Disusun oleh :
NADHIFA ASFAN
P27824119025
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Trimester I Fisiologis pada tanggal 31 Mei 2021 – 26 Juni 2021.
Dalam penyusunan laporan ini sayamendapat bimbingan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Novita Eka Kusuma Waerdani, M.Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Ani Media Harumi, M. Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi D3 Kebidanan Sutomo
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Hj. Istiqomah, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing praktik.
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini
dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 31
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
2
1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan Kehamilan fisiologis TM 1 pada Ny. T pada :
Tanggal : 01 Juni 2021
Tempat : PMB Hj. Istiqomah, S.ST., M.Kes.
Alamat : Jl. Sidotopo Lor 137, Surabaya
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
4
menuju tuba fallopi. Spermatozoa hidup selama tiga hari di dalam genetalia
interna. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta
mengikis korona radiata dan zona pellusida dengan proses enzimatik:
hialuronise. Melalui “stomata”, spermatozoa memasuki ovum. Setelah
kepala
spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar.
Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot.
4. Nidasi/implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudag dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput
lender rahim sedang berada di fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi).
Pada saat inim kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati,dkk,2010:37).
Pertumbuhan dan perkembangan blastula terus berlangsung, blastula
dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblast telah siap untuk
mengadakan nidasi. Proses penanaman blastula yang disebut nidasi atau
implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-7 setelah konsepsi. Pada
saat tertanamnya blastula kedalam
endometrium, mungkin terjadi perdarahan disebut tanda
Hartman (Manuaba,2010:82)
5. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio kedalam endrometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia
plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi
(Saifuddin,2010:109)
6. Periode Embrionik
Sejak konsepsi perkembangan konseptus terjadi sangat cepat yaitu zigot
mengalami pembelahan menjadi morula (terdiri atas 16 sel blastomer),
kemudian menjadi blastokis (terdapat cairan ditengah) yang mencapai
uterus, kemudian sel-sel mengelompok, berkembang menjadi embrio
(sampai minggu ke-7).Setelah minggu ke-10 hasil konsepsi disebut janin
(saifuddin,2010:157).Tahap perkembangan ini didominasi oleh
6
pembentukan kepala. Ciri wajah makin terlihat jelas. Telinga, mata, hidung,
dan leher sudah
terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga terbentuk lengan yang diawali
dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan mengalami
pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat sehingga mendominasi
organ-organ perut. Ekor akan memendek dan paha akan mengalami
perkembangan.
Emberio pada akhir periode ini disebut fetus (Purnomo dkk,2009).
2.1.3 Perubahan Anatomis dan Adaptasi Fisiologis Kehamilan
Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita, mulai dari
sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integumen, endokrin,
metabolisme, muskuloskeletal, payudara, kekebalan dan sistem reproduksi
khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna. Dalam hal ini hormon
estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting. (Rukiah dkk, 2013 :38)
1. Sistem reproduksi dan payudara
Menurut Prawirohardjo perubahan anatomis dan adaptasi fisiologi pada
sistem reproduksi serta payudara adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada
usia kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek,
pada usia kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada usia
kehamilan 16 minggu sebesar kepala bayi/ tinju orang dewasa, dan
semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan. Ketika usia
kehamilan sudah atterm dan pertumbuhan janin normal, pada
kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25 cm, pada 32 minggu
27cm, pada 36minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari dibawah prosesus xyfoideus. (Rukiah dkk,
2013 : 39 )
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x
20cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Hal ini dikarenakan rahim
membesar akibat hipertopi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-
serabut kolagennya menjadi higgroskopik, dan endometrium menjadi
7
biasanya terjadi pada wanita yang telah hamil lebih dari satu kali atau
wanita yang memiliki kelainan rahim misalnyafibroid.
5. Hiperemesis gravidarium salah satu komplikasi kehamilan di mana mual
dan muntah yang berlebihan selama masa hamil yang dapat
menyebabkan dehidrasi dan kelaparan.
2.1.6 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester 1
1. Kebutuhan Fisik
a. Kebutuhan Oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak
20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus
dapat menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm
dan kapassitas total (paru-paru berkurang 5%) (Saifuddin, 2010)
b. Kebutuhan Nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat
dan seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa
kehamilannya meliputi karbohidrat (2500Kcal), protein (60gr/hari),
zat besi (30mg), vitamin, asam folat (400 µg)dan mineral (Saifuddin,
2010)
c. Kebutuhan Personal Hygiene
Personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi dan mulut
,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian (Saifuddin, 2010)
d. Kebutuhan Eliminasi
1) Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan
trimester III karena adannya penekanan kandung kemih oleh
uterus.
2) Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi
otot polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang
membesar pada kehamilan dan serta karena adannya
aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus
(Saifuddin, 2010)
13
e. Kebutuhan Seksual
Biasanya gairah seksual ibu hamil akan menurun pada trimester I
dan trimester III sedangkan pada trimester II gairah ibu akan
kembali(Saifuddin, 2010)
f. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad
resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas
misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,
meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi (Saifuddin, 2010)
g. Kebutuhan Istirahat
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang
hari dan 8-11 jam pada malam hari (Saifuddin, 2010)
h. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum
(Saifuddin, 2010)
(Manuaba,2012)
2. Umur
Umur primigravida kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
merupakan batas awal dan akhir reproduksi yang sehat
(Manuaba, 2012)
3. Agama
Dikaji sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental
dan spiritual pada pasien dan keluarga (Manuaba, 2012)
4. Suku/Bangsa
Berhubungan dengan sosial dan budaya yang dianut oleh pasien
dan keluarga yang berkaitan dengan kehamilan sampai persalinan
(Marmi,2011)
5. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien, sehingga
mempermudah dalam memberikan pendidikan kesehatan.Tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu (Farrer, 2011)
6. Pekerjaan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan, serta dapat menunjukkan tingkat
keadaan ekonomi keluarga (Wiknjosastro,2016)
7. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien yang mungkin memiliki
nama yang sama, serta mempermudah pemantauan
(Farrer,2011)
b. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus ditanyakan dengan
singkat dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan
keterangan yang diberikan. Keluhan utama ditanyakan untuk
mengetahui alasan klien datang untuk memeriksakan kehamilan atau
untuk memeriksakan keluhan lain (Wiknjosastro, 2016).
c. Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah
menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya darah,
15
teratur atau tidak teratur, sifat darah, keluhan utama yang dirasakan
saat menstruasi terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran
(Wiknjosastro,2016)
d. Riwayat Kehamilan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui tanda dan gejala yang ditemukan,
pemakaian obat yang dikonsumsi selama hamil, mengetahui riwayat
ANC teratur atau tidak, penyuluhan yang pernah didapatkan, sudah
mendapat imunisasi TT, serta dapat memberikan petunjuk adanya
keluhan ibu, yang mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala
dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal
(Farrer, 2011)
e. Riwayat Penyakit
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini (Winkjosastro,
2016)
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit sistemik pada ibu
hamil diantaranya jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, diabetes
melitus, hipertensi, dan epilepsi yang dapat mempengaruhi
kehamilan (Wiknjosastro,2016)
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam
keluarga seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat
penyakit menular seperti TBC dan hepatitis, baik dalam kelurga
ibu maupun ayah yang dapat mempengaruhi kehamilan
(Farrer,2011).
4) Riwayat Keturunan Kembar
Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
mempunyai riwayat keturunan kembar (Saifuddin, 2010).
5) Riwayat Operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami tindakan
operasi, yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses
16
1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, lemah atau
buruk (Alimul, 2012).
2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis,
apatis, somnolen (Alimul,2012).
18
3) Tekanan Darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi dengan
nilai satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya antara 90/60 –
130/90 mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih dari 30 mmHg
dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 15 mmHg dari keadaan
normal pasien atau paling sedikit pada pengukuran 2 kali berturut-
turut pada selisih 1 jam (Manuaba,2012).
4) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan klien kemungkinan demam atau
febris yang merupakan gejala adanya infeksi. Batas normal 36,5 –
37,50C (Saifuddin, 2010)
5) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi klien yang di hitung dalam 1 menit,
denyut nadi normal adalah 60x/menit - 100x/menit (Saifuddin,
2010)
6) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi pernapasan yang di hitung dalam 1
menit, respirasi normal adalah 12x/menit sampai 20x/menit
(Saifuddin,2010)
7) Berat Badan
Untuk mengetahui status gizi ibu, berat badan ibu hamil
bertambah 0,5 kg per minggu, bila kurang perhatikan apakah ada
malnutrisi, mal absorbsi, atau pemakaian alkohol, obat- obatan,
atau rokok. LILA untuk mengetahui status gizi, normalnya lebih
23,5 cm. Jika kurang maka indikasi risiko kurang energi kronis
(Wiknjosastro, 2016).
b. Pemeriksaan Fisik
1) Rambut
Untuk mengetahui rambut rontok atau tidak, menilai warnanya,
kelebatan, dan karakteristik rambut (Alimul,2012).
2) Muka
Untuk mengetahui apakah simetris atau tidak (Alimul, 2012).
Muka pucat atau tidak, ada oedem dan cloasma gravidarum atau
19
tidak (Wiknjosastro,2016).
3) Mata
Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan conjungtiva
pucat atau merah muda, warna sclera putih atau kuning, mata
cekung atau tidak (Alimul, 2012).
4) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung ada polip atau tidak (Alimul,
2012).
5) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga simetris atau tidak, ada
serumen atau tidak (Alimul, 2012).
6) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih atau
tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kotor dan berbau
aseton atau tidak (Alimul, 2012).
7) Leher
Untuk mengetahui apakah terdapat pembesaran kelenjar tyroid,
pembesaran kelenjar limfe, parotis, dan vena jugularis (Alimul,
2012).
8) Dada
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak,
putting susu menonjol atau tidak, areola hiperpigmentasi atau
tidak, keadaan axilla ada benjolan dan nyeri atau tidak (Farrer,
2011).
9) Abdomen
Untuk mengetahui adanya pembesaran abdomen atau perut,
adanya jaringan parut, luka bekas operasi dan pergerakan janin
(Farrer, 2011).
10) DJJ
Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) yang merupakan tanda
pasti kehamilan. Terdengarnya DJJ menunjukkan bahwa janin
dalam keadaan hidup (Manuaba, 2012).
20
11) Genetalia
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui
apakah ada pembengkakan kelenjar bartolini, mengetahui
pengeluaran yaitu perdarahan dan flour albus
(Wiknjosastro,2016)
12) Anus
Untuk mengetahui personal hygiene dan adanya haemoroid atau
tidak adanya varices atau tidak (Wiknjosastro,2016)
13) Ektremitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varices,
reflek patella positif atau negatif, betis merah lembek atau keras
(Wiknjosastro,2016).
14) Kulit
Untuk mengetahui keadaan turgor kulit (Mansjoer, 2010)
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella.
2) Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena
sebelum buan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan
rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
a) Diperlukan tanda pasti hamil
b) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan
palpasi
c) Mencari sebab dari hidraamnion
d) Untuk menentukan kelainan anak
3) Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
21
1. Anemia
Berikan terapi obat Fe dan menganjurkan meningkatkan makanan yang kaya
akan Fe
2. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Berikan KIE pemenuhan kebutuhan nutrisi dan anjurkan untuk makan
makanan yang bergizi
3. Kehamilan ektopik
Kolaborasi dengan dokter untuk terapi obat, anjurkan USG, memastikan DJJ
4. Abortus
Anjurkan untuk tidak berhubungan, tidak bekerja berat, rutin untuk USG,
asupan nutrisi yang cukup, istirahat yang cukup
5. Perdarahan pervaginam
Rujukan
6. Kehamilan mola hidatidosa
Rujukan
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal pengkajian : 04 Juni 2021
Pukul : 15 .01 WIB
Oleh : Nadhifa Asfan
3.2 Subyektif
3.2.1 Identitas
Nama : Ny. T Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wonokusumo Jaya Baru
3.2.2 Keluhan
Utama : Mual, pusing
Tambahan : Tidak ada
3.2.3 Riwayat Kehamilan Sekarang
Telah mendapatkan imunisasi TT lengkap (T5), tidak mengkonsumsi obat
apapun selama kehamilannya, tidak ada tanda gejala abnormal dalam
kehamilannya.
3.2.4 Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak memiliki penyakit apapun baik penyakit menular, menurun maupun
menahun seperti DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV, Jantung, Alergi, dll.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak memiliki riwayat penyakit menular, menurun maupun menahun
seperti DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV, Jantung, Alergi, dll.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular, menurun maupun
24
25
3.3 Obyektif
3.3.1 Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
- Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian
- Ekstrimitas
Atas : Tidak ada oedem, CRT < 2 detik
Bawah : Tidak ada oedem, Refleks Patella +/+
3.3.3 Data Penunjang (Hasil Laboratorium)
Tidak terkaji
3.5 Penatalaksanaan
3.5.1 Tindakan segera
3.5.1.1. Kolaborasi
Tidak ada
3.5.1.2. Konsultasi / tes diagnostik / laborat
Pemeriksaan laboratorium di puskesmas terdekat
3.5.1.3. Rujukan
Tidak ada
3.5.2 Pendidikan
1. Menjelaskan gangguan yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya.
2. Menjelaskan ketidaknyamanan Trimester 1.
3. Menjelaskan tanda bahaya Trimester 1.
4. Memberikan KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi, personal
hygiene, mobilisasi atau pola aktivitas, dan istirahat.
5. Memberikan KIE tentang pola aktivitas dan istirahat.
29
3.5.3 Konseling
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan tanda vital, antropometri, dan
pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
e/ ibu memahami dan mengerti kondisi kesehatannya
2. Menjelaskan pada ibu kondisi janin masih kecil sehingga bagian janin belum
teraba, DJJ belum dapat dilakukan
e/ ibu telah mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan
3. Memberitahu pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti nyeri perut
hebat, perdarahan, gerakan janin berkurang, dll
e/ ibu memahami dan mengerti tentang tanda bahaya kehamilan
4. Memberikan KIE pada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan gizi
seimbang
e/ ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
5. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tetapi sering.
e/ ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, istirahat yang cukup,
dan melakukan aktivitas fisik yang ringan
e/ ibu bersedia melakukannya
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan USG
agar mengetahui kondisi janin dan ibu.
e/ ibu bersedia melakukannya
8. Memberikan terapi vitamin
- Gestiamin 1x1
- Tivilac 1x1
- Pregvomit 1x1
- BC 1x1
10. Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan pada buku KIA dan
register ANC
e/ pendokumentasian telah dilakukan
Damanik, T.M. 2018. Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Masa Hamil
Trimester III G2P1A0 Di Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah. Medan :
Poltekkes Medan.
Evayanti, Yulistiana. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di Puskesmas Wates
Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan Vol 1, No 2, Juli 2015: 81-90
Fitriahadi, Enny dan Istri Utami. 2020. Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan. Yogyakarta:
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Fatimah dan Nuryaningsih. 2017. Buku Ajar Asuhan kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Mangkuji, Betty, dkk.2014. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG
Septiani, ZA. 2020. Kehamilan Dengan Anemia. Poltekkes Tanjung Karang.
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/2299/6/BAB%20II.pdf (diakses pada tanggal 13
Juni 2021, 12:04 WIB)
31