1 Epidemiologi
1.1.1 Definisi
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, yaitu epi yang berarti “pada”, demos yang
berarti “penduduk”, dan logos yang berarti “ilmu”. Jadi, epidemiologi merupakan ilmu pada
penduduk Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan status kesehatan atau sebuah
kejadian pada populasi tertentu, dan aplikasi studi ini adalah untuk mengontrol masalah
kesehatan. 1
Sumber: Bonita, Ruth; Robert Beaglehole; Tord Kjellstrom. 2006. Basic Epidemiology. 2nd ed.
Geneva:WHO
1.1.2 Tujuan
Tujuan Epidemiologi 1:
1.1.3 Manfaat
Manfaat Epidemiologi 1:
4. Identifikasi sindrom
3. Insiden menunjukkan tingkat kejadian kasus baru yang timbul pada kurun
waktu tertentu dan pada populasi tertentu
1.3.1 Insidensi
Insidensi dari penyakit menunjukkan tingkat kejadian kasus baru yang
timbul pada kurun waktu tertentu dan pada populasi tertentu. Periode waktu adalah
jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit. Perhitungan insidensi
digunakan untuk menunjukkan resiko terkena penyakit, serta berguna sebagai studi
kausatif. 1
• Mengestimasi probabilitas atau resiko terkena penyakit selama satu periode waktu
tertentu.
• Jika angka insidens meningkat, maka probabilitas resiko terkena enyakit tersebut juga
meningkat.
• Jika angka insidens secara konsisten lebih tinggi selama jangka waktu tertentu dalam
setahun, maka resiko terkena penyakit meningkat.
• Jika angka insidens secara konsisten lebih tinggi diantara mereka yang tinggal disuatu
tempat tertentu, maka resiko seseorang terkena penyakit menular akan meningkat jika
tinggal di tempat tersebut.
banyaknya new events dalam periode spesifik yang ditentukan n
I= × 10
banyaknya orang di populasi yang berisiko mengalami event tsb selama periode
●
banyaknya orang yang mendapat penyakit dalam periode spesifik yang ditentuk
I nsiden kumulatif =
banyaknya orang yang bebas penyakit di populasi yang berisiko pada permulaan p
1.3.2 Prevalensi
● Keparahan penyakit (jika banyak orang yang terjangkit penyakit mati dalam waktu
singkat, prevalensinya jadi berkurang)
● Banyaknya kasus baru (jika banyak orang mengembangkan suatu penyakit (develop a
disease), maka prevalensinya lebih tinggi daripada jika hanya sedikit orang)
Sumber: Bonita, Ruth; Robert Beaglehole; Tord Kjellstrom. 2006. Basic Epidemiology. 2nd ed.
Geneva:WHO
Gambar 1.3 Perbedaan Insidensi dan Prevalensi 1
Sumber: Bonita, Ruth; Robert Beaglehole; Tord Kjellstrom. 2006. Basic Epidemiology. 2nd ed.
Geneva:WHO
Perbedaan Insidensi dan Prevalensi dapat dilihat pada Gambar 1.3 yaitu
dimana Insidensi menunjukan jumlah kasus penyakit baru yang terjadi selama periode
waktu yang spesifik pada populasi yang berisiko, bertitik focus pada kejadian yang
merupakan kasus baru dan waktu kejadian penyakit, menggambarkan risiko menjadi
penyakit, pengukuran utama penyakit atau kondisi akut tetapi juga digunakan untuk
penyakit kronis, lebih berguna untuk studi mengenai penyebab kejadian penyakit dan
tidak bergantung pada durasi rata-rata lama penyakit. Sedangkan Prevalensi
menunjukan jumlah kasus penyakit yang ada pada titik waktu pada populasi yang
berisiko, berfokus pada ada atau tidak adanya sebuah penyakit periode waktu yang
berubah-ubah. Prevalensi memperkirakan kemungkinn populasi terkena penyakit pada
periode dalam studi, tdak menunjukkan kausal dari suatu terjadinya penyakit, lebih
disukai untuk studi utilisasi pelayanan kesehatan dan bergantung pada durasi rata-rata
lama penyakit. 1
1.3.3 Mortalitas
1.3.3 Morbiditas
1.3.4 Rasio
1.4.1 Endemi
Penyakit yang muncul dan menjadi karekteristik dalam suatu populasi dalam
suatu wilayah geografis tertentu dengan frekuensi atau jumlah kasus yang terjadi
biasanya konstan (dari tahun ketahun tidak akan jauh berbeda). 3
1.4.2 Epidemi
1.4.2 Pandemi