Anda di halaman 1dari 18

UJIAN PRAKLINIK BIDAN SEBAGAI HEALTY EDUKATOR DIKOMUNITAS

NAMA :
NIM :

SOAL :

Buatkan tinjauan teori dan asuhan yang berkaitan dengan bidan sebagai Health
Edukasition ?

A. Healty Edukastion di Masyarakat Dengan Media Leaflet


B. Healty Edukation di Masyarakat dengan media lembar balik
C. Healty Edukation di Masyarakat dengan media lembar Media Vedio
D. Healty Edukation di Masyarakat dengan media Slide Presentasi
E. Healty Edukation di Masyarakat dengan media E-Book

JAWABAN :

Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan ialah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan
kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara
kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan
mereka dan kesehatan orang lain, ke mana seharusnya mencari pengobatan bilamana sakit
dan sebagainya.

Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan promosi kesehatan dalam melakukan
pendidikan kesehatan diantaranya yaitu :

A. Faktor Pemudah (Predisposing Factor) Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya.
B. Faktor Pemungkin (Enabling Factor) Faktor ini mencakup keberhasilan saran dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat misalnya air bersih, tempat
sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi dan sebagaianya.
untuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung.

C. Faktor Penguat (Reinforcing factor) Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas
kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun
pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat
masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan
fasilitas saja, melainkan diperlukan
perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas, lebih-
lebih para petugas kesehatan.

Sasaran Pendidikan Kesehatan Menurut berdasarkan pentahapan upaya promosi


kesehatan ini, maka sasaran dibagi dalam 3 (tiga) kelompok sasaran sebagai berikut :
A. Sasaran Primer (Primary Target) Masyarakat umumnya menjadi sasaran langsung segala
upaya pendidikan atau promosi kesehatan. Sesaui dengan permasalahan kesehatan, maka
sasaran kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KTA (Kesehatan Ibu dan
Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan
terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat
(empowerment).

B. Sasaran Sekunder (Secondary Target) Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,
dan sebagainya disebut sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
disekitarnya. Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh masyarakat sebagai hasil
pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh masyarakat ini akan memberikan
contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang
ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah sejalan dengan strategi dukungan sosial (social
support).
C. Sasaran Tersier (Tertiary Target) Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik
ditingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier promosi kesehatan.
Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh
kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran
sekunder), dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan
yang ditujukan kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).

Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Cakupan promosi kesehatan, baik sebagai ilmu
maupun seni sangat luas. Cakupan tersebut dapat dilihat dari dua dimensi yakni : (1) ruang
lingkup berdasarkan aspek kesehatan, (2) ruang lingkup berdasarkan tatanan pelaksanaan dan
(3) ruang lingkup berdasarkan dimensi tingkat pelayanan.

Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan Telah menjadi kesepakatan umum bahwa
kesehatan masyarakat itu mencakup empat pokok, yakni : promosi kesehatan pada aspek
preventif-promotif dan promosi kesehatan pada aspekkuratif- rehabilitatif.

1. Promosi Kesehatan pada Aspek Preventif-Promotif Sasaran promosi kesehatan pada aspek
promotif adalah kelompok orang sehat. Selama ini kelompok orang sehat kurang memperoleh
perhatian dalam upaya kesehatan masyarakat. Padahal kelompok orang sehat disuatu
komunitas sekitar 80-85% dari populasi. Apabila jumlah ini tidak dibina kesehatannya, maka
jumlah ini akan meningkat. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan pada kelompok ini perlu
ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, lebih meningkat lagi.
2. Promosi Kesehatan pada Aspek Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif - Rehabilitatif)
Pada aspek ini upaya promosi kesehatan mencakup tiga upaya atau kegiatan, yakni :
a. Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
b. Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)
c. Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)

3. Ruang Lingkup Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan Berdarakan tatanan (setting) atau


tempat pelaksanaan promosi atau pendidikan kesehatan, maka ruang lingkup promosi
kesehatan ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Promosi Kesehatan pada Tatanan Keluarga (Rumah Tangga).
b. Promosi Kesehatan pada Tatanan Sekolah.
c. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja.
d. Promosi Kesehatan di Tempat-tempat Umum.
e. Promosi Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

4. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan


kesehatan, promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan(five
levels of prevention), yaitu sebagai berikut :
a. Promosi Kesehatan (Health Promotion).
b. Perlindungan Khusus (Specific Protection).
c. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis And Prompt Treatment).
d. Pembatasan Cacat (Disability Limitation).
e. Rehabilitasi (Rehabilitation).

Metode Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses, dimana
proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Dalam suatu proses
pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan
di samping masuknya sendiri juga metode, materi atau pesannya, pendidik atau petugas, yang
melakukannya, dan alat-alat bantu/alat peraga pendidikan. Berikut ini diuraikan beberapa
metode pendidikan atau promosi kesehatan sebagai berikut :
A. Metode Individual (Perorangan) Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat
individual digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang
mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya
pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang
berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
Bentuk dari pendekatan ini, antara lain :

1. Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counseling)


Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.
Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat diteliti dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan
berdasarkan kesadaran, penuh perhatian, akan menerima perilaku baru.
2. Wawancara (Interview) Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah ia tertarik atau tidak terhadap
perubahan. Juga untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi
itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu
penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
B. Metode Kelompok Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok
yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan
tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan

1. Keunggulan
a.Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat.
b.Merupakan pendekatan yang demokratis, mendorong rasa kesatuan.
c. Dapat memperluas pandangan atau wawasan.
d. Membantu mengembangkan kepemimpinan.

2. Kekurangan

a. Tidak efekif pada kelompok yang lebih besar.


b. Keterbatasan informasi yang didapat oleh peserta.
c. Membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil.
d. Kemungkinan didominasi orang yang suka berbicara.
e. Biasanya sebagian besar orang menghendaki pendekatan formal.

Dibawah ini merupakan macam-macam metode kelompok, sebagai berikut :


1. Kelompok Besar Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta
penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara
lain :
a. Ceramah Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
b. Seminar Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat
di masyarakat.
2. Kelompok Kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita
sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil, antara lain :

a. Diskusi Kelompok Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat
bebas berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta
diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau
saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat.
Pimpinan diskusi/penyuluh juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan
kesan ada yang lebih tinggi. Tepatnya mereka dalam taraf yang sama sehingga tiap
anggota kelompok ada kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat.

b. Curah Pendapat (Brain Storming) Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi
kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada
permulaannya pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah
kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan (cara pendapat).
Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau
papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi
komentar oleh siapa pun. baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap
anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadilah diskusi

c. Bola Salju (Snow Balling) Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang, 2


orang). Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5
menit, tiap 2 pasang bergabung menjadi 1. Mereka tetap mendiskusikan masalah
tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap-tiap pasang yang sudah
beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian
seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.

d. Kelompok Kecil (Bruzz Group) Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-
kecil (buzz group) yang kemudian diberikan suatu permasalahan sama atau tidak sama
dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut.
Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok tersebut dan dicari kesimpulannya.

e. Memainkan Peranan (Role Play) Dalam metode ini, beberapa anggota kelompok
ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan, misalnya
sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan
anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan
misalnya bagaimana interaksi atau komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.

f. Permainan Simulasi (Simulation Game) Metode ini adalah merupakan gabungan


antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam
beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli dengan menggunakan dadu,
gaco (petunjuk arah), selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain
dan sebagian lagi berperan sebagai narasumber.

Metode Massa
Metode (pendekatan) massa cocok untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang
ditujukan kepada masyarakat. Oleh karena sasaran ini bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan golongan umur, jenis kelamin, sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan
sebagainya. Maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedimikian
rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk
menggunggah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi awerness, dan
belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa contoh metode yang cocok untuk pendekatan massa sebagai berikut :
a. Ceramah Umum (Public Speaking) Pada cara-cara tertentu misalnya pada hari kesehatan
nasional menteri kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato dihadapan
massa rakyat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
b. Berbincang-bincang (Talk Show) Tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV
maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.
c. Simulasi Dialog antara pasien dengan dokter atau petugas lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah kesehatan disuatu media massa juga merupakan pendekatan
massa.
d. Billboard Yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.

Media Pendidikan Kesehatan Menurut Media pendidikan kesehatan adalah media yang
digunakan oleh petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau pesan kesehatan karena alat
alat tersebut merupakan saluran (channel) yang digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Berdasarkan fungsinya sebagai
penyalur pesan-pesan kesehatan, media pendidikan ini dibagi menjadi tiga, yakni media
cetak, media elektronik dan media papan :
1. Media Cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak
terdiri dari berbagai macam sebagai berikut :
a. Booklet e. Rubrik
b. Leaflet f. Poster
c. Flyer (selebaran)
g. Flip chart (lembar balik)
d. Foto tentang informasi kesehatan

2. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dandidengar dalam
menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronik. Media elektronik terdiri dari berbagai
macam sebagai berikut :
a. Televisi
b. Slide
c. Radio
d. Film Strip
e. Video

3. Media Papan (Billboard) yaitu papan (Billboard) yang dipasang di tempat-tempat umum
dapat diisi dengan pesan-pesan atau informasi- informasi kesehatan. Media papan disini
juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada
kendaraan-kendaraan umum

A. HEALTH EDUCATION DI MASYARAKAT DENGAN MEDIA LEAFLET

Leaflet adalah bentuk media komunikasi yang termasuk salah satu publikasi singkat
berupa selebaran. Leaflet dapat berisi keterangan atau informasi tentang perusahaan,
produk, organisasi, dan jasa yang bertujuan untuk informasi umum.

Fungsi Leaflet Saat ini leaflet sudah banyak digunakan oleh sejumlah organisasi dan
perusahaan. Lantas, apa saja fungsi leaflet? Dijelaskan dalam buku Pengembangan Leaflet
Angiospermae oleh Eliana Rosita, berikut sejumlah fungsi leaflet:
1. Untuk Menyebar Informasi Secara Luas Pada umumnya, leaflet sekarang ini digunakan
untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. Misalnya, sebuah kelurahan menyebarkan
leaflet kepada masyarakat yang berisi informasi soal bahaya COVID-19. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.

2. Sebagai Ajang Promosi selain itu, leaflet saat ini juga digunakan untuk ajang promosi oleh
suatu perusahaan. Sebagai contoh, sebuah bank menawarkan berbagai benefit untuk nasabah
baru yang membuat kartu kredit. Demi menarik minat nasabah, akhirnya pihak bank
membuat leaflet yang berisi keuntungan dan kelebihan jika membuat kartu kredit.

3. Sarana Penjelasan Company Profile yang Ringkas Leaflet juga dimanfaatkan oleh banyak
perusahaan untuk menjelaskan company profile secara ringkas dan jelas. Sehingga,
masyarakat yang menerima leaflet ini bisa tahu kalau perusahaan tersebut dibentuk sejak
tahun berapa serta dimiliki oleh siapa.
4. Untuk Mengidentifikasi Suatu Perusahaan Ketika mendapatkan selebaran leaflet dari
perusahaan, pasti akan terpampang logo di bagian depan. Dengan adanya logo tersebut, kamu
dapat mengenali perusahaan tersebut dengan mudah.

Selain itu, warna leaflet yang disebar ke masyarakat pada umumnya mengikuti warna logo
dari perusahaan. Hal ini agar masyarakat dapat dengan mudah mengetahui leaflet tersebut
dari warna serta logo karena sudah menjadi ciri khasnya. Jenis dan Ukuran Leaflet

Setelah mengetahui sejarah dan fungsinya, kini saatnya mengetahui jenis dan ukuran leaflet.
Pada umumnya, leaflet yang beredar di masyarakat merupakan selebaran kertas yang dilipat
menjadi 2-3 halaman. Namun tidak hanya itu, ada berbagai jenis leaflet lainnya yang sudah
banyak digunakan. Biar nggak bingung, berikut ini jenis-jenisnya:

1. Lipat Dua Jenis leaflet yang satu ini akan melipat selembar kertas menjadi dua sisi
yang memiliki luas sama. Leaflet ini sering disebut sebagai single fold atau half fold.

2. Trifold/Lipat Tiga Selain dilipat menjadi dua, leaflet juga bisa dilipat menjadi tiga
bagian dengan sisi yang sama luas.
3. Gate Fold/Window Fold Jenis leaflet ini wujudnya hampir sama dengan trifold.
Namun yang jadi pembeda adalah bagian tengahnya sengaja dibuat lebih besar, jadi
sisi kanan dan kirinya terlihat lebih kecil.

4. Lipat Empat Untuk jenis leaflet yang terakhir adalah lipat empat. Seperti namanya,
leaflet jenis ini akan membagi selembar kertas menjadi empat bagian dengan sisi yang
sama luas.

Mengenai ukurannya, leaflet bisa menggunakan kertas berukuran A4 atau sekitar 21 x


29,7 cm. Namun ukuran tersebut bukanlah acuan yang tepat, detikers bisa berkreasi
dengan membuat leaflet sesuai kebutuhan masing-masing, seperti dalam ukuran 20 x
30 cm

B. HEALTH EDUCATION DI MASYARAKAT DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK

Lembar balik
a) Pengertian lembar balik Lembar balik adalah suatu alat peraga yang menyerupai album
gambar. Biasanya terdiri atas lembaran-lembaran yang berukuran sekitar 50 cm x 75 cm, atau
38 cm x 50 cm, disusun dalam urutan tertentu dan dibendel pada bagian atasnya. Ada juga
yang berukuran kecil kurang lebih 21 cm x 28 cm. Di bawah gambar, dituliskan pesan-pesan
yang dapat dibaca oleh komunikan. Lembar balik digunakan dengan cara membalik
lembaran-lembaran bergambar tersebut satu persatu
b) Keuntungan lembar balik yaitu isi pokok pembicaraan dapat disiapkan sebelumnya, urutan
penyajian dapat diatur dengan tepat, chart dapat diambil dan ditukar dengan tepat, mudah
disiapkan
c) Kelemahan lembar balik yaitu jika kualitas tulisan kurang artistik, timbul kesan kurang
professional; lembaran dapat mudah sobek atau kusam jika disimpan dengan tidak baik;
dalam ruangan besar, lembar balik tidak terlihat jelas dalam jarak lebih dari 15 meter;
kecenderungan untuk melihat lembar balik dapat menghilangkan kontak mata dengan
audience
d) Penggunaan lembar balik Lembar balik dapat digunakan dalam pertemuan kelompok yang
terdiri atas maksimal 30 orang. Flipbook/lembar balik meja digunakan untuk kunjungan
rumah. Dapat juga digunakan dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-5 orang.
C. HEALTH EDUCATION DI MASYARAKAT DENGAN MEDIA VIDEO

1. Health Education (Penyuluhan kesehatan)

Health Education (Penyuluhan kesehatan) merupakan kegiatan pendidikan kesehatan


yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang


berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu
bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara kelompok dan
meminta pertolongan

2. Media Penyuluhan Kesehatan

Media penyuluhan kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menyampaikan
informasi kesehatan dan mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat atau klien

3. Salah satu media Penyuluhan Kesehatan yaitu Media audio visual ( Video).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video adalah rekaman gambar hidup atau
program televisi yang ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video
adalah tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal
dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan);
dapat melihat. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio
visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan.
Media audio visual juga adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran menyimak

Media audio-visual memiliki dua elemen yang masing-masing mempunyai


kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang besar. Media ini memberikan
stimulus pada pendengaran dan penglihatan, sehingga hasil yang diperoleh lebih
maksimal. Hasil tersebut dapat tercapai karena panca indera yang paling banyak
menyalurkan pengetahuan ke otak ialah mata (kurang lebih 75%sampai 87%, sedangkan
13% sampai 25% pengetahuan diperoleh atau disalurkan melalui indera yang lain)

4. Tujuan Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Media Video

Media video memiliki fungsi sebagai media pembelajaran yaitu:

a. Fungsi atensi yaitu media video dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsentrasi
audiens pada materi video.

b. Fungsi afektif yaitu media video mampu mengunggah emosi dan sikap audiens.

c. Fungsi kognitif dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami


dan mengingat pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang.

d. Fungsi kompensatoris adalah memberikan konteks kepada audiens yang


kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi
yang telah diperoleh.Dengan demikian media video dapat membantu audiens yang
lemah dan lambat menangkap suatu pesan menjadi mudah dalam menerima dan
memahami inovasi yang disampaikan, hal ini disebabkan karena video mampu
mengkombinasikan antara visual (gambar) dengan audia (suara)

5. Kelebihan dan Kekurangan Media Video

a. Kelebihan media video adalah sebagai berikut:

1) Menarik perhatian sasaran.

2) Sasaran dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber.

3) Menghemat waktu dan dapat diulang kapan saja.

4) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan
didengar.

5) Penyuluh dapat mengatur dimana penyuluh akan menghentikan gerakan gambar,


artinya kontrol sepenuhnya ditangan penyuluh
b. Kekurangan media video adalah sebagai berikut:

1) Kurang mampu dalam menguasai perhatian peserta.

2) Komunikasi bersifat satu arah.

3) Dapat bergantung pada energi listrik.

4) Detail objek yang disampaikan kurang mampu ditampilkan secara sempurna

6. Cara Kerja Media Video

Pemilihan video sebagai media penyebarluasan inovasi selain mampu


mengkombinasikan visual dengan audio juga dapat dikemas dengan berbagai bentuk,
misalnya menggabungkan antara komunikasi tatap muka dengan komunikasi kelompok,
menggunakan teks, audio dan musik.

Sarana dan prasarana yaitu kelengkapan yang digunakan untuk membuat video
adalah objek yang akan diambil, software yang digunakan untuk mengedit video dan
sumber daya manusia yang digunakan pada waktu pengambilan gambar dan editing.
Setelah itu, videonya dapat ditayangkan melalui laptop atau handphone.

D. HEALTH EDUCATION DI MASYARAKAT DENGAN MEDIA VIDEO

Bidan sebagai health education di Masyarakat dengan media Slide Presentasi yaitu bidan
melakukan kegiatan promosi Kesehatan kepada masyarakat dengan meggunakan media Slide
Presentasi. Tayangan slide adalah penyajian serangkaian gambar diam pada layar proyeksi
atau perangkat tampilan elektronik, biasanya dalam urutan yang telah diatur sebelumnya.
Perubahan mungkin otomatisdan secara berkala atau mungkin dikontrol sesuai manual oleh
penyaji.Pada dasarnya, slide presentasi merupakan sebuah bentuk komunikasi. Visualisasi
slide presentasi yang serampangan, tanpa desain yang mampu membangkitkangairahpada diri
audiens, dapat membuat mereka bersemangat untuk memperhatikan presentasi anda.

Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi
klien serta pelatih dan pembimbing.
1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien. tentang penanggulangan
masalah kesehatan, khususnya yang berhubungarn dengan :
a. Pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi perempuan
b. Pelayanan keluarga berencana
c. Pelayanan kesehatan bayi dan anak
d. Pelayanan kesehatan masyarakat
Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Promosi kesehatan untuk masyarakat


b. Mengkaji kebutuhan penyuluhan dalam bidang kesehatan
c. Menyususn rencana penyuluhan
d. Menyiapkan alat serta materi penyuluhan
e. Melaksanakanpenyuluhan
f. Mengevaluasi hasil dari penyuluhan
g. Mendokumentasikan semua hasil kegiatan penyuluhan secara lengkap dan
sistematis
2. Memberikan pelatihan dan bimbingan dalam Tim
a. Bidan berpartisipasi dalam tim melalui peningkatan kemampuan kader, dukun
bayi dan tokoh masyarakat.
b. Bekerjasama dengan Puskesmas dalam memberikan asuhan kepada klien dalam
bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut
c. Membina hubungan baik dengan kader, dukun bayi, PLKB dan masyarakat.
d. Membina semua kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan

E. HEALTH EDUCATION DI MASYARAKAT DENGAN MEDIA E-BOOK

E-book adalah buku yang dikonversi dalam bentuk digital, yang dapat dibaca dengan
menggunakan komputer atau alat pembaca khusus Ebook karena ukurannya yang
kecil apabila dibandingkan dengan buku,dan juga umumnya memiliki fitur
pencaharian sehingga kata-kata dalam ebook dapat dengan cepat dicari dan
ditemukan. Terdapat format buku yang populer, antara lain adalah text polos,
pdf,jpeg,lit dan html masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masinng. Ebook dengan format PDF dianggap format buku paling aman, dan juga
paling banyak digunakan untuk buku elektonik.format ini diciptakan oleh adobe
system. untuk ebook dengan menggunakna format JPEG memiliki ukuran yang besar
dibandingkan informasi teks yang dikandungnya oleh karena itu umumnya populer
bukan untuk buku ebook tetapi hanya untuk buku komik atau manga yang
proporsinya lebih daminan dengan gambar.

Fungsi dan manfaat E-Book :


Ebook atau bisa disebut buku elektronik ini selain praktis juga sangat membantu bagi
siswa maupun guru dalam proses pembelejaran,ebook juga memiliki beberapa
fungsi diantaraya:
• Sebagai media pembelajaran ebook memiliki fungsi dapat meningkatkan
produktifitas
belajar.proses pembelajaran tidak lepas kaitannya dengan sumber belajar yang berupa
buku-buku bacaan seperti ebook juga sebagai referensi yang tidak terbatas, jadi tidak
terpaku pada satu sumber belajar
• Berbeda dengan buku cetak, buku digital dapat memuat konten multimedia di
dalamnya sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang lebih menarik dan membuat
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
• Dibandingkan dengan buku cetak, Ebook dapat disebarluaskan secara lebih mudah,
baik melalui media seperti website, kelas maya, email dan media digital yang lain.
• Dalam perangkat lunak buku digital, Guru dapat memberikan catatan tertentu pada
materi, mencari kata atau kalimat tertentu dalam materi, menampilkanfile multimedia
(audio dan video) yang dapat diputar untuk memperkaya konten buku. Hal tersebut
sangat membantu siswa memahami materi ajar dengan lebih baik dan lebih cepat.
• Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk lebih mudah berbagi
informasi, dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
• Melindungi informasi yang disampaikan. Manfaat E-book jika dilihat dari bentuk
fisiknya yang berupa data digital yaitu ukuran fisik kecil karena dapat disimpan dalam
penyimpanan data seperti flashdisk dsb. E-book juga
tidak lapuk layaknya buku biasa, format digital bertahan sepanjang masa dengan
format yang tidak berubah. E-book juga media belajar yang interaktif dalam
penyampaian informasi karena dapat ditampilkan ilustrasi multimedia
• E-book memberikan dampak yang luar biasa pada kemajuan teknologi dalam
pendidikan. Bagi seorang pendidik sangat terbantu dengan adanya E-book dengan
berbagai kemudahannya. Pendidik akan lebih mudah mencari sumber materi
pelajaran, menambah referensi sumber belajar. Pendidik tidak perlu beranjak dari
tempat satu ketempat lainnya yang membuang waktu dan energi, karena E-book bisa
didapatkan dari situs web, hanya perlu duduk dan seaching dengan akses internet. E-
book bisa diteriakan sebagai seorang Hero untuk keberhasilan pendidik dalam
mengajar karena efisien dan efektif.
• Rencana Pelajaran dan desain pembelajaran dikembangkan yang dapat
diimplementasikan dengan media e-book mengacu pada kemampuan belajar sebuah
situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah ekonomi sebagai pengambilan keputusan
yang rasional proses melalui aspek interpretasi,analisis, evaluasi, kesimpulan, dan
penjelasan.
• Bagi peserta didik E-book juga sangat membantu untuk proses belajar diluar kelas
atau dirumah. Peserta didik yang memiliki akses internet di rumah bisa mengunduh E-
book dari situs atau bisa juga cari akses internet gratis di area hotspot. Karakteristik
peserta didik yang haus akan pengetahuan menjadikan materi yang disampaikan
pendidik itu kurang, bisa dianalogikan sayur tanpa garam. E-book berperan sebagai
penunjang materi tambahan pengetahuan, E-book menjadi garam dalam sayur.
Pengetahuan peserta didik akan lebih kompleks dari pemanfaatan E-book
• Degan menggunaka ebook atau buku elektronik maka secara otomatis kita tidak
akan menggunakan kertas lagi.
• Mudah dibawa, karena bentuknya yang soft file jadi lebih praktis dan hanya perlu
membawa hp atau laptop saja untuk dapat mengaplikasikannya.
• Ukuran penyimpanan kecil, tidak seperti kita klo menyimpan buku membutuhkan
tempat yang luas untuk menyimpaannya.
• Murah dan praktis, kita tidak perlu keluar uang banyak untuk mendapatkannya
hanya perlu sambungan internet atau wifi.
• Tahan lama,tidak seperti buku jika sudah terlalu lama akan rusak dan warna pada
buku tersebut akan berubah.

C. Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran melalui E-Book


• Kelebihan Media Pembelajaran Ebook
1. Mencarinya lebih mudah karena tidak mungkin terpisah-pisah,ataupun terselip
karena sudah tersimpan di tablet, hp atau laptop.
2. mudah di kliping untuk halaman-halaman yang dibtuhkan bisa dicoret-coret dan
diberi catatan.
3. Harga Ebook lebih murah daripada buku biasa atau konvensional. Ini merupakan
salah satu alasan terbesar yang membuat orang lebih memilh e-book daripada buku
biasa, bandingkan saja harga buku konvensional yang isinya hampir sama dengan 2
sampai 3 kali lipat harga e-book, sedangkan harga-book sendiri sangatlah murah
bahkan bisa gratis yang kita dapatkan dari beberapa situs yang menyediakan e-book
gratis
4. Ebook ramah lingkungan. Dengan menggunakan Ebook kita telah menghemat
kertas yang dihasilkan dari pohon. Kita pun juga menghemat tinta, karena Ebook
tidak memerlukan tinta sama sekali.
5. System pingiriman atau pengunduhan Ebook lebih cepat di bandingkan dengan
system pengiriman buku konvensional yang membutuhkan waktu berhari-hari.
6. Kita dapat menhemat waktu dan tempat, kita dapat menghemat waktu kita karena
kita tidak perlu ke took buku untuk membeli buku. Dari segi temppat kita tidak
memperlukan untuk menyimpan Ebook sebab kita hanya membutuhkan flashdisk
yang dapat berisi beribu- ribu file Ebook.
7. Tersedia dalam banyak pilihan bahasa,tidak akan kehabisan, dan mudah di copy
atau dipublikasikan.

• Kelemahan Media Pembelajaran Ebook


1. Tidak bisa dipinjamkan ke teman, walaupun mereka mamiliki tablet atau laptop
karena untuk bisa masuk dibutuhkan nama sang pemakai dan password.
2. Membutuhkan perankat lunak untuk membukanya baik computer maupun alat
lainnya.
3. Mata tidak terbiasa membaca di monitor, membuat mata lelah
4. Tidak semua format Ebook memiliki format security yang baik.
5. Sensasi, kita memiliki rasa sensasi yang kita rasakan ketika membuka tiap-tiap
lembaran atau halaman dari buku biasa namun hal ini tidak kita rasakan pada Ebook`
6. Kurang dihargai di dunia pendidikan,
7. Budaya pembajakan,karena segala kemudahannya, orang malas untuk membelinya
dan lebih menggunkan versi cracknya
8. Jarang dibaca, karean terlalu bnyak menyimpan file di hardisk dan cd, karena
terlalu banyak dan menumpuk, kita jadi malas untuk membacanya
9. Banyak program yang harus di ingat, mengingat format yang ada semakin
bertambah
LANGKAH-LANGKAH MEMBERIKAN EDUKASI KEPADA MASYARAKAT:
1) Menyusun Proposal : Membentuk tim / panitia kegiatan olah raga sehat.
2) Mendapatkan persetujuan kegiatan
3) Membuat alternatif format pelaksanaan kegiatan misalnya kerjasama dengan
institusi/ dinas, kerjasama dengan penyelenggara acara atau kerjasama dengan
organisasi masyarakat kesehatan
4) Membuat kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemberian
konsultasi dan pemeriksaan kesehatan sederhana pada saat kegiatan
berlangsung.
5) Melakukan Koordinasi dan mengundang dengan instansi terkait/kelompok
peserta
6) Menyiapkan Sarana, Prasaran (media, materi dll)

Anda mungkin juga menyukai