Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KOMPREHENSIF

KEGIATAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I PADA


GII P1001 USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN Hj. ISTIQOMAH, S.ST., M.Kes.
WILAYAH KOTA SURABAYA
TANGGAL : 31 MEI s/d 26 JUNI 2021

Disusun oleh :

NADHIFA ASFAN
P27824119025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2021
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Trimester I Fisiologis pada tanggal 31 Mei 2021 – 26 Juni 2021.
Dalam penyusunan laporan ini sayamendapat bimbingan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Novita Eka Kusuma Waerdani, M.Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Ani Media Harumi, M. Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3 Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Hj. Istiqomah, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing praktik.
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini
dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca.

Surabaya, 4 Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 1
1.3 Pelaksanaan ........................................................................................................ 2

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Konsep dasar ...................................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kehamilan............................................................................. 3
2.1.2 Patofisiologi Kehamilan........................................................................... 3
2.1.3 Perubahan Anatomis dan Adaptasi Fisiologis Kehamilan ....................... 6
2.1.4 Tanda Bahaya Kehamilan ....................................................................... 10
2.1.5 Komplikasi Kehamilan Trimester 1.......................................................... 11
2.1.6 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester 1 ................................................. 12
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan ................................................................................. 13
2.2.1 Pengkajian Data ..................................................................................... 13
2.2.2 Diagnosa/Masalah .................................................................................. 21
2.2.3 Diagnosa Potensial................................................................................. 21
2.2.4 Tindakan Segera .................................................................................... 21
2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional............................................................ 23
2.2.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan ............................................................ 23
2.2.7 Evaluasi .................................................................................................. 23

BAB 3 TINJAUAN KASUS


3.1 Pengkajian ........................................................................................................... 24
3.2 Data Subyektif ..................................................................................................... 24
3.3 Data Obyektif ....................................................................................................... 27
3.4 Analisis Data........................................................................................................ 28
3.5 Penatalaksanaan ................................................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 31

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organitation (WHO) tahun 2012, sebanyak 585.000
kematian ibu saat hamil dan persalinan. Sebanyak 99% diakibatkan oleh persalinan
terjadi di negara-negara berkembang. Rasio Angka Kematian Ibu (AKI) di negara-
negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian maternal antara lain perdarahan (25%), infeksi (15%),
aborsi yang tidak aman (13%), eklampsia (12%), persalinan yang buruk (8%),
penyebab obstetrik langsung lainnya (8%), dan penyebab tidak langsung (20%)
(WHO, 2005). Beberapa penyebab kematian maternal tersebut disebabkan adanya
komplikasi yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan.
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, selama kehamilan ibu hamil
dianjurkan melakukan kunjungan antenatal minimal 4 kali untuk mengetahui
masalah kesehatan selama kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis
atau masalah tersebut bersifat patologis yang dapat mengancam kehamilan.
Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan antara lain hiperemesis
gravidarum, perdarahan, anemia, eklampsi, nyeri perut yang hebat (Prawirohardjo,
2010).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan secara
komprehensif pada ibu hamil trimester I dengan menggunakan manajemen
kebidanan

1
2

1.2.2 Tujuan Khusus


Mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil trimester
I
2. Menginterpretasi data serta menentukan diagnosa kebidanan, masalah
dan kebutuhan ibu hamil trimester I
3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu hamil trimester I
4. Merencanakan tindakan yang dibutuhkan ibu hamil trimester I
5. Melaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan kebutuhan ibu hamil
trimester I
6. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
7. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan

1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan Kehamilan fisiologis TM 1 pada Ny. T pada :
Tanggal : 01 Juni 2021
Tempat : PMB Hj. Istiqomah, S.ST., M.Kes.
Alamat : Jl. Sidotopo Lor 137, Surabaya
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Kehamilan


2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan
dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013).
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002). Kehamilan adalah
mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih
dari 300 hari (43 minggu) (prawirohardjo, 1999).
Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester : trimester I, dimulai dari
konsepsi sampai tiga bulan (0-12minggu); trimester II, dimulai dari bulan
keempat sampai enam bulan (13-28minggu); trimester III dari bulan tujuh
sampai Sembilan bulan (29-42minggu).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi/ implantasi pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2012)

2.1.2 Patofisologi Kehamilan


1. Fertilisasi
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba faloppi yang bias
menembuh korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

3
4

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai


kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki.
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (dalam 30 jam), 4
sel, 8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut
membelah membentuk morula (dalam 14 hari) . saat morula masuk rongga
rahim , cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar
sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga
disebut blastokista (dalam 4-5hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas
dan sel luar disebut trofoblast. Zona pellusda akhirnya menghilang sehingga
trofoblasat akhirnya bisa masuk ke endometrium dan siap berimplantasi (5-
6 hari) dalam bentuk balstoksta tingkat lanjut.
3. Konsepsi
Menurut Manuaba (2010:77-79), keseluruhan proses konsepsi berlangsung
seperti uraian dibawah ini:
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh karena radiate
yang mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase ditengan sitoplasma
yang disebut vitelus.
c. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pellusida.
Nutrisi dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang palimg luas yang
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di ampulla tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.
Spermatozoa menyebar, masuk melalui kanallis servikalis dengan kekuatan
sendiri. Pada
kavum uteri, terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan lipoprotein dari
sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan
5

menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama tiga hari di dalam genetalia
interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta
mengikis korona radiata dan zona pellusida dengan proses enzimatik:
hialuronise. Melalui “stomata”, spermatozoa memasuki ovum. Setelah
kepala
spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar.
Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot.
4. Nidasi/implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudag dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput
lender rahim sedang berada di fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi).
Pada saat inim kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati,dkk,2010:37).
Pertumbuhan dan perkembangan blastula terus berlangsung, blastula
dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblast telah siap untuk
mengadakan nidasi. Proses penanaman blastula yang disebut nidasi atau
implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-7 setelah konsepsi. Pada
saat tertanamnya blastula kedalam
endometrium, mungkin terjadi perdarahan disebut tanda
Hartman (Manuaba,2010:82)
5. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio kedalam endrometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia
plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi
(Saifuddin,2010:109)
6. Periode Embrionik
Sejak konsepsi perkembangan konseptus terjadi sangat cepat yaitu zigot
mengalami pembelahan menjadi morula (terdiri atas 16 sel blastomer),
kemudian menjadi blastokis (terdapat cairan ditengah) yang mencapai
uterus, kemudian sel-sel mengelompok, berkembang menjadi embrio
(sampai minggu ke-7).Setelah minggu ke-10 hasil konsepsi disebut janin
(saifuddin,2010:157).Tahap perkembangan ini didominasi oleh
6

pembentukan kepala. Ciri wajah makin terlihat jelas. Telinga, mata, hidung,
dan leher sudah
terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga terbentuk lengan yang diawali
dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan mengalami
pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat sehingga mendominasi
organ-organ perut. Ekor akan memendek dan paha akan mengalami
perkembangan.
Emberio pada akhir periode ini disebut fetus (Purnomo dkk,2009).
2.1.3 Perubahan Anatomis dan Adaptasi Fisiologis Kehamilan
Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita, mulai dari
sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integumen, endokrin,
metabolisme, muskuloskeletal, payudara, kekebalan dan sistem reproduksi
khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna. Dalam hal ini hormon
estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting. (Rukiah dkk, 2013 :38)
1. Sistem reproduksi dan payudara
Menurut Prawirohardjo perubahan anatomis dan adaptasi fisiologi pada
sistem reproduksi serta payudara adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada
usia kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek,
pada usia kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada usia
kehamilan 16 minggu sebesar kepala bayi/ tinju orang dewasa, dan
semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan. Ketika usia
kehamilan sudah atterm dan pertumbuhan janin normal, pada
kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25 cm, pada 32 minggu
27cm, pada 36minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari dibawah prosesus xyfoideus. (Rukiah dkk,
2013 : 39 )
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x
20cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Hal ini dikarenakan rahim
membesar akibat hipertopi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-
serabut kolagennya menjadi higgroskopik, dan endometrium menjadi
7

desidua. Posisi rahim pada permulaan kehamilan berada dalam


posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada bulan kehamilan, rahim tetap
berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasukki rongga
perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada
ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen
kanan atau kiri. (Jannah,2012 :87 )
b. Serviks Uteri
Serviks uteri bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak,
kondisi ini yang disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus (Jannah,2012
:89). Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup kanalis
servikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi genital yang meluas
keatas (Rukiah dkk, 2013 : 39). Oleh karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut
dengan tanda chadwick (Jannah,2012 :89).
c. Ovarium
Pada masa kehamilan, ovulasi berhenti namun masih terdapat
korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone (Jannah ,
2012 : 90). Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu
ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Pada awal ovulasi ditemukan
hormon relaxing, suatu immunoreaktive inhibin dalam siklus
maternal. Hormon relaxing mempunyai pengaruh menenangkan
hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga atterm. (Rukiah dkk,
2013 : 42 ).
d. Vagina dan vulva
Vagina dan servik akibat hormon estrogen mengalami
perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) yang disebut
sebagai tanda Chadwick. (Jannah,2012 :90)
e. Payudara
Karena adanya peningkatan suplai darah di bawah pengaruh
aktivitas hormon, jaringan gladular dari payudara membesar dan
8

