Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................4

1.Latar Belakang ............................................................................................4

2.Rumusan Masalah........................................................................................5

3.Tujuan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................6

A. KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN.................................................6

1.Pengertian pendidikan kesehatan.................................................................6

2.Tujuan pendidikan kesehatan......................................................................6

3.Prinsip-prinsip pendidikan kesehatan..........................................................7

4.Ruang lingkup pendidikan kesehatan..........................................................7

B. KONSEP PRILAKU KESEHATAN.........................................................8


C. TYPE-TYPE BELAJAR:...........................................................................9
a. Required..............................................................................................9
b. Recommended....................................................................................9
c. Self directif.........................................................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................10

1.Kesimpulan................................................................................................10

2.Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11

BAB I

PENDAHULUAN

1
1.1 LATAR BELAKANG
Diera globalisasi sekarang ini bidang kesehatan banyak mengalami pekembangan-
perkembangan ilmu yang mencuri perhatian masyarakat. Seiring dengan itu banyak pula
masalah-masalah yang tentunya mampu membuat derajat kesehatan manusia menurun. Dengan
adanya masalah-masalah tersebut maka status kesehatan masyarakat juga
mengalami degradasi.Pada masa sekarang status kesehatan telah menjadi suatu keharusan untuk
dipertahankan bagi setiap anggota masyarakat yang bermukim dalam suatu wilayah tertentu.
Status kesehatan sekarang telah dianggap sesuatu yang berharga dan menjadi suatu hal yang
harus ditingkatkan oleh setiap manusia.
Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan
domain kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini
harus didukung oleh semua pihak terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya
kesehatan itu sendiri.Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pendidikan,
khususnya pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat.
Perilaku adalah perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat
diamati,digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.Berdasarkan
sifatnya perilaku terbagi menjadi dua,yaitu perilaku baik dan buruk.
Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk itu dinilai dengan norma-norma yang berlaku
dimasyarakat.Baik itu norma agama,hukum ,kesopanan,kesusilaan,dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali.Banyak hal yang tanpa kita
sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi
seseorang.Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan yang sedang maraknya digerakkan oleh
promoter kesehatan tentang cuci tangan sebelum melakukan aktivitas,kita semua tahu jika
mencuci tangan adalah hal yang sederhana,tapi dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan
revolusi kesehatan kearah yang lebih baik.Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi
kesehatan,begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut
melakukan perilaku yang baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian pendidikan kesehatan?
2. Tujuan pendidikan kesehatan ?
3. Prinsip-prinsip pendidikan kesehatan?
4. Ruang lingkup pendidikan kesehatan?
5. Type-type belajar (Required,Recommended,Self directif) ?

2
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
“Pendidikan Dan Promosi Kesehatan” dan juga sebagai referensi bagi pembaca dalam
mendapatkan informasi tentang pendidikan kesehatan dan hubungan kesehatan terhadap perilaku
serta hal yang terkait terhadap perilaku kesehatan sehingga pembaca dapat memahami tentang
kesehatan masyarakat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN


2.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan untuk individu, kelompok atau
masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka rela
dalam tingkah laku individu (Entjang, 1991)
Pengertian pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang berpengaruh
menguntungkan secara kebiasaan, sikap dan pengetahuan ada hubungannya dengan kesehatan

3
perseorangan, masyarakat, dan bangsa. Kesemuanya ini, dipersiapkan dalam rangka
mempermudah diterimanya secara suka rela perilaku yang akan meninhkatkan dna memelihara
kesehatan.Menurut Wood dikutip dari Effendi (1997)
Unsur program ksehatan dan kedoktern yang didalamnya terkandung rencana untuk
merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu tercapainya
program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Menurut
Stewart dikutip dari Effendi (1997)
Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sedang dalam keperawatan, pendidikan kesehatan
merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik
individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui
kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.
Menurut (Notoatmodjo. S, 2003: 20)

2.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah dan
kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan
mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan
kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif secara ekonomi
maupun social, pendidikan kesehatan disemua program kesehatan; baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya (Mubarak, 2009).
Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau
meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif (cognitive domain), afektif (affective domain),
dan psikomotor (psychomotor domain). (Notoatmodjo, 2003: 127)

2.3 Prinsip Pendidikan Kesehatan


a. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan
pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap
dan kebiasaan sasaran pendidikan.
b. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang lain,
karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan
tingkah lakunya sendiri.
c. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
d. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
 

2.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan


4
Menurut ( Notoatmodjo. S, 2003: 27 ) ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari
berbagai dimensi, antara lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi tatanan atau tempat
pelaksanaan pendidikan kesehatan,dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.

a. Aspek Kesehatan
Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup empat
aspek pokok yaitu:

1. Promosi ( promotif )
2. Pencegahan ( preventif )
3. Penyembuhan ( kuratif )
4. Pemulihan ( rehabilitatif )

b. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan


Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi
lima yaitu:

1. Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)


2. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di sekolah   dengan sasaran murid.
3. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan yang
bersangkutan.
4. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, yang mencakup terminal bus, stasiun,
bandar udara, tempat-tempat olahraga, dan sebagainya.
5. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, seperti: rumah sakit,
Puskesmas, Poliklinik rumah bersalin, dan sebagainya.
 

c. Tingkat Pelayanan Kesehatan


Dimensi tingkat pelayanan kesehatan pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan
tingkat pencegahan dari leavel and clark, sebagai berikut;

1. Promosi kesehatan seperti peningkatan gizi, kebiasaan hidup dan perbaikan sanitasi
lingkungan.
2. Perlindungan khusus seperti adanya program imunisasi.
3. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera.
4. Pembatasan Cacat yaitu seperti kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dan penyakit seringkali mengakibatkan masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas, sedang pengobatan yang tidak sempurna dapat
mengakibatkan orang yang ber sangkutan menjadi cacat.
5. Rehabilitasi (pemulihan).

B. KONSEP PERILAKU KESEHATAN

PENGERTIAN

5
->Perilaku: kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan
Aktifitas dibagi dua:
1.Aktifitas yang dapat diamati orang lain: berjalan, bernyanyi, tertawa
2.Aktifitas yang tidak dapat diamati orang lain: berfikir, berfantasi, bersikap

->Menurut Skinner (1938): perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan)
Teori Skinner biasa disingkat: S-O-R (stimulus – organisme – respons)
Respon ada dua:
1.Respondent respons: respon oleh stimulus yang responya relatif tetap
2.Operant respons: respon yang timbul, kemudian jadi stimulus untuk respon yang lain

PERILAKU KESEHATAN
->Respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit,
dan faktor yang mempengaruhi sehat-sakit seperti lingkungan, makanan, minuman, dan
pelayanan kesehatan.
->Semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat
diamati yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

C. TYPE-TYPE BELAJAR
1. Required.
Situasi yang membutuhkan suatu tindakan atau sikap tertentu untuk dipelajari.Dalam situasi
ini,proses pendidikan dapat berlangsung cepat karena masyarakat tidak diberi alternatif
lain,disamping yang diberi pendidik sehingga mereka harus menerima saja apa yang
diberikan.Pada situasi belajar ini,perubahan perilaku atau tindakan tertentu benar-benar
dibutuhkan individu atau kelompok individu(misalnya,pendidikan dalam institusi pendidikan
atau kelompok masyarakat yang diserang wabah).
2. Recommended.
Situasi belajar yang menyarankan peserta didik untuk mempelajari perilaku tertentu.Hal ini
berarti masyarakat tidak diharuskan menerima perilaku yang disarankan,masyarakat boleh
menerima atau menolak.Tujuan program ini adalah memberikan
informasi,menyadarkan,menasehati orang,dan mendorong masyarakat menilai sendiri program
yang disarankan.
3. Self directif
Suatu proses belajar yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam usaha mereka
mencari informasi,mengevaluasi,merencanakan dan menyusun program mereka sendiri.Bantuan
itu berupa petunjuk,pengarahan,bimbingan dan saran kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai