Dosen Pengampu
Etin Rohmatin, SST, M.Keb
Disusun Oleh :
DARWI
NIM: P20624822083
i
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
A. Perencanaan Manajemen Pelayanan Kesehatan...................................3
B. Matriks Perencanaan Manajemen Pelayanan Kesehatan Melalui
Kolaborasi Interprofesional Yang Berfokus Pada Women Centered
Care (WCC) .........................................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan di dalam praktiknya secara profesional, dituntut tanggung jawab manajerial
yang bermutu.. Untuk itu seorang bidan harus memahami betul teknik- teknik
manajemen yang adekuat. Dalam praktik bidan yang penuh tanggung jawab itu,
dilakukan menggunakan teori-teori dan prinsip manajemen, yang diakui secara
nasional maupun internasional.
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
Perencanaan adalah suatu proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan,
menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Di bidang
kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses untuk menumbuhkan,
merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan
menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Kolaborasi interprofesi adalah kerjasama antar profesi kesehatan dari latar
belakang profesi yang berbeda dengan pasien dan keluarga pasien untuk memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik (WHO, 2010). Dalam pelayanan kebidanan kolaborasi
interprofesi yang baik dapat menurunkan angka mortalitas, angka komplikasi, lama
rawat di rumah sakit, durasi pengobatan, serta mengurangi biaya perawatan,
meningkatkan kepuasan pasien dan tim profesi kesehatan, mengurangi ketegangan dan
konflik diantara tim kesehatan
Jadi dalam pemberian pelayanan kesehatan diperlukan adanya perencanaan
manajemen pelayanan yang baik agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dalam pemberian pelayanan harus ada kolaborasi interprofesional agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai yaitu menurunkan angka mortalitas, angka komplikasi,
lama rawat di rumah sakit, durasi pengobatan, serta mengurangi biaya perawatan,
meningkatkan kepuasan pasien dan tim profesi kesehatan, mengurangi ketegangan dan
konflik diantara tim kesehatan.
B. . Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep perencanaan manajemen pelayanan kesehatan?
2. Bagaimana matriks perencanaan manajemen pelayanan kesehatan melalui
kolaborasi interprofesional yang berfokus pada Women Centered Care (WCC)?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep perencanaan manajemen pelayanan kesehatan
i
2. Mengetahui matriks perencanaan manajemen pelayanan kesehatan melalui
kolaborasi interprofesional yang berfokus pada Women Centered Care (WCC)
i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
administrasi kesehatan, yang mana terdiri atas beberapa unsur pokok yaitu:
a. Input
diberikan.
merupakan unsur masukan yang terpenting adalah tenaga, dana dan sarana.
i
Secara umum di sebutkan apabila tenaga dan sarana kuantitas dan kualitas, tidak
sesuai standar yang ditetapkan, serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan
3 macam, yaitu:
1) Sumber (resources)
a) Tatacara (prosedures)
b) Kesanggupan (capacity)
kompeten
b. Proses
i
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada
pelayanan dilakukan.
kesehatan. Tindakan tersebut dapat dibedakan atas dua macam, yakni tindakan
medis dan tindakan non medis. Secara umum disebutkan apabila kedua tindakan
ini tidak sesuai dengan standar yang di tetapkan, maka sulitlah di harapkan
1) Perencanaan (P1)
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan kegiatan yang
2) Pengorganisasian (P2)
finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan pelayanan
i
pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang telah di sepakati.
survey
c. Output
Dalam kebidanan dikenal pelayanan kebidanan. Hasil atau output adalah hasil
pelaksanaan kegiatan.
Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah
a. Analisis Situasi
ini dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki oleh organisasi (data
pimer) atau mengkaji laporan lembaga lain (data sekunder) yang data nya
dengan baik, manajer dan staf sebuah organisasi atau mereka yang diberikan tugas
sebagai tim perencana harus dibekali ilmu epidemiologi, ilmu antropologi, ilmu
Melalui analisis situasi akan dihasilkan berbagai macam data. Data dianalisis lebih
tentang distribusi di suatu wilayah, berdasarkan kurun waktu tertentu dan pada
kelompok masyarakat tertentu. Informasi lain yang perlu dicari adalah bagaimana
i
potensi organisasi untuk memecahkannya. Informasi tersebut dibutuhkan oleh
Pada saat memasuki fase ini, tim perencana sudah menetapkan tujuan dan target
yang ingin dicapai. Langkah ini dilakukan sebelum proses penyusunan rencana kerja
1) Why: Mengapa kegiatan itu harus dikerjakan, dengan penjelasan yang jelas.
8) Jika perlu ditambah dengan which: Siapa yang terkait dengan kegiatan tersebut
6. Metode Perencanaan
a. Fishbone Diagram
penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada
i
Fishbone Diagram
b. Analisis SWOT
Analisis SWOT bisa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan
dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.
Penting untuk diketahui bahwa dalam melakukan analisis SWOT, pengetahuan dan
pemahaman akan visi/ misi organisasi harus diketahui secara baik, sehingga analisis
7. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui
asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari
kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk
kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan
Kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yg
diberikan oleh bidan yg telah terdaftar yg dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan. (Soepardan, 2008)
Pada pelayanan kebidanan terdapat tiga macam pelayanan kebidanan yaitu
pelayanan kebidanan pelayanan bidan tugas mandiri, pelayanan kebidanan
kolaborasi, dan pelayanan kebidanan rujukan. Sasaran pelayanan kebidanan
adalah masyarakat khususnya perempuan yang meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
8. Pelayanan Kolaborasi Interprofesional
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama)
dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada
pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis
pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan pemberian asuhan.
Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan tatap muka
langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu hadir ketika
tindakan dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan menangani pasien
bertanggung jawab terhadap keseluruhan penatalaksanaan asuhan.
Pelayanan kebidanan kolaborasi adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya di lakukan secara bersamaan atau sebagai
i
salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. Tujuan
pelayanan ini adalah berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas
sesuai ruang lingkup masing-masing. Elemen kolaborasi mencakup:
1. Harus melibatkan tenaga ahli dengan keahlian yang berbeda, yang dapat
bekerjasama secara timbal balik dengan baik.
2. Anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama.
3. Kelompok harus memberi pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari
kombinasi pandangan dan keahlian yang di berikan oleh setiap anggota tim
tersebut.
Tugas pelayanan kolaborasi /kerjasama terdiri dari:
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
i
B. Contoh Matriks Perencananaan Pelayanan Kesehatan
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencananaan pelayanan kebidanan adalah suatu proses mempersiapkan secara
sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
administrasi kesehatan,yang mana terdiri atas beberapa unsur pokok yaitu: input,
B. Saran
Diharapkan bidan dapat memahami cara pembuatan perencanaan pelayanan
kesehatan serta dapat mengaplikasikanya dalam praktik kebidanan di PMB. Bidan juga
diharapkanbidan dapat melakukan kolaborasi dengan sesama bidan atau dengan tenaga
kesehatan lainnya jika menemukan pasien yang membutuhkan penanganan yang tidak
bisa ditangani bidan
i
DAFTAR PUSTAKA
Masruroh. 2015. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika
i
i