Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LIMA STRATEGI PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. AGITHA LESTARI
2. KHAIRUNNISA S MALOLO
3. NUR ADHAWIA G
4. NUR RAHMADANI
5. PUTRI RAMADHANI
6. RISKA WAHYUNI
7. UYUNI RIZKIYANA
8. ATIQAH LESTARY
9. DWI REZKY RAFIQAH

AKPER MAPPAOUDANG MAKASSAR


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT.Karena atas berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.Tak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Promosi Kesehatan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia
yang berilmu dan berpengetahuan.Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah
ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki, untuk itu, kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Penyusun

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri
artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-
masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan
kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Banyak
masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian
Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri.
Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku
hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar
(tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang
tidak sehat, dan lain-lain. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran
masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku.
Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri
maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik
dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan
diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga
meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan 2 strategi pendekatan promosi kesehatan yaitu :
a. Primay care
b. Pendidikan kesehatan dan perubahan prilaku

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana promosi kesehatan di gunakan
2. Untuk mengetahui bagaimana primay care
3. Untuk mengetahui pendidikan kesehatan dan perubahan prilaku
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Strategi Promosi Kesehatan

Strategi Promosi Kesehatan Adalah Untuk mewujudkan atau mencapai


visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, diperlukan cara dan
pendekatan yang strategis. Cara in isering disebut strategi, yakni teknik atau
cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan
tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.

a. Primay Care

Primary care / Pencegahan Penyakit Konsep Pelayanan Kesehatan


Primer Pelayanan kesehatan primer/ Primary Health Care (PHC) merupakan
pelayanan kesehatan esensial yang bisa dijangkau secara universal oleh
individu dan keluarga dalam masyarakat.

Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer Pelayanan kesehatan primer


atau PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal
dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk.

Prinsip dasar PHC Lima prinsip dasar PHC adalah:

 Pemerataan upaya kesehatan


 Penekanan pada upaya preventif
 Menggunakan teknologi tepat guna
 Melibatkan peran serta masyarakat
 Melibatkan kerjasama lintas sektoral
Program PHC Program PHC antara lain:
Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi Penyediaan air
bersih dan sanitasi dasar Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama Pencegahan dan
pengendalian penyakit endemic setempat Pengobatan penyakit umum dan ruda
paksa Penyediaan obat-obat esensial.

Tujuan PHC Tujuan umum:


Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggaran sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang
menerima pelayanan.
Tujuan khusus:
 Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
 Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
 Pelayanan harus berdasar kebutuhan medis dari populasi yang dilayani

Fungsi PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut:


 Pemeliharaan kesehatan
 Pencegahan penyakit
 Diagnosis dan pengobatan
 Pelayanan tindak lanjut
 Pemberian sertifikat

b. Pendidikan Kesehatan dan Peubahan Prilaku


Pendidikan Kesehatan dan Perubahan Perilaku Pendidikan kesehatan
diartikan sebagai upaya yang terencana untuk perubahan perilaku masyarakat
sesuai dengan norma-norma kesehatan, maka Pendidikan kesehatan tidak
hanya mengupayakan perubahan perilaku saja, namun perubahan lingkungan
yang yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut. Masalah Kesehatan
masyarkat ditentukan oleh dua factor, yaitu factor perilaku dan nonperilaku (fisik,
social, ekonomi, politik, dan sebagainya). Pendidikan kesehatan sebagai
pendakatan perilaku kesehatan, maka kegiatannya tidak terlepas dari factor yang
menentukan perilaku tersebut.
Menurut Lowrence Green perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu:
 Faktor Predisposisi (predisposisi factors)
 Faktor Pemungkin (enabling factors)
 Faktor Penguat (reinforcing factors)

Komitmen masyarakat atau pemerintah, akses terhadap media informasi,


tempat tinggal, dan status ekonomi. Faktor faktor pendorong atau penguat
(reinforcement factors), yaitu faktor yang menguatkan perilaku, seperti sikap
petugas kesehatan, teman sebaya, orang tua, guru, tokoh masyarakat,
pengambil keputusan, dan yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat. Pendidikan kesehatan berperanan mengubah dan menguatkan
ketiga faktor perilaku tersebut sehingga

menimbulkan perilaku positif pada siswa. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk


mengubah perilaku (behavior change). Pendidikan kesehatan memiliki 3 dimensi,
yakni:
a) mengubah perilaku negatif (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan),
b) mengembangkan perilaku positif, dan
c) memelihara perilaku yang sudah positif (Notoatmodjo, 2010).

Terbentuknya suatu perilaku terutama pada orang dewasa dimulai pada


domain kognitif, dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Rogers (1974) dalam Notoatmojo (2003)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku
baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan sebagai berikut:

a. Awareness (kesadaran), di mana seseorang tersebut menyadari atau


mengetahui stimulus atau obyek.
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek terseut. Di sini sikap
positif subyek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus


tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap subyek sudah lebih baik lagi

d. Trial, subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan


stimulus

e. Adoption,di mana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,


kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menurut para ahli,
etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa Promosi kesehatan itu perlu
untuk diteapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya Promosi kesehatan
masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan
sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan diri
sendiri. Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun
promisi ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari
serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.

Anda mungkin juga menyukai