Anda di halaman 1dari 16

TELAAH JURNAL

KEPERAWATAN DASAR PROFESI


“DIABETES MELLITUS TIPE 2”

DISUSUN OLEH:
IDA NURJANAH (21219025)

DOSEN PEMBIMBING:
MARWAN RIKI GINANJAR, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke
dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh
umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas sistem
pencernaan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah jurnal ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah konsep
dasar profesi.
Materi dalam makalah ini menyajikan tinjauan tentang prinsip bagaimana kita
dapat mengembangkan isi makalah tersebut sehingga diharapkan mahasiswa dapat
memahaminya. Kami mengharapkan segala masukan baik berupa kritik maupun
saran-saran demi perbaikan makalah ini dengan satu harapan tinggi agar makalah
yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan pikiran sehingga dapat
dimengerti.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
konsep dasar profesi yang telah memberikan bimbingan demi penyempurnaan
penulisan makalah ini.

Palembang, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
1. Kasus.....................................................................................................3
2. Kasus atau Skenario Klinis....................................................................3
3. PICO......................................................................................................3
4. Searching Literatur (Journal).................................................................4
5. Tabel Analisis Jurnal.............................................................................4
6. Diskusi (membandingkan point 2 dan 5)...............................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................11


Kesimpulan........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

LAMPIRAN
Jurnal

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang
semakin banyak jumlah penderitanya. Penyakit ini adalah penyakit metabolik
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah karena produksi insulin
yang terganggu sehingga terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
produksi insulin dalam tubuh (Tarwoto, 2012). Penderita diabetes sering kali
tidak menyadari kalaudirinya mengidap diabetes dan ketika mereka sadar,
sudah terjadi komplikasi. Hal inilah yang menyebabkan penyakit diabetes
sering disebut dengan silent killer. Saat ini penderita DM jumlahnya semakin
banyak dan terus bertambah.
Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. World Health Organization/WHO (2016), memperkirakan
sebanyak 422 juta orang dewasa hidup dengan DM. International Diabetic
Foundation (IDF), menyatakan bahwa terdapat 382 juta orang di dunia yang
hidup dengan DM, dari 382 juta orang tersebut, diperkirakan 175 juta
diantaranya belum terdiagnosis, sehingga dimungkinkan berkembang
progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa pencegahan. Pada
tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan naik menjadi 592 juta orang.
Sedangkan IDF Atlas (2015), memaparkan bahwa 415 juta orang dewasa
menderita DM dan diperkirakan pada tahun 2040 penderita DM akan naik
menjadi 642 juta orang.
Diabetes merupakan penyakit yang jumlah penderitanya mengalami
peningkatan di Indonesia. Menurut data WHO, Indonesia menempati
peringkat ke-4 dengan penderita DM terbanyak di dunia. Sedangkan hasil
wawancara yang dilakukan Riset Kesehatan Dasar/RISKESDAS (2013),
menyatakan bahwa pada tahun 2013 terjadi peningkatanpenderita DM dua
kali lipat dibandingkan pada tahun 2007. Diperkirakan penderita DM akan
meningkat pada tahun 2030 sebesar 21,3 juta orang.
Jumlah penderita diabetes di Jawa Tengah juga mengalami
peningkatan. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2016

1
menunjukkan bahwa diabetes menduduki peringkat ke-2 penyakit tidak
menular setelah hipertensi, dan mengalami peningkatan dari 15,77% di tahun
2015 menjadi 22,1% di tahun 2016. Kejadian paling besar terjadi di
kotaSurakarta sebesar 22.534 kasus. Kejadian DM di RSUD Dr Moewardi
pada tahun 2016 jugatinggi, yaitu ada 140 pasien dengan DM tipe 1 dan
13.084 pasien dengan DM tipe 2 (Dinkes, 2016).
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak bisa
disembuhkan. Selain itu komplikasi yang dialami dan penanganan yang
kompleks dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien. Salah satu
gangguan psikologis yang dapat mucul adalah depresi. Depresi merupakan
gangguan mental umum yang ditandai dengan perasaan tertekan, kehilangan
kesenangann atau minat, perasaan bersalah atau harga diri rendah, gangguan
makan dan tidur, menurunnya konsentrasi, dan kurang energy (WHO, 2010).
Sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa lebih
dari 18 bulan, pasien diabetes tipe 2 pernah mengalami gangguan depresi
mayor sekitar 20% dan distress related diabetic (DRD) sekitar 30% (Chew
et.al, 2016). Pada penelitian Peyrot, dkk (2009) bahkan prevalensi depresi
pada pasien diabetes mellitus sebesar 41,3%. Selain itu, penelitian dari Roy &
LIoyal, (2012) mengungkapkan jika prevalensi depresi tiga kali lebih tinggi
pada orang dengan DM yaitu sekitar 12-43,3 % dibandingkan pada non
diabetes. Penelitian dari Auliana, dkk (2015) menunjukkan jika depresi
cenderung mempengaruhi terjadinya peningkatan risiko infeksi atau lamanya
penyembuhan ulkus kaki diabetik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kasus: Diabetes Mellitus


Seorang perempuan berusia 57 tahun datang ke klinik penyakit dalam
dengan keluhan luka di kaki kanan yang tidak sembuh sejak 1 bulan yang
lalu. Awalnya luka tersebut disebabkan karena tertusuk duri saja dan sudah
diobati oleh mantri kesehatan di kampung. Satu minggu kemudian luka
bertambah luas. Kemudian dibawa kembali berobat ke mantri dan disarankan
berobat ke dokter umum. Kemudian saat berobat ke dokter umum didapatkan
keluhan banyak makan, minum, dan kencing serta penurunan berat badan.
Berat badan sebelum sakit 75 kg setelah sakit berat badan 65 kg. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik dan laboraturium darah meliputi gula darah
sewaktu 307 mg/dL dan puasa 458 mg/dL maka dokter merujuk pasien ke
rumah sakit. Karena pasien menolak untuk dirujuk ke rumah sakit, maka
dokter memberikan obat minum dan membersihkan luka serta memberikan
edukasi kepada pasien seperti pengaturan pola makan, aktivitas fisik,
perawatan luka dan mengenali tanda bahaya hiperglikemia dan hipoglikemia.

2. Kasus atau Skenario Klinis:


Apakah perempuan berusia 57 tahun dengan Diabetes Mellitus yang
diberikan jus lidah buaya dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita
Diabetes Mellitus?

3. Rumusan Masalah (PICO)


P : Perempuan berusia 57 tahun dengan Diabetes Mellitus
I : Pemberian jus lidah buaya
C :-
O : Kadar gula darah

3
4. Searching Literatur (Journal)
Setelah dilakukan Searching Literatur (Journal) di Pubme, didapatkan
177.668 Journal yang terkait dan dilakukan Searching Literatur di Google
Scholar, didapatkan 49.700 Journal yang terkait dan dipilih jurnal dengan judul
“Pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan kadar gula darah
pada penderita diabetes mellitus”

Dengan alasan:
a. Sesuai dengan kasus
b. Terbaru

5. Tabel Analisis Jurnal


Critical appraisal check list
Judul : Pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan kadar
gula darah pada penderita diabetes mellitus
Penulis : Agustina Simamora, Icceng

Critical Point critical Ya Tida Keterangan


appraisal apparaisal k
Judul - Apakah judul  - Memenuhi kaidah
memenuhi kaidah
- Apakah penulisan Bukan kalimat tanya
judul menggunakan- 
tanda tanya (?)
- Apakah penulisan Bukan kalimat seru
judul menggunakan-
tanda seru (!)
Penulis - Apakah nama  - Agustina Simamora,
penulis Icceng
dicantumkan?
Institut kesehatan deli
- Apakah asal institusi - husada delitua
penulis Sesuai dengan topik
dicantumkan? penelitian
- Apakah asal institusi
penulis sesuai
dengan topik
penelitian?

