Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diera globalisasi sekarang ini bidang kesehatan banyak mengalami


pemuktahiran dan pekembangan-perkembangan ilmu yang mencuri perhatian
masyarakat. Seiring dengan itu banyak pula masalah-masalah yang tentunya
mampu membuat derajat kesehatan manusia menurun. Dengan adanya masalah-
masalah tersebut maka status kesehatan masyarakat juga mengalami
degradasi.Pada masa sekarang status kesehatan telah menjadi suatu keharusan
untuk dipertahankan bagi setiap anggota masyarakat yang bermukim dalam suatu
wilayah tertentu. Status kesehatan sekarang telah dianggap sesuatu yang berharga
dan menjadi suatu hal yang harus ditingkatkan oleh setiap manusia.

Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku


kesehatan dan domain kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi
perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak
terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu
sendiri.Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
pendidikan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka
perlu dilakukan pendidikan, khususnya pendidikan yang ditujukan kepada
masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari pendidikan kesehatan?
1.2.2 Bagaimana konsep dasar pendidikan?
1.2.3 Apakah tujuan dari pendidikan kesehatan?
1.2.4 Bagaimana ruang lingkup pendidikan kesehatan?
1.2.5 Bagaimana pentingnya pendidikan kesehatan?
1.2.6 Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan?
1.2.7 Bagaimana metode pendidikan kesehatan?
1.2.8 Apakah prinsip pendidikan kesehatan?
1.2.9 Apakah peranan pendidikan kesehatan?
1.2.10 Bagaimana proses pendidikan kesehatan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari pendidikan kesehatan
1.3.2 Mengetahui konsep dasar pendidikan
1.3.3 Mengetahui tujuan dari pendidikan kesehatan
1.3.4 Mengetahui ruang lingkup pendidikan kesehatan
1.3.5 Mengetahui pentingnya pendidikan kesehatan
1.3.6 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kesehatan
1.3.7 Mengetahui metode pendidikan kesehatan
1.3.8 Mengetahui prinsip pendidikan kesehatan
1.3.9 Mengetahui peranan pendidikan kesehatan
1.3.10 Mengetahui proses pendidikan kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala


upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input
(sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses ( upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang
diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan,
atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh
sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012)

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam


bidang kasehatan. Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah suatu
pedagogik praktis atau praktik pendidikan. Oleh sebab itu konsep pendidikan
kesehatan adalah pendidikan yang diaplikasikan pada bidang kesehatan (Azmi, 2013).

Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan


kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi
pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan. Pendidikan kesehatan tidak
dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang lain, karena pada
akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah
lakunya sendiri. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan
sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan
tingkah lakunya sendiri (Setyabudi, 2012).

3
2.2 Konsep Dasar Pendidikan

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar. Hal ini berarti di dalam
pendidikan itu terjadi proses petumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah
yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
masyarakat (Azmi, 2013).
Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial
di dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup didalam masyarakat selalu
memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih
pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut
seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar
(Azmi, 2013).

2.3 Tujuan Pendidikan Kesehatan


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar individu mampu untuk :

 Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri


 Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
dukungan dari luar
 Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang


Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO adalah meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkakan derajat kesehatan, baik fisik, mental,
dan social, sehingga produktif secara ekonomi maupun secara social. Pendidikan
kesehatan di lakukan di semua program kesehatan, baik pemberantasaan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat maupun program kesehatan lainnya.

4
2.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari 3 dimensi :


a. Dimensi sasaran
1. Pendidikan kesehatan individu dengan sasaran individu
2. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok masyarakat
tertentu.
3. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.

b. Dimensi tempat pelaksanaan


1. Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasaran pasien dankeluarga
2. Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran pelajar.
3. Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasaran
masyarakat atau pekerja

c. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan


1. Pendidikan kesehatan promosi kesehatan (Health Promotion), misal
peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup dan
sebagainya.
2. Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus (Specific Protection),
misal : imunisasi
3. Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (Early
diagnostic and prompt treatment), misal : dengan pengobatan layak dan
sempurna dapat menghindari dari resiko kecacatan.
4. Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation), misal : dengan
memulihkan kondisi cacat melalui latihan-latihan tertentu

2.5 Pentingnya Pendidikan Kesehatan

Banyak dari kita yang sudah diajarkan pentingnya kesehatan sejak menginjak
pendidikan sekolah dasar hingga bangku sekolah menengah atas. Sehingga ketika
kita dewasa, kita bisa mengetahui mana yang berguna bagi kesehatan dan mana

5
yang bisa menurunkan kesehatan.Jika kita maknai lebih lanjut, sebenarnya ada
beberapa alasan mengapa pendidikan kesehatan itu Penting dan perlu diberikan.
Antara lain:

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam


membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yg optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yg
sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan social sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3. Agar orang mampu menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri,
mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap masalahnya,
dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan
taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat


mencapai sasaran (Saragih, 2010) yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang
didapatnya.
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula
dalam menerima informasi baru.
c. Adat Istiadat

6
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat
istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
d. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh
orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan
masyarakat dengan penyampaian informasi
e. Ketersediaan waktu di masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas
masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan

2.7 Metode Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin


dicapai, penggolongan metode pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:
a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan
Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk membina
perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual
ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Ada 2 bentuk pendekatannya yaitu :
1. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)
2. Wawancara
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Penyuluh berhubungan dengan sasaran secara kelompok. Dalam
penyampaian promosi kesehatan dengan metode ini kita perlu
mempertimbangkan besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan
formal dari sasaran. Ada 2 jenis tergantung besarnya kelompok, yaitu :
1. Kelompok besar
2. Kelompok kecil
c. Metode berdasarkan pendekatan massa

7
Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan
pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran
dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur,
jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi, tingkat pendidikan, dan
sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan yang ingin disampaikan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa.

2.8 Prinsip Pendidikan Kesehatan

1. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan


kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat
mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang
kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang
dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan
tingkah lakunya sendiri.
4. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah
lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2.9 Peranan Pendidikan Kesehatan

Ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan status kesehatan


mengacu kepada H.L.Blum. Blum menyimpulkan bahwa lingkungan mempunyai
andil yang paling besar terhadap status kesehatan. Disusul oleh perilaku
mempunyai andil nomor dua. Pelayanan kesehatan, dan keturunan mempunyai
andil kecil terhadap status kesehatan.

8
Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilatar belakangi atau
dipengaruhi 3 faktor pokok yakni :

a. Faktor-faktor prediposisi (predisposing factors)


b. Faktor-faktor yang mendukung (enabling factors)
c. Faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors)

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan


pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga
perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai kesehatan.
Dengan kata lain pendidikan kesehatan adalah suatu usaha ntuk menyediakan
kondisi psikologis dari sasaran agar mereka berperilaku sesuai dengan tuntutan
nilai-nilai kesehatan.

2.10 Proses Pendidikan Kesehatan

Pokok dari pendidikan kesehatan adalah proses belajar. Kegiatan belajar


terdapat tiga persalan pokok, yakni :

1. Persoalan masukan (input), Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan


adalah menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu, kelompok
atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan berbagai latar
belakangnya.
2. Persoalan proses, Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya
perubahan kemampuan (prilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Di dalam
proses ini terjadi pengaruh timbale balik antara berbagai faktor, antara lain :
subjek belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator) metode dan teknik belajar,
alat bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.
3. Keluaran (output), Keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu
berupa kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar.

9
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ini ke dalam 4
kelompok besar, yakni : Faktor materi (bahan mengajar), lingkungan,
instrumental, dan subjek belajar. Faktor instrumental ini terdiri dari perangkat
keras (hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga, dan perangkat
lunak (software) seperti fasilitator belajar, metode belajar, organisasi dan
sebagainya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang


mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang
didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.
2. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku
sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai
kesehatan
3. Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok
atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu,
dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi
mampu dan lain sebagainya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fatmalahandayani. “Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan”.

https://fatmalahandayani.wordpress.com/2015/09/22/konsep-dasar-
pendidikan-kesehatan/, diakses pada 17 November 2016.

Nandra. “Konsep Pendidikan Kesehatan”.

https://tintahmerah.wordpress.com/2015/06/23/konsep-pendidikan-kesehatan/,
diakses pada 17 November 2016.

Notoatmojo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Setiawati, Dermawan. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan.

Jakarta : Trans Info Media.

http://digilib.unila.ac.id/2443/10/BAB%20II.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-ahmadyusuf-8066-2-
3.babii.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai