BAYI TABUNG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnnya.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan dalam makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Bayi Tabung.................................................................................................2
2.2 Hukum Tentang Bayi Tabung........................................................................................3
2.3 Undang-Undang Bayi Tabung.......................................................................................4
2.4 Proses Bayi Tabung.......................................................................................................4
2.5 Keuntungan dan Kekurangan Bayi Tabung...................................................................5
2.6 Kasus Bayi Tabung Di Indonesia..................................................................................6
BAB 3......................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a) Tujuan Umum
Mampu untuk mengetahui serta memahami tentang materi Bayi Tabung
mata kuliah Pancasila.
b) Tujuan Khusus
1. Memahami tentang pengertian bayi tabung
2. Memahami hukum tentang bayi tabung
3. Memahami tentang UU bayi tabung
4. Memahami tentang proses bayi tabung
5. Memahami tentang keuntungan dan kekurangan bayi tabung
6. Memahami tentang kasus bayi tabung di Indonesia
1.3 Manfaat
1
2
sub materi nya sehingga diharapkan mahasiswa lebih mendalami tentang materi
tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
2
3
Pada awalnya program ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang
tidang mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana
kemudian program ini diterapkan pada yang memiliki
Tinjauan dari Segi Hukum perdata Terhadap inseminasi buatan (bayi tabung):
Jika suami mandul dan istrinya subur, maka dapat dilakukan fertilisasi-in-
vitro transfer embriodengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur istri akan
dibuahi dengan sperma dari donor didalam tabung petri dan setelah terjadi
pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim istri.
4
Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada
perkawinan, tapiembrio diimplantasikan ke dalam rahim
seorang wanita yang terikat dalam perkawinan maka anak yang lahir
mempunyai status anak sah dari pasangan suami istri tersebut karena dilahirkanoleh
seorang perempuan yang terikat dalam perkawinan yang sah.
Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat dalam pasal 1/Tahun
066/tentang kesehatan yang berbunyi : Kehamilan di luar cara alami dapat
dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapat
keturunan.
Proses bayi tabung atau tahapan yang harus dilakukan untuk program IVT
atau bayi tabung adalah:
kesepakatan pasangan suami istri dan siap dalam menjalani berbagai macam
tes.
Menjaga kesehatan tubuh sehingga keseimbangan hormon akan stabil.
Stimulasi atau rangsangan sel telur, hal ini akan membantu dari banyaknya sel
telur mana yang akan dipilh untuk dijadikan embrio biasanya satu atau lebih.
5
Pemantauan dari pertumbuhan folikel (folikel merupakan cairan yang sel telur
dari indung telur dan melalui ultrasonografi tujuannya adalah apakah ada sel
telur yang cukup matang untuk kemudian dilakukan inseminasi.
Mematangkan sel telur, penyuntikan obat agar siap dipanen atau siap
diinsemnasi.
Pengambilan sel sperma suami diambil dari hari yang sama. Jika memang tidak
ada masalah maka pengambilan dilakukan melalui proses masturbasi dan jika
terdapat masalah maka pengambilan dilakukan pada buah zakar melalui
operasi.
Penunjang dari fase luteal dengan tujuan mempertahankan dinding rahim
biasanya dokter akan memberikan obat untuk mempertahankan dinding rahim.
Tahapan terakhir adalah proses simpan beku embrio, jika ada embrio yang lebih
maka akan disimpan untuk proses kehamilan selanjutnya ini bisa bertahan
selama 30 tahun.
1. Ini membatu pasangan tidak subur untuk memiliki bayi mereka sendiri
(dengan telur mereka sendiri dan sperma).
2. Kecuali telur atau sperma dari donor donor digunakan, DNA ini adalah hanya
ditujukan oleh orang tua saja.
3. Bisa menentukan jenis kelamin hal ini memungkinkan karena akan dipilih
sperma yang memiliki kromosom tertentu yang sesuai dengan jenis kelamin
manusia.
4. Bagi pasangan yang ingin memilki bayi kembar berpeluang besar untuk bisa
mempunyai anak kembar.
1. IVF atau bayi tabung dapat mengakibatkan kelahiran kembar yang tidak
diinginkan yaitu pengiriman lebih dari 1 bayi. Hal ini lebih mungkin dalam
6
perawatan IVF daripada secara alami karena klinik dan dokter cenderung
untuk mentransfer lebih dari 1 embrio dalam rahim sehingga peluang
keberhasilan pengiriman lebih tinggi.
2. IVF atau bayi tabung dapat mengakibatkan Overian Hyperstimulation
Syndrom. Dalam IVF, ovarium ibu dimaksudkan (donor telur) yang
dirangsang untuk menghasilkan lebih dari 1 telur berkualitas tinggi. Horman
dan obat yang digunakan untuk merangsang ovarium, dapat memiliki efek
samping yang mengarah ke kondisi yang disebut Overian Sindrom
Hiperstimulasi.
3. Kehamilan ektopik: IVF dapat menyebabkan kehamilan ektopik dimana
kehamilan terjadi di luar rahim
4. IVF atau bayi tabung tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah dari 100%.
Tingkat keberhasilan IVF tergantung pada berbagai faktor seperti usia
perempuan, kualitas telur, kualitas sperma, kualitas rahim, dll. Tingkat
keberhasilan penurunan dengan usia pasangan wanita. Tingkat keberhasilan
rata-rata 25 sampai 30%
5. Nyeri akibat obat-obatan dan hormon yang digunakan selama prosedur IVF
dapat menyakitkan
6. Mahalnya: pengobatan IVF dapat menjadi urusan mahal. Sejak tingkat
keberhasilan rendah, pasangan biasanya diperlukan untuk pergi melalui
beberapa siklus (atau beberapa upaya) menambah biaya pengobatan.
Kisah Tya Ariestya yang tak kapok menjalani program bayi tabung. Setelah
sukses menjalani program bayi tabung pada 2016 lalu, aktris 32 tahun itu kini
kembali berjuang mendapatkan buah hati melalui proses yang sama. Total, dua kali
program bayi tabung yang dilakoninya.
Program bayi tabung memang kerap menjadi salah satu alternatif pasangan
suami istri untuk mendapatkan momongan. Awalnya adalah keresahan lantaran tak
kunjung hamil pada tahun pertama pernikahannya dengan Irfan Ratinggang. Tya pun
7
memeriksakan kondisi rahim dan kesuburannya pada banyak dokter. Program bayi
tabung itu dipilih lantaran kondisi hormon Tya yang tidak menunjang serta sel telur
yang kecil dan mudah pecah. Itulah yang mengakibatkan Tya sulit mengalami masa
subur. Salah satu cara agar bisa memiliki anak adalah melalui proses pembuahan di
luar rahim atau fertilisasi in vitro.
Dua tahun berselang, Tya dan suami ingin kembali menambah momongan.
Program bayi tabung kembali menjadi pilihan. Namun, program bayi tabung kali ini
lebih berat dan memerlukan dosis obat yang tinggi. Tak cuma upaya yang lebih besar,
biaya yang kudu dikeluarkan pun lebih mahal ketimbang sebelumnya.
Jika pada program pertama Tya harus merogoh kocek sekitar Rp60 juta, kini
jumlah duit yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp100 juta. Namun, kocek besar
yang kudu dikeluarkan demi si jabang bayi itu tak jadi soal bagi Tya. Bayi tabung,
baginya merupakan salah satu upaya alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk
mendapatkan sang buah hati.
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik
pembuatan sel telur (ovarium) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
Keuntungan dari bayi tabung yaitu membatu pasangan tidak subur untuk
memiliki bayi mereka sendiri (dengan telur mereka sendiri dan sperma), bisa
menentukan jenis kelamin, dan bagi pasangan yang ingin memilki bayi kembar
berpeluang besar untuk bisa mempunyai anak kembar. Sedangkan kekurangan
bayi tabung yaitu IVF atau bayi tabung dapat mengakibatkan Overian
Hyperstimulation Syndrom, mengakibatkan kehamilan ektopik, IVF atau bayi
tabung tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah dari 100%, nyeri akibat obat-
obatan, dan mahalnya pengobatan IVF.
9
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29496521/makalah_bayi_tabung.docx?
show_app_store_popup=true (diakses 7 Oktober, 19:32 WIB)
https://www.academia.edu/9872933/Praktek_Bayi_Tabung_dalam_Penyalahgunaan_
Pancasila_sebagai_Paradigma_Ilmu_Pengetahuan (diakses 7 Oktober, 19:35 WIB)