4
Bidang - Apakah bidang ilmu - Iya tercantum
ilmu yang tercantum
dalam judul
penelitian?
Sesuai dengan
- Apakah latar  topik penulisan
belakang penulis -
(institusi tempat
bekerja) sesuai
dengan bidang ilmu
topik penulisan?
Metodolo
gi
- Apakah tujuan  - Untuk
penelitian mengidentifikasi
penelitian disebutkan? pengaruh jus lidah
buaya terhadap
penurunan kadar gula
darah pada diabetisi di
dusun IV desa
- Apakah desain  - marindal kecamatan
penelitian yang
patumbak kabupaten
digunakan?
deli serdang
- Apakah desain  -
penelitian sesuai
Desain pre-post tanpa
dengan tujuan
kontrol
penelitian?
- Bagaimana level of
 - Sesuai
evidence dari desain
penelitian?
Desain Pre
 -
eksperimen dengan
pre-test dan post-test
- Bagaimana
pemilihan sampel dalam satu kelompok
dalam penelitian (one gruop pretest
tersebut? postest).

- Dalam bentuk apa  - Sampel yang


hasil diperoleh peneliti
penelitian disajikan?
sebanyak 5 responden
- Apakah uji statistik dengan menggunakan
yang digunakan?
rumus
Notoadmojho,2010.

uji dependent t-test

5
Hasil
penelitian
- Apakah hasil  - iya dapat
penelitian dapat
diimplementasikan
di keperawatan?
- Apakah ada
rekomendasi khusus
terkait hasil
penelitian?

Daftar
pustaka
- Apakah daftar  - Iya up to date
pustaka yang
digunakan up to
date? Iya sesuai
 -
- Apakah daftar Iya dari sumber
pustaka yang terpercaya
digunakan sesuai? -

- Apakah daftar
pustaka yang
digunakan dari
sumber yang
terpercaya?

Hasil penelusuran bukti/telaah jurnal


a. Validity
1) Desain : Penelitian ini menggunakan desain Pre eksperimen
dengan pre-test dan post-test dalam satu kelompok
(one gruop pretest postest).
2) Sampel : Populasi dalam penelitian ini adalah umur di atas 45
tahun yang menderita diabetes mellitus di wilayah
Marindal Dusun IV sebayak 50 orang. Sampel yang
diperoleh peneliti sebanyak 5 responden dengan
menggunakan rumus Notoadmojho (2010).
3) Kriteria : Dengan kriteria > 45 tahun, kadar gula darah > 200
mg/dl,tidak mengkonsumsi obat–obatan yang
mengendalikan kadar gula darah, dapat diajak
berkomunikasi, dan dan tidak dalam keadaan sakit
atau dalam perawatan dokter terkait penyakit DM.

6
4) Randomisasi : Tidak dilakukan randomisasi dalam pengambilan
sampel, dilakukan pemberian intervensi semua
sampel karena sampel yang diperoleh sebanyak 5
responden dengan menggunakan rumus
Notoadmojho (2010). Variabel independen sebelum
pemberian lidah buaya dan variabel dependen adalah
setelah pemberian lidah buaya

b. Importance dalam hasil


1) Karakteristik subjek : Karakteristik subjek dalam penelitian ini
meliputi usia responden, jenis kelamin
responden, pendidikan, pekerjaan, suku,
agama, lama menderita DM, dan berat badan
responden.
2) Beda proporsi : Tidak ada karena penelitian dilakukan dalam
satu kelompok
3) Beda mean : Tidak ada karena penelitian dilakukan dalam
satu kelompok dan jumlah sampel sebanyak 5
responden yaitu <30 responden.
4) Nilai p value : Dari hasil, nilai signifikan pvalue = 0,001 yang
berarti ada pengaruh jus lidah buaya terhadap
penurunan kadar gula darah pada penderita
diabetes mellitus. Ada penurunan kadar gula
darah yang signifikan sebesar 166,393 mg / dl
setelah pemberian jus lidah buaya. 150 gr per
hari selama 7 hari.

c. Applicability
1) Dalam diskusi

7
- Distribusi Frekuensi sebelum pemberian jus lidah buaya
Menjelaskan tentang kadar gula darah sebelum dilakukan
pemberian jus lidah buaya adalah 398,0040 (296,7682 – 499,2398),
dengan Standar Deviasi 81,53235. Kadar gula darah terendah
sebelum dilakukan pemberian jus lidah buaya adalah 328,29 mg/dl
dan tertinggi adalah 535,86 mg/dl. Dari hasil estimasi interval
dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata – rata kadar
gula darah sebelum dilakukan pemberian jus lidah buaya adalah
antara 296.7682 - 499.2398.

