KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif Asuhan
Kebidanan Kehamilan Primigravida Trimester III di Puskesmas Simomulyo Surabaya
pada tanggal 21 Oktober 2019 – 16 Noember 2019.
Dalam penyusunan laporan ini penulis dapat bimbingan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih
kepada:
2
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar isi ……….………………………………………………………….....… iii
Daftar Tabel ……….……………………………………………….....……...... iv
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...............................................................................…... 5
1.2 Tujuan................................................................................................... 5
1.3 Manfaat................................................................................................ 5
Bab 2. Tinjauan Pustaka
2.1. Konsep Kehamilan
2.1.1 Pengertian……………………………………………........…... 6
2.1.2 Proses kehamilan…………………………………..…….…..... 7
2.1.3 Tanda Gejala Kehamilan…………………………..…..….…... 7
2.1.4 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil ………………….......…...….. 9
2.1.5 Kebutuhan Ibu Hamil …………..…………………………..… 10
2.1.6 Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan…..…………………....… 11
2.2. Konsep Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
2.2.1 Pengertian Asuhan Kebidanan ………..………………....…… 13
2.2.2 Tujuan Asuhan Kebidanan……………..…………….......…… 13
2.2.3 Kebijakan Program………………..…..…………………....…. 13
2.2.4 Penapisan Ibu Hamil…………………..………….………....... 17
2.2.5 Manajemen Kebidanan..………………….…………………... 17
Bab 3. Tinjauan Kasus……………………………………………….....…....... 23
Bab 4. Pembahasan…………………………………………………………...... 27
Bab 5. Penutup
5. 1 Simpulan............................................................................................. 28
5.2 Saran.................................................................................................... 28
Daftar Pustaka..................................................................................................... 29
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka dirumuskan masalah
bagaimanakah sikap dan tindakan bidan tentang manajemen asuhan kebidanan
antenatal.
1.2 Manfaat
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat
digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan dan
memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada
saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik (
2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh
nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)
8
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
- Perut : - Striae livide
- Striae albican
- Linea alba makin menghitam
- Payudara : - hiper pigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis erta payudara.
9
Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf ( misalnya doppler).
Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir)
Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
10
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim,
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI, Sehingga ibu akan
mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil.
A. Metabolisme
BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus,
payudara. Laktasi
Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg
Nilai Status Gizi Kesimpulan
<17,0 Gizi kurang Sangat kurus
17,0-18,5 Kurang Kurus
18,5-25,0 Baik Normal
25,0-27,0 Lebih Gemuk
>27,0 Lebih Sangat gemuk
Tabel Status Gizi (IMT) ibu hamil sumber : Ai Yeyeh (2009 : 34)
11
pada kehamilan dan serta karena adannya aksihormonal yang
dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
5. Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedangkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad
resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas
misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,
meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7. Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang
hari dan 8-11 jan pada malam hari.
8. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan
fisik / fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan,
persiapan tempat melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan
barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.
12
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
a. Terhentinya menstruasi/amenore
b. Mual dan muntah
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran
payudara, dan pelebaran puting susu.
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Kelelahan
f. Perubahan warna pada payudara
g. Menonjolnya kelenjar Montgomery
h. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i. Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j. Salivasi berlebihan
k. Tanda chadwick
l. Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m. Pigmentasi kulit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pengeluaran kolostrum
b. Perubahan warna pada payudara
c. Pembesaran pada abdomen
d. Teraba garis janin
e. Ballotement
f. Gerakan janin
g. Bunyi jantung janin
3. Pemeriksaan Pelvis
a. Pembesaran uterus
b. Perubahan bentuk uterus
c. Tanda piskacek
d. Tanda hegar
e. Tanda goodell
f. Teraba kontraksi baxton hicks
g. Tanda chadwick
4. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin. Tampak rangkan jani pada
rontgen (x-ray film)
13
2.2 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
2.2.1 Pengertian Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan atau Antenatal Care adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim.
2.2.2 Tujuan Asuhan Kebidanan
Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
2.2.3 Kebijakan Program
a. ANC Terpadu
1. Timbang Berat Badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
Normalnya ibu hamil mengalami kenaikan berat badan 1 kg / bulan.
2. Ukur lingkar Lengan Atas
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu
hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energy kronis berarti ibu
telat megalami kekurangan gizi bahkan sebelum masa kehamilan. LiLA
normal adalah >23,5 cm.
3. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah e”
140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai
edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria).
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap
kali kunjungan antenatal. Batas normal DJJ janin adalah 120-160x /
menit.
6. Tentukan presentasi janin
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
lain.
14
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil
diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu
hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini.
Tabel rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama
perlindungannya:
h. Pemeriksaan BTA
15
Pemeriksaan dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita
Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi Tuberkulosis tidak
mempengaruhi kesehatan janin.
10. Tatalaksana/penanganan Kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan.
Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem
rujukan.
11. KIE Efektif
a. Kesehatan ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar
beristirahat yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9- 10 jam per
hari) dan tidak bekerja berat.
b. Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan
selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi
2 kali sehari dengan menggunakan sabun, menggosok gigi setelah
sarapan dan sebelum tidur serta melakukan olah raga ringan.
c. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan.
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga
terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau
masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan bayi,
transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini penting apabila
terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar segera
dibawa ke fasilitas kesehatan.
d. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya baik
selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Mengenal tanda-tanda
bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke
tenaga kesehtan kesehatan.
e. Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan
yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting
untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu.
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular.
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit
menular (misalnya penyakit IMS,Tuberkulosis) dan penyakit tidak
menular (misalnya hipertensi) karena dapat mempengaruhi pada
kesehatan ibu dan janinnya.
g. Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah
tertentujrisiko tinggi).
Ibu hamil diberikan penjelasan tentang risiko penularan HIV dari
ibu ke janinnya, dan kesempatan untuk menetapkan sendiri
keputusannya untuk menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu
hamil tersebut HIV positif maka dicegah agar tidak terjadi
16
penularan HIV dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu
hamil tersebut HIV negatif maka diberikan bimbingan untuk tetap
HIV negatif selama kehamilannya, menyusui dan seterusnya.
h. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya
segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan
tubuh yang penting untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI murrni
(tanpa PASI) dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan.
i. KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya
waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.
j. Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus neonatorum.
k. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster)
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan,
ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi
b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama
kehamilan , yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
1 kali pada trimester I
1 kali pada trimester II
2 kali pada trimester III
c. Informasi Kunjungan Kehamilan
17
Kehamilan normal tanpa masalah/faktor resiko
Kemungkinan besar: persalinan normal,tetap waspada komplikasi
persalinan Ibu dan Bayi baru lahir Hidup Sehat.
2. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning
Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari ibu dan atau janin dapat
menyebabkan komplikasi persalinan. Dampak kematian / kesakitan /
kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
3. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah
Kehamilan dengan faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau
janinnya yang dapat menyebabkan :
- lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan
- lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi
1. Langkah Pengkajian
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien, untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara:
A. Anamnesa
Tahap anamnesa menghasilkan data Subjektif dimana data
yang kita dapat berasal dari keterangan Pasien maupun sumber
lainnya. Data yang didapat dari hasil anamnesa dapat berupa data-
data berikut :
a. Biodata
Nama
Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah
kekeliruan
Umur
kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan,
kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi (20-
35 tahun)
Pekerjaan
Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian menunjukkan
bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih
baik daripada ibu yang tidak bekerja
Alamat
Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya
tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan.
(marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan
18
Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu
– waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil (Ari S,2009;104)
b. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol
atau kunjungan ulang ataupun ada keluhan.
c. Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi,
pada saat hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III),
Hemoroid (TM II dan III), Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit
(TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II
dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit
punggung (II dan III)
d. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi
medis/sebaliknya. Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh
kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena
profilasi dan selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti
asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan dan dapat
menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media utama
seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan dukungan
spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang
dapat berpengaruh pada kehamilan antara lain:
Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr %
TBC paru, janin akan tertular setelah lahir.
Jantung
Diabetes melitus
HIV/AIDS
19
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi.
Kesehatan fisik dan emosi ibu harus diperhatikan
g. Riwayat Pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia
pertama menikah dan berapa lama menikah. (Marjati dkk,
2010;126). Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci
kehamilannya. (Ari S,2009;101)
h. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula
terjadinya kehamilan, ANC dimana dan
berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat
yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : sama dengan Trimester I namun ditambah
dengan Sudah atau belum merasakan gerakan
janin, usia berapa merasakan gerakan
janin(gerakan pertama fetus pada
primigravida dirasakan pada usia 18 minggu
dan pada multigravida 16 minggu), serta
imunisasi yang didapat.
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali,
keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
20
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil difokuskan pada area abdomen
yang meliputi :
Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan
TFU dengan jari yang dipadukan dengan teori
McDonald yaitu dengan penggunaan alat ukur satuan
centimeter dan mengetahui bagian yang teraba di
fundus uteri.
Tanda kepala : bulat, keras, melenting
Tanda bokong: bulat, lunak, tidak melenting, sulit
digoyangkan
Leopold II : Menentukan letak bayi membujur atau melintang.
Meraba bagian kanan dan kiri perut ibu. Bagian yang
teraba ada dua, yaitu punggung (datar, keras,
memanjang seperti papan) dan bagian terkecil janin
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah
bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP
D. Pemeriksaan Umum
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena
sebelum buan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan
rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
- Diperlukan tanda pasti hamil
- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas
dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung
janin.
21
3. Langkah Mengantisipasi Diagnosa/Masalah Kebidanan
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnose potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah
diidentifikasi. Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan
antisipasi agar masalah atau diagnosa potesial tidak terjadi.
6. Langkah Implementasi
Perencanaan ini dibuat dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, bidan tetap bertanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Dalam kondisi dimana
bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang
mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
penatalaksanaan asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab
22
terhadap terlaksananyarencana asuhan bersama yang menyeluruh
tersebut.
7. Langkah Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasidi dalam diagnosa dan masalah.
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar-benar
efektif dalam pelaksanaannya.
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
HA MIL INI
4. Riwayat Menstruasi
Siklus Menstruasi : Teratur
HPHT : 12 Februari 2019
HPL : 19 Desember 2019
6. Riwayat Kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit dari ibu, suami maupun keluarga.
8. Pola Aktivitas
Kegiatan sehari-hari bekerja dan melakukan kegiatan ringan dirumah serta
sering melakukan senam hamil.
24
9. Pola Eliminasi
BAK 4-5 x sehari dengan jumlah ±1500 ml dengan warna kuning jernih
BAB l x sehari dengan tekstur lembek, berwarna kecokelatan dan baunya
khas.
10. Riwayat Psikososial dan Budaya
Mendapat dukungan dari suami dan keluarga
25
Kadar Gula Darah : Normal
PITC (-)
Urine :
Protein dalam urine (-)
Reduksi urine (-)
3.4 Penatalaksanaan
3.4.1 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga serta rencana asuhan
kebidanan yang akan diberikan
3.4.2 Memberikan KIE tentang :
a. Tanda bahaya kehamilan
- perdarahan pada hamil muda dan hamil tua
- muntah terus menerus dan tidak mau makan
- demam tinggi.
- bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala diserta kejang
- Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
- air ketuban keluar sebelum waktunya
b. Personal Hygiene
- menyikat gigi dengan benar dan teratur
- mandi 2 kali sehari
- bersihkan payudara dan daerah kemaluan
- cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu
c. P4K
- Tanda bahaya persalinan
- Kebersihan pribadi dan lingkungan
- Kesehatan & gizi
- Perencanaan persalinan (bersalin di bidan, menyiapkan trasportasi,
menyiapkan biaya, menyiapkan talon donor darah)
d. Berst care/IMD
- Perlunya inisiasi menyusu dini dan ASI Eksklusif
e. KB pasca persalinan
f. Brain Booster
- menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi penunjang Brain
Booster seperti Protein, Vitamin B Kompleks, dan Mineral (kalsium,
zat besi, zinc, iodium).
3.4.3 Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat dan cara minum obat
- SF () 10 1x1 minum tidak boleh degan teh/kopi/susu, efek
samping mual atau BAB warna kehitaman, sebaiknya diminum saat
sebelum tidur
- Kalk 500 mg 10 tablet 1x1 diminum di pagi hari
- Vitamin B Kompleks 100mg 15 tablet 1x1
3.4.4 Mensepakati kunjungan ulang 1 minggu lagi (20 November 2019)
3.4.5 Ibu dan suami mengerti dan bersedia melaksanakan asuhan kebidanan yang
diberikan.
26
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian data pada Ny. “N” G1P00000, pada data subjektif ibu tidak ada
keluhan.
Pada pengkajian data objektif, didapatkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
dalam batas normal. Tidak ada pembengkakan pada ekstremitas, protein dalam urine
negatif, IMT ideal serta ROT dan MAP negatif. Hasil pemeriksaan Head to Toe ibu
tidak ada caries gigi. DJJ pada bayi Ny. “N” terbilang normal yaitu 143 x/menit dan
gerakan janin aktif (Sarwono, 2014; 222)
Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “N” adalah
menjelaskan kepada ibu dan suami ibu tentang kondisi ibu saat ini, memberikan KIE
tentang P4K, memberikan KIE kepada ibu tentang berst care/IMD, memberikan
27
vitamin B complex, Asam folat, dan Kalsium untuk membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi dan Ibu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. “N” G1P4012 dengan
kehamilan fisiologis di Puskesmas Simomulyo Surabaya, didapat
kesimpulan :
1. Selama kehamilan trimester 3 berlangsung, ibu sudah bisa merasakan
gerakan janin yang lebih aktif, dan ibu sudah mulai merasakan kenceng-
kenceng di usia kehamilan 36-37 minggu.
2. Pada kehamilan trimester 2 ibu sudah dapat diberikan KIE mengenai berst
care/IMD. Hal ini membutuhkan kesadaran dari diri ibu sendiri dan harus
28
rajin membersihkan payudara menggunakan baby oil dan kapas agar saat
prosesmenyusui berlangsung puting susu ibu tidak sakit atau lecet.
5.2 Saran
1. Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil dan keluarga diharapkan lebih kooperatif dalam menerima
asuhan yang diberikan dan bersedia melaksanakan anjuran-anjuran yang
diberikan.
2. Bagi Bidan
Dapat senantiasa membimbing mahasiswa praktik dalam mecari ilmu dan
mencari pengalaman. Untuk selalu memberikan pelayanan dengan kualitas
terbaik bagi kliennya
3. Bagi Mahasiswa
Dapat menjadikan laporan ini sebagai pertimbangan dasar untuk
menyusun laporan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
29
30