Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN KETENAGAAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN

KEBUTUHAN (RAWAT INAP, RAWAT JALAN, PUSKESMAS)

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. IRWAN SETIAWAN (P27905118011)


2. JENNI ASTRI DESISTA (P27905118012)
3. JULFIANAS BEKTI W (P27905118013)
4. KHAIRUNNISA BAKHITAH (P27905118014)
5. KOMARUDIN (P27905118015)

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
POLTEKKES KEMENKES BANTEN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah
dan Taufiknya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas keIslaman
sampai sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu
mulia yang telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Perencanaan Ketenagaan Keperawatan Sesuai Dengan Kebutuhan (Rawat Inap,
Rawat Jalan,Puskesmas)”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pengampu yang telah membimbing dalam setiap materi, tidak lupa teman-teman
yang senantiasa saya banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah
serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu
saya mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya saya
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih
terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
A. Pengertian............................................................................................3
B. Unsur Perencanaan ...........................................................................3
C. Sifat Perencanaan...............................................................................4
D. Fungsi Perencanaan ...........................................................................4
E. Prinsip Perencanaan ..........................................................................4
F. Syarat Perencanaan............................................................................5
G. Proses Perencanaan............................................................................6
H. Langkah Pokok Perencanaan............................................................6
I. Kriteria Perencanaan.........................................................................6
J. Perhitungan Tenaga Kerja Perawat.................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun
mengalami perkembangan dalam upaya menghadapi era globalisasi yang
menuntut persaingan yang cukup tinggi diantara rumah sakit baik rumah
sakit swasta maupun pemerintah. Pada kondisi persaingan yang tinggi,
pelanggan memiliki informasi yang memadai dan mampu untuk memilih
diantara beberapa alternatif pelayanan yang ada. Oleh karena itu untuk
memenangkan persaingan dalam mendapatkan pelanggan, rumah sakit
harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat
memberikan kepuasan pada klien.
Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yaitu pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
mempunyai kontribusi yang besar terhadap pelayanan kesehatan, selain itu
keperawatan merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di
suatu rumah sakit sehingga pelayanan keperawatan mempunyai posisi
yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Dan salah faktor utama untuk meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan adalah tenaga keperawatan yang efektif
dan efisien sebagai sumber daya manusia.
Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat
ditunjang oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi
perawat yang memadai. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan
perencanaan yang strategis dan si stematis dalam memenuhi kebutuhan
tenaga keperawatan. Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan :
klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian
asuhan keperawatan,jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta
perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan kontribusi

1
dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan
kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit
B. Tujuan Penulisan
Setelah membahas lebih lanjut mengenai “Perencanaan Tenaga
Keperawatan”, diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang
Manajemen Keperawatan, khususnya dalam manajemen perencanaan
tenaga keperawatan dan metode perhitungannya yang dapat
mempengaruhi proses pelayanan kesehatan terutama pemberian asuhan
keperawatan yang berkualitas dalam rumah sakit atau tempat pelayanan
kesehatan lainnya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Perencanaan tenaga (staffing) keperawatan merupakan salah satu
fungsi utama pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan
pimpinan organisasi dalam merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas
SDM (Arwani & Suprianto, 2006).
Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan
jumlah tenaga dan jenis pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan kesehatan yang telah
ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini mencakup
persiapan: siapa yang berbuat apa, kapan, dimana, bagaimana, dengan
sumber daya apa dan untuk populasi mana. Perencanaan tenaga rumah
sakit adalah sebagai perencanaan tenaga kesehatan untuk mencapai target
pelayanan rumah sakit yang dibutuhkan yang akan membantu pencapaian
target kesehatan. Langkah-langkah perencanaan tenaga rumah sakit secara
garis besar sama dengan langkah-langkah perencanaan tenaga pada
umumnya. Memang ada beberapa kekhususan-kekhususan sesuai dengan
fungsi rumah sakit (Junaidi, 1988 dalam Analisis Kebutuhan Tenaga
Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Karimun oleh Liza Sri, 2011).
B. Unsur Perencanaan
1. Rasional (dibuat dengan pemikiran yang rasional; tidak secara
khayalan/angan-angan; harus dapat dilaksanakan);
2. Estimasi (dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang
mendekati/estimate; untuk pelaksanaan yang akan segera dikerjakan);
3. Preparasi (dibuat sebagai persiapan/pre-parasi; pedoman/patokan
tindakan yang akan dilakukan/bukan untuk yang telah lalu);
4. Operasional (dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakan-
tindakan kemudian dan seterusnya; bukan yang telah lalu).

