Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DENGAN HIPERTENSI

PADA KEHAMILAN

Dosen: Sri Sumarni.S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh Kelompok 3:

Elisa Herliantina 719621297

Afiatus Shalehah 719621286

Navila Hidayaturrahma 719621288

Irham Kholilulloh 719621300

Azep Irawan Kusuma 719621291

Yulia Sofitri 719621293

Imam Hanafi 719621296

Dyaurrahman Faiq 719621289

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Makalah Pendamping Materi Ajar Asuhan
Keperawatan Gawat Darurat Dengan Hipertensi pada Kehamilan” ini disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah kegawatdarutatan diprogram
studi ilmu keperawatan.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dimasa akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan
pembaca.

Sumenep, 30 maret 2022.

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3. Tujuan................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1. Definisi .............................................................................................................6
2.2. Etiologi..............................................................................................................7
2.3. Patofisiologi......................................................................................................7
2.4. Manifestasi Klinis............................................................................................7
2.5. Komplikasi........................................................................................................8
2.6. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................8
2.7. Penatalaksaan....................................................................................................9
2.8. Pencegahan......................................................................................................10
2.9. WOC Hipertensi pada Kehamilan................................................................11
2.10. Konsep Asuhan Keperawatan Hipertensi pada Kehamilan ......................12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................16
3.1. KASUS............................................................................................................16
3.2. Pengkajian sekunder......................................................................................16
3.3. Data Obyektif..................................................................................................16
3.4. ANALISA DATA..........................................................................................17
3.7. DIAGNOSA KEPERAWATAN..................................................................18
3.8. RENCANA KEPERAWATAN....................................................................20
BAB IV PENUTUP...............................................................................................21
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................21
4.2 Saran ...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, dimana keadaan tersebut


merupakan suatu fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita. Beberapa ibu
hamil tersebut bisa melewatinya dengan ceria hingga melahirkan, tetapi juga tidak
jarang yang mengalami masalah kesehatan dalam kehamilannya. Masalah
kesehatan yang sering muncul pada kehamilan salah satunya adalah hipertensi
dalam kehamilan (Yohanna, Yovita, & Yessica, 2011). Penyakit hipertensi dalam
kehamilan ini salah satunya diakibatkan oleh perubahan pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh darah yang terjadi sebelum kehamilan, komplikasi
selama masa kehamilan atau pada awal pasca partum. Perubahan kardiovaskuler
disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload dan penurunan cardiac preload,
sedangkan pada pembuluh darah terjadi vasokonstriksi arteriol, vasospasme
sistemik dan kerusakan pada pembuluh darah (Reeder, Martin, & Griffin, 2011).

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah sistol diatas
140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg atau peningkatan tekanan sistolik
sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolic sebesar 15 mmHg atau
lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam
jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan merupakan
5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi
mortalitas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013).

Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi dalam kehamilan diantaranya


primigravida, primipaternitas, umur, penyakit ginjal, riwayat hipertensi sebelum
kehamilan, hiperplasentosis, dan kegemukan. Mitayani (2011), mengungkapkan
beberapa faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan anak pertama,
kelompok sosial ekonomi rendah, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus,
riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya, dan yang lainnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
penyakit hipertensi dalam kehamilan dengan melakukan deteksi dini pada wanita
yang diketahui memiliki faktor risiko tersebut. Cara ini merupakan upaya yang

4
dilakukan untuk mengurangi masalah kesehatan yang dialami ibu hamil dengan
hipertensi tersebut (Reeder dkk, 2011). Masalah kesehatan yang mungkin terjai
pada ibu hamil dengan hipertensi adalah nyeri, perubahan perfusi jaringan, risiko
cedera, kelebihan volume cairan dn lain-lain. Rencana tindakan yang dapat
dilakukan pada ibu hamil yang menunjukkan gejalan awal hipertensi adalah
pemantauan nadi dan tekanan darah, berkolaborasi dalam memberikan obat anti
hipertensi, menganjurkan ibu melakukan tirah baring dengan posisi miring kiri
(Mitayani, 2011).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian hipertensi pada kehamilan ?

2. Apa etiologi hipertensi pada kehamilan ?

3. Bagaimana Patofisiloginya hipertensi pada kehamilan ?

4. Apa Penyebab hipertensi pada kehamilan?

5. Bagaimana Penatalaksanaan medis hipertensi pada kehamilan ?

6. Bagaimana Asuhan keperawatan?

1.3. Tujuan

1. Tujuan umum

Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan


hipertensi.

2. Tujuan khusus

a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada ibu hamil dengan


hipertensi

b. Mampu mendeskripsikan rumusn diagnose pada ibu hamil dengan


hipertensi.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya yang
berlebihan dan tension artinya tekanan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah secara kronis yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian.
Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diasolik >90 mmHg. Hipertensi karena
kehamilan yaitu hipertensi yang terjadi karena atau pada saat kehamilan, dapat
mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya terjadi pada usia kehamilan
memasuki 20 minggu (Rukiyah & Yulianti, 2010).

Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang


abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap
stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Muhaimin, 2008).

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah sistol diatas
140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg atau peningkatan tekanan sistolik
sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolic sebesar 15 mmHg atau
lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam
jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan merupakan
5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi
mortalitas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013).

2.2. Etiologi

Pada dasarnya penyebabnya belum diketahui. Faktor risiko yang terkait


dengan perkembangan hipertensi pada kehamilan :

a. Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan


beberapa obat hormone, termasuk beberapa obat antiradang secara terus

6
menerus dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan
darah dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.

b. Congenital

c. Kehamilan dengan jenis besar

d. Obesitas

2.3. Klasifikasi

Klafikasi yang banyak dipakai di luar negri maupun di Indonesia antara lain :

1. Hipertensi kronis

2. Preeklamasi dan eklamasi

3. Hipertensi transian

2.3. Patofisiologi

Secara fisiologis wanita hamil mengalami perubahan pada sistem


kardiovaskuler yaitu pada kehamilan trimester dua terjadi penurunan tekanan
sistolik rata-rata 5 mmHg dan tekanan diastolic 10 mmHg dan normal kembali
pada trimester 3. Tekanan darah meningkat 4-5 hari setelah persalinan, rata-rata 6
mmHg untuk sistolik dan 4 mmHg untuk diastolic. Kehamilan 8 minggu dan
puncak 20-30 minggu, terjadi pertahanan perier bawah pada usia trimester
pertama. Volume darah meningkat sebesar 40%, terjadi peningkatan aktifitas
sistem rennin angiotensis.

2.4. Manifestasi Klinis

1. Hipertensi Kronik

a. Menderita hipertensi sebelum hamil atau usia kehamilan

7
sebelum 30 minggu.

b. Tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.

c. Tidak ada proteinuria

d. Kadar asam urat serum normal

2. Preeklamasi dan eklamasi

a. Preeklamasi : ditandai dengan gejala trias hipertensi, edema,


dan proteinuria. Pada pre eklamasi ringan tidak dijumpai
gejala-gejala obyektif. Tanda dan gejala preeklamasi yang
disusun dengan serangan kejang menandakan adanya eklamasi.

b. Eklamasi : gejalanya sama dengan preeklamasi ditambah


dengan adanya kejang atau konvulsi atau koma. Konvulsi
dapat muncul didahului gangguan klinis eklampsia.

2.5. Komplikasi

Purwaningsih & Fatmawati (2010) dan Mitayani (2011), menebutkan


beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam kehamilan
pada ibu dan janin.

Pada ibu :

a. Eklampsia

b. Preeklampsia berat

c. Solusio plasenta

d. Kelainan ginjal

e. Perdarahan subkapsula hepar

f. Kelainan pembekuan darah, dll.

Pada janin :

8
a. Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus

b. Kelahiran premature

c. Asfiksia neonatorum

d. Kematian dalam uterus

e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal

2.6. Pemeriksaan Penunjang

- Pemeriksaan laboratorium

1. Pemeriksaan darah prifer lengkap

2. Elektrolit

3. Asam urat

4. Enzim liver

5. Protein urin dengan dipstick dan specimen urin 24 jam

6. Gula darah sewaktu

- Radiologi

1. Ultrasonografi : bisa ditemukan retardasi pertumbuhan janin intrauterus,


pernapasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan
ketuban sedikit.

2. Kardiotografi : diketahui denyut jantung janin lemah.

2.7. Penatalaksaan

Penatalaksanaan hipertansi pada kehamilan :

1. Anjurkan melakukan latihan isotonic dengan cakup istirahat baring

2. Hindari konsumsi garam yang berlebihan

9
3. Hindari kafein, merokok dan alkohol

4. Diet makanan yang sehat dan seimbang

5. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan


USG

6. Pemeriksaan aktifitas fisik

7. Kolaborasi pemberian anti hipertensi

2.8. Pencegahan

Cara mencegah hipertensi pada kehamilan yaitu :

1. Lakukan cek kesehatan saat merencanakan kehamilan : pengecekan


kesehatan ini bertujuan untuk menghindari berbai gangguan kesehatan
yang rentan dialami saat menjalani kehamilan

2. Rutin lakukan pemeriksaan saat menjalani kehamilan : hipertensi saat


kehamilan merupakan penyakit yang berbahaya disebabkan gejala yang
muncul umumnya tidak disadari, oleh karena itu kita harus rutin
memeriksakan kandungan.

3. Konsumsi makanan sehat dan bergizi : ibu hamil sebaiknya


mengonsumsi makanan yang mengandung potassium, magnesium, serta
serat untuk mengontrol tekanan darah.

4. Hindari kondisi stress : hindari stress yang terlalu tinggi dengan cara
melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan.

5. Hindari rokok dan alcohol : dikarenakan kandungan alkohol dan rokok


dapat meningkatkan tekanan darah.

6. Hindari kenaikan berat badan berlebihan : atur porsi makan sesuai


dengan kebutuhan dan perhatikan asupan gizi yang masuk dalam tubuh.

10
2.9. WOC Hipertensi pada Kehamilan

Umur Jenis kelamin Gaya hidup obesitas

hipertensi

Kerusakan vaskuler pembuluh darah

Perubahan struktur

Penyumbatan pembuluh darah

vasokonstriksi

Gangguan sirkulasi

B1 B2 B3 B4 B5 B6
Breathing Blood atau Sensori otak Sistem Sistem bone
pernafasan darah orologi pencerna

ginjal
Pembuluh darah koronerr Resistensi
Umur pembuluh
Vasokontriks
darah otak
i pembuluh
meningkat
darah ginjal
bvasokonstruksir Iskemi
miocard

Afterload Blood flow


meningkat Mk nyeri
menurun

Mk Mk
gangguan edema
pola tidur 11
Mk
penurunan Retensi na
2.10. KONSEP
jantung ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN

A. PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama. Umur jenis kelamin alamat pendidikan dll.
b. Riwayat Kesehatan
• Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi oedem pusing nyeri
epigastrum mual muntah penglihatan kabur
• Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal anemia vaskuler esensial
hipertensi kronik DM.
• Riwayat keluargan : apakah ada sebelumnya keluarga yang menderita
hepertensi.
c. Pola/ Fungsi Kesehatan (Gordon)
a. Sirkulasi : Peningkatan tekanan darah meenetap melebihi nilai dasar setelah 20
Minggu kehamilan. Riwayat hepertensi kronis Nadi mungkin menurun. Dapat
mengalami memar spontan.
b. Eliminasi : Fungsi ginjal menurun
c. Makanan dan cairan : Mual, Muntah, Penambahan BB (0.9072kg) atau lebih
dalam 1 Minggu malnutrisi
d. Keamanan : Ketidaksesuaian rh mungkin ada
e. Seksualitas : Primigravida gestasi multiple hidramnio molahidatidosa hidrop
vetalis. Gerakan bayi mungki berkuran tanda-tanda aborsi plasenta mungkin ada
f. Penyuluhan : Remaja (umur di bawah 15 tahun dan primigravida lansia usia
diatas 35 tahun beresiko tinggi).
g. Neurosensori : Pusing sakit kepala frontal diplopia penglihatan kabur
hiperrefleksia kacau mental tonik kehilangan kesadaran pemeeriksaan
funduskkopi dapat menunjukan edema dan.
h. Nyeri/ketidaknyamanan
i. Nyeri epigastrum

12
j. Pernapasan
Pernapasan mungkin kurang dari 14X/menit
k. Pola nutrisi : jenis makanan yang di konsumsi baik makanan pokok maupun
selingan.
l. Psikososial spiritual : emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan
oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam waktu 24 jam
2. Palpasi : untuk mengetahui TFU letak janin lokasi edema
3. Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
4. Perkusi : untuk mengetahui reflex patella sebagai syarat pemberian SM ( jika
reflex+)
5. Pemeriksaan penunjang :
a. Tanda vital yang diukur dalam posisi berbaring atau tidur diukur 2 kali dengan
interval 6 jam
b. Hematokrit menurun. BJ urine meningkat. Serum kreatinin meningkat. Uric
acid biasanya>7mg/100 Ml.
c. Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/nggk
d. Tingkat kesadaran : penurunan GCS sebagai adanya kelainan otak.
e. USG : untuk mengetahui keadaan janin
f. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
C. KELUARGA BERENCANA
Kaji mengenai pengetahuan klientang KB apakah klien setuju. Apakah klien
menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put
sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah.
B. Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder
terhadap penurunan cardiac out put

13
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

3.1.1 Identitas

Nama pasien : Ny. S

Umur : 28 tahun

Suku/Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu RT

Alamat : Jl. Mawar

Status perkawinan : Menikah

Nama suami : Tn, X

Umur : 30 tahun

Suku/Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SE

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl. Mawar

Status Perkawinan : Menikah

14
Pola pemenuhan kebutuhan

1. Cairan Jumlah cairan yang diminum selama kehamilan : Menurun (5 gelas /


hari)

2.   Pola nutrisi
a. Frekwensi makan : x/hari
 b. Nafsu makan : ( √ ) baik ( ) tidak nafsu , alasan
c. Jenis makanan rumah : Nasi dengan lauk dan sayuran.
d. Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : (√ )
ada ( ) tidak ada, Bila ada sebutkan sebutkan : makanan
Udang

1. Eliminasi

 BAK

Frekuensi : 3x 24 jam

Warna : Kuning jernih

Keluhan : Tidak ada

 BAB

Frekuensi : 1x sehari

Warna : Kuning jernih

Konsistensi : Cair

Keluhan : Tidak ada

Pola Istirahat dan Tidur


Lama : 9 jam/hari

Keluhan : Tidak ada

2. Personal Hygien

Mandi : 2x/hari

Ganti pakaian : 2x/hari


Gosok gigi : 3x/hari
15
Keramas : 3x/minggu

3. Pola seksualitas

Frekuensi : 3x/minggu

Keluhan : Tidak ada

Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum
Keadaan : Baik
umum
: Sopor
Kesadaran
: Stabil
Status
emisional :
Tanda Vital
Tekanan : Nadi : 83x/menit
Darah 140/90mmHg

Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,50c


BB : 52kg TB : 155 cm

2. Pemeriksaan fisik

 Kepala :Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan abnormal,tidak ada


nyeri tekan

 Wajah :Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,tidak pucat,tidak ada
cloasma gravidarum.

 Mata :Simetris, tidak ada secret,sclera putih konjungtiva merah muda

 Hidung :Simetris. Tidak ada polip. Tidak ada secret, tidak ada gerak
cuping hidung saat bernafas
 Mulut :Simetris. Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan gusi, lidah bersih.
 Telingga:Simetris, tidak ada serumen, Pendengaran baik.

 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
16
 Payudara :Simetris, putting susu menonjol, areola mammae
hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.

 Abdomen :Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas


luka, tidak ada bekas operasi, tidak ada linea nigra, tidak ada linea alba,
tidak ada striae gravidarum.

ANALISA DATA

N Data Etiologi Masalah


o
.
1DS: klien mengatakan tampak Penurunan kardiak out put Gangguan perfusi
.pusing sekunder terhadap jaringan
DO: vasospasme otak.
 Klien tampak meringis pembuluh
kesakitan akibat darah
nyeri/sakit kepala
 Klien tampak pusing

- dan gelisah

17
3DS : Kerusakan fungsi Kelebihan volume
.DO : glumerolus
cairan.
 Klien tampak odema di sekunder terhadap
kaki, tangan dan penurunan
kelopak mata
cardiac out put
 BB klien tampak

menignkat

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put sekunder
terhadap vasopasme pembuluh darah.

2. Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder terhadap


penurunan cardiac out put
.

18
RENCANA KEPERAWATAN

N
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
kriteria hasil
o
1Gangguan perfusi Perfusi jaringan otak
- Monitor perubahan tiba-tiba
jaringan otak b/d adekuat dan tercapai
atau gangguan mental
penurunan cardia out optimal
kontinu ( cemas, bingung,
put sekunder terhadap
Kriteria hasil : pingsan, letargi)
vasopasme pembuluh
darah - Keluhan nyeri pada - Obsevasi adanya pucat,
kepala tidak sianosis, belang, kulit dingin/
lembab, cacat kekuatan nadi
- ada, bebas nyeri /
perifer.
ketidak -nyamanan.
- Kaji tanda Homan ( nyeri
- GCS : E4V5M6,
pada betis dengan posisi
pasien sadar /
dorsofleksi ) eritema, edema
- terorientasi baik.
- Dorong latihan kaki aktif /
- TD sistolik ≤ 140 pasif
mmHg,
- Pantau pernafasan
- TD sistolik ≤ 90
- Kaji fungsi GI, catat
mmHg.
anoreksia, penurunan bising
- Vital sign dalam batas usus, muntah/mual, distaensi
yang dapat diterima, abdomen, kontipasi
nadi perifer kuat.
- Pantau masukan dan
- Intake output perubahan keluaran
seimbang, tidak ada
oedem.
- Akral terasa hangat.
- Sianosis (-)
2 Kelebihan volume Kelebihan volume cairan
- Auskultasi bunyi nafas akan
cairan fungsi teratasi.
adanya krekels.
glomerulus sekunder
Kriteria hasil :
terhadap penurunan - Catat adanya DVJ, adanya
Cardiac output. - Balance cairan masuk edema dependen
dan keluar
- Ukur masukan atau keluaran,
- Vital sign dalam batas catat penurunan pengeluaran,
yang diterima sifat konsentrasi, hitung
keseimbangan cairan.
- Tanda-tanda edema
19
tidak ada - Pertahankan pemasukan total
cairan 2000 cc/24 jam dalam
- Suara nafas bersih
toleransi kardiovaskuler.
- Berikan diet rendah natrium
atau garam
- Delegatif pemberian diuretik.

20
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastole
diatas 90 mmHg atau peningkatan tekanan sistolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolic
sebesar 15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka
waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013).

Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi dalam kehamilan diantaranya primigravida, primipaternitas,
umur, penyakit ginjal, riwayat hipertensi sebelum kehamilan, hiperplasentosis, dan kegemukan. Mitayani
(2011), mengungkapkan beberapa faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan anak pertama,
kelompok sosial ekonomi rendah, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, riwayat hipertensi pada
kehamilan sebelumnya, dan yang lainnya.

4.2 Saran

Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis mengharapkan saran
atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini bisa mendekati kata sempurna.

21
DAFTAR PUSTAKA

 Alatas, Haidar. “Hipertensi pada Kehamilan.” Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah
Herbal, Kedokteran dan Kesehatan 2.2 (2019): 27-51

 Novia Sari, Litta. “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hipertensi Dalam Kehamilan.” KTI DIII
Kebidanan Sari Mulia (2015).

22
23
24

Anda mungkin juga menyukai