Anda di halaman 1dari 52

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH DAN HBA1C PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II

Literatur Riview

OLEH :

NI PUTU JEMMY KHERISNA SARI

17089014042

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2020
PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA
DARAH DAN HBA1C PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II

Literatur Riview

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Keperawatan

OLEH :

NI PUTU JEMMY KHERISNA SARI

17089014042

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Literature Riview dengan judul:

“Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah dan Hba1c Pada

Penderita Diabetes Tipe II”

Di buat untuk melengkapi salah satu persyaratan pembuatan skripsi untuk menjadi

Sarjana Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Buleleng . Literatur Riview ini telah diajukan pada ujian Literature Riview

pada tanggal ………………. Dan di nyatakan memenuhi syarat/sah sebagai

Literature review pada studi S1 keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Buleleng .

Bungkulan , ……. 2021

Penguji 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ats berkat

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas proposal ini yang berjudul “ Pengaruh

aktivitas Fisik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Dan HbA1c Pada Penderita

Diabetes Mellitus Tipe II”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal ini . Ucapan terimakasih

diberikan kepada :

1. Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep.,MSi, selaku Ketua STIKes Buleleng

atas segala fasilitas yang diberikan kepada penelti selama menempuh

perkuliahan;

2. Ns.Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,M.Kep selaku Ketua Program studi

Ilmu Keperawatan STIKes Buleleng;

3. Ns.Made Mahaguna Putra, S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing utama yang

telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga Literature Riview ini

dapat terselesaikan tepat waktu;

4. Ni Made Raniasih, S.Pd.,M.Si selaku pembimbing kedua yang sealalu

memberikan arahan dan strategi dalam menyusun Literature Riview

sehingga mampu menghasilkan output yang maksimal;

5.
6. Kepada kedua orang tua saya `yang telah mendukung , ayah (Putu

Jembawan) , Ibu (Wayan Sukrining) dan saudara yang telah memberikan

semangat dan doa yang tulus kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Literatur Riview ini dengan tepat waktu.

7. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2017 serta sahabat yang telah

mendukung dan memberikan saran saat penyusunan Literature Riview,

dan;

8. Seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan Literature Riview ini

yang tidak bisa disebut satu persatu .

Penulis menyadari bahwa penulisan Literature Riview ini masih jauh

dari kata sempurna . Oleh karena itu, penulis membutuhkan segala sran dan

kritik yang membagun, sehingga mampu memaksimalkan proposal ini dengan

baik .

Singaraja , ….. 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................7

B.Rumusan Masalah.............................................................................................12

C. Tujuan Penelitian............................................................................................12

1. Tujuan Umum..................................................................................................12

2. Tujuan Khusus..................................................................................................12

D. Manfaat Penelitian..........................................................................................13

1.Manfaat Teoritis................................................................................................13

2.Manfaat Praktis.................................................................................................13

BAB II METODE PENCARIAN LITERATUR

A.Desain Penelitian..............................................................................................14

B.Kriteria Inklusi dan Eksklusi............................................................................15

C.Metode Pencarian Literature............................................................................16

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Literature Riview…………………………………………………….


B. Pemabahasan Literature Riview…………………………………………...

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) adalah kelompok penyakit heterogen yang

ditandai dengan peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia. Diabetes

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe I atau diabetes mellitus yang

bergantung pada insulin (IDDM) dan diabetes tipe II atau diabetes melitus

yang tidak bergantung insulin (NIDDM) (Amelia, Efendi and Habibi, 2018) .

Diabetes tipe II merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu

pengobatan yang lama, di sebabkan oleh perubahan gaya hidup, seperti pola

makan, aktivitas fisik yang berkurang dan obesitas memicu terjadinya

diabetes tipe II. Masalah umum pada pasien diabetes tipe II adalah gula darah

yang tidak stabil, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pola

makan, latihan fisik, dan pengobatan (Priyoto and Widyaningrum, 2020).

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun

2014, jumlah penderita diabetes pada tahun 2011 sebanyak 366 juta,

meningkat menjadi 387 juta pada tahun 2014 dan diperkirakan akan

meningkat menjadi 592 juta pada tahun 2035. Korban tewas pada tahun 2014

sebanyak 4, dan 9 juta orang di seluruh dunia memiliki 1 korban DM

meninggal setiap 7 detik (Ratna Dewi, 2019). Di Indonesia, prevalensi

penderita diabetes menempati urutan keempat di dunia, kedua setelah India,


China dan Amerika Serikat, terhitung 8,6% dari total penduduk. Pada 2014,

diperkirakan 422 juta orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes,

dibandingkan dengan 108 juta pada 1980. Sejak 1980, prevalensi global

(diabetes menurut kriteria usia) hampir dua kali lipat, meningkat dari 4,7%

menjadi 8,6%. Dari segi populasi, prevalensi diabetes di negara

berpenghasilan rendah meningkat lebih cepat dibandingkan di negara

berpenghasilan tinggi (WHO, 2016). Di Indonesia, prevalensi diabetes

mengalami peningkatan, dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun

2013. Diantaranya, prevalensi diabetes mengalami penurunan di dua provinsi

yaitu Papua Barat dan Nusa Tenggara Barat. Provinsi Sulawesi merupakan

provinsi yang angka pengalamannya mengalami peningkatan. Bagian selatan

(0,8% sampai 3,4%) adalah kota terbesar kedua setelah Maluku (0,5 sampai

2,1%) (Minarwati, Harliani, 2018).

Sistem endokrin mengatur dan menjaga fungsi tubuh, jika terjadi

gangguan endokrin akan menimbulkan masalah yang kompleks, terutama

gangguan metabolisme. Salah satu penyakit endokrin tersebut adalah diabetes,

yang disebabkan oleh metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang tidak

mencukupi. Kelenjar endokrin atau kelenjar apokrin adalah kelenjar yang

secara langsung mengangkut sekresi ke darah yang bersirkulasi di kelenjar

tanpa melewati saluran, dan produk yang disekresikan disebut hormon. Jika

kelenjar endokrin tidak berfungsi, kadar hormon dalam darah bisa tinggi atau
rendah, sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol fungsi

endokrin, sehingga pelepasan tiap hormon harus diatur dalam kisaran yang

sesuai. Diabetes merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu

pengobatan yang lama dan biaya pengobatan yang sangat mahal, selain itu

prevalensi penyakit diabetes juga semakin meningkat. Perubahan gaya hidup

seperti pola makan, pengurangan latihan fisik dan kelebihan berat badan /

obesitas dianggap sebagai faktor penyebab paling penting, sehingga kadar

gula darah tidak dapat dikontrol, yang mempengaruhi kita. Oleh karena itu,

diabetes dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga

diabetes, di mana proses penyakit memakan waktu beberapa tahun dan

sebagian besar waktu tidak menunjukkan gejala (Fitriani, 2020) .

HbA1c atau hemoglobin adalah istilah dalam hemoglobin, yang

terbentuk ketika glukosa dalam plasma bereaksi dengan asam amino dalam

hemoglobin. Studi Diabetes Control and Complications Trial (DCCT)

menunjukkan bahwa menurunkan kadar HbA1c dapat menunda atau

mencegah komplikasi kronis. Menurut data Pimas dan Nationa Health and

Nutrition Examination (NHANES), HbA1c juga merupakan tes skrining yang

memiliki validitas prediktif tinggi untuk subjek dengan faktor risiko diabetes

(Bonita, Asnawi and Aulia, 2016).

Berdasarkan data Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)

2015, penyelenggaraan DM memiliki empat pilar yaitu pendidikan, terapi


nutrisi medik / food plan, senam / aktivitas jasmani dan intervensi

farmakologis. Latihan fisik akan meningkatkan kenyamanan fisik, mental dan

sosial serta tampak sehat. Bagi penderita DM, latihan fisik dapat menurunkan

risiko kejadian kardiovaskular dan meningkatkan angka harapan hidup (Ratna

Dewi, 2019). Diabetes dikendalikan dengan mengontrol kadar gula darah, dan

olahraga fisik adalah salah satunya. Latihan fisik adalah salah satu cara

terbaik untuk mencegah diabetes(Minarwati, Harliani, 2018). Aktivitas fisik

adalah setiap gerakan yang dilakukan tubuh untuk menambah dan melepaskan

energi atau energi. Aktivitas fisik mengontrol gula darah manusia dengan

mengubah glukosa menjadi energi. Latihan fisik adalah intervensi yang baik

untuk meningkatkan homeostasis glukosa pada individu sehat dan individu

dengan resistensi insulin (seperti pasien DM tipe II). Efek menguntungkan

dari aktivitas fisik ini disebabkan oleh peningkatan efek insulin pada

pengambilan glukosa otot rangka, yang dapat menyebabkan penurunan kadar

glukosa plasma. Otot rangka menyesuaikan dengan aktivitas fisik, salah

satunya dapat meningkatkan efek hemodinamik insulin. Aktivitas fisik

menyebabkan perubahan ekspresi atau aktivitas protein yang terlibat dalam

metabolisme glukosa di otot rangka manusia. Dalam kondisi aktivitas fisik

tertentu, pensinyalan insulin yang dapat merangsang pengambilan glukosa

dapat meningkat. Latihan fisik jangka pendek dapat meningkatkan insulin

phosphatidylinositol yang terstimulasi (Ratna Dewi, 2019).


Latihan fisik pasien diabetes memegang peranan yang sangat penting dalam

mengontrol kadar gula darah.Selama latihan fisik, otot yang aktif akan

meningkatkan konsumsi glukosa yang secara langsung mengarah pada

penurunan gula darah. Selain itu, latihan fisik juga dapat menyebabkan

penurunan dan peningkatan berat badan. Fungsi kardiovaskular dan

pernapasan. Aktivitas fisik atau aktivitas fisik yang dianjurkan oleh penderita

diabetes adalah senam aerobik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

dan kebugaran tubuh terutama untuk meningkatkan fungsi dan efisiensi

metabolisme tubuh. Lakukan senam aerobik untuk penderita diabetes, seperti

jogging, renang, senam tim dan bersepeda, karena mereka menggunakan

semua otot besar, pernafasan dan jantung (Siregar Mariati, 2019).

Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk melakukan literature

review dengan judul “Pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan kadar gula

darah dan HbA1c pada penderita diabetes tipe II”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dirumuskan pertanyaan

review sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Aktivitas Fisik Aerobik Terhadap

Penurunan kadar Gula Darah dan HbA1c Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe

II”
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan kadar gula

darah dan HbA1c pada penderita diabetes mellitus tipe II

2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis kadar gula darah setelah melakukan aktivitas fisik

b. Menganalisis kadar HbA1c setelah melakukan aktivitas fisik

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan

atau teori tentang aktivitas fisik terhadap penurunan kadar gula darah

dan HbA1c pada penderita diabetes mellitus tipe II dan dapat

dimanfaatkan sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil Literature Review ini dapat digunakan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang keperawatan sebagai bahan-bahan

dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa

dan mahasiswi .

b. Bagi Literatur Riview Selanjutnya


Hasil Literatur Riview ini dapat digunakan sebagai dasar dalam

melakukan Riview lebih lanjut tentang pengaruh aktivitas fisik terhadap

penurunan kadar gula darah dan HbA1c pada penderita diabetes

mellitus tipe II.


BAB II

METODE PENCARIAN LITERATUR

A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah literature review atau tinjauan pustaka. Studi

literature review merupakan metode yang menggunakan pencarian secara

sistematis, seperti pencarian artikel dalam database jurnal penelitian,

pencarian melalui internet, tinjauan ulang artikel yang berhubungan pada

topik.

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Strategi yang digunakan untuk menentukan kriteria inklusi dan ekslusi

literature review menggunakan PICOS framework

Kriteria Inklusi Eksklusi


Populasi/Problem Masalah aktivitas fisik, Tidak ada masalah

diabetes mellitus tipe II aktivitas fisik, diabetes

dan penurunan kadar melitus tipe II dan

gula darah/HbA1c penurunan kadar gula

darah/HbA1c
Intervention Melakukan observasi Tidak melakukan

aktivitas fisik, diabetes observasi aktivitas

mellitus tipe II, dan fisik,diabetes mellitus tipe

penurunan kadar gula II , dan penurunan kadar

darah/HbA1c gula darah/HbA1c


Comparators Melakukan observasi dan Tidak melakukan

pengisian kuesioer terkait observasi dan pengisian

aktivitas fisik, diabetes kuesioner terkait aktivitas

melitus tipe II dan kadar fisik, diabetes mellitus tipe

gula darah/HbA1c II, dan kadar gula

darah/HbA1c
Outcomes Menjelaskan faktor Tidak menjelaskan faktor

penyebab diabetes penyebab diabetes melitus

melitus tipe II, pengaruh tipe II, pengaruh aktivitas

aktivitas fisik terhadap fisik terhadap penurunan

penurunan kadar gula kadar gula darah dan kadar

darah dan kadar HbA1c HbA1c


Study Desain Quasy experiment, pra Tidak ada eksklusi

eksperimen , cross

sectional, analitik cross

sectional, uji coba

terkontrol
Publikasi Desain 2010-2020 ≤2010
Language Bahasa Indonesia dan Selain Bahasa Indonesia

Inggris dan Inggris

C. Metode Pencarian Literature


Metode yang digunakan dalam literature review ini menggunakan strategi

komprehensif, seperti pencarian artikel dalam database jurnal penelitian , pencarian


melalui internet, tinjauan ulang artikel . Pencarian database yang digunakan meliputi

Google Scholar dan Pubmed.

Pencarian literature melalui database Google Scholar dengan kata kunci yang

digunakan yaitu “Aktifitas fisik, diabetes dan kadar gula darah “ yang sudah sesuai

dengan penentuan PICO sebelumnya sesuai dengan topik bahasan (P:Diabetes , I:

Aktivitas Fisik, C:-, O: Kadar Gula Darah/HbA1c) dan diperoleh artikel sebanyak

1.740 artikel. Kemudian difilter dari tahun 2010-2020 dan free full text diperoleh

artikel sebanyak 1.640 artikel, lalu difiltrasi kembali dengan kriteria inklusi,open

access, berbahasa inggris atau indonesia, dan lokasi penelitian sehingga hasil akhir

diperoleh sebanyak 36 artikel . Artikel yang digunakan sebagai sempel dalam

literature hanya 15 artikel.

Strategi pencarian artikel studi Internasional (berbahasa Inggris) yang relevan

dengan topik dilakukan dengan menggunakan database Pubmed , Keyword yang

digunakan saat pencarian sama dengan kata kunci pencarian didatabase artikel

nasional dengan menggunakan PICO yang sudah ditentukan sebelumnya (P: Diabetes

, I:Exercise C:-, O: Blood Glucosa/HbA1c) dan artikel yang diperoleh sebanyak

68,531 artikel. Kemudian difilter dari tahun 2010-2020 dan free full text diperoleh

sebanyak 20.362 artikel , lalu difiltrasi kembali dengan kriteria inklusi, open access,

berbahasa inggris atau indonesia, dan lokasi penelitian sehingga hasil akhir diperoleh

sebanyak 15 artikel. Artikel yang digunakan sebagai sempel dalam literature hanya 5

artikel . jadi total jumlah artikel nasional dan artikel internasional yang akan
dilakukan analisis adalah sebanyak 20 artikel. 15 artikel bersumber dari Google

Scholar dan 5 artikel bersumber dari Pubmed .

Sumber Data dan Pencarian

Tabel 2.1 Proses Pemilihan Artikel

Hasil pencarian dari 3 database yaitu :

Google Scholar : 1.740 artikel

Pubmed : 68,531artikel
PICO
Artikel tereklusi karena tidak
sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi yan ditentukan:

Google Scholar : 1.704 artikel

Pubmed : 23,531 artikel

Hasil Skrining judul dan abstrak :

Tahap Skrining Google Scholar : 36 artikel

Pubmed : 15 artikel
Artikel tereklusi :

1. Google Scholar : 21 artikel


(artikel tidak free full text,
dan artikel todak sesuai
dengan outcome)
2. Pubmed : 10 artikel (tidak
sesuai dengan sampel dan
Hasil analisis fulltext dan kelayakan
outcome yang diinginkan).
berdasarkan kesesuaian outcome yang
dicapai :
Analisa Artikel
Google Scholar : 15 artikel

Pubmed : 5 artikel

Tahap kelayakan
Total artikel akhir yaitu
sebanyak 20 artikel
Maping Jurnal :

No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
1. Laura Mariati Latihan fisik untuk menurunkan Seluruh D: Menggunakan Quasi Hasil uji statistik lebih lanjut di peroleh

Siregar (2019) senam aerobik kadar gula darah, penderita DM Eksperimental dengan nilai P value adalah 0,001 < 0,05

terhadap mengurangi kegiatan tipe II dengan rancangan One grup (p<0,05). Maka dapat disimpulkan

perubahan jantung memompa, dan jumlah 20 Pretest-Posttest Design bahwa ada pengaruh sebelum dan

kadar glukosa mengurangi orang V: bebas: Aktivitas fisik sesudah senam aerobic terhadap

darah pada mengerutnya dinding- Terikat : Penderita penurunan kadar gula darah pada

