JANTUNG
KEPERAWATAN MATERNITAS
oleh
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT
JANTUNG
oleh
Dosen Pembimbing : Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. Mat
NIP 19820128 200801 2 012
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya berupa kemampuan untuk berpikir
serta menganalisis sehingga kami bisa menyelesaikan tentang masalah kesehatan
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung”.
Analisis jurnal ini berisikan kemampuan diri dalam menganalisis sebuah masalah
yang hasilnya bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembacanya.
Akhir kata kami menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna dari makalah
ini. Kami menyadari bahwa kami masih membutuhkan bimbingan mengingat
keterbatasan informasi, ilmu dan pengetahuan. Oleh sebab itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan analisis jurnal ini bisa
bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iiiii
BAB 5. PENUTUP............................................................................................... 33
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaska asuhan keperawatan dan mengurangi resiko kepada ibu
hamil dengan penyakit jantung.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian kehamilan dengan penyakit jantung
2. Menjelaskan penyebab dan resiko kehamilan dengan penyakit
jantung
3. Menjelaskan tanda dan gejala kehamilan dengan penyakit jantung
4. Menjelaskan prosedur diagnostik kehamilan dengan penyakit
jantung
5. Menjelaskan penatalaksanaan medis kehamilan dengan penyakit
jantung
6. Menjelaskan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit
jantung
1.4 Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan akan
peran dan fungsi perawat dalam menangani pasien ibu hamil dengan
penyakit jantung
2. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan bagi teman-teman dalam
melaksanakan peran dan fungsi perawat
BAB 2. TINJAUAN TEORI
3
4
f. Mortalitas Janin
Secara keseluruhan terdapat peningkatan resiko kematian
janin pada pasien penyakit jantung. Resiko kelangsungan hidup
janin terburuk pada sianosis dan obstruksi yang membatasi
curah jantung. Kadar hemoglobin dan saturasi oksigen
merupakan prediktor yang signifikan untuk menilai efek buruk
(baik pada ibu maupun pada janin).
g. Morbiditas Janin prematur dan pertumbuhan janin buruk
Komplikasi pada janin yang paling umum adalah retraksi
pertumbuhan
h. Cacat Jantung Bawaan Pada Anak
Potensi lesi jantung pada keturunan harus dipertimbangkan
sebelum konsepsi. Jika dua anak sebelumnya telah menderita
defek jantung, resiko anak ketiga untuk terkena defek jantung
juga adalah 5-10%.
i. Kehilangan Ibu Lebih Awal
Meskipun harapan hidup individual tidak dapat
diprediksikan secara akurat, resiko ini harus dipikirkan.
2.1.3 Tanda dan gejala
1. Tanda
a. Nadi : takikardi
b. Tekanan / palpasi vena jugularis meninggi
c. Impuls spical : impuls ganda
d. Auskultasi jantung
e. Auskultasi paru
f. Edema
g. Pulsus alternans
h. Suara paru kedua (P2)
i. Efusi pleura
j. Ascites
2. Gejala
a. Cepat merasa lelah
8
b. Jantungnya berdebar-debar
c. Sesak nafas apabila disertai sianosis
d. Edema tungkai atau terasa berat pada kehamilan
e. Mengeluh tetap bertambah besarnya rahim yang tidak sesuai.
2.1.4 Patofsiologi
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat
makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus
dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu banyaknya darah yang beredar
bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih berat. Karena itu
dalam kehamilan selalu terjadi perubahan dalam system kardiovaskular
yang biasanya masih dalam batas-batas fisiologik. Perubahan-
perubahan itu terutama disebabkan karena:
a. Hernia (hipovolemia), dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu
dan puncaknya pada umur kehailan ke 32-36 minggu.
b. Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong
diagfragma ke atas, ke kiri dan kedepan sehingga pembuluh-
pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan
putaran.
c. Volume plasma juga sebesar 22%. Dan saat terjadinya peningkatan
volume plasma berbeda dengan peningkatan volume sel darah
merah, hal ini mengakibatkan terjadinya anemia delusional
(pencairan darah). 12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan
volume plasma akibat imbibisi cairan ke ekstra vascular ke dalam
pembuluh darah, kemudian diikuti periode duresis pasca persalinan
merupakan penyesuaian nilai volume plasma seperti sebelum
hamil.
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi jantung yang
sakit tidak. Oleh karena itu dalam kehamilan frekuensi denyut jantung
meningkat dan nadi rata-rata 88x/menit dalam kehamilan 34-36
minggu. Dalam kehamilan lanjut prekordium mengalami pergeseran ke
kiri dan sering terdengar bising sistolik di daerah apeks dan katup
pulmonal. Penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang
9
Respon:
a. Pasien merasa lega ketika posisi pasien sudah terasa nyaman
b. Pasien mengikuti arahan perawat untuk bernafas pelan-pelan
c. Pasien mengatakan jika pasien merasa lebih tenang dan pola
nafas mulai teratur
2) Diagnosa keperawatan 2
Tindakan:
a. Mengkaji status fisisologis pasien yang menyebabkan
kelelahan yang sesuai dengan konteks usia dan perkembangan.
b. Menentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan
untuk menjaga ketahanan
c. Monitor intake atau asupan nutrisi untuk mengetahui sumber
energi yang adekuat
d. Mengajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik
menejemen waktu untuk mencegah kelelahan
Respon:
a. Pasien mengatakan jika kondisi saat kehamilan menjadi faktor
utama pasien muda lelah
b. Pasien mengurangi aktifitasnya dari setelah pemasangan katup
jantung prostetik sampai sadar akan kehamilannya
c. Pasien sudah mengurangi aktifitasnya selama masa kehamilan
3) Diagnosa keperawatan 3
Tindakan:
a. Memonitor TD, nadi, suhu dan pernafasan dengan tepat
b. Memonitor tekanan darah setelah pasien minum obat jika
memungkinkan
c. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan sebelum,
selama, dan setelah beraktivitas dengan tepat
d. Memonitor warna kulit, suhu dan kelembapan
e. Memeriksa secara berkala keakuratan instrumen yang
digunakan untuk perolehan data pasien
Respon:
16
Disfungsi endotial
Tubuh mengeluarkan
antibodi berlebihan
tidak dapat Desposisi makrofag
membedakan lipid
17
18
Asam laktat
Merangsang meningkat Resiko
medula penurunan
oblongata perfusi
Asidosis jaringan
jantung
Kompensasi
saraf Fungsi
simpatik ventrikel
terganggu
Ketidakefektifan
Gangguan jaringan perifer Tekanan paru-paru
fungsi
alveoli
Sesak nafas
Gangguan
pertukaran
gas Ancaman kesehatan
Ansietas
19
Ketidakefektivan pola
nafas
2. DS : Lelah Intoleransi
aktivitas
• Klien mengatakan
jika sesak nafasnya
Ketidakseimbangan
dirasakan semakin
antara suplai oksigen
lama semakin berat
dan kebutuhan tubuh
meski sedang
beristirahat
• Klien mengatakan Intoleransi aktivitas
jika dirinya mudah
lelah
DO :
• TD : 100/70 mmHg
21
dengan 2. Monitor
tekanan darah
Kriteria Hasil :
setelah pasien
1. Tekanan darah minum obat jika
mencapai angka memungkinkan
normal 110/80 – 3. Monitor
120/90 mmHg tekanan darah,
2. Ekstremitas atau nadi, suhu, dan
akral normal pernafasan
(hangat) sebelum,
3. Mulut menjadi selama, dan
lembab setelah
4. Konjungtiva beraktivitas
menjadi normal dengan tepat
(merah) 4. Monitor warna
kulit, suhu dan
kelembapan
5. Monitor akan
adanya kuku
dengan bentuk
clubbing
6. Periksa secara
berkala
keakuratan
instrumen yang
digunakan
untuk perolehan
data pasien
25
RR: 22x/menit
P: Lanjutkan Intervensi 1
P: Lanjutkan Intervensi 2
TD: 110/90mmHg
P: Lanjutkan Intervensi 3
BAB 4. ANALISIS JURNAL
29
kehamilan normal. Maka dari itu diperlukan
pengetahuan tentang komprehensif mengenai PJB
serta perubahan hemodinamik karena kehamilan.
Kematian ibu hamil akibat penyakit jantung dapat
diakibatkan secara langsung (komplikasi obstetri) dan
tidak langsung (penyakit yang memberat akibat
kehamilannya). Kehamilan pada wanita dengan
penyakit jantung tidak hanya menimbulkan risiko
kematian bagi ibu, tetapi juga morbiditas serius
seperti gagal jantung, stroke, dan aritmia jantung.
Beberapa faktor turut mempengaruhi tingginya angka
tersebut seperti onset dimulainya penyakit, derajat
beratnya penyakit, serta umur kehamilan saat lahir.
30
kehamilan saat lahir. Beberapa penelitian melaporkan
bahwa adanya gagal jantung dalam kehamilan
mengakibatkan tingginya persalinan prematur,
pertumbuhan janin terhambat, dan asfiksia.
31
pada umumnya dapat di toleransi dengan baik sampai
dengan kejadian overload yang menimbulkan
hipertensi pulmonal. Lalu pada kelompok tertentu
perlu diperhatikan tentang resiko aritma atrium akibat
pembesaran atrium stroke tromboemboli, dan
penyakit pembuluh darah paru yang akhirnya
mengarah ke pirau terbalik.
32
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler.
Wanita dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi
pengaruh timbal balik yang dapat merugikan kesempatan hidup wanita
tersebut dan pada calon bayi yang akan dilahirkan. Pada kehamilan dengan
jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan-
perubahan secara fisiologis.
Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :
a. Kelas I : Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
b. Kelas II : Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi
kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu.
c. Kelas III : Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya
dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu.
d. Kelas IV : Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan,
bekerjasama dengan kardiolog
Berdasarkan kasus yang telah diambil, seorang wanita berusia 39 tahun
dengan mengalami kelainan pada katup jantung mitral dan katub trikuspid
sejak usia 36 tahun. Penderita juga memiliki riwayat penyakit lain yakni asma
bronkhiale yang diderita sejak kecil..
Pada asuhan terhadap ibu hamil dengan penyakit jantung ditekankan pada
pemantauan kondisi fisik ibu dan monitoring keadaan umum, keefektifan pola
nafas, kebutuhan asupan nutrisi, dan vital sign. Asuhan keperawatan
mengenai pemberian pelayanan pada ibu hamil dengan penyakit jantung
dilakukan lewat perawatan dan monitoring berjalan dengan baik, sehingga
segala target dapat tercapai dan keadaan pasien menjadi lebih baik.
5.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pengetahuan tentang masalah
keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit jantung dapat diatasi dan
semakin menunjukkan peningkatan manajemen keperawatan. Selain itu masih
banyak keadaan ibu hamil dengan penyakit jantung yang masih belum
mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Hal inilah yang
33
34
Gusti, I., Surya, K., dkk. 2019. Karakteristik Pasien Hamil dengn Penyakit
Jantung di RSUP Sanglah Denpasar. Director Of Open Access Journals.
Volume 50, Number 3: 498-502.
Indriani, A., Rahardjo, B., & Tjahjono, C. T. (2018). Studi Kasus: Kehamilan
dengan dengan Katub Jantung Prostetik Mekanik dan Penggunaan
Antikoagulan. Journal of Issues in Midwifery, 2(1), 20-29.
Manuaba, Ida, Ayu, Candranita. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan
Obsteri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta: Penerbit Pelajar
Wijayati., Wibowo., 2013. Luaran Maternal dan Perinatal pada Hamil dengan
Penyakit Jantung di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Subbagian
Fetomaternal, Departemen Obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. RSUP dr Kariadi Semarang.
35