Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

”I” USIA 30 TAHUN G3 P2002 Ab000


UMUR KEHAMILAN 8-10 MINGGU DENGAN KEHAMILAN
NORMAL DI BPS NY. SRI HARTATIK
KOTA MALANG

Tanggal, 24 Januari 2011

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Praktek Klinik Kebidanan II Semester V

Oleh :
SITI MAISAROH
BOBO08659

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2011
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Asuhan Kebidanan
Pada Ny. “I” Usia 30 Tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu dengan
Kehamilan Normal” dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini tidak lepas dari bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes
Malang.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MscIH, DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan
Kendedes Malang
4. Edi Murwani, AMd. Keb. SPd MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes
Malang
5. Indah Mauludiyah, SST. MPH, selaku Ka Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kendedes Malan
6. Sri Hartatik,Amd.Keb, selaku pembimbing klinik di BPS kota malang
7. Miftakhul Maghfirah, SST, selaku Pembimbing Akademik di STIKes
Kendedes Malang.
8. Semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan Asuhan Kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini, masih
jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.

Malang, 05 Februari 2011

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................. 2
1.3 Manfaat ........................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan............................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan ........................................................... 4
2.2 Konsep Antenatal Care .................................................... 16
2.3 Konsep Manjemen Varney ............................................... 19
BAB III TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN ................................................................ 32
II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSE ...................... 37
III. IDENTIFIKASI MASLAH POTENSIAL ........................ 38
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA ...................... 38
V. INTERVENSI.................................................................. 38
VI. IMPLEMENTASI............................................................ 39
VII. EVALUASI ..................................................................... 39
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................... 40
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan...................................................................... 41
5.2. Saran ............................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pertengahan abad ini dilakukan usaha penurunan angka
mortalitas serta morbidatas ibu dan bayi yaitu dengan pengawasan wanita
hamil secara teratur dan tertentu, Tujuan pengawasan wanita hamil ialah
menyiapkan ia sebaik–baiknya baik fisik maupun mental, serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
Persiapan kehamilan sangat dibutuhkan, agar dalam persalinan dan nifas
dapat berjalan baik. Adanya komplikasi saat kehamilan berakibat
persalinan dan nifas terjadi masalah. Oleh karena itu, harus diberikan
asuhan yang sesuai. Pengawasan kehamilan/kunjungan pada saat hamil
dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada saat trimester I (Usia
kehamilan 0 – 3 bulan), 1 kali pada trimester II (Usia kehamilan 3 – 7
bulan), 2 kali pada trimester III(Usia kehamilan 7 – 9 bulan ).
Berbagai faktor penyebab sering kali dijumpai secara bersamaan
dan tumpang tindih turut menyebabkan AKI yang terjadi (Siregar. M,
1998), diantaranya:
 Status gizi, hygiene, sanitasi, kesadaran hidup sehat dan jangkauan
serta mutu pelayanan kesehatan.
 Status ekonomi, pendidikan, ketidaktahuan, tradisi sosial budaya dan
geografis.
 Status reproduksi seperti kehamilan resiko tinggi yang tidak disadari
masalahnya oleh ibu hamil.
Untuk itu penulis tertarik untuk mengambil kasus pada Ny. ”I”
Usia 30 Tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu dengan
Kehamilan Normal, agar dapat memberikan asuhan secara komprehensif
sehingga klien dapat menjalani masa kehamilan sampai inpartu tanpa
komplikasi yang menyertai.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. ”I” Usia 30 Tahun
G3 P2002 Ab0000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu dengan Kehamilan
Normal, diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan
menurut 7 langkah Varney dengan pendekatan standar kebidanan secara
komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah memahami teori mengenai kehamilan letak sungsang diharapkan
mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian pada Ny. ”I” Usia 30 Tahun G3 P2002 Ab000
Umur Kehamilan 8-10 Minggu dengan Kehamilan Normal
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil
pengkajian
3. Mengantisipasi masalah potensial yang timbul dari masalah/diagnosa
4. Melakukan identifikasi kebutuhan segera
5. Mengembangkan rencana pada masalah yang muncul sesuai dengan
rasional rencana tindakan yang ilmiah
6. Melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang sudah dilakukan
7. Mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui tentang asuhan yang dapat
diberikan pada ibu hamil
2. Bahan masukan bagi mahasiswa/ pembaca pada umumnya dan petugas
kesehatan pada khususnya dalam memberikan asuhan pada ibu hamil

1.4 Metode Penulisan


1. Wawancara : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan
menanyakan langsung kepada ibu pasien yang
bersangkutan

2
2. Observasi : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan
Observasi langsung pada pasien.
3. Studi Kasus : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat
dan mempelajari kasus dari rekam medis pasien.
4. Studi Pustaka : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan
mempelajari teori dari buku-buku sumber untuk
memperlengkap kasus yang dialami.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Metode Penulisan
dan Sistematika Penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang Konsep Kehamilan, Konsep Antenatal Care,
dan Konsep manajemen kebidanan varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Membahas tentang Pengkajian Data, Identifikasi Masalah/
Diagnosa, Identifikasi Masalah Potensial, Identifikasi
Kebutuhan Segera, Intervensi, Implementasi Dan Evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisikan tentang pembahasan adanya kesenjangan antara
teori dengan kasus dan praktek dilapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Kehamilan


2.1.1 Definisi
1. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Manuaba, 1998).
2. Kehamilan adalah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi
atau konsepsi yang diikuti dengan nidasi (Rustam Mochtar, 1998).
3. Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya 280 hari ( 40 minggu/9 bulan 7 hari ) dihitung dari haid
pertama haid terakhir (Abdul Bari, Saifudin, 2001).
4. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira –
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (42 minggu)
(Sarwono, 2002).
2.1.2 Pembagian Kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan
- Kehamilan triwulan pertama ( antara 0 – 12 minggu )
- Kehamilan triwulan kedua ( antara 12 – 28 minggu )
- Kehamilan triwulan ketiga ( antara 28 – 40 minggu )
2.1.3 Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan, terdiri
dari:
- Ovulasi pelepasan ovum
- Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot
- Terjadi nidasi / implantasi pada uterus
- Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

4
2.1.4 Tanda dan gejala kehamilan
1. Tanda Presumtif
a. Amenorea (tidak mendapat haid)
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraaf dan ovulasI
- Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir
(HT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran
persalinan (TP) yang dihitung dengan rumus Naegela: TP
(HPHT+ 7) dan (bulan HT + 3)
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
- Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang
disebut morning sickness.
- Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
- Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.
- Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu
terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.
d. Sinkope atau pingsan
- Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan (skemia susunan saraf dan menimbulkan sinkop
atau pingsan).
- Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Sering miksi
- Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
- Pada triwulan kedua sudah menghilang.
f. Pigmentasi kulit
1). Sekitar pipi: chloasma gravidarum

5
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit
2). Dinding perut
- Striae lividae
- Striae nigra
- Linea alba makin hitam
3). Sekitar payudara
- Hiperpigmentasi areola mammae
- Puting susu makin menonjol
- Kelanjar Montgomery menonjol
- Pembuluh darah menifes sekitar payudara
g. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
- Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat.
- Penampakan pembuluh darah terjadi disekitar genitalis dan
eksterna, kaki, dan betis dan payudara.
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan (Manuaba, 1998:125-126).
2. Tanda tidak pasti hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai
- Tanda hegar
- Tanda chadwicks
- Tanda piscosect
- Kontraksi braxton hicks
- Teraba ballottement
c. Pemeriksaan terbiologis kehamilan positif
Kemungkinan positif palsu (Manuaba, 1998:126)
3. Tanda pasti hamil
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat/teraba gerakan janin

6
Teraba bagian-bagian janin
c. Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat
dofller
- Dilihat dengan ultasonografi
(Rustam Mochtar, 1998:45)
2.1.5 Diagnosis Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu
dilakukan diagnosis diantaranya.
1. Hamil palsu (psaldocyesis) atau kehamilan spurta
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih
dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan
2. Tumor kandungan atau mioma uteri
- Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
- Bentuk pembesaran tidak merata
- Perdarahan banyak saat menstruasi
3. Kista ovarium
- Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
- Datang bulan terus berlangsung
- Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan
- Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4. Hemotometra
- Terlambat bulan yang dapat melampaui umur hamil
- Perut terasa sakit tiap bulan
- Terjadi tumpukan darah dalam rahim
- Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang
positif
- Sebab himen in perforata
5. Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan
hilang ( Manuaba, 1998 : 127 ).

7
2.1.6 Perubahan Fisiologi Pada Ibu Hamil
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat yang
disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus. Disamping itu, serabut –
serabut kolagen yang ada pun menjadi higrosgopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin.
Uterus pada wanita tidak hamil kira – kia sebesar telur ayam.
Pada kehamilan tumbuh secara teratur, kecuali jika ada gangguan pada
kehamilan tersebut. Pada kehamilan 6 minggu uterus membesar
sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira – kira sebesar
telur angsa. Pada saat ini, fundus uteri telah dapat diperiksa dari luar,
di atas sympisis.
Pada minggu – minggu pertama ismus uteri mengadakan
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertofi ismus pada triwulan pertama
membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak (tanda hegar). Pada
triwulan akhir ismus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri, dan
berkembang menjadi segmen bawah rahim.
Serviks uteri juga mengalami perubahan karena kadar estrogen
yang meningkat dan hipervaskularisasi sehingga konsistensi serviks
manjadi lunak. Kelenjar – kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
2. Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiru – biruan (tanda chadwick), warna
porsiopun tampak livide ( kebiruan )
3. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
gravidarum sampai tebentuknya plasenta pada kira – kira kehamilan 16
minggu. Korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal
kehamilan, hormon ini meningkat dalam trimester pertama yang

8
mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm
4. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen, progesteron, dan adanya lemak disekitar
kelompok alveolus. Papilla mamma akan membesar, lebih tegak, dan
tampak lebih hitam, seperti areola mamma karena hiperpigmentasi.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum.
5. Volume dan Komposisi Darah
a. Volume darah meningkat sekitar 1500 ml. Peningkatan ini terdiri
dari 1000 plasma + 450 ml sel darah merah
b. Peningkatan volume merupakan mekanisme protektif untuk:
c. Sistem vaskuler yang mengalami hipertrofi karena pembesaran
uterus
d. Hidrasi jaringan ibu dan janin yang kuat saat ibu berdiri dan
berbaring
e. Cadangan cairan
f. Melindungi ibu dan janin terhadap efek terganggunya
pengembalian vena dan efek selama persalinan
g. Usia sel darah merah yang bersirkulasi lebih rendah selama paruh
terakhir kehamilan
h. Komposisi darah
- Terjadi peningkatan sel darah merah (normal 4 sd 5,5 jt/mm³ ).
pada wanita yang mengkonsumsi tablet Fe terjadi 30% - 33%
selama hamil aterm. Jika tidak hanya 17 %.
- Meskipun eritroposis dipacu, konsentrasi Hb, eritrosit, dan
hematokrit menurun sedikit, dengan akibat viskositas darah
menurun,
- Kecenderungan koagulasi lebih karena peningkatan faktor
pembekuan (VII, VIII, IX, X, dan fibrinogen) dengan akibat
meningkatkan resiko trombosis

9
6. Sistem Kardiovaskuler
- Ukuran jantung dapat membesar karena peningkatan beban kerja
jantung
- Jantung dapat bergeser ke atas dan ke arah kiri berputar ke depan
karena tekanan yang terus meningkat akibat perkembangan rahim
- Cardiac out put meningkat dari 5 – 7 lt/mnt pada kehamilan tua
karena peningkatan tahap istirhat jantung dan peningkatan volume
darah
- Tekanan uterus pada vena cava saat hamil telentang akan terjadi
penurunan tekanan darah sistolik  300 mmHg, curah jantung, dan
terjadi pusing sampai pingsan
- Edema dan varises dapat terjadi karena obstruksi vena iliaka dan
vana cava inferior
- Pengaruh pada tekanan darah : TD menurun pada TM I, terendah
pada TM II dan mendekati akhir kehamilan dan akan kembali
seperti TM I
7. Sistem Imunologi
- Dalam kehamilan terjadi peningkatan jumlah leukosit berkisar
5.000 s/d 12.000 µL. Perubahan ini meliputi peningkatan neutropil
dan daya pembunuh bakteri ; daya tahan terhadap virus tidak
berubah
- Tingkatan Ig A, Ig G, dan Ig M menurun kemungkinan karena
adanya hemodilusi
- Titer antibodi humoral melawan beberapa virus ( herpes, campak,
influensa ) menurun tetapi sebanding dengan efek hemodilusi
8. Sistem Neurologi
- Perubahan neurologik dapat mengakibatkan :
- Perubahan sensori pada tungkai bawah karena kompresi saraf
panggul
- Nyeri karena lordosis menyebabkan tarikan /kompresi akar saraf
- Edema saraf perifer yang menyebabkan cts
- Akroestesia karena tarikan pleksus brachialis

10
- Nyeri kepala akibat ketegangan
- Nyeri kepala ringan sampai pingsan
- Hipokalsemia dengan akibat kram otot/tetani
9. Sistem Urinaria
- Aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerolus meningkat pada
awal kehamillan 40% pada pertengahan gestasi sampai dengan
akhir kehamilan dengan mekanisme yang belum jelas
- Perubahan struktur ginjal akibat aktivitas dari hormonal, tekanan
akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah
- Dinding otot polos ureter mengalami hipertropi, hiperplasi, dan
relaksasi tonus otot. Ureter memanjang dan berkelok
- Sering berkemih akibat peningkatan sensitifitas kandung kemih,
dan pada TM III BAK lebih sering karena kepala sudah masuk
PAP dan menekan kandung kemih
10. Sistem Digestivus
- Sepanjang malam ibu hamil kurang minum, sehingga tidak BAK
akibatnya kadar Beta HCG dalam darah meningkat : mual
- Buang angin, kembung, sendawa terjadi karena penurunan
motilitas usus, menyebabkan bakteri memiliki cukup waktu untuk
menghasilkan gas, dan menelan udara
11. Metabolisme
Metabolisme air
- Retensi air meningkat karena turunnya osmolaritas plasma
- Penurunan tekanan osmotik koloid : oedema pada akhir kehamilan
Metabolisme Protein
- Konsentrasi albumin menurun, fibrinogen baik, Ig G, Ig A dan Ig
M agak menurun, kemungkinan karena efek hemodilusi dan
tekanan sistem kekebalan tubuh

Metabolisme Karbohidrat
- Peningkatan somatomamotropin dan plasma insulin menyebabkan :
sering haus, nafsu makan besar, sering kencing, kadang glukosuria

11
Basal Metabolisme Indek (BMI)
- Merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak tubuh
orang dewasa
- Rumus hanya cocok diterapkan pada usia 19 – 70 tahun,
berstruktur tulang belakang normal, bukan atlet/binaraga serta
bumil dan menyusui
- Rumus : BB (kg)/ kuadrat TB (m)
- Nilai : kurang (<19,8), normal (19,8 – 26,1), lebih (>26,1 – 29,0),
obesitas (>29,0)
12. Sistem Pernafasan
- Terjadi sesak nafas dan nafas pendek terutama pada usia kehamilan
32 minggu keatas karena usus yang menekan diafragma sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak
- Kebutuhan oksigen meningkat dari 11,7 kPa – 13 kPa
13. Sistem Endokrin
a. Human chorionik Somatomamotropin
- Hormon ini disebut Human Plasenta Lactogen
- Fungsi : penurunan sensitifitas insulin dan menurunkan
penggunaan glukosa ibu sehingga glukosa fetus lebih besar dan
meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari cadangan
lemak ibu.
b. Human Chorionik Thyrotropin
- Percepatan kelenjar tyroid ibu hamil
- Kelenjar tyroid membesar, BMR meningkat (peningkatan
konsumsi O2 dan luas permukaan tubuh ibu)
14. Sistem muskuloskeletal
- Tulang
Perubahan titik pusat gravitasi bumi dan berat tubuh sehingga
tulang vertebra lordosis, sendi simfisis pubis menjadi lunak dan
sendi sakrokogsigeal kendor
- Muskulus

12
Tonus otot meurun karena pengikatan progesteron dan terjadi
hipertrofi otot sehingga uterus membesar
15. Sistem integumen
- Striae gravidarum/tanda regangan disebabkan kerja adenokortikoid
- Regangan kadang menimbulkan sensasi mirip rasa gatal
- Terjadi hiperpigmentasi alat – alat tertentu akibat hormon MSH
(Melanophorre Stimulating Hormon) yang meningkat yang
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis
- Hiperpigmentasi biasa terjadi di daerah pipi, dahi, dan hidung
disebut Chloasma Gravidarum, selain itu terjadi di areola mamae
2.1.7 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan dan Penanganannya
1. Rasa mual muntah
a. Penyebab : Peningkatan hormon estrogen dan pengeluaran
asam lambung akan memicu terjadinya mual dan
muntah
b. Penanganan : - Makan sedikit – sedikit tapi sering
- Makan biskuit atau roti bakar sebelum bangkit
pagi hari
- Hindari makanan berminyak
- Bangun dari tempat tidur perlahan – lahan dan
jangan langsung bergerak – gerak
2. Konstipasi
a. Penyebab : Peningkatan hormon progesteron menyebabkan
kontraktilitas usus melemah sehingga penyerapan
air di kolon semakin lama
b. Penanganan : - Banyak makan makanan berserat seperti buah,
sayur
- Banyak minum air putih
- Segera buang air besar jika ada gangguan
- Istirahat cukup
- BAB teratur
- Senam

13
3. Nocturia
a. Penyebab : - TM I : penekanan uterus yang semakin
membesar ke uterus
- TM III : kepala sudah masuk PAP sehingga
menekan kandung kemih
b. Penanganan : - KOSONGKAN kandung kemih jika ada
gangguan
- Perbanyak minum pada siang hari
- Batasi minum bahan diuretik alami seperti kopi,
teh, cola, dan kafein
4. Hipersalivasi
a. Penyebab : Peningkatan hormon estrogen dan pengeluaran
asam lambung
b. Penanganan : Menghisap gula – gula agar ludah tidak terus –
terusan dikeluarkan
5. Oedem
a. Penyebab : Tekanan pada pembesaran uterus pada vena pelvic
ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika
berbaring
b. Penanganan : - Hindari posisi tegak untuk terlalu lama
- Hindari kaos kaki yang terlalu ketat
- Angkat kaki ketika duduk atau istirahat
- Sering latih kaki untuk ditekuk saat duduk atau
berdiri
6. Sesak napas
a. Penyebab : Uterus yang membesar menekan diafragma
b. Penanganan : - Secara periodik berdiri dan merentangkan
lengan diatas kepala serta menarik napas
panjang
- Mendorong postur tubuh yang baik
menggunakan intercostal breathing (bernapas
antar rusuk)

14
- Mengatur laju dan dalamnya pernapasan pada
kecepatan normal ketika sadar akan perlunya
hiperventilasi
2.1.8 Kebutuhan dan Konseling Ibu Hamil
1. Kebutuhan Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan daripada diluar
kehamilan selama hamil seseorang wanita memerlukan tambahan 300
kalori perhari sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan
pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kehamilan berat
badannya.
2. Hygiene
Kebersihan badan dapat mengurangi kemungkinan infeksi.
Pakaian yang baik untuk wanita hamil ialah pakaian yang enak dipakai
tidak boleh nekan badan.
3. Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila sejarah:
a. Sering abortus atau prematur
b. Perdarahan pervaginam
c. Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati
d. Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi
uterus partus prematurus.
4. Gerak Badan
Kegunaannya : sirkulasi darah menjadi lebih baik, nafsu makan
bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur nyenyak. Gerak badan
yang melelahkan dilarang. Dianjurkan jalan-jalan pada pagi hari dalam
udara yang masih segar, gerak badan ditempat.
- Berdiri jongkok
- Terlentang – kaki diangkat
- Terlentang – perut diangkat
- Melatih pernafasan
5. Kerja
- Boleh bekerja seperti biasa

15
- Cukup istirahat dan makan teratur
- Pemeriksaan hamil yang teratur
6. Berpergian
- Jangan terlalu lama dan melelahkan
- Berpergian dengan pesawat udara boleh tidak ada bahaya bipoksia,
dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara
7. Pakaian
- Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut
- Pakailah BRA yang menyokong payudara
- Memakai sepatu atau sandal yang tidak berhak tinggi
- Pakaian dalam yang selalu bersih
8. Perawatan Buah Dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah
dirawat. BRA yang dipakai harus sesuai dengan pambesaran buah
dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah
suspension bukan menekan dari depan.
Dua bulan terakhir dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan
untuk mencegah panyumbatan, untuk mencegah putting susu kering
dan mudah pecah maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-
baik dan dibersihkan menggunakan air sabun dan alkohol. Bila putting
susu masuk kedalam hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik
keluar.

2.2 Konsep Ante Natal Care


2.2.1 Definisi
- Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
- Pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga

16
mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan laktasi dan
kembalinya kesehtan reproduksi (Manuaba, 1998).
2.2.2 Tujuan Pengawasan Antenatal
1. Tujuan umum :
Mengenali seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama
dalam kehamilan, persainan, dan nifas.
2. Tujuan khusus:
a. Mengenali dan menangani penyulit – penyulit yang mungkin
dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas
b. Mengenali dan mengobati penyakit – penyait yang mungkin
diderita sedini mungkin
c. Menurunkan angka morbiditas ibu dan anak
d. Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari – hari, kehamilan,
persalinan, dan nifas
2.2.3 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
a. Pada TM I sebelum minggu ke 14: 1 kali
Kunjungan 1:
- Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
- Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
- Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, kebersihan, istirahat
b. Pada TM II sebelum minggu ke 28 : 1 kali
Kunjungan 2 : Sama dengan TM I dan II ditambah kewaspadaan,
pantau tekanan darah, kaji oedem, periksa urine untuk
protein urine
c. Pada TM III antara minggu ke ke 28-36 : 1 kali
Kunjungan 3 : Sama dengan TM I dan II ditambah palpasi abdomen
unhtuk deteksi gemeli
d. Pada TM III setelah 36 minggu
Kunjungan 4: Sama dengan TM I, II, III ditambah deteksi kelainan
letak, kondisi lain yang memerlukan kelahiran di
rumah sakit
(Pandungan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal, 2002)

17
2.2.4 Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antrenatal meliputi:
1. Anamnesa
- Data biologis
- Keluhan hamil
- Fisiologis
- Patologis (abnormal)
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan fisik khusus
- Obstetri
- Pemeriksaan dalam/ rectal
- Pemeriksaan ultrasonografi
3. Pemeriksaan psikologis
- Kejiwaan dalam menghadapi persalinan
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Laboratorium rutin
- Darah lengkap
- Urine lengkap
- Tes kehamilan
b. Laboratorium khusus
- Pemeriksaan torch
- Pemeriksaan serologis
- Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan protein darah
- Pemeriksaan golongan darah
- Pemeriksaan faktor RH
- Pemeriksaan air ketuban
- Pemeriksaan infeksi hepatitis ibu/ bayi
- Pemeriksaan esteriol dalam urine
- Pemeriksaan infeksi AIDS

18
5. Diagnosis Kehamilan
a. Kehamilan normal
- Tanpa keluhan
- Hasil pemeriksaan laboratorium baik
b. Kehamilan dengan resiko
- Tinggi/ sangat tinggi
- Yang meragukan
- Rendah
c. Kehamilan di sertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan di sertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial
- Amenorea sekunder
- Pseudocyesis
- Tumor ginekologi

2.3 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


I. Pengkajian
(tanggal…,jam…)
A. Data Subjektif
1. Biodata
- Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan (Christina, 1993 :41).
- Umur ibu, terutama pada ibu hamil yang pertama kali
hamil. bila umur lebih dari 35 tahun disebut primi tua
gravida dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut primi
muda gravida. Wanita kurang dari 18 tahun pinggulnya
belum cukup pertumbuhannya, sehingga menyebabkan
kesulitan untuk melahirkan. Wanita umurnya lebih dari
35 tahun, badannya mungkin bisa kecapaian dan kurang
lentur. Wanita sudah berumur 40 tahun, ada kemungkinan
akan kelambanan jiwanya (Pusdiknakes, 2000:143).

19
- Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanankan asuhan
kebidanan (Depkes RI, 1995:14).
- Pendidikan untuk memberi bimbingan sesuai dengan
tingkat pendidikannya
- Pekerjaan ibu untuk mengatahui dimana ibu bekerja
karena mungkin pekerjaan ibu terlalu berat sehingga
mengganggu kesehatan ibu sendiri/mempengaruhi
kesehatan janin
- Pekerjaan suami untuk mengetahui taraf kehidupan
- Alamat untuk memudahkan komunikasi, kunjungan
rumah, dan untuk mengetahui seberapa jarak antara
rumah ibu dengan petugas kesehatan.
2. Alasan datang
Merupakan alasan yang menyebabkan ibu datang ke sarana
kesehatan. Ibu dengan kehamilan yang normal biasanya
memiliki alasan datang ke sarana kesehatan karena ingin
memeriksakan keadaan kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Merupakan keadaan yang dirasakan ibu saat ini, yang
menyebabkan ibu datang ke fasilitas kesehatan, misalnya
mual, muntah, pusing, cepat lelah, dan lain sebagainya
4. Riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang
diderita dan mendapat pengobatan yang sedang atau pernah
dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat
kemungkinan adanya penyakit – penyakit yang menyertai dan
yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan
dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu kehamilan dan

20
setelah melahirkan. Penyakit tersebut antara lain : jantung,
diabetes melitus, anemia, hipertensi esensial, gonorhoe, TBC
paru, asma, kelainan pembekuan darah, hepatitis infeksiosa
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
- Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu
terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis
- Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma
- Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan,
umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada
yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar
harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu
(Manuaba, 1998 :265).
6. Riwayat haid
- Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali menarche
terjadi pada usia pubertas, yaitu sekitar 12 – 16 tahun
- Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. siklus haid
yang normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari,
tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur
sampai 3 hari. panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25 – 32 hari.
- Lamanya haid. Biasanya antara 2 – 5 hari, ada yang 1- 2
hari diikuti darah sedikit – sedikit dan ada yang sampai 7
– 8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap
(Sarwono, 1993 :103)
- Keluhan yang dirasakan
- Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak
7. Riwayat perkawinan
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali
menikah

21
- Jika lama menikah ≥ 4 tahun tetapi belum hamil bisa
menyebabkan masalah pada kehamilannya (pre
eklampsia), persalinan tidak lancar
- Lama menikah ≤ 2 tahun, sudah punya lebih dari 1 anak,
bahayanya perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi
ibu masih lemah, bayi prematur, BBLR
- Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya
belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil
beresiko kesulitan waktu melahirkan
- Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi
hipertensi, pre – eklampsia, KPD, persalinan tidak lancar
/ macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Kehamilan yang lalu mengalami gangguan/tidak seperti mual
muntah, perdarahan yang banyak, nyeri kepala, gangguan
penglihatan, anak lahir spontan/tindakan, aterm/premature/
dismature., ditolong oleh dokter/bidan/dukun. Berat badan
lahir, PBL, jenis kelamin, hidup/meninggal. Bila meninggal
sebabnya apa. Bagaimana plasenta lahir, perdarahan/tidak,
masa nifas terdapat penyulit/tidak (seperti perdarahan/
demam), laktasi
9. Riwayat kehamilan sekarang
- Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika
segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu,
sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan
sesudah 36 minggu tiap minggu
- Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu
pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan
kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan
pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu

22
- Masalah dan tanda bahaya seperti perdarahan yanng
keluar dari vagina, penglihatan kabur, bengkak pada
muka / kaki, nyeri perut, sakit kepala yang hebat, nuntah
– muntah yang hebat, tidak merasakan gerakan janin
- Keluhan – keluhan yang lazim pada kehamilan
- Imunisasi TT diberikan sekurang – kurangnya diberikan
2x dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila
sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan
yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup
diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu
hamil tidak membahayakan janin walaupun diberikan
pada kehamilan muda.
- Pemberian vitamin, zat besi : tablet sehari segera setelah
rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.
- Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk
menentukan usia kehamilan, memberikan konseling
tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi
adanya komplikasi
10. Riwayat KB
Pernah ikut KB/tidak, apa macamnya, ada keluhan apa tidak,
setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10 – 11 jam. Untuk
wanita hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang
(Christina,1993:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan denngan
baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin
(Manuaba, 1998:140)

23
b. Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tetapi sifatnya
tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan.
Misalnya : pekerjaan rumah tangga yanng ringan, masak,
menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,dll.
Pekerjaan dinas mis. Guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu
kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di
pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang
dapat mengganggu janin dalam kandungannya (Christina,
1993:163).
c. Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu hamil kalori , protein,
kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C,
vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak
mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan
gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan
berat badan yang berlebihan
d. Eliminasi
Pada bulan pertama dan terakhir kahamilan biasanya ibu
mengeluh sering kencing karena kandung kemh tertekan
oleh uterus dan kepala janin
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus
dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi.
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan
karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala
janin trhadap usus beasar dan rektum
e. Kebersihan
- Rambut harus sering dicuci
- Gigi betul – betul harus mendapat perawatan untuk
mencegah karies

24
- Buah dada adalah organ yang erat hubungannya
dengan kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk
produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang
kebersihannya bisa menyebabkan infeksi
- Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan
bersih. Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan,
cara cebok yang dari depan ke belakang
- Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena
dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.
- Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari.
Mandi tidak hanya membersihkan kulit tetapi
menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman
- Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang
bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih – lebih
pakaian dalam seperti BH dan CD.
f. Kebiasaan
Merokok, minum alkohol, dan kecanduan narkotika
merupakan kebiasaan yang secara langsung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin,
menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan
dan perkembangan mental. (Manuaba,1998:140)
g. Pola seksual
Frekuensi, intensitas, dan posisi untuk kegiatan seksual
merupakan penyesuaian bagi wanita hamil karena
perubahan kontur tubuhnya. Hamil bukan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual
disarankan untuk dihentikan bila :
- Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan
disertai rasa nyeri
- Terjadi perdarahan saat hamil
- Terdapat pengeluaran cairan yang mendadak

25
- Riwayat abortus, koitus ditunda sampai kehamilan 16
minggu
- Riwayat persalinan prematur sebaiknya tidak
melakukan hubungan seksual pada UK 8½ - 10 bulan
12. Keadaan Psikososial
Bagaimana tanggapan ibu dan suami tentang kehamilan dan
bagaimana dukungannya, ibu menginginkan persalinan
dimana. Bagaimana hubungan ibu dan keluarga dengan
warga sekitar, petugas kesehatan
13. Latar Belakang Sosial Budaya
Kepercayaan terhadap takhayul, upacara adat yang pernah
dilakukan, ada pantang makan atau tidak

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : baik/cukup/lemah
- Kesadaran : composmentis/ somnolen/ koma
- TTV :
 Tekanan darah : 100/70-130/90 mmHg
 Nadi : 80-100 x/menit (Pusdiknakes,
2000:160)
Jika denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin
ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sbb:
- Tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah
tertentu
- Perdarahan hebat
- Anemia
- Sakit / demam
- Gangguan tyroid
- Gangguan jantung
- Penggunaan obat
 Temperatur : 36,5°C–37,5°C(Doenges, 2001:43)

26
 Pernapasan : 16-24 x/menit (Doenges, 2001:43)
- BB sebelum hamil :
- BB sekarang : Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5 kg
perminggu. Pertambahan > 0,5 kg
perminggu pada TM III harus
diwaspasai mengalami
preeklampsia. Hingga akhir
kehamilan pertambahan BB yang
normal sekitar 9-13,5 kg
(Hamilton, 1993:67)
- TB : >145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan kurang dari 145 cm
kemungkinan panggulnya sempit
(Rochjati Poedji, 2003:64).
- LILA : > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu
yang kurang baik / buruk, sehingga
ia beresiko untuk melahirkan
BBLR (Depkes RI, 1996:62).
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Rambut : bersih/kotor, warna, mudah rontok/tidak.
Rambut yang mudah dicabut menndakan
kurang giz / kelainan tertentu
- Muka : chloasma gravidarum +/-, edema +/-,
pucat +/-
- Mata : sklera kuning/tidak, konjungtiva pucat/
tidak
Konjungtiva normal warna merah muda,
bila pucat menandakan anemia. Sklera
berwarna putih, bila kuning menandakan

27
teinfeksi hepatitis, bila merah
kemungkinan ada conjungtivitis
- Telinga : ada secret/tidak, pendengaran baik/tidak
- Bibir : kering/tidak, pucat/tidak, stomatitis/tidak
- Mulut : stomatitis/tidak, ada caries pada gigi/
tidak, gusi pucat/ tidak
 Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
gingivitis yang mengandung pembuluh darah dan
mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agara
terlihat bersih. (Sarwono, 999:405)
 Adanya caries yang menandakan ibu kekurangan
kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang
berkaitan dengan emesis, hiperemsisi gravidarum.
Adanya kerusakan gigi dapat menjadio sumber
infeksi. (Manuaba,1998:140)
- Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid, vena
jugularis, kelenjar limfe / tidak
 Dalam kehamilan biasa kelenjar tyroid mengalami
hiperfunngsi dan kadang disertai pembesaran
ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15 –
25% walaupun tampak gejala – gejala yang dapat
menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun
wanita hamil itu tidak menderita hypertyroidismu
(Sarwono, 1999 :256)
 Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin
disebabkan oleh berbagai penyakit, misalnya
peradangan akut / kronis di kepala, orofaring, kulit
kepala / daerah leher, selain itu kemungkinan terjadi
TBC, sifilis (Robert Priharjo, 1996:62)
 Bila terdapat pembendungan vena jugularis,
menandaklan adanya kelainan cardiovaskuler,
kemungkinan besar ibu mengidap penyakit jantung

28
- Dada : payudara tegang, hiperpigmenytasi
areola mamae, putting susu menonjol/
datar/ masuk, nafas teratur/tidak,
sesak/tidak
- Perut : striae lividae/tidak, linea nigra/tidak, ada
bekas luka operasi/tidak
- Genetalia : bersih/tidak, varises +/-edem/tidak
- Ekstremitas : edema/tidak, varises/tidak
b. Palpasi
- Leher : teraba pembesaran kelanjar tiroid, vena
jugularis, kelenjar limfe /tidak
- Payudara : teraba benjolan abnormal/tidak,
colostrum +/-
- Perut :
 Leopod I ( untuk mengetahui bagian anak yang ada
di fundus dan TFU )
 Leopod II ( untuk mengetahui letak punggung )
 Leopod III ( bagian terendah kepala / bokong )
 Leopod IV ( berapa bagian masuk PAP, divergen /
konvergen ) ada nyeri tekan / tidak
- Ekstremitas : oedema/tidak, varises/tidak
c. Auskultasi
- Dada : untuk mengetahui terdengar suara
tambahan/ tidak (ronchi/ whezing)
- DJJ : +/-, teratur/tidak, frekuensi 120 – 160
x/menit, jelas terdengar disebalah mana
d. Perkusi
Reflek patela : +/+
Normal : tungkai bawah akan bergerak sedikikt ketika
tendon ditekuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat,
maka hal ini mungkin merupakan tanda eklampsia
(Depkes RI, 2000:20)

29
Bila reflek patela negatif, kemungkinan pasian
mengalami kekurangan B1. (Pusdiknakes,1993:68)
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan ),
USG, Hb

II. Identifikasi Diagnosa/Masalah


Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif
dan obyektif sehingga diperoleh diagnosa / masalah.
Dx : Ny. ”…” Usia.... tahun G…. P…. Ab… Usia Kehamilan ….
Minggu dengan ....
- DS : Data subyektif yang mendukung diagnosa
- DO : Data obyektif yang mendukung diagnosa

III. Antisipasi Masalah Potensial


1. Potensial Terjadi Hyperemesis
Ds : -
Do : - Keadaan umum : Baik/cukup/sedang
- Tanda-tanda vital :
 T : 100/70 – 120/80 mmHg
 S : 36,5-37,5° C
 N : 80-100x/menit
 R : 16-24x/menit
- mual muntah yang berlebihan
2. Potensial Terjadi Perdarahan Pervaginam
Ds : -
Do : - Keadaan umum : Baik/cukup/sedang
- Tanda-tanda vital :
 T : 100/70 – 120/80 mmHg
 S : 36,5-37,5° C
 N : 80-100x/menit
 R : 16-24x/menit

30
- Pengeluaran pervaginam (+/-)
- Syok (+/-)
3. Potensial terjadinya Abortus
Ds : -
Do : - Keadaan umum : Baik/cukup/sedang
- Tanda-tanda vital :
 T : 100/70 – 120/80 mmHg
 S : 36,5-37,5° C
 N : 80-100x/menit
 R : 16-24x/menit
- Pengeluaran pervaginam (+/-)
4. Potensial Terjadi Sakit Kepala yang Hebat
Ds : -
Do : - Keadaan umum : baik/ cukup/ lemah
- Kesadaran : composmentis/ apatis/ somnolen
- TTV :
 TD : 100/70 – 120/80 mmHg
 N : 80 –100 x/ menit
 S : 36,5 – 37,5 0C
 RR : 16 – 24 x/ menit

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Kebutuhan yang harus segera diberikan oleh petugas kesehatan
kepada pasien, yang apabila tidak diberikan dapat menyebabkan
pasien terjadi komplikasi.

V. Intervensi
DX : Ny. ”…” Usia.... tahun G…. P…. Ab… Usia Kehamilan ….
Minggu dengan ....
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan
kehamilan berjalan normal tanpa disertai komplikasi

31
Kriteria hasil : Keadaan ibu tetap baik dan perkembangan janin
dapat optimal, serta ibu dapat bersalin secara normal
tanpa adanya komplikasi

Intervensi :
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
R/ Dengan mengetahui kondisi dirinya dan janin, akan
mengurangi kekhawatiran ibu.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ Ibu hamil memerlukan fisik yang kuat agar kehamilannya
dapat berjalan dengan baik
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan
seimbang
R/ Ibu hamil memerlukan nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin
4. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene.
R/ Mikroorganisme penyebab infeksi berasal dari bakteri yang
biasanya berada pada traktus genitalis dan traktus
interstitionalis bagian bawah
5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
atau bila ada tanda-tanda bahaya pada kehamilannya
R/ Untuk mengetahui perkembangan dari janin dan mendeteksi
adanya komplikasi dalam kehamilan serta membantu
penanganan komplikasi atau kelainan tepat waktu
6. Memberi ibu multivitamin
R/ Sebagai asupan nutrisi ibu

VI . Implementasi
Penatalaksanaan yang mengacu pada intervensi

VII. Evaluasi
Merupakan hasil yang didapatkan setelah melakukan impelementasi
terhadap klien yang di berikan asuhan.

32
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 24 Januari 2011
Jam : 10.15 WIB
No.Reg : 8246
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny.”I” Nama Suami : Tn.”Y”
Usia : 30 tahun Usia : 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : D2 Pendidikan : D2
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru
Penghasilan : Rp. ± 600.000/bln Penghasilan : Rp.± 600.000/bln
Alamat : Sanan Rt.03 Malang Alamat : Sanan Rt.03Malang

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin periksa.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan terlambat haid 2 bulan.
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning, penyakit paru, penyakit malaria, serta tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing
manis dan asma, tidak pernah menderiat menyakit kronis seperti
jantung, ginjal, kanker, dan tidak pernah dioperasi.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning, penyakit paru, penyakit malaria, serta tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing

33
manis dan asma, dan tidak pernah menderiat menyakit kronis seperti
jantung, ginjal, kanker.
6. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak
ada yang menderita penyakit kronis, menular ataupun menurun.
Didalam silsilah keluarga tidak ada keturunan kembar.
7. Riwayat haid
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 30 hari
- Lama : 7 hari
- Banyaknya : Untuk hari 1-2 sebanyak 3 tella/hari, dan untuk
hari ke 3 dan seterusnya sebanyak 2 tella/hari
- Warna /Bau : Merah segar/ bau khas anyir
- Fluor albus : Tidak ada
- Disminorhea : Tidak ada
- HPHT : 26-11-2010
- TP : 03-8-2011
8. Riwayat Perkawinan
- Menikah : 1 Kali
- Lama : 9 th
- Umur Pertama Kali menikah : 21 tahun
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS
No KET
Sua Hamil Peno Penyu H/P Hidup Meny
UK Cara Sex BBL Mati Hari
mi Ke long lit /I/A Umur usui
1 I 1 9 bln bidan Normal - P 2700 H - 4 Th 40 ya
2 I 2 9 bln bidan Normal - L 2650 H - 2 Th 40 ya

10. Riwayat Kehamilan Sekarang


- Trimester I :
Ibu mengeluh mual dan muntah tetapi tidak sampai mengganggu
aktifitasnya sehari-hari. Ibu mengatakan belum pernah
memeriksakan kehamilannya ini.

34
11. Riwayat KB
Setelah melahirkan anak pertamanya ibu menggunakan KB suntik 1
bulanan dan rencana KB selanjutnya setelah melahirkan anak
ketiganya adalah menggunakan KB suntik 3 bulanan.
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola
Sebelum Hamil Saat Hamil
Kebiasaan
Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi, - Makan 3x/hari, komposisi nasi,
lauk, sayur. lauk, sayur, terkadang buah.
- Minum 7-8gelas/hari - Minum 8-10 gelas/hari
- ibu tidak minum susu. - ibu tidak minum susu.
- Tidak ada pantangan dan alergi - Tidak ada pantangan dan alergi
pada makanan pada makanan
Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari - Tidur siang 1-2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari - Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun - Tidak ada keluhan apapun
Personal - Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi - Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi
Hygiene tiap mandi, ganti baju dan tiap mandi, ganti baju dan
celana dalam tiap kali habis celana dalam tiap kali habis
mandi, keramas seminggu 3x mandi, keramas seminggu 3x
payudara dibersihkan tiap kali
mandi
Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi - BAB 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning bau khas lunak, warna kuning bau khas
- BAK 4-5 x/hari warnanya - BAK ± 5-7 x/hari warna kuning
kuning jernih, bau khas. jernih bau khas. Kelainan dan
Kelainan dan keluhan tidak ada keluhan tidak ada
Aktifitas - Ibu mengerjakan pekerjaan - Ibu tetap beraktifitas seperti
rumah tangga seperti memasak, memasak, mencuci, menyapu
mencuci, menyapu dll dll, waktu luang digunakan
untuk istirahat
Pola - Ibu tidak merokok, tidak - Ibu tidak merokok, tidak
kebiasaan mengkonsumsi abat – obatan mengkonsumsi obat-obatan
tidak sehat terlarang, tidak minum – terlarang, tidak minum-
minuman beralkohol minuman beralkohol, tidak
pernah pijat oyok
Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV
Seksual Ibu melakukan hubungan Ibu jarang melakukan hubungan
seksual seminggu 3x seksual

35
13. Riwayat Psikososial, Budaya dan Spiritual
- Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
- Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya dan anak pertamanya.
Hubungan ibu dengan keluarga harmonis. Begitu
pula dengan para tetangga hubungan ibu baik.
- Budaya : Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan
tidak minum jamu. Kebiasaan keluarga berobat ke
tenaga kesehatan. Ibu masih menganut tentang
acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapanan.
- Spiritual : Ibu beragama islam, biasa menjalankan ibadah
dirumah.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB sebelum hamil : 39 kg
- BB sekarang : 41 kg
- Tinggi badan : 144 cm
- Tanda-Tanda Vital :
 Tekanan Darah : 110/80mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 RR : 22 x/menit
 Suhu : 37ºC
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Rambut hitam keriting, bersih, tidak
berketombe
- Wajah : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada cloasma
gravidarum
- Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, selera tidak
ikterik

36
- Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada
secret
- Mulut : Bibir lembab, bersih, tidak ada caries gigi,
tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada
pembesaran kelenjar tonsil.
- Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe dan vena jugularis
- Dada : Simetris, tampak hiperpigmentasi aerola dan
papilla mamae, putting susu menonjol.
- Perut : Bentuk normal, tidak ada bekas operasi, tidak
tampak adanya strie livide, linea alba, dan
linea nigra.
- Genetalia : Bersih, tidak oedema, tidak ada varises, tidak
ada tanda-tanda PMS.
- Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
- Ekstermitas :
 Atas : Simetris, tidak oedema, pergerakan bebas
 Bawah : Simetris, tidak oedema, pergerakan bebas,
tidak ada varises.
b. Palpasi
- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal
- Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
kelenjar limfe, dan vena jugularis
- Dada : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan.
- Perut :
 Leopold I : TFU = 2 jari atas simpisis
 Leopold II : tidak dilakukan
 Leopold III : tidak dilakukan
 Leopold IV : tidak dilakukan

37
- Ekstremitas :
 Atas : Tidak oedema
 Bawah : Tidak oedema
c. Auskultasi
- Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
- Bising usus : (+)
d. Perkusi
- Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Test urine : (+)

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


DX : Ny.”I” Usia 30 tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu
dengan Kehamilan Normal.
DS : Ibu mengatakan terlambat haid 2 bulan, HPHT 26-11-2010
DO : - Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tinggi Badan : 144 cm
- BB sebelum hamil : 39 kg BB sekarang : 41 kg
- TTV :
 TD : 110/ 80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 RR : 22 x/mnt
 Suhu : 37 0C
- Palpasi
 Leopold I : TFU = 2 jari atas simpisis
 Leopold II : tidak dilakukan
 Leopold III : tidak dilakukan
 Leopold IV : tidak dilakukan
- Pemeriksaan penunjang
Test urine : (+)

38
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
DX : Ny.”I” Usia 30 tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu
dengan Kehamilan Normal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan
berjalan normal tanpa disertai komplikasi
Kriteria hasil : Keadaan ibu tetap baik dan perkembangan janin dapat
optimal, serta ibu dapat bersalin secara normal tanpa
adanya komplikasi
Intervensi :
1.Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
R/ Dengan mengetahui kondisi dirinya dan janin, akan mengurangi
kekhawatiran ibu.
2.Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ Ibu hamil memerlukan fisik yang kuat agar kehamilannya dapat
berjalan dengan baik
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan
seimbang
R/ Ibu hamil memerlukan nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin
4.Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene.
R/ Mikroorganisme penyebab infeksi berasal dari bakteri yang biasanya
berada pada traktus genitalis dan traktus interstitionalis bagian bawah
5.Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada
tanda-tanda bahaya pada kehamilannya
R/ Untuk mengetahui perkembangan dari janin dan mendeteksi adanya
komplikasi dalam kehamilan serta membantu penanganan
komplikasi atau kelainan tepat waktu
6.Memberi ibu multivitamin
R/ Sebagai asupan nutrisi ibu

39
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 24 Januari 2011
Jam : 10.20 WIB
DX : Ny.”I” Usia 30 tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu
dengan Kehamilan Normal.
Implementasi :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa semua hasil
pemeriksaannya normal.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup ±2 jam pada siang hari dan
±8 jam pada malam hari
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan
seimbang antara lain seperti nasi, lauk, sayur, buah, dan dianjurkan ibu
untuk minum susu 1 – 2 gelas / hari, minum air putih 8 – 10 gelas / hari
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi
2 x/hari, mengganti pakaian dan celana dalam setiap kali basah atau
kotor, dan cebok yang benar yaitu dari atas ke bawah.
5 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau
bila ada bahaya kehamilan, misalnya perdarahan, pusing yang hebat,
yaitu tanggal 27 Februari 2009
6 Memberi ibu multivitamin 1 x 1 tablet

VII. EVALUASI
Tanggal : 24 Januari 2011
Jam : 10.30WIB
DX : Ny. “I” Usia 30 tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu
dengan Kehamilan Normal.
1. Ibu mengatakan sudah mengerti dengan hasil pemeriksaannya dan
janinnya dalam keadaan normal
2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan
3. Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang tepat waktu.
4. Ibu mendapat multivitamin, diminum 1 x 1 tablet

40
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai perbedaan yang


terjadi pada tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
Asuhan kebidanan pada Ny. ”I” Usia 30 tahun G3 P2002 Ab000 Umur
Kehamilan 8-10 Minggu dengan Kehamilan Normal. sesuai dengan managemen
kebidanan. Pengkajian data berisi tentang data Subyektif dan data Obyektif. Data
Subyektif diperoleh dari anamnesa. Dari anamnesa ibu mengatakan bahwa dia
tidak ada keluhan. Data obyektif diperoleh dari berbagai pemeriksaan
(pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum), hasil pemeriksaan pada Ny. ”I”
semuanya normal. Dari data pengkajian penulis menyimpulkan bahwa tidak ada
kesenjangan antara praktek dilapangan dengan teori dan penjelasan yang telah
diterima selama perkuliahan.
Pada pemeriksaan kehamilan yang perlu diutamakan adalah KIE yang tepat
sehingga apabila terjadi masalah pada kehamilannya ibu dapat menerima keadaan
tersebut dan dapat beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi selama
masa kehamilan.
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi
kesenjangan pula, karena diagnosa diambil dari prosedur anamnesa, pada kasus
ini tidak ada masalah yang muncul.
Pada langkah antisipasi masalah potensial, tidak ada masalah potensial yang
muncul sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.
Pada identifikasi kebutuhan segera, dalam kasus ini tidak memerlukan
tindakan segera karena pada kasus ini kondisi ibu dalam batas normal dan tidak
mengancam jiwa ibu.
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah-langkah
tersebut disesuaikan dengan keadaan pasien. Sehingga tujuan dilakukan asuhan
kebidanan pada Ny.”I” Usia 30 tahun G3 P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10
Minggu dengan Kehamilan Normal dapat tercapai.

41
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”I” Usia 30 tahun G3
P2002 Ab000 Umur Kehamilan 8-10 Minggu dengan Kehamilan Normal.,
penulis menyimpulkan:
1. Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk
dapat menegakkan diagnosa.
2. Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai
komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa.
3. Pada identifikasi masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif
dan langkah ini tidak muncul masalah potensial.
4. Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehansif
karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena
tidak membahayakan nyawa ibu.
5. Pada intervensi/perencanaan asuahan yang diberikan sudah dilakukan
sesuai komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
6. Pada implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai
komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
7. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif
dan evaluasi yang didapat sesuai yang kita harapkan
Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil
wawancara dan survey langsung.

5.2 Saran
1. Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap
mempertahankan hubungan dengan pasien untuk menjaga komunikasi
dalam upaya menjalin kerja sama antara petugas dan klien untuk
keberhasilan asuhan yang diberikan.

42
2. Bagi klien/ibu harus rutin memeriksakan kehamilannya ke tempat
pelayanan kesehatan agar dapat memantau kehamilan dan janinnya serta
segera tahu bila terjadi sesuatu pada kehamilannya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC: Jakarta

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Cunningham. 2002. William Obstetri Vol 2. EGC: Jakarta

Wiknjosastro, Hanifah. 2002. Ilmu Kebidanan. YBPSP: Jakarta

Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. YBPSP: Jakarta

JNPKR-KR. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta

44

Anda mungkin juga menyukai