DM tipe II dinding pembuluh nadi diabetes Tipe II responden .

halus sehingga tekanan I: lembar observasi untuk

pada dinding-dinding mengamati gerakan

pembuluh darah dinamis yang dilakukan

berkurang dan aliran oleh diabetes dan gluco


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
darah sehingga gula meter digunakan

akan menurun. dilengkapi dengan alat

tambahan berupa stick

dengan merk dan tipe

yang sama untuk

mendapatkan sampel

darah yang diperiksa gula

darahnya, dilakukan

penusukan pada ibu jari

tangan

A: Purposive sampling

dimana semua pasien


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
yang memenuhi kriteria

penelitian dijadikan

sampel
2. Fidrotim A, Pengaruh Mengetahui pengaruh Seluruh D:Menggunakan pra Hasil tabulasi silang didapatkan setelah

Nurfain dan senam airobik senam aerobik penderita eksperimental one group dilakukan senam aerobik mayoritas

Vera a (2018) terhadap terhadap perubahan diabetes pre post test design mengalami penurunan kadar gula darah

perubahan kadar gula darah pada militus di V: bebas: senam airobik yaitu 23 responden (100%) . sehingga

kadar gula pasien diabete wilayah kerja Terikat : Penderita dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

dalam darah mellitus . puskesmas diabetes Tipe II senam aerobik terdapat perubahan kadar

pada pasien Nglumber I: menggunakan gula dalam darah pada pasien diabetes

diabetes yang observasi kemudian militus di wilayah kerja puskesmas

mellitus mengikuti dilakukan editing, Nglumber Kepohbaru Bojonegoro.

kegiatan coding,scroring dan


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
Prolanis pada tabulasi data yang

tahun 2017 dianalisis dengan

sebanyak 47 menggunakan croostab

orang . A: melalui teknik

purposive sampling
3. Ratna dewi, Efektivitas Menganalisa rerata Seluruh pasien D: Menggunakan Quasi Hal menunjukkan rata-rata kadar

Surya Agus senam aerobik selisih kadar glukosa DM tipe II di eksperimen dengan terapi glukosa darah sebelum dilakukan senam

Susilawaty terhadap darah sebelum dan Rumah Sakit non farmokologi aerobik yaitu 195.89 mg/dL dan

(2019) kontrol kadar sesudah melakukan USU, diambil V: bebas: senam aerobik sesudah yaitu 173.18 mg/dL . selisih

glukosa darah senam aerobik. sempel 38 Terikat : Penderita rerata kadar glukosa darah sebulum dan

pada pasien partisipan. diabetes Tipe II sesudah senam aerobik yaitu 22.71

DM tipe II I:pengambilan data mg/dL. Ada pengaruh signifikan senam

dilakukan pre test cek aerobik terhadap kontrol kadar glukosa


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
KGD sebelum dan darah pada penderita DM tipe II di

sesudah senam aerobik rumah sakit USU .

dengan menggunakan

glukometer

A: analisis univariat ,

analisis bivariat dengan

uji dependent sampel t-

test
4. Mirnawati, Efektivitas Untuk megetahui Penderita D:Menggunakan Quasy Tidak efektivitas senam aerobik

Harliani, senam aerobik efektivitas senam Diabetes Experiment dengan terhadap penurunan kadar gula darah

Akuilina terhadap kadar aerobik terhadap Mellitus tipe II rancangan pretest dan pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di

Semana (2018) gula darah penurunan kadar gula di puskesmas post test Puskesmas Mamajang Kota Makassar .

pada pe darah pada penderita Mamajang V: bebas: senam aerobik


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
nderita Diabetes Melitus Tipe Kota Makassar Terikat : Penderita

diabetes II Di Puskesmas dengan jumlah diabetes Tipe II

mellitus tipe II Mamajang . sempel 8 I: menggunakan lembar

di puskesmas responden . observasi

mamajang kota A: menggunakan

Makassar purposive sampling


5. Febri Fitriani, Pengaruh Untuk mengetahui Pasien diabetes D: menggunakan Adanya pengaruh senam diabetes

RA Fadilla senam diabetes kadar gula darah mellitus tipe II rancangan one group pre terhadap penurunan kadar gula darah

(2020) terhadap sebelum dan setelah yang mampu test and post test design pada pasien Diabete Mellitus tipe II di

penurunan dilakukan senam mengikuti V: bebas: senam diabetes Klinik Symponi Danarieva Medika

kadar gula diabetes senam dengan Terikat : Penderita Palembang .

darah pada jumah sampel diabetes Tipe II

pasien diabetes 30 responden. I: menggunakan lembar


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
mellitus observasi

A: menggunakan

purposive sampling
6. Hamsiah Pengaruh Untuk mengeahui Penderita A:Menggunakan quasi Semakin baik dilakukan senam diabetes

Hamzah , senam diabetes pengaruh senam Diabetes eksperimen one group maka semakin baik tingkat

Sukriyadi, Siti terhadap diabetes mellitus Mellitus tipe pretest posttest only penyembuhan penyakit diabetes yang di

Rahmatia,Hilda penurunan terhadap penurunan II di design tandai dengan penurunan glukosa darah

wati (2018) kadar gula kadar gula darah Puskesmas V: bebas: senam diabetes ketika selesai melakukan aktivitas

darah pada penderita diabetes Antara Kota Terikat : Penderita berupa senam diabetes, hal ini dapat

penderita mellitus tipe II Makasaar diabetes Tipe II membuktikan bahwa senam kaki

diabetes dengan jumlah I: tehnik accidental diabetes dapat mempengaruhi terjadinya

mellitus tipe II sampel sampling penurunan glukosa darah, sehingga

di puskesmas sebanyak 10 A: analisis bivariat ketika pasien sering atau rutin


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
antara kota responden. dengan metode paired melakukan senam tersebut akan

Makassar sample T test, wilcoxon berdampak efek terhadap penyembuhan

penyakit diabetesnya.
7. Weny Amelia, Pengaruh Untuk mengetahui Penderita DM D: Menggunakan quasi Adanya pengaruh latihan fisik jalan kai

Zulham pemberian pengaruh latihan fisik tipe II di eksperimental design yang dilakukan terhadap

Efendi , Habil latihan fisik jalan kaki terhadap Wilayah Kerja Dengan menggunakan penurunankadar gula darah pada

Habibi (2018) jalan kaki penurunan kadar gula Puskesmas pendekatan time series penderita DM tipe II

terhadap darah pasien DM tiipe Andalas design

penurunan II Padang dengan V: bebas: latihan fisik

kadar gula jumlah sempel jalan kaki

darah pada 11 orang Terikat : Penderita

penderita DM diabetes Tipe II

tipe II di I: menggunakan lemar


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
wilayah kerja observasi

puskesmas A: menggunakan

Andalas repeated ANOVA

Padang
8. Maria Lousiana Efektifitas Agar diperoleh Penderita D:Menggunakan quasi Tetdapat perbedaan gula darah sewaktu

,Sr.Hermana , latihan fisik kejelasan tentang diabetes eksperiment dengan sebelum dan sesudah latihan fisik yoga ,

Sondang yoga terhadap efektifitas latihan fisik militus dan desain penelitian latihan fisik yoga efektif untuk

Sianturi(2017) kadar gula yoga terhadap gula yang beresiko rancangan cross sectional menurunkan kadar gula darah sewaktu

darah sewaktu darah responden berusia 40-80 V: bebas: latihan fisik pada DM tipe II`

pada diabetes tahun dengan yoga

tipe II di 48 sempel Terikat : Penderita

Kramat-Jakarta diabetes Tipe II

I: menggunakan lembar
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
observasi

A: menggunakan alat

glukometer untuk

pemeriksaaan kadar gula

darah
9. Priyoto , Dian Pengaruh Untuk mengetahui Lansia yang D:Menggunakan pre- Hasil penelitian diketahui bahwa

Anisa senam kaki pengaruh senam kaki menderita eksperimental dengan terdapat perubahan pada kadar gula

Widyaningrum terhadap terhadap perubahan diabetes pendekatan one group darah sebelum dan sesudah diberikan

(2020) perubahan kadar gula darah pada mellitus tipe II pre test and post test senam kaki dengan mean sebelum

kadar gula lansia penderita di Posyandu design diberikan senam kaki adalah 182,80

darah pada diabetes mellitus tipe II Mawar Desa V: bebas: senam kaki mg/dl sedangkan mean sesudah

lansia di Posyandu Mawar Balerejo Terikat : Penderita diberikan senam kaki adalah 143,13

penderita Desa Balerejo Kecamatan diabetes Tipe II mg/dl. Hasil analisa Wilcoxon diperoleh
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
diabetes Kecamatan Kebon Sari Kebon Sari I: menggunakan lembar nilai signifikansi P value = 0,000 < α =

mellitus tipe II Kabupaten Madiun Kabupaten observasi sebelum dan 0,05 artinya ada pengaruh senam kaki

di Desa Madiun sesudah diberikan senam terhadap perubahan kadar gula darah

Balerejo sebanyak 30 kaki penderita diabetes mellitus tipe 2 Desa

Kabupaten lansia A: menggunakan uji Balerejo Kabupaten Madiun. Dari hasil

Madiun wilcoxon penelitian senam kaki dapat

mempengaruhi penurunan kadar gula

darah, selain itu usia responden juga

dapat mempengaruhi seberapa sering

melakukan aktifitas fisik olahraga

seperti senam setiap minggu


10. Bei Pan, Long Modalitas Untuk menilai dampak Pasien dengan D: Menggunakan uji Dibandingkan dengan latihan aerobik

Ge dkk. (2018) pelatihan komparatif dari diabetes coba terkontrol secara yang di awasi atau latihan ketahanan
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
latihan dengan berbagai modalitas mellitus tipe II acak (RCT) yang di awasi, latihan gabungan

diabetes latihan olahraga pada dengan 2.208 V: bebas: modalitas menunjukkan peninggkatan yang lebih

mellitus tipe kontrol glikemik,faktor pasien pelatihan latihan nyata pada tingkat HbA1c , namun ada

II ; tinjauan resiko kardiovaskular, Terikat : Penderita peningkatan yang kurang nyata dalam

sistematis dan dan penurunan berat diabetes Tipe II beberapa faktor resiko kardiovaskular .

meta-analisis badan pada pasien I: berfokus pada delepan dalam hal penurunan berat badan , tidak

jaringan dengan DM tipe II modalitas pelatihan ada perbedaan yang signifikan antara

latihan berikut: latihan latihan gabungan , aerobik yang di

aerobik yang di awasi, awasi

latihan aerobik tanpa

pengawasan,latihan

anaerobik,latihan
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
ketahanan yang di

awasi ,latihan ketahanan

tanpa pengawasan,latihan

gabungan,latihan

fleksibilitas, dan tanpa

latihan

A: menggunakan meta

analisis jaringan

11. Alistair Lumb Diabetes dan Untuk menunjukkan Pasien dengan D:Menggunakan uji coba Tindak lanjut jangka panjang dalam

(2014) olahraga penurunan resiko Diabete Tipe I terkontrol acak salah satu studi ini telah menunjukkan

kardiovaskular dengan dan Diabetes prospektif penurunan yang signifikan pada


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
olahraga Mellitus tipe II V: bebas : diabetes mortalitas kardiovaskular dan semua

Terikat : olahraga penyebab pada 23 tahun. Studi tindak

I: lanjut jangka panjang lainnya tidak

A: menunjukkan perbedaan ini, tetapi tidak

didukung untuk mendeteksi perbedaan

antara kelompok. Dalam upaya untuk

mengatasi masalah ini, peserta dari

Studi Pencegahan Diabetes Finlandia

(DPS) dibandingkan dengan kelompok

yang cocok dengan toleransi glukosa

yang terganggu dari penelitian Finlandia

lainnya. Perbandingan ini menunjukkan


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
kematian total dan risiko kardiovaskular

yang jauh lebih rendah dalam kohort

latihan DPS Finlandia.

