Anda di halaman 1dari 3

Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rotasi shift

kerja, faktor individu (kesehatan/ penyakit, jenis kelamin, umur, pendidikan,


beban kerja, masa kerja dan status gizi) dan faktor lingkungan fisik (kebisingan,
penerangan, suhu dan tekanan panas, vibrasi dan ventilasi). Kelelahan kerja di
rumah sakit antara lain kelelahan yang disebabkan faktor fisik seperti suhu,
penerangan, mikroorganisme, zat kimia, kebisingan dan cyrcardian rhythm
(terutama pada perawat shift malam), sedangkan kelelahan non fisik disebabkan
oleh faktor psikososial baik di tempat kerja maupun di rumah atau masyarakat
sekeliling. (FATONA, 2015)
Berdasarkan artikel diatas kelelahan kerja diakibatkan karena kerja berlebih tidak
sesuai dengan peraturan tentang shiff kerja yang telah telah ditentukan sehingga
mengakibatkan 96 pekerja tewas karena sakit, dan 93 kasus bunuh diri dan
percobaan bunuh diri karena gangguan mental.

Dampak yang mereka rasakan antara lain sering mengalami tingkat stress yang
tinggi sehingga menyebabkan depresi. Berbagai penelitian sudah membuktikan
bahwa bekerja shift di malam hari memberikan dampak negatif bagi kesehatan
mental, yaitu depresi. Salah satunya adalah penelitian dalam International Journal
on Disability and Human Development pada tahun 2008. Saat itu peneliti
menemukan kalau bekerja shift meningkatkan risiko perubahan suasana hati dan
kondisi labil seseorang.
Macam Gangguan Depresi
Gangguan depresi terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Major Depressive Disorder (MDD)
MDD ditandai dengan kondisi emosi sedih dan kehilangan kemampuan
untuk menikmati aktivitas yang biasa dilakukan, bersama dengan minimal
4 (empat) dari gejala di bawah ini :
a. Tidur terlalu banyak (10 jam atau lebih) atau terlalu sedikit (sulit
untuk tertidur, sering terbangun)
b. Kekakuan motorik
c. Kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun drastisatau
sebaliknya makan berlebihan sehingga berat badan meningkat
drastis.
d. Kehilangan energy, lemas, tidak bersemangat, tidak tertarik
melakukan apapun.
e. Merasa tidak berharga
f. Kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir, dan membuat keputusan
g. Muncul pikiran tentang kematian berulang kali atau bunuh diri

Gejala-gejala ini muncul hamper sepanjang hari, setiap hari, selama


minimal 2 (dua) minggu dan bukan dikarenakan kehilangan yang
wajar, misalnya karena suami/istri meninggal. MDD sering disebut
masyarakat umumdengan istilah depresi. (Dirgayunita, 2016)

2. Dysthymic Disorder (Gangguan Distimik/Distimia)


Merupakan gangguan depresi yang kronis. Individu yang didiagnosis
mengalami distimik mengalami kondisi depresif lebih dari separuh waktu
dari minimal 2 (dua) tahun. Jadi, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun,
separuh dari waktu tersebut individu ini mengalami kondisi depresif,
minimal mengalami 2 (dua) gejala di bawah ini :
a. Kehilangan nafsu makan atau sebaliknya
b. Tidur terlalu banyak/terlalu sedikit
c. Merasa diri tidak berharga
d. Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan
e. Mersa kehilangan harapan

Gejala tidak tampak jelas lebih dari 2 (dua) bulan. Tidak ada episode
MDD selama 2 tahun pertama gejala muncul. Gejala yang dialami
lebih ringan daripada MDD namun dengan waktu yang lebih lama.
(Dirgayunita, 2016)

Pencegahan dan Pengendalian


Definisi ulang tempat kerja dan kerja. Kajian itu dapat menjadi dasar
pembentukan regulasi untuk perlindungan pekerja kreatif.
Hindari rotasi shift kerja yang mengganggu ritme circadian.
Istirahat yang cukup
Hindari shift malam dan lembur yang berkepanjangan
Usahakan jam kerja tidak lebih dari 12 jam sehari. Jam kerja harus
disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupu tanggung jawab di luar
pekerjaan.
Beban kerja baik fisik maupun mental harus disesuaikan dengan
kemampuan atau kapasitas kerja pekerja yang bersangkutan dengan
menghindarkan adanya beban berlebihan maupun beban yang terlalu
ringan.
Membentuk lingkungan sosial yang sehat, hubungan antara tenaga kerja
yang satu dengan yang lain, tenaga kerja-supervisor yang baik dan sehat
dalam organisasi akan membuat situasi yang nyaman.
Tugas-tugas pekerjaan harus didesain untuk dapat menyediakan stmulasi
dan kesempatan agar pekerja dapat menggunakan ketrampilannya. Rotasi
tugas dapat dilakukan untuk meningkatkan karier dan pengembangan
usaha.

DAFTAR PUSTAKA
Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Kajian dan
Penelitian Psikologi, 8-9 Vol. 1 .

FATONA, L. (2015). PERBEEDAAN TINGKAT KELELAHAN ANTARA


SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT RAWAT INAP DI
RS PKU AISYIYAH BOYOLALI. 3.

https://www.academia.edu/20180393/pengaruh_kerja_shift_terhadap_kesehatan_l
ingkungan_dan_manusia ( diakses pada 20 Mei 2017, 13:10 WIB)

Anda mungkin juga menyukai