagai-bagian-integral-
dari-kesehatan-umum-pada-hari-
DAFTAR PUSTAKA kesehatan-gigi-se-dunia-2013
Riskesdas. (2007). Laporan Nasional
Anna, L.,K. (2011). Cegah Kerusakan Gigi 2007.. Diunduh pada tanggal 16
Sejak Dini. Diunduh pada tanggal 5 Maret 2014 melalui http://fisio-
Maret 2014 melalui poltekesolo.ac.id/fisioterapi/images/s
http://health.kompas.com/read/2011/ tories/laporanNasional.pdf.
08/18/14121231/cegah.kerusakan.gig Sariningrum, E. (2009). Hubungan tingkat
i.sejak.dini. pendidikan, sikap dan tingkat sosial
Dingwall, L. (2014). Higiene Personal. ekonomi orang tua dengan tingkat
Jakarta: EGC. kejadian kareis pada balita 3-5 tahun
Erwana, A.F. (2013). Seputar Kesehatan di Paud Jatipurno. Diunduh pada
Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Rapha tanggal 25 Mei 2014 melalui
Publishing. http://www.google.com/d.bmk.
Hermita. (2010). Hubungan antara tingkat Setiyawan, R. (2012). Hubungan
pendidikan dan sikap dengan Kebiasaan Menggosok Gigi Sebelum
persepsi ibu tentang kejadian karies Tidur Malam Dengan Karies Pada
gigi pada anak pra sekolah di Desa Anak Usia Sekolah Di Madrasah
Sumberjo Rembang. Diunduh pada Ibtidaiyah Al-Istiqomah Tangerang.
tanggal 2 Juni 2104 melalui Diunduh pada tanggal 13 Maret 2014
http://www.google.com melalui
isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.h http://www.google.com/d.bmk.
tml/.
Kusumawati, R. (2010). Hubungan Tingkat Ucapan Terima Kasih
keparahan karies Gigi dengan Status
Gizi Siswa Kelas Dua SDN 1 1. Gayuh Siska
Ciangsana Desa Ciangsana Laksananno,M.Kep.,Sp.Kep.An, selaku
Kabupaten Bogor. Diunduh pada pembimbing I yang telah menyediakan
tanggal 19 maret 2014 melalui waktu, tenaga dan pikiran untuk
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/b membimbing dan mengarahkan peneliti
itstream/123456789/223/1/101338- sehingga peneliti mampu
rina%20kusumawati-fkik.pdf. menyelesaikan penyusunan penelitian
Martariwansyah. (2008). Gigiku Kuat 2. Anisa Oktiawati,S.Kep.,Ns, selaku
Mulutku Sehat. Bandung: Hayati pembimbing II yang telah memberikan
Qualita. bimbingan serta arahan dalam
Maulani, C., Enterprise, J. (2005). Kiat penyusunan penelitian ini;
Merawat Gigi Anak. Yogyakarta: 3. Ibu tercinta, Umi Kulsum yang selalu
Elex Media Komputindo. memberikan dukungan moril, materiil,
Mumpuni, Y., Pratiwi, E. (2013). 45 semangat dan doa yang tiada henti
Masalah & Solusi Penyakit Gigi dan sehingga peneliti memiliki kekuatan
Mulut. Yogyakarta: Rapha untuk menyelesaikan penyusunan
Publishing. penelitian ini; serta
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi 4. Semua pihak yang telah membantu
Penelitian Kesehatan. Jakarta: hingga terselesaikannya penyusunan
Rineka Cipta. penelitian ini.
PDGI. 2013. Kesehatan gigi sebagai
bagian integral dari kesehatan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak 115
di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Desa Lebaksiu Lor
Selviana Maulida, Gayuh Siska L., Anisa Oktiawati

Anda mungkin juga menyukai