12. Aimee Grace, Hasil klinis Untuk menetapkan Orang dengan D:Studi ini adalah uji Analisis kami menunjukkan

Erick Chan, danglikemik apakah pelatihan diabetes tipe coba terkontrol secara peningkatan dengan olah raga pada

FrancescGialla Respons senam aerobik II, berusia> 18 acak hemoglobin glikosilasi (HbA1C%) MD:

uriaL.Graham, terhadap dikaitkan dengan efek tahun V: bebas: hasil klinis −0,71%, 95% CI -1,11, -0,31; nilai p =

Petra dan Neil intensitas menguntungkan pada danglikemik respons 0,0005. Ada efek moderator yang

A. Smart latihan aerobik hasil klinis dan profil Terikat :diabetes tipe II signifikan; untuk setiap minggu

(2017) yang berbeda glikemik pada diabetisi I: uji coba prospektif tambahan latihan HbA1C% berkurang

pada diabetes tipe II. acak terkontrol antara 0,009 dan 0,04%, p = 0,002. Bagi

tipe II: tinjauan A: Pengukuran yang mereka yang berolahraga dengan


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
sistematis dan digunakan untuk intensitas tinggi kacang polong k

meta-analisis mengklasifikasikan konsumsi oksigen (puncak VO2)

intensitas latihan adalah meningkat lebih lanjut 0,64 dan 5,98

persentase Heart Rate ml / kg / menit dibandingkan dengan

Maksimum (% HRmaks), mereka yang melakukan aktivitas

Heart Rate Reserve (% intensitas rendah atau sedang. Penilaian

HRR), Peak Oxygen model homeostatis resistensi insulin

Uptake (% VO2 Puncak) (HOMA-IR) juga ditingkatkan dengan

dan skor skala Borg latihan MD: -1,02, CI 95% -1,77, -0,28;

nilai p = 0,007; seperti glukosa serum

puasa MD: −12.53 mmol / l, 95% CI

−18.94, −6.23; nilai p <0,0001; dan


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
serum MD: −10.39 IU, 95% CI −17.25,

−3.53; nilai p = 0,003.

13. Ni Nyoman Penambahan Penelitian ini bertujuan Penderita D:Penelitian ini Hasil pretest gula darah Kelompok 1

Suratmiti, Luh senam yoga untuk mengetahui Diabetes menggunakan desain (Senam yoga) sebesar 165,40±35,93

Putu Ratna efektif senam yoga efektif Melitus tipe 2 penelitian Quasi dan posttest sebesar 141,45±32,41

Sundari, Susy terhadap terhadap penurunan di Poli Klinik Experimental dengan Pre mg/dl sedangkan hasil pretest gula

Purnawati, I penurunan kadar gula darah pada Interna Rumah test and Post Test darah Kelompok 2 (Kelompok Kontrol)

Putu Gede kadar gula pasien Diabetes Sakit Tk II control desaign sebesar 160,10±28,18 mg/dl dan

Adiatmika, I darah pada Melitus tipe 2 di Poli Udayana V:bebas: senam yoga posttest sebesar 169,75±28,56 mg/dl.

Made Muliarta, pasien diabetes Klinik Interna Rumah sebanyak 20 Terikat : diabetes tipe II Hasil analisis uji t – paired di peroleh

Luh Made melitus tipe 2 Sakit Tk II Udayana. orang I: Sampel dalam nilai p = 0,000 (p<0,05) menunjukkan

Indah Sri yang memakai penelitian ini diambil ada perbedaan pengaruh kadar glukosa
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
Handari oad di menggunakan teknik darah yang signifikan pada Kelompok 1

Adiputra poliklinik Purposive sampling, (Senam yoga). Dapat disimpulkan

(2020) interna rumah yaitu pemilihan sampel bahwa ada pengaruh Senam Yoga

Sakit Tk II dengan menetapkan terhadap perubahan kadar gula darah

Udayana subjek yang memenuhi pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di

kriteria penelitian Poliklinik Interna Rumah Sakit Tk II

A: mennggunakan uji T Udayana.

paired
14. Bella Bonita, Hubungan Untuk mengetahui Seluruh pasien D: Menggunakan desain Terdapat hubungan yang sangat

Herry Asnawi , aktivitas fisik , hubungan faktor-faktor DM tipe II dan cross sectional bermakna antara aktivitas fisik dan

Hendarmin kualitas tidur , resiko DM dengan kadar HbA1c V: bebas:aktivitas fisik kadar HbA1c dengan nilai p value 0,00

Aulia (2017) dan indeks kadar HbA1c sebagai di poliklinik Terikat : diabetes tipe II (p< 0,05)

masa tubuh indicator glikemik endokrin I: data primer diambil


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
dengan kadar RSUP dengan wawancara data

HbA1C pada Dr.Mohammad sekunder diambil dari

pasien DM tipe Hoesin rekam medis

II yang datang Palembang A: menggunakan uji

ke Poliklinik pada bulan Fisher Test dan uji

Endokrin November- regresi logistik

Metabolik desember 2016

Diabetik di , sebanyak 47

RSUP sempel

DR.Mohamad

Hoesin

Palembang
15. Aqsha Hubungan Tujuan penelitian ini Pasien DM D: Penelitian ini Hasil menunjukkan bahwa responden
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
Ramadhanisa, altivitas fisik adalah untuk tipe 2 yang menggunakan desain yang kurang beraktivitas fisik sebanyak

TA Larasati, dengan kadar mengetahui hubungan memeriksakan cross sectional 27 orang (57.8%) dan yang memiliki

Diana Mayasari HbA1c pasien aktivitas fisik dengan kadar V: bebas : aktivitas fisik kadar HbA1c buruk sebanyak 33 orang

(2013) diabetes kadar HbA1c pasien HbA1cnya di Terikat : diabetes tipe II (71.7%) , ada hubungan antara aktivitas

melitus tipe II diabetes melitus tipe II Laboratorium I: menggunakan data fisik dengan kadar HbA1c (p=0.001)

di di RSUD dr.H.Abdul dengan jumlah primer dengan dengan menggunakan uji statistic chi-

laboratorium Moeloek Bandar sempel 46 melakukan wawancara square dengan a=0.05

patologi klinik Lampung orang A:menggunakan uji chi

Rsud square dengan uji

Dr.H.Abdul alternatifnya adalah uji

Moeloek fisher

Bandar
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
Lampung
16. TA Larasati Aktivitas fisik, Penelitian ini bertujuan Pasien DM D:Dengan desain Terdapat hubungan yang bermakna

(2003) diet serat, dan untuk mengetahui tipe II yang di analitik-cross sectional antara aktivitas fisik dan kadar HbA1c

kadar HbA1c hubungan aktivitas rawat jalan dan V: bebas: aktivitas fisik (p=0,01)

Pasien fisik dan diet tinggi memeriksakan Terikat: diabetes tipe II

Diabetes serat dengan kadar kadar HbA1c I: menggunakan

Melitus Tipe II HbA1c pada pasien di kuesioner untuk data

di RSUD DM tipe II di RSAM laboratorium , demografi, foodecall

Abdul Bandar Lampung sebanyak 46 untuk diet tinggi serat,

Moeloek orang dan data sekunder untuk

Provinsi kadar HbA1c

Lampung A: menggunkan Uji Chi

(2013) squre
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
17. Irna Anggraeni, Hubungan Untuk mengetahui Pasien DM Menggunakan penelitian Adanya hubungan aktivitas fisik dengan

Ringgo Alfarisi aktivitas fisik hubungan aktifitas fisik tipe II yg analitik observasional kadar gula darah puasa pada pasien DM

(2018) dengan kadar dengan kadar gula diperoleh di tipe II , di sarankan pasien Dm tipe II

gula darah darah puasa pada RSUD dengan secara rutin melakukan kegiatan fisik

puasa pada pasien diabetes tipe II jumlah sempel setiap hari .

penderita di RSU Dr.H.Abdul 60 orang

diabetes Moeleak Bandar

mellitus tipe II Lampung

di Rumah

Sakit Umum

Daerah

Dr.H.Abdul
No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
Moeloek
18. Rina Amelia, Pengaruh Tujuan penelitian ini Penderita D:Desain penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan ada

Juliandi aktivitas fisik untuk menganalisis diabetes analitik dengan hubungan aktivitas fisik terhadap kadar

Harahap, terhadap kadar pengaruh aktivitas fisik mellitus tipe Ii pendekatan cross gula darah puasa,kadar HbA1c, dan

Azman Lelo, gula darah terhadap kadar gula di Kota Medan sectional kolesterol total penderita diabetes tipe II

Reni Asmara , puasa, HbA1c, darah puasa, HbA1c, dengan jumlah V: bebas :aktifitas fisik di Kota Medan

Ariga, dan dan kolesterol kolesterol total pada sempel 87 Terikat: diabetes tipe II

Novita Sari total pada pasien diabetes orang I: menggunakan

Harapan (2018) penderita mellitus tipe II di Kota kuesioner global

diabetes Medan instrument aktivitas fisik

mellitus tipe II yaitu kuesioner yang

di kabupaten valid dan reliabel.

Medan A: Analisis data


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
Indonesia menggunakan uji statistik

ANOVA satu jalan dan

data diolah menggunakan

SPSS.

19. Tasman.S.Kp. Pengaruh Tujuan dari penelitian Penderita D: Menggunakan desain Hasil penelitian ini menunjukkan

M.Kep.Sp.Kom latihan fisik ini untuk mengetahui diabetes pendekatan one group penurunan rata-rata kadar gula darah

(2017) jalan kaki pengaruh latihan fisik mellitus tipe II pretest-posttest dengan melakukan jalan kaki dalah

terhadap jaln kaki terhadap di Kota Padang V: bebas :latihan fisik 50mg/dl.

penurunan penurunan kadar gula dengan jumlah jalan kaki

kadar gula darah pada pasien sempel 21 Terikat : diabetes tipe II

darah pada Diabetes Mellitus Tipe responden I: dengan pengukuran

pasien diabetes II kadar gula darah sewaktu


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
mellitus tipe II secara lengsung

di kota Padang A: dengan Paired Sampel

T-Test
20. Elisabetta Efek metabolic Untuk menilai Pasien diabetes D: Menggunakan uji Setelah pelatihan , peningkatan

Bacchi, Carlo pelatihan perbedaan antara efek mellitus tipe II coba terkontrol secara konsumsi oksigen lebih besar pada

Negri, Maria aerobik dan latihan aerobik dan dengan jumlah acak yang melibatkan kelompok aerobik sedangkan

Elisabetta latihan ketahanan pada HbA1c sempel 40 subjek dengan diabetes peningkatan kekuatan lebih besar pada

Zanolin dkk, Resistensi dan beberapa faktor tipe II kelompok restensi . HbA1c juga

(2012) pada Subjek resiko matabolik pada V: bebas :Latihan berkurang pada kedua kelompok

Diabetes tipe II subjrk dengan diabetes aerobik

mellitus tipe II dan Terikat : diabetes tipe II

untuk I : menggunakan uji

mengindentifikasi coba RAED2


No Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metode(Desain, Hasil

Sampel Variabel, Instrument

,Analisis)
preditor peningkatan A: mengggunakan

matabolisme yang ANOVA

diinduksi oleh olahraga


DAFTAR PUSTAKA

Alistair Lumb. (2014). Diabetes and exercise. Royal College of Physicians, 14(6),

673–676.

Amelia, R., Harahap, J., Lelo, A., Ariga, R. A., & Harahap, N. S. (2018). Effect of

Physical Activity on Fasting Blood Sugar Level , HbA1c and Total Cholesterol

among Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Medan City , Indonesia Effect of

Physical Activity on Fasting Blood Sugar Level , HbA1c and Total Cholesterol

among Type 2 Di. International Conference of Science, Technology,

Engineering, Environmental and Ramification Researches, January.

https://doi.org/10.5220/0010077205280533

Amelia, W., Efendi, Z., & Habibi, H. (2018). Pengaruh Pemberian Latihan Fisik

Jalan Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Dm Tipe Ii

Di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 1(1), 1–8.

https://doi.org/10.36984/jkm.v1i1.9

Aqsha Ramadhanisa,TALarasati, D. M. (2013). Hubungan aktivitas fisik dengan

kadar HbA1c pasien diabetes mellitus tipe 2 di Laboratorium Patologi Klinik

RSUD Dr.H.Abdul Meoloek Bandar Lampung. Medical Journal OfLampung

University, 2(4), 44–51.

Bonita, B., Asnawi, H., & Aulia, H. (2016). Hubungan Aktivitas Fisik , Kualitas

Tidur , dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar HbA 1c Pada Pasien DM Tipe 2
yang Datang ke Poliklinik Endokrin Metabolik Diabetik di RSUP DR .

Mohammad Hoesin Palembang Diabetes melitus merupakan salah satu

kelompok penyak. 3(1), 30–38.

Fidrotim, A. (n.d.). Pengaruh senam aerobik terhadap perubahan kadar gula dalam

darah pada pasien diabetes mellitus. Asuhan Kesehatan, 8(2), 11–16.

Fitriani, F. (2020). Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar. Jurnal

Kesehatan Dan Pengembangan, 10(19).

Grace, A., Chan, E., Giallauria, F., Graham, P. L., & Smart, N. A. (2017). Clinical

outcomes and glycaemic responses to different aerobic exercise training

intensities in type II diabetes : a systematic review and meta - analysis.

Cardiovascular Diabetology, 1–10. https://doi.org/10.1186/s12933-017-0518-6

Hamsiah Hamzah, S. R. (2018). Pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar

gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di puskesmas antara kota

Makassar. Jurnal Media Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar, 09(02),

55–66.

Irna Anggraeni, R. A. (2018). Hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah

puasa pada penderita diabetes melitus tipe II di Rumah Sakit Umum Daerah

Dr.H.Abdul Moeloek. Jurnal Dunia Kesmas, 7(Dm), 140–146.

Larasati, T. (2013). Aktivitas Fisik, Diet Serat, dan Kadar HbA1c Pasien Diabetes

Melitus Tipe 2 di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. JUKE, 3, 1.

Made, L., Sri, I., Adiputra, H., Magister, P., Keolahragaan, F., Kedokteran, F.,

Udayana, U., Faal, B. I., Kedokteran, F., & Udayana, U. (2020). Penambahan
senam yoga efektif terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes

melitus tipe 2 yang memakai OAD di poliklinik interna Rumah Sakit TK II

Udayana. Sport and Fitness Journal, 8(3), 107–114.

Maria Lousiana, Sr.Hermana, S. S. (2017). Efektifitas Latihan Fisik Yoga Terhadap

Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kramat-Jakarta.

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 12(2).

Minarwati, Harliani, A. S. (2018). Aktivitas senam aerobik terhadap kadar gula darah

pada penderita diabetes melitus tipe II di puskesmas Mamajang Makassar City.

Jurnal Media Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar, 09(02), 101–105.

Pan, B., Ge, L., Xun, Y., Chen, Y., Gao, C., Han, X., Zuo, L., & Shan, H. (2018).

Exercise training modalities in patients with type 2 diabetes mellitus : a

systematic review and network meta-analysis. Pan et Al. International Journal

of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 1–14.

Priyoto, & Widyaningrum, D. A. (2020). Pengaruh Senam Kaki Terhadap Perubahan

Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Desa

Balerejo Kabupaten Madiun. Jurnal Keperawatan.

Ratna Dewi, S. A. S. (2019). Efektivitas senam aerobik terhadap kontrol kadar

glukosa darah pada pasien dm tipe 2. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA,

5(2), 635–639.

Siregar Mariati, L. (2019). Latihan Fisik Senam Aerobik Terhadap Perubahan Kadar

Glukosa Darah Pada DmTipe II. HasanuddinJournalofMidwifery, 1(2), 72–78.

Tasman. (2017). Pengaruh latihan fisik jalan kaki terhadap penurunan kadar gula
darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di Kota Padang. Menara Ilmu, XI(77),

165–173.

Lisiswanti, R. and Cordita, R. N. (2016) ‘Aktivitas Fisik dalam Menurunkan Kadar

Glukosa Darah pada Diabetes Melitus Tipe 2’, Majority, 3.

Elisabetta Bacchi, Carlo, M. elisabetta (2012) ‘MetabolicEffectsofAerobicTraining

andResistanceTraininginType2 DiabeticSubjects’, care.diabetesjournals.org, 35.

doi: 10.2337/dc11-1655.

Anda mungkin juga menyukai