Anda di halaman 1dari 7

https://www.academia.

edu/11381277/resum_kesehatan_masyarakat
Pendidikan Kesehatan
1. Prinsip - prinsip Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan itu
penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Akan tetapi
program-program pelayanan kesehatan kurang melibatkan pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan itu tidak segera membawa manfaat bagi masyarakat dan
yang mudah dilihat atau diukur, karena pendidikan merupakan behavioral
investmen jangka panjang. Pengetahuankesehatan akan berpengaruh kepada
perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya
perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan
masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan.
a. Peran Pendidikan Kesehatan Lingkungan yang mempunyai andil yang
paling besar terhadap kesehatan. Kemudian berturut disusul oleh perilaku
pelayanan kesehatan. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi
faktor perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai
dengan nilai kesehatan. Dengan kata lain, pendidikan kesehatan adalah suatu
usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dan sasaran agar mereka bererilaku
sesuai dengan tuntunan nilai-nilai kesehatan. Persoalan proses adalah mekanisme
dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan pada diri subjek belajar. Keluaran
adalah hasil belajar itu sendiri, yaitu berapa kemampuan atau perubahan perilaku
dari subjek perilaku.
b. Konsep Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan adalah suatu
penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep pendidikan
kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang kesehatan.
Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia adalah makhluk sosial
dalam kehidupannya untuk mencapai nilainilai hidup dalam masyarakat selalu
memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan.
2. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi


antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan, dan dimensi
tempat pelayanan kesehatan. Dari dimensi sasarannya dapat, dapatdikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
1. Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu
2. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
3. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.
Sub Bidang Keilmuan Pendidikan Kesehatan
Ruang lingkup atau bidang garapan promosi kesehatan baik sebagai ilmu (teori)
maupun sebagai seni (aplikasi) mencangkup berbagai bidang atau cabang
keilmuan lain. Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dapat dikelompokkan
menjadi 2 bidang yaitu :
a. Ilmu Perilaku, yakni ilmu-ilmu yang menjadi daar dalam memebentuk
perilaku manusia, terutama psikologi, antropologi, dan sosiologi.
b. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku (pembentukan dan
perubahan perilaku), antara lain pendidikan komunikasi, managemen,
kepemimpinan, dan sebagainya.
Pendidikan kesehatan sebagai usaha intervensi perilaku diarahkan pada 3 faktor
pokok, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Dari
perbedaan strategi dan pendekatan tersebut berakibat dikembangkannya mata
ajaran atau sub disiplin ilmu sebagai bahan dari pendidikan kesehatan. Mata
ajaran tersebut : Komunikasi, Dinamika kelompok, Pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, Pengembangan kesehatan masyarakat desa
(PKMD), Pemasaran sosial, Pengembangan organisasi, Pendidikan dan pelatihan,
Pengembangan media, Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan,
Antropologi kesehatan, Sosiologi kesehatan dan Psikologi kesehatan.
4. Metode Pendidikan Perilaku Pendidikan kesehatan pada hakikatnya
adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada
masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya

pesan tersebut mereka dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan atau


lebih baik dan pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
a. Metode Pendidikan Individual
Metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina
perilaku baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatan metode individual antara lain:
- Bimbingan dan penyuluhan. Dengan cara ini kontak antara klien dengan
petugas lebih intensif
- Wawancara. Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
b. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.
1)
Kelompok Besar.
Yang dimaksud kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan
lebih dari 15 orang. Metode yang digunakan:
a) Ceramah. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
tinggi maupun rendah.
b) Seminar. Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar
denganpendidikan menengah atas.
2) Kelompok Kecil Peserta kegiatan kurang dari 15 orang. Metode yang
digunakan:
a) Diskusi Kelompok. Agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur
sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan.
b) Curah Pendapat. Metode ini merupakan

modifikasi

metodediskusi kelompok.
c) Bola Salju.kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan.
d) Kelompok kecil-kecil.
e) Role Play (memainkan peranan)
f) Permainan Simulasi, gambaran antara role play dengan diskusi
kelompok.

c. Metode Pendidikan Massa


Untuk mengonsumsikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik, cara yang paling tepat
adalah pendekatan massa. Pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan
harus dirancangsedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa
tersebut.
Contoh metode pendekatan massa :
1) Ceramah umum
2) Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media
3) Simulasi
4) Sinetron
5) Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel
maupun dalam bentuk tanya jawab. 6) Bill board yang dipasang di pinggirpinggir jalan.

Pendidikan Kesehatan
Promosi kesehehatan juga mencangkup pendidikan kesehatan karena
makna penting promosi kesehatan adalah pemberdayaan mayarakat, sedangkan
pemberdayaan adalah upaya untuk membangkitkan daya sehingga mampu
memelihara serta meningkatkan kesehtaan sendiri. Oleh karena itu, tentu
diperlukan upaya untuk mengubah, menumbuhkan, atau mengembangkan
perilaku positif. Hal ini merupakan bidang garapan utama pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan dianggap sebagai komponen promosi kesehatan
(Kolbe, 1988;De Leeuw,1989; Schmidt dkk., 1990; Kok dkk., 1990). Menurut
Tones dalam De Leeuw (1989), pendidikan kesehatan berfungsi membangkitkan
keinsyafan dalam masyarakat tentang aspek-aspek kerugian kesehatan lingkungan
dan sumber-sumber social penyakit, yang ideal didikuti dengan keterlibatan
masyarakat dengan giat. Pendidikan kesehatan berusaha membantu orang-orang
mengontrol kesehatan mereka sendri dengan mempengaruhi, memungkinkan,
menguatkan keputusan atau tindakan sesuai dengan nilai dan tujuan mereka
sendiri.
Kok dkk (1990) mengungkapakan bahwa pendidikan kesehatan dilandasi
oleh motivasi, dengan mengubah tiga factor penentu perilaku, yaitu sikap,
pengaruh social, dan kemampuan lewat komunikasi.
Oleh sebab itu, dalam usaha mempromosikan keseahatan, orientasi
pendidikan kesehtan telah melebar dari pendidiakan kesehatan yang tradisional,
yag berorientasi pada kegiatan pemberian informasi, kearah perubahan perilaku
dan sikap perorangan.
Dalam konsepsi promosi kesehatan, pendidikan kesehatan merupakan
factor yang sangat penting. Pendidikan kesehatan mengacu pada setiap gabungan
pengalaman belajar yang dipolakan untuk memperbaiki kesehatan individu.
Pendidikan kesehatan berusaha membantu individu mengontrol kesehatannya
sendiri degan memengaruhi, memungkinkan, dan menguatkan keputusan atau
tindakan sesuai dengan nilai dan tujuan mereka sendiri. Nilai pendidikan
kesehatan naik turun bersama tingkat pengetahuan yang telah diperole, dan daya

upaya pendidikan mungkin masih penting pada orang-orang yang tingkat


pengetahuannya masih rendah (Taylor,1991). (Heri D.J Maulana, 2009)
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tidaklah cukup,
tetapi seharusnya dipandang sebagai bagian program promosi kesehatan yang
lebih luas.
Contoh pendidikan kesehatan berdasarkan motivasi. Sebagai upaya menghentikan
kebiasaan merokok, idividu meyakinkan rekan-rekannya tentang risikao merokok
pasif demi kesehatan (sikap), membantu mereka mengorganisasi dukungan social
untuk berhenti merokok (pengaruh sosial), dan member tahu cara mengatasi
keinginan kuat untuk merokok. (Heri D.J Maulana, 2009)
Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan, baik sebagai ilmu maupun seni
sangat luas karena mencangkup segi kehidupan masyarakat. Pendidikan kesehatan
selain merupakan salah satu factor dalam usaha meningkatkan kesehatan dan
kondisi social masyarakat (berkaitan erat dengan Ilmu Sosial Budaya), juga
memberikan bantuan dalam setiap program kesehatan.
Ruang lingkup pendidikan kesehatan didasarkan pada Aspek Kesehatan, Tatanan
atau Tempat Pelaksanaan, dan Tingkat Pelayanan (Notoatmodjo, 2003). (Heri D.J
Maulana, 2009)
a. Berdasarkan Aspek Kesehatan
1) Aspek promotif
2) Aspek pencegahan dan penyembuhan
b. Berdasarkan Tatanan atau Tempat Pelaksanaan
1) Tatanan Keluarga, sasaran utama adalah orang tua.
2) Tatanan Sekolah, sasaran utama adalah guru.
3) Tatanan Tempat Kerja, sasaran adalah pemilik, pemimpin, atau
manager.
4) Tatanan Tempat Umum, sasaran adalah para pengelola TTU.
5) Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sasaran adalah pemimpin fasilitas
kesehatan.
c. Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dengan konsep five levels of
prevention (Leavell dan Clark, 1965) :

1) Health Promotion (peningkatan/promosi kesehatan)


2) Specific Protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
3) Early Diagnosis and Prompt Treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
4) Disability

Limitation

(membatasi

atau

mrngurangi

terjadinya

kecacatan)
5) Rehabilitation (pemulihan).
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo,

Soekidjo.2010.Promosi

Aplikasi.Jakarta:RINEKA CIPTA
2. Maulana,
Heri
D.J.2009.Promosi
KEDOKTERAN EGC

Kesehatan

Teori

dan

Kesehatan.Jakarta:BUKU

Anda mungkin juga menyukai