(DHF)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi dan Balita
Dosen Pengajar :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Asuhan pada Bayi dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb., selaku ketua Prodi D3 Kebidanan Sutomo Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
3. Ervi Husni, S.Kep Ns,M.Kes., selaku dosen Pengajar Asuhan Kebidanan Neonatus &
Bayi D3 Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, agar menjadi makalah yang baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Tujuan.............................................................................................................
1.3 Manfaat...........................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi
hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan
menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk
tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena
nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.
Manifestasi klinis dengue selain dipengaruhi oleh virus dengue itu sendiri,
terdapat 2 faktor lain yang berperan yaitu faktor host dan vektor perantara. Virus
dengue dikatakan menyerang manusia dan primata yang lebih rendah. Penelitian di
Afrika menyebutkan bahwa monyet dapat terinfeksi virus ini. Transmisi vertikal dari
ibu ke anak telah dilaporkan kejadiannya di Bangladesh dan Thailand. Vektor utama
dengue di Indonesia adalah Aedes aegypti betina, disamping pula Aedes albopictus
betina. Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti):
5. Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan
di got/comberan
6. Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bunga, tempat minum burung, dan
lain-lain
Jika seseorang terinfeksi virus dengue karena digigit nyamuk Aedes aegypti,
maka virus dengue akan masuk bersama darah yang dihisap olehnya. Didalam tubuh
nyamuk itu, virus dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan
menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus akan berada dalam
kelenjar air liur nyamuk. Jika nyamuk tersebut menggigit seseorang maka alat tusuk
nyamuk (proboscis) akan menemukan kapiler darah, sebelum darah orang itu dihisap
maka terlebih dahulu dikeluarkan air liurnya agar darah yang dihisapnya tidak
membeku. Bersama dengan air liur inilah virus dengue tersebut ditularkan kepada
orang lain.
2.3 Patofisiologi DHF
Virus dengue masuk dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes daan infeksi
pertama kali mungkin memberi gejala sebagai Dengue Fever (DF). Reaksi tubuh
merupakan reaksi yang biasa terlihat sebagai akibat dari proses viremia seperti
demam, nyeri otot dan atau sendi, sakit kepala, dengan/tanpa rash dan limfa denopati.
Sedangkan DBD biasanya timbul apabila seseorang telah terinfeksi dengan
virus dengue pertama kali, mendaapat infeksi berulang virus dengue lainnya.
Reinfeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi, sehingga
menimbulkan konsentrasi komplek antibodi (komplek virus anti bodi) yang tinggi.
Terdapat komplek antigen antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan
aktivitas sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya mediator anafilatiksin C 3a
dan C 5a, dua peptida yang berdaya melepaskan histamin dan merupakan mediator
kuat yang menyebabkan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah (plasma-
leakage), dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding itu, renjatan yang tidak
diatasi secara adekuat akan menimbulkan anoksia jaringan, asidosis metabolik dan
berakhir kematian.
Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang ditemukan pada
sebagian besar penderita DBD. Nilai trombosit mulai menurun pada masa demam dan
mencapai nilai terendah pada masa renjatan. Jumlah tromosit secara cepat meningkat
pada masa konvalesen dan nilai normal biasanya tercapai sampai hari ke 10 sejak
permulaan penyakit. Kelainan sistem koagulasi mempunyai juga peranan sebagai
sebab perdarahan pada penderita DBD.
Depresi sumsum tulang mengakibatkan trombosit kehilangan fungsi agfegaasi
dan mengalami metamorfosis, sehingga dimusnahkan oleh sistem RE dengan akibat
terjadi trombositopenia hebat dan pendarahan.
Terjadinya aktivasi faktor hegemon (faktor XII) dengan akibat akhir terjadinya
pembekuan intra vaskuler yang meluas. Dalam proses aktivitasi ini maka plasminogen
akan berubah menjadi plasmin yang berperan pada pembentukan anafilatoksin dan
penghancuran fibrin menjadi Fibrin Degradation Prodect (FDP).
2.4 Materi
2.5 Materi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asep, Sukohar. 2014. Demam Berdarah Dengue (DBD). Farmakologi. 2 (2): 10.