- Distribusi sesudah pemberian jus lidah buaya pada responden


Menjelaskan tentang kadar gula darah sesudah dilakukan
pemberian jus lidah buaya adalah Mean 231.63 (178.3074 -
284.9526), dengan Standar Deviasi 42.94446. Kadar gula darah
terendah setelah diberikan jus lidah buaya adalah 185 mg/dl dan
tertinggi adalah 290,29 mg/dl. Berdasarkan estimasi interval dapat
ditarik kesimpulan bahwa rata-rata KGD setelah diberikan jus lidah
buaya adalah antara 178.3074 - 284.9526.

- Distribusi frekuensi sebelum dan sesudah pemberian jus lidah


buaya pada responden
Menjelaskan tentang kadar gula darah sebelum dilakukan
pemberian jus lidah buaya adalah Mean 398.004, dengan Standar
Deviasi 81.53235, Standar Error 36,46238. Sesudah dilakukan
pemberian jus lidah buaya adalah 231,63, dengan Standar Deviasi
42,94446 terlihat perbedaan mean antara sebelum dan sesudah
dilakukan pemberian jus lidah buaya adalah 166.374. hasil uji
statistik didapatkan nilai p= 0,001, maka dapat disimpulkan ada
perbedaan kadar gula darah yang signifikan antara sebelum dan
sesudah dilakukan pemberian jus lidah buaya.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti terhadap respondens,
untuk mengetahui pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap
penurunan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes mellitus

8
dengan jumlah 5 responden dimana ke-5 responden tersebut
dilakukan perlakuan yang sama dengan mengukur kadar gula darah
sebelum dan sesudah pemberian jus lidah buaya. Sehingga dapat
diketahui bahwa hipotesa penelitian diterima, hal ini dapat
dibuktikan dengan menggukan uji paired t- test dengan level
signifikan (α=0,05) yang menggunakan SPSS diperoleh nilai
p=0,001 untuk kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus.
Dimana terdapat kesesuaian antara peneliti dengan penelitian
sebelumnya yang diteliti oleh Panglipuringtyas (2013), yang
berjudul pemberian sari lidah buaya terhadap penurunan kadar gula
darah acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe II yang
mendapatkan hasil p-value = 0,001 yang berarti < 0,05.
Pertiwi (2012), yang mendapatkan hasil p-value = 0,001 dan
pada responden kontrol p-value = 0,824 yang berarti p >0,05 yang
berjudul Pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap kadar
glukosa darah pada wanita prediabetes. Dan pada hasil penelitian
yang dilakukan oleh Udo dan Paul (2013), yang mendapatkan hasil
p-value = 0,001 yang berjudul Crude Aloe Vera gel Reverses
Polyphagia, Polydipsia, Hyperglcemia and Increases Body Weight
in Alloxan – Induced Diabetic Rats .
Karena nilai p< α maka hipotesa alternative (Ha) diterima
sedangkan hipotesa nihil (Ho) ditolak yang berarti ada perbedaan
secara signifikan perubahan kadar gula darah pada penderita
diabetes mellitus antara sebelum dan sesudah melakukan
pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan kadar gula darah
pada penderita diabetes mellitus.
Atau dengan kata lain ada pengaruh pemberian jus lidah
buaya terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita
Diabetes Mellitus di Desa Marindal Dusun IV Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017.

9
2) Karakteristik klien : Usia, jenis kelamin responden, pendidikan,
pekerjaan, suku, agama, lama menderita DM,
dan berat badan.
3) Fasilitas biaya : Tidak dicantumkan jumlah biaya yang
digunakan

6. Diskusi (membandingkan jurnal dan kasus)


Pemberian jus lidah buaya bisa diberikan pada pasien diabetes
mellitus karena secara penelitian pengaruh pemberian sari jus lidah buaya
(Aloe Vera) ini menunjukkan perubahan yang signifikan dalam pengontrolan
gula darah setelah mengkonsumsi jus lidah buaya dan menghasilkan efek
dalam penurunan gula darah. Pemberian jus lidah buaya yang dilakukan
secara benar dan rutin bermanfaat terhadap penurunan kadar gula darah pada
penderita Diabetes Mellitus. Pemberian jus lidah buaya ini dapat dilakukan
sebagai terapi untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes
Mellitus akan bermanfaat bagi setiap orang menderita penyakit.

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 5 Juli 2017
sampai tanggal 12 Juli 2017 terhadap responden yang berusia > 45 tahun
yang penderita Diabetes Mellitus. Terdapat perbedaan antara sebelum dan
sesudah dilakukan pemberian jus lidah buaya. Simpulan penelitian ini adalah
pemberian jus lidah buaya yang dilakukan secara benar dan rutin bermanfaat
terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus.
Pemberian jus lidah buaya ini dapat dilakukan sebagai terapi untuk
menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus akan
bermanfaat bagi setiap orang menderita penyakit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Fellix. 2012. Makanan dan Herbal untuk Penderita Diabetes Mellitus.
Jakarta: Penebar Swadaya
Arifin, Jamal. (2015). Intensif Budidaya Lidah Buaya. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Aveonita, Agatha Rhana. (2013). “Effect of Aloe Vera in lowering Bllod Glucose
Levels on Diabetes Mellitus. Artikel penelitian J.Majority. Vol 4 No 2.
Faculty of Medicine, Lampung University
Chairunnisa, R. (2012). “Pengaruh Jumlah Pasta Tomat Terhadap Penurunan
Kadar Gula Darah Pada Mencit Diabetes”. Artikel Penelitian Teknologi
Industry Pertanian. Pasca UNAND Fakultas Teknologi Industri
Pertanian, hlm 1- 9
Dahlan, Sopiyudin. (2010). Mendiagnosis dan menata Laksana 13 Penyakit
Statistik. Jakarta: Sagung Seto
Dempsey, Patrician Ann. Anthur D. Dempsey. (2008). Riset Keperawatan Buku
Ajar & Latihan Edisi 4. Jakarta: EGC
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan Paduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Cetakan 11,13.Jakarta.
CV.Trans Info Media
Haryono, Rudi. Sulis Setianingsih. (2003). Awas musuh- musuh anda setelah usia
40 tahun. Jakarta: Gosyen Publishing
Kurniadi, dr.helmanu. (2014). Stop Diabetes, Hipertensi, Kolesterol, Jantung
Koroner. Yogyakarta: Istana Media
Lanywati, dr.Endang. (2011). Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis.
Yogyakarta. Kanisius
Panglipuringtyas, N. Siyoto, S. “Pengaruh Pemberian Sari Lidah Buaya (Aloe
Vera) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Acak Pada Penderita
Dm Ii Diwilayah Kerja Puskesmas Karangan Kabupaten Trenggalek”.
STIKes Surya Mitra Husada Kediri

12
Pertiwi, P.S. (2012). “Pengaruh Pemberian Jus Lidah Buaya Terhadap Kadar
Glukosa Darah Puasa Pada Wanita Prediabetes”. Artikel penelitan program studi
ilmu gizi fakultas kedokteran universitas diponegoro semarang. 1-5
Pudiastuti, Ratna Dewi. (2016). Penyakit- penyakit mematikan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Soegondo, S. Soewondo Pradana. Imam Subekti. (2009). Penatalaksanaan
Diabetes Mellitus Terpadu edisi kedua. Jakarta: FKUI
Steencamp, V Stewart MJ. Medikal Application And Toxicological Activities Of
Aloe Vera Product. Forensic Patology Research 2007: 27 773-5
Sutanto, Teguh. (2013). Diabetes Deteksi,Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta:
Buku Pintar

13

Anda mungkin juga menyukai