Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Epidemiologi
Diabetes terutama prevalen diantara kaum lanjut usia. Diantara individu yang
berusia lebih dari 65 tahun, 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup
15% populasi pada panti lansia.
Klasifikasi
a. Diabetes Tipe I
1) Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.
Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen
HLA.
2) Faktor-faktor imunologi
3) Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan
destruksi selbeta.
b. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang
peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
Patofisiologi
Pada Diabetes melitus tipe 1 terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan
predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas.
Pada diabetes melitus tipe 2 yang sering terjadi pada lansia, jumlah insulin
normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
kurang sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam
darah menjadi meningkat
Manifestasi Klinik
Komplikasi
a. Komplikasi akut
1) Diabetes ketoasidosis
b. Komplikasi kronis:
1) Retinopati diabetic
2) Nefropati diabetic
3) Neuropati
4) Displidemia
5) Hipertensi
6) Kaki diabetic
7) Hipoglikemia
Penatalaksaan
1) Diet
2) Latihan
3) Pemantauan
5) Pendidikan
Pemeriksaan Diagnostik
Pengkajian
a. Identitas
DM pada pasien usia lanjut umumnya terjadi pada usia ≥ 60 tahun dan umunya
adalah DM tipe II (non insulin dependen) atau tipe DMTTI
b. Keluhan utama
DM pada usia lanjut mungkin cukup sukar karena sering tidak khas dan
asimtomatik (contohnya: kelemahan, kelelahan, BB menurun, terjadi infeksi
minor, kebingunan akut atau depresi).
Dalam anggota keluarga tersebut salah satu anggota keluarga ada yang menderita
DM
Pemeriksaan Fisik
b. Sistem integumen
Kulit keriput akibat kehilangan lemak, kulit kering dan pucat dan terdapat bintik-
bintik hitam akibat menurunnya aliran darah kekulit dan menurunnya sel-sel yang
memproduksi pigmen, kuku pada jari tengah dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
Pada orang berusia 60 tahun rambut wajah meningkat, rambut menipis/botak dan
warna rambut kelabu, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya..
c. Sistem muskuler
Kecepatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal berkurang pengecilan otot karena
menurunnya serabut otot. Pada otot polos tidak begitu berpengaruh.
d. Sistem pendengaran
e. Sistem penglihatan
1) Karena berbentuk speris, sfingther pupil timbul sklerosis dan hilangnya
respon terhadap sinar, lensa menjadi keruh, meningkatnya ambang penglihatan
(daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat gelap).
f. Sistem pernafasan
g. Sistem Kardiovaskuler
Katub jantung menebal dan menjadi kaku. Kemampuan jantung memompa darah
menurun 1% pertahun. Kehilangan obstisitas pembuluh darah, tekanan darah
meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
h. Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, indra pengecap menurun, esofagus melebar, rasa lapar menurun,
asam lambung menurun waktu pengosongan lambung, peristaltik lemah sehingga
sering terjadi konstipasi, hati makin mengecil.
i. Sistem Perkemihan
Ginjal mengecil, nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun sampai
50%, laju filtrasi glumerulus menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang
sehingga kurang mampu memekatkan urine, proteinuria bertambah, ambang ginjal
terhadap glukosa meningkat, kapasitas kandung kemih menurun karena otot yang
lemah, frekuensi berkemih meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan, pada
orang terjadi peningkatan retensi urin dan pembesaran prostat (75% usia diatas 60
tahun).
j. Sistem Reproduksi
k. Sistem Endokrin
Produksi semua hormon menurun, fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah,
berkurangnya ACTH, TSH, FSH dan LH. Menurunnya aktivitas tiroid sehingga
laju metabolisme tubuh (BMR) menurun. Menurunnya produk aldusteran, a.
menurunnya sekresi, hormon godad, progesteron, estrogen dan testosteron.
l. Sistem Sensori
Reaksi menjadi lambat kurang sensitif terhadap sentuhan (berat otak menurun
sekitar 10-20%)
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
denganpeningkatan metabolisme protein, lemak
Kriteria Hasil:
Intervensi
Kriteria Hasil:
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi
perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat
secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi
Kriteria Hasil:
Intervensi
Dapus :
Mary, Baradero, Mary, Wilfrid dan Yakobus Siswandi. 2009. Klien Gangguan
Endokrin: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.