Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN PADA BAYI DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER

(DHF)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi dan Balita

Dosen Pengajar :

Nama Anggota Kelompok 2

1. Destresa Nurul Rahmanda (P278241190)


2. Ervinawati (P278241190)
3. Hemawanti Treza Yulanda (P278241190)
4. Ika Pitarosyidah (P27824119017)
5. Nadhifa Asfan (P278241190)
6. Rafidah Rana Andini (P278241190)
7. Rhesma Yogi Noviana (P27824119037)
8. Rimazahrani Khairunnisa (P27824119038)
9. Sulistianingsih (P278241190)
10. Widya Rahmadani (P278241190)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Asuhan pada Bayi dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb., selaku ketua Prodi D3 Kebidanan Sutomo Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
3. Ervi Husni, S.Kep Ns,M.Kes., selaku dosen Pengajar Asuhan Kebidanan Neonatus &
Bayi D3 Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya
4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, agar menjadi makalah yang baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 1 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Tujuan.............................................................................................................
1.3 Manfaat...........................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................

2.1 Definisi HDF..................................................................................................


2.2 Etiologi DHF..................................................................................................
2.3 Patofisiologi DHF...........................................................................................
2.4 Materi.............................................................................................................
2.5 Materi.............................................................................................................
2.6 Materi.............................................................................................................
2.7 Materi.............................................................................................................

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah


penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih
dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Penyakit DBD sering salah
didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena
infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau
tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM menunjukkan pasien DBD
sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare. Masalah
bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi
penyakit lain seperti flu atau tipus. Oleh karena itu diperlukan kejelian
pemahaman tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue, patofisiologi, dan
ketajaman pengamatan klinis. Dengan pemeriksaan klinis yang baik dan
lengkap, diagnosis DBD serta pemeriksaan penunjang (laboratorium) dapat
membantu terutama bila gejala klinis kurang. memadai (Kristina, Isminah dll,
2004). Menurut WHO tahun 2015 memperkirakan ada 390 juta penderita DHF
yang terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Berdasarkan Data Sementara
(Kementrian Kesehatan, 2019), dari awal bulan Januari 2018 sampai 29 Januari
2019, jumlah penderita DHF yang dilaporkan mencapai 13.683 orang di seluruh
Indonesia. Karena tingginya kasus DHF di Indonesia dan perlunya penanganan
profesional dari tenaga kesehatan maka tim kami membuat makalah asuhan
kebidanan pada bayi dengan DHF dengan segala konsep penyakit beserta asuhan
yang diberikan.
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Dapat menambah wawasan, mengetahui serta memahami materi tentang
Asuhan Pada Bayi Dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

1.2.2 Tujuan Khusus

2.1. Untuk mengetahui dan memahami konsep penyakit Dengue Hemorrhagic


Fever (DHF)

2.1.1 Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Dengue


Hemorrhagic Fever (DHF)

2.1.2. Untuk menegathui dan memahami Etiologi Dengue


Hemorrhagic Fever (DHF)
2.1.3. Untuk mengetahui dan memahami Patofisiologi Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF)
2.2. Untuk mengetahui dan memahami Konsep asuhan pada bayi dengan
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

1.3 Manfaat

Dengan adanya makalah ini, diharapkan memiliki manfaat untuk


pembaca agar memahami tentang materi asuhan pada bayi dengan
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi DHF


Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (betina), terutama menyerang anak remaja dan
dewasa dan sering kali menyebabkan kematian bagi penderita.
Penyakit DHF mempunyai perjalanan penyakit yang sangat cepat dan sering
menjadi fatal karena banyak pasien yang meninggal akibat penanganan yang
terlambat. Demam berdarah dengue (DBD) disebut juga dengue hemoragic fever
(DHF),Dengue Fever(DF),demam dengue, dan dengue shock sindrom (DSS).
Pola siklus peningkatan penularan bersamaan dengan musim hujan. Interaksi
antara kebersihan lingkungan, pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah
dengue dan turunnya hujan adalah determinan penting dari penularan, karena
dinginnya suhu mempengaruhi ketahanan hidup nyamuk dewasa. Lebih jauh lagi,
turunnya hujan dan kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi reproduksi nyamuk
dan meningkatkan kepadatan populasi nyamuk vektor.
Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan anak kecil yang menderita
dengue lebih berisiko mengalami infeksi yang serius. Anak-anak cenderung berisiko
mengalami sakit berat apabila mereka tergolong anak-anak yang berkecukupan gizi
(jika mereka sehat dan memakan makanan bergizi). Ini berbeda dari banyak infeksi
lainnya, yang biasanya lebih parah terjadi pada anak-anak yang termasuk golongan
kurang gizi, tidak sehat, atau tidak memakan makanan bergizi.

2.2 Etiologi DHF

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi
hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan
menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk
tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena
nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut.

Virus dengue merupakan RNA virus dengan nukleokapsid ikosahedral dan


dibungkus oleh lapisan kapsul lipid. Virus ini termasuk kedalam kelompok arbovirus
B, famili Flaviviridae, genus Flavivirus. Flavivirus merupakan virus yang berbentuk
sferis, berdiameter 45-60 nm, mempunyai RNA positif sense yang terselubung,
bersifat termolabil, sensitif terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan natrium dioksikolat,
stabil pada suhu 70⁰C 4,7. Virus dengue mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2,
DEN 3, DEN 4.

Manifestasi klinis dengue selain dipengaruhi oleh virus dengue itu sendiri,
terdapat 2 faktor lain yang berperan yaitu faktor host dan vektor perantara. Virus
dengue dikatakan menyerang manusia dan primata yang lebih rendah. Penelitian di
Afrika menyebutkan bahwa monyet dapat terinfeksi virus ini. Transmisi vertikal dari
ibu ke anak telah dilaporkan kejadiannya di Bangladesh dan Thailand. Vektor utama
dengue di Indonesia adalah Aedes aegypti betina, disamping pula Aedes albopictus
betina. Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti):

1. Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih

2. Hidup di dalam dan di sekitar rumah

3. Menggigit/menghisap darah pada siang hari

4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar

5. Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan
di got/comberan

6. Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bunga, tempat minum burung, dan
lain-lain

Jika seseorang terinfeksi virus dengue karena digigit nyamuk Aedes aegypti,
maka virus dengue akan masuk bersama darah yang dihisap olehnya. Didalam tubuh
nyamuk itu, virus dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan
menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus akan berada dalam
kelenjar air liur nyamuk. Jika nyamuk tersebut menggigit seseorang maka alat tusuk
nyamuk (proboscis) akan menemukan kapiler darah, sebelum darah orang itu dihisap
maka terlebih dahulu dikeluarkan air liurnya agar darah yang dihisapnya tidak
membeku. Bersama dengan air liur inilah virus dengue tersebut ditularkan kepada
orang lain.
2.3 Patofisiologi DHF
Virus dengue masuk dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes daan infeksi
pertama kali mungkin memberi gejala sebagai Dengue Fever (DF). Reaksi tubuh
merupakan reaksi yang biasa terlihat sebagai akibat dari proses viremia seperti
demam, nyeri otot dan atau sendi, sakit kepala, dengan/tanpa rash dan limfa denopati.
Sedangkan DBD biasanya timbul apabila seseorang telah terinfeksi dengan
virus dengue pertama kali, mendaapat infeksi berulang virus dengue lainnya.
Reinfeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi, sehingga
menimbulkan konsentrasi komplek antibodi (komplek virus anti bodi) yang tinggi.
Terdapat komplek antigen antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan
aktivitas sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya mediator anafilatiksin C 3a
dan C 5a, dua peptida yang berdaya melepaskan histamin dan merupakan mediator
kuat yang menyebabkan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah (plasma-
leakage), dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding itu, renjatan yang tidak
diatasi secara adekuat akan menimbulkan anoksia jaringan, asidosis metabolik dan
berakhir kematian.
Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang ditemukan pada
sebagian besar penderita DBD. Nilai trombosit mulai menurun pada masa demam dan
mencapai nilai terendah pada masa renjatan. Jumlah tromosit secara cepat meningkat
pada masa konvalesen dan nilai normal biasanya tercapai sampai hari ke 10 sejak
permulaan penyakit. Kelainan sistem koagulasi mempunyai juga peranan sebagai
sebab perdarahan pada penderita DBD.
Depresi sumsum tulang mengakibatkan trombosit kehilangan fungsi agfegaasi
dan mengalami metamorfosis, sehingga dimusnahkan oleh sistem RE dengan akibat
terjadi trombositopenia hebat dan pendarahan.
Terjadinya aktivasi faktor hegemon (faktor XII) dengan akibat akhir terjadinya
pembekuan intra vaskuler yang meluas. Dalam proses aktivitasi ini maka plasminogen
akan berubah menjadi plasmin yang berperan pada pembentukan anafilatoksin dan
penghancuran fibrin menjadi Fibrin Degradation Prodect (FDP).

2.4 Materi
2.5 Materi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Asep, Sukohar. 2014. Demam Berdarah Dengue (DBD). Farmakologi. 2 (2): 10.

Anda mungkin juga menyukai