Anda di halaman 1dari 76

MAKALAH EVIDENCE BASED DALAM KEBIDANAN

(KEHAMILAN,RESUME DAN TABEL ARTIKEL DALAM KEHAMILAN

DOSEN PENGAMPU : Dr.Samsider Sitorus,SST.M.Kes

DISUSUN OLEH:

TANIA PANATA SIANIPAR (P07524419116)

KELAS :DIV-IIC

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

JURUSAN KEBIDANAN

TA. 2020/2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... iii

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 4


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 7

2.1. Pengertian kehamilan ......................................................................... 7

2.2. Gizi dalam kehamilan ........................ ................................................ 8

2.3 Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III................ 8

2.4. Faktor maternal yang mempengaruhi kejadian preeklamsia pada

Kehamilan ............................................................................................ 9

2.5. Penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi........................................ 10

2.6 Kejadian anemia pada ibu hamil ditinjau dari paritas usia................... 11

2.7. Pengetahuan tanda bahaya kehamilan dan perilaku perawatan kehamilan

Pada ibu hamil trimester III.................................................................. 12

2.8. Asuhan kebidanan ibu hail trimester II fisiologis dengan nyeri

Punggung............................................................................................... 13

2.9. Determinan kesehatan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan

Dengan pencapaian minimal kontak 4 kali (4k)..................................... 14

2.10. Hubungan usia hamil trimester III kecemasan menghadapi persalinan

Pada primigravida................................................................................... 15

2.11 Hubungan stres dengan kejadian insomnia pada ibu hamil....................... 16

2.13 Deteksi dini kehamilan beresiko............................................................... 17


2.14 determinan kesehatan ibu hamil tentang bahaya kehamilan dengan

Pencapaian kontak minimal 4 kali selama kehamilan( k4)...................... 18

2.15 pijat hamil sebagai terapi non farmakologi dalam penanganan

Ketidaknyamanan kehamilan trimester 3.............................................. 19

2.15 optimalisasi kelas ibu hamil sebagai upaya peninngkatan kesehatan

Masa kehamilan.................................................................................. 20

2.16 upaya preventif kehamilan remaja dengan pendidikan kesehatan

reproduksi pada remaja.................................................................... 20

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 21

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah evidence based
dalam kebidanan . Makalah ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai
bahan ajar untuk Mata Kuliah evidence based dalam Kebidanan bagi mahasiswa
yang mengikuti pendidikan DIV Kebidanan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari keterbatasan kami selaku penulis, oleh karena itu demi pengembangan
kreatifitas dan penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan saran dan
masukan dari pembaca maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta
pemaparannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak
yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan
makalah ini.Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca.Amin.

Purbatua,25 januari 2021

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan
normal dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) yaitu 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester
pertama mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua mulai dari bulan
keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga mulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Saifuddin, 2009). Kementrian Kesehatan Indonesia memperkirakan 20%
kehamilan akan mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat
mengancam jiwa, tetapi sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani
bila: 1) ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan; 2) tenaga kesehatan
melakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf
untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala
III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pascasalin; 3) tenaga kesehatan mampu
melakukan identifikasi dini komplikasi; 4) apabila komplikasi terjadi, tenaga
kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan
stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan; 5) proses rujukan efektif;
6)pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna (Kemenkes RI, 2014).Faktor risiko
ibu hamil dikelompokkan dalam 3 kelompok. Faktor risiko kelompok I antara lain
anak terkecil <2 tahun, grande multi, primi muda, primi tua perkawinan ≥4 tahun,
primi tua ≥35 tahun, anak terkecil <2tahun, primi tua sekunder, grande multi, umur
≥35 tahun, tinggi badan ≤145 cm, Riwayat Obstetri Jelek (ROJ) (pernah
keguguran, pernah persalinan prematur, lahir mati), riwayat persalinan dengan
tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, operasi sesar), persalinan lalu dengan
tindakan, riwayat sesar. Kelompok II antara lain kehamilan dengan anemia,
malaria, pre-eklampsi ringan, tuberkulosa paru, payah jantung, diabetes melitus,
HIV/AIDS, toksoplasmosis, hamil kembar. Kelompok III antara lain pre-eklampsi
berat/eklampsi dan perdarahan antepartum (Rochjati, 2011).
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan
persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Kualitas
pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan
janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas (Kemenkes, 2010).
Kunjungan ANC yang tinggi diharapkan dapat membantu menurunkan komplikasi
maternal dan neonatal serta kematian ibu dan anak melalui pendeteksian dini
kehamilan berisiko tinggi (Kemenkes RI, 2014).

Penelitian yang dilakukan Cesa (2013) mengenai Faktor Risiko Ibu Hamil di Kota
Yogyakarta menyebutkan 24 ibu (9.6%) memiliki faktor risiko yang meliputi
grandemulti (riwayat hamil lebih dari sama dengan 3

empat), grandemultigravida tua (riwayat hamil lebih dari sama dengan empat
dengan usia lebih dari 35 tahun), primigravida tua (riwayat kehamilan pertama
dengan usia lebih dari 35 tahun) dan riwayat abortus berulang (pernah mengalami
abortus lebih dari satu kali). Grande multigravida sendiri memiliki risiko
komplikasi baik pada kehamilan dan persalinan, diantaranya pada saat hamil ibu
memiliki risiko abortus, plasenta letak rendah hingga plasenta previa, dan juga
perdarahan pada saat persalinan karena elastisitas otot-otot uterus yang berkurang
(Saifuddin, 2009).

RESUME ARTIKEL
Judul penelitian : Gizi dalam kehamilan
Peneliti : Intan Gumilang Pratiwi dan Baiq Yuni fitri hamidiyanti
Tujuan peneliti : penelitian ini dibuat bertujuan untuk menyajikan kualitas gizi,
nutrisi yang kaya akan makronutrint maupun mikronutrient dan rekomendasi gizi
seimbang di sesuaikan dengan kebutuhan nutrisi selama hamil sesuai dengan
indeks tubuh ibu sebelum hamil dan dilaporkan oleh mahasiswa kebidanan
Poltekkes Kemenkes Mataram.
Latar belakang :
Artikel ini menyajikan temuan gizi dalam kehamilan yang dilakukan dan
dilaporkan oleh mahasiswi jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram.Data
sudah diperiksa dan dihubungkan dengan program mata kuliah.jenis informasi
gizi dalam kehamilan dan proses pemberian gizi yang baik dalam
kehamilan.menjelaskan bahwa wanita hamil harus mengkonsumsi diet yang
sehat sesuai dengan diet pada umumnya, meningkatkan asupan energi makanan
dan nutrisi yang seimbang.
Strategi pengajaran perlu memperhatikan pengetahuan gizi dalam kehamilan
dan menggabungkan pengalaman pengetahuan. Ulasan ini mengangkat
pertanyaan penting tentang bagaimana informasi gizi dalam kehamilan dan agar
dapat belajar dengan jurusan kesehatan lainnya supaya menciptakan
keselamatan dan kesehatan pasien atau ibu hamil.

Metodologi :
Bentuk pembelajaran dan pengetahuan yang diberikan oleh mahasiswi jurusan
kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram diperiksa dan di pelajari untuk
mengetahui status gizi dalam kehamilan.laporan ini tidak merupakan
dokumentasi nyaris karna tidak memberikan efek samping atau merugikan
pasien.

Hasil :
Dalam artikelnya berjudul gizi dalam kehamilan wanita hamil, diet seimbang
sesuai dengan rekomendasi diet untuk populasi umum pada ibu hamil sangat
penting agar gizi dalam kehamilan bisa seimbang dan konsumsi makanan yang
mengandung protein, mengonsumsi makanan yang mengandung biji bijian,beras
merah, makanan yang mengandung gandum,susu,sayuran dan mengirangi
makanan berminyak dan lemak berlebihan.meraka harus meningkatkan asupan
energi makanan pada akhir kehamilan dengan tidak lebih dari 10% di atas resep
asupan yang direkomendasikan pada wanita tidak hamil.untuk wanita Dangan
BMI normal(<25 kg/M2), peningkatan asupan energi dibutuhkan hanya setelah
kehamilan untuk meningkatkan kebutuhan metabolisme yang dibutuhkan oleh
ibu dan energi janin yang sedang tumbuh.rekomendasi internasional
menyarankan bahwa selama kehamilan wanita harus meningkatkan asupan
energi mereka sebanyak 85 kkal per hari pada trimester pertama, 285 kkal per
hari pada trimester kedua,475 kkal per hari pada trimester ketiga.namun.pada
trimester ketiga tingkat aktivitas cenderung berkurang sehingga asupan makanan
biasanya tidak perlu meningkat sekitar 10% pada akhir kehamilan.mikronutrient
yang dibutuhkan secara khusus adalah asam folat,vitamin D,zat besi, yodium,
kalsium dan DHA.
RESUME ARTIKEL
Judul penelitian : ibu Nyeri punggung bawah pada hamil trimester II dan III

Peneliti : Kurniati devi purnamasari


Tujuan peneliti : Penelitian ini dibuat bertujuan untuk masalah masalah
kehamilan padda trimester II dan III khususnya nyeri punggung bawah pada ibu
hamil dan dilaporkan oleh bidan fakultas ilmu kesehata,universitas
galuh,indonesia.

Latar belakang :
Nyeri punggung bawah merupakan keluhan nyeri kompleks yang paling sering
terjadi di dunia maupun indonesia. ibu Nyeri punggung bawah pada hamil
trimester II dan III merupakan keluhan umum yang terjadi pada ibu
hamil.diperkirakan sekitar 70% ibu hamil mengeluhkan beberapa bentuk nyeri
punggung pada suatu saat dalam kehamilan, persalinan hingga postpartum.
Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan nyeri punggung bawah pada ibu
hamil trimester II dan III. Desain studi deskriptif potong lintang, pengambilan
sampel secara konsekutif dilakukan pada bulan juni 2018, dengan menggunakan
kuesioner. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester II dan III.Sebanyak 30
responden masuk dalam penelitian, responden yang mengalami nyeri ringan
sebanyak 20%, 50% mengalami nyeri sedang dan sebanyak 30% mengalami nyeri
berat disertai dengan gejala penyerta. Meski merupakan suatu masalah, 82%
remaja hanya membiarkan saja saat nyeri timbul atau hanya minum air hangat
dan menekan bagian yang sakit (18%). Para ibu hamil trimester II dan III mencari
pertolongan kepada suami dan keluarga (87,2%) mengenai masalah yang timbul
dan hanya, 12,8% dari ibu hamil trimester II dan III yang mencari
pertolongan ke tenaga kesehatan/ bidan. Sebagian besar responden pernah
mengalami nyeri otot punggung bawah. Umumnya informasi tentang punggung
bawah paling banyak didapatkan dari wanita hamil lainnya dan orangtua.Saat
mengalami punggung bawah sebagian besar ibu hamil meminta pertolongan
kepada suami dan keluarga.Edukasi kesehatan tentang masalah nyeri punggung
bawah penting untuk ibu hamil trimester II dan III, suami dan keluarganya, dan
perlunya evaluasi rutin masalah nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester
II dan III oleh para klinisi.

