Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

F DENGAN
FRAKTUR SERVICAL

PEMBIMBING AKADEMIK : APRIYANI., S.KEP., NS., M.KEP

Mei Rani Wulandari 21219040 Tunak Meyla Tiara 21219 080


Riandini Pandansari 21219059 Debby Rizki Pratama 21219011
Bella Pebyana 21219009 Dhia Fakhriyah Jinan 21219015
Dian Agustina Putri 21219016 Subrayan 21219073
Tri Meilana Hasanah 21219077 Muzami 21219046
Logi Kiswanto 21219036 Tuti Maharani 21219081
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peran perawat sangat penting dalam
memberikan asuhan keperawatan guna
mencengah komplikasi pada klien dan
memberikan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
tentang trauma servikal.
Dari uraian diatas kelompok tertarik untuk
membahas masalah asuhan keperawatan
kegawatdaruratan dengan masalah Trauma
Servical / Fraktur Servical.
TUJUAN UMUM :
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan
Trauma Servical / Fraktur Servical.

TUJUAN KHUSUS :
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian asuhan keperawatan
pasien dengan Trauma Servical / Fraktur Servical.
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada Tn.”F”
dengan Trauma Servical / Fraktur Servical.
3. Mahasiswa menyusun intevensi pada Tn.”F” dengan Trauma Servical /
Fraktur Servical.
4. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada
Tn.”F” dengan Trauma Servical / Fraktur Servical.
5. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada Tn.”F”
dengan Trauma Servical / Fraktur Servical.
BAB II
TINJAUAN TEORI
DEFINISI FRAKTUR SERVICAL
Fraktur servical adalah terpisahnya kontinuitas
tulang pada vertebra servikalis. (Dewi, 2016)

ETIOLOGI FRAKTUR SERVIKAL


1. cedera traumatik
2. kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma
minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada
berbagai keadaan seperti: Tumor tulang (jinak atau ganas), Infeksi
3. stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan
orang yang bertugas dikemiliteran
MANIFESTASI KLINIS FRAKTUR SERVICAL

1. Nyeri pada leher atau tulang belakang .


2. Nyeri tekan ketika dilakukan palpasi disepanjang
tulang belakang.
3. Paralisis atau hasil pemeriksaan fungsi motorik
abnormal.
4. Parestesia.
5. Priapisme.
6. Pernafasan diafragma.
7. Renjatan neurogenik.
KOMPLIKASI FRAKTUR SERVICAL
1. Kerusakan arteri
2. hambatan aliran darah yang berat dan berikutnya
menyebabkan kerusakan pada otot.
3. Fat Embolism Syndrom
4. Infeksi
5. Avaskuler Nekrosis (AVN)
6. Osteomyelitis

PENATALAKSANAAN FRAKTUR SERVIKAL


1. Immobilisasi dan traksi
2. Farmakologi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ruangan/Bagian: IGD/ Tanggal Masuk RS : Rabu, 3 Juni 2020

No RM: 987650 Tanggal Pengkajian: Rabu, 3 Juni 2020


(Pukul 07.00 WIB)

Nama : Tn. F
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Cedera Cervikal
Alamat : Jl. Rambutan No. 15
Warna Triage : (√) merah (-) kuning
(-) Hijau (-) Hitam
PENGKAJIAN
BREATHING

Gerakan dada : (√) Simetris ( - )Asimetris


Irama Nafas : ( - )Normal ( - ) Apneu( - )Dispnea( √) Takipnea
( - ) Kusmaul( - ) Chyene Stokes
Bunyi nafas : (√) Vesikuler ( - ) Tidak ada ( - )Ronchi
Pola Nafas : (√) Teratur ( - )Tidak Teratur
Retraksi otot dada : ( - )Ada (√) Tidak ada
Penggunaan otot bantu : ( - )Ada (√) Tidak ada
Cuping hidung : (√)Ada (√) Tidak ada
Sesak Nafas : ( - )Ada (√) Tidak
RR : 29 x/mnt
Keluhan Lain: klien mengeluh sesak nafas
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Pola Nafas bd
Gangguan Neurologis
DISABILITY
Respon :(√) Alert ( - ) Verbal ( - ) Pain ( - ) Unrespon
Kesadaran: (√) Composmentis( - ) Apatis( - ) Delirium ( - ) Soporkoma GCS
:Alert (Sadar penuh)
Pupil : (√) Isokor ( - ) Anisokor ( - ) Miosis
( - ) Midriasis ( - ) Diameter <3 mm
Refleks Cahaya: (√) Ada ( - ) Tidak Ada
Muntah proyektil : ( - ) Ada, berupa…….. (√) Tidak Ada
Kejang : (√) Ada ,
( - ) Tidak Ada
Fungsi Bicara : (√) Normal ( - ) Pelo
( - ) Afasia ( - ) Mulut mencon
kekuatan otot : ekstremitas atas 4/5
ekstremitas bawah 2/2
Keluhan Lain:
Klien mengekuh lemah anggota gerak
klien membutuhkan bantuan untuk memenuhi ADL nya.
Masalah Keperawatan :Hambatan Mobilitas Fisik bd Gangguan
Neuromuskular
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : lemah
1. Tanda Vital : S : 38,50C N : 80 x/menit,
RR : 29 x/menit

