Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny”K” DENGAN PERSALINAN

NORMAL DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS TANJUNG KARANG

DISUSUN OLEH

SITI RAUHUN

038SYEBID17

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIII
MATARAM
2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu “Asuhan Kebidanan pada bayi Ny “K”……..dengan……………di rumah sakit


……………………../ puskesmas / poskesdes …………………..” telah mendapat pengesahan
pada hari ……………..tanggal…………….oleh…………….

Pembimbing pendidikan pembimbing lahan praktik/Ruangan

(………………………………………) (………………………………………)

Mengetahui,
kepala puskesmas / Ruangan

(……………………………………...)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karena atas limpahan berkah dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada bayi Ny “K” dengan
persalinan normal di ruang bersalin puskesmas tanjung karang”

Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. H. Zulkahfi, S.Kep.,Ners., M.Kes selaku ketua Stikes Yarsi Mataram


2. Baiq Ricca Afrida.,M.Keb, selaku ketua program studi D.III Kebidanan Stikes Yarsi
Mataram
3. Lalu budiawan, SKM.,MM selaku Pimpinan Puskesmas Tanjung Karang
4. Nurul fatmawati, M. Kes. selaku pembimbing pendidikan di puskesmas tanjung karang
5. Semua bidan yang bekerja di pueskesmas tanjung karang.
Besar harapan kami dengan tersusunnya laporan kasus ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dalam hal
pembuatan, penyusunan, ataupun materi yang di sajikan belum lengkap. Untuk itu kami harapkan
kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan laporan selanjutnya.

Mataram , 18 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................... 3
1.3 Manfaat .......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori …………………………………………………… 5

2.2 Manajemen Kebidanan Dengan 7 Langkah Varney ..................... 18

BAB III TINJAUAN KASUS


3.1 Asuhan kebidanan pada bayi Ny “K” ................................................ 21
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan.......................................................................................... 34
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 37
5.2 Saran .................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37
LAMPIRAN.................................................................................................... 38
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antenatal Care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau
kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang
optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
perinatal (Saifuddin, 2002).
Menurut Wiknjosastro (2005), pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian
baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi
pengertian sedikit tentang kehamilan. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia
sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik
akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal
sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan
dua kali pada trimester III (Depkes RI, 2009).
Pelayanan antenatal terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatalrutin dengan
beberapa program lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen
Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal (Depkes, RI.
2009).
Jumlah sasaran ibu hamil tahun 2018 di puskesmas ampenan yaitu 864 ibu hamil adapun
hasil rekapitulasi PWS ibu pada bulan desember 2018 yaitu K1 864 (100%), K4 801 (98%)
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. WHO menetapkan kejadian anemia
dalam kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menentukan Hb 11 gr% sebagai
dasarnya. AKI di Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Di
tahun2007, AKI berkisar 248 per 100.000 kelahiran. Direktur Women Research Institute,
Purnami (2008) mengatakan di Indonesia AKI saat melahirkan dari tahun 2002 berkisar
307/100.000 menjadi 420/100.000 ibu melahirkan pada tahun 2005. Berdasarkan data
penelitian World Bank tahun 2008 hal ini salah satunya dikarenakan minimnya anggaran untuk
penurunan AKI dankeengganan ibu untuk melakukan Antenatal Care (ANC) secara rutin.
Dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan bentuk catatan dari hasil asuhan
kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil, yakni mulai dari trimester I sampai dengan
trimester III yang meliputi pengkajian, pembuatan diagnosis kebidanan, pengidentifikasian
masalah terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi dengan dokter atau tenaga
kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan tepat dan rasional berdasarkan
keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya. Lingkup masalah ini adalah masalah
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan waktu kurang lebih dari 280
hari (kurang lebih 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari yang terbagi atas tiga trismester, yakni
trismster I (mulai awal kehamilan), trismester II ( antara kehamilan 14 minggu sampai dengan
28 minggu), dan trismester III (anatara kehamilan 28 minggu sampai kehamilan 36 minggu
atau sesudah 36 minggu).
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan dengan penerapan manajemen
kebidanan pada kehamilan normal trimester II dengan menggunakan manajemen 7
langkah varney di Puskesmas Ampenan
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dasar pada bayi Ny. “K” dengan
kehamilan Trimester II.
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar pada bayi Ny. “K” dengan
kehamilan Trimester II.
3. Mahasiswa dapat menentukan diagnose dan masalah potensial pada Ny. “M”
dengan kehamilan Trimester II.
4. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera pada Ny. “M” dengan kehamilan
Trimester II.
5. Mahasiswa dapat menentukan rencana asuhan menyeluruh pada Ny. “M” dengan
kehamilan Trimester II.
6. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
pada Ny. “M” dengan kehamilan Trimester II.
7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada Ny. “M”
dengan kehamilan Trimester II.