Metodologi :
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probability sampling jenis
consecutive sampling, yaitu semua subjek yang datang ke Puskesmas Ngesrep
secara berurutan dan memenuhi kriteria dimasukkan dalam penelitian sampai
jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
Ngesrep menggunakan desain studi deskriptif dengan metode potong lintang,
pada bulan juni 2018.Subjek penelitian adalah Ibu hamil trimester II dan III yang
melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Ngesrep.
Kuesioner penelitian menggunakan kuesioner Visual Analog Scale (VAS) dan
kuesioner yang terdiri dari 3 pertanyaan seputar nyeri punggung yang dialami
ibu. Berdasarkan berat ringannya gejala nyeri, nyeri punggung bawah
dikelompokkan menjadi derajat ringan bila nyeri ringan yang tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari ibu (skala 1-3), derajat sedang bila nyeri sedang yang bisa
mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi masih bisa beraktivitas normal (skala 4-
7), sedangkan derajat berat bila nyeri hebat dan ibu tidak dapat melakukan
kegiatannya dan hanya bisa tirah baring (skala 8-10). 9Skala Visual Analog Scale
(VAS) yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 1.
Sebelum pengisian kuesioner, responden diberikan penjelasan dan dimintakan
persetujuan responden untuk mengikuti penelitian.Data dianalisis dengan
program komputerisasi.Adanya nyeri hebat menyebabkan reaksi reflekstorik
pada otot-otot lumbo dorsal terutama otot erector spine pada L4 dan L5 sehingga
terjadi peningkatan tonus yang terlokalisir (spasme) sebagai “guarding”
(penjagaan) terhadap adanya gerakan. Jika spasme otot berlangsung lama maka
otot akan cenderung menjadi tightness. Keadaan tightness pada otot-otot erector
spine akan memperberat nyeri karena terjadi ischemic dan menyebabkan
alignment spine menjadi abnormal sehingga menimbulkan beban stres/kompresi
yang besar pada diskus intervertebralis yang cidera.

Hasil :
Nyeri biasanya memuncak pada usia gestasi 36 minggu dan akan menurun
kemudian. Biasanya secara substansial membaik 3 bulan pasca persalinan.12
Nyeri punggung yang terus-menerus dapat terjadi pada wanita dengan nyeri
pinggang belakang dan panggul belakang, nyeri punggung pada awal kehamilan,
kelemahan otot ekstensor belakang, individu yang lebih tua, dan orang-orang
yang memiliki ketidakpuasan kerja11. Sepanjang kehamilan, wanita mengalami
perubahan fisiologis yang disebabkan oleh kebutuhan anatomis dan fungsional.6
Perubahan higienis mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan biasanya
menimbulkan rasa sakit, termasuk sakit punggung bawah3.
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan didapatkan bahwa dari sejumlah 30
orang responden sebagian besar (73,33%) mengalami nyeri sedang, sedangkan
yang mengalami nyeri ringan dan berat 10% dan 16,67%.Nyeri punggung bawah
adalah penyebab paling sering kecacatan jangka panjang di seluruh dunia13
dengan prevalensi sebanyak 6 dari 10 orang ibu hamil di dunia Hal ini
mengindikasikan adanya kecenderungan bagi otot untuk memendek jika otot
abdomen meregang sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot
disekitar panggul dan punggung bawah, dan tegangan tambahan dapat dirasakan
di atas ligamen tersebut. Akibatnya nyeri punggung yang biasanya berasal dari
sakroiliaka atau lumbar, dan dapat menjadi gangguan punggung jangka panjang
jika keseimbangan otot dan stabilitas pelvis tidak dipulihkan setelah melahirkan
dan postpartum.
Diperkirakan bahwa sekitar 50% wanita hamil mengeluhkan beberapa jenis nyeri
punggung di beberapa titik kehamilan atau selama periode postpartum15.
Pada studi hanya sedikit para ibu hamil mencari pertolongan medis saat nyeri
punggung bawah timbul.Sebagian besar ibu hamil trimester II dan III yang
mengalami nyeri punggung bawah, hanya 23 (13,33%) yang melakukan konsultasi
pada bidan dan tenaga kesehatan mengenai masalah yang dialaminya.
Didapatkan sebagian besar ibu hamil mengetahui mengenai fisiologis nyeri
punggung bawah berdasarkan informasi dari keluarga dan suami sedangkan
informasi dari dokter hanya sebesar 3,5%. Dalam studi lainnya ditemukan bahwa
pada wanita hamil di trimester II dan III nyeri punggung bawah lebih banyak
terjadi dengan prevalensi sebanyak (43,24%)18. Penelitian sebelumnya juga
menemukan bahwa prevalensi nyeri punggung bawah lebih tinggi pada wanita.
RESUME ARTIKEL
Judul penelitian : Faktor maternal yang mempengaruhi kejadian
preeklamsia pada kehamilan
Peneliti : Dian pratiwi
Tujuan peneliti : penelitian ini dibuat bertujuan untuk menyajikan faktor
maternal yang mempengaruhi kejadian preeklamsia pada kehamilan dan
dilaporkan oleh mahasiswi program study pendidikan dokter,fakultas kedokteran
universitas lampung.

Latar belakang :

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator kesehatan dan kematian ibu hamil
dimana tingginya AKI dapat menunjukkan rendahnya keadaan ekonomi dan
pelayanan kesehatan dalam antenaatal dan obstetrik. AKI dapat disebabkan
karena penyebab yang terjadi secara langsung atau tidak langsung, penyebab
secara langsung biasanya disebabkan karena kelahiran atau persalinan,
sedangkan penyebab tidak langsung karena adanya penyakit yang dialami saat
kehamilan atau adanya riwayat penyakit. Salah satu penyebab tidak langsung
adalah penyakit preeklampsia yang timbul pada saat kehamilan dan ada faktor –
faktor maternal yang mempengaruhi terjadinya komplikasi tersebut. Isi dalam
penelitian ini menggunakan metode literatur rivew dari 18 jurnal internasional
dan jurnal indonesia melalui media PubMed, NCBI,dan google scolar. Beberapa
jurnal menyebutkan faktor maternal yang mempengaruhi terjadinya komplikasi
preeklampsia yaitu usia, IMT, primigravida, dan nutrisi berupa vitamin. Pada
beberapa jurnal yang didapat bahwa usia yang mempengaruhi adalah usia < 20
dan > 35 tahun, dan beberapa jurnal juga menyebutkan bahwa Indek Masa tubuh
(IMT) ≥ 25 kg/m2, faktor primigravida dapat berpengaruh karena stresor pre
melahirkan akan meingkatkan tekanan darah dan apabila terjadi kekurangan
vitamin B12 dan asam folat dapat dikaitkan dengan tingkat hemositasis dalam
tubuh menjadi tinggi sehingga dapat menimbulkan preeklampsia. Simpulan dapat
diketahui terdapat beberapa faktor maternal yang paling mempengaruhi
preeklamsia yaitu usia dan IMT.

Metodologi :
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literature review.
Penelusuran sumber pustaka dalam artikel ini melalui web WHO, Kementrian
Kesehatan, NCBI, database PubMed dan Google Scholar. Sumber pustaka yang
digunakan dalam penyusunan melibatkan 18 pustaka yang terdiri dari jurnal
internasional dan jurnal indonesia. Pemilihan artikel sumber pustaka dilakukan
dengan melakukan peninjauan pada judul, abstrak dan hasil yang membahas
tentang faktor maternal yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pada
kehamilan. Tahun penerbitan sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan
artikel adalah dari tahun 2015 sampai tahun 2020.

Hasil penelitian :
Menurut penelitian Ogawan (2017) di Jepang dengan meneliti sebanyak 365,417
ibu hamil yang digolongkan melalui usia untuk meneliti komplikasi pada
kehamilan menurut usia. Pada penelitian ini ditemukan komplikasi kehamilan
preeklamsia yang ditunjukkan bahwa ibu hamil dengan usia 45 tahun yang
mengalami preeklampsia sebanyak 53 dari 924 orng sehingga usia lebih dari 45
tahun jauh lebih beresiko dibandingkan dengan wanita yang berusia 30-34 tahun
karena yang mengalami preeklampsia sebanyak 5034 dari 204,181.
Pada penelitian 173 ibu hamil di China terdapat 74 kasus preeklampsia dan 99
kontrol, dalam menentukan adanya preeklampsia ditemukan faktor maternal
berupa Indek Masa Tubuh (IMT) ≥ 25 kg/m2 dan paritas atau usia kehamilan
dapat menjadi fakto resiko yaitu pada usia 16 – 20 bulan. Pada kehamilan apabila
terjadi peningkatan BPA (Bisphenol A) serum ibu dan dapat berkembang menjadi
preeklamsia (Ye et all, 2017).
Ada pula faktor resiko dari kadar folat dan vitamin B12 yang rendah dapat
dikaitkan dengan tingkat homosistein yang lebih tinggi dalam aliran darah,
sehingga kadar tersebut dapat meningkatkan risiko preeklampsia (Serranon et all,
2018).
Pada penelitian Persson (2016) di Swedia sebanyak 43,223 ibu hamil dengan
komplikasi preeklampsia menyatakan bahwa tarif preeklampsia lebih tinggi pada
usia muda yakni usia ≤ 24 tahun yaitu sebanyak 7602, wanita nulipara sebanyak
28,966 orang dan ibu dengan obesitas dimana maningkatnya IMT ibu ≥ 25 kg/m2
sebanyak 11,340 orang .
Pada penelitian yang di lakukan di sub-Sahara afrika memiliki faktor resiko yang
ditemukan terdapat usia, IMT, anemia, edukasi kehamilan, kipertensi yang kronis,
diabetus millitus dan nutrisi. Pada usia 24,30,34 dan >45 tahun dapat terjadi
komplikasi kehamilan preeklampsia, untuk IMT pada ibu yang overweight yaitu
25-39,9 kg/m2 dan > 30 kg/m2, terjadi anemia apabila hemoglobin <11 g/dl,
rendahnya edukasi kehamilan dikarenakan kurang mulakukan kunjungan ke
pelayanan kesehatan, dan nutrisi yang dibutuhkan tidak sesuai (Meazawa et all,
2020).
Penelitian di Jos Nigeria terdapat ibu hamil yang memiliki masalah dalam riwayat
kesehatan pada keluarganya dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilannya,
misalnya riwayat hipertensi, penyakit jantung,koroner, dan diabetus millitus.
Penelitian yang dilakukan dari 307 orang terdapat 27 orang menggalami
preeklampsia karena terjadi peningkatan berat badan dengan IMT >25 kg/m2
(Musa, 2018).
Penelitian dengan 170 ibu hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
ditemukan faktor – faktor yang signifikan bermakna dengan kejadian
preeklampsia yaitu usia ≥ 35 tahun, obesitas dan riwayat hipertensi (Gustri,
2016).
Penelitian pada 36 ibu hamil di Poli KIA RSU Anutapura Palu dengan kriteria
inklusi didapatkan faktor maternal berupa usia yang dapat menjadi komplikasi
preeklampsia, sedangkan faktor maternal seperti paritas, riwayat hipertensi, dan
kunjungan ANC (Sitomorang, 2016). Faktor resiko maternal yang berhubungan
dengan preeklampsia yang meneliti 34 kasus dan 34 kontrol didapatkan OR (Odds
Ratio) sebesar 4,886 bahwa ibu hamil yang beresiko pada usia < 20 tahun dan >
35 tahun untuk terkena preeklampsia dibandingkan dengan ibu hamil dengan
usia antara 20 – 35 tahun. Pada penelitian di kota Palu ditemukan bahwa faktor
maternal terjadinya preeklampsia adalah primigravida pada sampel 104 orang ibu
hamil ditemukan ibu hamil primigravigada sejumlah 21 orang yang mengalami
preeklmpsia dibandingkan dengan faktor maternal lain seperti obesitas sebanyak
20 orang yang terjadi preeklampsia dan riwayat hipertensi terdapat sebanyak 14
orang yang mengalami hipetensi. Sehingga faktor maternal primigravida di kota
Palu terdapat kaitannya dengan kejadian preeklampsia ( Nur dan Ariffuddin,
2017). Preeklampsia adalah penyakit komplikasi pada ibu hamil biasanya terjadi
waktu kehamilan 20 minggu atau ≤ 34 minggu dengan tekanan darah sistol < 160
mmHg dan tekanan diastol < 100 mmHg. Trias gejala yang muncul saat terjadinya
preeklampsia yaitu hipertensi, proteinuri dan edema. Preeklampsia dapat
mengakibatkan masalah komplikasi yang menimbulkan kematian, sehingga para
ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ruti ke pelayanan ANC untuk
mendeteksi dini apabila terdapat komplikasi dan mendapatkan perawatan.
Faltor – faktor materna yang beerhubungan dengan terjadinya preklampsia
adalah usia, IMT, privaginam, dan nutrisi berupa vitamin B12. Faktor yang paling
sering terjadi pada usia < 20 dan > 35 tahun beberapa jurnal menggungkapkan
bahwa usia cenderung menjadi faktor preeklampsia, selanjutya ibu hamil dengan
obesitas yang memiliki IMT ≥ 25 kg/m2 dapat berhubungan dengan kejadian
preeklamsi, paritas dan riwayat penyakit jarang terjadi preklamsia tetapi dapat
menjadi faktor resiko.
RESUME ARTIKEL
Judul penelitian : Penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi
Nama peneliti : Indri astuti purwanti,nuke devi indrawati,aerief tajally
adhiatma
Tujuan penelitian : penelitian ini dibuan untuk menyajikan penyuluhan
tentang kehammilan resiko tinggi,apa saja yaangharus di perhatikan dan di jaga
pada kehamilan resiko tinggi dan dilaporkan oleh universitas muhammadyah
semarang.

