Disusun Oleh:
Kelompok VI
DOSEN PEMBIMBING :
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU
KESEHATAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak
memberikan nikmat kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu
tugas kami dalam mata kuliah pembiayaan dan penganggaran kesehatan. Makalah ini berjudul
“Konsep Penganggaran Kesehatan”.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan, arahan dan motivasi yang senantiasa diberikan
selama ini, dengan segala kerendahan hati kami menghanturkan segenap ucapan terima kasih.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusun makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf
atas segala kekurangannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 18
3.2 Daftar Pustaka............................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan tidak hanya merupakan hak warga tetapi juga merupakan barang investasi
yang menentukan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi negara, karena itu negara
berkepentingan agar seluruh warganya sehat (“Health for All”), sehingga ada kebutuhan
untuk melembagakan pelayanan kesehatan universal, ada dua isu mendasar untuk
mewujudkan tujuan pelayanan kesehatan dengan cakupan universal, yaitu bagaimana cara
membiayai pelayanan kesehatan untuk semua warga, dan bagaimana mengalokasikan dana
kesehatan untuk menyediakan pelayanan kesehatan dengan efektif, efisien, dan adil.
(Bisma Murti: 2010)
Diperlukan juga adanya upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyrakat
yang setinggi-tingginya, peranan masyarakat juga sangat diperlukan dalam hal ini karena
dengan peran tersebut upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan tersebut dapat
terlaksana dengan baik.Upaya- upaya seperti promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan juga harus terus di terapakan
dalam hal ini agar derajat kesehatan masyarakat dapat terus terjaga dan meningkat.Selain
upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut diperlukan juga
adanya managemen ulang terhadap sistem pembiyayaan kesehatan dan penyusunan
program anggaran kesehatan agar subsistem dalam sistem kesehatan nasional dapat
terlaksana dengan baik.
da dasarnya merupakan alat penting untuk perencanaan dan
n jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengi
organisasi ke arah tujuan yang berorientasi kesasaran masa mendatang. Maka dari itu
penyusunan pengganggaran sangat penting dipelajari sebagai salah satu alat utama yang
a. Top-Down
Dalam pendekatan top-down, seluruh kegiatan dan alokasi biaya untuk
masing-masing kegiatan Puskesmas ditentukan oleh top management, dalam
hal ini adalah kepala Puskesmas. Keuntungan pendekatan top-down adalah
proses penyusunan anggaran relatif cepat. Namun pendekatan top-down juga
memiliki kelemahan yaitu sangat kurangnya keterlibatan staf Puskesmas
sebagai pelaksana program. Akibatnya, komunikasi dan koordinasi kurang
berjalan lancar.
b.Bottom-Up
Penyusunan anggaran dengan pendekatan bottom-up, masing-masing unit di
Puskesmas dapat secara independen mengidentifikasi kegiatan dan sumber
daya yang dibutuhkan. Kemudian usulan anggaran dari setiap unit
dikonsolidasikan di tingkat Puskesmas untuk mencapai kesepakatan anggaran
pada periode selanjutnya.
c.Participatory
Dalam pendekatan penyusunan anggaran participatory, adalah kombinasi
antara pendekatan top-down dan bottom-up. Penyusunan anggaran dimulai
dengan penentuan parameter oleh kepala Puskesmas sebagai acuan dalam
penyusunan anggaran, termasuk penentuan sasaran dan tujuan untuk tahun
mendatang. Kemudian, masing-masing unit di Puskesmas merencanakan
anggaran dengan berpatokan parameter acuan yang telah dibuat. Keuntungan
pendekatan participatory adalah keseimbangan peran serta dari setiap tingkat
manajemen. Namun, pedekatan ini cenderung menghambat inovasi staf karena
top manajer masih dominan dan membutuhkan waktu yang relatif lama.