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Bagi Pendidikan
Hasil laporan ini dapat untuk dokumentasi dan saran tertulis yang dapat
meningkatkan kredibilitas instansi dan mewujudkan civitas yang professional.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi ujian praktik yang telah
dilakukan Mahasiswa dapat dengan mudah menilai kekuragannya dan dijadikan sarana
untuk menambah keterampilan praktik.
1.3.3 Bagi Lahan Praktik
Dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan yang komprehensip bagi pasien.
1.3.4 Bagi Ibu Hamil
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil guna meningkatkan kesehatannya dan
kesehatan janinnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai
kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-
masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang
dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup). (Wiknjosastro,
2007)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu),
trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36). (Saifuddin, 2002)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2002).
B. Proses Terjadinya Kehamilan
Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum
(konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum yang dilepas oleh ovarium
disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba
abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa
ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa
ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus
spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki
ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang mempunyai
kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi.Pada spermatozoa ditemukan peningkatan
konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh
karena diduga dapat melepaskan hialuronidase (Sarwono, 2008).
C. Macam-macam kehamilan
a. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan
embrio / janin berada di dalam uteri(rahim).
b. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembangan janinnya berada diluar uteri atau
rahim, disaluran tuba fallopi. Kehamilan ini biasa kita kenal dengan “hamil diluar
kandungan”. Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut. Karena
akan membahayakan ibu serta janinnnya. Dan janin tidak mungkin hidup lebih
lama lagi sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim, bukan disaluran tuba
fallopi, sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin. (Ai yeyeh, 2009)
D. Standar asuhan kehamilan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan
:
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (1-12 minggu)
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (13-28 minggu)
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( 29-40 minggu).
(saifuddin, 2002)
Menurut Ai yeyeh (2009) Pelayanan standar minimal 10 T, yaitu :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas )
d. Ukur tinggi fundus uteri
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
f. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
g. Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
h. Tes terhadap penyakit menular seksual
i. Tatalaksana kasus
j. Temu wicara.
E. Tanda dan gejala kehamilan (Wiknjosastro, 2007)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
2. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon
progesteron
c. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan
alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen
berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
d. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
e. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
f. Perubahan organ-organ dalam pelvix:
1) Tanda chadwick: livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar: segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk: uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks: uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody
dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari
pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon
steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
F. Perubahan fisiologis ibu hamil trimester II
a. Sistem endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovariummenghasilkan
estrogen dan progesteron. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk
mempertahankan pertumbuhan desiduadan mencegah pelepasan serta
pembebasan desidua tersebut.
b. Sistem reproduksi
Tidak diragukan lagi organ-organ pada sistem reproduksi mengalami perubahan
dalam masa hamil. Mulai dari uterus, vagina, ovarium, dan lain-lain.
1) Uterus
Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai
respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang
tinggi. Selain bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat,
bentuk, dan posisi. Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis.
Pada saat konsepsi, uteris berbentuk seperti buah pir terbalikSelama minggu-
minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks, dan
istmus melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda
Chadwick, tanda kemungkinan kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke-
8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut: istmus melunak dan dapat
ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), dan fundus pada
serviks mudah fleksi (tanda McDonald). Ini adalah tanda kemungkinan
kehamilan. Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks melunak dan
membesar secara keseluruhan.
2) Vagina
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warnayang hampir biru
(normalnya, warna bagian ini pada wanitayang tidak hamil adalah merah
muda). Warna kebiruan inidisebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat
kerjahormon progesteron. Sekresi vagina yang normalnya bersifatasam
meningkat secara bermakna.
3) Payudara
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsilaktasi disebabkan
oleh peningkatan kadar estrogen,progesteron, laktogen plasental, dan
prolaktin. Stimulasihormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan,
dilatasipembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara.Sedikit
pembesaran pada payudara, peningkatan sensitivitasdan rasa geli mungkin
dialami, khususnya oleh primigravida,pada kehamilan minggu ke-4.
c. Sistem kardiovaskuler
Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan perubahan sistem
kardiovaskuler yang ekstensif, baik aspek anatomis maupun fisiologis. Adaptasi
kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologi normal wanita, memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan
dan pertumbuhan janin.
Adaptasi kehamilan pada sistem kardiovaskuler meliputi hemodilusi, tekanan
darah, dan daya pembekuan darah.
d. Sistem integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan
meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Akibat
yang ditimbulkan oleh peningkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit
alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada wajah (kloasma),
garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis: linea
nigra), puting dan areolamammae.
e. Sistem pernafasan
Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuan menyediakan
kebutuhan oksigen ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai
respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen
uterus dan payudara. Janin memerlukan oksigen dan suatu cara membuang
karbondioksida.
Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga mengubah
bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi
meningkat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang diperlukan. Keadaan
ini dapat menimbulkan sedikit hiperventilasi.
Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan
ambang karbondioksida. Progesteron dan estrogen diduga menyebabkan
peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida. Beberapa
wanita mengeluh mengalami dispnea saat istirahat.
f. Sistem perkemihan
Perubahan pada traktus urinarius disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis.
Dengan pembesaran yang terjadi padabulan-bulan pertama kehamilan, uterus
akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Dengan demikian, tempat
bagipembesaran kandung kemih akan berkurang dan tekanan pada kandung kemih
semakin sering dirasakan. Hal tersebutmenyebabkan meningkatnya frekuensi
berkemih.
g. Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami
mual dan muntah. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi kemungkinan besar
keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang
mendadak. Jikaberlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemisis),
maka keadaan ini dianggap abnormal. (Helen, 2001)
G. Perubahan Psikologis Pada Trimester II
Pada trimester II terjadi beberapa perubahan

1. Perubahan Emosi
Biasanya pada trimester ini lebih menyenangkan tubuh wanita telah terbiasa dengan
tingkat hormone yang tinggi. Morning sicknes telah hilang. Ia telah menerima
kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif.

2. Terjadinya Quickening
Yaitu terjadinya gerakan bayi yang pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan
pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon
ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. (Syaifudin, 2007)

H. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Dalam masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bulan ke 1 hingga ke 3
yang disebut dengan trimester pertama. Bulan selanjutnya yaitu 4 hingga ke 6
merupakan trimester tengah atau kedua, kemudian trimester akhir yaitu bulan ke 7
hingga kelahiran bayi anda. Dalam setiap trimester memiliki pertumbuhan janin yang
berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan berbeda.
Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang harus anda penuhi sesuai dengan trimester
kehamilan anda :
1. Trimester pertama
Umumnya terjadi dari minggu pertama pembuahan hingga minggu kedua belas
adalah perkembangan janin untuk kelengkapan organn penting. Pada bulan pertama
nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang ekstra. Perkembangan janin membutuhkan
asupan kalori yang sesuai sehingga dapat terbentuk pesat. Asupan kalori terkadang
tersendat karena adanya mual dan muntah yang dialamii di trimester pertama, sebisa
mungkin anda mengalahkannya sehingga gangguan tersebut tidak menghambat asupan
nutrisi apalagi karbohidrat. Karbohidrat yang dibutuhkan sebesar 2000 kilo kalori yang
bisa didapat dari nasi, roti, gandum, sereal, dll. Kalsium juga memiliki peranan dalam
pembentukan tulang rangka janin begitu memasuki minggu ke 7 perbanyak konsum si
kalsium yang didapat dari susu, yogurt dan jenis makanan lain yang mengandung
susu.Protein dibutuhkan dalam perkembangan janin di trimester pertama dalam
membentuk sel otak. Tambahkan vitamin A, B1, B2,B3 dan B6 dalam tumbuh
kembang janin selain itu B12 dalam pembentukan sel darah. Vitamin D dalam
pembentukan tulang dan Vitamin E dalam metabolisme yang di dapat di sayuran dan
buah-buahan.
2. Trimester Kedua
Pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat
sehingga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pada perkembangan minggu ke 13
hingga minggu ke 18 terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janin yang sangat
penting. Pada awal memasuki trimester kedua asupan kalori memang masih perlu
ditingkatkan mengingat banyaknya organ yang akan tersusun. Jangan lupakan asupan
zat besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel sel darah merah dalam
mendukung jantung dan sistem peredaran darah janin yang sedang berkembang pada
minggu ke 17. Asam lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di
trimester kedua akhir. Hindari makanan dengan kandungan kafein yang tinggi,
makanan dengan kandungan garam yang berlebih dapat memicu kaki bengkak
menahan cairan tubuh. Konsumsi pula air yang cukup setiap harinya untuk
menghindari sembelit dan wasir yang banyak diderita oleh ibu hamil.
3. Trimester ketiga
Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi
yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini
persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan
janin dan plasentanya. Anda dapat meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang,
mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang dibutuhkan
adalah B6 untuk membantu metabolisme dalam pembentukan senyawa kimia yang
diantarkan pada sel saraf. Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim
untuk mengatur sistem pernapasan dan energi. Yodium tidak kalah penting dalam
perkembangan di masa ini untuk proses perkembangan janin dan meminimalisir
kemungkinan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan . Peranan yang tidak
kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel baru, pengaturan suhu tubuh dan
proses metabolisme.
I. Perubahan dan Perkembangan Janin
1. Perkembangan Janin Minggu ke 0-4
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sumtulanh
belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
2. Perkembangan Janin Minggu ke 4-8
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak,
dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang belakang
wajah, mata, kaki dan tangan.
3. Perkembangan Janin Minggu ke 8-12
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak
yang terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata
yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan
aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah
terbentuk.
4. Perkembangan Janin Minggu ke 12-16
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai
tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan
membuka mulut. Rambutnaymuali tumbuh kasar dan berwarna.
5. Perkembangan Janin Minggu ke 16-20
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul
dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin
bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra
pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari
mulai tampak.

