PADA KEHAMILAN
Oleh Kelompok 3:
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Makalah Pendamping Materi Ajar Asuhan
Keperawatan Gawat Darurat Dengan Hipertensi pada Kehamilan” ini disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah kegawatdarutatan diprogram
studi ilmu keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dimasa akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan
pembaca.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3. Tujuan................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1. Definisi .............................................................................................................6
2.2. Etiologi..............................................................................................................7
2.3. Patofisiologi......................................................................................................7
2.4. Manifestasi Klinis............................................................................................7
2.5. Komplikasi........................................................................................................8
2.6. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................8
2.7. Penatalaksaan....................................................................................................9
2.8. Pencegahan......................................................................................................10
2.9. WOC Hipertensi pada Kehamilan................................................................11
2.10. Konsep Asuhan Keperawatan Hipertensi pada Kehamilan ......................12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................16
3.1. KASUS............................................................................................................16
3.2. Pengkajian sekunder......................................................................................16
3.3. Data Obyektif..................................................................................................16
3.4. ANALISA DATA..........................................................................................17
3.7. DIAGNOSA KEPERAWATAN..................................................................18
3.8. RENCANA KEPERAWATAN....................................................................20
BAB IV PENUTUP...............................................................................................21
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................21
4.2 Saran ...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
3
BAB I PENDAHULUAN
Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah sistol diatas
140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg atau peningkatan tekanan sistolik
sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolic sebesar 15 mmHg atau
lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam
jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan merupakan
5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi
mortalitas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
penyakit hipertensi dalam kehamilan dengan melakukan deteksi dini pada wanita
yang diketahui memiliki faktor risiko tersebut. Cara ini merupakan upaya yang
4
dilakukan untuk mengurangi masalah kesehatan yang dialami ibu hamil dengan
hipertensi tersebut (Reeder dkk, 2011). Masalah kesehatan yang mungkin terjai
pada ibu hamil dengan hipertensi adalah nyeri, perubahan perfusi jaringan, risiko
cedera, kelebihan volume cairan dn lain-lain. Rencana tindakan yang dapat
dilakukan pada ibu hamil yang menunjukkan gejalan awal hipertensi adalah
pemantauan nadi dan tekanan darah, berkolaborasi dalam memberikan obat anti
hipertensi, menganjurkan ibu melakukan tirah baring dengan posisi miring kiri
(Mitayani, 2011).
1.3. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya yang
berlebihan dan tension artinya tekanan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah secara kronis yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian.
Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diasolik >90 mmHg. Hipertensi karena
kehamilan yaitu hipertensi yang terjadi karena atau pada saat kehamilan, dapat
mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya terjadi pada usia kehamilan
memasuki 20 minggu (Rukiyah & Yulianti, 2010).
Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah sistol diatas
140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg atau peningkatan tekanan sistolik
sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolic sebesar 15 mmHg atau
lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam
jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan merupakan
5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi
mortalitas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013).
2.2. Etiologi
6
menerus dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan
darah dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
b. Congenital
d. Obesitas
2.3. Klasifikasi
Klafikasi yang banyak dipakai di luar negri maupun di Indonesia antara lain :
1. Hipertensi kronis
3. Hipertensi transian
2.3. Patofisiologi
1. Hipertensi Kronik
7
sebelum 30 minggu.
2.5. Komplikasi
Pada ibu :
a. Eklampsia
b. Preeklampsia berat
c. Solusio plasenta
d. Kelainan ginjal
Pada janin :
8
a. Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus
b. Kelahiran premature
c. Asfiksia neonatorum
- Pemeriksaan laboratorium
2. Elektrolit
3. Asam urat
4. Enzim liver
- Radiologi
2.7. Penatalaksaan
9
3. Hindari kafein, merokok dan alkohol
2.8. Pencegahan
4. Hindari kondisi stress : hindari stress yang terlalu tinggi dengan cara
melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan.
10
2.9. WOC Hipertensi pada Kehamilan
hipertensi
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
B1 B2 B3 B4 B5 B6
Breathing Blood atau Sensori otak Sistem Sistem bone
pernafasan darah orologi pencerna
ginjal
Pembuluh darah koronerr Resistensi
Umur pembuluh
Vasokontriks
darah otak
i pembuluh
meningkat
darah ginjal
bvasokonstruksir Iskemi
miocard
Mk Mk
gangguan edema
pola tidur 11
Mk
penurunan Retensi na
2.10. KONSEP
jantung ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN
A. PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama. Umur jenis kelamin alamat pendidikan dll.
b. Riwayat Kesehatan
• Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi oedem pusing nyeri
epigastrum mual muntah penglihatan kabur
• Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal anemia vaskuler esensial
hipertensi kronik DM.
• Riwayat keluargan : apakah ada sebelumnya keluarga yang menderita
hepertensi.
c. Pola/ Fungsi Kesehatan (Gordon)
a. Sirkulasi : Peningkatan tekanan darah meenetap melebihi nilai dasar setelah 20
Minggu kehamilan. Riwayat hepertensi kronis Nadi mungkin menurun. Dapat
mengalami memar spontan.
b. Eliminasi : Fungsi ginjal menurun
c. Makanan dan cairan : Mual, Muntah, Penambahan BB (0.9072kg) atau lebih
dalam 1 Minggu malnutrisi
d. Keamanan : Ketidaksesuaian rh mungkin ada
e. Seksualitas : Primigravida gestasi multiple hidramnio molahidatidosa hidrop
vetalis. Gerakan bayi mungki berkuran tanda-tanda aborsi plasenta mungkin ada
f. Penyuluhan : Remaja (umur di bawah 15 tahun dan primigravida lansia usia
diatas 35 tahun beresiko tinggi).
g. Neurosensori : Pusing sakit kepala frontal diplopia penglihatan kabur
hiperrefleksia kacau mental tonik kehilangan kesadaran pemeeriksaan
funduskkopi dapat menunjukan edema dan.
h. Nyeri/ketidaknyamanan
i. Nyeri epigastrum
12
j. Pernapasan
Pernapasan mungkin kurang dari 14X/menit
k. Pola nutrisi : jenis makanan yang di konsumsi baik makanan pokok maupun
selingan.
l. Psikososial spiritual : emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan
oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi : edema yang tidak hilang dalam waktu 24 jam
2. Palpasi : untuk mengetahui TFU letak janin lokasi edema
3. Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
4. Perkusi : untuk mengetahui reflex patella sebagai syarat pemberian SM ( jika
reflex+)
5. Pemeriksaan penunjang :
a. Tanda vital yang diukur dalam posisi berbaring atau tidur diukur 2 kali dengan
interval 6 jam
b. Hematokrit menurun. BJ urine meningkat. Serum kreatinin meningkat. Uric
acid biasanya>7mg/100 Ml.
c. Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/nggk
d. Tingkat kesadaran : penurunan GCS sebagai adanya kelainan otak.
e. USG : untuk mengetahui keadaan janin
f. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
C. KELUARGA BERENCANA
Kaji mengenai pengetahuan klientang KB apakah klien setuju. Apakah klien
menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put
sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah.
B. Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus sekunder
terhadap penurunan cardiac out put
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
3.1.1 Identitas
Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu RT
Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SE
Pekerjaan : Guru
14
Pola pemenuhan kebutuhan
2. Pola nutrisi
a. Frekwensi makan : x/hari
b. Nafsu makan : ( √ ) baik ( ) tidak nafsu , alasan
c. Jenis makanan rumah : Nasi dengan lauk dan sayuran.
d. Makanan yang tidak disukai /alergi/pantangan : (√ )
ada ( ) tidak ada, Bila ada sebutkan sebutkan : makanan
Udang
1. Eliminasi
BAK
Frekuensi : 3x 24 jam
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : Cair
2. Personal Hygien
Mandi : 2x/hari
3. Pola seksualitas
Frekuensi : 3x/minggu
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan : Baik
umum
: Sopor
Kesadaran
: Stabil
Status
emisional :
Tanda Vital
Tekanan : Nadi : 83x/menit
Darah 140/90mmHg
2. Pemeriksaan fisik
Wajah :Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,tidak pucat,tidak ada
cloasma gravidarum.
Hidung :Simetris. Tidak ada polip. Tidak ada secret, tidak ada gerak
cuping hidung saat bernafas
Mulut :Simetris. Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan gusi, lidah bersih.
Telingga:Simetris, tidak ada serumen, Pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
16
Payudara :Simetris, putting susu menonjol, areola mammae
hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
ANALISA DATA
- dan gelisah
17
3DS : Kerusakan fungsi Kelebihan volume
.DO : glumerolus
cairan.
Klien tampak odema di sekunder terhadap
kaki, tangan dan penurunan
kelopak mata
cardiac out put
BB klien tampak
menignkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put sekunder
terhadap vasopasme pembuluh darah.
18
RENCANA KEPERAWATAN
N
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
kriteria hasil
o
1Gangguan perfusi Perfusi jaringan otak
- Monitor perubahan tiba-tiba
jaringan otak b/d adekuat dan tercapai
atau gangguan mental
penurunan cardia out optimal
kontinu ( cemas, bingung,
put sekunder terhadap
Kriteria hasil : pingsan, letargi)
vasopasme pembuluh
darah - Keluhan nyeri pada - Obsevasi adanya pucat,
kepala tidak sianosis, belang, kulit dingin/
lembab, cacat kekuatan nadi
- ada, bebas nyeri /
perifer.
ketidak -nyamanan.
- Kaji tanda Homan ( nyeri
- GCS : E4V5M6,
pada betis dengan posisi
pasien sadar /
dorsofleksi ) eritema, edema
- terorientasi baik.
- Dorong latihan kaki aktif /
- TD sistolik ≤ 140 pasif
mmHg,
- Pantau pernafasan
- TD sistolik ≤ 90
- Kaji fungsi GI, catat
mmHg.
anoreksia, penurunan bising
- Vital sign dalam batas usus, muntah/mual, distaensi
yang dapat diterima, abdomen, kontipasi
nadi perifer kuat.
- Pantau masukan dan
- Intake output perubahan keluaran
seimbang, tidak ada
oedem.
- Akral terasa hangat.
- Sianosis (-)
2 Kelebihan volume Kelebihan volume cairan
- Auskultasi bunyi nafas akan
cairan fungsi teratasi.
adanya krekels.
glomerulus sekunder
Kriteria hasil :
terhadap penurunan - Catat adanya DVJ, adanya
Cardiac output. - Balance cairan masuk edema dependen
dan keluar
- Ukur masukan atau keluaran,
- Vital sign dalam batas catat penurunan pengeluaran,
yang diterima sifat konsentrasi, hitung
keseimbangan cairan.
- Tanda-tanda edema
19
tidak ada - Pertahankan pemasukan total
cairan 2000 cc/24 jam dalam
- Suara nafas bersih
toleransi kardiovaskuler.
- Berikan diet rendah natrium
atau garam
- Delegatif pemberian diuretik.
20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastole
diatas 90 mmHg atau peningkatan tekanan sistolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolic
sebesar 15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka
waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013).
Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi dalam kehamilan diantaranya primigravida, primipaternitas,
umur, penyakit ginjal, riwayat hipertensi sebelum kehamilan, hiperplasentosis, dan kegemukan. Mitayani
(2011), mengungkapkan beberapa faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan anak pertama,
kelompok sosial ekonomi rendah, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, riwayat hipertensi pada
kehamilan sebelumnya, dan yang lainnya.
4.2 Saran
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis mengharapkan saran
atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini bisa mendekati kata sempurna.
21
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Haidar. “Hipertensi pada Kehamilan.” Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah
Herbal, Kedokteran dan Kesehatan 2.2 (2019): 27-51
Novia Sari, Litta. “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hipertensi Dalam Kehamilan.” KTI DIII
Kebidanan Sari Mulia (2015).
22
23
24