Latar belakang :
Kota semarang merupakan pusat pemerintah provinsi jawa tengah.akan
tetapi,kota ini mengalami peningkatan angka kematian ibu dan anak.hasil analisis
dinas kesehatan provinsi jawa tengah menunjukkan bahwa penyabab kematian
ibu adalah keterlambatan pasien mencapai fasilitas kesehatan dan penyebab
utama kematian ibu diwilayah ini adalah ketidakpedulian terhadap pemeriksaan
kehamilan.
Metodologi :
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
pemberdayaan mitra untuk menyusun media promosi kesehatan tentang kelas
hamil,pendampingan mitra untuk memasang media cetak serta menyebarluaskan
di tempat – tempat strategis,pendampingan mitra untuk tetap melakukan
sosialisasi dan promosi kesehatan dengan lisan seperti yang biasanya dilakukan.

Hasil penelitian :
Pelatihan dan penyusunan media promosi kesehatan bagi kader kesehatan
tersebut terbagi dua tahap.tahap pertama adalah pemberian materi.peserta
pelatihan sangat antusias selama mengikuti pembeian materi.pemberian materi
ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para kader kesehatan yang
menjadi mitra pengabdi masyarakat.pengetahuan tersebut akan menjadi dasar
obyektif dalam melakukan praktik penyuluhan.tahap kedua adalah praktik
penyusunan media promosi kesehatan dan praktik pemberi penyuluhan.untuk
merintis standar penapisan resiko kehamilan,pelaksana pengabdi masyarakat
menyusun standar prosedur operasional untuk penapisan resiko kehamilan.
RESUME ARTIKEL
Judul penelitian : kejadian anemia pada ibu hamil ditinjau dari paritas
dan usia
Nama peneliti : Willy astriana
Tujuan peneliti : penelitian ini dibuat untuk menyajikan kejadian
anemia pada ibu hamil ditinjau dari paritas dan usia,penyebab anemia pada ibu
hamil dan dilaporkan oleh mahasiswi program study kebidanan prodi D III
kebidanan stikes al-ma’arif baturaja.

Latar belakang :
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama
bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut WHO secara global
prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41, 8 %. Salah
satu penyebab anemia pada kehamilan yaitu paritas dan umur ibu. Penelitian
ininmenggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Agung Kabupaten OKU pada periode Agustus – Oktober 2017 didapatan
sampel berjumlah 277 orang. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square,
dengan derajat kepercayaan 95%. Pada analisa univariat, Dari 277 responden
yang mengalami kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 118 responden (42,
6%) dan 159 responden (57, 4%) yang tidak mengalami kejadian anemia pada ibu
hamil, paritas beresiko sebanyak 226 responden (81, 6%) dan paritas tidak
beresiko sebanyak 51 responden (18, 4%), umur beresiko sebanyak 199
responden (71, 8%) dan umur tidak beresiko sebanyak 78 responden (28, 2%).
Analisa statistik menunjukkan adanya korelasi antara kejadian anemia pada ibu
hamil dengan paritas (p value 0,023) dan usia (p value 0, 028). Petugas kesehatan
diharapkan dapat melakukan promosi kesehatan dengan memberikan informasi
tentang pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi yang tepat,makan makanan
yang mengandung sumber zat besi, dan pentingnya vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Metodologi :

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survey analitik dengan


pendekatan cross sectional, dimana data variabel independen dan perilaku Ibu
serta variabel dependen dikumpulkan secara bersaman (Notoatmodjo, 2012).
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Agung Kabupaten OKU periode Agustus – Oktober 2017. Pada penelitian
ini pengambilan sampel menggunakan rumus Notoatmodjo (2010), teknik
pengambilan sampel dengan random sampling dan didapatkan sampel sebanyak
277 responden. Lokasi penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Agung Kabupaten OKU. Data diperoleh dengan melakukan penelitian
secara studi dokumentasi dan menggunakan Checklist. Analisa data
menggunakan analisa data univariat dan bivariat. Analisa dilakukan dengan
tabulasi silang dan uji statistik dengan menggunakan rumus Chi Square dengan
derajat kepercayaan 95% bila p value < 0,05 menunjukkan hubungan bermakna
dan tidak bermakna jika p value > 0,05.

Hasil penelitian :

Pada penelitian ini variabel umur dikategorikan menjadi beresiko dan tidak
beresiko. Dari hasil penelitian didapatkan dari 118 responden yang mengalami
kejadian anemia pada ibu hamil dengan paritas beresiko yaitu 104 responden
(46,0%) lebih besar dibandingkan responden dengan paritas tidak bersiko yaitu
14 responden (27,5%). Hasil uji statistik Chi-Square di dapatkan p value 0,023 ini
menunjukkan menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Maka hipotesa yang menyatakan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil
di UPTD Puskesmas tanjung Agung Tahun 2017 terbukti. Hasil penelitian ini hasil
sesuai dengan penelitian Salmariantity (2012) menunjukkan hubungan paritas
dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai uji statistik terbukti
signifikan p value = 0,029 < 0,05 dengan nilai Prevalance Ratio (PR)=1,64 dan 95%
CI antara 1,03 -2,8. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden
dengan paritas beresiko lebih banyak mengalami anemia pada ibu hamil
dibandingkan responden dengan paritas tidak beresiko. Menurut peneliti hal ini
dikarenakan Paritas merupakan salah satu faktor penting dalam kejadian anemia
zat besi pada ibu hamil. Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal
jika tidak segera di atasi di antaranya dapat menyebabkan keguguran, partus
prematus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan

serta syok. Sedangkan pengaruh anemia terhadap kosepsi diantaranya dapat

menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, kematian janin


waktu lahir, kematian perinatal tinggi, prematuritas dan cacat bawaan. Anemia
kehamilan dapat dipengaruhi oleh gravida. Hasil penelitian Ridayanti (2012),
menyebutkan bahwa ibu hamil primigravida yang mengalami anemia kehamilan
sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida yang mengalami anemia kehamilan
sebesar 12,8%. Hal tersebut disebabkan ibu primigravida belum mempunyai
pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnya
karena baru pertama kali hamil (Farsi, 2011). Hubungan umur dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Pada penelitian ini variabel paritas dikategorikan menjadi
beresiko dan tidak beresiko Dari hasil penelitian didapatkan dari 118 responden
yang mengalami kejadian anemia pada ibu hamil dengan umur beresiko yaitu 94
responden (47,2%) lebih besar dibandingkan responden dengan umur tidak
bersiko yaitu 24 responden

(30,8%). Hasil uji statistik Chi-Square di dapatkan p value 0,018 ini menunjukkan
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Maka hipotesa yang menyatakan menunjukkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di UPTD Puskesmas tanjung Agung Tahun 2017 terbukti. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Salmariantity (2012) menunjukkan hubungan umur
dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai uji statistik terbukti
signifikan p value = 0,012 < 0,005 dengan nilai Prevalance Ratio (PR)=1,8 dan 95%
CI antara 1,07 - 3,28 yang artinya ibu hamil pada umur beresiko (< 20 Tahun)
berpeluang mendapatkan anemia 1,8 kali dibandingkan dengan ibu hamil pada
umur

tidak beresiko (20 - 35 Tahun). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa


responden dengan umur beresiko lebih banyak mengalami anemia pada ibu
hamil dibandingkan responden dengan umur tidak beresiko. Menurut peneliti hal
ini dikarenakan Kehamilan diusia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat
menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis
belum optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga
mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan
pada usia >35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan
tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini.
RESUME ARTIKEL

Judul penelitian : pengetahuan tanda bahaya kehamilan dan perilaku


perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III

Nama peneliti : Eva nirwana br hutabarat dan serin widya lestari

Tujuan penelitian : penelitian ini dibuat untuk mengetahui tanda bahaya


kehamilan dan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III ,untuk
mengetahui bagaimana terjadinya tanda bahaya,cara mengatasinya dan
dilaporkan oleh dosen prodi D III kebidanan stikes imelda.

Latar belakang :

Kehamilan merupakan peristiwa yang alamiah, mulai dari terjadinya pembuahan


(konsepsi) hingga proses pertumbuhan janin di dalam rahim. Proses kehamilan
yang normal terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dari
kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Salah satu penyebab tingginya angka
kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda
bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat
menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda
bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil
trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik
consecutivesampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil
trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care. Penelitian
dilakukan di Puskesmas Bestari Medan pada tanggal 15 sampai dengan 20 januari
2017. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara
statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan
kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan
rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk
merawat kehamilan dengan baik.

Metodologi :

Penelitian deskriptif korelatif ini menggunakan pendekatan cross sectional


dengan teknik sampling consecutive sampling. Sampel berjumlah 96 ibu hamil
trimester III yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bestari Jl.
Rotan Baru no. 1, Medan Petisah. Kuesioner terstruktur yang dikembangkan
peneliti terdiri dari tiga bagian antara lain karakteristik responden meliputi usia
ibu hamil, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan graviditas; pengetahuan
tanda bahaya kehamilan; dan perilaku perawatan kehamilan.

Selanjutnya data diolah melalui tahapan editing, coding, processing dan cleaning
dengan menggunakan software pengolah data. Analisis data menggunakan
analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan analisis chi square
dengan kemaknaan 0,05. Kategori pengetahuan dan perilaku menggunakan cut
off point mean karena data berdistribusi normal (Hastono, 2006). Peneliti
memperhatikan etika penelitian. Etika penelitian tersebut antara lain anonymity
& confidentiality, protection from discomfort & harm, informed consent, dan self
determination.

Hasil penelitian :

Karakteristik Responden

Sebagian besar responden berada pada tahap dewasa awal dengan rentang usia
21–40 tahun (90,6%). Mayoritas responden tidak bekerja (85,4%) dengan
pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA (60,4%). Responden terbanyak
primigravida (68,8%) dengan rerata usia kehamilan 33,36 minggu, usia kehamilan
termuda adalah 27 minggu dan usia kehamilan tertua 41 minggu.

Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan


Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap tanda bahaya
kehamilan. Dari tujuh komponen pengetahuan mengenai tanda bahaya
kehamilan, konsep tanda bahaya kehamilan dan perdarahan vagina adalah
komponen pengetahuan yang banyak dimiliki responden. Komponen
pengetahuan rendah yang paling banyak dimiliki oleh responden adalah edema
dan muntah persisten.

Perilaku Perawatan Kehamilan

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang tipis pada kategori perilaku.


Namun demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku yang
kurang tepat adalah perilaku yang paling banyak dimiliki responden. Dari enam
komponen perilaku perawatan kehamilan, pemeriksaan kehamilan dan
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah perilaku yang banyak dilakukan oleh
responden dengan tepat. Sementara perilaku yang kurang tepat banyak dimiliki
responden mengenai kebersihan badan secara umum.

Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dengan Perilaku Perawatan


Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester III

Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan rendah menunjukkan perilaku yang


tepat dalam perawatan kehamilan yaitu sebanyak 38,5%. Sedangkan pada ibu
hamil yang mempunyai pengetahuan tinggi menunjukkan perilaku yang tepat
dalam perawatan kehamilan yaitu sebanyak 56,1%. Berdasarkan pada hasil uji
bivariat dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara
statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan
kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135, α= 0,05). Berdasarkan hasil pada
Tabel 1 terlihat nilai OR= 2,048, artinya ibu hamil yang memiliki pengetahuan
tinggi memiliki peluang 2,048.
Resume artikel

Judul penelitian : asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester II fisiologis


dengan nyeri punggung

Nama peneliti : Isah eka palupi,kolifah,mas imam ali affandi

Tujuan peneliti : penelitian ini bertujuan untuk menyajikan asuhan


kebidanan pada ibu hamil trimester II fisiologis dengan nyeri punggung,dan
diperoleh oleh stikes pemkab jombang.

Latar belakang :

Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan kemungkinan dapat menjadi


penyulit selama masa kehamilan maupun masa persalinan. Penyulit selama masa
kehamilan misalnya nyeri punggung, nyeri pinggang, nyeri panggul, serta sesak
nafas. Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah nyeri punggung.
Tujuan penelitian yaitu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester
II dengan nyeri punggung di BPM Sri Hardi, Amd.Keb Kecamatan Sumobito
Kabupaten Jombang.

Metode Penelitian :

Jenis penelitian ini adalah berupa studi kasus yang dilakukan pada dua ibu hamil
di BPM Sri Hardi, Amd.Keb selama 2 minggu. Teknik pengambilan data dengan
menggunakan lima langkah varney. Perbandingan pengumpulan data
menggunakan alat ukur berupa observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi.

Hasil :

Asuhan menunjukkan bahwa pada kasus 1 dan kasus 2 pada kunjungan ke-3
sudah tidak nyeri yang dirasakan di punggung. Selama kunjungan ke-3 baik pada
kasus 1 maupun kasus 2 diberikan intervensi, yaitu, kompres air panas, senam
hamil, KIE tentang personal hygiene, pentingnya minum tablet Fe. Pembahasan:
Penanganan nyeri pada ibu hamil trimester II dapat dilakukan secara mandiri oleh
ibu dengan cara mengompres punggung yang sakit, senam hamil dan
menghindari penyebab nyeri punggung. Bidan juga harus ikut serta memberikan
informasi tentang apa yang dialami ibu hamilagar apa yang dialami ibu hamil bisa
cepat berkurang atau sembuh.

RESUME ARTIKEL

Judul peneliti : Determinan kesehatan ibu hamil tentang tanda bahaya


kehamilan dengan pencapaian kontak minimal 4 kali selama kehamilan (4k)

Nama peneliti : Kartimini

Tujuan penelitian : Penelitian ini dibuat bertujuan untuk menyajikan


determinan kesehatan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan dilaporkan
oleh mahasiswi program study kesehatan masyarakat,institut ilmu kesehatan
strada indonesia.

Latar belakang :

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan
pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode
menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses
reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik
kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini
bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba
dapat berisiko tinggi (Maternity dan Putri, 2017).

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga


kesehatan yang profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil

beserta janin yang dikandungnya. Standar pelayanan antenatal meliputi timbang


berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur
lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin, skrining status imunisasi tetanus dan memberikan tetanus toxoid
(TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu
wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan komplikasi
(P4K), serta keluarga berencana pasca persalinan (Marniyati et al, 2016).

Pada umumnya kehamilan berkem-bang dengan normal dan menghasilkan


kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa
kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal atau
asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal
(Kementerian Kesehatan RI, 2016).

Masalah pengawasan kehamilan me-rupakan bagian terpenting dari seluruh


rangkaian perawatan ibu hamil. Melalui pengawasan tersebut dapat ditetapkan
kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan hubungan keduanya sehingga dapat
direncanakan pertolongan persalinan yang tepat. Sehingga ibu harus mengetahui
tentang bahaya-bahaya kehamilan yang dapat terjadi (Rukiyah, 2014).

Metodologi :
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan
case control Pengambilan Desain penelitian yang digunakan adalah analitik
korelasional dengan pendekatan case control Pengambilan sampel menggunakan
teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 12 ibu hamil
trimester III. Waktu pelaksanaan Maret-April 2019 di Kecamatan Semen
Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Variabel dalam penelitian adalah
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan pencapaian K4, hal
ini dapat diketahui dengan melihat hasil kuisioner. Populasi sasaran penelitian
adalah ibu hamil trimester III di Kecamatan Semen. Populasi sumber (populasi
terjangkau) penelitian adalah ibu hamil trimester III di Kecamatan Semen. Sampel
sebanyak 12 ibu hamil trimester III dengan teknik sampling jenuh yaitu dengan
mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket dan sumber data sekunder yaitu buku KIA. Data dianalisis
menggunakan Analisis Bivariat dengan fisher exact menggunakan program SPSS.

Hasil penelitian :

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan


terakhir, pekerjaan dan penghasilan per bulan yang tergambarkan pada tabel 1.
Deskripsi variabel penelitian dijelaskan berdasarkan karakteristik, kriteria,
frekuensi dan persentase (%).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa ibu hamil
trimester III di Desa Selopanggung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri
seluruhnya memiliki pengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan yaitu
sebanyak 12 responden (100%). Berdasarkan penelitian Andaruni et al
(2017),menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi faktor pendidikan formal.
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana
diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan
berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah
pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui
pendidikan non formal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMP.
Selain itu karena ibu sebagian besar tidak bekerja atau menjadi ibu rumah
tangga maka ibu mempunyai banyak waktu untuk mencari informasi mengenai
tanda bahaya kehamilan dari berbagai sumber baik dari media massa seperti
koran, majalah, leaflet, poster, buku KIA, maupun dari media elektronik seperti
TV dan radio. Peneliti juga berpendapat bahwa selain faktor internal seperti
umur, pendidikan, dan pengalaman pribadi pengetahuan juga dipengaruhi oleh
faktor eksternal yaitu lingkungan. Namun berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan faktor lingkungan tidak begitu mempengaruhi tingginya
pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan karena di daerah
tersebut masih jarang dilakukan penyuluhan oleh tenaga kesehatan.
Berdasarkan penelitian yang telah Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa
Selopanggung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, dapat ditarik kesimpulan
yaitu; Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan seluruhnya memiliki
pengetahuan baik, pencapaian K4 di desa Selopanggung sebagian besar tidak

29
tercapai danTidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan dengan pencapaian K4.

30
RESUME JURNAL

Judul Peneliti : Hubungan Usia Ibu Hamil Trimester 3 Kecemasan


Menghadapi Persalinan Pada Primigrafida Di wilayah Kerja Puskesmas
Palimanan Cirebon

Peneliti : Ricardi W Alibasjah

Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu hamil


dengan kecemasan menghadapi persalinan pada primigrafidah di wilayah
puskesmas oleh mahasiswa.

Latar Belakang :

Kehamilan pertama kali bagi seorang calon ibu merupakan suatu


perjalanan baru yang ditandai dengan perubahan-perubahan fisik dan psikis
sehingga timbul berbagai masalah psikologis. Faktor resiko pada ibu hamil
yaitu, terlalu banyak anak, terlalu sering melahirkan dengan jarak kelahiran
yang rapat, terlalu mudah melahirkan dibawah 20 tahun dan terlalu tua untuk
melahirkan di atas 35 tahun. Dan inilah salah satu pengaruh psikologis pada
kehamilan.

Beberapa stresor dapat di diga dan yang tidak di duga, misalnya


komplikasi kehamilan , sedangkan reaksi terhadap stres bervariasi antara
orang yang satu dengan orang yang lain. Saat usia kehamilan sudah menjelang
proses persalinan, maka akan keluar pertanyaan dan bayangan apakan dapt
melahirkan secara normal, cara mengejan dan yang ada di pikiran apakan yang
akan terjadi setelah melahirkan atau apakah bayi lahir dengan selamat itulah
yang akan muncul di pikirang ibu hamil ketika sudah waktunta untuk
melahirkan.

31
Metodologi :

Bentuk inseden ini diselesaikan oleh mahasiswa kebidanan sehingga


jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan
studi untuk menilai akan hubungan usia ibu primigravida trimesterI-III dengan
tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Hasil :

Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase umur ibu mudan dan tua
<20 dan > 35 tahun sebagian besar mengalami kecemasan sedang sampai
kecemasan berat dan yang berusua 20-35 tahun sebagian besar mengalami
kecemasan ringan sampai dengan sedang, kecemasan berat pada ibu yang
berusia terlalu muda dan terlalu tua akan sangat memengaruhi lahan presepsi
seseorang .

Sehingga kecemasan sedang juga akan muncul pada rentang usia ini
manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkatkan,
kecepatan denyut jantung dan pernapasa semakin meningkat, ketegangan otot
meningkat , dan bahkan bicara cepat dengan volume yang tinggi.

Sehingga dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang


disebabkan adanya keterbatasan, yaitu hanya meneliti usia ibu primigravida
saja.

32
RESUME JURNAL

Judul Peneliti : Hubungan Stres Dengan Kejadian Insomnia pada Ibu


Hamil Di Puskesmas Bahu Kota Manado

Peneliti : Herlina Woungouw dan Jill Lolong

Tujuan Peneliti :

Tujuan penelitian ini di buat untuk mengetahui hubungan stres dengan


kejadian insomnia pada ibu hamil sehingga ibu hamil bisa mengendalikanya
dengan baik, kerena perubahan tersebut dapat memengaruhi mental ibu hamil
sehingga perubahan ini dapat mudah memengaruhi stabilitas emosi ibu hami.

Latar Belakang :

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan oleh


ibu hamil, gangguan tidur ini dapat memengaruhu pekerjaan, aktifitas sosial
dan status kesehatan penderitanya. Sehingga dokter spesialis kejiwaan dari
fakultar kedokteran mengatakan bahwa insomnia menyerang 10% dari total
penduduk indonesia atau sekitar 28 juta orang, dari total angka kejadian
insomnia tersebut, 10-15 persenya merupakan gejala insomnia kronis,
sesotang dapt mengalami insomnia transien (cepat berlalu) akibat stres seperti
masalah keluarga , kerja atau sekolah .

Metodologi :

Bentuk insiden diselesaikan oleh mahasiswa kedoktetan sehingga desain


yang digunakan dalam penelitian iniobservasi analitik bebas atau variabel dan
tidak mengandung efek samping atau kerugian dari pasien atau ibu hamil

Hasil :

33
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran
tersebut yaitu, responden terbanyak dengan dengan karakteristik umur ibu
hamil yaitu umur 26-35, responden terbanyak dengan usia kehamilan ibu hamil
yaitu ibu usia 7-9 bulan, dan responden terbanyak dengan paritas kehamilan
multigravida.

Responden yang memiliki stes dengan kejadian insomnia ringan lebih banyak
dari responden yang memiliki stres dengan kejadian insomnia berat dan tidak
mengali insomnia.

dan dapat menyimpulkan kejadian yang terdapat dalam penelitian tersebut,


yaitu

- Karaktesistik responden tentang ibu hamil

- Gambaran stres pada ibu hamil

- Gambaran insomnia pada ibu hamil

- Hubungan stres dengan kejadian insomnia pada ibu hamil

34
RESUME JULNAL

Judul peneliti : Detksi Dini Kehamilan Beresiko

Peneliti : Intan Mutiara dan Nunung Ismiyatun

Tujuan :

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristikumer,


paritas, jarak kehamilan dan tinggi badan ibu hami resiko dini saat kehamilan,
karena komplikasi ini merupakan masalah yang menyebabkan kematian
langsung pada ibu hamil dan saat melahirkan maupun sesudah melahirkan.

Latar Belakang :

Kehamilan dengan komplikasi pada ibu hamil dan bersalin merupakan


masalah yang kompleks, karena komplikasi kehamilan tersebut dapat
menyebabkan kematian langsung ibu hamil atau bersalin. Wanita meninggal
setiap tahun sebanyak 50.000 otang di negeria karena komplikasi kehamilan
dan persalinan

Deteksi awal pada kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upata
untuk mendeteksi sekaligus menangani kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil.
Resiko tinggi pada kehamilan merupakan suatu kehamilan dimana jiwa dan
kesehatan ibu atau bayi dapat terancam, kehamilan beresiko merupakan suatu
kehamilan yang merupakan suatu kehamilan yang beresiko besar dari
biasanya, yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit atau kematian
sebelum maupun sesudah persalinan.

Metodologi :

Peneis penelitian ini menggunakan penelitian deskriktif kuantitif,


sehingga populasi penelitian ini untuk menggambarkan karakteristik ibu hamil

35
beseriko berdasarkan umur, paritas, riwayat abortus, jarak kehamilan, dan
tinggi badan yang di lakukan di puskesmas kasihan yogyakarta dan yidak ada
mengandung efek samping dan kerugian pada pasien

Hasil :

Hasil penelitian berdasarkan data dari register ibu hami di puskesman


kasihan yogyakarta terdapat ibu hamil beresiko sebanyak 128 atau 16.75% dari
keseluruhan ibu hamil.

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu hamil beresiko berdasarkan usia


didapatkan sebanyak 95 responden atau 74,2% ibu hamil dengan usia beresiko
yaitu <20 tahun sebanyak 13 responden sedangkan yang usianya >35 tahun
sebanyak 82 responden. Ibu hamil dengan usia 20-35 tahun merupakan usua
yang di anggap aman untuk menjalani proses kehamilan sampai dengan
persalinan. Disisilain psikologis atau mental ibu cenderung belum siap
menerima kehamilan, persalinan dan nifas karena bahaya yang terjadi pada
usia muda.

36
RESUME JURNAL

Judul penelitian : Determinan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Bahaya


Kehamilan Dengan Pencapaian Kontak Minimal 4 Kali Selama Masa
Kehamilan (K4)

Peneliti : Katmini

Tujuan penelitian :

Tujuan penelitian ini di lakukan mahasiswa di desa selopanggung untuk


mengetahui detrminan kesehatan ibu hamil dan kondisi seorang itu yang
sedang tumbuh di dalam tubuhnya pada umumnya di dalam rahim.

Latar Belakang :

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janis yang


sedang tumbuh dalam tubuhnya lebih tepatnya di rahim, kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan yanh di hitung awal peroide
menstruasi terakhir sampai melahirkan.

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan


kelahiran bayi sehat cukup bulan melaluli jalan lahir, namun ini kadang tidak
sesuai dengan yang kita harapkan, karena diketahui sebelumnya bahwa
kehamilan akan menjadi masalah. Masalah pengawasan kehamilan bagian
terpenting dari seluruh rangkain perawatan ibu hamil. Kurangnya pengetahuan
tentang masalah kehamilan dapat menyebabkan kematian matermalkantara
lain pendarahan 25% infeksi 15%aborsi yang tidak aman 13% eklamsia 12%
persalinan yang buruk 8% penyebab obstektrik langsung 8% dan penyebab
tidak langsung 20% . pengetahuan tanda bahaya kehamilan dinilai melalui
beberapa komponen antara lain konsep tanda bahaya, perdarahan vagina,

37
edemen, demam tinggi, penurunan gerak janin, muntah persiten dan ruptur
membran

Metodologi :

Desain penelitian ini yang digunakan adalah analitik korelasional dengan


pendekatan pengambilan sampel menggunakan teknik cinsecutive sampling
dengan responden penelitian yang dilakukan di desa semen kebupaten kendiri
bulan maret 2019 dan tidak ada merigukan pasien.

Hasil :

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat hasil bahwa ibu hamil
di desa semen kabupaten kendiri seluruhnya memiliki pengetahuan yang baik
tentang bahaya kehamilan yaitu sebanyak 12 responden, maka dari situ dapta
di simpulkan bahwa pengetahuan sangat erat hubunganya dengan pendidikan
yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuanya. Akan
tetapi perlu di tekankan, bukan berarti seorang yang berpendidikan rendah
mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingatkan bahwa peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperolehdari prndidikan formal saja, akan tetapi
dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir smp, selain itu karena ibu sebagian besar
tidak bekerja atau menjadi ibuh rumah tangga maka ibu banyak waktu untuk
mencai informasi mengenai tanda bahaya kehamilan dari berbagai sumber
baik dari media massa seperti koran, majalah, maupun media elektronik
seperti radia dan televisi.

38
RESUME JURNAL

Judul peneliti : Pijat Hamil Sebagai Terapi Non Farmakologi Dalam


Penanganan Ketidaknyamana Penanganan Kenyamanan Kehamilan
Trimester III

Peneliti : Siti Maryani, Riza Amalia, Marlynda Happy Nurmalita Sari

Tujuan Peneliti:

Tujuan penelitian ini di lakukan oleh mahasiswa poltekkes kemenkes


semarang untuk mengetahui perubahan fisiologi selama kehamilan terjadi
akibat adanya kembang janin dan persiapan persalinan, karena perubahan
fisiologi yang terjadi sering kali menimbulkan ketidaknyamanan pada setiap
trimester kehamilan

Latar Belakang :

Beberapa penelitian menggambarkan gangguan tidur yang terjadi


selama trimester akhir berhubungan dengan ketidaknyamanan yang dirasakan
oleh ibu berubah perubahan fisik terutama nyeri punggung. Ketidaknyamanan
yang di alami ibu hamil tm III adalah kecemasan , kecemasan tersebut
berhubungan dengan keseapan persalinan, proses perawatan dan
penyembuhan yang akan dihadapi,

Maka penelitian dengan desain intervensi menyimpulkan bahwa terapi


pijat dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan antara lain sakit
kepala, sakit punggung, gangguan tidur dan kecemasan, pemelitian dengan TM
III menyimpulkan bahhwa terapi pijat dapat mengurangi nyeri punggung
dengan stimulasi hormon endrophine.

Metodologi :

39
Desain yang digunakan untuk meneliti adalah kajian literatul untuk
mencari hasil melalui data base nasional dan internasional bahta tidak ada efek
samping dan kerugian yang di lakukan olek mahasisiwa poltekkes semarang.

Hasil :

Pregnancy Massage atau pijat kehamilan merupakan terapi non


farmakologis yang bertujuan untuk meningkatkan kessejahteraan ibu untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin. Kajian tentang efek atau manfaat
dari pijat ibu hamil pada ibu hamil TN III antara lain

- Menungkatkan kualitas tidur

Gangguan todur dapat menyebabkan gangguan hormon dalam tunuh.


Gangguan tidur dapapt meningkatkan adanya resiko diabetes melitus,
peningkatan tekanan darah dan resiko gangguan tumbuh kembang janin dalam
kandungan

- Mengurangi nyeri punggung

Nyeri punggung selama kehamilan disebabkan karena faktor anatomi yang


berkaitan dengan penambahan beban kehamilan dan factor hormonal
dimananya terjadi relaksasi otot-otot polos, nyeri ini akan memuncak pada
akhir kehamilan dan menurun sampai dengan 3 bulan usai melahirkan.

- Menurunkan kesemasan

Kecemasan yang terjadi pada trimester 3 merupakan efek dari peribahan fisik ,
persalinan yang semakin dekat dan kekhawatiran tentang keadaan bayi yang
akan dilahirkan.

Pregnancy Massage merupakan teknik pemijatan dengan cara lembut dan


halus pada bagian tertentu untuk membuat ibu merasa lebih segar dan

40
nyaman. Tujuan utama terapi pemijatan ibu hamil adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janin. Manfaat pijatan ibu pada trimester III antara lain
untuk menirunkan intensitas nyeri punggung, meningkatkan kualitas tidur dan
mengurangi kecemasan stres serta dapat membuat ibu merasa bahagia.

41
RESUME JURNAL

Judul Peneliti : OPTIMALISASI KELAS IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA


PENINGKATAN KESEHATAN MASA KEHAMILAN

Peneliti : Siti Rifiah, Sri widatiningsi, siti Chaunaeni

Tujuan Peneliti :

Tujuan penelitian ini berhubungan dengan emis gravidarum yang dapt


menyebabkan stres bagi ibu hamil sehingga dapat memengaruhi kehamilan
dan gangguan perkembangan janin, tujuan penelitian ini meningkatkan
pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam mengatasi emesis gradivarum
menggunakan terapi non farmakologis dengan optimalisasi kelas ibu hamil
melalui peran kader kesehatna yang dilaksanakan oleh mahasiswa.

Latar belakang :

Kehamilan merupakan salah satu proses yang berkesinambungan


dimulai dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbungan zigot, nidasi (implasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

Mual atau nausea atau muntah atau yang biasa disebut emesis
gravidarum merupakan gejala yang umum dan sering terjadi pada kehamilan
trimester awa, mual biasanya muncul pada pagi hari, namun bisa juga timbul
pada setiap saat dan malam hari.

Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi
pada multigravida. Mual muntah yang terjadi pada kehamilan disebabkan
karena peningkatan kadar hormon okstrogen dan progesteron yang diproduksi
oleh human Choniarik Gonadottropine dari serum plasenta. Derajat keluhan
mual muntah yang dirasakan setiap ibu hamil tidak sama, pada umumnya
42
wanita hamil mampu menyesuaikan dengan keadaan mual muntah yang
dialami meskipun berbulan-bulan.

Metodologi :

Bentuk insiden ini yang di lakukan oleh mahasisiwa poltekkes semerang


yang di bantu oleh bidan kader dan bidan untuk menjelaskan tentang
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa optimalisasi kelas ibu
hamil sebagai upaya peningkatan dan pengetahuan mengatasi emesis
gradivarum.

Hasi :

Kegiatan pengabdian masyarakt tentang penelitian ini berupa


optimalisasi kelas ibu hamil sebagai upaya peneingkatan kesehatan masa
kehamilan dalam mengatasi emesius gradivarum menggunakan terapi
farmakologis, yang mampu meningkatkan tingkat pengetahuan dan
keterampilan kader dalam membantu mahasisiwa dalam kelas kesehatan masa
kehamilan. Sehingga bidan desa dan puskesmas yang terlihat aktif dalam
kesehatan masa kehamilan agar terus membina serta memantau kegiatan
pendampingan kader dan mahasisiwa dalam mengatasi emesis gradivarum
menggunakan terapi non farmakologis oleh kader posyandu yang ada di
kalijoso kecamatan secang sehingga dapat secara terus menerus dan
berkelanjutan untuk mendampingi dan membimbing ibu hamil dalam upaya
meningkatkan kesehatan masa kehamilan.

43
RESUME JURNAL

Judul Peneliti : Upaya Preventif Kehamilan Remaja Dengan Pendidikan


Kesehatan Mengeani

Kesehatan Reproduksi pada Remaja Di Kecamatan Indramayu

Peneliti : Mira Aryanti, Puryawandayarti Apriliani, Dan Intan Anggita

Tujuan Peneliti :

Penelitian ini bertujuan untuk pencegahan kehamilan remaja salah


satunya dengan pendidikan kesehatan mengenai kehamilan remaja di usia
remaja, sehingga diharapkan adanya pendididkan kesehatan dapat membantu
program pemerintah untuk menurunkan kejadian kehamilan remajan di
kabupaten indramayu.

Latar belakang :

Menurut WHO, kehamilan remaja adalah kehamilan yang berlaku pada


wanita yang berusia 11-19 tahun . karena beberapa terakhir tahun ini
kehamilan temaja menjadi masalah kesehtan yang penting bukan hanya
dikalangan remaja melainkan masalah di negara maju maupun negara
berkembang.

Upaya pencegahan kejadian kehamilan remaja salah satunya dengan


pendidikan kesehatan mengenai kehamilan remajadi usia remaja yaitu
disekolah menengah pertama, karena di SMP rata-rata usia tersebut
merupakan awal terjadinya pubertas diharapkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dapat membantu program pemerintah untuk menurunkna kejadian
kehamilan remaja di kabupaten indramayu.

Metodologi :

44
Desain penyuluhan yang di lakukan di kabupaten indramayu
menggunakan metode vidio , menjelaskan isi brosur kepada remaja puru dan
putra sehingga penyuluhan tersebut tidak merugikan bahkan mempunyai
manfaat bagi siswa-siswi tersebut.

Hasil :

Hasil kegiatan yang dilakukan oleh mahasisiwa di kabupaten indramayu


tentang kesehatan mengenai pendidikan yang dilaksanakan di bulan juli
agustus 2019 yang pesertanya berjumlah 170 sehingga sisiwa yang ada di
kabupaten indramayu dapat mengetahui tentang bahayanya dan pencegahan
kehamilan remaja, dan mereka bisa mengetahui betapa pentingnya
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bagi remaja sedini
mungkinsehingga tidak terjadi kehamilan di usia remaja yang membawa
dampak peningkatan AKI dan AKB di indramayu khususnya di indonesia pada
umumnya

45
TABEL ARTIKEL KEHAMILAN

1.TABEL GIZI DALAM KEHAMILAN

Judul Gizi dalam kehamilan


Pengarang/penerbit Intan gumilang pratiwi dan baiq yuni
fitri hamidiyanti
Tahun terbit 2020
Tujuan penelitian ini dibuat bertujuan untuk
menyajikan kualitas gizi, nutrisi yang
kaya akan makronutrint maupun
mikronutrient dan rekomendasi gizi
seimbang di sesuaikan dengan
kebutuhan nutrisi selama hamil sesuai
dengan indeks tubuh ibu sebelum
hamil dan dilaporkan oleh mahasiswa
kebidanan Poltekkes Kemenkes
Mataram.
Metode Bentuk pembelajaran dan
pengetahuan yang diberikan oleh
mahasiswi jurusan kebidanan
Poltekkes Kemenkes Mataram
diperiksa dan di pelajari untuk
mengetahui status gizi dalam
kehamilan.laporan ini tidak
merupakan dokumentasi nyaris karna
tidak memberikan efek samping atau
merugikan pasien.
Hasil Dalam artikelnya berjudul gizi dalam
kehamilan wanita hamil, diet
seimbang sesuai dengan rekomendasi
diet untuk populasi umum pada ibu
hamil sangat penting agar gizi dalam
kehamilan bisa seimbang dan
konsumsi makanan yang mengandung
protein, mengonsumsi makanan yang
mengandung biji bijian,beras merah,
makanan yang mengandung
gandum,susu,sayuran dan mengirangi
46
makanan berminyak dan lemak
berlebihan.meraka harus
meningkatkan asupan energi
makanan pada akhir kehamilan
dengan tidak lebih dari 10% di atas
resep asupan yang direkomendasikan
pada wanita tidak hamil.untuk wanita
Dangan BMI normal(<25 kg/M2),
peningkatan asupan energi
dibutuhkan hanya setelah kehamilan
untuk meningkatkan kebutuhan
metabolisme yang dibutuhkan oleh
ibu dan energi janin yang sedang
tumbuh.rekomendasi internasional
menyarankan bahwa selama
kehamilan wanita harus meningkatkan
asupan energi mereka sebanyak 85
kkal per hari pada trimester pertama,
285 kkal per hari pada trimester
kedua,475 kkal per hari pada
trimester ketiga.namun.pada
trimester ketiga tingkat aktivitas
cenderung berkurang sehingga asupan
makanan biasanya tidak perlu
meningkat sekitar 10% pada akhir
kehamilan.mikronutrient yang
dibutuhkan secara khusus adalah
asam folat,vitamin D,zat besi, yodium,
kalsium dan DHA.
Kesimpulan/saran Wanita hamil harus fokus pada
kualitas diet dan didorong untuk
memilih makanan kaya nutrisi yang
kaya akan makronutrint maupun
micronutrient. Mitos makan untuk
berdua (ibu dan janin) harus
dihilangkan, rekomendasi gizi
seimbang disesuiakan dengan
kebutuhan nutrisi selama hamil sesuai

47
dengan indeks massa tubuh ibu
sebelum hamil.

48
2.Tabel nyeri punggung bawah pada ibu hamil terimester II dan III

Judul Tabel nyeri punggung bawah pada ibu


hamil terimester II dan III
Pengarang /penerbit Kurniati devi purnamasari
Tahun terbit 2019
Tujuan Penelitian ini dibuat bertujuan untuk
masalah masalah kehamilan padda
trimester II dan III khususnya nyeri
punggung bawah pada ibu hamil dan
dilaporkan oleh bidan fakultas ilmu
kesehata,universitas galuh,indonesia.
Metode Teknik sampling dalam penelitian ini
adalah non probability sampling jenis
consecutive sampling, yaitu semua
subjek yang datang ke Puskesmas
Ngesrep secara berurutan dan
memenuhi kriteria dimasukkan dalam
penelitian sampai jumlah subjek yang
diperlukan terpenuhi. Penelitian ini
dilakukan di Puskesmas Ngesrep
menggunakan desain studi deskriptif
dengan metode potong lintang, pada
bulan juni 2018.Subjek penelitian
adalah Ibu hamil trimester II dan III
yang melakukan kunjungan Antenatal
Care (ANC) di Puskesmas Ngesrep.
Hasil Nyeri biasanya memuncak pada usia
gestasi 36 minggu dan akan menurun
kemudian. Biasanya secara substansial
membaik 3 bulan pasca persalinan.12
Nyeri punggung yang terus-menerus
dapat terjadi pada wanita dengan
nyeri pinggang belakang dan panggul
belakang, nyeri punggung pada awal
kehamilan, kelemahan otot ekstensor
belakang, individu yang lebih tua, dan
orang-orang yang memiliki

49
ketidakpuasan kerja11. Sepanjang
kehamilan, wanita mengalami
perubahan fisiologis yang disebabkan
oleh kebutuhan anatomis dan
fungsional.6 Perubahan higienis
mempengaruhi sistem
muskuloskeletal dan biasanya
menimbulkan rasa sakit, termasuk
sakit punggung bawah3.
Kesimpulan /saran Studi ini menunjukkan bahwa nyeri
punggung bawah pada ibu hamil
trimester II dan III terjadi dengan
prevalensi terbanyak pada skala nyeri
sedang. Peningkatan usia kehamilan
dan temuan ini empa-ukuran asal
biomekanik nyeri pinggang pada
wanita hamil.Nyeri punggung bawah
sering ditemukan pada kehamilan.Hal
ini dapat menjadi indikasi pentingnya
edukasi kesehatan tentang nyeri
punggung bawah untuk ibu hamil
selama trimester II dan III dan suami
serta keluarganya, dan evaluasi rutin
masalah nyeri punggung bawah oleh
para klinisi.Berdasarkan hasil yang
diberikan oleh studi ini mengenai
nyeri punggung bawah selama
kehamilan, penelitian selanjutnya
disarankan untuk pemberian
intervensi dalam penanganan nyeri
punggung bawah pada ibu hamil
trimester II dan II

50
3.Tabel faktor maternal yang mempengaruhi kejadian preeklamsia pada
kehamilan

Judul faktor maternal yang mempengaruhi


kejadian preeklamsia pada kehamilan
Nama pengarang/penerbit Dian pratiwi
Tahun terbit 2020
Tujuan penelitian ini dibuat bertujuan untuk
menyajikan faktor maternal yang
mempengaruhi kejadian preeklamsia
pada kehamilan dan dilaporkan oleh
mahasiswi program study pendidikan
dokter,fakultas kedokteran universitas
lampung
Metode Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah studi literature
review. Penelusuran sumber pustaka
dalam artikel ini melalui web WHO,
Kementrian Kesehatan, NCBI,
database PubMed dan Google Scholar.
Sumber pustaka yang digunakan
dalam penyusunan melibatkan 18
pustaka yang terdiri dari jurnal
internasional dan jurnal indonesia.
Pemilihan artikel sumber pustaka
dilakukan dengan melakukan
peninjauan pada judul, abstrak dan
hasil yang membahas tentang faktor
maternal yang mempengaruhi
kejadian preeklampsia pada
kehamilan. Tahun penerbitan sumber
pustaka yang digunakan dalam
penulisan artikel adalah dari tahun
2015 sampai tahun 2020.
Hasil faktor maternal berupa usia yang
dapat menjadi komplikasi
preeklampsia, sedangkan faktor
maternal seperti paritas, riwayat

51
hipertensi, dan kunjungan ANC
(Sitomorang, 2016). Faktor resiko
maternal yang berhubungan dengan
preeklampsia yang meneliti 34 kasus
dan 34 kontrol didapatkan OR (Odds
Ratio) sebesar 4,886 bahwa ibu hamil
yang beresiko pada usia < 20 tahun
dan > 35 tahun untuk terkena
preeklampsia dibandingkan dengan
ibu hamil dengan usia antara 20 – 35
tahun. Pada penelitian di kota Palu
ditemukan bahwa faktor maternal
terjadinya preeklampsia adalah
primigravida pada sampel 104 orang
ibu hamil ditemukan ibu hamil
primigravigada sejumlah 21 orang
yang mengalami preeklmpsia
dibandingkan dengan faktor maternal
lain seperti obesitas sebanyak 20
orang yang terjadi preeklampsia dan
riwayat hipertensi terdapat sebanyak
14 orang yang mengalami hipetensi.
Sehingga faktor maternal Faltor –
faktor materna yang beerhubungan
dengan terjadinya preklampsia adalah
usia, IMT, privaginam, dan nutrisi
berupa vitamin B12. Faktor yang
paling sering terjadi pada usia < 20
dan > 35 tahun beberapa jurnal
menggungkapkan bahwa usia
cenderung menjadi faktor
preeklampsia, selanjutya ibu hamil
dengan obesitas yang memiliki IMT ≥
25 kg/m2 dapat berhubungan dengan
kejadian preeklamsi, paritas dan
riwayat penyakit jarang terjadi
preklamsia tetapi dapat menjadi
faktor resiko.

Kesimpulan/saran Preeklampsia adalah penyakit

52
komplikasi pada ibu hamil biasanya
terjadi waktu kehamilan 20 minggu
atau ≤ 34 minggu dengan tekanan
darah sistol < 160 mmHg dan tekanan
diastol < 100 mmHg. Trias gejala yang
muncul saat terjadinya preeklampsia
yaitu hipertensi, proteinuri dan edema.
Preeklampsia dapat mengakibatkan
masalah komplikasi yang
menimbulkan kematian, sehingga para
ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan ruti ke pelayanan ANC
untuk mendeteksi dini apabila terdapat
komplikasi dan mendapatkan
perawatan.
Faltor – faktor materna yang
beerhubungan dengan terjadinya
preklampsia adalah usia, IMT,
privaginam, dan nutrisi berupa
vitamin B12. Faktor yang paling sering
terjadi pada usia < 20 dan > 35 tahun
beberapa jurnal menggungkapkan
bahwa usia cenderung menjadi faktor
preeklampsia, selanjutya ibu hamil
dengan obesitas yang memiliki IMT ≥
25 kg/m2 dapat berhubungan dengan
kejadian preeklamsi, paritas dan
riwayat penyakit jarang terjadi
preklamsia tetapi dapat menjadi
faktor resiko.

53
4.Tabel penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi

Judul Penyuluhan tentang kehamilan resiko


tinggi
Pengarang /penerbit Indri astuti purwanti,nuke devi
indrawati,aerief tajally adhiatma
Tahun terbit 2018
tujuan penelitian ini dibuan untuk
menyajikan penyuluhan tentang
kehammilan resiko tinggi,apa saja
yaangharus di perhatikan dan di jaga
pada kehamilan resiko tinggi dan
dilaporkan oleh universitas
muhammadyah semarang.
Metode Metode yang digunakan dalam
kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah pemberdayaan mitra untuk
menyusun media promosi kesehatan
tentang kelas hamil,pendampingan
mitra untuk memasang media cetak
serta menyebarluaskan di tempat –
tempat strategis,pendampingan mitra
untuk tetap melakukan sosialisasi dan
promosi kesehatan dengan lisan
seperti yang biasanya dilakukan.

Hasil Pelatihan dan penyusunan media


promosi kesehatan bagi kader
kesehatan tersebut terbagi dua
tahap.tahap pertama adalah
pemberian materi.peserta pelatihan
sangat antusias selama mengikuti
pembeian materi.pemberian materi
ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan para kader kesehatan
yang menjadi mitra pengabdi
masyarakat.pengetahuan tersebut
akan menjadi dasar obyektif dalam

54
melakukan praktik penyuluhan.tahap
kedua adalah praktik penyusunan
media promosi kesehatan dan praktik
pemberi penyuluhan.untuk merintis
standar penapisan resiko
kehamilan,pelaksana pengabdi
masyarakat menyusun standar
prosedur operasional untuk penapisan
resiko kehamilan.
Kesimpilan/saran Sebaiknya melakukan regenerasi
kader pada usia 40 tahun untuk
menunjang kegiatan penyuluhan
dan penapisan ibu hamil resiko
tinggi.

55
5.Tabel kejadian anemia pada ibu hamil ditinjau dari paritas dan usia

Judul kejadian anemia pada ibu hamil


ditinjau dari paritas dan usia
Pengarang/penerbit Willy astriana
Tahun terbit 2017
tujuan penelitian ini dibuat untuk menyajikan
kejadian anemia pada ibu hamil
ditinjau dari paritas dan
usia,penyebab anemia pada ibu hamil
dan dilaporkan oleh mahasiswi
program study kebidanan prodi D III
kebidanan stikes al-ma’arif baturaja.
Metode Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode survey analitik
dengan pendekatan cross sectional,
dimana data variabel independen dan
perilaku Ibu serta variabel dependen
dikumpulkan secara bersaman
(Notoatmodjo, 2012).
Hasil Pada penelitian ini variabel umur
dikategorikan menjadi beresiko dan
tidak beresiko. Dari hasil penelitian
didapatkan dari 118 responden yang
mengalami kejadian anemia pada ibu
hamil dengan paritas beresiko yaitu
104 responden (46,0%) lebih besar
dibandingkan responden dengan
paritas tidak bersiko yaitu 14
responden (27,5%). Hasil uji statistik
Chi-Square di dapatkan p value 0,023
ini menunjukkan menunjukkan ada
hubungan yang bermakna antara
paritas dengan kejadian anemia pada
ibu hamil.
Kesimpulan/saran disimpulkan adanya hubungan paritas
dan
umur ibu dengan kejadian anemia pada
ibu
hamil dengan nilai p value 0,023 dan
0,028.
56
Diharapkan tenaga kesehatan
khususnya
petugas kesehatan dalam melakukan
promosi kesehatan khususnya promosi
pada
ibu hamil lebih menekankan pada
perubahan-perubahan yang terjadi
pada ibu
hamil khususnya promosi anemia ibu
hamil
dan cara meminum tablet zat besi salah
satunya dengan sosialisasi pentingnya
konsumsi tablet zat besi yang tepat,
makan
makanan yang mengandung sumber
zat
besi, dan pentingnya vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan tablet zat
besi di
dalam tubuh.

6.Tabel : pengetahuan tanda bahaya kehamilan dan perilaku perawatan


kehamilan pada ibu hamil trimester III

Judul pengetahuan tanda bahaya kehamilan


dan perilaku perawatan kehamilan
pada ibu hamil trimester III.
Pengarang/penerbit Eva nirwana br hutabarat dan serin
widya lestari
Tahun terbit 2017
tujuan penelitian ini dibuat untuk
mengetahui tanda bahaya kehamilan
dan perilaku perawatan kehamilan
pada ibu hamil trimester III ,untuk
mengetahui bagaimana terjadinya
tanda bahaya,cara mengatasinya dan
dilaporkan oleh dosen prodi D III
kebidanan stikes imelda.
metode Penelitian deskriptif korelatif ini
menggunakan pendekatan cross

57
sectional dengan teknik sampling
consecutive sampling. Sampel
berjumlah 96 ibu hamil trimester III
yang melakukan pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Bestari Jl.
Rotan Baru no. 1, Medan Petisah.
hasil Sebagian besar responden berada
pada tahap dewasa awal dengan
rentang usia 21–40 tahun (90,6%).
Mayoritas responden tidak bekerja
(85,4%) dengan pendidikan terakhir
terbanyak adalah SMA (60,4%).
Responden terbanyak primigravida
(68,8%) dengan rerata usia kehamilan
33,36 minggu, usia kehamilan
termuda adalah 27 minggu dan usia
kehamilan tertua 41 minggu.
Kesimpulan/saran Sebagian besar responden memiliki
pengetahuan tinggi mengenai tanda
bahaya kehamilan dan memiliki
perilaku yang kurang tepat dalam
merawat kehamilan. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan secara statistik antara
pengetahuan tanda bahaya kehamilan
dengan perilaku perawatan kehamilan
pada ibu hamil trimester III. Meskipun
demikian ibu hamil yang
berpengetahuan tinggi berpeluang
2,048 kali untuk memiliki perilaku
yang tepat dalam perawatan
kehamillan.

58
7.Tabel asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester II fisiologis dengan nyeri
punggung

judul asuhan kebidanan pada ibu hamil


trimester II fisiologis dengan nyeri
punggung
Pengarang/penerbit Isah eka palupi,kolifah,mas imam ali
affandi
Tahun terbit 2017
tujuan penelitian ini bertujuan untuk
menyajikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil trimester II fisiologis dengan
nyeri punggung,dan diperoleh oleh
stikes pemkab jombang.
metode Jenis penelitian ini adalah berupa
studi kasus yang dilakukan pada dua
ibu hamil di BPM Sri Hardi, Amd.Keb
selama 2 minggu. Teknik pengambilan
data dengan menggunakan lima
langkah varney. Perbandingan
pengumpulan data menggunakan alat
ukur berupa observasi, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi.
hasil Asuhan menunjukkan bahwa pada
kasus 1 dan kasus 2 pada kunjungan
ke-3 sudah tidak nyeri yang dirasakan
di punggung. Selama kunjungan ke-3
baik pada kasus 1 maupun kasus 2
diberikan intervensi, yaitu, kompres
air panas, senam hamil, KIE tentang
personal hygiene, pentingnya minum
tablet Fe.
Kesimpulan/saran Hasil penelitian dan pembahasan
tentang manajemen asuhan
kebidanan pada
Ny. “T” dan Ny. “L” hamil trimester II
fisiologis dengan nyeri punggung
berdasarkan landasan teori dan
penerapan
manajemen asuhan kebidanan maka

59
peneliti
dapat mengambil kesimpulan dan
saransaran
yang bertitik tolak pada pembahasan.

60
8.Tabel Determinan kesehatan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
dengan pencapaian kontak minimal 4 kali selama kehamilan (4k)

Judul Determinan kesehatan ibu hamil


tentang tanda bahaya kehamilan
dengan pencapaian kontak minimal 4
kali selama kehamilan (4k)
Pengarang/penerbit Katmini
Tahun terbit 2017
tujuan Penelitian ini dibuat bertujuan untuk
menyajikan determinan kesehatan ibu
hamil tentang tanda bahaya
kehamilan dan dilaporkan oleh
mahasiswi program study kesehatan
masyarakat,institut ilmu kesehatan
strada indonesia.
Metode Desain penelitian yang digunakan
adalah analitik korelasional dengan
pendekatan case control Pengambilan
Desain penelitian yang digunakan
adalah analitik korelasional dengan
pendekatan case control Pengambilan
sampel menggunakan teknik
consecutive sampling dengan
responden penelitian berjumlah 12
ibu hamil trimester III. Waktu
pelaksanaan Maret-April 2019 di
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri,
Jawa Timur, Indonesia.
hasil Faktor yang mempengaruhi
rendahnya pencapaian K4 adalah
faktor sosial ekonomi. Sebagian besar
warga Selopanggung bekerja sebagai
petani dan berpenghasilan di bawah
UMR sehingga membuat ibu merasa
keberatan untuk memeriksakan
kehamilannya. Kemudian sosial
budaya masyarakat setempat yang
masih mempercayakan proses persali-
nannya pada dukun. Dengan adanya
61
dukun maka ibu berfikir bahwa tidak
perlu memeriksakan kehamilannya
asalkan kelak pada saat melahirkan
proses persalinannya berjalan dengan
lancar.
Kesimpulan/saran Dari hasil penelitian yang dilakukan di
Desa Selopanggung Kecamatan Semen
Kabupaten Kediri, dapat ditarik
kesimpulan yaitu; Pengetahuan tentang
tanda bahaya kehamilan seluruhnya
memiliki pengetahuan baik,
pencapaian K4 di desa Selopanggung
sebagian besar tidak tercapai danTidak
ada hubungan antara pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan
dengan pencapaian K4.

62
TABEL ARTIKEL 9

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DENGAN KECEMASAN


MENGHADAPI PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PALIMANAN CIREBON

Pengaran penerbit Ricardi W. Alibasjad, Kholilatul Izza, Neni


Susiloningsi
Tahun Terbit 2020
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan usia ibu hamil dengan kecemasan
menghadapi persalinan pada primigrafidah di
wilayah puskesmas oleh mahasiswa.

Metode Bentuk inseden ini diselesaikan oleh mahasiswa


kebidanan sehingga jenis penelitian ini merupakan
penelitian observasional dengan menggunakan
studi untuk menilai akan hubungan usia ibu
primigravida trimesterI-III dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase
umur ibu mudan dan tua <20 dan > 35 tahun
sebagian besar mengalami kecemasan sedang
sampai kecemasan berat dan yang berusua 20-35
tahun sebagian besar mengalami kecemasan
ringan sampai dengan sedang, kecemasan berat
pada ibu yang berusia terlalu muda dan terlalu tua
akan sangat memengaruhi lahan presepsi
seseorang .
Sehingga kecemasan sedang juga akan muncul
pada rentang usia ini manifestasi yang terjadi pada
tingkat ini yaitu kelelahan meningkatkan,
kecepatan denyut jantung dan pernapasa semakin
meningkat, ketegangan otot meningkat , dan
bahkan bicara cepat dengan volume yang tinggi.
Sehingga dalam penelitian ini masih terdapat
beberapa kekurangan yang disebabkan adanya
keterbatasan, yaitu hanya meneliti usia ibu
primigravida saja.

63
Kesimpulan Saran untuk tenaga kesehtan meningkatkan peran
serta tenaga medis dan para medis dalam
memberikan promosi kesehatan kepada ibu hamil
pada saat antenatal care tentang proses
kehamilan dan persalinan
Mengajukan pada ibu hamil khususnya
primigravida untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur, sehingga ibu hamil
tersebut lebih mengetahui informasi mengenai
kehamilan dan kesehatanya.

64
TABEL ARTIKEL 10

HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO
Pengarang Herlina Wungouw, Jill Lolong
penerbit
Tahun terbit 2017
Tujuan Tujuan penelitian ini di buat untuk mengetahui
hubungan stres dengan kejadian insomnia pada ibu
hamil sehingga ibu hamil bisa mengendalikanya
dengan baik, kerena perubahan tersebut dapat
memengaruhi mental ibu hamil sehingga
perubahan ini dapat mudah memengaruhi stabilitas
emosi ibu hami.
Metode Bentuk insiden diselesaikan oleh mahasiswa
kedoktetan sehingga desain yang digunakan dalam
penelitian iniobservasi analitik bebas atau variabel
dan tidak mengandung efek samping atau kerugian
dari pasien atau ibu hamil
Hasil Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa kedokteran tersebut yaitu, responden
terbanyak dengan dengan karakteristik umur ibu
hamil yaitu umur 26-35, responden terbanyak
dengan usia kehamilan ibu hamil yaitu ibu usia 7-9
bulan, dan responden terbanyak dengan paritas
kehamilan multigravida.
Responden yang memiliki stes dengan kejadian
insomnia ringan lebih banyak dari responden yang
memiliki stres dengan kejadian insomnia berat dan
tidak mengali insomnia.
dan dapat menyimpulkan kejadian yang terdapat
dalam penelitian tersebut, yaitu
- Karaktesistik responden tentang ibu hamil
- Gambaran stres pada ibu hamil
- Gambaran insomnia pada ibu hamil
- Hubungan stres dengan kejadian insomnia
pada ibu hamil

Kesimpulan Perubahan fisik tentunya dialami oleh semua ibu


hamil, tetapi dalam hal ini perubahan fisik tersebut
65
tidak membuat ibu menjadi stres karena strategi
pemenuhan coping stres ibu baik, sebaliknya
perubahan tersebut menimbulkan kesulitan ibu
dalam memulai tidur atau mempertahankan tidur.

66
TABEL ARTIKEL 11

DETEKSI DINI KEHAMILAN BERESIKO


Pengarang penerbit Intan Mutiara Putri, Nunung Ismiyatun
Tahun terbit 2020
Tujuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
gambaran karakteristikumer, paritas, jarak
kehamilan dan tinggi badan ibu hami resiko
dini saat kehamilan, karena komplikasi ini
merupakan masalah yang menyebabkan
kematian langsung pada ibu hamil dan saat
melahirkan maupun sesudah melahirkan.
Metode Peneis penelitian ini menggunakan penelitian
deskriktif kuantitif, sehingga populasi penelitian
ini untuk menggambarkan karakteristik ibu
hamil beseriko berdasarkan umur, paritas,
riwayat abortus, jarak kehamilan, dan tinggi
badan yang di lakukan di puskesmas kasihan
yogyakarta dan yidak ada mengandung efek
samping dan kerugian pada pasien
Hasil Hasil penelitian berdasarkan data dari register
ibu hami di puskesman kasihan yogyakarta
terdapat ibu hamil beresiko sebanyak 128 atau
16.75% dari keseluruhan ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik ibu hamil beresiko
berdasarkan usia didapatkan sebanyak 95
responden atau 74,2% ibu hamil dengan
usia beresiko yaitu <20 tahun sebanyak
13 responden sedangkan yang usianya
>35 tahun sebanyak 82 responden. Ibu
hamil dengan usia 20-35 tahun
merupakan usua yang di anggap aman
untuk menjalani proses kehamilan sampai
dengan persalinan. Disisilain psikologis
atau mental ibu cenderung belum siap
menerima kehamilan, persalinan dan
nifas karena bahaya yang terjadi pada

67
usia muda.

Kesimpulam Karakteristik ibu hamil beresiko di puskesmas


kasihan I Bantul yaitu sebagian besar memiliki
usia beresiko <20 tahun dan >35 tahun
sebanyak 69 responden (53,9%), paritas
beresiko yaitu primipara dan paritas >3
sebanyak 95 rsponden (74,2%), sebanyak 35
responden (27,3%) yang mempunyai riwayat
abortus, 15 responden (11,7%) yang
mempunyai jarak kehamilan beresiko (<2
tahun), 10 responden (7,8%) yang mempunyai
tinggi badan beresiko <145 cm.

68
TABEL ARTIKEL 12

DETERMINAN KESEHATAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA


KEHAMILAN DENGAN PENCAPAIAN KONTAK MINIMAL 4 KALI SELAMA
MASA KEHAMILAM (K4)
Pengarang penerbit Katmini
Tahun terbit 2020
Tujuan Tujuan penelitian ini di lakukan mahasiswa di
desa selopanggung untuk mengetahui
detrminan kesehatan ibu hamil dan kondisi
seorang itu yang sedang tumbuh di dalam
tubuhnya pada umumnya di dalam rahim.
Metode Desain penelitian ini yang digunakan adalah
analitik korelasional dengan pendekatan
pengambilan sampel menggunakan teknik
cinsecutive sampling dengan responden
penelitian yang dilakukan di desa semen
kebupaten kendiri bulan maret 2019 dan tidak
ada merigukan pasien.

Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan


dapat hasil bahwa ibu hamil di desa semen
kabupaten kendiri seluruhnya memiliki
pengetahuan yang baik tentang bahaya
kehamilan yaitu sebanyak 12 responden, maka
dari situ dapta di simpulkan bahwa
pengetahuan sangat erat hubunganya dengan
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuanya. Akan
tetapi perlu di tekankan, bukan berarti seorang
yang berpendidikan rendah mutlak
berpengetahuan rendah pula. Hal ini
mengingatkan bahwa peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperolehdari
prndidikan formal saja, akan tetapi dapat
diperoleh melalui pendidikan non formal.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa sebagian besar responden
berpendidikan terakhir smp, selain itu karena
69
ibu sebagian besar tidak bekerja atau menjadi
ibuh rumah tangga maka ibu banyak waktu
untuk mencai informasi mengenai tanda
bahaya kehamilan dari berbagai sumber baik
dari media massa seperti koran, majalah,
maupun media elektronik seperti radia dan
televisi.

Kesimpulan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan


seluruhnya memeiliki pengetahuan baik,
pencapaian k4 di desa selopanggung sebagian
besar tidak tercapai dan tidak ada hubungan
antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan dengan pencapaian k4 yang
dilakukan oleh peneliti.

70
TABEL ARTIKEL 13

PIJAT HAMIL SEBAGIAN TERAPI NON FARMAKOLOGIS DALAM


PENENGANAN KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER III
Pengarang Siti Maryani, Riza Amalia, Marlinda Happy Nurmalita
terbit Sari
Tahun terbit 2020
Tujuan Tujuan penelitian ini di lakukan oleh mahasiswa
poltekkes kemenkes semarang untuk
mengetahui perubahan fisiologi selama
kehamilan terjadi akibat adanya kembang
janin dan persiapan persalinan, karena
perubahan fisiologi yang terjadi sering
kali menimbulkan ketidaknyamanan pada
setiap trimester kehamilan

Metode Desain yang digunakan untuk meneliti adalah kajian


literatul untuk mencari hasil melalui data base
nasional dan internasional bahta tidak ada efek
samping dan kerugian yang di lakukan olek
mahasisiwa poltekkes semarang.
Hasil Pregnancy Massage atau pijat kehamilan merupakan
terapi non farmakologis yang bertujuan untuk
meningkatkan kessejahteraan ibu untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin.
Kajian tentang efek atau manfaat dari pijat
ibu hamil pada ibu hamil TN III antara lain
- Menungkatkan kualitas tidur
Gangguan todur dapat menyebabkan gangguan
hormon dalam tunuh. Gangguan tidur dapapt
meningkatkan adanya resiko diabetes melitus,
peningkatan tekanan darah dan resiko
gangguan tumbuh kembang janin dalam
kandungan
- Mengurangi nyeri punggung
Nyeri punggung selama kehamilan disebabkan
karena faktor anatomi yang berkaitan dengan
penambahan beban kehamilan dan factor
hormonal dimananya terjadi relaksasi otot-otot
polos, nyeri ini akan memuncak pada akhir

71
kehamilan dan menurun sampai dengan 3 bulan
usai melahirkan.
- Menurunkan kesemasan
Kecemasan yang terjadi pada trimester 3
merupakan efek dari peribahan fisik , persalinan
yang semakin dekat dan kekhawatiran tentang
keadaan bayi yang akan dilahirkan.

kesimpulan Pregnancy Massage merupakan teknik pemijatan


dengan cara lembut dan halus pada bagian tertentu
untuk membuat ibu merasa lebih segar dan nyaman.
Tujuan utama terapi pemijatan ibu hamil adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin. Manfaat
pijatan ibu pada trimester III antara lain untuk
menirunkan intensitas nyeri punggung, meningkatkan
kualitas tidur dan mengurangi kecemasan stres serta
dapat membuat ibu merasa bahagia.

72
TABEL ARTIKEL 14

OPTIMALISASI KELAS IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN


KESEHATAN MASA KEHAMILAN
Pengarang Siti Rofiah, Sri Widatiningsi
penerbit
Tahun terbit 2020
Tujuan Tujuan penelitian ini berhubungan dengan emis
gravidarum yang dapt menyebabkan stres
bagi ibu hamil sehingga dapat
memengaruhi kehamilan dan gangguan
perkembangan janin, tujuan penelitian ini
meningkatkan pengetahuan dan perilaku
ibu hamil dalam mengatasi emesis
gradivarum menggunakan terapi non
farmakologis dengan optimalisasi kelas ibu
hamil melalui peran kader kesehatna yang
dilaksanakan oleh mahasiswa.

Metode Bentuk insiden ini yang di lakukan oleh mahasisiwa


poltekkes semerang yang di bantu oleh bidan
kader dan bidan untuk menjelaskan tentang
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
berupa optimalisasi kelas ibu hamil sebagai upaya
peningkatan dan pengetahuan mengatasi emesis
gradivarum.
Hasil Kegiatan pengabdian masyarakt tentang penelitian
ini berupa optimalisasi kelas ibu hamil
sebagai upaya peneingkatan kesehatan
masa kehamilan dalam mengatasi emesius
gradivarum menggunakan terapi
farmakologis, yang mampu meningkatkan
tingkat pengetahuan dan keterampilan
kader dalam membantu mahasisiwa dalam
kelas kesehatan masa kehamilan. Sehingga
bidan desa dan puskesmas yang terlihat
aktif dalam kesehatan masa kehamilan
agar terus membina serta memantau
kegiatan pendampingan kader dan
73
mahasisiwa dalam mengatasi emesis
gradivarum menggunakan terapi non
farmakologis oleh kader posyandu yang
ada di kalijoso kecamatan secang sehingga
dapat secara terus menerus dan
berkelanjutan untuk mendampingi dan
membimbing ibu hamil dalam upaya
meningkatkan kesehatan masa kehamilan.
Kesimpulan Kegiatan pengabdian berupa penerapan hasil
penelitian “optimalisasi kelas ibu hamil sebagai
upaya peningkatan kesehatan masa kehamilan
dalam mengatasi emesis gradivarum
menggunakan terapi non farmakologis “ ditindak
lanjuti dengan pemantauan kegiatan kader dan
mahasisiwa hingga tenaga kesehatan melakukan
pendamping kepada ibu hamil yang mengalami
emesisi gradivarum melalui kegiatan rutin evaluasi
dasa binaan.

74
TABEL ARTIKEL 15

Upaya Preventif Kehamilan Remaja Dengan Pendidikan Kesehatan


Mengeani
Kesehatan Reproduksi pada Remaja Di Kecamatan
Indramayu
Pengarang Mira Aryanti, Puryawandayarti Apriliani, Dan Intan
penerbit Anggita
Tahun terbit 2019
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk pencegahan
kehamilan remaja salah satunya dengan
pendidikan kesehatan mengenai kehamilan remaja
di usia remaja, sehingga diharapkan adanya
pendididkan kesehatan dapat membantu program
pemerintah untuk menurunkan kejadian
kehamilan remajan di kabupaten indramayu
Metode Desain penyuluhan yang di lakukan di kabupaten
indramayu menggunakan metode vidio ,
menjelaskan isi brosur kepada remaja puru
dan putra sehingga penyuluhan tersebut
tidak merugikan bahkan mempunyai
manfaat bagi siswa-siswi tersebut.

hasil Hasil kegiatan yang dilakukan oleh mahasisiwa di


kabupaten indramayu tentang kesehatan
mengenai pendidikan yang dilaksanakan di
bulan juli agustus 2019 yang pesertanya
berjumlah 170 sehingga sisiwa yang ada di
kabupaten indramayu dapat mengetahui
tentang bahayanya dan pencegahan
kehamilan remaja, dan mereka bisa
mengetahui betapa pentingnya
pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja sedini
mungkinsehingga tidak terjadi kehamilan di
usia remaja yang membawa dampak
peningkatan AKI dan AKB di indramayu

75
khususnya di indonesia pada umumnya.

Kesimpulan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini


merupakan kegiatan yang rutin oleh dosen STIKes
indramayu dalam rangka melaksanankan Tridarma
perguruan tinggi dan membantu pemerintah
sebagian salah satu upaya untuk prefentif untuk
mencegah kehamilan remaja di wilayah
kecamatan indramayu dengan adanya penyuluhan
tentang kesehatan reprosuksi remaja serta
menekan angka kematian ibu dan bayi yang
disebabkanoleh kehamilan remaja di wilayah
indramayu

76

Anda mungkin juga menyukai