R DENGAN DIABETES
MELITUS DI RUANG PERAWATAN UMUM
RS HERMINA JATINEGRA
Disusun Oleh :
2022062645
RS HERMINA JATINEGARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan Rahmad dan Hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Diabetes
mellitus di Ruang Perawatan Umum Rumah Sakt Hermina Jatinegara Jakarta “
sesuai waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis berharap dapat belajar lebih banyak lagi dalam
mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. makalah ini tentunya tidak lepas
dari bimbingan, masukan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Sr. Yuni Minarni, S.Kep,Ns selaku perawat pendidik perawatan umum yang
telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Sr. Tia Triani, S. Kep selaku perawat pendidik perawatan umum yang telah
memberikan masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
3. Sr. RA Nurush Shofiah AMK, selaku perawat pendidik perawatan umum yang
telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
4. Rekan rekan di perawatan yang telah memberikan dukungan pada penulis
dalam penyusunan makalah
Saya berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa mengaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya kepada mereka semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cirebon, 20 Januari 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................ii
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................................4
A. Konsep Dasar................................................................................................4
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN....................................................20
BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................29
A. PENGKAJIAN............................................................................................29
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................39
C. INTERVENSI KEPERAWATAN..............................................................39
D. IMPLEMENTASI.......................................................................................42
E. EVALUASI.................................................................................................43
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................46
A. PENGKAJIAN............................................................................................46
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................46
C. INTERVENSI KEPERAWATAN..............................................................47
D. IMPLEMENTASI.......................................................................................47
E. EVALUASI.................................................................................................48
BAB V PENUTUP................................................................................................49
A. Kesimpulan.................................................................................................49
B. Saran............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................50
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan
keperawatan Ny. R dengan Diabetes Melitus di Ruang Perawatan
Umum RS Hermina Jatinegara.
2. Tujuan Khusus
Penulis mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan pasien diabetes mellitus yang meliputi :
3
1. Pengertian
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang terjadi ketika
pankreas tidak cukup dalam memproduksi insulin atau ketika tubuh
tidak efisien menggunakan insulin itu sendiri. Insulin adalah hormon
yang mengatur kadar gula darah. Hiperglikemia atau kenaikan kadar
gula darah, adalah efek yang tidak terkontrol dari diabetes dan dalam
waktu panjang dapat terjadi kerusakan yang serius pada beberapa
sistem tubuh, khususnya pada pembuluh darah jantung (penyakit
jantung koroner), mata (dapat terjadi kebutaan), ginjal (dapat terjadi
gagal ginjal) (WHO, 2018).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah.
Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu
suatu hormon yang diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa
dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya (Brunner
& Suddarth, 2019).
2. Klasifikasi Diabetes Melitus
Klasifikasi etiologis diabetes menurut American Diabetes
Association 2018 dibagi dalam 4 jenis yaitu :
a. Diabetes Melitus Tipe 1
DM tipe 1 ini disebut juga Diabetes Melitus Tergantung Insulin
(DMTT) terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena
sebab autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama
sekali sekresi insulin dapat ditentukan dengan level protein c-
peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali.
Manifestasi klinik pertama dari penyakit ini adalah ketoasidosis.
4
5
1) Genetik
Umunya penderita diabetes tidak mewarisi diabetes type 1
namun mewarisi sebuah predisposisis atau sebuah
kecendurungan genetik kearah terjadinya diabetes type 1.
Kecendurungan genetik ini ditentukan pada individu yang
memiliki type antigen HLA (Human Leucocyte Antigen)
tertentu. HLA ialah kumpulan gen yang bertanggung jawab
atas antigen tranplantasi & proses imunnya. (Smeltzer 2018
dan bare,2017)
2) Imunologi
Pada diabetes type 1 terdapat fakta adanya sebuah respon
autoimum. Ini adalah respon abdomal dimana antibodi terarah
pada jaringan normal tubuh secara bereaksi terhadap jaringan
tersebut yang dianggapnya sebagai jaringan asing. (Smeltzer
2018 dan bare,2017).
3) Lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas,
sebagai contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus
atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang dapat
menimbulkan destuksi sel pancreas. (Smeltzer 2018 dan
bare,2017)
b. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (DM TIPE II)
Menurut Smeltzel 2017 Mekanisme yang tepat yang menyebabkan
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II
masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam
proses terjadinya resistensi insulin. Faktor-faktor resiko :
1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas
65 th)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
8
4. Manifestasi Klinis
Menurut Sujono & Sukarmin (2017) manifestasi klinis pada penderita
DM, yaitu:
Gejala awal pada penderita DM adalah
a. Poliuria (peningkatan volume urine)
Jika kadar gula melebihi nilai normal , maka gula darah akan keluar
bersama urin,untuk menjaga agar urin yang keluar, yang
mengandung gula,tak terlalu pekat, tubuh akan menarik air
sebanyak mungkin ke dalam urin sehingga volume urin yang keluar
banyak dan kencing pun sering
b. Polidipsia (peningkatan rasa haus)
akibat volume urine yang sangat besar dan keluarnya air yang
menyebabkan dehidrasi ekstrasel. Dehisrasi intrasel mengikuti
dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdifusi keluar sel
mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke plasma yang
hipertonik (sangat pekat). Dehidrasi intrasel merangsang
pengeluaran ADH (antidiuretic hormone) dan menimbulkan rasa
haus.
c. Polifagia (peningkatan rasa lapar).
Sejumlah kalori hilang kedalam air kemih, penderita mengalami
penurunan berat badan. Untuk mengkompensasi hal ini penderita
seringkali merasa lapar yang luar biasa.
d. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
pasien diabetes lama, katabolisme protein diotot dan ketidakmampuan
sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
Gejala lain yang muncul
a. Peningkatan angka infeksi akibat penurunan protein sebagai bahan
pembentukan antibody, peningkatan konsentrasi glukosa disekresi
mukus, gangguan fungsi imun dan penurunan aliran darah pada
penderita diabetes kronik.
9
6. Anatomi Fisiologi
Pulau langerhans
a. Pemeriksaan Darah
No Pemeriksaan Normal
1. Gula darah sewaktu >200 mg/dl
2. Gula darah puasa >140 mg/dl
3. Gula darah 2 jam setelah makan >200 mg/dl
c. Urine
d. Kultur pus
3) Penyakit Ateroskerosis
1. PENGKAJIAN
b. Keluhan utama
6) Pemeriksaan Fisik
b) Sirkulasi
c) Integritas ego
d) Eliminasi
f) Neurosensori
g) Pernapasan
h) Gastro intestinal
i) Muskulo skeletal
j) Integumen
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. PERENCANAAN
Intervensi :
3) Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt,
osmolalitas urin)
Intervensi :
Intervensi :
4. IMPLEMNENTASI
5. EVALUASI
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. Tebet Barat Dalam
Pendidikan : SLTA
Status : WNI
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 07/07/2022
Tanggal Pengkajian : 08/07/2022
Diagnosa medis : DM
No. RM : A024980
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 63
Jenis kelamin : Laki Laki
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Hubungan dengan pasien : Suami
30
31
2. Anamnesa
a. keluhan utama
klien mengeluh nyeri pada telapak kaki kiri
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada telapak kaki kiri,nyeri terasa seperti
tersayat, nyeri dirasakan apabila luka terkena cairan atau di sentuh, skala
nyeri 4 (1-10).pasien juga mengatakan lemas dan pusing dan mual.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat Diabetes Melitus.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang mempunyai
penyakit menular atau menurun.
e. Obat dari rumah : Tidak ada
f. Riwayat penggunaan obat pengencer darah : tidak ada
g. Riwayat alergi : tidak ada
h. Nyeri : Ada (Pada luka di telapak kaki kiri)
i. Riwayat tranfusi darah : tidak ada
j. Golongan darah :-
k. Riwayat kemotherapi : tidak ada
l. Riwayat merokok : tidak ada
m. Riwayat minum minuman keras : tidak ada
n. Riwayat penggunaan obat penenang : tidak ada
o. Riwayat pernikahan : menikah
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. GCS : 15 ( E: 4 M:6 V:5)
d. Tanda vital
TD : 131/95 mmhg
Suhu : 36,7
32
Nadi : 86 x /mnt
Pernafasan 20
Saturasi oksigen : 97 – 98%
e. Antropometri
BB : 55 kg
TB : 160 em
IMT : 21,4
LK : tidak diukur
LD : tidak diukur
LP : tidak diukur
f. Pengkajian persistem dan pengkajian fungsional
Pengkajian Hasil pemeriksaan fisik
Persistem/fungsi
Sistem susunan saraf a. Kepala : Normal tidak terdapat benjolan
pusat b. Ubun ubun : Datar (TAK)
c. Wajah : Simetris
d. Leher : Tidak terdapat peningkatan jvp
e. Kejang : TAK
f. Sensorik : Dapat merasakan rangsangan
g. Motorik :
Sistem penglihatan / mata a. Gangguan penglihatan :
b. Posisi mata : Simetris
c. Pupil : Isokor
d. Kelopak mata : TAK
e. Konjungtiva : ananemis
f. Sclera : unikterik
g. Alat bantu penglihatan : tidak memakai
alat bantu
33
Sistem pernafasan
a. Pola nafas : Normal
b. Retraksi : Tidak ada
c. Jenis pernafasan : Dada
d. Irama nafas : Nafas teratur
e. Terpasang wsd : Tidak
f. Kesulitan bernafas : Tidak
g. Batuk dan sekresi : Tidak
h. Warna sputum : Tak
i. Suara nafas : Vesikuler
j. Perkusi : Sonor
No Kriteria SKOR
0 1 2 3
1. Penurunan Berat badan > 0
sebesar 5%
2. Penurunan asupan
makanan dari kebutuhan
dalam seminggu terakhir :
3. Ada penyakit penyerta / 0
kebutuhan khusus
4. Usia pasien < 70 tahun 0
(skor 0) > 70 tahunan
(skor 1)
Skor total
37
9. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah
Tanggal 07/07/2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai
Pemeriksaan Normal
Hati
18,40 < 32
SGOT
22,90 < 31
SGPT
Ginjal
94,16 10.00 – 43.00
Ureum
1.12 0,50 – 0,90
Kreatinin
Elektrolit
140,4 135 – 155
Natrium
4,31 3.6 – 5.5
Kalium
111,9 96 – 111
Clorida
Serologi <6.0 <6.0
CRP
kuantitatip
Therapi :
1. Omeprazol (extra)
2. Ondansetron (extra)
3. Ketorolac 3x30 mg
39
4. Ceftriaxone 3x1 gr
5. Novorapid 3x18 ui
6. Lantus 1x 26 ui (pagi)
Analisa data
09 JULI 2022
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Peningkatan gula Nyeri akut
- pasien mengatakan nyeri darah (SDKI,hal 172,
seperti tersayat pada telapak D.0077)
kaki kiri Gangguan fungsi
DO : imun
- klien tampak meringis
kesakitan saat dilakukan
Infeksi,gangguan
pembersihan luka oleh penyembuhan
dokter luka
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI
TANDA
WAKTU IMPLEMENTASI
TANGAN
08/07/2022 Randi
07:30 - Melakukan validasi data
08:00 - Melakukan observasi ttv dan k/u pasien
10:00 - Membantu pasien dan keluarga dalam melakukan
adl
Respon : keluarga dan pasien kooperatif
12:00 - Memotivasi pasien untuk makan dan minum yang
cukup
13:00 - Memotivasi pasien untuk istirahat
09/07/2022 Randi
43
Randi
11/07/2022
07:30 - Melakukan validasi data
08:00 - Melakukan observasi ttv dan k/u pasien
10:00 - Membantu pasien dan keluarga dalam melakukan
adl
Respon : keluarga dan pasien kooperatif
12:00 - Memotivasi pasien untuk makan dan minum yang
cukup
13:00 - Memotivasi pasien untuk istirahat
E. EVALUASI
Tanggal /
Evaluasi TTD
waktu
08/07/2022 S: Randi
13.00 - Klien mengatakan masih merasa nyeri telapak kaki
sebelah kiri
- Klien mengatakan nyeri pada telapak kaki kiri dan
mengatakan kulit terkelupas
O:
- Sekali-kali klien tampak meringis
- Luka tampak basah
- Luka tampak kemerahan
44
A:
- masalah nyeri belum teratasi
- gangguan integritas kulit belum teratasi
P:
Intervensi DX 1,DX2 dilanjutkan
09/07/2022 S: Randi
13.00 - Klien mengatakan masih merasa nyeri telapak kaki
sebelah kiri
- Klien mengatakan nyeri pada telapak kaki kiri dan
mengatakan kulit terkelupas
O:
- Sekali-kali klien tampak meringis
- Luka tampak basah
- Luka tampak kemerahan
- Telapak kaki kiri tampak bengkak
TD: 128/85 mmhg
Suhu: 36,5
Nadi: 88 x /mnt
Pernafasan : 20
SPO2: 97 %
A:
- masalah nyeri belum teratasi
- gangguan integritas kulit belum teratasi
P:
45
11/07/2022 S: Randi
13.00 - klien mengatakan nyeri berkuang
O:
- Sekali-kali klien tampak meringis
- Luka tampak basah
- Luka tampak kemerahan
- Telapak kaki kiri tampak bengkak
TD: 127/90 mmhg
Suhu: 36,5
Nadi: 87 x /mnt
Pernafasan : 20
SPO2: 97 %
A:
- masalah nyeri belum teratasi
- gangguan integritas kulit belum teratasi
P:
Intervensi DX 1,DX dilanjutkan
46
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
47
48
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI
kolaborasi sesuai dengan teori, yang dapat dilakukan dengan cara upaya
kuratif (pengobatan) dengan melkukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi pengobatan mencegah komplikasi.
E. EVALUASI
A. Kesimpulan
50
DAFTAR PUSTAKA
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI PPNI DPP
51