Anda di halaman 1dari 13

MPKP

1. Gambaran Kasus
Di sebuah ruang rawat inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Tipe B, dengan kepala
ruangan lulusan S1 Ners. Kepala ruangan tersebut ingin mencoba metode
pemberian asuhan keperawatan professional yang beliau ketahui. Di ruangan itu
dengan kapasitas tempat tidur 26 dan memiliki tenaga perawat dengan kualifikasi
pendidikan sebagai berikut : lulusan DIII Keperawatan 4 orang dan lulusan SPK 7
orang, yang rata-rata pengalaman kerja diatas 5 tahun. Selain itu juga terdapat 1
orang tenaga gizi, dan 1 orang tenaga farmasi. Kepala ruangan ingin menerapkan
metode pemberian asuhan keperawatan yang sesuai di ruangan tersebut, yaitu
metode TIM.

2. Pembahasan
a. Langkah-langkah penyelesaian masalah
1) Pengkajian
Analisis SWOT dari kasus :
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (peluang) Threath
(ancaman)
Pendidikan Karu (S1 Ners)
Pengalaman kerja perawat (diatas 5 tahun)
RS sebagai lahan praktik MAKP oleh mahasiswa keperawatan Pendidikan staf
perawat
Kurangnya pengetahuan staf perawat
Keterbatasan tenaga perawat
Tidak ada tenaga administrasi
Perencanaan Pengembangan SDM
Motivasi kerja menurun
Kinerja staf menurun

Selain analisis SWOT tersebut di atas, kepala ruangan juga perlu mengkaji hal-hal
berikut :
Mengidentifikasi ratio perawat-pasien
Mengidentifikasi sarana penunjang
Menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan yang tepat (misalnya metode
Tim)
2) Perencanaan
Merencanakan jumlah tenaga dan fasilitas yang dibutuhkan
Membentuk tim & menetapkan ketua timnya serta mengatur penugasan anggota
TIM
Membuat rancangan pengembangan SDM secara berkala mencakup pendidikan
dan pelatihan berjenjang
3) Pelaksanaan
Melaksanakan rencana yg telah dibuat dgn menggunakan skala
Prioritasnya

4) Evaluasi
Kepala ruangan melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan.
Menilai kemampuan dan pencapaian ketua tim
Memberikan umpan balik terhadap hasil yang dicapainya
Merencanakan tindak lanjut
b. Penjelasan

D. Kesimpulan dan Saran

i. Analisa Kasus
a. Kata Kunci
Ns. Daeng adalah orang baru dengan usia yang masih muda menduduki jabatan
dengan pengalaman nol tahun
b. Masalah
a. Kondisi RS (pekerjaan) tidak sesuai dengan teori yang didapatkan selama
pendidikan
Rasio Pasien – Perawat tidak seimbang
Latar belakang pendidikan Kepala Ruangan mayoritas SPK
Sistem pengembangan karir tidak jelas
b. Tidak ada kepercayaan dari bawahan
c. Dampak yang dapat terjadi
a. Hubungan interpersonal tidak harmonis
b. Suasana kerja tidak kondusif
c. Motivasi menurun
d. Kinerja menurun

ii. Cara Penyelesaian Masalah


Dalam upaya penyelesaian maslah tersebut diatas, Ns. Mawar melakukan
langkah-langkah mencakup memahami budaya organisasi, analisa SWOT, teori
proses perubahan, strategi perubahan, dan gaya kepemimpinan yang akan
digunakan.
1) Memahami Budaya
Langkah awal yang dilakukan oleh Ns. Daeng adalah memahami budaya
organisasi, apa misi dan visi RS .
2) Analisis SWOT dari kasus Ns. Daeng :
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (peluang) Threath
(ancaman)
Pendidikan
Pengetahuan
Kemampuan menganalisis
Konsultan(Ns. Melati) yang berpengalaman
Legitimasi dari pimpinan Pengalaman bekerja di RS yang kurang
Kurangnya dukungan bawahan
Keterbatasan waktu Status RS yang akan berubah dari tipe C menjadi tipe B
Motivasi kerja menurun
Kinerja staf menurun

3) Teori Perubahan
Untuk mendukung penyelesaian masalah pada kasus diatas, maka Ns. Daeng
menggunakan pendekatan teori Lippits dalam melakukan proses perubahan,
dimana teori ini mencakup tahapan sebagai berikut :
a. Menentukan masalah
b. Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan
c. Mengkaji motivasi change agent dan sarana yang tersedia
d. Menseleksi tujuan perubahan
e. Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen pembaharu
f. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai
g. Mengakhiri bantuan

4) Strategi Perubahan
Strategi membuat perubahan meliputi:
a. Memiliki visi yang jelas
b. Menciptakan iklim dan budaya organisasi yang kondusif
c. Sistem komunikasi yang jelas, singkat, dan berkesinambungan
d. Keterlibatan orang yang tepat

5) Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang direncanakan dalam penyelesaian masalah tersebut
adalah kombinasi antara gaya kepemimpinan Otoriter dan Demokratis

SCENARIO MPKP

Tokoh drama :
Wenny Afrimadeni P. sebagai ahli gizi

Lipi susanti keluarga pasien

Meli Yanti sebagai keluarga pasien

Dede Junaidi sebagai pasien

Eli Fahmiati sebagai perawat asosiet 1

Desi Puspita Sari sebagai perawat asosiet 2

Adi Mayantri Putra sebagai perawat primer / ketua tim

Taufik sebagai kepala ruang

Marlina sebagai perawat spesialis

Ana junita sebagai bagian administrasi

Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model
praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap
pre ronde keperawatan..

Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim
menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.

Di ruang pasien..

Adi : Assalamu’alaikum. Pak Dede, bagaimana keadaannya?

Dede : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa tidur semalaman.

Adi : Oh, begitu ya.

Weni : Dede juga tidak mau makan Sus.

Adi : Oh, kenapa tidak mau makan Pak? Kan biar cepat sembuh. Begini
Pak Dede, BuWeni dan adik Meli, saya mau meminta persetujuan
Pak Dede, bu Weny dan Adik Meli

Meli : Persetujuan apa Sus?

Adi : Pak Dede akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Lha ronde
keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan
diajak diskusi untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.
Dede : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Sus?

Adi : Bapak Dede ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Pak Dede tinggal
menyetujui saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah pak Ariyo
Insya’alla akan bisa diatasi.

Wenny : Benar begitu Sus?

Adi : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya Pak?

Dede : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.

Adi : Baik, kalau begitu silakan Pak Dede dan Bu Weny tanda tangan disini.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke


ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.

Di ruang perawat….

Adi : Assalamu’alaikum perawat Eli dan perawat Desi. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana
pasien yang akan kita pilih adalah bapak Dede.

Eli : Memangnya bapak Dede menderita penyakit apa pak?

Adi : Bapak Dede itu memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya beliau
juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40
tahun tetapi belum menikah.

Desi : Wah, kasihan sekali ya.

Adi : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat Eli dan perawat Desi untuk mengkaji
lebihlanjut masalah yang ada pada bapak Ariyo.Dede

Eli dan Desi : Baik pak.

Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.

Di ruang pasien…

Eli : Selamat pagi Pak Dede? Bagaimana kabarnya?

Dede : Wah, tidak ada perubahan Pak. Dada saya masih sakit, saya tidak bisa tidur
semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.
Desi : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, nama saya Desi dan ini teman
saya Eli, akan melakukan pengkajian pada bapak, untuk mengetahui masalah apa
yang ada pada bapak.

Wenny : Oh, iya, silakan Suster.

Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Pak Dede. Ternyata


didapatkan hasil bahwa Pak Dede mengalami nyeri pada dada, gangguan sulit
tidur, susah makan dan mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan citra
tubuh dan harga diri rendah.

Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet


melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.

Di ruang perawat…

Eli : pak, pengkajian sudah kami lakukan.

Adi : Oh, kemuian bagaimana hasilnya?

Desy : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali pak.

Eli : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur, susah makan, dan gangguan
konsep diri pak.

Adi : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke pasiennya
saja ya..

Fika : Baik pak.

Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk
ronde keperawatan

Di ruang pasien…

Adi : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Pak Dede, bu Wenny dan adik
Melimemang orang baik. Kita ketemu laagi besok yan Pak, Bu, untuk melakukan
ronde keperawatan.

Dede : Oh, iya. Terima kasih Sus..

Adi : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya, Wassalamu’alaikum..

Weny dan Meli : Wa’alaikumsalam.


Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut dihadiri
oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.

Di ruang perawat..

Taufik ; Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari ini, kita
akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan
sebelumnya. Langsung saja, silakan Pak Adi membacakan data pasiennya..

Adi : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde keperawatan


kita kali ini adalah Pak Dede, dengan diagnosa medis gagal jantung. Setelah
dilakukan pengkajian kemarin oleh perawat Desi dan perawat Eli, didapatkan data
bahwa pasien ini mengalami nyeri pada dada, susah tidur, tidak mau makan, dan
mengalami gangguan konsep diri.

Marlina : Gangguan konsep diri yang bagaimana pak?

Adi : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena dia merasa tubuhnya itu
tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama, jadi dia tidak bisa bekerja.
Dia juga sekarang umurnya hampir 40 tahun tetapi belum menikah, jadi sekarang
dia merasa minder. Mengalami harga diri rendah juga.

Taufik : Iya, terima kasih kepada pak adi, sebelum kita melakukan validasi data,
ada yang ingin ditanyakan?

Eli : Tidak pak, cukup.

Taufik : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..

Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.

Di ruang pasien…

Taufik : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Dede? Bagaimana? Bisa tidur tadi
malam?

Dede : Wah, masih tidak bisa tidur pak. Dada saya ini lho sakit banget rasanya.

Taufik : Oh, begitu ya..

Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke


ruang perawat.

Di ruang perawat…
Taufik : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut,
bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?

Marlina : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu.

Adi : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu melakukan cangkok
jantung Bu

Marlina : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya
bisa menentukan.

Taufik : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan keluarganya
saja ya Bu Marlina.

Marlina : Iya pak, Saya rasa itu perlu.

Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk
berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi
pengarahan bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.

Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat


asosiet.

Adi : Baik, perawat Eli dan perawat Desi, Anda sudah tahu apa yang akan Anda
lakukan?

Desi : Sudah pak

Eli : Sudah.

Adi : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas yang harus Anda
lakukan

Eli : Siap pak.

Taufik : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih atas kerja
samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat segera teratasi.
Wassalamu’alaikum.

Semua : Wa’alaikumsalam..

CMHN
Tn. Faqih (47 thn) dengan disgnose medis Asma bronkial. Keadaan umum: lemah,
komposmentis, pucat, anemis. TD: 100/60, N: 80x/mnt, RR: 25x/mnt, S: 370C.
Keluhan nyeri dada dan sesak nafas. Diagnosa keperawatan pola nafas tidak
efektif berhubungan dngan nyeri. Rencana yang akan dilakukan: memeriksa TTV
dan pemberian oksigen Anak sellvy (12 th) dengan diagnose medis diare. Keadaan
umum : lemah, pucat, anemis, TD : 110/70, N: 80x/menit, RR:20x/menit, S:
370C. keluhan nyeri abdomen. Diagnosa keperawatan deficit volume airan bd
kehilangan volume cairan secara aktif. Rencana yang sudah dilakukan monitor
tanda2 vital dan nutrisi. Rencana yang belum dilakukan adalah pemberian cairan
IV. Pertanyaan: Deskripsikan dan demonstrasikan asuhan keperawatan pada Tn.
Faqih dan anak sellvy dengan metode asuhan keperawatan team (persiapan dan
prosedur pelaksanaan serta scenario harus dipersiapkan sebelum role play) Kepala
Ruangan : Apri Lianto Ketua Tim : Safitri Dewi, Irma Susrini Perawat Pelaksana /
PA : Eka Mailina, Rahmawati, Aryanti, Narator : Khasbulloh Pasien : Faqih,
Sellvy Orang tua : Luciana Pada sebuah Rumah Sakit A di Nurse Station Karu,
Katim I, Katim II, PA tim I dan tim II pada pukul 07.00 WIB mengadakan pre
conference. Pre conference atau timbang terima telah dilaksanakan, selanjutnya
Katim I, PA menuju ruang keperawatan Tn. Faqih untuk melanjutkan asuhan
keperawatan yang belum dilaksanakan pada sift sebelumnya. Dari tim I dengan
Tn. Faqih dengan diagnose medis Asma. Sedangkan diagnosa keperawatannya
adalah Pola nafas tidak efektif bd nyeri. Tn Faqih mengeluh sesak nafas dan nyeri
dada

Dari TIM II dengan pasien anak selvy dengan diagnose medis Diare. Sedangkan
diagnose keperawatan adalah deficit volume cairan bd kehilangan volume cairan
aktif. Pasien mengeluh badannya lemas dan nyeri abdomen. Pasien sudah
diperiksa TTVnya, rencana asuhan keperawatan yang akan dilakukan selanjutnya
adalah memberikn cairan IV (infus). (Setelah selesai pre conferencet, Ketua tim I,
beserta PA mengkaji pasien Tn Faqih dengan diagnose keperawatan pola nafas
tidak efektif bd nyeri, perawat akan memeriksa tanda-tanda vital. Katim :
“Assalamualaikum ?” Pasien : “wangalaikumussalam sus” Karu : “selamat pagi
pak, masih ingat dengan saya pak? ya saya safitri dewi biasa dipanggil fitri. Ketua
tim asuhan keperawatan yang merawat bapak sampai bapak pulang besok. Baik
pak faqih, hari ini saya bersama perawat eka akan memriksa tanda-tanda vital
bapak untuk mengetahui kondisi bapak saat ini. Silahkan suster eka Pasien : siap
sus, PA :”Baik pak Faqih, nama saya eka mailina perawat yang bertugas merawat
bapak hari ini sampai bapak pulang, seperti yang sudah disampaikan oleh perawat
safitri saya akan memriksa tanda-tanda vital bapak. Caranya nanti saya akan
memriksa tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan suhu tubuh. Tempatnya
disini waktunya 10 menit. Apakah bapk sudah siap? Kita mulai saja ya pak”
Pasien :”baik sus” PA melakukan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital pada
pasien, PA melakukan kesalahan dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah,
Katim mengarahkan PA : perawat fitri, saya belum bisa menemukan nadinya,
bagaimana ? Katim : baik sus, sini saya bantu

pA : baik suster fitri PA dibantu Katim dalam melkukan pemeriksaan tanda-tanda


vital. PA : baik pak, saya sudah selesai memberiksa tanda2 vital, bagaimana
perasaan bapak ? baik pak nanti saya akan kesini lagi untuk memberikan oksigen
supaya pernafasan bapak lebih lancar, tempatnya diini waktunya 10 menit.
Selamat beristirahat pak .wassalam Disaat tim I melkukan pemberin oksigen pada
pasien Tn faqih, begitu pula dengan tim II juga mekukan asuhan keperawatan ada
anak sellvy yaitu memberikan caitan IV. Katim (Irma) : assalamualaikum,,
pekenalkan ibu nama saya Irma susrini bias adi panggil Irma, saya beserta rekan
saya perawat rahma yang bertugas hari ini dari jam 7-14, nnti perawat rahma akan
memberikan infus pada anak ibu,? Tempat nya disini wktunya 7 menit.
Bagaimana ibui?? Ortu : silahkan suster PA : selamat pagi adek,, perkenalkan
nama saya suster rahma, nama adek siapa?? hari ini saya akan memberikan infus
supaya adek sellvy tidak lemas lagi. Sudah siap dek? Pasien :” siap sus” Ketika
PA melakukan tindakan askep pemasangan infus pada TIM II dan pemeriksaan
tanda-tanda vital pada pasien tim I. Karu mengontrol setiap tim. Setelah itu karu
berbincang bincang deengan katim I. Karu :”kineja sudah bagus, tingkatkan
kemampuan dari PA, pertahankan dan pantau terus keadaan pasien, lakukan
rencana askep yang paling tepat” katim :”baik pak”

Tim I telah selesai melakukan pemasangan oksigen, Katim dan PA menuju nurse
station. Dan merencanakan tindakan selanjutnya. Katim : pak karu saya ingin
melaporkan keadaan pasien Tn faqih, kondisi beliau saat ini masih lemah, TTV
sudah diperiksa dengan tekanan darah 120/80, nadi , pernafasan dan suhu ,
rencana selanjutnya adalah pemberian oksigen yaitu pada pukul 10 nanti Tn
Faqih, namun saat ini saya ada rapat dosen di STIKES AIAIC, saya meminta
bantuan bapak sebagai karu untuk menemani dan mengawasi PA tim I dalam
pemberian oksigen. Karu : terimakasih atas laporannya, saya nanti akan
mendampingi Pa tim satu dalam memberikan oksigen pa Pasien Tim I. KAtim I :
terimakasih pa katas ijin dan kerjasamanya, . Salam (Setelah beberapa menit
kemudian katim II dan PAnya datang. Karu beserta Pa tim I melakukan
conference) Karu : Asslamu’alaikum wr wb All : Wa’alaikumslam wr wb karu :
terimakasih kepada semua TIM yang telah melakukan askep dengan baik,
selanjutnya untuk TIM satu dari hasil laporan ketua tim I, rencana tindakan
selanjutnya untuk tuan Faqih adalah pemberian oksigen, berhubung Katim I saat
ini ada rapat, jadi saya yang akan menggantikan tugasnya. Selanjutnya bagaimana
laporan dari Tim II ? silahkan Katim II Katim II : baik pak pada pasien anak
sellvy dengan diagnose keperawatan deficit volume cairan bd kehilangan volume
cairan aktif telah dilakukan tindakan Pemasangan infus, rencana askep selanjutnya
adalah memeriksa TTV anak selvy. Karu : terimakasih atas laporannya, selanjtnya
siahkan melanjutkan aktifitas selanjutnya. Salam

Setelah itu karu dan Pa tim I segera menuju pasien Tn faqih untuk pemberian
oksigen yang sudah direncanakan oleh Katim I. Karu : assalamualaikum Pasien :
wangalaikum salam Karu : masih ingat dengan saya pak ? iya saya perawat apri
sebagai kepala ruangan yang saat ini menggantikan katin safitri yang akan
merawat bapak hari ini. Saat ini saya dan perawat anti akan melakukan asuhan
keperawatan yaitu pemberian oksigen yang akan dilaksanakan oleh perawat anti.
Silahan perawat anti. PA (anti) : baaik pak. Selamat pagi pak ahmad, perkenlkan
nama saya aryanti perawat yang akan merawat bapak, hari ini sampai besok bapak
pulang. Saat ini seperti yang telah disampaikan oleh perawat apri saya akan
memberikan oksigen pd bapak supaya bapak pernafasannya lebih lancer.
Tempatnya disini, waktunya 7 menit. Apakah bapak sudah siap? Pasien : siap sus
PA memberikn oksigen pada tuan faqih. Disisi lain tim II memeriksa tanda2 vital
pada anak sellvy, namun katim tidak mendampingi PA sehingga PA mengalami
kesulitan dan kesalahan, sehingga pasien mengalami infeksi. PA : saya sudah
selesai memberikan oksigen, bagaimana perasaan bapak?. Nanti saya akan
kembali lagi untuk injeksi tempatnya disini waktunya 7 menit. Selamat istirahat.
Salam Pasien : salam

Waktu sudah menunjukan pukul 2. Karu, Tim I dan Tim 2 melakukan post
conference.Tim menyampaikan askep yang telah dilaksanakan dan askep yang
belum dilaksanakan. Selain itu Karu mengevaluasi kinerja Tim. Karu :”selamat
siang rekan-rekan, agenda kita siang hari ini adalah laporan dari masing2 tim
tentang kondisi pasien, askep yang sudah dilaksanakan dan yang haru dilanjutkan
pada sift berikutnya pada pasien Tn Faqih dan anak sellvy . silahkan laporan dari
katim I dan II Katim I :”baik, askep untuk Tn. Faqih sudah dilaksanakan semua,
dan kondisi sudah membaik. Pasien sudah memungkinkan untuk dipulangkan.
untuk persiapan discharge lanning pada pasien Tn Faqih sudah siap. Status pasien
dan format discharge planning sudah dipersiapkan. Untuk masalah pada pasien
adalah sesak nafas memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu
diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai aktiffitas, gaya hidup,
tempat kontrol, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Karu :”baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa dulu”
katim :”baik pak ini berkas2nya beserta format discharge planningnya” karu :
baik, data sudah lengkap, bagaimana dengan anak sellvy ? katim II : ”teimakasih
atas waktu yang diberikan, untuk tim II dengan pasien anak sellvy kondisi masih
lemah, askep yang selanjutnya arus dilaksanakan adalah Monitor turgor kulit,
mukosa oral sebagai indikator dehidrasi. Karu : terimakasih atas laporannya dari
masing2 Tim. Untuk selanjutnya Tim I silahkan melekukan persiapan untuk
kepulangan Tn faqih dan Tim II bersiap2 untuk timbang terima. Salam (Setelah
Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan pasien untuk
melakukan discharge planning) Tahap pelaksanaan Karu :”selamat pagi pak Faqih,
bagaimana kabar bapak hari ini?” Pasien :”selamat pagi pak. Alhamdulillah
semakin baik nyeri dada sudah tidak ada, nafas tidak sesak lagi”
Karu :”alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk bapak. Jadi hari ini bapak
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus
administrasi”

Pasien :”mohon maaf Pak untuk administrasinya sudah diurus semua, ini
berkas2nya” Karu :”o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi
yang perlu dilakukan terkait dengan kepulangan Bapak. Ini nanti suster safitri
akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan bapak dirumah,
bagaimana apakah bapak bersedia?” Pasien :”iya pak, boleh. Silahkan”
Katim :”baik pak disini sya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama
: 1. Bapak harus menjaga aktifitas supaya tidak terlalu capek 2. Jaga pola makan,
hindari makann pantangan 3. jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi
dengan dokter 4. Minum obat secara teratur 5. dan terakhir, apabila bapak masih
merasakan keluhan ini atau timbul keluhan lain slama berda dirumah… bapak dan
keluarga harus segera datang untuk mengkonsulkan penyakit bapak ini bisa ke
layanan kesehatan terdekat. katim :”bagaimana ada yang ditanyakan pak ?” Pasien
:”tidak ada sus” katim :” baik kalau sudah tidak ada yang ditanyakan, coba pak
ulangi lagi hal-hal yang harus bapak perhatikan setelah kepulanagan “ Pasien
menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik Katim :”bagus
sekali pak aqih, saya kira bapak cukup paham dengan apa yang disampaikan oleh
perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.” Pasien :”iya sus, sama-sama”
Karu :”baik pak Faqih, saya kira semua sudah disampaikan dan bapak sudah
paham. Sekarang bapak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap pulang.
Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan bapak disini ada yang kurang.
Semoga bapak sehat selalu.” Pasien :”iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih
banyak” Karu :”iya pak sama-sama. selamat pagi pak” Pasien :”selamat pagi”
Kemudian Karu dan TIM kembali keruangan Tahap penutup

Karu :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge planning untuk Tim I pada siang hari ini cukup bagus, namun saya
harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan
pasien dan kelurga” Katim :”baik pak”. Saat rapat belum selesai tiba-tiba orang
tua paien datang ke ruangan, dengan emosi. Tok…tok tokk… Ortu : “permisi
pak,maaf saya mau minta pertanggungjawaban atas tindakan perawat rahma.”
Karu : pertanggungjawaban apa bu? Ortu : tadi setelah dilakukan tindakan oleh
perawat anak saya menjadi infeksi. Saya tidak tau apa yang telah dilakukan
perawat sehingga anak saya menjad seperti ini. Pokoknya saya meminta
pertanggujawaban, sebelum anak saya sembuh saya tidak akan mengurus biaya
administrasi rumah sakit. Karu : maaf ibu, kami belum mengetahui bagaimana
alur ceritanya. Tolong ceritakan terlebih dahulu. Ortu : saya tidak mau tau,
sebelum anak saya sembuh saya akan menuntut perawat yang telah melakukan
tindakan. Karu : tunggu dulu bu,mari kita bicarakan masalah ini secara baik-baik.
Orang tua pasien menjelaskan secara runtut kepada karu. Karu : baiklah
bu,mungkin ini merupakan kesalahan yang telah dilakukan pihak kami. Kami
memohon maaf dan akan bertanggungjawab ats perbuatan yang terjadi pada anak
ibu. Ortu : baik, saya berharap pihak rumah sakit akan bertanggung jawab atas
kesembuhan anak saya sepenuhnya. Setelah orang tua passien selesai
menceritakan kronologis kejadian, orang tua pasien pergi meninggalkan ruangan.
Semua tim bersama karu mengadakan evaluai tindakan. Karu : rekan-rekan
semua, mari kita mulai melanjutkan rapat dan mengevaluai tindakan yang telah
dilakukan perawat. Dan sekalian membahas permasalahan yang baru saja terjadi.
Baiklah, perawat rahma tolong jelaskan bagaimana kronologis saat melakukan
tindakan pada pasien an selvy, sampai terjadi kesalahan. Perawat rahma : baik
pak, (perawat bercerita)

Setelah perawat rahma menceritakan kronologis kejadian, maka karu mengadakan


rapat dengan katim dan perawat rahma. Karu mengevaluasi

Anda mungkin juga menyukai