KESEHATAN DI INDONESIA
MAKALAH
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
(1815301398)
KOTA BUKITTINGGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini.
Dan tidak lupa pula kami panjatkan syukur kami kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kami dari alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
kami, Ibu Nurhayati,S.ST, M.Biomed yang telah memberikan ilmu dalam mata kuliah ini.
Kesehatan Di Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................................. 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat melaksanakan pelayanan
kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai
seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan
kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Perencanaan adalah suatu proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan, menyusun
dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Perencanaan akan memberikan pola
pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan
melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses
pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Di bidang kesehatan perencanaan dapat
di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan
penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan, menyusun
dan menetapkan rangkaian kegiatan unutk mencapainya. Rencana merupakan suatu pola pikir
rencana yang menggambarkan keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu
Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus
5W+1H.What (apa) yang akan dilakukan, why (mengapa) harus melakukan apa, when
(kapan) melakukan apa, where (dimana) melakukan apa, who (siapa) yang melakukan apa,
Perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk
Swanburg mengatakan bahwa planning adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan,
bagaimana melakukan dan siapa yang melakukannya. Dibidang kesehatan perencanaan dapat
di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang
kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah
praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Jadi perencanaan dalam
pelayanan kebidanan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang
administrasi kesehatan, yang mana terdiri atas beberapa unsur pokok yaitu :
a. Input
pekerjaan manajemen. Input berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi dari
menejemen termasuk komitmen, dan stakeholder lainnya, prosedur serta kebijakan sarana dan
merupakan unsur masukan yang terpenting adalah tenaga, dana dan sarana. Secara umum di
sebutkan apabila tenaga dan sarana kuantitas dan kualitas, tidak sesuai standar yang
ditetapkan, serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah
macam, yaitu:
a. Sumber (resources)
3) Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat di alam,
b. Tatacara (prosedures)
Tatacara (procedures): adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang
c. Kesanggupan (capacity)
Kesanggupan (capacity): adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana.
a. Man : Tenaga yang di manfaatkan. Contoh : Staf atau Bidan yang kompeten
b. Proses
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada umumnya, proses ataupun
fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses adalah semua
a) Perencanaan (P1)
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan kegiatan yang paling pokok dan
menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (landasan dasar).
Contoh perencanaan adalah:
b) Pengorganisasian (P2)
pendelegasian wewenang dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan. Inti dari
pengorganisasian adalah merupakan alat untuk memadukan atau sinkronisasi semua kegiatan
yang berasfek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan
1) Puskesmas
2) Puskesmas Pembantu
4) Balai Desa
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di
antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara
kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
2) Supervisi
3) Stratifikasi Puskesmas
4) Survey
c. Output
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan, output
dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Dalam kebidanan dikenal
Penampilan daat dibedakan atas dua macam. Pertama, penampilan aspek medis pelayanan
kesehatan. Kedua, penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan. Secara umum di
sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan
maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang
bermutu.
Cakupan Kegiatan Program: Jumlah kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan
sasaran program kebidanan (denominator). Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan (mulai dari KIE, Asuhan Kebidanan, dsb). Contoh: Untuk BPS:
Outputnya adalah Kesejahteraan ibu dan janin, Kepuasan Pelanggan, Kepuasan bidan sebagai
provider.
d. Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat yang diukur dengan peran serta
e. Outcome
Langkah awal untuk menyusun perencanaan dapat dimulai dengan sebuah gagasanatau
cita-cita yang terfokus pada situasi tertentu. Sebagai suatu proses, perencanaan kesehatan
mempunyai beberapa langkah. Ada lima langkah yang perlu dilakukan pada
a) Analisis Situasi
Analisis situasi adalah langkah pertama proses penyusunan perencanaan. Langkah ini
dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki oleh organisasi (data pimer) atau
mengkaji laporan lembaga lain (data sekunder) yang data nya dibutuhkan, observasi, dan
wawancara. Agar mampu melaksanakan analisis situasi dengan baik, manajer dan staf sebuah
organisasi atau mereka yang diberikan tugas sebagai tim perencana harus dibekali ilmu
epidemiologi, ilmu antropologi, ilmu demografi, ilmu ekonomi dan ilmu statistik.
masalah kesehatan masyarakat yang sedang diamati, data penyakit yang tercatat pada
catatan surveilan harus diolah lagi dengan pendekatan epidemiologi dan informasinya
atau masalah kesehatan masyarakat tersebut berkembang, kapan terjadinya, siapa saja
kelompok penduduk di wilayah tersebut yang menderita penyakit tersebut, apa saja
faktor yang terkait dengan penyakit yang sudah berkembang menjadi masalah
kesehatan masyarakat.
b. Data kependudukan
Data kependudukan yang perlu dihimpun yang ada kaitannya dengan penyakit
yang sedang diamati adalah jumlah dan distribusi penduduk per wilayah, per jenis
kelamin, dan per kelompok umur, dan tingkat kepadatan penduduknya. Vital statistik
adalah jumlah RS (kapasitas tempat tidur, jumlah dan kualifikasi tenaga medis/para
medis yang dimiliki. Data ini akan bermanfaat jika tim perencana ingin mengadakan
kerjasama dengan lembaga lain yang juga menyediakan pelayanan kesehatan. Analisis
lingkungan sosial yang ada di suatu wilayah, tetapi waspadai kelemahan yang
lapangan.
wilayah tersebut yang perlu dicatat adalah sekolah, pasar, tempat ibadah, sumber air,
dan mutu air minum yang digunakan oleh masyarakat, sistem pembuangan air
limbah/sampah, jamban keluarga. Data ini dikaji untuk mengetahui keterkaitan nya
dengan perkembangan berbagai vektor dari penyakit yang sedang diamati di suatu
wilayah.
wilayah juga mendapat perhatian tim perencana. Data ini penting diketahui pada saat
Data yang dikumpulkan dari analisis situasi dapat diperoleh dari catatan rutin
kabupaten/kota) atau dapat diambil dari sektor lainnya yang ada di desa, kantor
puskesmas atau dinkes kesehatan kabupaten/kota akan diperoleh data tentang jenis
dan distribusi penyakit, jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan, jumlah anggaran
Data dari kantor kecamatan atau kelurahan adalah daa tentang kependudukan,
data sosial ekonomi, data geografi dan dat organisasi sosial kemasyarakatan. Data ini
setelah diolah harus dipilah-pilah lagi agar diketahui mana informasi potensi dan
kelemahan organisasi dan mana yang mungkin menjadi peluang dan ancaman pada
Model identifikasi masalah di atas akan membantu untuk mengkaji suatu masalah
masyarakat). Yang perlu dibedakan adalah masalah program (input, proses, output,
efek) dan yang mana masalah kesehatan masyarakat (outcome/dampak dari sebuah
sistem).
c) Menentukan Tujuan Program
Hambatan ini merupakan aspek kelemahan organisasi. Motivasi kerja staf rendah,
Hambatan geografis (jalan rusak), iklim atau musim hujan, masalah tingkat
pendidikan masyarakat yang masih rendah, sikap dan budaya masyarakat yang
tidak kondusif (masih banyak tabu, salah persepsi, mitos dan sebagainya). Semua
kendala dan hambatan yang bersumber pada lngkungan seperti ini sebaiknaya
Hambatan (kelemahan) yang bersumber dari dalam organisasi harus dikaji dahulu
sebelum rencana kerja operasional disusun. Jika tidak, program yang akan
organisasi seperti peran serta masyarakat dan kerja sama lintas sektor juga penting
dikaji sebagai bagian dari strategi pengembangan program di lapangan. Pada saat
memasuki fase ini, tim perencana sudah menetapkan tujuan dan target yang ingin
dicapai.
4. Metode Perencanaan
a. Fishbone Diagram
Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering
juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr.
Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat
kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan
akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita
untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang use friendly
disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek
atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
b. Analisis SWOT
ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat
bagi organisasi. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan
kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong
para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh
mereka. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat
1. Defenisi Pengorganisasian
wadah bagi segenap kegiatan bekerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan
pekerjaan yang harus dilakukan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja
sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama, melalui pengaturan pembagian kerja
a) Tujuan organisasi harus dipahami. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat fungsi
perencanaan.
tujuan. Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai
dengan visi dan misi organisasi Untuk itu membagi tugas pokok pada staf yang ada.
tugas pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa yang harus
pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugas nya. Pengaturan ruangan dan
e) Penugasan personel yang cakap yang memilih dan menempatkan staf yang dianggap
mampu melaksanakan tugas. Bagian ini penting dipahami oleh manajer personalia
pada saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan melaksanakan tugas-
dapat diketahui melalui struktur organisasi yang dianut. Untuk organisasi seperti
puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja
dan kegiatannya cukup luas, prinsip kerja sama yang sifatnya integratif perlu
penduduk dan wilayah kerjanya cukup luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini, staf
3. Manfaat Pengorganisasian
mengetahui:
c. Pendelegasian wewenang
PENUTUP
A. Kesimpulan
sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
kesehatan,yang mana terdiri atas beberapa unsur pokok yaitu: input, proses,output, effect,
dan outcome.
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui Why: Mengapa kegiatan itu harus
dikerjakan, dengan penjelasan yang jelas. What: Apa tujuan yang ingin dicapai, How:
Bagaimana cara mengerjakannya, Who: siapa yang akan mengerjakan, dan sasarannya
harus jelas, What kind of support: Sumber daya pendukung, Where: di mana kegiatan
akan dilakukan tertera jelas, When: Kejelasan waktu untuk melaksanakan dan
menyelesaikan kegiatan. Jika perlu ditambah dengan which: Siapa yang terkait dengan
B. Saran
pelayanan kesehatan dapat tercapai dari segala aspek. perencanaan dan pengorganisasian
Masruroh. 2015. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika