PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu promosi kesehatan
2. Apa pengertian bidan?
3. Bagaimana peran bidan sebagai advokator?
4. Bagaimana peran bidan sebagai edukator?
5. Bagaimana peran bidan sebagai fasilitator?
6. Bagaimana peran bidan sebagai motivator ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan.
2. Untuk mengetahui pengertian bidan.
3. Untuk mengetahui peran bidan sebagai advokator.
4. Untuk mengetahui peran bidan sebagai edukator.
5. Untuk mengetahui peran bidan sebagai fasilitator.
6. Untuk mengetahui peran bidan sebagai motivator.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien maka
pesan harus sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran.
Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya perilaku
masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif apabila upaya
atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada masyarakat,
oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan.
3
B. Pengertian Bidan
4
2. Target Advokator
a. Pembuat keputusan, pembuat kebijakan.
b. Pemuka pendapat, pimpinan agama.
c. LSM, Media dan lain-lain
3. Persyaratan Advokasi
a. Credible, artinya program yang ditawarkan harus dapat
meyakinkan para penentu kebijakan.
b. Feasible, artinya program tersebut harus baik secara teknis,
politik, maupun ekonomi.
c. Relevant, artinya program tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
d. Urgent, artinya program tersebut memiliki tingkat urgensi
yang tinggi.
e. High priority, artinya program tersebut memiliki prioritas
yang tinggi.
4. Peran Bidan Sebagai Advocator
a. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam
mempromosikan hak-haknya yang diperlukan untuk
mencapai kesehatan yang optimal (kesetaraan dalam
memperoleh pelayanan kebidanan).
b. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
Contoh: Jika ada ibu bersalin yang lahir di dukun dan
menggunakan peralatan yang tidak steril, maka bidan
melakukan advokasi kepada pemerintah setempat agar
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun
menggunakan peralatan yang tidak steril, salah satu caranya
adalah melakukan pembinaan terhadap dukun bayi dan
pemerintah memberikan sangsi jika ditemukan dukun bayi
di lapangan menggunakan alat-alat yang tidak steril.
c. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
5
5. Tugas Bidan Sebagai Advocator
a. Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang
dalam pelayanan kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak
mampu melindungi kepentingan mereka sendiri.
b. Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang
relevan dan informasi kesehatan dan memberikan dukungan
sosial.
c. Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil
keputusan, berbagai program dan sektor yang terkait
dengan kesehatan
d. Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut
meyakini atau mempercayai bahwa program kesehatan
yang ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan atau
keputusan politik dalam bentuk peraturan.
6. Kegiatan-kegiatan Advokasi
a. Lobi Politik (Political Lobying)
b. Seminar dan Presentasi
c. Media Advokasi
d. Perkumpulan (asosiasi)
7. Strategi Pendekatan Utama Advokasi
6
D. Peran Bidan Sebagai Edukator
7
Mengajarkan pada ibu dan keluarga tanda-tanda persalinan.
Mengajarkan pada ibu cara meneran yang benar.
Mengajarkan keluarga masase uterus sehingga mampu
untuk mengetahui jika uterus tidak berkontraksi baik dan
untuk mencegah terjadinya perdarahan postpartum.
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada persalinan.
d. Masa Nifas
Mengajarkan kepada ibu tentang cara mobilisasi.
Mengajarkan kepada ibu perawatan bayi baru lahir.
Mengajarkan kepada ibu cara mensendawakan bayi.
Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara perawatan tali
pusat
Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memandikan
bayi.
Mengajarkan kepada ibu tentang personal higene.
Mengajarkan kepada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda
bahaya dan penyakit pada masa nifas.
Mengajarkan kepada ibu tentang KB pascasalin.
Tugas pokok bidan sebagai educator
Sebagai Edukator bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik
dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader
Berikut beberapa tugas pokok bidan sebagai educator sbb:
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien
(individu, keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulan
gan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungarn dengan
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan,
khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana bersama klien.
8
Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan ke
butuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang bersama klien.
Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan
sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Melaksanakan program/rencana pendidikan dan
penyuluhan kesehatan sesuai dengan rencana jangka
pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-
unsur terkait, termasuk klien.
Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan
bersama klien dan menggunakannya untuk memperbaiki
serta meningkatkan program yang akan datang.
Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/
penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis.
b. Melatih dan membimbing kader
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan
dan keperawatan, serta membina dukun dl wilayah atau tempat
kerjanya, mencakup:
Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader,
dukun bayi, serta peserta didik.
Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan
hasil pengkajian.
Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA)
dan bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai
dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan
unsur-unsur terkait.
Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan
dalam lingkup kerjanya.
Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
9
Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program
bimbingan.
Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil
evaluasi pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan
lengkap.
10
F. Peran Bidan Sebagai Motivator
Upaya yang dilakukan bidan sebagai pendamping adalah menyadarkan
dan mendorong kelompok untuk mengenali potensi dan masalah, dan dapat
mengembangkan potensinya untuk memecahkan masalah itu.
Sebagai motivator, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu:
1. Tugas Mandiri
Tugas-tugas mandiri bidan adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
yang diberikan mencakup:
Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan asuhan klien.
Menentukan diagnosis
Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah
yang dihadapi
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang
telah disusun
Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan
Membuat pencatatan dan pelaporan
kegiatan/tindakan
b. Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja
dengan melibatkan mereka sebagai klien, mencakup:
Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak
remaja dan wanita dalam masa pranikah
Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan
dasar
Menyusun rencana tindakan/pelayanan sebagai
prioritas mendasar bersama klien
Melaksanakan tindakan/pelayanan sesuai dengan
rencana.
11
Mengevaluasi hasil tindakan/pelayanan yang telah
diberikan kepada klien
Membuat rencana tindak lanjut tindakan/pelayanan
bersama klien
Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan
kebidanan
c. Member asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan,
mencakup:
Mengkaji status kesehatan klien yang dalam
keadaan hamil.
Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan
kesehatan klien.
Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien
sesuai dengan prioritas masalah.
Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
bersama klien.
Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah
diberikan bersama klien.
Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan
kebidanan yang telah diberikan.
12
Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama
klien.
Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa
persalinan sesuai dengan prioriras.
Membuat asuhan kebidanan.
e. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
mencakup:
Mengkaji status keselhatan bayi baru lahir dengan
melibatkan keluarga.
Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir.
Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai
prioritas.
Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah
diberikan.
Membuat rencana tindak lanjut.
Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan
yang telah diberikan.
f. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup:
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa nifas.
Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan
kebidanan pada masa nifas.
Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan
prioritas masalah.
Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana.
13
Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang
telah diberikan.
Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan
bersama klien.
g. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana, mencakup:
Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana
pada pus (pasangan usia subur)
Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.
Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas
masalah bersama klien.
Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah
diberikan.
Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama
klien.
Membuat pencatatan dan laporan.
h. Member asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wania dalam masa klimakterium
serta menopause, mencakup:
Mengkaji status kesehatann dan kebutuhan asuhan
klien
Menentukan diagnosis, prognosis, prioritas dan
kebutuhan asuhan
Menyusun rencana asuhan prioritas masalah
bersama klien
Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
rencana
Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan
yang telah diberikan
Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
14
Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan
yang telah diberikan
i. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga, mencakup:
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai
dengan tumbuh kembang bayi/balita
Menentukan diagnosis dan prioritas masalah
Menyusun rencana asuhan prioritas masalah
bersama klien
Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas
masalah
Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
Membuat rencana tindak lanjut
Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan
2. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan yaitu:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien
atau keluarga
b. Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko
tinggi dan pertolongan pada kegawadaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
c. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
persalinan dengan resiko tinggi serta kegawadaruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam
kegawadaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga
e. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
15
kegawadaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga.
f. Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawadaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga.
3. Tugas Ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan,yaitu:
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan kliem dan
keluarga.
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada kasus kehamilan resiko tinggi serta
kegawadaruratan.
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi serta
rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu
dengan melibatkan klien dan keluarga.
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit
tertentu dan kegawadaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga.
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan dan kegawadaruratan yang memerlukan konsultasi
serta rujukan dengan melibatkan keluarga.
f. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kegawadaruratan yang memerlukan
konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna,
baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal
serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan
sebagainya).
Peran bidan dalam promosi kesehatan :
Peran Sebagai Advokator
Peran sebagai edukator
Peran sebagai fasilitator
Peran sebagai motivator
B. Saran
Dari penjelasan beberapa poin di atas dapat kita lihat bahwa peran dan
fungsi seorang bidan dalam promosi kesehatan sangat penting untuk
melaksanakan program kesehatan baik pada masa remaja, pra nikah, PUS,
masa kehamilan, proses persalinan, masa nifas, dan usia lanjut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah yang akan datang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Erwin. 2015. Makalah Peran Dan Fungsi Bidan Dalam Promkes. Diakses dari
https://www.academia.edu/9417834/PERAN_DAN_FUNGSI_BIDAN_DALAM
_PROMKES Pada tanggal 4 April 2020 pukul 16.00 WIB.
Ghaisan, Malik. 2018. Peran Bidan dalam Promosi Kesehatan. Diakses dari
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/01/peran-bidan-dalam-promosi-
kesehatan.html. Pada tanggal 4 April 2020 pukul 16. 10 WIB
18