Dosen Pengampu :
Dewi Mustikaningsih, S.Kep.,Ners,M.Kep.
Disusun oleh:
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas
Laporan Analisa Swot Mata Kuliah Manajemen Keperawatan ini yang
berjudul “Laporan Analisa SWOT Manajemen Unit Keperawatan
Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit Al-Islam Bandung”.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tugas Laporan Analisa
SWOT ini masih memilki banyak kekurangan, hal ini tidak lepas dari
terbatasnya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki penulis. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
terciptanya laporan yang lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
arahan baik secara moril maupun material dari berbagai pihak. Semoga amal
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat pahala Allah
Subbhana Wa Ta’ala. Demikan laporan ini penulis buat, semoga bermanfaat
bagi dunia keperawatan.
(Kelompok 2 RSHS)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................1
C. Manfaat.................................................................................................1
D. Sistematika Penulisan............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................1
A. Profil Ruangan......................................................................................1
B. Kajian Situasi........................................................................................1
1. Unsur Input....................................................................................1
2. Unsur Proses...................................................................................1
3. Unsur Output.................................................................................1
BAB III ANALISIS SWOT.........................................................................1
A. ANALISA SWOT.................................................................................1
1. Unsur Input......................................................................................1
2. Unsur Proses....................................................................................1
3. Unsur Output....................................................................................1
B. Matriks IFAS (Internal factor analysis summary) dan EFAS (Exteral
factor analysis summary)......................................................................1
C. IDENTIFIKASI MASALAH................................................................1
D. PRIORITAS MASALAH.....................................................................1
E. LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH.......................1
F. PERENCANAAN /PLAN OF ACTION (POA)...................................1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat”. Sedangkan pengertian rumah sakit menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : “Rumah sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang
sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan”.
Sehingga dapat disimpulkan rumah sakit merupakan suatu unit
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan berobat jalan dan rawat
inap dengan fasilitas diagnostik dan terapi yang lengkap dimana hidup
dalam lingkungan dinamis dan kompetitif. Dalam era globalisasi setiap
rumah sakit harus mengembangkan diri, baik dari sarana fisik maupun
kemampuan sumber daya manusia, sehingga mampu memberikan pelayanan
kesehatan secara professional dan bermutu bagi masyarakat luas.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang sangat
menentukan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum. Hal ini
disebabkan karena pelayanan keperawatan merupakan bagian terbesar dari
pelayanan rumah sakit. Seperti yang diungkapkan Huber (1996) bahwa 90%
pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan, dan menurut Gillies
(1995) 40-60% pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan.
Selain itu, pelayanan keperawatan menjadi sangat berpengaruh karena
merupakan pelayanan yang paling bersentuhan dengan pasien, dimana
perawat selalu memberikan asuhannya secara berkesinambungan selama 24
jam dalam sehari.
Sehubungan dengan peran dan fungsinya sebagai pemberi asuhan
keperawatan khususnya di rumah sakit, perawat mempunyai tugas-tugas
yang harus dilaksanakan sesuai dengan jabaran tugasnya, tergantung di unit
mana seorang perawat bertugas, karena tiap-tiap unit keperawatan
mempunyai spesifikasi tertentu yang berbeda satu dengan yang lainnya.
3
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik profesi keperawatan manajeman selama 3
minggu, calon praktisi profesi ners mampu melakukan pengelolaan unit
pelayanan di Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit Al-Islam Bandung”, sesuai
dengan konsep dan langkah-langkah manajerial keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui cara mengkaji situasi unit di Ruang Darussalam 4 Rumah
Sakit Al-Islam Bandung seperti man, money, material, metodhs dan
marketing.
b. Mengetahui cara mengkaji unsur manajemen seperti perencanaan yang
ada di Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit Al-Islam Bandung.
c. Mengetahui cara mengkaji unsur manajemen seperti pengorganisasian
yang ada di Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit Al-Islam Bandung.
d. Mengetahui cara mengkaji unsur manajemen seperti pengarahan yang
ada di Ruang Darussalam 4 Rumah Sakit Al-Islam Bandung.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil Ruangan
1. Gambaran Umum Ruangan Perawatan
Ruangan Darussalam 4 merupakan salah satu unit pelayanan di Rumah Sakit
Al Islam Bandung yang memberikan pelayanan rawat inap, yang berada di bawah
Instalasi Rawat Inap.
Ruang rawat Darussalam 4 memiliki kapasitas 38 tempat tidur yang terbagi menjadi
ruang rawat kelas 3, 2, 1, VIP dan isolasi. Adapun kelas 3 terdiri dari 5 tempat tidur
(kamar 417), kelas 2 terdiri dari 12 tempat tidur (kamar 411, 412,413 dan 414), kelas 1
terdiri dari 10 tempat tidur (kamar 402, 403, 404,405 dan 415), kelas VIP terdiri 10
tempat tidur (kamar 406, 407, 408, 409 dan 410), dan Isolasi terdiri dari 1 tempat tidur
(kamar 416).
Ruang rawat Darussalam 4 dalam operasional nya didukung oleh 1 orang
Supervisor ruangan, 3 orang Ka Tim, 4 orang Penanggung Jawab shift dan 20
perawat pelaksana. Ruangan Darussalam 4 juga didukung oleh staf administrasi,
apoteker, asisten apoteker, cleaning service, dan ahli gizi dan petugas helper
ruangan.
Ruang rawat Darussalam 4 dengan jenis pasien BPJS PBI, BPJS Non PBI,
pasien umum dan kontraktor / perusahaan yang bekerjasama dengan RS.Al Islam,
hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses pembayaran biaya pengobatan
pasien.
Ruang Darussalam 4 menerima pasien yang berDarusalam 4 dari Poliklinik,
IGD,ICU, HCU,HCCU atau Ruang Rawat inap lainnya.Adapun alur pasien
penerimaan pasien di Ruang Darussalam 4 terdiri dari :
a. Pemesanan tempat oleh pendaftaran
b. Pengiriman pasien dari IGD/PoliKlinik
c. Pasien masuk Ruang Perawatan Darussalam 4 dan dilakukan serah terima dari
perawat IGD/Poliklinik ke perawat Darussalam 4 yang meliputi:
Identitas pasien
7
Diagnosa
Tindakan atau pemeriksaan yang sudah dan akan dilakukan
d. Orientasi pasien baru, yang meliputi
Informasi ruangan dan nomor kamar
Perawat penanggung jawab pasien dan tim
Dokter penanggung jawab
Jadual kegiatan rutin perawatan, ganti alat tenun, jadwal mandi, jadwal
makan, jam kunjungan, pemeriksaan pasien, pemeriksaan dokter.
Hak dan kewajiban pasien, tata tertib pasien dan pengunjung selama
perawatan di Rumah Sakit.
Fasilitas ruangan, Bed pasien dan operasionalnya,bel pasien dan
operasionalnya, lemari pasien, meja pasien, kamar mandi, baju dan
kerudung (muslimah).
Fasilitas ibadah pasien,arah kiblat, al qur’an, sajadah, mukena, tayamum
pad.
Pelayanan kerohanian, kunjungan petugas kerohanian
Keamanan pasien, gelang identitas dan fungsinya, edukasi jatuh
Keamanan barang berharga
Administrasi dan keuangan
Petunjuk keadaan darurat,kebakaran dan evakuasi
Prosedur menyampaikan komplai/keluhan terkait pelayanan
8
2. Struktur Organisasi
Isolasi 416 1 TT
6 Bronchopneumonia, unspecified 8
7 Typhoid fever 6
B. Kajian Situasi
1. Unsur Input
Instrumen Input
Kajian / Faktual :
a. Man / SDM
Kuantitas
Ruang Darussalam 4 dengan 38 tempat tidur dan 32 pasien rata rata
perhari dihitung dari BOR rata-rata dalam 3 bulan, dengan jumlah perawat
sebanyak 28 orang.
Interprestasi
Perawat yang dibutuhkan di ruang Darussalam sebanyak 28 orang. jumlah
perawat yang sesuai standar diharapkan dapat memberikan kualitas pelayanan
keperawatan kepada pasien yang maximal.
Kualitas SDM
Konsep / Ideal :
Manajemen sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan bagian
integral dari keseluruhan manajemen rumah sakit, strategi manajemen
sumberdaya manusia sebenarnya juga merupakan integral dari strategi rumah sakit
sehingga perlu direncanakaan rotasi dan sumber daya manusia untuk
menyesuaikan beban dan tuntutan pelayanan di masa depan sehingga penyesuaian
keahlian dibutuhkan melalui pelatihan terus-menerus dan berkesinambungan.
Ruang rawat inap dewasa membutuhkan tenaga dan skill yang sesuai dengan
kebutuhan perawatan dewasa. Perawat yang bekerja di Ruang Darussalam 4
minimal harus dapat memahami kebutuhan orang dewasa sesuai dengan tingkat
kebutuhan perawatannya.
Perawat Ruang Darussalam 4 minimal mengetahui dan memahami tentang
kegawatdaruratan., mengikutii pelatihan, workshop, seminar. Perhitungan
ketenagaan disebutkan bahwa di ruangan rawat inap dewasa kebutuhan tenaga
perawat sebanyak 28 orang. Secara Kuantitas SDM di Ruang Darussalam 4
memenuhi standar.
14
Tabel 2.5
Data sumber daya insani di Ruang Darussalam 4
SUBEKTI KEPERAWATAN
b. Money / Dana
Konsep / Ideal :
Sumber keuangan ruangan rawat inap berDarusalam 4 dari anggaran yang
dialokasikan oleh rumah sakit. Misalnya pengeluaran untuk pengembangan
program, insentif perawat dan untuk lainnya. Proses pengelolaan keuangan baik
pemasukan atau pengeluaran harus dilakukan secara akuntabel.
Kajian / Faktual :
Sesuai dengan konsep bahwa sumber utama keuangan di Ruang Darusalam
adalah anggaran tahunan rumah sakit. Semua biaya operasional rumah sakit di
bawah tanggung jawab wakil direktur umum dan keuangan yang semuanya
dipertanggungjawabkan secara rutin kepada yayasan RSI KSWI Jawa Barat.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 27
Desember 2019 kepada Supervisor Ruang Darussalam 4 menyatakan bahwa biaya
administrasi dilakukan secara mandiri perorangan sebagai pasien umum,
menggunakan kartu jaminan kesehatan pemerintah (BPJS) atau sebagai pasien
17
perusahaan yang bekerja sama dengan RS.Al Islam, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam proses pembayaran biaya pengobatan pasien.
Pembagian gaji di Ruang Darussalam 4 berbeda pada setiap pegawai. Hal ini
dipengaruhi oleh lama kerja, tingkat pendidikan dan tingkat jabatan. Adapun
pembagian gaji diberikan setiap tanggal 28 pada setiap bulannya, insentif
pelayanan diberikan setiap tanggal 20 pada setiap bulannya, Uang lembur
diberikan setiap tanggal 5 pada setiap bulannya. Tunjangan kesehatan karyawan
menggunakan BPJS dengan subsidi COB karyawan dari manajemen, dan
tunjangan hari tua sudah diberlakukan bagi karyawan begitupun kesejahteraan
yang lain berupa rekreasi. Penghargaan atas loyalitas untuk karyawan dengan
masa kerja 15 tahun dan 20 tahun dari pihak manajemen memberikan fasilitas
umroh karyawan.
Kelas Perawatan
No Jenis tarif
VIP I II III
Interprestasi :
Proses administrasi keuangan di Ruang Darusalam RSAI telah sesuai dengan
konsep, yaitu pengelolaan dilakukan satu pintu baik untuk pemasukan yang
berDarusalam 4 dari biaya perawatan dan tindakan pasien, serta pengeluaran yang
dipergunakan untuk pembiayaan gaji, insentif, jasa tindakan dan operasional
ruangan. Pengelolaan anggaran dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada
direktur melalui direktur keuangan dan Yayasan RSI KSWI Jawa Barat.
.
c. Method/ Metode
1) Kajian/faktual
a) Metode asuhan keperawatan
Metode asuhan keperawatan yang digunakan di ruang Darussalam 4 adalah
metode Modular. Hal ini berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 27 November
2019 kepada katim yang menyatakan bahwa metode yang digunakan adalah
Modular. berdasarkan wawancara beberapa perawat asosiate mereka mengatakan
bahwa metode yang digunakan adalah metode Tim. Hasil observasi menunjukkan
bahwa dalam pelaksanaannya di ruangan belum berjalan secara maksimal sesuai
dengan teori metode asuhan Modular, perawat di bagi menjadi 3 tim. Data yang
ditemukan dari hasil wawancara dengan Ka. Tim (Reni, Iis) diantaranya:
(1) Pembagian pasien berdasarkan jumlah sudah sesuai tapi apabila dihubungkan
dengan kualifikasi kompetensi yang dimiliki oleh perawat yang ada, ada
kondisi pembagian pasien tidak sesuai dengan standar.
(2) Kegiatan pre conference sudah dikerjakan secara rutin setiap pergantian shift
malam ke shif pagi.
(3) Kegiatan post conference selama observasi belum konsisten dilakukan.
(4) Peran Ka Tim dirasakan masih kurang (berhubungan dengan manajemen
waktu).
(5) Pelaksanaan dokumentasi Askep sudah menggunakan format baku, Ka.Tim
membuat perencanaan kegiatan setiap pagi, namun dalam pelaksanaan belum
19
Dilakukan 3x/hari, pada shift pagi, siang dan malam. Pagi dilakukan jam
07.00, siang jam 13.30 dan malam jam 19.30, diawali dengan pembukaan,di
round table dilanjutkan pembacaan Al Qu’ran dan Asmaul Husna, dilanjutkan
dengan pembacaan laporan shift (mulai dari jumlah pasien dilanjutkan dengan
laporan kondisi pasien). Pada saat observasi ada temuan ketika operan di
pasien (siang dan malam) tidak berdo’a kesembuhan.
(2) Pre dan post conference
Dilakukan oleh Ka.Tim terhadap anggota tim nya, berisi tentang rencana
tindakan dan evaluasi pelayanan keperawatan yang sudah dilakukan.
(3) DRK /Ronde Keperawatan
Dilakukan secara rutin setiap bulan setiap pekan ke 4.
(4) Supervisi
Dilakukan oleh Supervisor terhadap staf, atau pun berjenjang oleh Ka.Tim dan
Ka.shift.
(5) Orientasi pasien baru
Berdasarkan hasil observasi alur penerimaan pasien baru di ruang Darussalam
4 yang pertama adalah pasien melakukan pendaftaran dan masuk ruang IGD atau
dari poliklinik, lalu perawat yang bertugas di ruang IGD dan poliklinik
menghubungi pendaftaran rawat inap kemudian petugas pendaftaran
menghubungi ruang Darussalam untuk carter ruangan. Perawat yang bertugas di
ruang Darussalam 4 mempersiapkan ruangan untuk pasien baru yang akan masuk
lalu pasien diantarkan dari ruang IGD dan atau poliklinik ke ruang Darussalam
dan ditempatkan di ruangan yang telah dipesan. Selanjutnya perawat Darussalam
4 menjelaskan/mengorientasikan ruangan kepada pasien baru tersebut dan
melakukan pengkajian fokus serta memeriksa tanda-tanda vital pada pasien lalu
perawat IGD dan poliklinik melakukan timbang terima pasien dengan perawat
Darussalam 4.
Setelah dilakukan timbang terima pasien perawat Darussalam memanggil atau
menghubungi dokter jaga untuk memeriksa pasien melengkapi pengkajian pasien
dan juga melakukan koordinasi dengan bagian gizi untuk pemberian nutrisi pasien
selanjutnya. Adapun jika pasien berencana dilakukan tindakan lebih lanjut seperti
21
e) Universal precaution
Ruang Darussalam 4 dalam hal universal precaution telah dilakukan sesuai
yang distandarkan oleh tim PPI Rumah Sakit AL Islam Bandung dengan hand
hygiene, penggunaan APD sesuai dengan kebutuhan, dan perawatan luka dengan
teknik steril, termasuk pemilahan sampah. Berdasarkan hasil observasi secara
umum tindakan pencegahan infeksi berjalan dengan baik.
f) Kepatuhan menggunakan APD
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 23 hingga 27 November 2019
ditemukan sebanyak 16 perawat patuh dalam melakukan hand hygiene namun
dalam penggunaan APD masih ditemukan ada 3 perawat yang tidak menggunakan
APD sarung tangan saat melakukan tindakan invasive, ada 2 perawat yang tidak
menggunakan gaun tindakan saat memandikan pasien. Ketersediaan APD di
ruangan terbatas khususnya masker untuk infeksius pasien isolasi. Kasus yang
ditemukan di ruangan adalah phlebitis ringan, tidak terdapat kasus dekubitus dan
kasus infeksi lainnya.
g) Efektifitas pasien dan safety patient
RS.Al Islam Bandung dalam memberikan pelayanan sangat memperhatikan
efektivitas pasien dan safety pasien, yang harus didukung oleh semua unit yang
ada,termasuk unit Darussalam 4 berkewajiban untuk menjaga mutu pelayanan
dengan memperhatikan safety pasien dan menjadi bagian dalam indikator mutu
dan dilaporkan setiap bulannya. Indikator mutu patient safety yang diterapkan di
Darussalam 4 diantaranya :
Ketepatan identifikasi pasien saat tindakan, pemberian obat dan produk darah.
Kesalahan pemberian obat ( medication error )
23
Kejadian jatuh
Hasil wawancara dengan Supervisor Darussalam 4 pada tanggal 27 November
2019 tentang IKP terdiri dari :
Bulan
No Indikator
Mutu
Agustus September Oktober
d. Material / Machine
Konsep / Ideal :
Material teridiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah
satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak
akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Di dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya pengelolaan
peralatan sebagai faktor pendukung dan penunjang terlaksananya pelayanan
keperawatan. Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan adalah semua
bentuk alat kesehatan yang dipergunakan dalam melaksanakan tindakan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan asuhan keperawatan, sehingga diperoleh
tujuan keperawatan yang efisien dan efektif.
Kajian / Faktual :
24
Tabel 2.6
Fasilitas Untuk Pasien
No Nama Barang Jumlah
1 Tempat tidur 38
8 Over Bed Table 1 setiap tempat tidur kls (VIP dan kls 1)
12 Laptop 2 Unit
2. Alat Kesehatan
Tabel 2.7
Fasilitas Alat Kesehatan Darussalam 4
No Nama Barang Jumlah
2 Spignomanometer manual 6
3 Spignomanometer digital 1
4 Termometer 6
25
5 Timbangan 1
7 EKG 1
8 Infus pump 8
9 Nebulizer 2
12 Bedside monitor 3
13 APAR 3
14 Gelas ukur 3
15 Troli emergency 1
16 Troli tindakan 3
17 Lemari alkes 1
18 Lemari obat 1
19 Baki injeksi 5
20 Baki tindakan 14
22 GV set Sentral
23 Pen light 1
24 Pispot 13
25 Laringoscope dewasa 2
26 Tourniquet 2
27 Tongue spatel 1
32 Waskom mandi 45
26
3. Alat Tenun
Tabel 2.8
. Fasilitas Alat Tenun
Standar
No Nama Barang Jumlah (1:3)
2 Kerudung pasien 70 40
3 Mukena 5 10
4 Perlak 35 70
8 Sajadah 11 10
13 Baju menyusui 1 1
14 Barak short 38 76
15 Bed cover 51 76
e. Market
27
Konsep
Marketing dapat diartikan sebagai pemasaran, sebagai indikator bagi
pemanfaatan rumah sakit dan peningkatan mutu pelayanan bagi para konsumen,
indikiator dari tingginya nilai jual rumah sakit dapat dilihat dari peningkatan
konsumen dalam pemanfaatan pelayanan rumah sakit. Indikator tersebut adalah :
a. Bed Occupancy Rate (BOR)
Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator
ini memberikan gambaran tentang tinggi rendahnyantingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit
jumlah tempat tidur terpakai
x 100 %
Rumus: jumlah tempat tidur tersedia
Kajian
a. Tempat
1) Strategis / mudah diakses
RS Al Islam berada di posisi stategis dan mudah diakses , baik oleh
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Terletak di Jl. Soekarno Hatta No.
644 Bandung jalur utama provinsi dan dekat dengan Jalan tol Buah Batu membuat
RS Al Islam Bandung menjadi salah satu rujukan utama di daerah Bandung
Timur.
Posisi Darussalam 4 berada di lantai IV gedung Ibnu Sina , yang dapat
diakses menggunakan lift untuk umum dan lift untuk pasien, dan terdapat jalur
khusus evakuasi di sisi barat ruangan .
Saat memasuki Darussalam 4, karyawan (baik dokter, perawat, dan petugas
lainnya) harus mengetahui password pintu masuk dan pengunjung diharuskan
28
mempunyai kartu elektrik untuk membuka pintu elektrik, sebagai upaya dari
pengendalian dan menjaga keamanan pasien dan aset RS.
2) Petunjuk alur jelas, mudah dibaca
Saat memasuki Darussalam 4 terdapat sign net sebagai petunjuk arah kamar
perawatan sayap kanan dan sayap kiri. Masing-masing kamar terdapat nomor
kamar dan masing-masing bed terdapat nomor bed . untuk Nomor kamar petunjuk
arah diletakan pada pintu , sehingga tidak mudah diketahui dari jarak jauh.
Sebagai saran petunjuk kamar diletakan mengarah ke jalur utama, agar mudah
ditemukan .
3) Visi , misi di setiap unit kerja
Ada terpampang di setiap ruangan
4) Tersedia kotak saran atau media handling complain
Terdapat kotak saran,formulir keluhan pelanggan dan layanan melalui
website atau media elektronik lainnya untuk memfasilitasi keluhan pelanggan.
5) Pengembangan Promosi layanan unggulan
RS Al Islam Bandung memiliki layanan unggulan dalam hal pelayanan
Hemodialisa, kemoterapi dan pelayanan cath lab,dimana layanan ini harus
didukung oleh semua unit yang ada di Rumah Sakit Al Islam, termasuk
Darussalam 4, selain layanan unggulan diatas, pelayanan berbasis syariah harus
tetap diutamakan.
Pengembangan promosi RS.Al Islam juga dilakukan melalui website dan
media cetak, dalam hal ini peran serta dari setiap unit sangat dibutuhkan
banding, sehingga hal ini bisa menjadi nilai tambah agar Rumah Sakit Al Islam
semakin dikenal.
7) Tersedia Leaflet / brosur
Ada brosur di ruang Darussalam 4 baik tentang pelayanan umum RS maupun
lefleat yang menjadi bagian dari discharge planning.
8) BOR > 85%
BOR, selama tiga bulan terakhir 84.4 %.
b. Harga
Harga / tarif tercatat, tarif tercatat dalam sistem elektronik, digabungkan
menjadi satu kesatuan tarif pasien. Harga/ tarif bersaing dengan kompetitor, salah
satu kelebihan tarif tindakan di Rumah Sakit Al Islam, adalah tarif tunggal untuk
tarif tindakan untuk semua kelas perawatan.
c. Produk unggulan
1) Ada produk unggulan
Secara umum tidak ada produk unggulan ruangan, menginduk ke program
RS, yaitu program RS syariah dengan beberapa indikator nya antara lain,
Mengingatkan Waktu Shalat (Indikator Wajib Syari'ah), Pemasangan Dower
Catheter sesuai Gender (IWS), Pasien Sakaratul Maut Terdampingi dengan
Talqin, Membaca Basmallah pada pemberian obat dan tindakan (indikator
Minimal Syariah), Pemasangan EKG sesuai Gender (IMS), Pemakaian hijab
pasien muslimah.
Ditambah dengan disediakan audio murrotal bagi pasien-pasien yang
membutuhkan. Sedangkan di jam-jam tertentu diperdengarkan secara umum
lantunan ayat-ayat suci Al quran menggunakan audio line central.
Hal tersebut merupakan unggulan RS AL Islam yang juga merupakan unggulan
dari Ruang Darussalam 4 , sudah menjadi ketetapan yang tertuang di SPO ,
dilaksanakan secara lisan dan tulisan, tercatat. Dalam pelaksanaannya , tim
perawat masih berpusat kepada asuhan keperawatan langsung dan tidak langsung.
Sehingga masih diperlukan supervisi dan berbagai strategi agar pelaksanaan
dapat berjalan sesuai SPO.
30
Kajian / Faktual:
Standar pendidikan yang berlaku di ruang Darussalam 4 sudah sesuai,
Supervisor unit telah melakukan proses perencanaan yang terstruktur mulai dari
perencanaan harian, bulanan, triwulan, semester dan tahunan atas persetujuan dari
Ka.Instalasi Rawat Inap dan Ka.Bidang Perawatan dan Pelayanan Rawat Inap.
Analisa dan Kesimpulan
Dalam melakukan pelayanan keperawatan di ruang Darusalam 4 sudah
sesuai, kepala ruangan sudah melakukan pengawasan sehingga pelayanan di
rumah sakit bisa terealisasi dengan baik.
Perorganisasian
Kosep / Ideal
Dalam pengorganisasian, kepala ruangan memiliki tugas diantaranya
Merumuskan metode penugasan yang digunakan, membuat rentang kendali,
32
Bulan
No Indikator Mutu
2 Medication Error 1 pasien (salah 2 pasien (salah waktu, salah 1 pasien (salah
obat) dosis) waktu)
1. Kajian
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, tidak ditemukan adanya Masalah
keperawatan staff di unit Darussalam 4 yang sifatnya fatal dan dapat mengganggu
pelayanan asuhan keperawatan. Hal ini juga didukung dengan tidak adanya
komplen atau keluhan pasien mengenai etik dan etika staff perawat yang tidak
33
sesuai dengan aturan. Pemantauan staff unit dilakukan oleh supervisor , kepala
tim dan penanggung jawab shift. Jika terjadi Masalah keperawatan etik dan etika,
akan langsung diberi peringatan dalam bentuk teguran secara lisan dan tertulis
dan di pantau kembali untuk memastikan Masalah keperawatan tersebut tidak
kembali dilakukan.
a) Koordinasi
Kajian : hasil observasi ditemukan koordinasi ventrikel adalah dari staf ke
supervisor , dari supervisor ke kepala instalasi rawat inap
Koordinasi horizontal di ruang Darussalam 4 dilakukan dari perawat ke
perawat dan kepala tim ke kepala tim/ penanggung jawab shift.
b) Kesatuan komando
Kajian : staf mendapat komando dari supervisor dengan satu komando.
c) Rentang pengawasan
Kajian : supervisor ruangan mengawasi stafnya dan kepala tim mengawasi
anggota timnya.
d) Penentuan klasifikasi pasien
Kajian: hasil observasi didapatkan diruang Darussalam 4 sudah didapatkan
klasifikasi khusus pasien
e) Penentuan kebutuhan staf
Kajian: berdasarkan observasi di ruang Darusalam 4 kebutuhan staf di ruangan
Darussalam 4 ditentukan oleh bidang keperawatan.
f) Rekrutmen
Kajian: berdasarkan wawancara rekrumen untuk kebutuhan tenaga di ruang
Darussalam 4 dilakukan oleh SDI bekerjasama dengan bidang keperawatan.
g) Seleksi
Kajian: berdasarkan hasil wawancara untuk seleksi staf di ruang Darussalam 4
dilakukan oleh SDI dan peminatan dilakukan oleh bidang perawatan.
h) Orientasi
Kajian: berdasarkan hasil wawancara orientasi dilakukan jika ada karyawan
baru untuk menempati ruangan baru yang dilakukan oleh bidang keperawatan.
i) Pengembangan staf
34
dari pihak Rumah Sakit yang akan menentukan berapa banyak staf yang akan
ditempatkan di ruangan. Untuk pengembangan staf yang mengikuti pelatihan dan
seminar khusus belum ada dan untuk jenjang karir ditentukan dari lamanya kerja
saja.
Pengendalian
Konsep / Ideal
Fungsi pengawasan dilakukan dengan tujuan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan dalam pelayanan agar tetap berjalan sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan fungsi pengendalian maka
kesalahan-kesalahan dapat diperbaiki dan diarahkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengawasan dilakukan dengan tujuan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan dalam pelayanan agar tetap berjalan sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan fungsi pengendalian maka
kesalahan-kesalahan dapat diperbaiki dan diarahkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang bisa dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dilakukan dengan
melihat langsung kegiatan perawat, sedangkan tidak langsung bisa dilihat lewat
laporan tertulis yang telah dibuat oleh perawat.
Kajian / Faktual
Berdasarkan hasil wawancara Supervisor sudah melakukan pengendalian
memberikan pengarahan dan sosialisasi dan pengawasan terkait pelayanan
keperawatan kepada setiap staf nya dan diharapkan staf dapat bertanggung jawab
dalam pelayanan keperawatan. Adapun pengawasan dari perawat primer (Ka.tim)
kepada perawat pelaksana saat melakukan tindakan harus sesuai dengan SPO
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.
Bentuk pengendalian yang sudah dilakukan adalah dengan adanya penilaian
kinerja karyawan setiap bulannya,melakukan investigasi sederhana apabila ada
insiden keselamatan pasien, dan pengukuran indikator mutu yang dilakukan setiap
hari.
36
Kajian / Faktual
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, di ruangan Darussalam
4 sudah membuat rencana harian tetapi belum memiliki bentuk catatan baku yang
38
dapat menjalankan sesuai apa yang telah di rencanakan oleh kepala ruangan. Hal
tersebut di dukung dengan ada nya persamaan dari teori perencanaan dan peng
aplikasian rencana di ruangan Darusalam 4 itu sendiri.
Pengorganisasian
Konsep / Ideal
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat,
tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang
telah ditetapkan (Siagian, 1983 dalam Nurhidayah, 2007). Menurut Swanburg
(2000), pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan
mencapai objektif, penugasan suatu kelompok manajer dengan autoritas
pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara dari pengkoordinasian
aktivitas yang tepat dengan unit lainya, baik menurut vertikal maupun horizontal,
yang bertanggung jawab untuk mencapai objektif organisasi. Dari beberapa
penjelasan pada pengertian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengorganisasian disusun dengan tujuan agar pekerjaan yang dikehendaki dapat
tercapai dan dibagi-bagi diantara anggota organisasi degan rentang tugas,
wewenang dan tangggung jawab yang jelas sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Struktur organisasi, model penugasan keperawatan, Job descriptions dan
memahami serta menggunakan kekuasaan dan otoritas yang sesuai. Berikut fungsi
dari pengorganisasian itu sendiri :
1) Aktifitas yang melibatkan semua sumber daya yang ada dalam organisasi.
2) Mengatur dapat bekerja sama ke arah tujuan
3) Adapun pengorganisasian meliputi bentuk organisasi, bentuk struktur organ.
4) Uraian tugas jabatan.
5) Struktural dan fungsional, pembuatan sistem evaluasi serta pemberdayaan
sistem kerja tim dan kelompok (Gillies,1989).
a. Kajian
Berdasarkan hasil observasi ruang Darussalam 4 memiliki buku pedoman
pengorganisasian yang di dalamnya memuat uraian tugas mulai dari tugas kepala
ruangan, kepala tim,Pj.Shift dan perawat pelaksana
Bulan
No Indikator Mutu
Identifikasi
2 Medication Error 1 pasien (salah 2 pasien (salah waktu, salah 1 pasien (salah
obat) dosis) waktu)
1. Kajian
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, tidak ditemukan adanya Masalah
keperawatan staff di unit Darussalam 4 yang sifatnya fatal dan dapat mengganggu
pelayanan asuhan keperawatan. Hal ini juga didukung dengan tidak adanya
komplen atau keluhan pasien mengenai etik dan etika staff perawat yang tidak
sesuai dengan aturan. Pemantauan staff unit dilakukan oleh supervisor , kepala
tim dan penanggung jawab shift. Jika terjadi Masalah keperawatan etik dan etika,
akan langsung diberi peringatan dalam bentuk teguran secara lisan dan tertulis
dan di pantau kembali untuk memastikan Masalah keperawatan tersebut tidak
kembali dilakukan.
2. Koordinasi
Kajian : hasil observasi ditemukan koordinasi ventrikel adalah dari staf ke
supervisor , dari supervisor ke kepala instalasi rawat inap
Koordinasi horizontal di ruang Darussalam 4 dilakukan dari perawat ke
perawat dan kepala tim ke kepala tim/ penanggung jawab shift.
3. Kesatuan komando
Kajian : staf mendapat komando dari supervisor dengan satu komando.
Rentang pengawasan
Kajian : supervisor ruangan mengawasi stafnya dan kepala tim mengawasi
anggota timnya
6. Rekrutmen
Kajian: berdasarkan wawancara rekrumen untuk kebutuhan tenaga di ruang
Darussalam 4 dilakukan oleh SDI bekerjasama dengan bidang keperawatan.
7. Seleksi
Kajian: berdasarkan hasil wawancara untuk seleksi staf di ruang Darussalam 4
dilakukan oleh SDI dan peminatan dilakukan oleh bidang perawatan.
8. Orientasi
Kajian: berdasarkan hasil wawancara orientasi dilakukan jika ada karyawan
baru untuk menempati ruangan baru yang dilakukan oleh bidang keperawatan.
9. Pengembangan staf
Kajian: menurut wawancara yang dilakukan untuk pengembangan pribadi dan
meningkatkan mutu serta produktivitas orgnisasi maka dilakukan staf untuk
mengikuti seminar- seminar atau pelatihan.
10. Pengarahan
Kajian :
Berdasarkan hasil wawancara dengan supervisor, bahwa motivasi yang
diberikan berpegang pada aspek komunikasi, partisipatif, pendelegasian
wewenang, dan bentuk perhatian. Untuk melaksanakan tugas tersebut diawali
dari pimpinan yaitu supervisor ruangan bersama – sama dengan perawat baik
kepala tim,penanggung jawab shift dan perawat pelaksana menciptakan
lingkungan yang saling mendukung dan selalu berdiskusi berkenaan dengan
Masalah ruangan.
Komunikasi tentang perawatan dan catatan perkembangan pasien dilakukan
melalui operan antar shift, pre dan post conference, hasil wawancara dengan
44
Ka.tim untuk timbang terima dan post conference sudah dilakukan, yang masih
belum konsisten adalah post conference.
Pengelolaan manajemen konflik,telah dilakukan oleh supervisor
ruangan,dengan melibatkan semua staf di Darussalam 4 ataupun Ka.Instalasi
Rawat Inap.
Pendelegasian dan supervise, Supervisor sudah membagi tugas terhadap
Ka.Tim untuk pengelolaan pembagian pasien berdasarkan area nya masing-
masing dan sudah melakukan supervisi secara berjenjang.
Analisa dan Kesimpulan
Berdasarkan perbandingan anatara teori dengan ril analisis yang di dapat
saat wawancara di ruangan dapat di simpulkan bahwa secara tugas kepala
ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana sudah sesuai secara
pengorganisasiannya yang dengan menggunakan metode tim, peran dari
kepala ruangan di ruangan Darusalam 4 sangat penting untuk mengawasi,
supervisi dan mengevaluasi tindakan asuhan keperawatan untuk tercapainya
pengorganisasian yang efektif dan efesien sehingga setiap perawat harus
memahami tugas masing-masing dalam setiap tindakan.
Pengendalian
Konsep / Ideal
Pengawasan merupakan pemeriksaan apakah segala sesuatunya terjadi
sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta
prinsip-prinsip yang ditentukan yang bertujuan untuk menunjukkan
kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi.
Pengawasan juga diartikan sebagai suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
timbal balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan yang digunakan dengan cara paling
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan (Mockler, 2002).
Pengontrolan atau pengevaluasian adalah melihat bahwa segala sesuatu
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, instruksi yang telah
45
Pengorganisasian
Konsep / Ideal
Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan. Pengertian umum adalah
proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara
47
Pengoganisasian
Konsep / Ideal
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun
anggaran serta pelaksanaan kegiatan penganggaran lainnya, ada ditangan
pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi
perusahaanlah yang paling berwewenang dan paling bertanggung jawab atas
kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian tugas
menyiapkan dan menyusun Anggaran serta kegiatan-kegiatan Anggaraning
lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan,
melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapaun
siapa-siapa atau bagian apa yang diserahi tugas memprsiapkan dan menyusun
Anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing
perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan
menyususn Anggaran ini dapat didelegasikan kepada :
1) Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disbabkan karena
bagi perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu
kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas
penyusunan Anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari
perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara
aktif seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
2) Panitia Anggaran, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena
bagi perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks,
beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas, sehingga Bagian
Administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk menyusun Anggaran
sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh
sebab itu tugas menyusun Anggaran perlu melibatkan semua unsur yang
mewakili semua bagian yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam
Panitia Anggaran. Tim penyusunan Anggaran ini biasanya diketuai oleh
pimpinan perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan anggota-anggota
yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Pembelanjaan,
51
Kajian / Faktual
Hasil dari wawancara kepada kepela ruangan bahwasannya pengorganisasian
keuangan belum sepenuhnya teratur dan belum ada aturan yang ditetapkan secara
tetap. Kebutuhan anggaran dibutuhkan secara fungsional dan belum terorganisir
biasanya dilakukan apabila dibutuhkan dalam waktu-waktu tertentu.
Kontroling :
Konsep / Ideal
Tahap-tahap Penyusunan Kontroling Anggaran
Kontroling Anggaran secara terperinci disusun dalam Income Statement
Supporting Anggaran, yang pada dasarnya berisi Anggaran tentang penghasilan,
yaitu tentang Anggaran penjualan, dan Anggaran-Anggaran tentang biaya, yaitu
Anggaran Produksi serta Anggaran Biaya Administrasi dan Anggaran Biaya
Penjualan.
Antara Anggaran tentang penghasilan dengan Anggaran-Anggaran tentang
Biaya tersebut mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat. Di satu pihak,
besar kecilnya penjualan (penghasilan) mungkin ditentukan (dipengaruhi) oleh
besar kecilnya produksi (biaya), tetapi di pihak lain, besarnya produksi (biaya)
mungkin justru ditentukan (dipengaruhi) oleh besarnya penjualan. Dengan
perkataan lain, ada dua alternatif kemungkinan tentang hubungan timbal balik
antara produksi dengan penjualam tersebut, yaitu:
1) Alternatif Pertama
Besarnya penjualan ditentukan oleh besarnya produksi. Ini berarti bahwa
berapa jumlah penjualan perusahaan selama periode yang akan datang
ditentukan oleh berapa jumlah barang yang mampu diproduksi perusahaan
selama periode tersebut. Dengan demikian jika selama periode yang akan
datang, perusahaan mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar,
maka sebesar itu pulalah jumlah penjualan yang akan dilakukan perusahaan
dalam periode tersebut. Sebaliknya jika selama periode yang akan datang,
perusahaan hanya mampu memproduksikan barang dalam jumlah sedikit,
maka sejumlah sedikit pulalah penjualan yang akan dilakukan perusahaan
selama periode tersebut.
2) Alternatif kedua
Besarnya produksi justru ditentukan oleh besarnya penjualan. Ini berarti
bahwa jumlah barang yang akan diproduksi perusahaan selama periode yang
53
akan datang ditentukan oleh berapa jumlah barang yang mampu dijual
(dipasarkan) oleh perusahaan selama periode tersebut. Dengan demikian, jika
selama periode yang akan datang, perusahaan mampu menjual (memasarkan)
barang dalam jumlah yang besar, maka sebesar itu pulalah produksi yang
yang akan dilakukan perusahaan, dalam periode tersebut. Sebaliknya jika
selama periode yang akan datang perusahaan hanya mampu menjual
(memasarkan) barang dalam jumlah yang sedikit, maka sejumlah sedikit itu
pulalah produksi yang akan dilakukan perusahaan dalam periode yang akan
datang.
Kajian / Faktual
Cara pengontoralan ruangan dalam pengelolaan alat yaitu fungsional, perawat
mencatat kebutuhan pada waktu itu juga, dimana kebutuhan-kebutuhan seperti
barang yang masuk, digunakan, dan barang yang dikembalikan karna tidak
terpakai atau jangka waktu telah habis, seperti halnya obat-obatan dan alat
kesehatan lainnya.
Analisa dan Kesimpulan
Hasil analisa yang ditemukan konsep kontroling ruangan belum sesuai
dengan konsep teori. Metode kontroling keungan ruang masih mengikuti atasan
dan menunggu intruksi langsung dari pihak organisasi tertinggi. Belum ada
pengelolaan keuangan ruangan mulai dari pemasukan dan pengeluaran.
7) Unsur Output
a. Kepuasan Pasien
Konsep / Ideal
Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh, setelah pasien membandingkan
dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2007). kepuasan pasien merupakan
evaluasi atau penilaian setelah memakai suatu pelayanan, bahwa pelayanan yang
dipilih setidak-tidaknya memenuhi atau memenuhi harapan (Endang dalam
Mamik; 2010). Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien menurut
Budiasti (dalam Nooria;2008) yaitu: kualitas produk atau jasa pasien akan merasa
54
puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk atau jasa yang
digunakan berkualitas. kualitas pelayanan pasien akan merasa puas jika mereka
memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. faktor
emosional pasien merasa bangga puas dan kagum terhadap rumah sakit. harga
semakin mahal harga perawatan makan pasien mempunyai harapan yang lebih
besar, sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah,
memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien, biaya pasien yang tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien cenderug puas terhadap jasa pelayanan
tersebut.
Kajian / Faktual
Hasil observasi kepuasan pasien di dapatkan data :
Hasil kerja (output) yang dicapai seseorang baik secara kuantitas dan kualitas
dalam melakukan tugas yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya dalam jangka waktu tertentu (mangkunegara, 2005).
Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat
keberhasilan seseorang setelah dia melakukan tugas atau pekerjaan sesuai dengan
tanggung jawabnya yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Kinerja pegawai dapat dipengaruhi banyak factor, menurut wolo (2015)
kinerja pegawai sangat bergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress,
kondisi fisik pekerjaan, system kompensasi. Desain pekerjaan dan aspek-aspek
ekonomis, teknis serta perilaku lainnya.
Penilain kinerja perawat dilakukan untuk mengetahui kualitas kinerja perawat
dalam rangka upaya meningkatkan kinerja perawat. Penillaian kinerja adalah
evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai secara sistemasis yang
bertujuan untuk mengmbangkan kinerja pegawai tersebut (hasibuan, 2007).
Kajian/factual
Hasil kepuasan kerja perawat skor rata-rata skor adalah 2,87, dengan rincian
tiap item kepuasan sebagaimana grafik dibawah ini:
BAB III
A. ANALISA SWOT
1. Unsur Input
a. Man / SDM
FAKTOR INTERNAL
b. Money / Dana
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
c. Method / Metode
FAKTOR INTERNAL
Rumah sakit AL- Islam sudah Sudah banyak rumah sakit yang
terakreditasi, sehingga mutu pelayanan fasilitas penunjangnya lengkap,
dan keselamatan pasien sudah sesuai
dengan SAK (Standar Asuhan
Keperawatan)
d. Material / Machine
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
e. Market
FAKTOR INTERNAL
Terletak di lokasi yang cukup strategis Belum bisa melakukan reservasi secara
online ke poliklinik pada saat pasien
Terdapat petunjuk dan alur yang jelas
pulang untuk menghindari penumpukan
Memiliki kotak saran dan handling jumlah pasien
complain untuk peningkatan kepuasan
konsumen
Memiliki leaflet untuk media promosi
63
FAKTOR EKSTERNAL
C. Unsur Proses
a. Manajemen Pelayanan Keperawatan
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
FAKTOR INTERNAL
Ditemukan ketidaklengkapan
pencatatan harian perawat dan
belum adanya kesinambungan antara
rencana tindakan yang di buat oleh
Ka.tim dan intervensi yang dilakukan
oleh Ka.perawat pelaksana.
FAKTOR EKSTERNAL
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR INTERNAL
1. Pengelolaan keuangan -
disentralkan dalam satu
pencatatan dalam bentuk tagihan.
FAKTOR EKSTERAL
-
Siapapun dapat mengakses atau
melihat biaya rincian tersebut
kapanpun
D. Unsur Output
a. Kepuasan Pasien
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERAL
- -
66
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERAL
- -
FAKTOR INTERNAL
hand over
- Bukti edukasi berkaitan dengan
pembubuhan tanda tangan, masih
belum lengkap.
FAKTOR EKSTERAL
E. Matriks IFAS (Internal factor analysis summary) dan EFAS (Exteral factor analysis summary)
1. M1 (Man/SDM)
Kekuatan
1. Mempunyai Visi dan Misi, Moto dan Tujuan khususnya di ruang Darussalam 4 0.2 2 0,4 S–W=
2. Berdasarkan sertifikasinya perawat di ruangan dewasa sudah memenuhi kriteria 0.2 2 0,4 2,6 – 2 = 0,6
sebagai perawat.
3. Kepala ruangan berpendidikan sarjana keperawatan dan 3 orang ketua tim di ruang 0,3 3 0,9
Darusalam 4 berpendidikan Sarjana Keperawatan Ners
4. secara umum kebutuhan tenaga perawat di ruang darusalam 4 sudah terpenuhi. 0,3 3 0,9
berjumlah 28 orang.
Kelemahan
Total 1,00 2
Peluang
69
1. 26 orang perawat (92,9%) di ruang Darussalam merupakan perawat yang sudah 1,00 2 2 O–T=
mengikuti berbagai pelatihan/seminar yang di ikuti 5 tahun terakhir guna untuk 2-0 = 2
meningkatkan pengetahuan.
Total 1,00 2
Tantangan/Ancaman
Total 0,00
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
70
2. M2 (Money)
Kekuatan (S)
Kelemahan
1. Kebutuhan anggaran dibutuhkan secara fungsional dan belum terorganisir biasanya 0,5 4 2
dilakukan apabila dibutuhkan dalam waktu-waktu tertentu (dilakukan secara insidentil)
2. Semua tercover dalam anggaran tahunan rumah sakit, untuk unit cost ruangan belum ada
secara rinci 0,5 3 1,5
Peluang
71
1. Pendapatan dari pasien yang menggunakan pembayaran melalui BPJS dan asuransi lebih
0.4 4 1.6
terjamin proses pembayarannya. O–T
0.3 2 0.6
2. Bantuan anggaran dari Yayasan 2.8 – 2 = 0.8
0.3 2 0.6
3. Bantuan anggaran dari Pemerintah
Tantangan/Ancaman
Total 1,00 2
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
72
2. M3 (Method)
Kekuatan
1. Metode yang diterapkan di ruangan Daruslam 4 adalah metode modular. Teori metode 0,2 4 0,8 S–W=
medular perawat dibagi 3 tim. 4–1=3
2. Tiap Tim terdapat perawat primer dan perawat pelaksana. 0,1 4 0,4
3. Kegiatan pre conference sudah dikerjakan secara rutin tiap pergantian shift malam ke shif
0,1 4 0,4
pagi.
4. Pelaksananan dokumentasi keperawatan sudah menggunakan format baku, dan 0,2 4 0,8
menggunakan elektronik medik dengan nama TERRA Medik.
5. Yang sudah dilaksanakan dan berjalan cukup baik adalah, penilaian SAK: Timbang
terima, Pre dan Post confrance,DRK/Ronde Keperawatan, Supervivi, Orientasi pasien 0,2 4 0,8
baru, Discharge planning.
6. Efektifitas pasien dan safety patien dilaporkan dalam waktu maksimal 2x24 jam ke
0,2 4 0,8
komite mutu
Total 1,00 4
Kelemahan
73
1. Dari pelaksanaan metode modular pelaksanaanya belum berjalan secara maksimal. 0,20 1 0,25
2. Pembagian pasien berdasarkan jumlah sudah sesuai tapi apabila dihubungkan 0,20 1 0,25
dengan kualifikasi yang dimiliki oleh perawat yang ada, ada kondisi pembagian
pasien tidak sesuai dengan standar
3. Untuk kegiatan post confeence belum konsisten dilakukan 0,20 1 0,25
4. Adapun yang sudah dilaksanakan tapi belum berjalan baik adalah penilaian 0,20 1 0,25
kepatuhan terhadap SOP.
5. Pengisian discharge planning di dokumentasi masih beragam (ada yang dari 0,20
awal masuk, ada pula saat mau pulang)
Total 1,00 1
Peluang
Rumah sakit AL- Islam sudah terakreditasi, sehingga mutu pelayanan dan keselamatan pasien 1,00 4 4 O–T=
sudah sesuai dengan SAK (Standar Asuhan Keperawatan)- 4– 2 = 2
Total 1,00 4
Tantangan/Ancaman
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
74
4. M4 (Material/Machine)
Kekuatan
Total 1,00 4
Kelemahan
Total 1,00 3
Peluang
RS Al-Islam sebagai rumah sakit yang berazaskan islam dalam melakukan asuhan pelayanan 1,00 4 4 O–T=
4 –3 = 1
Total 1,00 4
Tantangan/Ancaman
1,00 3 3
Adanya persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit
75
Total 1,00 3
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
5. Market
Kekuatan
Memiliki kotak saran dan handling complain untuk peningkatan kepuasan konsumen 0,2 4 0,8
Total 1,00 4
76
Kelemahan
Belum bisa melakukan reservasi secara online ke poliklinik pada saat pasien pulang untuk 1.00 1 1
menghindari penumpukan jumlah pasien
Total 1,00 1
Peluang
Rumah Sakit Al-Islam sebagai rumah sakit yang berazaskan islam dengan manajerial 1,00 4 4 O–T=
berbasis syariah dan tindakan keperawatan berbasis pedoman Islam 4– 3 = 1
Total 1,00 4
Tantangan/Ancaman
Total 1,00 3
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
Kekuatan
Kelemahan
1. Tim perawat masih berpusat pada asuhan keperawatan langsung dan tidak langsung, 1,00 2 2,0
sehingga masih diperlukan supervisi dan berbagai strategi agar pelaksanaan dapat
berjalan sesuai SPO
Peluang
1. Penilaian reward sebagai point untuk insentif karyawan 0,3 4 1,2 O–T = 3,3 –
2. Pengembangan staf yang mengikuti pelatihan dan 0,2 3 0,6 3,0 = 0,3
3. Adanya system pembayaran asuransi biaya pasien dengan BPJS. 0,3 3 0,9
4. Anggaran bangsal di ruangan Darusalam 4 murni didapat dari dana operasional rumah 0,2 3 0,6
sakit
Tantangan/Ancaman
1. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pelayanan keperawatan yang 0,4 3 1,2
lebih professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,3 3 0,9
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 0,3 3 0,9
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
Kekuatan
1. Ruangan Darusalam 4 memiliki perencanaan jangka panjang dan jangka pendek baik 0,3 3 0.9 S–W=
itu rencana asuhan keperwatan maupun rencana kebutuhan alat dan tenaga 3.4-3=
keperawatan. 0,3 3 0.9 0,4
2. Ruang Darusalam 4 menjalankan sesuai apa yang telah di rencanakan oleh kepala
ruangan. Hal tersebut di dukung dengan ada nya persamaan dari teori perencanaan dan
peng aplikasian rencana di ruangan Darusalam 4 itu sendiri. 0,4 4 1.6
3. Tugas kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana sudah sesuai secara
pengorganisasiannya
Kelemahan
1. Dari semua asuhan keperawatan dikategorikan belum lengkap 100% dilihat dari data: 1,00 3 3
tidak ada tanda tangan pasien/keluarga, masih ada yang belum mencantumkan nama jelas
di hand over, bukti edukas berkaitan dengan tanda tangan yang belum lengkap dan nama
jelas
80
Total 1,00
Peluang
1. Memiliki Komunikasi yang efektif baik langsung maupun secara tidak langsung, antara 1,00 4 4 O–T = 4 – 2,0
kepala ruanagan dengan Ketua Tim, sehingga bisa menjadi peluang daya jual layanan =2
kesehatan yang Ideal
Total 1,00 4
Tantangan/Ancaman
1. Tidak adanya bukti tertulis, bila ada tuntutan hukum baik dari pasien maupun keluarga 1,00 2 2,0
pasien
Total 1,00
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
81
Kekuatan
Kelemahan
- - - -
Peluang
1. Memiliki dana operasional rumah sakit untuk peralatan logistik 1,00 3 3 O–T = 3 –
0,00 = 3
82
Total 1,00 3
Tantangan/Ancaman
- - - -
Total 1,00
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
Kekuatan
83
1. Perencanaan anggaran sudah sesuai dengan konsep, dimulai dari pasien dating sampai 1,00 4 4 S–W=
pulang terdiri dari biaya sewa ruang, sewa alat, pemeriksaan penunjang, visite dokter, 4 – 0,00= 4
tindakan yang sudah dilakukan baik medis maupun keperawatan tercatat dalam laporan
medis pasien, siapapun dapat mengakses atau melihat biaya rincian tersebut kapanpun
Total 1,00 4
Kelemahan
Total 0,00 0
Peluang
1. Ruang Darusalam 4 menjadi salah satu tempat yang selalu dijadikan lahan praktik bagi 0,5 2 1 O–T=
Mahasiswa Kedokteran dan Mahasiswa Ners dan DIII yang praktik 2,5-0,00 =
2. Memudahkan perawat untuk mengevaluasi apakah ada tindakan yang belum 0,5 3 1,5 2,5
dimasukkan
Tantangan/Ancaman
- 0,00 - 0,00
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
Kekuatan
1. Dari 34 responden pasien/keluarga yang mengisi kuesioner didapatkan hasil 25 orang 1,00 3 3 S – W = 3-
menyatakan sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan selama menjalani rawat 0,00=3,00
inap di ruangan Darussalam 4
Total 1,00 3
Kelemahan
- - - -
Total
Peluang
85
- - - - O–T = 0
Total
Tantangan/Ancaman
- - - -
Total
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
Kekuatan
Dari hasil survey didapatkan bahwa 72% perawat menyatakan puas atas kerja perawat di 1,00 3 3,00 S – W =3-2=
ruangan Darussalam 4. Hasil kepuasan kerja perawat skor rata-rata 2,87% 1
Total 3 3,00
Kelemahan 1.00
86
- 0,00 0 0
Total 0,00
Peluang
- - - -
Total
Tantangan/Ancaman
Total 1,00 2
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons:
1.
Kekuatan
87
1. Asuhan keperawatan di ruangan Darusalam 4 sudah sesuai dengan standar secara umum asuhan 1,00 3 3 S–W=
keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. 3–2=1
Total 1,00 3
Kelemahan
Total 1,00 2
Peluang
1. Bila ada keluhan tambahan maka akan muncul diagnosa baru pada pasien. 1,00 3 3 O–T=
3–2=1
Total 1,00 3
Tantangan/Ancaman
1. Intervensi sesuai SAK tidak selamanya di terapkan karena keterbatasan alat di ruangan. 1,00 2 2
Total 1,00 2
Keterangan:
Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor (sangat penting = 1,00; sangat tidak penting = 0,0 ) Total bobot adalah 1,00
Rating menunjukkan tingkat respon organisasi terhadap faktor tersebut (respons sangat baik: 4, respon baik: 3, respon cukup: 2, tidak ada respons: 1.
88
Strategi Progresif/Agresif/Ekspansi (S –
O
O)= Berusaha menghimpun seluruh
kekuatan dan mengintensifkan upaya
4 untuk mengisi peluang yang ada
2 (0,6 ; 2)
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
89
1
(1.3; 0.8)
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
Strategi defensive (W – T) =
Berusaha untuk mempertahankan -3 Strategi Diversifikasi (S – T)
diri dengan memanfaatkan = Berusaha untuk membagi
seluruh potensi internal yang kekuatan untuk menghadapi
dimiliki -4
item-item ancaman yang ada
T
90
2 (3, 2 )
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
Strategi defensive (W – T) =
Strategi Diversifikasi (S – T)
Berusaha untuk mempertahankan
diri dengan memanfaatkan -2 = Berusaha untuk membagi
seluruh potensi internal yang kekuatan untuk menghadapi
dimiliki item-item ancaman yang ada
-3
-4
T
91
1 1,1
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
Strategi defensive (W – T) =
Strategi Diversifikasi (S – T)
Berusaha untuk mempertahankan
diri dengan memanfaatkan -2 = Berusaha untuk membagi
seluruh potensi internal yang kekuatan untuk menghadapi
dimiliki item-item ancaman yang ada
-3
-4
T
92
(3;1)
1
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
93
(0,6; 2)
2 (3; 2)
(1 ; 1)
(1,3 ; 0,8)
1
(3 ; 1)
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 4
3
-1
-2
-3
-4
T
94
(3,9 ; 0,7)
O
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
95
4 (3,4 ; 4)
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
96
O
(4 ; 0,0) (3,6 ; 4)
4
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
97
O
4
(1; 1)
1
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
98
O
4
Kepuasan
Pasien
3 ( 3, 0 )
1
Mutu Asuhan
( 1,1 )
W S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
Kepuasan
Kinerja
( -2, -2 ) -3
-4
T
99
F. IDENTIFIKASI MASALAH
(Dengan Menggunakan Pendekatan unsur input 4 M (Man, Money,
Methode, Material/Machine), unsur proses dan output.
1. M1 = Man (SDM)
Masalah :
Secara Kuantitas SDM di Ruang Darussalam 4 sudah memenuhi standar
yang ditetapkan. Tetapi secara kualitas Sebagian besar 22 orang (78,6%)
perawat dengan pendidikan D3 Keperawatan.
Penyebab :
Peningkatan jenjang pendidikan perawat dilakukan secara bertahap setiap
tahunnya tidak bias dilakukan secara sekaligus.
2. M2 = Money
Masalah :
a. Penundaan (delayed) pengadaan barang yang bersifat insidentil
Penyebab :
3. M3 = Methode
Masalah :
a. Dari pelaksanaan metode modular pelaksanaanya belum berjalan secara
maksimal.
b. Pembagian pasien berdasarkan jumlah sudah sesuai tapi apabila dihubungkan
dengan kualifikasi yang dimiliki oleh perawat yang ada, ada kondisi pembagian
pasien tidak sesuai dengan standar
c. Untuk kegiatan post confeence belum konsisten dilakukan
d. Adapun yang sudah dilaksanakan tapi belum berjalan baik adalah penilaian
kepatuhan terhadap SOP.
e. Pengisian discharge planning di dokumentasi masih beragam (ada yang
dari awal masuk, ada pula saat mau pulang ).
100
Penyebab :
4. M4 = Material/Machine
Masalah :
Penyebab :
G. PRIORITAS MASALAH
No Masalah Skor Analisis Jumlah Prioritas Keterangan
SWOT
IFAS EFAS
1. M1 (Man/SDM) = Secara Kuantitas SDM di Ruang Darussalam 4 0,6 2 2,6 4 Ekspansi/Agresif (S-O)
sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Tetapi secara kualitas
Sebagian besar 22 orang (78,6%) perawat dengan pendidikan D3
Keperawatan.
2. M2 (Money) = Penundaan (delayed) pengadaan barang dan jasa 1.3 0.8 2.1 5 Ekspansi/Agresif (S-O)
yang bersifat insidentil dikarenakan harus melalu proses administrasi
6. Manajemen Keuangan Keperawatan = bgvcb kontroling keuangan 4 2,5 6,5 1 Ekspansi/Agresif (S-O)
ruang masih mengikuti atasan dan menunggu intruksi langsung dari
pihak organisasi tertinggi.
1. M1 (Man/SDM)
Secara Kuantitas SDM di Ruang Darussalam 4 sudah memenuhi standar yang
ditetapkan. Tetapi secara kualitas Sebagian besar 22 orang (78,6%) perawat
dengan pendidikan D3 Keperawatan.
Pemecahan Masalah:
a. Peningkatan jenjang pendidikan perawat dilakukan secara bertahap setiap
tahunnya tidak bisa dilakukan secara sekaligus.
b. Program pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit secara mandiri
2. M2 (Money)
Penundaan (delayed) pengadaan barang yang bersifat insidentil karena harus
melalui prosedur administrasi.
Pemecahan Masalah: Pengelolaan proses anggaran yang dilakukan dari unit
ke pusat sehingga angggaran yang dibuat bersifat komprehensif
3. M3 (Methode)
a. Dari pelaksanaan metode modular pelaksanaanya belum berjalan secara
maksimal.
b. Pembagian pasien berdasarkan jumlah sudah sesuai tapi apabila dihubungkan
dengan kualifikasi yang dimiliki oleh perawat yang ada, ada kondisi pembagian
pasien tidak sesuai dengan standar
c. Untuk kegiatan post confeence belum konsisten dilakukan
d. Adapun yang sudah dilaksanakan tapi belum berjalan baik adalah penilaian
kepatuhan terhadap SOP.
e. Pengisian discharge planning di dokumentasi masih beragam (ada yang
dari awal masuk, ada pula saat mau pulang )
Pemecahan Masalah: Lakukan upaya peningkatan manajemen SDM
4. M4 (Material/Machine)
Ketersediaan APD di ruangan terbatas
105
1 secara kualitas Sebagian besar 22 2. Program pelatihan yang diadakan oleh rumah Diklat
orang (78,6%) perawat dengan sakit secara mandiri
pendidikan D3 Keperawatan.
3. a. Dari pelaksanaan metode modular Lakukan penerapan metode modular, Edukasi dan
pelaksanaanya belum berjalan secara motivasi perawat penerapan mengenai metode
maksimal. modular.
b. Pembagian pasien berdasarkan jumlah
sudah sesuai tapi apabila dihubungkan Pembagian pasien sesuai dengan kompetensi
dengan kualifikasi yang dimiliki oleh perawat, dan tingkat ketergantungan pasien
perawat yang ada, ada kondisi Buat SOP post confrence
pembagian pasien tidak sesuai dengan
107
Ketersediaan APD diruangan yang Buat laporan penggunaan APD perharinya sesuai
4. Mahasiswa
terbatas dengan kebutuhan pasien yang ada
5. Konsep organisasi keuangan ruangan Buat struktur organisasi dalam pengelolaan keuangan Mahasiswa
belum sesuai dengan konsep yang telah Buat laporan keuangan mulai dari pemasukan hingga Mahasiswa
pengeluaran per hari atau perbulannya.
ditetapkan, Metode kontroling keuangan
ruang masih mengikuti atasan dan
menunggu intruksi langsung dari pihak
organisasi tertinggi, Belum ada
pengelolaan keuangan ruangan mulai
108
Intervensi sesuai SAK dilakukan sesuai Perhatikan kebutuhan psikis dan spiritual pasien Mahasiswa
6. Kaji dan perhatikan resiko jatuh serta resiko infeksi
kebutuhan pasien saja. Mahasiswa
Belum bisa melakukan reservasi secara Mengkaji seberapa penting dan efektif reservasi
online ketika pasien pulang
7. online ke poliklinik pada saat pasien Mahasiswa
pulang
109
2. Penundaan Kebutuhan barang - Kebutuhan Lakukan proses Bagian Jangka Ruang Bagian
(delayed) insidentil anggaran penyusunan anggaran keuanga Panjang Darussalam Keuangan
pengadaan barang terpenuhi keuangan yang bersifat bottom n 4
ruangan
yang bersifat terpenuhi up yaitu dari unit ke
insidentil pusat sehingga
anggaran yang ada
110
akan bersifat
komprehensif sesuai
dengan kebutuhan
unit
3. Meningkatkan - Melakukan Perawat Jangka Ruang Kepala
a. Dari
penerapan
- Lakukan
pelayanan ruangan Panjang Darussalam Ruangan
pelaksanaan metode modular, penerapan
asuhan 4
metode modular mengedukasi metode modular,
pelaksanaanya keperawatan dan motivasi Edukasi dan
belum berjalan yang sesuai perawat dalam
penerapan
motivasi perawat
secara dengan SAK
metode modular penerapan
maksimal.
b. Pembagian
- Pembagian mengenai metode
pasien sesuai modular.
pasien dengan
berdasarkan kompetensi - Pembagian pasien
jumlah sudah perawat, tingkat sesuai dengan
sesuai tapi ketegantungan kompetensi
apabila pasien perawat, dan
dihubungkan - Dilaksanakanny
a evaluasi tingkat
dengan ketergantungan
penilaian SOP
kualifikasi yang secara rutin pasien
dimiliki oleh - Dapat - Buat SOP post
perawat yang terlaksanakanny
a post confrence confrence
ada, ada kondisi
pembagian - Dilakukan dan - Evaluasi dan
pasien tidak evaluasi motivasi perawat
penilaian SOP dalam melakukan
sesuai dengan
111
discharge
standar
planning
tindakan
c. Untuk kegiatan berdasarkan SOP
post confrence - Buat SOP
belum konsisten discharge
dilakukan
planning
d. Adapun yang
sudah
dilaksanakan
tapi belum
berjalan baik
adalah penilaian
kepatuhan
terhadap SOP.
e. Pengisian
discharge
planning di
dokumentasi
masih beragam
(ada yang dari
awal masuk,
ada pula saat
mau pulang )
memadai am 4 4
sesuai dengan
pasien yang
memerlukan
penggunaan APD
sesuai kebutuhan
5 Konsep organisasi Meningkatkan - Diadakannya - Buat struktur Kepala Jangka Ruang Bagian
keuangan ruangan pengelolaan supervise secara organisasi dalam ruangan Panjang Darussalam Keuangan
belum sesuai keuangan ruangan khusus di bidang pengelolaan dan 4
dengan konsep yang keuangan keuangan bagian
telah ditetapkan - Adanya - Mengadakan keuanga
(metode kontroling dokumentasi perencanaan n
pengelolaan untuk rancangan
keuangan ruang
keuangan mengajukan
masih mengikuti
ruangan secara kontroling tiap
atasan dan terperinci ruangan dengan
menunggu intruksi di hadiri oleh
langsung dari pihak kepala ruanagan
organisasi tertinggi, dan pihak terkait
Belum ada mengenai
pengelolaan pengorganisasian
keuangan ruangan keuangan.
mulai dari
pemasukan dan
pengeluaran)
6. SAK diruangan Meningkatkan - Diadakannya - Kaji dan Perawat Jangka Ruang Kepala
tidak selamanya penerapan SAK supervisi kepada Darusalam
perhatikan resiko
113
diterapkan tidak hanya sesuai perawat jatuh serta resiko ruangan Pendek 4 Ruangan
(intervensi sesuai dengan kebutuhan - Pelaksanaan
infeksi
SAK dilakukan pasien keperawatan
sesuai kebutuhan berdasarkan - Mengadakan
pasien saja) kepada SAK
pelatihan atau
agar tetap
berprinsip workshop
kepada patient
mengenai patient
safety
safety.
7. Belum bisa Dibuatkannya - Pembuatan - Kaji seberapa Bagian Jangka Ruang Bagian SIRS
melakukan reservasi sistem reservasi sistem reservasi
penting dan SIRS Panjang Darusalam
secara online ke online ke online untuk 4
poliklinik pada saat poliklinik ketika kontrol ke efektif reservasi
pasien pulang pasien pulang poliklinik
online ketika
- Pasien tidak usah
antri untuk daftar pasien pulang
ke poliklinik
- Mengusulkan
hanya tinggal
datang sesuai pembuatan sistem
jam dan scan
reservasi online
barcode
ketika pasien
pulang
DAFTAR PUSTAKA