TINJAUAN PUSTAKA
terencana pada diri individu,kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri
kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada
kepada orang lain dan bukan pula suatu rangkaian tata laksana yang akan
dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru dan perilaku baru yang
informasi dan berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat
menguntungkan kesehatan.
6
2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan
Menurut WHO (1954) yang dikutip oleh Notoatmojo (1997). Tujuan ini
dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan kesehatan,
kesehatan.
7
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid,
karyawan.
Treartment)
8
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena rendahnya tingkat
didapat tidak mau melanjutkan pengobatannya sampai tuntas atau tidak mau
Pengobatan yang tidak layak dan tidak sempurna dapat mengakibatkan orang
komplikasi lebih lanjut, serta fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah
kematian.
e. Rehabitasi (Rehabilitation)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah sembuh dari
suatu latihan yang baik dan benar sesuai program yang ditentukan, diperlukan
9
adanya pengertian dan kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan. Di
samping itu, ada rasa malu dan takut tidak diterima untuk kembali ke
mungkin tidak mau menerima anggota masyarakat lainnya yang baru sembuh
Keturunan
Pelayanan Status
kesehatan Lingkungan
Kesehata
n
Perilaku
Pendidikan Kesehatan
(dalam Keperawatan)
10
2.1.4 Faktor – faktor Yang mempengaruhi Pendidikan Kesehatan
faktor yaitu :
1) Predisposing Factors
dan nilai-nilai
2) Enabling Factors
3) Reinforcing Factors
pendidikan
Menurut Swanson dan Nies dalam Nursalam dan Efendi (2008) ada
kesehatan, yaitu :
Tahap ini merupakan dasar dari proses komunikasi yang akan dilakukan
oleh pendidik kesehatan dan juga merupakan kunci penting untuk memahami
kebutuhan belajar sasaran dan mengetahui sasaran atau pesan yang akan
disampaikan.
11
Tindakan perawat yang perlu dilakukan pada tahap ini antara lain:
2) Cari data baru melalui wawancara, fokus grup (dialog masalah yang
dirasakan).
5) Tulis tujuan yang spesifik, dapat dilakukan, menggunakan prioritas, dan ada
jangka waktu.
Pada tahap pertama diatas membantu untuk memilih saluran yang efektif
dan matri yang relevan dengan kebutuhan sasaran. Saluran yang dapat digunakan
Materi yang ada sebaiknya diuji coba ( diteliti ulang ) apakah sudah sesuai
12
Tindakan keperawatan yang perlu dilakukan adalah:
2) Uji terlebih dahulu materi dan media yang ada. Hasil uji coba akan
individu.
kesehatan yang telah diberikan. Apakah perlu diadakan perubahan terhadap isi
pesan dan apakah telah sesuai dengan kebutuhan sasaran. Informasi dapat
13
memberikan gambaran tentang kekuatan yang telah digunakan dan
ini digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang telah
mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya
pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan
Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Stiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat di bantu penyelesaiannya. Akhirnya klien
tersebut akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan
14
b. Interview (Wawancara)
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atu belum menerima
perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan
diadopsi itu mempunyai dasar pengertian da kesadaran yang kuat. Apabila belum,
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok
yang besar, metodenya akan lain degan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode
a. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu
lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain :
1. Ceramah
Metode ini baik untuk beberapa sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
adalah
1) Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi bila
15
2) Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide,
atau gelisah.
c. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah sutau penyajian (presentasi) dari satu ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasnya dianggap
hangat di masyarakat.
a. Kelompok Kecil
d. Diskusi kelompok
berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian
rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan satu saling memandang satu sama
16
lain, misalnya dalam bentuk lingkaran dan segi empat. Untuk memulai diskusi
papan tulis.
kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang dari 5
menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan
sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan
kelompok.
17
h. Role play (Memainkan peranan)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
permainan monopoli.
berulang- ulang baik yang bersifat “trial and error” ataupun melalui
bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa
teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa
18
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Metode
Drill adalah suatu cara pendidikan bahan pelajaran dengan jalan melatih
19
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik
agar:
20
3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan
hal lain, seperti sebab akibat banjir – hujan, antara tanda huruf dan
bunyi -ing, -ny dan lain sebagainya, penggunaan lambing atau simbol
di dalam peta.
pelajari.
sempurna.
21
3) Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan.
6) Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
latihan itu.
kehidupan selanjutnya.
melengkapi belajar.
tentang sejauh mana kesiapan kita, siswa dan pendukung lainnya yang
1) Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain :
22
d) Melakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara
penuh
2) Tahap Pelaksanaan
a) Langkah pembukaan
b) Langkah pelaksanaan
c) Langkah mengakhiri
terbiasa.
3) Penutup
23
b) Memberikan latihan penenangan.
sebagai berikut.
dilatihkan.
b) Anak didik akan dapat menggunakan daya pikir dengan lebih baik,
karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi
kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar. Selain
24
b) Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah siswa merasa bosan
antara lain :
sehingga siswa yang lain juga akan siap dan memperhatikan pelajaran
25
2.2 Konsep Ketrampilan
Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan
kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasikan
1. Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh
lainnya.
1. Tingkat Pendidikan
dimiliki. Sehingga, seseorang tersebut akan lebih mudah dalam menerima dan
26
menyerap hal-hal baru. Selain itu, dapat membantu mereka dalam menyelesaikan
2. Umur
Ketika umur seseorang bertambah maka akan terjadi perubahan pada fisik
dan psikologi seseorang. Semakin cukup umur seseorang, akan semakin matang
3. Pengalaman
Pengalaman dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjadi lebih baik dari
(2005) mengatakan semakin lama seseorang bekerja pada suatu pekerjaan yang
a. Motivasi
b. Pengalaman
27
c. Keahlian
dan perbuatan dalam menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu dengan efektif dan
efisien.
bermain, dan berinteraksi dengan orang lain) dengan mudah, yaitu dengan
mengamati orang lain dan bimbingan orang dewasa. Tapi anak-anak dengan
tersebut. Melalui upaya sistematis dan menggunakan teknik yang tepat, sangat
modifikasi tingkah laku sangat berguna dan efektif dalam penatalaksanaan anak-
dan memberikan beberapa hadiah seperti permen atau mainan setiap kali
28
metode yang bagus untuk mengajarkan anak. Ini lebih baik daripada hanya
e. Physical guidance : Jika anak tidak dapat belajar dengan cara modelling, ia
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau
Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Sedangkan menurut James (2008),
mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan
29
Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat bakteri lepas dari
Menurut KBBI, mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan
lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari
a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai
50%.
lain.
59%.
d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan,
sementara yang mungkin ditularkan ke orang lain dan mencuci tangan merupakan
tidakan yang paling efektif untuk mencegah dan mengendalikan adanya infeksi
nosokomial (Kozier dan Erb’s, 2009). Cuci tangan menggunakan sabun, bagi
30
sebagian besar masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin sehari-hari tapi bagi
menjadi kegiatan rutin, terutama bagi anak-anak. Cuci tangan menggunakan sabun
dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai
Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
benar. Masalahnya bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman
Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman – kuman berbahaya yang
dapat menginfeksi, maka anda wajib untuk mencuci tangan dengan benar sebelum
31
d. Setelah buang air besar dan buang air kecil
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau
batuk, itu artinya anda sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut
dan hidung anda. Refleks anda pastinya menutup mulut dan hidung dengan
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika anda
besar, sehingga anda wajib mencuci tangan anda setelah bersentuhan dengan
Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat
berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci tangan setelah
menyentuh sampah.
32
i. Sebelum menangani luka
Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap
bakteri dan kuman. Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani
luka, maka kemungkinan terjadinya infeksi karena bakteri dan kuman akan
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda umum
memiliki kandungan bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib
anda bersihkan.
dan Umrah (2013), peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencuci
tangan adalah :
2) Handuk bersih
Pengetahuan siswa tentang mencuci tangan yang diperoleh siswa dari guru,
33
pengetahuan tersebut akan menyebabkan perilaku mencuci tangan siswa relatif
kurang.
melakukan kegiatan mencuci tangan bersih juga telah diatur jelas. Prosedur cuci
3. Gosok kedua telapak tangan hingga timbul busa pada seluruh permukaan
tangan
4. Telapak tangan kanan di atas punggung kiri dengan jari menyilang dan
sebaliknya
5. Gosok telapak tangan kanan dan kiri dengan jari menyilang, dengan jari
6. Gosok jempol kiri dengan arah memutar (rotasi) dengan tangan kanan
34
Gambar 2.2 Langkah-langkah mencuci tangan dengan benar (WHO,2009)
tanpa air keran, cuci tangan dengan menggunakan air kran namun tanpa wastafel,
35
a. Mencuci tanpa air keran
air kran yakni: ember yang berisi air, gayung, sabun, dan handuk atau lap tangan.
langkahberikut:
belahtangannya,
8. Bila kedua tangan belum bersih, dapat disiram lagi dengan air sampaibersih,
9. Bila kedua belah tangan yang sudah bersih dapat dikeringkan dengan
Perlengkapan yang digunakan yakni air kran, sabun batangan atau cair, dan
36
1. Membuka kran, menaruh kedua belah tangan di bawah kran sampai bersih,
tangan sampaiberbusa,
5. Setelah kedua belah tangan berbusa, anak dapat menggosok kedua belah
6. Anak membuka kran kembali, dan menaruh kedua belah tangan di bawah
7. Kran ditutupkembali,
8. Bila kedua belah tangan belum bersih (masih bersabun), anak dapat
membuka kran kembali dan menaruh kedua belah tangan di bawah kran
dan handuk atau lap tangan. Langkah- langkah yang dilakukan dalam
sampaibersih,
37
2) Setelah itu kran ditutup,
sampaiberbusa,
5) Membuka kran kembali, dan menaruh kedua belah tangan di bawah kran
7) Bila kedua belah tangan belum bersih (masih bersabun), anak dapat
membuka kran kembali dan menaruh kedua belah tangan di bawah kran
Berdasarkan beberapa tata cara mencuci tangan di atas, kegiatan cuci tangan
dapat dilakukan menggunakan berbagai bahan dan media. Penerapan cuci tangan
dalam penelitian ini menggunakan peralatan kran dan handuk. Bahan yang
digunakan dalam mencuci tangan yakni air mengalir dan sabun antiseptik.
Kegiatan mencuci tangan bagi siswa cerebral palsy akan berpedoman pada
bahan ajar bina diri bagi kelas 3 SDLB tepatnya pada unit IV tentang kebersihan
38
tangan dan kaki. Pertimbangan pemilihan bahan ajar ini yakni menyesuaikan
ajar bina diri bagi kelas 3 SDLB-C1. Indikator pembelajaran keterampilan cuci
tangan yang ditetapkan dalam penelitian ini akan lebih dikhususkan pada cuci
sesuai ketentuan WHO (2009) sebagai berikut: a) basahi tangan dengan air
usap dan gosok punggung tangan secara bergantian, d) gosok telapak kanan atas
ke tangan kiri pada sela-sela jari hingga bersih secara bergantian, e) bersihkan
ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan, f) gosok dan putar kedua ibu
jari secara bergantian, g) letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan, h) membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir, i)
pedoman mencuci tangan yang baik dan benar sesuai ketentuan WHO. Indikator
mencuci tangan disesuaikan dengan ketentuan WHO agar siswa cerebral palsy
dapat benar-benar memiliki keterampilan mencuci tangan yang baik dan benar.
Ketentuan mencuci tangan menurut WHO bagi siswa cerebral palsy perlu
baik dan benar penting diajarkan pada siswa cerebral palsy agar dapat terhindar
39
Tahapan mencuci tangan bagi anak cerebral palsy sebagai berikut: a) siswa
menekan sabun cair yang telah disediakan, d) siswa mampu memperkirakan sabun
telapak tangan secara lembut, f) siswa mampu mengusap dan menggosok juga
jari, h) siswa mampu menggosokkan ujung jari secara bergantian pada telapak
tangan secara bergantian, i) siswa mampu menggosok dan memutar kedua ibu jari
secara bergantian, j) siswa mampu membilas seluruh tangan dengan air bersih
yang mengalir, k) siswa mampu mengeringkan memakai handuk atau tisu, l) dan
Tahun)
besar,jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran besar (gram, pound,kilogram), ukuran panjang (cm, meter),
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
40
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
adanya proses diferensiasi dari sel sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaituk faktor
genetik, lingkungan bio-fisiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil
akhir yang berbeda – beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
kembang anak baik fisik, mental, dan sosial. Juga menegakkan diagnosis dini
41
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
4. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasr dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui intruksi genetik yang terkandung di dalam sel
telur yang telah di buahi, dapat di tentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbgai faktor bawaan yang
normaal dan patologik, jenis kelamin,suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik
maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang
genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang
anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-
5. Faktor Lingkungan
42
Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
(Faktor postnatal).
2.4.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah (Usia 6-12 Tahun)
A. Parameter Umum
1. Selama periode ini, anak perempuan biasanya tumbuh lebih cepat dan
umumnya tinggi dan berat badan anak perempuan melebihi anak laki-laki.
a. Tinggi badan
(1) Rata –rata anak usia sekolah bertambah tinggi 5 cm per tahun.
b. Berat Badan
(1) Rata-rata berat badan anak usia sekolah bertambah 2-3 kg per tahun
(2) Rata –rata berat bdan anak usia 6 tahun mencapai 21 kg.
43
a. Anak usia sekolah mengembangkan imunitas terhadap sejumlah besar
organisme.
b. Sebagai besar anak usia sekolah mengalami beberapa jenis infeksi pada
dengan kuman.
B. Nutrisi
1. Kebutuhan Nutrisi
ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata – rata 2400 kalori
perhari.
makan sekolah (kantin); anak mungkin tetap memilah – milih dalam hal
b. Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan; pola yang
berkembang saat ini tetap beratahan pada anak hingga dewasa. Pola makan
44
c. Banyak anak usia sekolah tidak menyukai sayuran,casserole,hati, dan
makan hanya dengan 1 jenis makanan pada satu waktu, misalnya roti
anak terhadap makanan, namun, teman sebaya, dan media juga berpengaruh.
Lebih dari 90% anak-anak yang obesitas, mengalami kelebihan berat badan
menyebabkan obesitas.
C. Pola Tidur
1. Kebutuhan tidur setiap anak pada usia sekolah bervariasi, tetapi biasanya
memiliki rentan dari 8 sampai 95 jam tiap malam. Karena laju pertumbuhan
yang lambat, anak usia sekolah sebetulnya membutuhkan waktu tidur yang
2. Waktu tidur anak dapat lebih larut daripada periode usia pra-sekolah, tetapi
3. Membaca sebelum tidur dapat memudahkan tidur dan membentuk pola tidur
yang positif.
45
D. Kesehatan Gigi
1. Mulai sekitar usia 6 tahun, gigi permanen tumbuh dan anak secara bertahap
2. Kunjungan dokter gigi secara teratur adala penting, dan suplemen fluorida
cukup.a
3. Anda harus menyikat giginya setelah makan dengan sikat gigi nilon yang
usia ini.
E. Eliminasi
1. Pada usia 6 tahun, 85% anak memiliki kendali penuh terhadap kandung
46
b. Enkopresis (kebocoran feses pesisten) terjadi pada lebih dari 1,5% anak
1. Bersepeda
4. Berenang
1. Menulis tanpa merangkai huruf (misal, hanya menulis salah satu huruf saja)
47
3. Anak usia sekolah masih rentan terhadap kecelakaan, terutama karena
a. Sumber utama cedera antara lain sepeda, papan luncur, dan tim yang aman,
dan pada aktivitas club olahraga, latihan yang baik dan tim yang
b. Anak usia sekolah yang belajar berenang secara aman dan berlatih
Erikson menyatakan krisis psikososial yang di hadapi anak pada usia 6 dan
b. Anak usia sekolah secara normal telah menguasai tiga tugas perkembangan
pertama (kepercayaan, otonomi, dan inisiatif) dan saat ini berfokus pada
48
c. Perasaan industri berkembang dari suatu keinginan untuk pencapaian.
d. Perasaan inferioritas dapat tumbuh dari harapan yang tidak realistis atau
perasaan gagal dalam memenuhi standar yang ditetapkan orang lain untuk
anak. Ketika anak merasa tidak adekuat, rasa percaya dirinya akan menurun.
1. Anak usia sekolah terikat dengan tugas dan aktivitas yang dapat ia
selesaikan.
meningkat.
1. Sebagian perasaan takut yang terjadi sejak masa kanak – kanak awal dapat
a. Gagal disekolah
b. Gertakan
a. Stresor untuk anak usia sekolah yang lebih kecil, yaitu dipermalukan,
49
b. Stresor untuk anak usia sekolah yang lebih besar yaitu kematangan seksual,
rasa malu, kesehatan, kompetisi, tekanan dari teman seabaya, dan keinginan
4. Orang tua dan pemberi asuhan lainnya dapat membantu menggurangi rasa
menjadi overprotektif.
memahami perkataannya.
2.4.5.3 Sosialisasi
waktu energi.
1. Bermain jadi ebih kompetitif dan kompleks selama periode usia sekolah.
permainan.
50
4. Mainan, permainan, dan aktivitas yang menerimanya pertumbuhan dan
perkembangan meliputi:
e. Kegiatan tim
f. Video games ( Tingkat pemantauan orang tua terhadap isi pemainan untuk
dikehendaki)
2.4.5.5 Disiplin
walaupun membutuhkan orang tua aau orang dewasa lain yang dipercaya
keputusan.
3. Izin mingguan, diatur dengan sesuai kebutuhan dan tugas anak, membantu
4. Ketika mendisiplikan kan anak sekolah, maka orang tua dan pemberi asuhan
51
penjelasan yang menyakinkan) serta mempertahankan peraturan sampai
batas minimal.
dan remaja
menghargai seseorang.
dan kematangan di antara kedua gender semakin nyata pada masa ini.
2. Pada tahap awal usia sekolah, anak memperoleh lebih banyak pengetahuan
dan sikap mengenal seks. Selama masa usia sekolah, anak menyaring
52
1. Anak berusia antara 7 dan 11 tahun berada dalam tahap konkret operasional,
yang ditandai dengan penalaran induktif tindakan logis, dan pikiran konkret
yang reversibel.
kelereng)
kriteria lain.
2.5.5.2 Bahasa
sampai 9 tahun.
53
Menurut Kohlberg, anak-anak sampai pada tingkat konvensional tahap
dan untuk beberapa pengembangan, eksternalisasi standar orang lain dan ingin di
kemampuan mental yang tidak mencukupi. Carter CH (dikutip dari Toback C.)
mengatakan retradasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelgensi
Menurut Crocker AC 1983, retradasi mental adalah apabila jelas terdapat fungsi
intelegensi yang rendah, yang diserta adanya kendala dalam penyesuain perilaku,
berikut :
Fungsi intelektual dapat diketahui dengan test fungsi kecerdasan dan hasilnya
IQ adalah MA / CA x 100 %
54
M. A = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil test
dibawah 70. Anak ini tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah biasa, karena cara
berpikinya yang terlalu sederhana, daya tangkap dan daya ingatnya lemah,
demikian pula dengan pengertian bahasa dan berhitungnya juga sangat lemah.
tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kelompok umur dan budayanya. Pada
Nilai IQ
55
Retradasi mental ringan (mampu didik) 52 – 69
tipe ringan mampu didik, retradasi mental tipe sedang mampu latih, retradasi
mental tipe berat dan sangat berat memerukan pengawasan dan bimbingan seumur
1. Tipe Klinik
Pada retardasi mental tipe klinik ini mudah dideteksi sejak dini, karena
organik. Kebanyakan anak ini perlu perawatan yang terus-menerus dan kelainan
ini dapat terjadi pada kelas sosial tinggi ataupun yang rendah. Orang tua dari anak
yang menderita retardasi mental tipe klinik ini cepat mencari pertolongan oleh
Biasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak
juga retardasi enam jam. Karena begitu mereka keluar sekolah, mereka dapat
bermain seperti anak-anak normal lainnya. Tipe ini kebanyakan berasal dari
golongan sosial ekonomi rendah. Para orang tua dari anak tipe ini tidak dapat
retardasi dari gurunya atau dari para psikolog, karena anaknya gagal beberapa kali
56
tidak naik kelas.pada umumnya anak tipe ini mempunyai taraf IQ golongan
pertumbuhan atau gizi kurang, akibat penyakit otak yang nyata, pengaruh pranatal
yang tidak jelas, dan akibat prematuritas (Maramis, 2005). Retardasi mental
mungkin dapat di cegah jika keluarga ingin memiliki anak sebaiknya periksakan
pemberian gizi pada ibu hamil dan bayinya pun haruslah seimban.
Penyebab retardasi mental bisa berasal dari bakat (turunan), berasal dari
a. Faktor internal
dinyatakan sebagai dasar terjadinya retardasi mental, misalnya faktor cedera yang
terjadi di dalam rahim, saat bayi tersebut masih berbentuk janin, keadaan waktu
dilahirkan : sianosis, depresi pernafasan, usia gestasi yang kurang dari 30 minggu,
faktor prenatal yang di alami oleh ibu – ibu yang hamil misalnya ibu – ibu yang
hari akan mengalami retardasi mental. Sehingga perawatan bagi ibu hamil dan
57
bayinya kelak sangat diperlukan agar tidak terjadi gangguan perkembangan bagi
bayinya kelak.
otak yang nyata (Postnatal) dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat
beberapa reaksi sel – sel otak yang nyata, tetapi yang belum diketahui betul
etiologinya (diduga herediter). Reaksi sel otak ini dapat bersifat degenerative,
kehamilan wanita di atas 40 tahun juga dapat menjadi penyebab kasus retardasi
mental. Hal ini berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat
badannya kurang dari 2500 gram dan atau dengan masa hamil kurang dari 38
b. Faktor eksternal
Cedera pada saat kelahiran (persalinan) juga dapat membuat bayi yang
dilahirkan mengalami retardasi mental. Ada teori lain yang menyebutkan bahwa
adanya variasi somatik yang dikarenakan perubahan fungsi kelenjar internal dari
sang ibu selama terjadinya kehamilan, dan hal ini belum diketahui lengkap
58
mekanismenya. Selain itu, perlu diwaspadai penyakit – penyakit yang terjadi pada
awal masa kanak – kanak, Karena hal yang demikian dapat menimbulkan
retardasi mental.
neonatal yang dinyatakan sebagai dasar terjadinya retardasi mental antara lain:
adalah (A. Supratiknya, 1995) : pertama prematuritas dan trauma fisik, banyak
anak yang lahir prematur dengan berat badan kurang dari dua setengah kilogram
ternyata memiliki gangguan saraf dan retardasi mental. Cedera fisik pada saat bayi
lahir atau tak lama sesudah lahir juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak
yang berakibat lebih lanjut pada retardasi mental. Kedua malnutrisi dan sebab
lainnya dapat menyebabkan kelainan pada bayi, kekurangan protein baik pada
waktu bayi masih dalam kandungan maupun sesudah bayi dilahirkan juga dapt
menyebabkan retardasi mental. Radiasi dan tumor otak juga dapat mengakibatkan
(diabetes mellitus yang tidak terkontrol dengan baik), pertumbuhan atau gizi
59
termasuk dalam kelompok ini seperti kwashiorkor, marasmus dan malnutrisi dapat
yang terkait, ibu hamil harus memeriksa keadaan dirinya, setelah bayi lahir
gizinya pun harus seimbang sehingga kelak anak tidak akan mengalami gangguan
perkembangan.
c. Faktor ibu
1) Usia ibu saat melahirkan anak retardasi mental kurang dari 16 tahun atau
bahkan lebih dari 40 tahun (bagi yang baru pertama kali hamil pada usia
2) Kosanguintas (hubungan darah atau keluarga) yang dekat antara suami dan
4) Ibu malnutrisi
ketagihan obat
6) Riwayat abortus sebelumnya, lahir mati dan kelainan plasenta Usia ibu juga
dengan usia ibu agar tidak terjadi hal – hal yang diingkan. Sehingga
yang terkena penyakit sipilis, bayi yang dikandungnya dapat terinfeksi dan
60
menyebabkan kerusakan otak. Kerusakan otak ini juga dapat terjadi akibat infeksi
sesudah bayi dilahirkan. Obat – obatan tertentu, yang dikonsumsi oleh ibu selama
hamil atau yang dikonsumsi bayi secara berlebihan, dapat menyebabkab bayi
Banyak kasus retardasi mental yang juga disebabkan oleh kondisi biologis
Biasanya retrdasi mental muncul sejak lahir atau sejak masih kanak –
perkembangan. Jika ada orang dewasa yang mengalami kondisi seperti retardasi
mental pada usia diatas 18 tahun mungkin ia mengalami cedera pada otaknya
seseorang.
sampai saat ini belum dapat diobati. Menurut Lumbantobing (2001) penyebab
adekuat, misalnya dilakukan oleh dukun beranak dan fasilitas persalinan yang
61
pengolahan semasa hamil dapat mengurai kemungkinan Asfikasia lahir serta
b. Infeksi
Penyakit infeksi seperti morbili (campak) dan pertusus ( batuk rejan) dapat
c. Malnutrisi berat
d. Difisiensi yodium
e. Difisiensi besi
perkembangan anak.
f. Ikterus neonatorum
Ikterus yang berat pada bayi dapat mengakibatkan kerusakan otak dan
retardasi mental.
g. Jajas lahir
62
Dari uraian di atas dapat disimpulkan riwayat retardasi mental harus
ditelusuri dari sumber informasi orangtua atau pengasuh. Faktor resiko bisa
disebabkan oleh faktor ibu, faktor pada saat perinatal, faktor neonatal.
Dari beberapa paparan di atas dapat diambil kesimpulan banyak faktor yang
kromosom, kelahiran prematur yang terjadi pada bayi dan kemhamilan ibu usia 40
tahun, keracunan dalam kandungan yang disebabkan virus, dan gizi yang kurang
baik. Jika retardasi mental muncul setelah usia 18 tahun hal itu bukan mengalami
retardasi mental, karena retardasi mental muncul pada usia sebelum 18 tahun.
terhadap intelektualitas dan fungsi adaptif. Retardasi mental dapat terjadi dengan
atau tanpa gangguan jiwa maupun gangguan fisik lainnya (Siti Salmiah, 2010).
patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya retardasi mental,
tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku adaptif dan hasil tes psikometrik.
63
a. Fungsi intelektual umum di bawah normal.
Fungsi ini dapat diketahui dengan tes fungsi kecerdasan dan hasilnya
pertumbuhan gigi.
mental adalah fungsi intelegensi yang berada di bawah rata – rata, mengalami
mental ringan biasanya terlihat tidak berbeda dengan perkembangan anak – anak
normal lainnya. Biasanya hal ini baru disadari setelah anak memasuki usia
sekolah dasar, dan anak mengalami kesulitan dalam belajar dari pada anak normal
yang lainnya. Tetapi anak dengan retaradsi mental sangat berat sudah dapat
Anak retardasi mental memiliki karakteristik yang berbeda dari anak normal
lainnya. Mengacu pada fungsi intelektual yang secara jelas berada di bawah rata-
64
rata atau normal, sehingga menyebabkan perkembangan kecerdasan dimiliki
dengan perawatan diri. Sehingga pada kehidupannya kelak dapat mandiri dan
sebagai berikut:
maladaptif, yang berkaitan dengan sifat agresif secara verbal atau fisik,
perilaku yang suka menyakiti diri sendiri, perilaku suka menghindarkan diri
dari orang lain, suka menyendiri, suka mengucapkan kata atau kalimat yang
tidak masuk akal atau sulit dimengerti maknanya, rasa takut yang tidak
bagian tertentu pada otak saat dilahirkan ataupun saat awal kehidupan.
65
Mereka yang tergolong memiliki serebral palsi mempunyai hambatan pada
dan menelan makanan yang keras seperti permen karet, popcorn, sering
1) Keterampilan gerak.
khusus.
66
i. Pada beberapa anak dengan gangguan perkembangan mempunyai keadaan
anak yang sangat menarik dan menyenangkan yang akan merubah dan
dalam penelitian ini adalah Quasy Eksperiment. Data dianalisis menggunakan uji
nilai p=0,564>0,005.
bernyanyi terhadap ketrampia cuci tangan bersih pada anak dengan retradasi
sampel yang digunakan adalah total sampling dengan sampel 17 anak retardasi
NHSGGC.
67
Menurut Astuti (2017). Dari Hasil pengabdian masyarakat ini
Menurut Rita Andayani (2016). Bahwa metode drill media flash card
Jenis penelitian adalah true experimental dengan pendekatan one group pretest-
adalah flash card, kuesioner, dan check list. Hasil: Hasil uji wilcoxon
praktik cuci tangan pada siswa tunagrahita di SLB Negeri Pahlawan Kabupaten
eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan bentuk pre and post test without
control, yakni dengan dengan melakukan observasi pertama (pretest) yang diikuti
68
responden, dan lembar cek list untuk mengobservasi cara mencuci tangan. Hasil
Asymp. Sig (2-tailed) adalah .000; nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah .000 dan
data data praktik cuci tangan meimilki nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah .000,
yang berarti nilai nilai p value 0,000 (p<0,05) menunjukkan hasil penelitian
Pegalaman
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
: Hubungan
: Pengaruh
driil terhadap ketrampilan cuci tangan pada anak retradasi mental di SLB
70
71