BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat,
kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan
yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi
kesehatan tersebut diharapkan dapatmembawa akibat terhadap perubahan
perilaku kesehatan dari sasaran. Menurut Notoatmodjo (2005) yang mengutip
pendapat Lawrence Green (1984) merumuskan definisi sebagai berikut:
“Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan
dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan”. Promosi kesehatan mempunyai pengertian sebagai
upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan diri dan lingkungannya melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan (Depkes, 2005).
Promosi kesehatan juga merupakan proses pendidikan yang tidak
lepas dari proses belajar. Seseorang dapat dikatakan belajar bila dalam dirinya
terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat mengerjakan
sesuatu menjadi dapat mengerjakan sesuatu. Di dalam kegiatan belajar
terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan, yakni masukan (input),
proses, dan keluaran (output). Dalam proses belajar, terjadi pengaruh timbal
balik antara berbagai faktor, antara lain subjek belajar, pengajar atau
fasilitator belajar, metode yang digunakan dan materi atau bahan yang
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.Apa definisi dari Promosi Kesehatan?
2.Apa tujuan dari Promosi Kesehatan?
3.Siapa saja sasaran dari Promosi Kesehatan?
4.Bagaimana strategi dari Promosi Kesehatan?
5.Bagaimana metode Promosi Kesehatan?
6.Apa media Promosi Kesehatan?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka makalah ini bertujuan sebagai
berikut :
1) Tujuan Umum
A.Mengetahui dan menjelaskan tentang Penerapan Promosi Kesehatan Pada
Individu,Kelompok dan Masyarakat.
2) Tujuan Khusus
A.Untuk mengetahui apa definisi dari Promosi Kesehatan.
B. Untuk mengetahui apa tujuan dari Promosi Kesehatan.
C.Untuk mengetahui siapa saja sasran dari Promosi Kesehatan.
D.Untuk mengetahui bagaimana strategi dari Promosi Kesehatan.
E.Untuk mengetahui bagaimana metode dari Promosi Kesehatan.
F.Untuk mengetahui apa media dari Promosi Kesehatan.
3
D.Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini
yaitu :
1. Pengumpulan sumber data melalui studi perpustakaan
2. Mencari literatur di internet
3. Diskusi kelompok
E.Sistematika Penulisan
Punilisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bab 1 : Pendahuluan meliputi latar belakang,rumusan masalah,tujuan
penulisan,metode penulisan,sistematika penulisan,manfaat penulisan.
2. Bab 2 : Tinjaun Pustaka Meliputi Isi Penulisan.
3. Bab 3 : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
F. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan makalah diatas, maka makalah ini bermanfaat untuk
mengetahui mengenai Promosi Kesehatan pada individu,kelompok dan
masyarakat serta dapat menjadi bahan pembelajaran terutama bagi penulis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri
sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya
masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan
kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu
sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya
perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang
belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas,
minum air yang tidak sehat, dan lain-lain. Promosi kesehatan bukan hanya proses
penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan
perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan
yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat
sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak
hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan
non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
5
di tingkat desa harus dibentuk lembaga pengelola, dan pembinaan teknis oleh
lintas program dan lintas sector terkait.
Pesan perubahan perilaku yang terlalu banyak sering membuat bingung
masyarakat, oleh karena itu perlu masyarakat memilih dua atau tiga perubahan
perilaku terlebih dahulu. Perubahan perilaku beresiko diprioritaskan dalam
program higiene sanitasi pada Proyek PAMSIMAS di sekolah dan di masyarakat :
• Pembuangan tinja yang aman.
• Cuci tangan pakai sabun
• Pengamanan air minum dan makanan.
• Pengelolaan sampah
• Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Setelah masyarakat timbul kesadaran, kemauan / minat untuk merubah perilaku
buang kotoran ditempat terbuka menjadi perilaku buang kotoran di tempat
terpusat (jamban), masyarakat dapat mulaimembangun sarana sanitasi (jamban
keluarga) yang harus dibangun oleh masing-masing anggotarumah tangga dengan
dana swadaya. Masyarakat harus menentukan kapan dapat mencapai agarsemua
rumah tangga mempunyai jamban.Pembangunan sarana jamban sekolah, tempat
cuci tangan dan sarana air bersih di sekolah, menggunakan dana hibah desa atau
sumber dana lain. Fasilitator harus mampu memberikan informasipilihan agar
masyarakat dapat memilih jenis sarana sanitasi sesuai dengan kemampuan dan
kondisilingkungannya (melalui pendekatan partisipatori).
kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam.
b. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas kesehatan lebih intensif
.Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran
dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
2. Metode Kelompok
Memilih metode kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal dari sasaran.
a. Kelompok Besar
Kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15
orang. Metode yang baik untuk kelompok besar antara lain ceramah dan
seminar.
1. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
2. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menengah ke atas.Seminar adalah suatu penyajian dari
seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap
penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok Kecil
Bila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil.Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil
adalah:
I. Diskusi Kelompok
Semua anggota kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur
sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling
12
memandang satu sama lain. Misal dalam bentuk lingkaran atau segi
empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak
menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
Ketika memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus
sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup
maka pemimpin kelompok harus mengarahkandan mengatur sedemikian
rupa sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak
menimbulkan dominasi peserta diskusi.
elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film,
cassete, CD, VCD.
Kelebihan media elektronika diantaranya: Sudah dikenal masyarakat,
Mengikutsertakan semua panca indra, Lebih mudah dipahami, Lebih
menarik karena ada suara dan gambar bergerak, Bertatap muka, Penyajian
dapat dikendalikan, Jangkauan relatif lebih besar, Sebagai alat diskusi dan
dapat diulang-ulang.
Kelemahan media elektronika diantaranya: Biaya lebih tinggi, Sedikit
rumit, Perlu listrik, Perlu alat canggih untuk produksinya, Perlu persiapan
matang, Peralatan selalu berkembang dan berubah. Perlu keterampilan
penyimpanan, Perlu terampil dalam pengoperasian (Notoatmodjo, 2005).
c. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang
secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya:
Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara
umum di perjalanan, spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan
disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung
kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat dilihat
oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar (DEPKES RI,
2006).
2. Kelompok Kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya
kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini
antara lain:
a. Diskusi Kelompok
b. Curah Pendapat (Brain Storming)
c. Bola Salju (Snow Balling)
d. Kelompok-kelompok Kecil(Buzz Group)
e. Memainkan Peranan (Role Play)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan
individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan danmeningkatkan
kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri
sendiri.
Promosi kesehatan sasaran individu merupakan metode yang
bersifat individual, ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau
membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatan ini, yaitu bimbingan dan
penyuluhan (guidance and counceling), wawancara (interview).
Penerapan promosi kesehatan pada pasien kelompok metode ini
bisa digunakan bagi kelompok dengan anggota yang memiliki kesamaan
latar belakang baik dari segi umur, pendidikan, profesi dan sebagainya,
misalnya antara sesama ibu usila. Metode ini bertujuan agar anggota
kelompok sebagai sasaran dapat mengenal jauh arti dan manfaat pesan
kesehatan yang diinformasikan. Metode promosi kesehatan kelompok
dibagi menjadi kelompok besar yang dimaksud kelompok besar di sini
adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Yang termasuk
kelompok besar, yaitu ceramah, seminar.
Selain itu metode yang digunakan adalah kelompok kecil, yaitu
apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini
antara lain diskusikelompok , curah pendapat (Brain Storming), bola salju
(Snow Balling),kelompok-kelompok kecil (Buzz Group), memainkan
Peranan (Role Play) .
Metode pendidikan atau promosi kesehatan secara masyarakat
dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Beberapa contoh
21
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat,tentunya masih banyak
kekurangan dan kesalahan.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun bagi para pembacanya sebagai kesempurnaan
makalah ini.Dan semoga makalah ini bias menjadi acuan untuk
meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bersama.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. https://reypadji.wordpress.com/2012/10/10/media-promosi-kesehatan/
2. Metode Promosi Kesehatan (online) Dikutip dari :
http://janupurwono.blogspot.co.id/2015/11/metode-promosi-
kesehatan.html. Diakses pada 10 Januari 2018
3. Promosi Kesehatan Pada Pasien Sebagai Individu (Online) Dikutip
dari:https://id.scribd.com/presentation/339988297/Penerapan-
Promosi-Kesehatan-Pada-Pasien-Sebagai-Individu. Diakses pada 10
Januari 2018.
4. Modealan, Amrin. 2017. Jenis-Jenis Metode Promosi Kesehatan
(Online) Dikutip dari: http://www.mitrakesmas.com/2017/08/jenis-
jenis-metode- promosi-kesehatan.html. Dikutip pada 10 Januari 2018.
5. http://erepo.unud.ac.id/10101/3/43c9c7b8c4ea0cbe6ec0651c48cc4782
.pdf