DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam semesta
beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah “Bayi Tabung” ini
dengan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah suatu
bentuk tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesionalisme
Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Sehingga sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran dalam upaya
evaluasi diri. Di samping masih banyaknya ketidak sempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan hikmah serta dapat menambah dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi
penulis, dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................................................
BAB III.......................................................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud bayi tabung?
2. Apa saja metode bayi tabung?
3. Proses pembuatan bayi tabung
4. Mengetahui bayi tabung sesuai undang-undang
5. Apa hukum bayi tabung menurut islam?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud bayi tabung
2. Mengetahui apa saja metode bayi tabung
3. Mengetahui proses pembuatan bayi tabung
4. Untuk mendeskripsikan undang-undang bayi tabung
5. Mengetahui hukum islam bayi tabung
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa teknik pembuahan sel
telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi
secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma
dalam sebuah medium cair. Awal berkembangnya teknik ini bermula dari ditemukannya
teknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam
gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada temperatur -321 derajat Fahrenheit.
Secara bahasa Fertilisasi In Vitro terdiri dari dua suku kata yaitu Fertilisasi dan In
Vitro. Fertilisasi berarti pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa pria, In Vitro
berarti di luar tubuh. Dengan demikian, fertilisasi in vitro berarti proses pembuahan sel
telur wanita oleh spermatozoa pria (bagian dari proses reproduksi manusia), yang terjadi
di luar tubuh.
3
Metode bayi tabung dapat dilakukan dengan 7 (tujuh) cara. Ketujuh cara tersebut
adalah sebagai berikut:
Proses bayi tabung terdapat beberapa proses penting yang harus dilewati, salah
satunya yaitu proses induksi ovulasi. Induksi ovulasi merupakan tahapan paling penting
karena tahap ini merupakan salah satu upaya stimulasi ovarium untuk meningkatkan
jumlah oosit . Dalam pelaksanaannya, kombinasi obat-obatan induksi ovulasi tersebut
digunakan dengan dua cara, yakni protokol pendek dan Panjang. Protokol panjang
merupakan protokol yang paling banyak digunakan sebelum diperkenalkannya antagonis
GnRH pada pusat-pusat IVF di dunia,namun kendala biaya yang tinggi menyebabkan
peralihan ke metode protokol pendek. Dalam perjalannya, rata-rata tingkat keberhasilan
siklus bayi tabung berkisar 25- 30%, sementara di Indonesia sebesar 29% untuk protokol
panjang pada satu siklus.
4
2.4 BAYI TABUNG SESUAI UNDANG-UNDANG
Hukum positif Indonesia yang mengatur tentang kedudukan hukum seorang anak
diatur di dalam KUH Perdata, UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan
Kompilasi Hukum Islam. Di dalam ketiga aturan tersebut tidak ada suatu ketentuan yang
mengatur secara tegas tentang kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui proses
bayi tabung yang spermanya berasal dari donor dan ovumnya berasal dari istri kemudian
embrionya ditanamkan ke dalam rahim istri maupun yang menggunakan sperma dan
ovum dari pasangan suami-istri kemudian embrionya ditanamkan ke rahim sewaan
(surrogate mother), yang ada hanyalah mengatur tentang pengertian anak sah, pengesahan
anak luar kawin, dan pengakuan terhadap anak luar kawin.
KUHPerdata dan UU No. 1 Tahun 1974 yang merupakan aturan hukum positif
Indonesia yang menentukan kedudukan hukum seorang anak masihlah sangat sederhana,
karena di dalam Pasal tersebut tidak dipersoalkan tentang asal-usul sperma dan ovum
yang dipergunakan. Tentu saja dari permasalahan di atas akan mengerucut kepada 200
hubungan keperdataan antara orang tua dengan anak hasil bayi tabung dimana akan
menimbulkan hubungan hukum berupa hak dan kewajiban seperti hak kewarisan
terhadap anak hasil bayi tabung.
5
alami. Maka proses ini "dibolehkan" dalam islam, sebab berobat hukumnya boleh
(mubah).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka Penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi tabung
adalah suatu upaya untuk memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan sel
sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan dalam suatu wadah atau cawan petri
(semacam mangkuk kaca berukuran kecil) khusus. Bayi tabung merupakan suatu
teknologi reproduksi berupa teknik pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita.
Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel
telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Dalam
hukum islam pun proses bayi tabung "dibolehkan" dalam islam, sebab berobat hukumnya
boleh (mubah).
7
DAFTAR PUSTAKA
Ayda, M., & Hendriani, W. (2018). Penerimaan Diri Terhadap Infertilitas. Jurnal Ilmu Psikologi
Dan Kesehatan, 39–48.
Surya, P., Hariantha, P., Bagus, I., & Fajar, G. (2023). TABUNG DENGAN PROTOKOL
PANJANG DI KLINIK BAYI TABUNG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TAHUN 2014-2017. 12(4), 93–97.
Zahrowati, Z. (2018). Bayi Tabung (Fertilisasi In Vitro) Dengan Menggunakan Sperma Donor
dan Rahim Sewaan (Surrogate Mother) dalam Perspektif Hukum Perdata. Halu Oleo Law
Review, 1(2), 196. https://doi.org/10.33561/holrev.v1i2.3642
Therapy, C., Gordon, V., Meditation, C., VanRullen, R., Myers, N. E., Stokes, M. G., Nobre, A.
C., Helfrich, R. F., Fiebelkorn, I. C., Szczepanski, S. M., Lin, J. J., Parvizi, J., Knight, R. T.,
Kastner, S., Wyart, V., Myers, N. E., Summerfield, C., Wan-ye-he, L. I., Yue-de, C. H. U.,
… No, S. (2018). No Title ثقثقثقثق ,)ثقثقثق ققثق(ثق ث ,ثبثبثب .بیبیب.
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=sph&AN=119374333&site=ehost-
live&scope=site%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.neuron.2018.07.032%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1016/j.tics.2017.03.010%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.neuron.2018.08.006
Melani Cintia Dewi, N. L. P., Lindayani, I. K., & Yuni Rahyani, N. K. (2022). Gambaran
Faktor-Faktor Penyebab Infertilitas Dan Tingkat Keberhasilan Program Bayi Tabung Yang
Diikuti Oleh Pasangan Usia Subur. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery),
10(1), 1–8. https://doi.org/10.33992/jik.v10i1.1557