3
C. Sifat Perencanaan
1. Faktual (dibuat berdasarkan fakta/data; memperkirakan kejadian yang
akan datang dalam tindakan pelaksanaan kelak);
2. Rasional (masuk akal, ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan,
bukan angan-angan),
3. Fleksibel (dapat mengikuti perkembangan kemajuan masyarakat,
perubahan situasi dan kondisi; dapat diubah /disempurnakan sesuai
keadaan/tidak merubah tujuan),
4. Kontiniu/berkesinambungan (dipersiapkan untuk tindakan yang terus
menerus dan berkelanjutan; tidak untuk sekali tetapi untuk selamanya),
5. Dialektis (memperkirakan peningkatan dan perbaikan untuk
kesempurnaan masa yang akan datang).
D. Fungsi Perencanaan
1. Interpretasi (dapat menjelasan, menguraikan dan menjabarkan
kebijakan umum (general policy)dari bentuk kerjasama (manajemen);
2. Forcasting (dapat memperhitungkan keadaan dan situasi dimasa yang
akan datang);
3. Koordinasi (sebagai alat koordinasi seluruh kegiatan manajemen);
4. Ekonomis (mengandung prinsif ekonomis/hemat, agar kegiatan
manajemen efisien);
5. Pedoman (jadi pedoman, patokan atau pegangan pelaksanaan
perencanaan dimaksud);
6. Kepastian (menetapkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan
kemudian secara pasti – tidak coba-caba);
7. Preventive control (alat pengontrol dan penilaian agar terhindar dari
penyelewengan dan pemborosan, baik waktu, tenaga, biaya maupun
fasilitas manajemen).
E. Prinsip Perencanaan
1. Contributeir (membantu tercapainya tujuan manajemen);
2. Primary activity (kegiatan pertama dari seluruh kegiatan manajemen);

4
3. Pervasivitas (mencakupi seluruh kegiatan manajemen, menyeluruh
dalam setiap level);
4. Alternative (adanya alternatif/pilihan – bahan, waktu, tenaga, biaya,
dsb);
5. Efficiency (nilai efisiensi – penghematan dan kerapian);
6. Limiting factor (factor yang urgen, terang, jelas, tegas dan tidak bertele-
tele);
7. Fleksibilitas (mudah disempurnakan, diperbaiki – disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang berubah-ubah);
8. Strategis (punya siasat/strategi agar diterima atasan, masyarakat
maupun anggota untuk dilaksanakan);
F. Syarat Perencanaan
a. Syarat - syarat perencanan meliputi :
1. Merumuskan dahulu masalah yng akan direncanakan
2. Perencaanaan harus di dasarkan padaa informasi data dan fakta
3. Menetapkan beberapa alternative dan premsnya
4. Putuskanlah suatu keputusan yg menjadi rencana
b. Syarat – syarat rencana yang baik adalah :
1. Tujuan harus jelas , rasional, obyektif dan cukup menantang untuk
dierjungkan
2. Rencana harus mudah dipahami dan penafsiranya hanya Satu
3. Rencana harus dapat di pakai sebagai pedoman untuk pengendalian
semua tindakan
4. Rencana harus bias dikerjakan oleh sekelompok orang
5. Rencana harus dipakai sebagai pedoman untuk bertindak ekonomi.
6. Rencana harus flekible
7. Rencan harus menunjukan urutan – urutan dan waktu pekerjaan
8. Rencana harus berkesinambungan
9. Rencana harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan
10. Rencana harus berimbang

5
11. Dalaam rencana tidak boleh ada pertentangan antar departemen
hendaknya saling mendukung
12. Rencana harus sensitive terhadaap situasi sehingga terbuk
kemungkina untuk mengubah teknik pelaksanaanya tanpa
mengalami perubahan pada tujuanya
G. Proses Perencanaan
1. Menentukan tujuan perencanaan
2. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
3. Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
4. Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
5. Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya
H. Langkah Pokok Perencanaan
1. Menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas;
2. Mencari informasi secara lengkap yang berhubungan dengan berbagai
kegiatan.
3. Mengorbservasi, meneliti, menganalisis dan mengklasifikasi informasi
yang sudah terkumpul;
4. Melaksanakan metode perencanaan yang telah dibuat dengan
menetapkan pelaksanaan rencana (memilih rencana yang diajukan /
memantapkan perencanaan dan mempertimbangkan hambatan-
hambatan dengan berbagai kegiatan;
5. Menetapkan planning alternatif;
6. Memilih dan memeriksa rencana yang diajukan;
7. Membuat sintesis (metode/alternatif penyelesaian);
8. Mengatur urutan dan waktu rencana secara terperinci;
9. Mengadakan evaluasi (penilaian).
I. Kriteria Perencanaan
a. Mengetahui sifat / cirri / prinsip rencana yang baik, yaitu :
1. Mempermudah tercapainya tujuan,
2. Dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi.
3. Dibuat oleh orang yang mendalami teknik perencanaan,

6
4. Disertai perincian yang teliti,
5. Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan,
6. Bersifat sederhana,
7. Luwes,
8. Dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko,
9. Bersifat praktis/pragmatis,
10. Merupakan forcasting.
b. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan
yang harus dijawab, sebagai berikut :
1. What (apa) = tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan)
2. When (kapan) = waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan.
3. How (bagaimana) = cara mengerjakannya (bagaimana cara
melakukan pekerjaan tersebut)
4. Who (siapa) = tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan
tersebut)
5. Where (dimana) = tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)
6. Why (mengapa) = keperluannya (mengapa pekerjaan itu harus
dilakukan).
c. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus
dipecahkan dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah (scientific
techniques of problem solving), melalui langkah:
1. Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of
the problem).
2. Mengumpulkan data (collect data),
3. Menganalisa data-data (analisis of the data),
4. Menentukan beberapa alternatif (determination of several alternatives),
5. Memilih cara yang terbaik (selection of the seeminingly best way from
among alternatives),
6. Pelaksanaan (execution)
7. Penilaian hasil (evaluation of results).

7
J. Perhitungan Tenaga Kerja Perawat
Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu
diperhatikan hal-hal, sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.
a. Faktor klien, meliputi : tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien
sesuai dengan jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan
fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi dan harapan pasien dan
keluarga.
b. Faktor tenaga, meliputi : jumlah dan komposisi tenaga keperawatan,
kebijakan pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan
personalia, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, tenaga perawat
spesialis dan sikap ethis professional.
c. Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, layout
keperawatan, fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan,
kelengkapan peralatan medik atau diagnostik, pelayanan penunjang
dari instalasi lain dan macam kegiatan yang dilaksanakan.
d. Faktor organisasi, meliputi : mutu pelayanan yang ditetapkan dan
kebijakan pembinaan dan pengembangan.

1. Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga Keperawatan.


Untuk menentukan kebutuhan kuantitatif tenaga keperawatan, digunakan
dasar – dasar untuk menentukan kebutuhan kuantitatif tenaga keperawatan
(Gillies, 1989), yaitu:
- Jumlah jam perawatan efektif klien yang dirawat setiap 24 jam
- Jumlah hari kerja efektif perawat dalam satu tahun
- Penggunaan tempat tidur rata-rata (akan lebih efektif jika
menggunakan rata penggunaan tempat tidur per tahun)
- Analisa kegiatan untuk memenuhi kegiatan klien

8
Dirumuskan dengan rumus berikut :
Jumlah jam perawatan yg Rata rata Jumlah hari
x x
dibutuhkan klien jumlah klien pertahun
Jumlah hari pertahun Hari tidak kerja Jumlah jam kerja
- x
pertahun perorang /perhari

Atau dengan rumus berikut :


Jam perawatan yang diperlukan pertahun
Jam perawatan yang diberikan oleh tiap orang per tahun

Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan


(rawat inap)
No Jenis /kategori Rata rata Rata rata jam Jumlah jam
pasien/ hari perawatan perawatan /hari
pasien/ hari
1 Pasien 10 3,5 35
penyakit
dalam
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5
5 Pasien 1 2,5 2,5
kebidanan
jumlah 23 93

maka jumlah perawatan yang diperlukan adalah :


Jumlah jam perawatan / hari 9
Jam kerja efektif /shift
3 =13 orang
7
Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
(rawat jalan)

9
Contoh : - rata rata jumlah pasien per hari =100 orang
- jumlah perawatan per hari = 15 menit
100 x 15 = 4 orang + koreksi 15 %
7 x 60
4 orang + 15 % x 4 = 4 + 0,6 = 4,6 orang
Dibulatkan menjadi 5 orang perawat

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

10
Perencanaan tenaga keperawatan merupakan salah satu funsi utama
pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan pimpinan
organisasi dalam merencanakan keperawatan ditentukan oleh kualitas
SDM. Dalam membuat perencanaan tenaga keperawatan ada banyak
faktor yang harus diperhatikan untuk membantu tercapainya tujuan
keperawatan. Dari beberapa faktor tersebut diharuskan untuk menganalisis
hal hal tersebut agar mendapat pokok masalah yang akan diselesaikan agar
pelayanan keperawatan dapat berjalan dengan optimal.
B. Saran
Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, manajemen
keperawatan dalam perencanaan tenaga keperawatan dapat terus
ditingkatkan sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih baik bagi
dunia keperawatan, serta dapat diaplikasikan untuk mengembangkan
kompetensi dalam keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhalimah. 2016. Keperawatan Jiwa. Jakarta: BPPSDMK.

11
Asmadi.2008.Kosep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC

12

Anda mungkin juga menyukai