putting menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam


bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan.
Estrogen menyebabkan pertumbuhan tubulus lactiferous dan ductus
juga menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan
tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan mampu
bersekresi. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga
mempunyai peranan penting dalam perkembangann ini. Prolaktin
merangsang produksi kolostrum air susu ibu.
2. Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya atau biasa disebut sebagau curah jantung (cardiac output)
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-
28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut
jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70
kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).Peningkatan curah jantung selama
kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran
darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan dapat lebih
banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima
seperlima dari seluruh darah ibu.(Sulistyowati, 2010)
3. Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah
yang volumenya meningkat (samapi 30-50%), yang puncaknya pada usia
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat
ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal ketika berbaring dan
menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika
mencoba untuk berbaring/tidur.(Sulistyowati, 2010)
4. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit
9

semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh


tingginya kadar progesteron.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas (heartburn) dan
sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada
di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan.(Sulistyowati, 2010)
5. Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukkan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang
kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet
biasanya.
Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa
darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat
kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan
“cepat merasakan lapar” yang memungkinkan berbahaya pada janin
Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang lebih 1. 000 mg, 500 mg dibutuhkan
untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk
transpotasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg
sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil
membutuhkan zat besi rata-rata 3, 5 mg/hari.(Sulistyowati, 2010)
6. Sistem Muskuloskletal
Esterogen dan progesteron memberikan efek relaksasi otot dan
ligamentum pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh
pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada
akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan
oleh meningkatnya pergerakkan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk
tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan
karena tidak adanya otot abdomen. Bagi wanita yang kurus lekukan
lumbalnya lebih dari normal dan . menyebabkan lordosis dan gaya
beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Selain sikap tubuh yang
10

lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika hamil,


yang kelihatan seperti akan jatuh dan tertatih-tatih.(Sulistyowati, 2010)
7. Sistem Pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang
rahim dan pembentukkan hormon progesteron menyebabkan paru-paru
berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat
dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan
untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran
pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat
oleh penumpukan darah (kongesti) (Sulistyowati, 2010)
8. Kulit
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae
gravidarum/striae lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya
pada hidraamnion dan gemeli, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia.
Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea
nigra. adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah
berkeringat.(Sulistyowati, 2010)
9. Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Pertambahn berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terjadi
kelambatan dalam penambahan berat badan ibu, ini dapt
mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-uterin Growth
Retardation-IUGR). Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak
menaikkan berat badannya lebih dari 1 kg/bulan (Sulistyowati, 2010).

2.1.4 Tanda Bahaya Kehamilan


1. Perdarahan pada Kehamilan Muda
Biasanya terjadi dikarenakan kejadian abortus, misscarriage, early
pregnancy loss. Perdarahan pada trimester ini bisa berakibat pada
kegagalan kelangsungan kehamilan.
• Abortus (Keguguran)
11

• Kehamilan Ektopik (Kehamilan di luar kandungan): Tanda dan gejala


pada kehamilan muda, dapat atau tidak ada pendarahan pervaginam, ada
nyeri perut kanan/kiri bawah.
• Mola hidatidosa (Hamil Anggur)
2. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan, biasanya disebut
dengan istilah Hiperemesis Gravidarum.
3. Selaput kelopak mata pucat: merupakan salah satu tanda anemia. Anemia
pada trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan
pendarahan pada ibu hamil trimester I.
4. Demam Tinggi: dengan suhu tubuh >38ºC menunjukkan infeksi dalam
kehamilan. Infeksi bisa terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa
nifas.
2.1.5 Komplikasi Kehamilan Trimester I
Menurut Wiknjosastro (2016), komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil:
1. Keguguran (aborsi spontan) dan kelahiran mati. Keguguran adalah
kehilangan janin karena penyebab alami sebelum usia kehamilan
mencapai 20 minggu, sedangkan kelahiran mati (stillbirth) kehilangan
janin karena penyebab alami pada usia kehamilan mencapai lebih dari
20minggu.
2. Kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan) kehamilan di mana janin
berkembang diluar rahim yaitu di dalam tuba falopi (saluran telur), kanalis
servikalis (saluran leher rahim) dan rongga panggul maupun ronggaperut.
3. Anemia, keadaan di mana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pengangkut O2) kurang dari normal. Selama hamil
volume darah bertambah sehingga penurunan konsentrasi sel darah
merah dan hemoglobin yang sifatnya mencegah adalah normal.
4. Abrupsio plasenta dan plasenta previa. Abrupsio plasenta adalah
pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada dinding rahim
sebelum waktunya yang terjadi pada saat kehamilan. Sedangkan plasenta
previa di mana plasenta yang tertanam di atas atau di dekat servik (leher
rahim) pada rahim bagian bawah. Di dalam rahim plasenta bisa menutupi
lubang serviks secara keseluruhan atau sebagian. Plasenta previa
12

biasanya terjadi pada wanita yang telah hamil lebih dari satu kali atau
wanita yang memiliki kelainan rahim misalnyafibroid.
5. Hiperemesis gravidarium salah satu komplikasi kehamilan di mana mual
dan muntah yang berlebihan selama masa hamil yang dapat
menyebabkan dehidrasi dan kelaparan.
2.1.6 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester 1
1. Kebutuhan Fisik
a. Kebutuhan Oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak
20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus
dapat menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm
dan kapassitas total (paru-paru berkurang 5%) (Saifuddin, 2010)
b. Kebutuhan Nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat
dan seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa
kehamilannya meliputi karbohidrat (2500Kcal), protein (60gr/hari),
zat besi (30mg), vitamin, asam folat (400 µg)dan mineral (Saifuddin,
2010)
c. Kebutuhan Personal Hygiene
Personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi dan mulut
,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian (Saifuddin, 2010)
d. Kebutuhan Eliminasi
1) Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan
trimester III karena adannya penekanan kandung kemih oleh
uterus.
2) Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi
otot polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang
membesar pada kehamilan dan serta karena adannya
aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus
(Saifuddin, 2010)
13

e. Kebutuhan Seksual
Biasanya gairah seksual ibu hamil akan menurun pada trimester I
dan trimester III sedangkan pada trimester II gairah ibu akan
kembali(Saifuddin, 2010)
f. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad
resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas
misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,
meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi (Saifuddin, 2010)
g. Kebutuhan Istirahat
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang
hari dan 8-11 jam pada malam hari (Saifuddin, 2010)
h. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum
(Saifuddin, 2010)

2.2 Asuhan Kebidanan


2.2.1 Pengkajian data
Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam,
2013).
Pengumpulan data ini meliputi :
1. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang di dapat dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat
ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui suatu
interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2013). Data subyektif meliputi :
a. Identitas Klien dan Suami
1. Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien yang mungkin memiliki
nama yang sama dengan alamat dan nomor telepon yang berbeda
14

(Manuaba,2012)
2. Umur
Umur primigravida kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
merupakan batas awal dan akhir reproduksi yang sehat
(Manuaba, 2012)
3. Agama
Dikaji sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental
dan spiritual pada pasien dan keluarga (Manuaba, 2012)
4. Suku/Bangsa
Berhubungan dengan sosial dan budaya yang dianut oleh pasien
dan keluarga yang berkaitan dengan kehamilan sampai persalinan
(Marmi,2011)
5. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien, sehingga
mempermudah dalam memberikan pendidikan kesehatan.Tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu (Farrer, 2011)
6. Pekerjaan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan, serta dapat menunjukkan tingkat
keadaan ekonomi keluarga (Wiknjosastro,2016)
7. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien yang mungkin memiliki
nama yang sama, serta mempermudah pemantauan
(Farrer,2011)
b. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus ditanyakan dengan
singkat dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan
keterangan yang diberikan. Keluhan utama ditanyakan untuk
mengetahui alasan klien datang untuk memeriksakan kehamilan atau
untuk memeriksakan keluhan lain (Wiknjosastro, 2016).
c. Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah
menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya darah,
15

teratur atau tidak teratur, sifat darah, keluhan utama yang dirasakan
saat menstruasi terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran
(Wiknjosastro,2016)
d. Riwayat Kehamilan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui tanda dan gejala yang ditemukan,
pemakaian obat yang dikonsumsi selama hamil, mengetahui riwayat
ANC teratur atau tidak, penyuluhan yang pernah didapatkan, sudah
mendapat imunisasi TT, serta dapat memberikan petunjuk adanya
keluhan ibu, yang mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala
dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal
(Farrer, 2011)
e. Riwayat Penyakit
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini (Winkjosastro,
2016)
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit sistemik pada ibu
hamil diantaranya jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, diabetes
melitus, hipertensi, dan epilepsi yang dapat mempengaruhi
kehamilan (Wiknjosastro,2016)
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam
keluarga seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat
penyakit menular seperti TBC dan hepatitis, baik dalam kelurga
ibu maupun ayah yang dapat mempengaruhi kehamilan
(Farrer,2011).
4) Riwayat Keturunan Kembar
Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
mempunyai riwayat keturunan kembar (Saifuddin, 2010).
5) Riwayat Operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami tindakan
operasi, yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses
16

kehamilan ini (Winkjosastro,2016)


f. Riwayat Pernikahan
Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama ibu menikah, dengan
suami sekarang merupakan istri yang ke berapa, dan mengetahui
berapa jumlah anaknya (Varney, 2010)
g. Riwayat Keluarga Berencana
Dikaji untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang pernah dipakai
dan berapa lama memakai alat kontrasepsi, dan adakah keluhan
selama menggunakan kontrasepsi (Ambarwati&Wulandari, 2010).
h. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu
1) Kehamilan
Untuk mengetahui berapa umur kehamilan janin
(Wiknjosastro,2016).
2) Persalinan
Untuk mengetahui persalinan ibu yang lalu spontan atau buatan,
lahir aterm atau prematur, ada perdarahan, waktu persalinan di
tolong oleh siapa, dimana tempat melahirkan
(Wiknjosastro,2016).
3) Nifas
Untuk mengetahui adakah komplikasi pada masa nifas
sebelumnya, untuk dapat melakukan pencegahan atau waspada
terhadap kemungkinan kekambuhan komplikasi (Farrer,2011).
4) Anak
Untuk mengetahui riwayat anak, jenis kelamin, hidup atau mati,
kalau meninggal pada usia berapa dan sebab meninggal, berat
badan dan panjang badan waktu lahir (Wiknjosastro,2016).
5) Laktasi
Untuk mengetahui berapa lama ibu pernah menyusui, adakah
keluhan atau tidak saat menyusui (Wiknjosastro, 2016)
i. Pola Kebiasaan Sehari – Hari
1) Nutrisi
Untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama hamil
apakah mengalami perubahan, frekuensi makan, jenis makanan,
17

kualitas dan kuantitas makanan, serta berapa banyak ibu minum


dalam satu hari (Manuaba,2012).
2) Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK pasien sebelum
dan selama hamil, BAB meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi,
dan bau, serta kebiasaan BAK meliputi frekuensi, warna, dan
jumlah (Manuaba, 2012).
3) Aktivitas
Dikaji untuk mengetahui pola aktifitas pasien sehari-hari
4) Istirahat
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa
lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam (Ambarwati
&Wulandari, 2010)
5) Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan
seksual dalam seminggu, ada keluhan atau tidak
(Saifuddin,2010)
6) Psikososial Budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani
kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan,
kehamilan ini direncanakan atau tidak. Adakah pantangan
makanan selama kehamilan, kebiasaan atau adat istiadat dalam
kehamilan (Saifuddin, 2010)
2. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam,
2013) meliputi :
a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, lemah atau
buruk (Alimul, 2012).
2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis,
apatis, somnolen (Alimul,2012).
18

3) Tekanan Darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi dengan
nilai satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya antara 90/60 –
130/90 mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih dari 30 mmHg
dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 15 mmHg dari keadaan
normal pasien atau paling sedikit pada pengukuran 2 kali berturut-
turut pada selisih 1 jam (Manuaba,2012).
4) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan klien kemungkinan demam atau
febris yang merupakan gejala adanya infeksi. Batas normal 36,5 –
37,50C (Saifuddin, 2010)
5) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi klien yang di hitung dalam 1 menit,
denyut nadi normal adalah 60x/menit - 100x/menit (Saifuddin,
2010)
6) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi pernapasan yang di hitung dalam 1
menit, respirasi normal adalah 12x/menit sampai 20x/menit
(Saifuddin,2010)
7) Berat Badan
Untuk mengetahui status gizi ibu, berat badan ibu hamil
bertambah 0,5 kg per minggu, bila kurang perhatikan apakah ada
malnutrisi, mal absorbsi, atau pemakaian alkohol, obat- obatan,
atau rokok. LILA untuk mengetahui status gizi, normalnya lebih
23,5 cm. Jika kurang maka indikasi risiko kurang energi kronis
(Wiknjosastro, 2016).
b. Pemeriksaan Fisik
1) Rambut
Untuk mengetahui rambut rontok atau tidak, menilai warnanya,
kelebatan, dan karakteristik rambut (Alimul,2012).
2) Muka
Untuk mengetahui apakah simetris atau tidak (Alimul, 2012).
Muka pucat atau tidak, ada oedem dan cloasma gravidarum atau
19

tidak (Wiknjosastro,2016).
3) Mata
Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan conjungtiva
pucat atau merah muda, warna sclera putih atau kuning, mata
cekung atau tidak (Alimul, 2012).
4) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung ada polip atau tidak (Alimul,
2012).
5) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga simetris atau tidak, ada
serumen atau tidak (Alimul, 2012).
6) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih atau
tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kotor dan berbau
aseton atau tidak (Alimul, 2012).
7) Leher
Untuk mengetahui apakah terdapat pembesaran kelenjar tyroid,
pembesaran kelenjar limfe, parotis, dan vena jugularis (Alimul,
2012).
8) Dada
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak,
putting susu menonjol atau tidak, areola hiperpigmentasi atau
tidak, keadaan axilla ada benjolan dan nyeri atau tidak (Farrer,
2011).
9) Abdomen
Untuk mengetahui adanya pembesaran abdomen atau perut,
adanya jaringan parut, luka bekas operasi dan pergerakan janin
(Farrer, 2011).
10) DJJ
Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) yang merupakan tanda
pasti kehamilan. Terdengarnya DJJ menunjukkan bahwa janin
dalam keadaan hidup (Manuaba, 2012).
20

11) Genetalia
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui
apakah ada pembengkakan kelenjar bartolini, mengetahui
pengeluaran yaitu perdarahan dan flour albus
(Wiknjosastro,2016)
12) Anus
Untuk mengetahui personal hygiene dan adanya haemoroid atau
tidak adanya varices atau tidak (Wiknjosastro,2016)
13) Ektremitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varices,
reflek patella positif atau negatif, betis merah lembek atau keras
(Wiknjosastro,2016).
14) Kulit
Untuk mengetahui keadaan turgor kulit (Mansjoer, 2010)
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella.
2) Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena
sebelum buan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan
rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
a) Diperlukan tanda pasti hamil
b) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan
palpasi
c) Mencari sebab dari hidraamnion
d) Untuk menentukan kelainan anak
3) Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
21

- Mengetahui adanya IUFD


- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin
2.2.2 Diagnosa/masalah
Pada langkah ini identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan.
1. Diagnosa
Merupakan diagnosa yang ditegakkan setelah melalui hasil pemeriksaan.
Diagnosa kehamilan ditegakkan dengan menjawab 8 pertanyaan, yaitu:
a. Hamil atau tidak
b. Primigravida atau multigravida
c. Tuanya kehamilan
d. Janin hidup atau mati
e. Janin tunggal atau kembar
f. Letak janin
g. Janin intra uterin atau ekstra uterin
h. Keadaan jalan lahir
2. Masalah
Merupakan apa yang dikhawatirkan pada kehamilan, dan masalah yang
dijumpai pada kehamilan tersebut. Masalah ini biasanya berkaitan atau
menyertai diagnosa
2.2.3 Diagnosa potensial
Pada langkah ini mengidentifikasi diagnose potensial berdasarkan
diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi. Diagnosa potensial merupakan
masalah yang berpotensi minor masalah atau diagnosa potensial ditegakkan
berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan. Masalah yang
berpotensi muncul yaitu anemia, kehamilan ektopik, abortus, hiperemesis
gravidarum, perdaraham pervaginam, dan kehamilan mola.
2.2.4 Tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter dan/untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien.. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera
yang mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.
22

1. Anemia
Berikan terapi obat Fe dan menganjurkan meningkatkan makanan yang kaya
akan Fe
2. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Berikan KIE pemenuhan kebutuhan nutrisi dan anjurkan untuk makan
makanan yang bergizi
3. Kehamilan ektopik
Kolaborasi dengan dokter untuk terapi obat, anjurkan USG, memastikan DJJ
4. Abortus
Anjurkan untuk tidak berhubungan, tidak bekerja berat, rutin untuk USG,
asupan nutrisi yang cukup, istirahat yang cukup
5. Perdarahan pervaginam
Rujukan
6. Kehamilan mola hidatidosa
Rujukan

2.2.5 Rencana tindakan dan rasional


1. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
R/ Ibu mengetahui keadaannya dan memahami
2. Beritahu gangguan yang mungkin terjadi serta cara mengatasi
R/ mencegah bahaya kehamilan pada Trimester 1
3. KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu hamil
R/ nutrisi dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kondisi ibu dan bayi
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen dan obat serta
jelaskan cara minum
R/ Untuk memberikan suplemen dan obat sesuai dengan kebutuhan ibu
5. KIE tentang tanda bahaya kehamilan Trimester 1
R/ mengetahui tanda bahaya kehamilan Trimester 1
6. KIE tentang pola aktivitas dan istirahat
R/ mengetahui dan menghindari aktivitas berat untuk menjaga kondisinya
dan janinnya
7. KIE tentang personal hygiene ibu
R/ menjaga personal hygiene agar kesehatan tetap terjaga
23

8. Beritahu jadwal kunjungan ulang


R/mengetahui jadwal kunjungan dan memeriksakan kehamilannya tepat
waktu
9. Lakukan pendokumentasian
R/menyimpan bukti fisik tindakan yang telah dilakukan

2.2.6 Pelaksanaan rencana tindakan


Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah ditentukan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Dalam pelaksanaan ini bidan melakukan secara mandiri dan berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan yang lain.
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan gangguan yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya
3. Menjelaskan tanda bahaya Trimester 1
4. Memberikan KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi, personal hygiene,
mobilisasi atau pola aktivitas, dan istirahat
5. Memberikan tablet suplemen Sulfat Ferrosus, Kalsium Laktat, dan obat
yang dibutuhkan ibu hamil sesuai dengan kebutuhan
6. Menjadwalkan kunjungan ulang selanjutnya
UK < 28 Minggu : setiap 1 bulan
UK 28-36 Minggu : setiap 2 minggu
UK > 36 Minggu : setiap 1 Minggu
7. Melakukan pendokumentasian
2.2.7 Evaluasi/follow up
Untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya,
sebagian atau tidak sama sekali dengan membandingkan hasil dengan tujuan
yang akan dicapai.
BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Tanggal pengkajian : 04 Juni 2021
Pukul : 15 .01 WIB
Oleh : Nadhifa Asfan
3.2 Subyektif
3.2.1 Identitas
Nama : Ny. T Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wonokusumo Jaya Baru

3.2.2 Keluhan
Utama : Mual, pusing
Tambahan : Tidak ada
3.2.3 Riwayat Kehamilan Sekarang
Telah mendapatkan imunisasi TT lengkap (T5), tidak mengkonsumsi obat
apapun selama kehamilannya, tidak ada tanda gejala abnormal dalam
kehamilannya.
3.2.4 Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak memiliki penyakit apapun baik penyakit menular, menurun maupun
menahun seperti DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV, Jantung, Alergi, dll.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak memiliki riwayat penyakit menular, menurun maupun menahun
seperti DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV, Jantung, Alergi, dll.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular, menurun maupun

24
25

menahun seperti DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV, Jantung, Alergi, dll.


d. Riwayat Keturunan Kembar
Keluarga tidak memiliki riwayat keturunan kembar (gemeli)
e. Riwayat Operasi
Tidak ada
3.2.5 Riwayat pernikahan
Menikah ke-1
Umur menikah : 22 tahun
Lama menikah : ±13 tahun
3.2.6 Riwayat menstruasi :
HPHT : 17-04-2021
HPL : 24-01-2022
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 7 – 8 hari
Siklus haid : 28 hari
Dysmenorea : Tidak ada
3.2.7 Riwayat obstetric dahulu :
Hamil Persalinan Tempat Komplikasi Penolong Keadaan Keadaan K A
Ke Persalinan Persalinan BBL Anak B S
Sekarang I

I Normal PMB Bidan Perempuan, Hidup - (+)


(Spontan) BB: 2,5 kg,
-
Umur 12
tahun
II Normal PMB - Bidan Perempuan, Hidup - (+)
(Spontan) BB: 2,5 kg,
Umur 2
bulan
III H A M I L I N I
26

3.2.8 Pola kebiasaan sehari-hari :


a. Nutrisi
Makan : 3x/hari. Porsi normal nasi, lauk, sayur, dan buah
Minum : ± 7 gelas/hari
b. Eliminasi
BAB : 1x/hari
BAK : 6-7x/hari
c. Personal Hygine
Mandi : 2x/hari
Ganti pakaian : 2x/hari
d. Aktivitas
Aktivitas bekerja di toko kue dan sebagai ibu rumah tangga, menyapu,
memasak, mencuci baju, mengepel, mengurus anak dan suami.
e. Istirahat
Istirahat ± 8 jam/hari

3.2.9 Psikososial Budaya


a. Psikologi
Ibu merasa senang menyambut kehamilannya, tidak ada jenis kelamin
yang diharapkan, ibu dan suami menerima apapun jenis kelamin anaknya
nanti, ibu menerima dan menjaga kehamilannya
b. Sosial
Ibu mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga atas kehamilannya,
keluarga merasa bahagia dan menyambut dengan baik kehamilan ibu
c. Budaya
Tidak ada pantangan makanan apapun dalam keluarga ibu maupun
suami, tidak ada kebiasaan adat istiadat apapun yang berpotensi
menganggu atau membahayakan kehamilan ibu
27

3.3 Obyektif
3.3.1 Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 120/80 mmHg


Suhu : 36,5°C
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Berat Badan : 72 kg
Tinggi Badan : 156 cm
LILA : 30 cm
72
IMT : (1,56𝑋1,56) = 29,6 𝑘𝑔/𝑚2

3.3.2 Pemeriksaan Fisik


- Kepala dan wajah
Rambut bersih tidak ada kelainan, wajah tidak pucat, tidak oedem, tidak ada
cloasma gravidarum, konjungtiva non anemis, sklera non ikterik, hidung
tidak ada polip dan bersih.
- Telinga
Tidak ada kelainan.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, parotis dan vena jugularis
- Dada
Payudara simetris, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan
- Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi
Leopold I : Bagian janin belum teraba
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
TBJ :-
DJJ : Belum terdengar
28

- Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian
- Ekstrimitas
Atas : Tidak ada oedem, CRT < 2 detik
Bawah : Tidak ada oedem, Refleks Patella +/+
3.3.3 Data Penunjang (Hasil Laboratorium)
Tidak terkaji

3.4 Analisa data


3.4.1 Diagnosa aktual
Dx : Ny.Y GIII P2002 dengan usia kehamilan 6-7 minggu
3.4.2 Masalah
Tidak ada
3.4.3 Diagnosa potensial
Tidak ada
3.4.4 Identifikasi kebutuhan tidakan segera
Tidak ada

3.5 Penatalaksanaan
3.5.1 Tindakan segera
3.5.1.1. Kolaborasi
Tidak ada
3.5.1.2. Konsultasi / tes diagnostik / laborat
Pemeriksaan laboratorium di puskesmas terdekat
3.5.1.3. Rujukan
Tidak ada
3.5.2 Pendidikan
1. Menjelaskan gangguan yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya.
2. Menjelaskan ketidaknyamanan Trimester 1.
3. Menjelaskan tanda bahaya Trimester 1.
4. Memberikan KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi, personal
hygiene, mobilisasi atau pola aktivitas, dan istirahat.
5. Memberikan KIE tentang pola aktivitas dan istirahat.
29

6. Memberikan KIE tentang personal hygiene.

3.5.3 Konseling
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan tanda vital, antropometri, dan
pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
e/ ibu memahami dan mengerti kondisi kesehatannya
2. Menjelaskan pada ibu kondisi janin masih kecil sehingga bagian janin belum
teraba, DJJ belum dapat dilakukan
e/ ibu telah mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan
3. Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti nyeri perut
hebat, perdarahan, gerakan janin berkurang, dll
e/ ibu memahami dan mengerti tentang tanda bahaya kehamilan
4. Memberikan KIE pada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan gizi
seimbang
e/ ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
5. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tetapi sering.
e/ ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, istirahat yang cukup,
dan melakukan aktivitas fisik yang ringan
e/ ibu bersedia melakukannya
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan USG
agar mengetahui kondisi janin dan ibu.
e/ ibu bersedia melakukannya
8. Memberikan terapi vitamin
- Gestiamin 1x1
- Tivilac 1x1
- Pregvomit 1x1
- BC 1x1

e/ ibu telah mendapatkan vitamin sesuai dengan kebutuhannya


9. Memberitahukan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
atau sewaktu – waktu jika ada keluhan
e/ ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi
30

10. Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan pada buku KIA dan
register ANC
e/ pendokumentasian telah dilakukan

3.5.4 Follow up / evaluasi


Pelaksanaan asuhan kebidanan keluarga berencana telah efektif
3.5.1 Dokumentasi
Mencatat semua hasil pemeriksaan pada kertas registrasi ANC dan buku KIA
pada tanggal 1 Juni 2021
DAFTAR PUSTAKA

Damanik, T.M. 2018. Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Masa Hamil
Trimester III G2P1A0 Di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah. Medan :
Poltekkes Medan.
Evayanti, Yulistiana. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di Puskesmas Wates
Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan Vol 1, No 2, Juli 2015: 81-90
Fitriahadi, Enny dan Istri Utami. 2020. Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan. Yogyakarta:
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Fatimah dan Nuryaningsih. 2017. Buku Ajar Asuhan kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Mangkuji, Betty, dkk.2014. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG
Septiani, ZA. 2020. Kehamilan Dengan Anemia. Poltekkes Tanjung Karang.
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/2299/6/BAB%20II.pdf (diakses pada tanggal 13
Juni 2021, 12:04 WIB)

31

Anda mungkin juga menyukai