Tugas ini dibuat guna memenuhi nilai mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh :
Reni Toharoh
P1337430320017
TAHUN 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah
serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Bagaimana hukum
bayi tabung dalam islam” dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh DR. Muskinul Fuad, M.Ag.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan bagi Umat Islam
di seluruh dunia.
Makalah ini ditiulis sebagai bukti keterempilan kami dalam bentuk makalah, dan
Alhamdulillah makalah yang kami buat telah selesai dikerjakan. Pada penulisan makalah ini,
berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja
bukan karena kemampuan kami saja. Tetapi karena adanya pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal ini kiranya kami dengan setulus hati mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT
2. Orang tua yang telah mendukung serta memfasilitasi dalam segala hal
3. Bapak DR. Muskinul Fuad, M.Ag. selaku dosen pembimbing mata kuliah
pendidikan agama.
4. Teman teman Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto Poltekkes
Kemenkes Semarang Angkatan 2020
Semoga makalah ini ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya, dan juga dengan
karya tulis ini pembaca bisa mengetahui manfaatnya. Memang makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan ke
depannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB. I PENDAHULUAN
BAB. II PEMBAHASAN...............................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Terjemahnya:
“ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar
dan melihat”
Membentuk keluarga bahagia erat kaitannya dengaan masalah keturunan. Kehadiran
keturunan diletakkan sebagai bagian dari tugas perkawinan. Tidak semua pasangan mudah
untuk mendapatkan keturunan. Pada hakikatnya mereka Ketidakhadiran keturunan dapat
menyebabkan berbagai konflik rumah tangga. Kesehatan mental baik pada istri maupun suami
dapat terganggu dan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, program bayi tabung
dijadikan sebagai solusi dalam mengatasi problematika tersebut. Hal ini juga dapat dijadikan
4
khtiar sebagai seorang muslim. Usaha sendiri dalam islam sangat diperlukan sebagai wujud
ibadah kepada Allah SWT. Masyarakat sendiri sudah sangat familier dengan teknik bayi
tabung. Mereka menganggap hal ini sebagai sebuah hal yang wajar.
Namun, teknik bayi tabung pada dasarnya tidak sesuai dengan apa yang disyariatkan
islam.Hal ini menyebabkan berbagai pendapat serta pro kontra dalam masyarakat. Bagaimana
hukum islam memandang hal ini sebagai wujud ikhtiar seorang muslim kepada penciptanya.
Hal ini merupakan suatu fenomena yang patut dibahas untuk mengetahui bagaimana
kesesuaian teknik bayi tabung ( inseminasi buatan) dengan hukum hukum islam.
Berdasarkan latar belakang pada pembahasan sebelumnya, untuk dapat membahas secara rinci
dan lebih terarah makadapat dejelaskan secara rinci dalam rumusan masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
menggunakan catheter khusus melalui vagina. Kemudian embrio tersebut akan dalam
dinding rahim ( implementasi) dan seterusnya proses kehamilan akan berlangsung
sama seperti proses kehamilan alami.
Jadi bayi tabung adalah suatu upaya untuk memperoleh kehamilan dengan jalan
mempertemukan sel sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan dalam suatu
wadah atau cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil) khusus yang hal ini
dilakukan oleh petugas medis. Mungkin karena proses pembuahan tersebut terjadi di
cawan kaca (seolah seperti tabung), akhirnya masyarakat mengenalnya sebagai
pengertian bayi tabung. Bayi tabung merupakan suatu teknologi reproduksi berupa
teknik pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan
pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Awal berkembangnya teknik
ini bermula dari ditemukannyateknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup
lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada
temperatur -321 derajat fahrenheit. Pada mulanya program ini bertujuan untuk
menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara
alamiah disebabkan tuba falopi istrinya mengalami kerusakan permanen. Namun
kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini
7
serta berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan ini. Hukum Fikih adalah salah
satu hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan
pribadi, bermasyarakat maupunkehidupan manusia dengan tuhannya.
3. Sumber Hukum Islam
a. Al Quran
Kitab suci yang berisi firman firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman hidup sampai akhir zaman. Dalam Al
Quran berisi perintah, larangan, anjuran islam, kisah islam, ketentuan, hikmah
dan sebagainya.
b. Al Hadits
Segala sesuatu yang berdasarkan tingkah laku Rassulullah baik berupa
perkataan, oerbuatan, dan tingkah laku. Hal- hal tersebut patut ditiru karena
segala yang berkaitan dengan Rassulullah itu adalah hal yang baik.
c. Ijma
Kesepakatn para ulama yang dijadikan sebagai aturan dalam mendukung
hukum Alquran dan Al Hadits
d. Qiyas
Qiyas berarti menjelaskan sesuatu yang tidak ada dalil nashnya dalam Al
Quran ataupun hadis dengan cara membandingkan sesuatu yang serupa dengan
sesuatu yang hendak diketahui hukumnya.
4. Tujuan Hukum Islam
Syari’at Islam diturunkan oleh Allah swt. sebagai wujud kasih sayangnya (rahmat)
bagi seluruh alam ini, sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. Al- Anbiya’/21: 107:
Terjemahnya:
“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi seluruh alam.”
Tujuan adanya hukum islam sendiri adalah untuk menjadikan manusia selalu pada
jalan Allah dan menyembahnya sera meminta segala pertolongan hanya kepadanya
8
2.3 Teknik Bayi Tabung
1. Faktor pengaruh
Secara medis bayi tabung dilakukan karena ketidakmampuan pasangan untuk
mempunyai anak. Untuk sebagian wanita berusia di atas 40 tahun, disarankan sebagai
metode untuk mengatasi infertilitas atau tidak subur pada wanita. Selain itu, beberapa
kondisi yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil dan menggunakan prosedur bayi
tabung.pembuahan tidak dapat terjadi. Biasanya, kemandulan disebabkan oleh
gangguan kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Namun secara umum, berikut
adalah penyebab kemandulan pada pria yang perlu diketahui:
a. Infeksi menular seksual (IMS), seperti chlamydia dan gonore.
b. Saluran sperma tersumbat. Kondisi ini bisa menyebabkan sel sperma tidak
bisa masuk ke cairan mani (azoospermia). Penyebabnya bisa karena
bawaan lahir atau trauma fisik yang mengenai testis, prostat, dan uretra.
c. Gangguan ejakulasi (delayed ejaculation), adalah kondisi di mana seorang
pria membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai orgasme. Bahkan tak
jarang, kondisi ini membuat pengidapnya tidak mengalami ejakulasi sama
sekali saat berhubungan seksual.
d. Kelainan enzim pada sperma. Kondisi ini bisa menyebabkan sperma sulit
berenang dan menembus sel telur, sehingga tidak terjadi pembuahan
e. Impotensi adalah penyakit disfungsi seksual yang dialami oleh pria.
Penyakit ini menyebabkan seseorang tidak mampu berereksi maupun
mempertahankan ereksi kemaluannya, sehingga menghambat aktivitas
seksual saat berhubungan intim. Varikokel, yaitu pembengkakan pada
pembuluh vena di dalam kantong zakar atau skrotum. Kondisi ini bisa
ditandai dengan penyusutan testis serta penurunan kualitas dan kuantitas
sperma, membuat pengidapnya rentan mengalami kemandulan.
f. Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah.
Pada wanita, kemandulan bisa disebabkan oleh banyak hal. antara lain:
a. Gangguan lendir serviks. Ketidaknormalan pada lendir serviks bisa mempersulit
proses pertemuan sperma dan sel telur, sehingga menghambat terjadinya pembuahan.
b. Gangguan ovulasi. Kondisi ini menyebabkan wanita tidak dapat melepaskan sel
telur,atau membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melepaskan sel telur. Ini adalah
kondisi paling umum yang menyebabkan wanita tidak bisa hamil (mandul).
9
Penyebabnya adalah gangguan hormon reproduksi seperti GnRH (gonadotropine
releasing hormone), maupun beberapa penyakit seperti PCOS (polycystic ovary
syndrome), dan kelebihan hormon prolaktin.
c. Endometriosis, yaitu suatu kondisi di mana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim
atau endometrium tumbuh di luar rongga rahim. Pertumbuhan jaringan tambahan atau
operasi pengangkatannya bisa menyebabkan munculnya jaringan parut. Dampaknya,
jaringan parut bisa menghalangi tabung saluran indung telur dan menghambat
terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.
d. Kelainan anatomi, seperti kelainan pada tuba falopi, gangguan pada cairan leher rahim
(serviks), miom, dan lain-lain. Miom adalah pertumbuhan sel tumor di dalam atau di
sekitar uterus (rahim) yang tidak bersifat kanker atau ganas. Kondisi ini bisa
menyebabkan keguguran, masalah kehamilan (sangat jarang terjadi), hingga kemandulan.
e. Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur
f. Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui.
g. Memiliki risiko penyakit keturunan
Dengan metode IVF, sel telur yang sudah dibuahi dapat diskrining kode genetiknya untuk
mencari masalah genetik tertentu. Setelah embrio dinyatakan tidak memiliki risiko penyakit
yang dapat diturunkan, dapat ditanam pada rahim
Secara teologis atau dalam ilmu agama dengan dilaksanakannya metode bayi tabung
ini adalah sebgai bentuk ikhtiar seorang muslim. Ikhtiar sendiri bermakna berusaha atau
memperjuangkan sesuatu.
Secara medis proses bayi tabung disebut in vitro fertilization (IVF). Kehamilan yang terjadi
diawali dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh yaitu di dalam sebuah tabung.
10
suntikan yang akan membantu mematangkan sel telur yang berkembang
dan memulai proses ovulasi.
c. Selama prosedur pengambilan sel telur, dokter akan mencari folikel dalam
rahim dengan menggunakan bantuan USG. Sel telur kemudian akan
diambil dengan menggunakan jarum khusus yang memiliki rongga.
Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit hingga satu jam. Sebagian
wanita diberikan obat pereda nyeri sebelum dilakukan prosedur tersebut,
namun bisa juga diberikan obat penenang ringan hingga dibius total.
d. Sel telur segera dipertemukan dengan sperma pasangan, yang harus
diambil pada hari yang sama. Kemudian disimpan di dalam klinik untuk
memastikan perkembangannya maksimal.
e. Setelah embrio hasil pembuahan sel telur dan sperma tersebut dianggap
cukup matang, maka embrio akan dimasukkan ke dalam rahim. Dokter
akan memasukkan semacam tabung penyalur yang disebut kateter ke dalam
vagina hingga sampai ke dalam rahim. Untuk memperbesar kemungkinan
hamil, tiga embrio umumnya ditransfer sekaligus . Dua minggu setelah
transfer embrio, maka pihak wanita akan diminta untuk melakukan tes
kehamilan.
3. Alasan Dilakukan Bayi Tabung
Hadirnya seorang anak merupakan tanda dari cinta kasih pasangan suami istri, tetapi
tidak semua pasangan dapat melakukan proses reproduksi secara normal. Sebagian
kecil diantaranya memiliki berbagai kendala yang tidak memungkinkan mereka untuk
memiliki keturunan. Sehingga karena kondisi infertilitas inilah akan mennjadi bahan
pertimbangan utama dokter dalam menentukan jenis terapi yang paling tepat untuk
pasangan suami isteri yang bersangkutan, yaitu dengan isnseminasi buatan
4. Risiko Teknik Bayi Tabung
Proses bayi tabung tetap memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh pasangan
suami istri. Salah satu risiko yaitu saat prosedur pengambilan sel telur, mungkin
terjadi infeksi, pendarahan atau menyebabkan kerusakan pada usus atau organ lain.
Ada pula risiko dari obat-obatan yang digunakan untuk menstimulasi ovarium yaitu
sindrom hiperstimulasi ovarium. Efek yang dirasakan beragam, mulai dari kembung,
kram atau nyeri ringan, sembelit, penambahan berat badan hingga rasa sakit yang tak
tertahankan pada perut. Efek yang berat harus ditangani di rumah sakit walaupun
11
biasanya gejala hilang ketika siklus ovarium selesai. Selain itu, masih ada beberapa
risiko lain dari prosedur bayi tabung, yaitu:
a. Risiko keguguran.
b. Kehamilan kembar, jika embrio yang ditanamkan ke dalam rahim lebih
dari satu.
c. Kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.
d. Kehamilan ektopik atau di luar rahim.
e. Bayi lahir dengan cacat fisik.
f. Stres karena prosedur bayi tabung dapat menguras tenaga, emosi dan
keuangan.
5. Faktor Penentu Keberhasilan
Ada beberapa faktor yang turut menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung. Usia
wanita merupakan salah satu faktor utama. Usia optimal dari wanita untuk
keberhasilan proses bayi tabung yaitu sekitar 23-39 tahun, dengan persentase tertinggi
adalah di bawah usia 35 tahun. Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung
bergantung pada sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, usia ibu, penyebab
infertilitas, dan faktor gaya hidup. Faktor lain, seperti penggunaan metode terapi
alternatif untuk meningkatkan kesuburan, juga diduga dapat memengaruhi
keberhasilan program bayi tabung. Namun, hal ini masih butuh diteliti lebih lanjut.
Untuk menjalankan prosedur bayi tabung demi kehamilan perlu memperhatikan
berbagai faktor secara medis dari pasangan tersebut. Kesiapan finansial juga tak kalah
penting, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk prosedur bayi tabung relatif tinggi.
Bayi tabung merupakan salah satu program kehamilan yang tergolong efektif
mengobati ketidaksuburan, hingga akhirnya mencapai kehamilan.
12
waktu pagi dan petang. Hal ini terbukti Allah swt. telah mengaruniai seorang anak kepada
Nabi Zakaria as. yang sudah berumur sangat tua dan isterinya dalam keadaan mandul. Akan
tetapi meskipun persoalan anak menjadi urusan Allah swt. akan tetapi manusia (suami dan
isteri) yang mandul tetap berusaha dan berikhtiar untuk mendapatkan seorang keturunan.
Salah satu caranya dengan menggunakan tekhnik bayi tabung. Mengenai hukum dari
inseminasi buatan pada manusia bila ditinjau dari perspektif Islam.Dalam hal ini juga MUI
mengeluarkan fatwanya yaitu :
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, di Jakarta,pada 13 Juni 1979
MEMUTUSKAN
Memfatwakan :
1. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya
mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.
2. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya
dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram beraasarkan kaidah
Sadd az-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya
dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang
mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan
sebaliknya).
3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia
hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, sebab hal ini akan
menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab
maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.
Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangn suami isteri yang sah hukumnya
haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang
sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan
zina sesungguhnya. Berdasarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya menyatakan
bahwa bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri yang sah hukumnya mubah
(boleh). Sebab, ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaidah agama. Namun, para ulama
melarang penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami-istri yang dititipkan di rahim
perempuan lain. Itu hukumnya haram. Para ulama menegaskan, di kemudian hari hal itu akan
13
menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan warisan. Para ulama MUI dalam fatwanya
juga memutuskan, bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia
hukumnya haram. Sebab, hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan
penentuan nasab maupun dalam hal kewarisan. Maka dapat kita simpulkan bahwa Bayi tabung itu
di bolehkan (Mubah) jika sperma dan sel telur berasal dari pasangan suami istri yang sah.
Bayi tabung diharamkan jika:
a. Sperma dan ovumnya tak berasal dari pasangan suami-istri yang tidak sah
b. Penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami-istri yang dititipkan di rahim
perempuan lain
c. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari berbagai uraian yang yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka pada bagian
akhir ini penulis dapat menyimpulkan sesuai dengan rumusan masalahnya. Bahwa hukum
dilaksanakan bayi tabung dalam islam adalah Mubah ( Boleh) asalkan sel untuk mendapatkan
seorang anak. harus telur dan sperma berasal dari pasangan suami istri yang sah secara
hukum agama islam. Bayi tabung sendiri juga merupakan bentuk ikhtiar bagi seorang musli.
Ikhtiar tersebut harus diimbangi dengan doa dan memohonkepada Allah SWT.
15
DAFTAR PUSTAKA
Salim HS, Bayi Tabung Tinjauan Aspek Hukum (Cet.I; Jakarta: Sinar Grafika, 1993), h.1.
Ahmad Rofiq, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia (Yogyakarta: Gama Media, 2013),
h.20.
https://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/Bayi-tabung-imseminasi-Buatan.pdf
https://www.alodokter.com/sekilas-mengenai-prosedur-bayi-tabung
16