6. Perkembangan Janin Minggu ke 20-24


Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan
gerakan pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia
mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
7. Perkembangan Janin Minggu ke 24-28
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin
dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat
menegnali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.
Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin
mempersiapkan dirinya menghadapi hari kelahirannya.
8. Perkembangan Janin Minggu ke 28-36
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya, kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
9. Perkembangan Janin pada Minggu ke 38
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-
rambut halus di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja
pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini
persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
J. Komplikasi Kehamilan
10. Hiperemesis
Hiperemesis adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
pekerjaan sehari-hari.
Penyebab :
a. Masih belum jelas
b. Faktor psikis dan hormonal
Gejala :
a. Hiperemesis ringan/tingkat 1
1) Berat badan menurun
2) Badan lemas dan lemah
3) Nafsu makan berkurang
4) Perasaan nyeri di ulu hati
5) Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi
b. Hiperemesis sedang/tingkat 2
1) Sudah ada tanda-tanda dehidrasi
2) Badan menjadi kurus
3) Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan (akibat kadar keton
dalam tubuh)
4) Lidah kering dan kotor
5) Mulut berbau
6) Nadi cepat, suhu tinggi
7) Air seni berkurang
8) Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria (terdapat
aseton dalam urin)
c. Hiperemesis berat/tingkat 3
1) Gangguan kesadaran
2) Gelisah, samnolen, koma
3) Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
4) Dehidrasi
Penatalaksanaan :
a. Penderita ditempatkan di ruangan yang tenang dengan pengunjung dibatasi
b. Ibu dan keluarga diberikan penjelasan tentang proses kehamilan
c. Pemberian makanan dan minuman dihentikan
d. Pasang infus larutan glukosa 5%, yang perlu diperhatikan : jumlah air seni
(urine), jumlah cairan yang dimuntahkan, jumlah cairan yang diberikan melalui
infuse
e. Diberikan suntikan penenang
f. Setelah 48 jam perawatan dan keadaan umum baik dapat dimulai pemberian
makanan dan minuman
g. Keadaan umum semakin baik dan penderita sudah kuat boleh mobilisasi (bangun
dari tempat tidur)
11. Perdarahan dalam kehamilan
Perdarahan dalam kehamilan adalah keluarnya darah pervaginam yang belum jelas
penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu. Saat terjadinya perdarahan :
Trimester 1 : abortus, KET
Trimester 2 : mola hidatidosa
Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir
Kala 3 : retensio plasenta
Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta
Prinsip dasar penanganan perdarahan
a. Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki fasilitas untuk melakukan transfusi
darah dan operasi
b. Tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalam
12. Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar.
a. Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh karena berbagai faktor penyebab dimana
janin dalam keadaan belum mampu hidup.
b. Dikatakan abortus apabila umur kehamilan 20 minggu atau kurang dan berat
janin 500 gram atau kurang
Macam-macam abortus
a. Abortus spontan
Terjadi dengan sendirinya,keguguran. Penyebab terjadinya abortus yaitu pada
hamil muda selalu didahului oleh kematian janin. Kematian janin ini dapat
dsebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan chromosom : trisomi,polyploidi).
2) Penyakit ibu (infeksi akut,kelainan endokrin, trauma,kelainan alat
kandungan).
b. Abortus provokatus
1) Abortus provocatus
Adalah pengguguran kehamilan,biasanya dengan alat-alat dengan alasan
bahwa kehamilan membahayakan, membawa maut bagi ibu, misalnya
karena penyakit berat.
2) Abortus criminalis
Adalah pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang syah dan
dilarang oleh hukum.
Derajat abortus
Diagnosis Perdarahan Servix Besar uterus Gejala lain
Imminens Sedikit/sedang Tertutup Sesuai usia Tes kehamilan
kehamilan positif, kram,
uterus lunak
Insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau lebih Kram, uterus
kecil dari usia lunak
kehamilan
Incomplit Sedikit-banyak Terbuka Lebih kecil dari Kram, keluar
(lunak) usia kehamilan jaringan, uterus
lunak
Complit Sedikit atau tidak Lunak tidak Lebih kecil dari Tidak ada, kram,
ada terbuka usia kehamilan uterus kenyal
Missed Sedikit dan Agak kenyal Lebih kecil dari Menghilangkan
abortion berwarna dan tertutup usia kehamilan sebagian gejala
kehitaman kehamilan, uterus
tidak membesar,
embrio mati
4. Kehamilan ektopik
Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, kehamilan ektopik biasanya baru
memberi gejala-gejala yang khas kalau sudah terganggu. Sehingga kalau membahas
kehamilan ektopik biasanya yang dimaksud adalah kehamilan ektopik terganggu.
Gejala-gejala yang penting :
a. Terlambat haid
b. Nyeri perut yang hebat
c. Perdarahan sedikit pervaginam
d. Pusing sampai syok
e. Perut tegang
f. Bila diperiksa dalam nyeri di serviks
g. Pada cavum douglasi teraba ada tumor yang kenyal
5. Mola hidatidosa ( hamil anggur )
Adalah tumor yang jinak (benigna) dari chorion. Gejala :
a. Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak
b. Rahim lebih besar dari usia kehamilan
c. Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak ada DJJ dan
tidak Nampak rangka janin pada USG.
d. Hiperemesis lebih sering terjadi
e. Mungkin terjadi preeklampsi atau eklampsi
Terjadinya preeklampsi atau eklampsi sebelum minggu ke 24 menunjuk ke arah
mola hidatidosa
6. Plasenta previa
Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah sehingga menutupi
seluruh atau sebagian ostium internum. Gejala :
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan ketujuh
b. Kepala anak masih tinggi
c. Sering terdapat kelainan letak
Bahaya untuk ibu :
a. Perdarahan yang hebat
b. Infeksi sepsis
Bahaya untuk anak :
a. Hipoksia
b. Perdarahan dan syok
7. Solusio plasenta
Adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal
implantasinya, biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya anak. Gejala :
a. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
b. Anemia dan syok
c. Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang
d. Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
g. Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus menerus
Penyulit solusio plasenta :
a. Timbul dengan segera perdarahan dan syok
b. Timbul agak lambat kelainan pembuluh darah karena hipofibrinogenaemi
(gangguan pembuluh darah) dan gangguan faal ginjal
8. Nyeri ulu hati yang menetap
Bila nyeri menetap disertai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah, maka
pasien dianjurkan untuk dirawat di RS.
K. Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal
1. Penngertian
Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2002).
Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Sarwono, 2008).
2. Tujuan ANC
Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau
kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan
yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan
mortalitas ibu dan perinatal.(Saifudin, dkk., 2002).
3. Kunjungan antenatal
Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC
sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti
bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak
tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu
hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat dianggap
sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2008).
Bidan sedikitnya memberikan 4 kali pelayanan Antenatal selama masa hamil.
Pelayanan meliputi anamnese dan pemantauan ibu dan janin untuk menilai apakah
perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan berisiko
tinggi atau adanya kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit
menular seksual (PMS) dan infeksi HIV/AIDS, memberikan pelayanan imunisasi
konseling dan penyuluhan kesehatan. Bidan juga harus mencatat data yang tepat pada
setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan
yang diperlukan dan melakukan rujukan (Mufdlilah, 2009).
4. Pelayanan asuhan standar minimal ”10T”
a. Timbang BB dan ukur TB
b. Ukur Tekanan darah
c. Nilai status gizi buruk
d. Ukur TFU
e. Tentukan presentasi janin dan DJJ
f. Skrining status imunisasi TT
g. Fe minimal 90 tablet selama hamil
h. Tes labortorium
i. Tatalaksana kasus
j. Temu wicara (Saifuddin, 2002)
Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), standar pelayanan antenatal ada 6:
1) Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
sejak dini dan secara teratur.
2) Pemantauan dan pelayanan antenatal
Bidan memberikan pelayanan sedikitnya 4x pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan
seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan
juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi,
nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan
oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap
kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil
tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3) Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala
janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
4) Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
6) Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik-baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
5. Imunisasi TT (Saifudin, 2002)
Tabel 2.2 jadwal pemberian imunisasi TT
Interval Lama perlindungan %
(selang waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 99
tahun/seumur hidup
Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum).
6. Pemberian tablet zat besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500
µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum
bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. (Saifuddin, 2002)

7. Pemeriksaan obstetrik
a) Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan
bagian janin yang ada pada fundus uteri.

Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. letakkan
sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika
diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah).
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan
bagian bayi yang ada pada bagian fundus dengan jalan menekan secara
lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
- Konsistensi uterus.
b) Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak
lintang tentukan di mana kepala janin.

Cara pemeriksaan :
- Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu
secara sejajar dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).
c) Leopold III
Untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah dan sejauh
mana kepala masuk PAP.

Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu.
- Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu.
- Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian
terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)
- Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian
goyang bagian terbawah janin.
d) Leopold IV
Untuk menentukan presentasi, apakah bagian terendah janin sudah masuk PAP
atau belum.
Cara pemeriksaan :
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis.
- Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen.
- Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah
bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher
dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
- Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-
jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
8. Cara menentukan umur kehamilan
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari
tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri UNtuk Menentukan Usia Kehamilan

Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold

Umur kehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek


12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -

28 mgg 3 jr ats pusat -

32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk ke
rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat
badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25
cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang
pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
L. Pertambahan berat badan selama hamil :
1. Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa
batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai
berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg
(obstetri williams, 2005)
2. Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat
badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan
buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2005)
2.2 Pendokumentasian 7 Langkah Varney
a. Proses manajemen kebidanan menurut Helen Varney

Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses


pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970,
proses ini memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, perkiraan,
tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien
maupun bagi tenaga kesehatan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada tahun
1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam lima langkah. Namun setelah
menggunakan Varney tahun 1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus
disempurnakan sehingga ditambah dua langkah lagi untuk menyempurnakan teori lima
langkah tersebut. Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan
dan setiap langkah disempurnakan secara periodik, proses dimulai dari pengumpulan
data dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh kerangka tersebut membentuk kerangka
yang lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Adapun langkah tersebut
adalah sebagai berikut :

2.2.1 Langkah 1. Pengumpulan data dasar


Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu :
1. Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi

Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.

2.2.2 Langkah 2. Interpretasi data dasar


Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data dasar yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan
masalah atau diagnosis yang spesifik, diagnosis kebidanan yang ditegakkan oleh bidan
dalam lingkup praktek kebidanan yang memenuhi standar nomenklatur (tata nama)
diagnosis kebidanan. Standar nomenklatur tersebut adalah :
1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
2. Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
3. Memiliki ciri khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
2.2.3 Langkah 3. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi, langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati
klien, bidan diharapkan bersiap – siap bila diagnosis / masalah potensial ini benar-benar
terjadi.
2.2.4 Langkah 4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

2.2.5 Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh


Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh yang telah ditentukan
oleh langkah – langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa saja yang sudah teridentifikasidari kondisi
klien, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan konseling, merujuk klien bila ada
masalah sosial ekonomi kultural atau masalah psikologi, setiap rencana asuhan harus
disetujui olehkedua belah pihak (bidan dan klien) agar dapat dilaksanakan dengan efektif.

2.2.6 Langkah 6. Melaksanakan perencanaan


Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dari langkah kelima harus
dilaksanakan secara efesien dan aman, pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebahagian dilakukan oleh bidan dan sebahagian lagi dilakukan oleh pasien.

2.2.7 Langkah 7. Evaluasi


Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis, rencana tersebut dapat
dianggap efektif bila benar – benar efektif dalam pelaksanaannya (Hidayat: Dokumentasi
kebidanan,2008

L. Konsep Manajemen Kebidanan


A. Pengertian
Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan
masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970, proses ini
memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, perkiraan, tindakan-tindakan
dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga
kesehatan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen
kebidanan diselesaikan dalam lima langkah. Namun setelah menggunakan Varney tahun
1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus disempurnakan sehingga ditambah dua
langkah lagi untuk menyempurnakan teori lima langkah tersebut. Proses manajemen
kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap langkah disempurnakan
secara periodik, proses dimulai dari pengumpulan data dan berakhir dengan evaluasi.
Ketujuh kerangka tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang dapat diaplikasikan
dalam situasi apapun
B. Prinsip
Prinsip proses manajemen kebidanan menurut American College of Nurse Midwife
(ANCM) tahun 1999:
1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan
dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien,
termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan
masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien
4. Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan
tanggung jawab terhadap kesehatannya
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
6. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual
7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan
berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan
bila ada penyimpangan dari keadaan normal
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan
merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan
C. Sasaran manajemen kebidanan
Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan memiliki kewajiban
memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan. Untuk
melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut manajemen
kebidanan. Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang
dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan permasalahan tersebut, serta
akhirnya mengambil langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan membantu proses
berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan kesehatan. Manajemen
kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada individu, akan
tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanakan pelayanan kebidanan yang
ditunjukkan kepada keluarga dan masyarakat. Manajemen kebidanan mendorong bidan
menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang
tepat dalam memecahkan masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian akhirnya tujuan
mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai. Sebagaimana dikemukakan
diatas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak
menggunakan metode dan pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan
tanggung jawab bidan, maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada
individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat. Manajemen kebidanan
dapat digunakan oleh bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu
dan anak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “M” DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER
II DI PUSKESMAS AMPENAN

Tanggal pengkajian : 22-12- 2018


Pukul : 11.00 WI TA
Tempat : Puskesmas Ampenan

I. PENGKAJIAN DATA DASAR


A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama pasien : Ny. M Nama suami : Tn. S
Umur : 26 tahun Umur : 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat :Tinggar RT 05 Alamat : Tinggar RT 05

2. Keluhan utama/alasan kunjungan


Ibu datang ke Puskesmas Ampenan ingin memeriksa kehamilannya.
3. Riwayat keluhan utama
Tidak ada
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Disminorhe : ada
Siklus : 28 hari
Flour albus : ada, putih kental, sedikit,l tidak berbau
Lama : 7 hari
HPHT : 26-06-2018

5. Status perkawinan
Berapa kali menikah : 1 kali
Umur pertama kali menikah
Suami: 22 tahun Istri: 16 tahun
Lama : 10 tahun

6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, anak yang lalu

Perka Keha Jenis Penyulit


J Usia
winan milan UK persali Tempat Penolong BBL
H B N K anak KB Ket
no no nan
1 1 9 Spont Puskes Bidan - - - 2.600 L 8 suntik Hidup
bul an mas gram tahun
an

Hamil
ini

7. Riwayat kehamilan sekarang


a. Usia kehamilan : 6 bulan
b. Gerakan janin : aktif lebih dari 10 kali dalam 24 jam
c. ANC : 4 kali di Puskesmas Ampenan
d. Tanda bahaya/penyulit : tidak ada
e. Keluhan umum : tidak ada
f. Obat/jamu yang dikonsumsi : vitamin C dan tablet Fe dari puskesmas .
g. Status imunisasi TT : TT2
h. Perawatan payudara : Tidak dilakukan
i. Senam hamil : tidak pernah
j. Kekhawatiran khusus : tidak ada
k. Kepercayaan selama hamil : tidak ada
l. Rencana KB : ibu mengatakan akan menggunakan KB IUD
8. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat keturunan kembar : tidak ada
Penyakit menular/keturunan : Tidak ada

9. Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu mengatakan bahwa tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis,

TBC, HIV/AIS, penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes milsitus, penyakit

berat seperti jantung, dan ginjal.

10. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit menular seperti

hepatitis, TBC, HIV/AIDS, penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes milsitus,

penyakit berat seperti jantung, dan ginjal.

11. Riwayat biologis


a. Pola nutrisi (sebelum dan selama hamil)
Makanan Sebelum hamil Selama hamil
Komposisi Nasi, sayur, ikan Nasi, sayur, ikan, buah
Freksuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Masalah Tidak ada Tidak ada
Minum
Jenis Air putih Air putih, susu
Frekuensi 3-4 kali sehari 5-6 kali sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
b. Pola eliminasi (sebelum dan selama hamil)
BAK Sebelum hamil Selama hamil
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Frekuensi 2-4 kali sehari 5-6 kali sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
BAB
Konsistensi/warna Kuning lembek Kuning lembek
Frekuensi 1 kali sehari 1 kali sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada

c. Pola istirahat (sebelum dan selama hamil)


Istirahat Sebelum hamil Selama hamil
Siang 2-3 jam 2-3 jam
Malam Mulai jam 9 sampai jam 8 Mulai jam 9 sampai jam 5
pagi (12 jam) pagi (9 jam)
Masalah Tidak ada Tidak ada

d. Personal hygiene
Personal hygiene Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2kali sehari 2 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian dalam 2 kali sehari 2 kali sehari
e. Pola kegiatan sehari-hari: ibu mengatakan setiap pagi melakukan pekerjaan
ibu rumah tangga.
f. Komunikasi
Nonverbal : lancar
Verbal : bahasa indonesia
g. Keadaan emosional : kooperatif
h. Hubungan dengan keluarga : akrab
i. Hubungan dengan orang lain : akrab
j. Proses berfikir : terarah
k. Ibadah/spiritual : patuh
l. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : suami dan keluarga menerima
kehamilan ibu.
m. Dukungan keluarga : suami dan keluarga sangat
mendukung kehamilan ibu.
n. Pengambil keputusan dalam keluarga : suami
o. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : ibu mengatakan sehari-hari
sering menyapu, mencuci, memasak.
p. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : ibu mengatakan ingin

melahirkan di puskesmas di bantu oleh bidan

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,5°C (aksila)
Nadi : 80 kali/menit (teratur)
Pernapasan : 20 kali/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg (berbaring)
Berat badan saat ini : 52 kg
Berat badan sebelum hamil : 45 kg
Tinggi badan : 148 cm
LILA : 25,5 cm
HPL : 02-04-2019
d. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka dan
lesi, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan dan oedema.
e. Wajah
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada cloasma gravidarum.
Palpasi : Tidak ada oedema pada frontalis, zigomatikum.
f. Mata
Inspeksi : Mata simetris, kemampuan berkedip normal, gerakan bola mata
normal, refleks pupil (+), konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterus.
g. Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen, fungsi pendengaran normal.
h. Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada polip.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
i. Mulut dan gigi
Inspeksi : Bentuk bibir simetris, warna tidak pucat, keadaan bibir lembab,
tidak pecah-pecah, tidak ada karies pada gigi, gusi tidak pucat.
j. Leher
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat
pembengkakan kelenjar tiroid, tidak adanya bendungan vena
jugularis.
k. Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, puting menojol, tidak ada retraksi/dimpling, tidak
ada lesi dan bekas luka operasi.
Palpasi : Tidak ada rasa nyeri tekan, tidak terdapat benjolan/massa, tidak
ada pengeluaran cairan /colostrums.
l. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra, terdapat striae
lipide.
Palpasi :
1) Leopold I : Teraba bokong, tinggi fundus 20 cm.
2) Leopold II : Teraba keras, memanjang seperti papan di sebelah kanan
perut ibu (punggung).
3) . Leopold III : teraba kepala pada bagian terendah janin, kepala belom
masuk PAP
4) Leopold IV : Tidak dilakukan
5) Auskultasi : DJJ (+) (11, 12, 11 irama regular)=136x/menit
m. Ekstremitas atas dan bawah :
1) Ekstremitas atas
Warna telapak tangan : tidak pucat
Pucat pada kuku : tidak ada
Oedema : tidak ada oedema pada metakarpal
2) Ekstremitas bawah
Pucat pada kuku kaki : tidak pucat
Oedema : tidak ada oedema
Varises : tidak terdapat varises pada kaki
Refleks vatela kanan/ kiri : (+/+)
n. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Hemoglobin : 13,7
Golongan darah : -
Radiologi : tidak dilakukan pemeriksaan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa: Ny. S G2 P1 A0 H1 umur kehamilan 24-25 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak
kepala, keadaan umum ibu dan janin baik.
DS:
1. Ibu mengatakan hamil yang ke dua.
2. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
3. Ibu mengatakan merasakan janinnya bergerak aktif
4. Ibu mengatakan hamil 6 bulan.
5. HPHT= 26-06-2018

DO:
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis.
2. TD: 100/60, N: 80 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,5°C.
3. TB: 148 cm, BB: 52 kg, LILA: 25,5 cm.
4. Palpasi: TFU 20 cm, teraba bokong pada fundus, punggung kanan, letak kepala, kepala
belom masuk PAP
5. Auskultasi: DJJ (+) 144 kali/menit, irama 11-12-11, teratur= 136x/menit

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAB MASALAH POTENSIAL


Diagnosa/masalah potensial: Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN MENYELURUH


1. Beritahu hasil pemeriksaan.
2. Berikan KIE tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II.
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II.
4. Berikan KIE tentang makanan bergizi
5. Anjurkan kepada ibu pentingnya melakukan perawatan payudara
6. Jelaskan kepada ibu pentingnya melakukan senam hamil
7. Anjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah
8. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN ASUHAN MENYELURUH


Tanggal : 22 Desember 2018
Waktu : 12 45 WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II yaitu
ibu hamil akan mengalami sering kencing karena pembesaran uterus akan lebih banyak
menyita tempat dalam panggul sehingga kandung kemih akan tertekan dan menyebabkan
meningkatnya frekuensi berkemih, ibu hamil akan mengalami mual muntah karena reaksi
terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak, payudara akan sedikit mengalami
pembesaran khususnya primigravida pada kehamilan minggu ke-4, pigmentasi yang lebih
gelap terjadi pada wajah (kloasma), garis tengah abdomen (linea nigra), puting dan areola
mammae, pada awal kehamilan vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru
disebabkan karena dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron.
3. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II yaitu
perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit kepala yang hebat, nyeri perut
yang hebat, bengkak pada wajah, kaki dan tangan, demam tinggi serta penglihatan kabur.
Memberitahukan kepada ibu untuk segera menghubungi bidan dan memeriksakan diri
jika mengalami hal diatas.
4. Memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu, seperti nasi, lauk pauk, tempe, ikan,
telur, daging, keju, sayur mayur serta buah.
5. Menganjurkan ibu dan suami untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan
supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah.
6. Menjelaskan kepada ibu pentingnya melakukan perawatan payudara saat hamil agar pada
saat pospartum ASI ibu cepat keluar
7. Menganjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah
8. Menganjurkan ibu untuk datang lagi ke Puskesmas 1 bulan lagi / jika ada keluhan

VII. EVALUASI
Tanggal : 22 Desember 2018
Waktu : 12 45 WITA
2. Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kondisi kehamilannya sekarang.
3. Ibu mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester II.
4. Ibu mengerti tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II dan akan periksa jika
mengalaminya.
5. Ibu bersedia dan akan memperbanyak variasi menu makannya.
6. Ibu bersedia melakukan senam hamil
7. Ibu akan minum tablet tambah darah
8. Ibu bersedia kunjungan ulang 1 bulan lagi / jika ada keluhan

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa antara teori dengan praktik
Pada pembahasan studi kasus ini penulis akan menyajikan pembahasan yang
membandingkan antara teori dengan asuhan kebidanan komprehensif yang diterapkan
pada klien Ny “M” G1P0A0H0sejak kontak pertama pada tanggal 22 Desember 2018 yaitu
usia kehamilan 25-26 minggu.
Data subyektif :
Berdasarkan hasil data yang diperoleh Ny. “M” umur 26 tahun mengatakan hamil
25-26 minggu dan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran.
Berdasarkan faktor umur Ny. “M” tergolong ibu hamil yang tidak beresiko tinggi karena
faktor-faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hamil menurut Rochjati. P
(2003) meliputi: umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas
yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4kali atau
lebih , jarak anak yang tergolong risiko tinggi ≤ 2 tahun dan , tinggi badan yang termasuk
risiko tinggi 145 cm atau kurang.Selama hamil Ny. “M” mengeluh mual muntah sesudah
makan pagi faktor penyebab terjadinya mual muntah karena peningkatan hormon
progesterone, dengan meningkatnya tingkat hormon progesterone ini, terjadi pergerakan
dari usus kecil para ibu hamil, kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa
menyebabkan rasa mual.Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Pengkajian dan pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan pada Ny. “M” dari
kehamian 25-26 minggu yaitu bertujuan untuk membantu ibu dalam menyiapkan aspek
fisik dan psikologi dalam menghadapi masa kehamilan. Tujuan utama pemberian asuhan
yaitu untuk memastikan bahwa ibu dan janin memiliki kesehatanyang baik pada
kehamilan dan mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin timbul.
Ny “M” telah melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara teratur sebanyak 4 kali
selama kehamilan. Hal ini berdasarkan teori (Saifuddin, 2002) yaitu kunjungan
pemeriksaan kehamilan untuk pemantauan dalam pengawasan kesejahteraan ibu dan
janin minimal 4 kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: kehamilan trimester
pertama satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua satu kali kunjungan, dan
kehamilan trimester ketiga dua kali kunjungan.Tidak ada kesenjangan antara teori dengan
praktik.
Data obyektif :
Pada kasus Ny. “M” pada pemeriksaan tanda-tanda vital seperti TD: 110/60 mmHg,
N: 80 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,6°C, tinggi fundus sepusat dan pemeriksaan
head to toe dalam batas normal.Menurut teori (Prawirohardjo, 2002)pemeriksaan
kehamilan tekanan darah Ny. “M” adalah 110/60 mmHg, tekanan darah dalam batas
normaltidak ada kesenjangan dengan teori.
Status gizi Ny “M” baik dilihat dari lingkar lengan yaitu 25,5 cm. Kenaikan berat
badan yang dialami Ny “M” adalah 7 kg yaitu dari 45 kg menjadi 52 kg, dan tinggi badan
148 cm. Hal ini sesuai dengan penambahan berat badan yang direkomendasikan untuk
penambahan berat badan ibu selama hamil dan disesuaikan dengan masa indeks tubuh
ibu. Menurut teori Leopold usia kehamilan 6 bulan TFU sepusat. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Ny”M” umur kehamilan 6 bulan dengan TFU sepusat. Jadi, antara teori dan
kasus tidak ada kesenjangan atau perbedaan.
Ny. “M” telah melakukan pemeriksaan hemoglobin dan hasilnya 13,7 gr%. Dari
pemeriksaan tersebut hemoglobin Ny. “M” dalam batas normal. Dikatakan anemia
apabila kadar haemoglobin (HB) dalam darahnya kurang dari 11 gr% (Wiknjosastro,
2009). Pada Ny. “M” didapatkan kadar HB bernilah 13,7 gr%, maka hal ini sesuai dengan
teori dan tidak memiliki kesenjangan dengan teori.
Dari hasil pemeriksaan di atas di dapatkan analisa sebagai berikut : Ny. “M” usia
kehamilan 25-26 minggu keadaan umum ibu dan janin baik.
Perencanaan yang dapat diambil dari hasil pengkajian Ny. “M” diatas adalah
memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II,
tujuannya agar ibu mengetahui perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II,
memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II, tujuannya
agar ibu mengetahui tanda bahaya pada kehamilan trimester II, memberikan KIE tentang
makanan bergizi dan pantangan makanan yang membuat ibu mual muntah tujuannya agar
ibu mengetahui makanan yang bergizi dan makanan yang membuat mual muntah,
memberikan obat anti mual muntah, memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat dan
tablet Fe tujuannya agar ibu tidak mengalami anemia saat hamil, menganjurkan ibu dan
suami mempelajari buku KIA tujuannya agar ibu memiliki pengetahuan lebih tentang
kehamilan.
Pelaksanaan yang diberikan pada Ny. “M” adalah memberikan KIE pada ibu
tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II yaitu ibu hamil akan mengalami
sering kencing, mual muntah, memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada
kehamilan trimester II yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit
kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, bengkak pada wajah, kaki dan tangan, demam
tinggi serta penglihatan kabur, memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu,
seperti nasi, lauk pauk, tempe, ikan, telur, daging, keju, sayur mayur serta buah,
memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat untuk kecerdasan janin dan tablet Fe
untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian ibu untuk mencegah anemia selama hamil,
menganjurkan ibu dan suami untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan
supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah. Pada pemberian asuhan
dilaksanakan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang sudah
direncanakan sebelumnya dan tidak mendapat hambatan atau kendala dalam penerimaan
asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Hasil evaluasi dari semua yang dijelaskan, Ny. “M” mengerti tentang informasi
yang diberikan dan sesuai dengan harapan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “M” dengan kehamilan normal
trimester II di Puskesmas Ampenan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1) Telah mampu melakukan pengkajian data berupa data subjektif dan objektif pada Ny.
“M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis
mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal dengan
HPHT 26-06-2018 dan HPL 02-04-2019
2) Telah mampu melakukan analisa data berupa data Subjektif dan Objektif pada Ny.
“M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis
mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal.
3) Telah mampu melakukan identifikasi masalah dengan diagnosa potensial pada Ny.
“M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis
mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal tanpa
penyulit apapun.
4) Telah mampu melakukan tindakan segera kepada Ny. “M” dengan kehamilan normal
trimester II di Puskesmas Ampenan.
5) Telah mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan salah satunya seperti
memberikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II pada Ny. “M” di
Puskesmas Ampenan
6) Telah mampu melaksanakan rencana tindakan yang sudah ditentukan salah satunya
seperti memberikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II pada Ny.
“M” di Puskesmas Ampenan.
7) Telah mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan pada Ny. “M”
dengan kehamilan normal trimester II di PuskesmasAmpenan.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat
praktik dalam bentuk manajemen Varney. Serta diharapkan dengan adanya laporan ini
dapat meningkatkan kualitas dan pengetahuan penulis khususnya keterampilan dalam
melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan
penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi
mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas.
3. Bagi Lahan praktik
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan agar dapat
memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan.
4. Bagi Pasien
Diharapkan klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaannya
sehingga klien akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan gambaran
tentang betapa pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir dengan melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan serta klien mengerti
dan memahami peran dan fungsi bidan dalam memberikan pelayanannya dan
meningkatkan pengetahuannya tentang seputar kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2009. Pedoman Asuhan Antenatal Care.


Manuaba, Ida Bagus. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.

Mufdillah, hidayat. 2009. Antenatal Care (ANC) Focus. Yoyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Saifuddin. 2002. Asuhan Kehamilan Normal. Nuha Medika: Yogyakarta.

Wiknjosastro, Hanafi. 2007. Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai