Anda di halaman 1dari 12

i

TUGAS KELOMPOK PANCASILA

BAYI TABUNG

Disusun Oleh Kelompok 5:

P27824119021 Jihan Rachmatillah

P27824119022 Khoirunnisa Fithry Haniifah

P27824119023 Laily Alfin Zahroh

P27824119024 Monicha Berlian Aisyatur R.

P27824119025 Nadhifa Asfan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

TAHUN 2019/2020
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnnya.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT, sehingga penulis mampu


menyelesaikan pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada bapak Dr. Suhari M. Pd. yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan dalam makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 07 Oktober 2019

Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................................1
BAB 2......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Bayi Tabung.................................................................................................2
2.2 Hukum Tentang Bayi Tabung........................................................................................3
2.3 Undang-Undang Bayi Tabung.......................................................................................4
2.4 Proses Bayi Tabung.......................................................................................................4
2.5 Keuntungan dan Kekurangan Bayi Tabung...................................................................5
2.6 Kasus Bayi Tabung Di Indonesia..................................................................................6
BAB 3......................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9

iii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini sudah muncul berbagai kecanggihan yang dapat digunakan


untuk mengatasi kendala-kendala. Salah satunya adalah kesulitan mempunyai anak
dengan berbagai faktor. Tetapi terkadang kecanggihan teknologi mempengaruhi
etika terhadap islam. Kemungkinan dipengaruhi oleh usia dan FSH basal.
Kemungkinan terjadinya kehamilan juga tergantung pada jumlah embrio yang
dipindahkan

1.2 Tujuan

a) Tujuan Umum
Mampu untuk mengetahui serta memahami tentang materi Bayi Tabung
mata kuliah Pancasila.
b) Tujuan Khusus
1. Memahami tentang pengertian bayi tabung
2. Memahami hukum tentang bayi tabung
3. Memahami tentang UU bayi tabung
4. Memahami tentang proses bayi tabung
5. Memahami tentang keuntungan dan kekurangan bayi tabung
6. Memahami tentang kasus bayi tabung di Indonesia

1.3 Manfaat

Dengan disusunnya makalah ini mahasiswa dapat mengetahui dan


memahami materi bayi tabung yang ada pada bangsa Indonesia dengan berbagai

1
2

sub materi nya sehingga diharapkan mahasiswa lebih mendalami tentang materi
tersebut.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bayi Tabung

Istilah bayi tabung memang lebih popular dibanding In Vitro Fertilization


(IVF) atau infertilisasi in vitro. Disebut bayi tabung karena proses pembuahan atau
pertemuan sel telur dan sperma terjadi di dalam sebuah piring kaca berbentuk tabung,
bukannya di dalam tuba fallopi. Teknik ini dilakukan pada perempuan yang
mengalami kerusakan pada tuba fallopi yang tidak dapat diperbaiki atau tuba fallopi
yang tersumbat (Ivan R. Sini, 2013: 15). Bayi tabung merupakan suatu teknologi
reproduksi berupa teknik pembuatan sel telur (ovarium) di luar tubuh wanita.
Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel
telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair).
IVF adalah metode bantuan pembuahan yang paling popular yang melibatkan
pembuahan telur wanita di luar tubuhnya dalam kondisi laboratorium yang terkontrol
dan penempatan embrio kembali ke dalam rahim. Pada awalnya IVF dirancang
sebagai pengobatan untuk wanita dengan kerusakan tuba fallopi yang tidak dapat
diperbaiki. Sekarang IVF sering disebut sebagai pilihan pengobatan bagi pasangan
dengan masalah fertilitas lainnya seperti sperma yang kurang optimal, kelainan
ovulasi, endometriosis dan infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya (Marina
Nicholas, 2014: 125).
Awal berkembangnya teknik ini bermula dari ditemukannya teknik
pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol
yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada temperatur -321 derajat fahrenheit.

2
3

Pada awalnya program ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang
tidang mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana
kemudian program ini diterapkan pada yang memiliki

penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk


memperoleh keturunan.

2.2 Hukum Tentang Bayi Tabung

Tinjauan dari Segi Hukum perdata Terhadap inseminasi buatan (bayi tabung):

 Jika benihnya berasal dari suami istri

Jika benihnya berasal dari suami istri, dilakukan proses fertilisasi-in-vitro


transfer embrio dan diimplantasikan ke dalam rahim istri maka anak tersebut baik
secara biologis ataupun yuridis mempunyai status sebagai anak sah (keturunan
genetik) dari pasangan tersebut. Akibatnya memiliki hubungan mewaris dan
hubungan keperdataan lainnya.

Jika embrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami,


maka secara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan penghamil,
bukan pasangan yang mempunyai benih. Dasar hukum ps. 44 UU No. 1/1974 dan
ps.250 KUHPer. Dalam hal ini suami dari istri penghamil dapat menyangkal
anak tersebut sebagai anak sahnya melalui tes golongan darah atau dengan jalan
tes DNA.

 Jika salah satu benihnya berasal dari donor

Jika suami mandul dan istrinya subur, maka dapat dilakukan fertilisasi-in-
vitro transfer embriodengan persetujuan pasangan tersebut. Sel telur istri akan
dibuahi dengan sperma dari donor didalam tabung petri dan setelah terjadi
pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim istri.
4

Jembrio diimplantasikan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami maka


anak yang dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut.

 Jika semua benihnya dari donor

Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada
perkawinan, tapiembrio diimplantasikan ke dalam rahim

seorang wanita yang terikat dalam perkawinan maka anak yang lahir
mempunyai status anak sah dari pasangan suami istri tersebut karena dilahirkanoleh
seorang perempuan yang terikat dalam perkawinan yang sah.

2.3 Undang-Undang Bayi Tabung

Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat dalam pasal 1/Tahun
066/tentang kesehatan yang berbunyi : Kehamilan di luar cara alami dapat
dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapat
keturunan.

Kehamilan di luar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat tersebut


hanya dapat dilaksanakan oleh pasangan suami istri yang sah, dengan ketentuan hasil
pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam
rahim istri dari mana ovum itu berasal. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

2.4 Proses Bayi Tabung

Proses bayi tabung atau tahapan yang harus dilakukan untuk program IVT
atau bayi tabung adalah:

 kesepakatan pasangan suami istri dan siap dalam menjalani berbagai macam
tes.
 Menjaga kesehatan tubuh sehingga keseimbangan hormon akan stabil.
 Stimulasi atau rangsangan sel telur, hal ini akan membantu dari banyaknya sel
telur mana yang akan dipilh untuk dijadikan embrio biasanya satu atau lebih.
5

 Pemantauan dari pertumbuhan folikel (folikel merupakan cairan yang sel telur
dari indung telur dan melalui ultrasonografi tujuannya adalah apakah ada sel
telur yang cukup matang untuk kemudian dilakukan inseminasi.
 Mematangkan sel telur, penyuntikan obat agar siap dipanen atau siap
diinsemnasi.
 Pengambilan sel sperma suami diambil dari hari yang sama. Jika memang tidak
ada masalah maka pengambilan dilakukan melalui proses masturbasi dan jika
terdapat masalah maka pengambilan dilakukan pada buah zakar melalui
operasi.
 Penunjang dari fase luteal dengan tujuan mempertahankan dinding rahim
biasanya dokter akan memberikan obat untuk mempertahankan dinding rahim.
 Tahapan terakhir adalah proses simpan beku embrio, jika ada embrio yang lebih
maka akan disimpan untuk proses kehamilan selanjutnya ini bisa bertahan
selama 30 tahun.

2.5 Keuntungan dan Kekurangan Bayi Tabung

Keuntungan atau kelebihan dari IVF atau bayi tabung adalah:

1. Ini membatu pasangan tidak subur untuk memiliki bayi mereka sendiri
(dengan telur mereka sendiri dan sperma).
2. Kecuali telur atau sperma dari donor donor digunakan, DNA ini adalah hanya
ditujukan oleh orang tua saja.
3. Bisa menentukan jenis kelamin hal ini memungkinkan karena akan dipilih
sperma yang memiliki kromosom tertentu yang sesuai dengan jenis kelamin
manusia.
4. Bagi pasangan yang ingin memilki bayi kembar berpeluang besar untuk bisa
mempunyai anak kembar.

Kekurangan IVF atau bayi tabung adalah:

1. IVF atau bayi tabung dapat mengakibatkan kelahiran kembar yang tidak
diinginkan yaitu pengiriman lebih dari 1 bayi. Hal ini lebih mungkin dalam
6

perawatan IVF daripada secara alami karena klinik dan dokter cenderung
untuk mentransfer lebih dari 1 embrio dalam rahim sehingga peluang
keberhasilan pengiriman lebih tinggi.
2. IVF atau bayi tabung dapat mengakibatkan Overian Hyperstimulation
Syndrom. Dalam IVF, ovarium ibu dimaksudkan (donor telur) yang
dirangsang untuk menghasilkan lebih dari 1 telur berkualitas tinggi. Horman
dan obat yang digunakan untuk merangsang ovarium, dapat memiliki efek
samping yang mengarah ke kondisi yang disebut Overian Sindrom
Hiperstimulasi.
3. Kehamilan ektopik: IVF dapat menyebabkan kehamilan ektopik dimana
kehamilan terjadi di luar rahim
4. IVF atau bayi tabung tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah dari 100%.
Tingkat keberhasilan IVF tergantung pada berbagai faktor seperti usia
perempuan, kualitas telur, kualitas sperma, kualitas rahim, dll. Tingkat
keberhasilan penurunan dengan usia pasangan wanita. Tingkat keberhasilan
rata-rata 25 sampai 30%
5. Nyeri akibat obat-obatan dan hormon yang digunakan selama prosedur IVF
dapat menyakitkan
6. Mahalnya: pengobatan IVF dapat menjadi urusan mahal. Sejak tingkat
keberhasilan rendah, pasangan biasanya diperlukan untuk pergi melalui
beberapa siklus (atau beberapa upaya) menambah biaya pengobatan.

2.6 Kasus Bayi Tabung Di Indonesia

Kisah Tya Ariestya yang tak kapok menjalani program bayi tabung. Setelah
sukses menjalani program bayi tabung pada 2016 lalu, aktris 32 tahun itu kini
kembali berjuang mendapatkan buah hati melalui proses yang sama. Total, dua kali
program bayi tabung yang dilakoninya.

Program bayi tabung memang kerap menjadi salah satu alternatif pasangan
suami istri untuk mendapatkan momongan. Awalnya adalah keresahan lantaran tak
kunjung hamil pada tahun pertama pernikahannya dengan Irfan Ratinggang. Tya pun
7

memeriksakan kondisi rahim dan kesuburannya pada banyak dokter. Program bayi
tabung itu dipilih lantaran kondisi hormon Tya yang tidak menunjang serta sel telur
yang kecil dan mudah pecah. Itulah yang mengakibatkan Tya sulit mengalami masa
subur. Salah satu cara agar bisa memiliki anak adalah melalui proses pembuahan di
luar rahim atau fertilisasi in vitro.

Profesor Arief Boediono, dokter sekaligus ahli embrio di Morula IVF


menjelaskan bahwa proses bayi tabung dilakoni Tya dengan serangkaian tahapan,
mulai dari pengambilan sperma sang ayah, pengambilan sel telur ibu, pengujian
laboratorium, hingga pembuahan dan dikembalikan ke rahim ibu. Lebih kurang,
proses itu berlangsung selama dua pekan. Tak ayal, perjuangan Tya pun membuahkan
hasil. Dia melahirkan putra pertamanya, Muhammad Kanaka Ratinggang pada 4 Juli
2016 lalu.

Dua tahun berselang, Tya dan suami ingin kembali menambah momongan.
Program bayi tabung kembali menjadi pilihan. Namun, program bayi tabung kali ini
lebih berat dan memerlukan dosis obat yang tinggi. Tak cuma upaya yang lebih besar,
biaya yang kudu dikeluarkan pun lebih mahal ketimbang sebelumnya.

Jika pada program pertama Tya harus merogoh kocek sekitar Rp60 juta, kini
jumlah duit yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp100 juta. Namun, kocek besar
yang kudu dikeluarkan demi si jabang bayi itu tak jadi soal bagi Tya. Bayi tabung,
baginya merupakan salah satu upaya alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk
mendapatkan sang buah hati.
8

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik
pembuatan sel telur (ovarium) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
Keuntungan dari bayi tabung yaitu membatu pasangan tidak subur untuk
memiliki bayi mereka sendiri (dengan telur mereka sendiri dan sperma), bisa
menentukan jenis kelamin, dan bagi pasangan yang ingin memilki bayi kembar
berpeluang besar untuk bisa mempunyai anak kembar. Sedangkan kekurangan
bayi tabung yaitu IVF atau bayi tabung dapat mengakibatkan Overian
Hyperstimulation Syndrom, mengakibatkan kehamilan ektopik, IVF atau bayi
tabung tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah dari 100%, nyeri akibat obat-
obatan, dan mahalnya pengobatan IVF.
9

8
DAFTAR PUSTAKA

Saputri, MH. 2015. Tinjauan yuridis terhadap bayi tabung. UMP

https://www.academia.edu/29496521/makalah_bayi_tabung.docx?
show_app_store_popup=true (diakses 7 Oktober, 19:32 WIB)

https://www.academia.edu/9872933/Praktek_Bayi_Tabung_dalam_Penyalahgunaan_
Pancasila_sebagai_Paradigma_Ilmu_Pengetahuan (diakses 7 Oktober, 19:35 WIB)

Anda mungkin juga menyukai