KEPALA
Kepala dalam keadaan simetris tidak ada bengkak akan tetapi
ada nyeri pada bagian leher
klien mengatakan nyeri ebat diarea leher bagian belakang
klien tampak tepasang colar neck
skala nyeri 8

Masalah Keperawatan : Nyeri Akut bd Agen Cedera


Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 13,2 g/dl 12,0-14,0 g/dl (P)
13,0-16,0 g/dl (L)
Ht 36 % 40 – 50% (P)
45 – 55% (L)
Leukosit 16.500/uL 5,0 – 10,0/uL
Trombosit 244.000/uL 150 – 400/Ul
LED 25 mm <15 (P)
<10 (L)
Ureum 23 mg/dL 8 – 25 mg/dl
Kreatinin darah 0,6 mg/dl, 60 – 150 mg/dl (P)
70 – 160 mg/dl (L)
Na 105 meq/l 135 – 145 meq/l
K 4,2 meq/l 3,5 – 5,0 meq/l
CL 73 meq/l 94 - 111meq/l
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang Lainnya :


Foto X cervical : dislokasi C1-C2.
MRI : fraktur C1 dengan dislokasi ke
posterior,
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Pola Nafas bd Gangguan
Neurologis

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Pola Nafas bd Gangguan
Neurologis
2. Nyeri Akut bd Agen Cedera Fisik
3. Hambatan Mobilitas Fisik bd Gangguan
Neuromuskular
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan Asuhan Keperawatan pada Tn"F" dengan


gangguan sistem neurologis : cedera cervikal di ruang igd pada
tanggal 3 Juni 2020, maka pada BAB ini penulis akan membahas
kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang ditemukan
dilahan praktek pada kasus gangguan sistem neurologis : cedera
cervikal di ruang igd.
Dalam memberikan asuhan. penulis menerapkan asuhan
keperawatan dengan berpedoman pada 5 (lima) tahapan proses
keperawatan yang terdapat dalam buku Konsep dasar
keperawatan yang ditulis oleh Asmadi, 2008 yaitu; Pengkajian,
Diagnosa Keperawatan, lntervensi, lmplementasi, dan Evaluasi,
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Berdasarkan data-data pengkajian pada kasus dan dari teori-teori yang
ada yang kemudian di gambarkan pada pathway maka ada diagnosa
keperawatan yang muncul yaitu; Ketidakefektifan Pola Nafas bd
GangguanNeurologis, Nyeri Akut bd Agen Cedera Fisik, Hambatan Mobilitas
Fisik bd Gangguan Neuromuskular

INTERVENSI KEPERAWATAN
Berdasarkan data-data pengkajian pada kasus dan dari
teori-teori yang ada yang kemudian di gambarkan pada pathway
maka ada diagnosa keperawatan yang muncul yaitu;
Ketidakefektifan Pola Nafas bd GangguanNeurologis, Nyeri Akut
bd Agen Cedera Fisik, Hambatan Mobilitas Fisik bd Gangguan
Neuromuskular
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi yang dilakukan sesuai dengan masalah keperawatan yang tlmbul
yaitu Ketidakefektifan Pola Nafas bd GangguanNeurologis, Nyeri Akut bd Agen
Cedera FiSlk, Hambatan Mobilitas FlSlk bd Gangguan Neuromuskular.
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan walaupun ada kesenjangan dalam
pelaksanan tindakan keperawatan.

EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi hasil berfokus pada respon dan fungsi pasien. Respon perilaku pasien
merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada
pencapaian tujuan dan kriteria hasil dari masalah yang ditemukan yaitu
Ketidakefektifan Pola Nafas bd GangguanNeurologis, Nyeri Akut bd Agen
Cedera Fisik, Hambatan Mobilitas Fisik bd Gangguan Neuromuskular.
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
1. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Muhammadiyah Palembang
Diharapkan bagi institusi untuk menggunakan hasil
makalah ini dalam peningkatan pengetahuan bagi
mahasiswa agar lebih memahami konsep asuhan
keperawatan gangguan sistem neurologis : fraktur cervikal
1. Bagi kelompok
Diharapkan agar penulis memahami konsep asuhan
keperawatan secara teoritis dan mengaplikasikannya secara
komprehensif sebagai fase pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai