DISUSUN OLEH
SITI RAUHUN
038SYEBID17
(………………………………………) (………………………………………)
Mengetahui,
kepala puskesmas / Ruangan
(……………………………………...)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karena atas limpahan berkah dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada bayi Ny “K” dengan
persalinan normal di ruang bersalin puskesmas tanjung karang”
Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dalam hal
pembuatan, penyusunan, ataupun materi yang di sajikan belum lengkap. Untuk itu kami harapkan
kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan laporan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
2.1 Kehamilan
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai
kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-
masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang
dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup). (Wiknjosastro,
2007)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu),
trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36). (Saifuddin, 2002)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2002).
B. Proses Terjadinya Kehamilan
Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum
(konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum yang dilepas oleh ovarium
disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba
abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa
ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa
ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus
spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki
ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang mempunyai
kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi.Pada spermatozoa ditemukan peningkatan
konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh
karena diduga dapat melepaskan hialuronidase (Sarwono, 2008).
C. Macam-macam kehamilan
a. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan
embrio / janin berada di dalam uteri(rahim).
b. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembangan janinnya berada diluar uteri atau
rahim, disaluran tuba fallopi. Kehamilan ini biasa kita kenal dengan “hamil diluar
kandungan”. Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut. Karena
akan membahayakan ibu serta janinnnya. Dan janin tidak mungkin hidup lebih
lama lagi sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim, bukan disaluran tuba
fallopi, sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin. (Ai yeyeh, 2009)
D. Standar asuhan kehamilan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan
:
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (1-12 minggu)
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (13-28 minggu)
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( 29-40 minggu).
(saifuddin, 2002)
Menurut Ai yeyeh (2009) Pelayanan standar minimal 10 T, yaitu :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas )
d. Ukur tinggi fundus uteri
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
f. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
g. Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
h. Tes terhadap penyakit menular seksual
i. Tatalaksana kasus
j. Temu wicara.
E. Tanda dan gejala kehamilan (Wiknjosastro, 2007)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
2. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon
progesteron
c. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan
alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen
berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
d. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
e. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
f. Perubahan organ-organ dalam pelvix:
1) Tanda chadwick: livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar: segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk: uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks: uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody
dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari
pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon
steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
F. Perubahan fisiologis ibu hamil trimester II
a. Sistem endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovariummenghasilkan
estrogen dan progesteron. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk
mempertahankan pertumbuhan desiduadan mencegah pelepasan serta
pembebasan desidua tersebut.
b. Sistem reproduksi
Tidak diragukan lagi organ-organ pada sistem reproduksi mengalami perubahan
dalam masa hamil. Mulai dari uterus, vagina, ovarium, dan lain-lain.
1) Uterus
Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai
respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang
tinggi. Selain bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat,
bentuk, dan posisi. Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis.
Pada saat konsepsi, uteris berbentuk seperti buah pir terbalikSelama minggu-
minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks, dan
istmus melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda
Chadwick, tanda kemungkinan kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke-
8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut: istmus melunak dan dapat
ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), dan fundus pada
serviks mudah fleksi (tanda McDonald). Ini adalah tanda kemungkinan
kehamilan. Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks melunak dan
membesar secara keseluruhan.
2) Vagina
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warnayang hampir biru
(normalnya, warna bagian ini pada wanitayang tidak hamil adalah merah
muda). Warna kebiruan inidisebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat
kerjahormon progesteron. Sekresi vagina yang normalnya bersifatasam
meningkat secara bermakna.
3) Payudara
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsilaktasi disebabkan
oleh peningkatan kadar estrogen,progesteron, laktogen plasental, dan
prolaktin. Stimulasihormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan,
dilatasipembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara.Sedikit
pembesaran pada payudara, peningkatan sensitivitasdan rasa geli mungkin
dialami, khususnya oleh primigravida,pada kehamilan minggu ke-4.
c. Sistem kardiovaskuler
Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan perubahan sistem
kardiovaskuler yang ekstensif, baik aspek anatomis maupun fisiologis. Adaptasi
kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologi normal wanita, memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan
dan pertumbuhan janin.
Adaptasi kehamilan pada sistem kardiovaskuler meliputi hemodilusi, tekanan
darah, dan daya pembekuan darah.
d. Sistem integumen
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan
meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Akibat
yang ditimbulkan oleh peningkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit
alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada wajah (kloasma),
garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis: linea
nigra), puting dan areolamammae.
e. Sistem pernafasan
Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuan menyediakan
kebutuhan oksigen ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai
respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen
uterus dan payudara. Janin memerlukan oksigen dan suatu cara membuang
karbondioksida.
Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga mengubah
bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi
meningkat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang diperlukan. Keadaan
ini dapat menimbulkan sedikit hiperventilasi.
Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan
ambang karbondioksida. Progesteron dan estrogen diduga menyebabkan
peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida. Beberapa
wanita mengeluh mengalami dispnea saat istirahat.
f. Sistem perkemihan
Perubahan pada traktus urinarius disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis.
Dengan pembesaran yang terjadi padabulan-bulan pertama kehamilan, uterus
akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Dengan demikian, tempat
bagipembesaran kandung kemih akan berkurang dan tekanan pada kandung kemih
semakin sering dirasakan. Hal tersebutmenyebabkan meningkatnya frekuensi
berkemih.
g. Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami
mual dan muntah. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi kemungkinan besar
keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang
mendadak. Jikaberlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemisis),
maka keadaan ini dianggap abnormal. (Helen, 2001)
G. Perubahan Psikologis Pada Trimester II
Pada trimester II terjadi beberapa perubahan
1. Perubahan Emosi
Biasanya pada trimester ini lebih menyenangkan tubuh wanita telah terbiasa dengan
tingkat hormone yang tinggi. Morning sicknes telah hilang. Ia telah menerima
kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif.
2. Terjadinya Quickening
Yaitu terjadinya gerakan bayi yang pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan
pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon
ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. (Syaifudin, 2007)
7. Pemeriksaan obstetrik
a) Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan
bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. letakkan
sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika
diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah).
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan
bagian bayi yang ada pada bagian fundus dengan jalan menekan secara
lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
- Konsistensi uterus.
b) Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak
lintang tentukan di mana kepala janin.
Cara pemeriksaan :
- Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu
secara sejajar dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).
c) Leopold III
Untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah dan sejauh
mana kepala masuk PAP.
Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu.
- Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu.
- Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian
terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)
- Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian
goyang bagian terbawah janin.
d) Leopold IV
Untuk menentukan presentasi, apakah bagian terendah janin sudah masuk PAP
atau belum.
Cara pemeriksaan :
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis.
- Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen.
- Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah
bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher
dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
- Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-
jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
8. Cara menentukan umur kehamilan
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari
tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk ke
rongga panggul.
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat
badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25
cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang
pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
L. Pertambahan berat badan selama hamil :
1. Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa
batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai
berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg
(obstetri williams, 2005)
2. Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat
badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan
buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2005)
2.2 Pendokumentasian 7 Langkah Varney
a. Proses manajemen kebidanan menurut Helen Varney
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “M” DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER
II DI PUSKESMAS AMPENAN
5. Status perkawinan
Berapa kali menikah : 1 kali
Umur pertama kali menikah
Suami: 22 tahun Istri: 16 tahun
Lama : 10 tahun
Hamil
ini
d. Personal hygiene
Personal hygiene Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2kali sehari 2 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian dalam 2 kali sehari 2 kali sehari
e. Pola kegiatan sehari-hari: ibu mengatakan setiap pagi melakukan pekerjaan
ibu rumah tangga.
f. Komunikasi
Nonverbal : lancar
Verbal : bahasa indonesia
g. Keadaan emosional : kooperatif
h. Hubungan dengan keluarga : akrab
i. Hubungan dengan orang lain : akrab
j. Proses berfikir : terarah
k. Ibadah/spiritual : patuh
l. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : suami dan keluarga menerima
kehamilan ibu.
m. Dukungan keluarga : suami dan keluarga sangat
mendukung kehamilan ibu.
n. Pengambil keputusan dalam keluarga : suami
o. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : ibu mengatakan sehari-hari
sering menyapu, mencuci, memasak.
p. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : ibu mengatakan ingin
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,5°C (aksila)
Nadi : 80 kali/menit (teratur)
Pernapasan : 20 kali/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg (berbaring)
Berat badan saat ini : 52 kg
Berat badan sebelum hamil : 45 kg
Tinggi badan : 148 cm
LILA : 25,5 cm
HPL : 02-04-2019
d. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka dan
lesi, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan dan oedema.
e. Wajah
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada cloasma gravidarum.
Palpasi : Tidak ada oedema pada frontalis, zigomatikum.
f. Mata
Inspeksi : Mata simetris, kemampuan berkedip normal, gerakan bola mata
normal, refleks pupil (+), konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterus.
g. Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen, fungsi pendengaran normal.
h. Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada polip.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
i. Mulut dan gigi
Inspeksi : Bentuk bibir simetris, warna tidak pucat, keadaan bibir lembab,
tidak pecah-pecah, tidak ada karies pada gigi, gusi tidak pucat.
j. Leher
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat
pembengkakan kelenjar tiroid, tidak adanya bendungan vena
jugularis.
k. Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, puting menojol, tidak ada retraksi/dimpling, tidak
ada lesi dan bekas luka operasi.
Palpasi : Tidak ada rasa nyeri tekan, tidak terdapat benjolan/massa, tidak
ada pengeluaran cairan /colostrums.
l. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra, terdapat striae
lipide.
Palpasi :
1) Leopold I : Teraba bokong, tinggi fundus 20 cm.
2) Leopold II : Teraba keras, memanjang seperti papan di sebelah kanan
perut ibu (punggung).
3) . Leopold III : teraba kepala pada bagian terendah janin, kepala belom
masuk PAP
4) Leopold IV : Tidak dilakukan
5) Auskultasi : DJJ (+) (11, 12, 11 irama regular)=136x/menit
m. Ekstremitas atas dan bawah :
1) Ekstremitas atas
Warna telapak tangan : tidak pucat
Pucat pada kuku : tidak ada
Oedema : tidak ada oedema pada metakarpal
2) Ekstremitas bawah
Pucat pada kuku kaki : tidak pucat
Oedema : tidak ada oedema
Varises : tidak terdapat varises pada kaki
Refleks vatela kanan/ kiri : (+/+)
n. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Hemoglobin : 13,7
Golongan darah : -
Radiologi : tidak dilakukan pemeriksaan
DO:
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis.
2. TD: 100/60, N: 80 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,5°C.
3. TB: 148 cm, BB: 52 kg, LILA: 25,5 cm.
4. Palpasi: TFU 20 cm, teraba bokong pada fundus, punggung kanan, letak kepala, kepala
belom masuk PAP
5. Auskultasi: DJJ (+) 144 kali/menit, irama 11-12-11, teratur= 136x/menit
VII. EVALUASI
Tanggal : 22 Desember 2018
Waktu : 12 45 WITA
2. Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kondisi kehamilannya sekarang.
3. Ibu mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester II.
4. Ibu mengerti tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II dan akan periksa jika
mengalaminya.
5. Ibu bersedia dan akan memperbanyak variasi menu makannya.
6. Ibu bersedia melakukan senam hamil
7. Ibu akan minum tablet tambah darah
8. Ibu bersedia kunjungan ulang 1 bulan lagi / jika ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa antara teori dengan praktik
Pada pembahasan studi kasus ini penulis akan menyajikan pembahasan yang
membandingkan antara teori dengan asuhan kebidanan komprehensif yang diterapkan
pada klien Ny “M” G1P0A0H0sejak kontak pertama pada tanggal 22 Desember 2018 yaitu
usia kehamilan 25-26 minggu.
Data subyektif :
Berdasarkan hasil data yang diperoleh Ny. “M” umur 26 tahun mengatakan hamil
25-26 minggu dan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran.
Berdasarkan faktor umur Ny. “M” tergolong ibu hamil yang tidak beresiko tinggi karena
faktor-faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hamil menurut Rochjati. P
(2003) meliputi: umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas
yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4kali atau
lebih , jarak anak yang tergolong risiko tinggi ≤ 2 tahun dan , tinggi badan yang termasuk
risiko tinggi 145 cm atau kurang.Selama hamil Ny. “M” mengeluh mual muntah sesudah
makan pagi faktor penyebab terjadinya mual muntah karena peningkatan hormon
progesterone, dengan meningkatnya tingkat hormon progesterone ini, terjadi pergerakan
dari usus kecil para ibu hamil, kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa
menyebabkan rasa mual.Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Pengkajian dan pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan pada Ny. “M” dari
kehamian 25-26 minggu yaitu bertujuan untuk membantu ibu dalam menyiapkan aspek
fisik dan psikologi dalam menghadapi masa kehamilan. Tujuan utama pemberian asuhan
yaitu untuk memastikan bahwa ibu dan janin memiliki kesehatanyang baik pada
kehamilan dan mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin timbul.
Ny “M” telah melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara teratur sebanyak 4 kali
selama kehamilan. Hal ini berdasarkan teori (Saifuddin, 2002) yaitu kunjungan
pemeriksaan kehamilan untuk pemantauan dalam pengawasan kesejahteraan ibu dan
janin minimal 4 kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: kehamilan trimester
pertama satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua satu kali kunjungan, dan
kehamilan trimester ketiga dua kali kunjungan.Tidak ada kesenjangan antara teori dengan
praktik.
Data obyektif :
Pada kasus Ny. “M” pada pemeriksaan tanda-tanda vital seperti TD: 110/60 mmHg,
N: 80 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,6°C, tinggi fundus sepusat dan pemeriksaan
head to toe dalam batas normal.Menurut teori (Prawirohardjo, 2002)pemeriksaan
kehamilan tekanan darah Ny. “M” adalah 110/60 mmHg, tekanan darah dalam batas
normaltidak ada kesenjangan dengan teori.
Status gizi Ny “M” baik dilihat dari lingkar lengan yaitu 25,5 cm. Kenaikan berat
badan yang dialami Ny “M” adalah 7 kg yaitu dari 45 kg menjadi 52 kg, dan tinggi badan
148 cm. Hal ini sesuai dengan penambahan berat badan yang direkomendasikan untuk
penambahan berat badan ibu selama hamil dan disesuaikan dengan masa indeks tubuh
ibu. Menurut teori Leopold usia kehamilan 6 bulan TFU sepusat. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Ny”M” umur kehamilan 6 bulan dengan TFU sepusat. Jadi, antara teori dan
kasus tidak ada kesenjangan atau perbedaan.
Ny. “M” telah melakukan pemeriksaan hemoglobin dan hasilnya 13,7 gr%. Dari
pemeriksaan tersebut hemoglobin Ny. “M” dalam batas normal. Dikatakan anemia
apabila kadar haemoglobin (HB) dalam darahnya kurang dari 11 gr% (Wiknjosastro,
2009). Pada Ny. “M” didapatkan kadar HB bernilah 13,7 gr%, maka hal ini sesuai dengan
teori dan tidak memiliki kesenjangan dengan teori.
Dari hasil pemeriksaan di atas di dapatkan analisa sebagai berikut : Ny. “M” usia
kehamilan 25-26 minggu keadaan umum ibu dan janin baik.
Perencanaan yang dapat diambil dari hasil pengkajian Ny. “M” diatas adalah
memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II,
tujuannya agar ibu mengetahui perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II,
memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II, tujuannya
agar ibu mengetahui tanda bahaya pada kehamilan trimester II, memberikan KIE tentang
makanan bergizi dan pantangan makanan yang membuat ibu mual muntah tujuannya agar
ibu mengetahui makanan yang bergizi dan makanan yang membuat mual muntah,
memberikan obat anti mual muntah, memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat dan
tablet Fe tujuannya agar ibu tidak mengalami anemia saat hamil, menganjurkan ibu dan
suami mempelajari buku KIA tujuannya agar ibu memiliki pengetahuan lebih tentang
kehamilan.
Pelaksanaan yang diberikan pada Ny. “M” adalah memberikan KIE pada ibu
tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II yaitu ibu hamil akan mengalami
sering kencing, mual muntah, memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada
kehamilan trimester II yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit
kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, bengkak pada wajah, kaki dan tangan, demam
tinggi serta penglihatan kabur, memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu,
seperti nasi, lauk pauk, tempe, ikan, telur, daging, keju, sayur mayur serta buah,
memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat untuk kecerdasan janin dan tablet Fe
untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian ibu untuk mencegah anemia selama hamil,
menganjurkan ibu dan suami untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan
supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah. Pada pemberian asuhan
dilaksanakan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang sudah
direncanakan sebelumnya dan tidak mendapat hambatan atau kendala dalam penerimaan
asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Hasil evaluasi dari semua yang dijelaskan, Ny. “M” mengerti tentang informasi
yang diberikan dan sesuai dengan harapan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “M” dengan kehamilan normal
trimester II di Puskesmas Ampenan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1) Telah mampu melakukan pengkajian data berupa data subjektif dan objektif pada Ny.
“M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis
mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal dengan
HPHT 26-06-2018 dan HPL 02-04-2019
2) Telah mampu melakukan analisa data berupa data Subjektif dan Objektif pada Ny.
“M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis
mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal.
3) Telah mampu melakukan identifikasi masalah dengan diagnosa potensial pada Ny.
“M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis
mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal tanpa
penyulit apapun.
4) Telah mampu melakukan tindakan segera kepada Ny. “M” dengan kehamilan normal
trimester II di Puskesmas Ampenan.
5) Telah mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan salah satunya seperti
memberikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II pada Ny. “M” di
Puskesmas Ampenan
6) Telah mampu melaksanakan rencana tindakan yang sudah ditentukan salah satunya
seperti memberikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II pada Ny.
“M” di Puskesmas Ampenan.
7) Telah mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan pada Ny. “M”
dengan kehamilan normal trimester II di PuskesmasAmpenan.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat
praktik dalam bentuk manajemen Varney. Serta diharapkan dengan adanya laporan ini
dapat meningkatkan kualitas dan pengetahuan penulis khususnya keterampilan dalam
melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan
penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi
mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas.
3. Bagi Lahan praktik
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan agar dapat
memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan.
4. Bagi Pasien
Diharapkan klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaannya
sehingga klien akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan gambaran
tentang betapa pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir dengan melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan serta klien mengerti
dan memahami peran dan fungsi bidan dalam memberikan pelayanannya dan
meningkatkan pengetahuannya tentang seputar kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Mufdillah, hidayat. 2009. Antenatal Care (ANC) Focus. Yoyakarta: Nuha Medika.