Anda di halaman 1dari 43

UKURAN FREKUENSI

PENYAKIT

Desyawati Utami, S.Pi, M.KKK


Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
2

Insidens (incidence)
Prevalens (prevalens)
Mortalitas (mortality)

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
3

Insidens
 merefleksikan jumlah kasus baru (insiden) yang berkembang
dalam suatu periode waktu di antara populasi yang berisiko
 Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat
menjadi sakit
 Periode Waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat
hingga menjadi sakit

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
4

Prevalens
 Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus lama maupun
kasus baru) dalam populasi dalam suatu waktu atau periode
waktu tertentu
 probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau
menjadi sakit) dalam waktu atau periode waktu tertentu

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
5

Mortalitas
 Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu populasi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
6

Insidens
 Insidens kumulatif (Cumulative Incidence)
 Nama lain: Risk, proporsi insidens
 Densitas insidens (Incidence Density)
 Nama lain: insidens orang – waktu (Person – Time Incidence),
Tingkat insidens (Incidence rate)

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
7

 Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens


 Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit
 Orang-orang yang berada dalam denominator haruslah
terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi
atau tindak lanjut)

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
8

 Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens


 Metode ini hanya layak bila ada sedikit atau tidak ada kasus
yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak lama
berisiko, hilang dari pengamatan
 Memerlukan bahwa semua non-kasus diamati selama
seluruh periode pengamatan

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
9

 Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens


 Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit
dalam periode waktu tertentu
 menyatakan individu tidak meninggal karena sebab lain
selama periode itu

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
10

 Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens


 Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu
 Merujuk pada individu
 Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan
baik

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
11

 Rumus Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens

Jumlah kasus insidens selama periode waktu tertentu


Insidens kumulatif 
Jumlah orang berisiko pada permulaan waktu

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
12

 Attack rate
 jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik
 Contoh

Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM


Sakit Tidak Sakit Tidak
sakit Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25

ARM = Attack Rate Makan


ARMTM = Attack Rate tidak makan

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
13

1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka


Gambar 1 observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C * 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

* Meninggal

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
14

 Dari gambar 1.
 Berapa Insiden Kumulatif (IK) selama 7 tahun waktu pengamatan?
 Jawab

IK 
 Kasus baru
 Populasi berisiko pada awal pengamatan

3 kasus
IK   43 kasus per 100 orang
7 orang

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
15

Densitas insidens = Insidens orang-waktu


 Berarti rata-rata rate untuk populasi berisiko selama waktu
yang ditentukan
 Karena denominator diukur dalam orang-waktu, hal ini
tidak perlu bahwa semua individu diamati untuk periode yang
sama

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
16

 Densitas insidens = Insidens orang-waktu = Incidence


Rate
 Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu
 Rumusnya:

Jumlah kasus insidens terjadi dalam periode waktu


Densitas insidens 
Jumlah orang  waktu

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
17

1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka


Gambar 1 observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C * 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

* Meninggal

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
18

 Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Densitas Insidens (DI)=


Insidens orang-waktu (PTI) = Incidence Rate (IR)?
 Jawab:
 Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu

  orang  waktu   7  7  2  7  3  2  5  33 orang  tahun


 Kemudian hitung
DI  IR  PTI 
 kasus baru
  orang  waktu 
3 kasus
DI  IR  PTI   9,1 kasus per 100 orang - tahun
33 orang  tahun

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
19

 Instantaneous insidence density = instantaneous incidence


rate = person-time incidence rate
 Kejadian segera dari kasus baru pada suatu “titik atau segera dalam
waktu T, per unit waktu di antara populasi berisiko selama waktu T
 Ukuran teoritis jumlah kasus yang terjadi per satuan populasi-waktu
(orang-tahun berisiko).
 Mengukur kejadian penyakit pada satu titik waktu t (ditentukan
secara matematik sebagai limit, seperti t  0.
 Probabilitas seseorang yang sehat pada waktu t akan mengalami
sakit dalam interval t+t dibagi t
 Juga disebut force of morbidity, hazard rate

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
20

Incidence Rate
 Tidak ada periode rujukan (tidak ada seperti rate 2-tahun)
 Mempunyai dimensi yang invers waktu (misal: 0,001/tahun)
 Mempunyai nilai nol dan infiniti (~)

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
21

Latihan menghitung Incindence Rate


Populasi 1
D = permulaan sakit
D

0 25 50 75 100
Tahun

Hitung Incidence Rate pada populasi 1

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
22

Latihan menghitung Incindence Rate


Populasi 2
D = permulaan sakit
D

0 25 50 75 100
Tahun

Hitung Incidence Rate pada populasi 2

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
23

 Densitas Insiden = Insidens orang waktu=Incidence


Rate = 9,1 kasus/100 orang- tahun
 Unit (satuan) orang-tahun dalam contoh di atas adalah 1 x 100
x orang-tahun = 4 x 25 orang- tahun
 Angka ini dari orang-waktu dapat diakumulasi dengan observasi 100
orang selama 1 tahun, 25 orang selama 4 tahun, 10 orang selama 10
tahun.

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
24

Prevalens
 Prevalens titik (Point of Prevalence)
 Nama lain: prevalens, proporsi prevalens
 Prevalens periode (Periode of Prevalence)
 Prevalens tahunan (Annual of Prevalence)
 Prevalens selama hidup (Lifetime of Prevalence)

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
25

 Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens


 probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau
menjadi sakit) pada suatu titik waktu
 Tidak mempunyai dimensi
 Variasi nilai antara nol dan satu

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
26

 Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence)


= proporsi prevalens

Jumlah kasus yang ada pada satu titik dalam waktu T


Prevalens titik 
Total jumlah orang pada waktu T

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
27

1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka


Gambar 1 observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C * 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

* Meninggal

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
28

 Dari Gambar 1. Hitung prevalens pada tahun ke 2, 3, 4, 5, 6, 7 .


 Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence) = proporsi
prevalens

Jumlah kasus yang ada pada satu titik waktu T


Prevalens titik 
Total jumlah orang pada waktu T

Jawaban: Jawaban:
PT pada T = 2 0/7 PT pada T = 5 2/6
PT pada T = 3 2/7 PT pada T = 6 2/5
PT pada T = 4 2/6 PT pada T = 7 2/5

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
29

 Prevalens periode
 probabilitas seorang individu berada dalam keadaan sakit kapan
saja selama suatu periode waktu.

Jumlah kasus yang ada selama suatu periode waktu


Prevalens Periode 
Jumlah orang selama periode

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
30

1 2 3 4 5 6 7 Jumlah waktu dalam jangka


Gambar 1 observasi dan dalam keadaan sehat
(tahun)

A 7

B 7

C * 2

D 7

E 3

F 2

G 5

Keterangan

Periode sehat

Periode sakit

Hilang dalam pengamatan selanjutnya

* Meninggal

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
31

 Dari Gamabar 1. : Hitunglah Prevalens Periode (PP) dari tahun ke 1


hingga tahun ke 4.

Jumlah kasus yang ada selama p eriode waktu tahun ke 1  4


PP 
Jumlah orang selama periode tahun ke 1 - 4

Karena jumlah orang (populasi) dalam pengamatan berubah-


ubah, maka kita dapat menggunakan jumlah rata-rata dari
populasi, atau yang umum digunakan adalah jumlah populasi
pada tengah tahun pengamatan (midpoint year)

2
P P   0,29
7
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20
epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
32

Dari gambar 1.
 A, B,C,D, E, F, G.  individu yang diamati (ada 7 orang)
 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.  tahun yang diamati (ada 7 tahun
pengamatan)
 Jumlah kasus baru selama 7 tahun pengamatan ada 3 kasus
 Rata-rata lama sakit = (3+5+2)/3 tahun = 3,3 tahun

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
33

Dari gambar 1
 Orang – waktu (Person – Time)
 Jumlah waktu seseorang yang memberikan kontribusi masa sehat
sejak awal pengamatan.
 Untuk A  masa sehat 7 tahun
 Untuk B  masa sehat 7 tahun
 Untuk C  masa sehat 2 tahun
 Untuk D  masa sehat 7 tahun
 Untuk E  masa sehat 3 tahun
 Untuk F  masa sehat 2 tahun
 Untuk G  masa sehat 5 tahun
 Total orang – tahun = (7+7+2+7+3+2+5) orang- tahun = 33 orang
tahun

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
34

Hubungan antara insidens dan prevalens


 Jika dalam kondisi yang tetap, maka hubungan insidens dan
prevalens adalah
 P=IxD
 Prevalens (P) [Prevalens periode] = Insidens (I) [Densitas
Insindens] x rata-rata lama sakit (D)
 Dari gambar 1. (untuk pengamatan selama 7 tahun)
 I = 3 kasus/33 orang-tahun. D = 3,3 tahun
 P = 3 kasus/33 orang tahun x 3,3 tahun
 P = 3 kasus/10 orang
 P = 30 kasus/100 orang

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
35

Perbandingan Insidens dan Prevalens


Insidens Prevalens
 Hanya menghitung kasus baru Menghitung kasus yang ada

(kasus baru dan lama)
 Tingkat tidak bergantung durasi  Bergantung pada rata-rata
rata-rata penyakit lama (durasi) sakit
 Dapat diukur sebagai rate atau  Selalu diukur sebagai proporsi

proporsi
 Merefleksikan kemungkinan  Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit sepanjang terjadi penyakit pada satu waktu
waktu tertentu
 Lebih disukai bila melakukan  Lebih disukai bila studi utilisasi
studi etiologi penyakit pelayanan kesehatan

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi
penyakit
36

Insidens Prevalens

Insidens Incidence Titik Periode


Kumulatif Rate
Sinonim Proporsi Incidence
Insidens Density
Numerator Kasus baru Kasus baru Kasus yang Kasus yang
ada ada/baru
Denominator Populasi Orang - Populasi Inisial Populasi
inisial Waktu pertengahan

Unit Tidak ada Kasus per Tidak ada Tidak ada


orang waktu
Tipe Proporsi Rate Proporsi Proporsi

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Dinamik prevalens
37

Insidens (aliran masuk)

Prevalens
(Permukaan air)
Kasus Baru

Kasus Lama

Sembuh
atau meninggal

Bekas-bekas kasus
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20
epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
38

 Ukuran mortalitas
 Ratio kematian terhadap kasus (Death-to-case Ratio)

DTCR 
  kematian dari penyakit tertentu selama periode tertentu
  kasus baru dari penyakit yang didentifikasi selama periode yang sama 

Contoh:
Pada tahun 2004, ada 200 kasus baru tuberkulosis paru-paru yang
dilaporkan di suatu wilayah. Pada tahun yang sama ada 15 kematian yang
terjadi pada penderita tuberkulosis paru-paru, maka DTCR = 15/200 
75 kematian per 1000 kasus baru

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
39

 Ukuran mortalitas
 Infant Mortality Rate (IMR)
Contoh: IMR = 7,2 bayi
  bayi yang meninggal  yang meninggal per 1000
IMR 
  bayi yang lahir hidup  kelahiran hidup
 Neonatal mortality rate (NMR)

NMR 
  kematian bayi umur dalam 28 hari pertama kehidupan
  bayi yang lahir hidup

Contoh: NMR = 5,4 kematian neonatal per 1000 kelahiran


hidup

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
40

 Ukuran mortalitas
 Postneonatal Mortality Rate (PNMR)

PNMR 
  bayi yang meninggal umur 28 sampai 11 bulan
  bayi yang lahir hidup 
Contoh: PMNR = 2,8 kematian postneonatal per 1000 kelahiran hidup

 Maternal Mortality Rate (MMR)

MMR 
  kematian ibu oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, kelahiran dan nifas 
  bayi yang lahir hidup

Contoh: MMR = 6,1 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
41

 Ukuran mortalitas
 Case Fatality Rate (CFR)
  meninggal diantara kasus insidens 
CFR 
  Jumlah kasus insidens 
 Propotionate Mortality (PM)

  kematian karena sebab tertentu 


PM 
  kematian semua sebab

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
42

 Ukuran mortalitas
 Propotionate Mortality Ratio (PMR)
 Membandingkan Propotionate Mortality pada satu
kelompok umur dengan kelompok umur yang lain pada
satu populasi

PM grup1
PMR 
PM grup2
Contoh: PM pada semua kasus = 7,1%; PM pada umur 25 – 44 = 2,5%;
PM pada umur 45 – 64 = 4,3%. PMR antara umur 45 – 64 dan 25 – 44
adalah (4,3/2,5) = 1,72

Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam 10/20/20


epidemiologi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai